PRINSIP LANSEKAP
Prinsip desain adalah dasar dari terwujudnya suatu rancangan atau ciptaan bentuk. Kita
mengetahui bahwa kompenon dan unsur bentuk mempunyai sifat masing-masing. Masing-masing
sifat mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk menyatukan komponen dan unsur tersebut haruslah
didasarkan pada prinsip desain. Prinsip dasar utama dalam desain adalah faktor keteraturan dan
kesatuan. Keteraturan dapat memberikan keindahan dalam komposisi. Keteraturan ini diperoleh
melalui pendekatan tema rancangan antara lain keteraturan ruang formal, informal, simetris,
ataupun pendekatan dari segi keteraturan bentuk misal alamiah, tradisional, dan modern.
Keindahan dari segi bentuk dapat dilihat dari bentuk pohon yaitu susunan batang, dahan, ranting,
dan dedaunan. Demikian pula dalam keindahan desain lansekap, keteraturan merupakan kunci
utama dari daya tarik visual yang memberikan nilai keindahan.
Kesatuan yang dimaksud adalah hubungan yang harmonis dari berbagai elemen dan unsur
yang ada pada suatu rancangan. Keharmonisan ini akan membentuk suatu karakteran khas suatu
rancangan desain lansekap. Untuk mendapatkan nilai kesatuan ini dapat diciptakan antara lain
melalui :
Untuk mencapai suatu kesatuan dan keteraturan maka diperlukan beberapa pertimbangan yaitu :
1. Keseimbangan
2. Irama dan pengulangan
3. Penekanan dan aksentusi
A. Keseimbangan
Keseimbangan dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi
unsur yang ada pada taman. Ukuran, warna, dan jumlah unsur biasanya merupakan
pertimbangan utama dalam menciptakan keseimbangan. Keseimbangan akan menunjukkan
suatu keselarasan. Ada dua macam utama nilai keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan
keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis merupakan keseimbangan yang formal dan
simetris baik ukuran, bentuk, dan berat dan bentuknya. Seperti pada daerah disekitar
gazebo yang merupakan keseimbangan statis terlihat dari susunan bangunan, bentuk
bangunan, warna bangunan, tekstur bangunan dan lantai ruang kelas D09 sampai D24 yang
simetris atau seragam. Bentuk keseimbangan simetris atau statis juga dapat terlihat dari
susunan pohon yang ada disekitar gazebo dan ruang kelas D09 sampai D24. Dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 1
Gambar 3
BAB V
b) Material keras alami dari potensi geologi (Inorganic Materials Led in their
natural State)
material yang dimaksud berupa batu-batuan, pasir dan batu bata. material
batu-batuan dapat menghasilkan suatu susunan dinding gazebo atau pola
lantai gazebo. batuan-batuan untuk jenis lantai gazebo berjenis marmer
atau bertekstur halus.
Gambar 5
B. SKALA
Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang
dengan suatu elemen yang ukurannya sesuai dengan manusia.
1. Skala Manusia
Pada skala ini penekanan diarahkan pada penggunaan ukuran dimensi
manusia atau gerak ruang manusia terhadap objek atau benda yang dirancang. Di
sekitar area gazebo terdapat lorong dimana menjadi penghubung antar ruangan
dengan gazebo dan ruang kelas, dimana lorong ini memberikan ruang gerak manusia
terhadap objek atau benda, yaitu gazebo dan ruang kelas. Di ruang gazebonya dan
kelas sendiri memberikan ruang gerak manusia yang cukup luas, sehingga
memungkikan manusia untuk bergerak bebas.
2. Skala Generik
Pada skala ini perbandingan diarahkan pada penggunaan suatu elemen atau
ruang terhadap elemen atau ruang elemen lain yang berhubungan di sekitarnya. Di
sekitar area gazebo dan kelas penggunaan ruang ruang tersebut berhubungan
dengan ruang sirkulasi lorong dimana di antara ruang tersebut saling berhubungan,
lorong sendiri memberikan ruang bagi manusia untuk menuju ke gazebo dan ruang
kelas. Dan gazebo dan ruang kelas adalah tempat mahasiswa untuk beraktifitas dan
belajar.
3. Skala Gambar/Skala Peta
Yaitu perbandingan perbesaran atau perkecilan antara gambar atau peta
yang dikerjakan dengan mempergunakan satuan ukuran angka/numerik ataupun
grafik.
a) Skala Ruang dalam Lingkungan Site
Dalam skala ini leih banyak digunakan skala manusia dan skala generik. Ada
beberapa macam skala ruang dalam suatu lingkungan perkotaan, yakni
sebagai berikut.
b) Skala ruang intim
Skala ruang intim merupakan skala ruang yang kecil sehingga memberikan
rasa perlindungan bagi manusia yang berada di dalamnya. Sebagai contoh di
runag gazebo itu sendiri, disini bukan ruangan yang dimilikinya kecil namun
apabila kita berada di dalamnya kita akan merasakan aman di dalamnya
karena di sekitar gazebo itu terdapat tiang pembatas dan pohon yang
mengelilingi ruang gazebo itu sendiri. Dan di depan kelas terdapat sebuah
site yang bisa dikatakan taman, yang merupakan ruang imtim sehingga
dapat memberikan rasa aman. Ruang dalam skala intim, detail rancangan
menjadi perhatian utama.
c) Skala ruang monumental
Untuk di sekitar area gazebo itu sendiri tidak terdapat suatu objek yang
mempunyai nilai tertentu.
d) Skala ruang site
Merupakan skala ruang yang dikaitkan dengan site/tapak serta lingkungan
disekitarnya, sehingga manusia merasa memiliki lingkungan tersebut.
Seperti ruang di sekitar gazebo, terdapat RTH yang bisa dikatakan plaza,
besarnya dapat dikatakan 2 kali lipat dari lahan yang terbangun.
Gambar 6
C. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan pergerakan kinetika pada suatu ruang yang di dalam terdapat
empat bagian yaitu berupa Berbagai bentuk lintasan, Manusia dan pergerakan, Jenis
pergerakan dan pengaruhnya bagi manusia dan yang terakhir Pengaruh jarak pada sirkulasi.
1. Berbagai bentuk lintasan
Sebenarnya banyak macam bentuk pada lintasan grafik suatu sirkulasi pada
ruang. Jika diamati pada ruang Gazebo dan ruang ruang kelas di sekitarnya adalah
bentuk lintasan adalah fleksibel (segala arah) karena pada sirkulasi disana sangat
luas sekali. Dapat berbentuk sebagai berikut :
a) Berbentuk bergelung-gelung
b) Berbentuk melingkar
c) Berbentuk berliku
d) Berbentuk berbelok ke kanan ke kiri
e) Berbentuk langsung
f) Berbentuk menghimpun
g) Berbentuk busur
h) Berbentuk berencar
Sifat pada gerakan juga ada pada ruang, mulai dari gerakan lambat, merayap
hingga merangkak. Jika di amati sifat gerakan pada ruang Gazebo dan ruang kelas di
sekitarnya antar lain adalah bersifat :
D. Tata Hijau
1. Habitus tanaman
Tanaman yang ada disekitar gazebo dan D09-D24 kebanyakan diisi oleh rerumputan
dan pohon palem,ketapang,dan pucuk merah.
2. fungsi tanaman
a) kontrol tanaman
Jalan selasar, eletakan pohon palem dan tanaman puring dikiri dan
kanan selasar dari D09-D24 sudah tepat.
Gazebo, peletakan pohon palem disekitar gazebo hanya untuk
estetika lain hal ketika pohon tersebut sudah tinggi mungkin bisa
untuk menahan sinar matahari untuk kerindangan disekitar gazebo
tersebut. Dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 7
b) Nilai estetis
warna, warna hijau pada pohon palem dan rerumputan bisa
merefresh pikiran setelah melaksanakan pembelajaran dan warna
merah pada tanaman yang disekitar daerah terebut memberikan
kesan dinamis. Skala tanaman yang ada memberikan proporsi yang
seimbang terhadap tanaman lainnya. Peletakan pohon palem dan
tanaman puring bersifat seimbang dengan kedaan sekitar. Dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 8