Definisi Grosir
Grosir adalah orang, perusahaan, atau pedagang yang membuka usaha dagang dengan
membeli dan menjual kembali barang dagangan kepada pengecer, pedagang besar lainnya,
perusahaan industri, lembaga pemerintah atau swasta dan sebagainya. Jumlah barang yang
diperjualbelikan relatif besar. Para grosir ini tidak melakukan penjualan secara eceran. Pada
dasarnya grosir termasuk jenis pedagang besar. Grosir dapat dibagi menjadi dalam beberapa
jenis atau kelompok, yaitu :
1. Pembagian berdasarkan jenis barang yang dipergunakan
a. Grosir barang umum, yaitu grosir atau distributor yang mempunyai berbagai jenis
barang. Contoh : grosir “X” mempunyai barang dagangan berupa: kosmetik,
sabun, minuman, dsb.
b. Grosir barang khusus, yaitu grosir atau distributor yang hanya menjual barang-
barang yang khusus saja. Contoh : grosir khusus rokok, khusus Pakaian, Khusus
Sepatu dsb.
2. Pembagian berdasarkan luas daerah usahanya
a. Grosir Lokal, yaitu grosir yang luas daerah usahanya hanya meliputi suatu kota
tertentu. Misalnya untuk tingkat kotamadya, kabupaten, atau karesidenan.
b. Grosir Wilayah atau Provinsi, yaitu grosir yang mempunyai luas daerah
pemasaran untuk seluruh wilayah dalam suatu provinsi atau negara bagian.
c. Grosir Nasional, yaitu grosir yang mempunyai luas daerah pemasaran diseluruh
wilayah negeri.
3. Pembagian berdasarkan lapangan kegiatannya
a. Grosir pengumpul, yaitu grosir yang bertindak sebagai pengumpul barang-barang
dagangan tertentu untuk keperluan sendiri maupun karena pesanan pihak lain.
b. Grosir penuh, yaitu grosir yang kegiatan usahanya secara murni dan penuh
menjalankan kegiatan kegiatan pembelian dan penjualan yang lazim dilakukan
oleh suatu grosir.
c. Grosir terbatas, yaitu grosir yang hanya menjalankan sebagian jasa-jasa dari yang
seharusnya dilakukan oleh grosir secara penuh.
d. Grosir tunai adalah grosir yang melaksanakan penjualan barang dagangan secara
tunai dan tidak memberikan jasa pelayanan untuk mengantar barang yang dibeli
oleh pelanggannya.
e. Grosir truk adalah grosir yang menjual barang dagangan secara tunai dengan
memberikan jasa pengiriman barangnya.
f. Grosir pengiriman adalah grosir yang melakukan penjualan barang dengan
pengiriman barang yang dilakukan langsung oleh produsen kepada pembeli.
g. Grosir pabrik adalah grosir atau penyalur yang menjual barang dagangan dengan
menjadi pemasok keperluan indurstri.
h. Grosir pesanan melalui pos, grosir ini melakukan kegiatan penjualan barang
dagangan dengan cara pesanan melalui jasa pos.
B. Grosir Lokal dan Grosir Khusus
Grosir lokal dan grosir khusus adalah grosir yang luas daerah usahanya hanya
meliputi suatu kota/kecamatan tertentu yang menjual jenis barang tertentu dengan
berbagai macam variannya dengan jumlah persediaan barang dagangan yang dapat
mendistribusikan barangnya ke agen, pasar eceran, maupun toko tertentu, misalnya grosir
Pakaian, grosir sepatu, grosir tas, dsb. Adapun kriteria bangunan grosir adalah sebagai
berikut :
a. Kedekatan Dengan Permukiman
b. Ketersediaan Pelayan Kota
c. Ketersediaan Utilitas Umum
d. Ketersediaan Penyimpanan Barang
e. Ketersediaan Lahan Parkir
f. Ketersediaan Lahan Bongkar Muat Barang
g. Lalu Lintas dan Transportasi
h. Kepadatan dan Zoning
i. Bahaya Disekitar Lokasi
C. Analisis Skor atau Penilaian Lokasi Bangunan Grosir
Ketika melakukan pertimbangan pemilihan tapak untuk grosir, biasanya penilik
grosir dan pihak yang berkepentingan ingin menilai mengenai kriteria yang memadai dan
sesuai untuk bangunan grosir, penilaian dilakukan pada skala 0 sampai
No. ASPEK PENILAIAN KETERANGAN PAL 3 JL.DR.WAHDIN Jl.Ahmad Yani II
TINGKAT SKOR TINGKAT SKOR TINGKAT SKOR
1 Kedekatan Terhadap faktor ini 4 224 maksimum 280 4 224
Pasar mempertimbangkan
kecepatan penerimaan
dan pemenuhan
pelayanan
2 Kedekatan Terhadap faktor ini penting 1 44 1 44 1 44
Bahan Baku dalam hal perencanaan
produksi dan
penjadwalan
3 Ketersedian Tenaga faktor tenaga listrik 4 24 4 24 4 24
Listrik harus memenuhi
kebutuhan untuk saat
ini dan di masa
mendatang
4 Iklim faktor iklim yang baik 3 18 4 24 3 18
memberikan
kenyamanan dn
suasana kerja yang
baik bagi masyarakat
5 Ketersedian Air faktor air terdapat 3 6 4 8 3 6
dalam jumlah bdan
tekanan yang cukup
nuntuk
memenuhinkebutuhan
minum , pemanasan ,
pembersihan , dan
untuk kebutuhan sitem
penanggulangan
kebakaran
6 Ketersedian Modal faktor ini sangat 4 48 4 48 3 36
mudah untuk
memperoleh modal
untuk kontruksi ,
perluasan , hipotik ,
gaji pegawai dan
keperluan keperluan
lain relatif mudah
diperoleh atau melalui
pinjaman atau cara lain