Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MEITY WULANDARI

NIM : D1091131019

Dari video Megacity Jakarta, terdapat kecenderungan bahwa berkembangnya suatu


kota bersamaan pula dengan berkembangnya masalah transportasi yang terjadi, sehingga
masalah ini akan selalu membayangi perkembangan suatu wilayah perkotaan.
Permasalahan ini bukan saja menyangkut pada kenyamanan sistem transportasi yang
terganggu seperti kemacetan (congestion), keterlambatan (delay), polusi udara, polusi
suara, dan pemborosan energi yang merupakan sebagian dari sekian banyak permasalahan
yang dihadapi suatu kota yang berkaitan dengan masalah transportasi. Permasalahan ini
berkaitan erat dengan pola tata guna lahan, karena sektor ini sangat berperan dalam
menentukan kegiatan dan aktivitas pergerakan yang terjadi. Permasalahan ini bila tidak
segera ditangani dengan suatu sistem dan solusi yang tepat, akan dapat memperbesar
dampak dan permasalahan yang ditimbulkan serta pemborosan penggunaan energi yang
sia-sia.

Untuk memberikan alternatif pemecahan yang tepat, maka diperlukan suatu sistem
pendekatan yang tepat pula yang mencakup seluruh aspek yang terkait. Jadi dapat dilihat,
bahwa permasalahan transportasi merupakan suatu permasalahan kompleks yang
melibatkan banyak aspek, pihak dan sistem yang terkait sehingga dalam pemecahan
permasalahan tersebut memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu
yang melibatkan semua unsur dan sektor dalam pembangunan kota. Salah satu tujuan
utama perencanaan setiap tata guna lahan atau sistem transportasi adalah untuk
menjamin adanya keseimbangan yang efisien antara aktivitas guna lahan dengan
kemampuan transportasi. Permasalahan di sektor ini tidaklah sederhana, berbagai aspek
atau pendekatan sistem yang mempengaruhi sistem tersebut yaitu sistem kegiatan, sistem
jaringan, sistem pergerakan, dan lingkungan.

Seperti yang telah dipaparkan bahwa transportasi dan tata guna lahan mempunyai
hubungan yang sangat erat, sehingga biasanya dianggap membentuk satu landuse transport
system. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan transportasinya
harus terpenuhi dengan baik. Sistem transportasi yang macet tentunya akan menghalangi
aktivitas tata guna lahannya. Sebaliknya, tranportasi yang tidak melayani suatu tata guna
lahan akan menjadi sia-sia, tidak termanfaatkan. Pengaturan tata guna lahan di perkotaan
saat ini memang menjadi suatu permasalahan yang sangat sulit dan rumit mengingat
pertumbuhan dan perkembangan nilai lahan yang sedemikian tinggi serta kepadatan
bangunan yang sangat tinggi pula.

Kemacetan, polusi, dan penurunan kesehatan masyarakat adalah beberapa dampak


lingkungan yang diakibatkan oleh pergerakan kendaraan bermotor, mobil maupun
kendaraan lainnya. Kemacetan lalu lintas tidak hanya mengurangi efisiensi pengoperasian
transportasi, tetapi juga membuang waktu dan energi yang dapat menimbulkan polusi
yang berlebihan, membahayakan kesehatan masyarakat dan mempengaruhi ekonomi
masyarakat. Transportasi yang baik yaitu transportasi yang dapat memberikan
kenyamanan, biaya murah dan efesiensi waktu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki jaringan transportasi untuk mengurangi masalah yang muncul yaitu dengan
melakukan intervensi pada sarana transportasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberlakukan sistem angkutan massal, dimana dengan hal tersebut kita dapat
mengurangi sistem pergerakan pada jalan raya, juga sebagai suatu langkah antisipasi
dalam peningkatan kepadatan lalu lintas. Sebaran geografis antara tata guna lahan (sistem
kegiatan) serta kapasitas dan lokasi dari fasilitas transportasi (sistem jaringan) digabung
untuk mendapatkan volume dan pola lalu lintas (sistem pergerakan). Volume dan pola lalu
lintas pada jaringan transportasi akan mempunyai efek feedback atau timbal balik terhadap
lokasi tata guna lahan yang baru dan perlunya peningkatan prasarana.

Dari pemaparan tersebut dapat simpulkan beberapa solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi sedikit permasalahan transportasi di perkotaan yaitu yang pertama
adalah usaha untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang ada, hal ini dapat
dilakukan dengan penyediaan sarana transportasi massal yang nyaman, sehingga dapat
menjadi alternatif terbaik bagi masyarakat dan dapat mengurangi jumlah kendaraan
pribadi, kedua adalah usaha mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan sehingga
pemborosan energi dan pencemaran lingkungan dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai