TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi
melibatkan penjelasan dari beberapa faktor seperti elemen lanskap yang mungkin
adalah untuk memberikan masukan dan perbaikan atas kelemahan yang ada
Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan
batas daratan meliputi bagian kering dan bagian terendam air yang dapat
dipengaruhi oleh akibat kegiatan manusia di darat (Dahuri, 2004). Garis pantai
adalah garis pertemuan antara daratan dan air laut yang mempunyai posisi tidak
tetap namun dapat berpindah (Triatmodjo, 1999). Batasan pantai dalam penelitian
5
6
isu aspek fisik kawasan yaitu konflik pemanfaatan ruang wilayah pesisir. Maka
aspek fisik yang menjadi fokus pengembangan yaitu fungsi lahan dan elemen
penyusun lanskap. Untuk itu kriteria yang sesuai dengan aspek fisik kawasan
d. Batas suatu wilayah pesisir harus ditetapkan berdasarkan pada isu dan
cukup besar terhadap nilai estetika visual lanskap. Menurut Booth (1983), adapun
perkerasan, site structure, dan air. Setiap elemen tersebut memiliki beragam
sesuai dengan fungsi dan estetika yang diharapkan. Penataan elemen lanskap akan
oleh mata. Menurut Hakim (2003), keindahan elemen perlu diperhatikan sekali
dalam hal penciptaan kenyamanan karena hal tersebut dapat mencakup masalah
kepuasan batin dan panca indera. Pemandangan didasarkan pada estetika alamiah
Pemandangan yang merupakan suatu karya seni dalam lanskap (karya seni
alam) lebih bersifat artifisial, dimana ketika sedang memandang alam bukan
sebagai suatu totalitas tetapi hanya memandang sebagian atau relatif jarang
memperhatikan. Keindahan dapat muncul dari kombinasi garis, bentuk, warna dan
tapak, air, dan langit (Medyuni, 2006). Penelitian Meliawati (2003) menyatakan
bahwa elemen langit tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan kualitas
penelitian ini berfokus pada elemen yang paling berpengaruh terhadap kualitas
pemilihan warna dan tekstur material. Selain itu pola perkerasan dapat
keindahan tinggi adalah bangunan yang memiliki nilai arsitektur menarik baik
dari segi warna, tekstur, maupun struktur. Untuk meningkatkan nilai visual suatu
bangunan, perlu dilakukan penataan seimbang dengan elemen yang ada, salah
Elemen air pada lanskap pesisir memiliki peran dominan terhadap kualitas
dan refleksivitas menjadi daya tarik yang menjadi ciri khas dari elemen air
9
besar proporsi elemen air dalam suatu lanskap maka akan meningkatkan kualitas
estetikanya.
Menurut Booth (1983), fungsi utama vegetasi terdiri dari tiga fungsi yaitu
fungsi struktural, fungsi lingkungan dan fungsi visual. Fungsi struktural pada
tanah, pencegah erosi, pengatur suhu, dan sebagai habitat satwa. Peran sebagai
focal point dan penghubung visual terhadap karakter vegetasi berupa ukuran,
bentuk, warna dan tekstur merupakan fungsi visual pada elemen vegetasi.
semak dan herba. Pohon merupakan tumbuhan yang memiliki akar, batang dan
tajuk yang jelas, batang utama tumbuh tegak, berkayu dan berdiameter lebih dari
memiliki batang yang lembut, cabang, ranting dan daun tumbuh bergerombol,
yang berukuran pendek, batang tidak berkayu dan memiliki batang yang basah,
Perbedaan suhu daratan dengan pantai yaitu pantai memiliki suhu yang
relatif lebih tinggi, angin yang cenderung lebih kencang, tanah dan pasir yang
area pesisir. Penelitian ini tidak berfokus terhadap vegetasi karena akan
dibangun secara tiga dimensi bersifat tetap dalam suatu kawasan lanskap. Contoh
elemen struktur tapak seperti bangku, meja, pagar, pergola, tempat sampah,
gazebo, signage, patung, dan sebagainya (Booth, 1983). Standar elemen struktur
lebar dudukan 40-50 cm dan panjang minimal 50-60 cm untuk 1 orang dan
2. Signage
lainnya seperti landmark membuat signage harus memiliki bentuk, warna yang
kontras dan menarik, serta ukuran yang besar. Posisi penempatan dan
3. Pergola
Pemilihan material yang dapat digunakan seperti kayu, besi, acrylic, dan
11
lokasi penempatannya.
4. Gazebo/shelter
atap serta alas untuk duduk dan dapat menampung beberapa orang. Bentuk
gazebo dapat dikreasikan dengan bentuk bola, kubus, dome, oval, maupun
bentukan yang menyerupai benda atau objek tertentu. Ukuran gazebo dibuat
menyesuaikan kebutuhan pengguna dan luas area yang tersedia pada tapak.
Material yang dapat digunakan bervariasi seperti kayu, bambu, kayu komposit,
5. Pagar
kesan alami yang kuat serta tidak kaku. Pohon yang digunakan memiliki tipe
6. Tempat Sampah
Tempat sampah yang digunakan harus sesuai dengan standar SNI yaitu
terbuat dari bahan fiberglass yang dikombinasikan dengan rangka besi hollow
permukaan lahan, seperti pegunungan, bukit, lembah, dataran, dan yang sejenis
12
dengan itu. Tipe-tipe landform menurut Booth (1983), yang terdiri dari landform
Menurut Daniel dan Boster (1976) estetika merupakan definisi parsial oleh
merupakan hubungan yang harmonis terhadap semua elemen atau komponen yang
ditentukan berdasarkan dua macam penilaian estetika, yaitu formal dan simbolik.
Estetika formal ditinjau atas suatu objek berdasarkan bentuk, ukuran, warna,
ditinjau atas suatu objek berdasarkan pada makna konotatif dari objek tersebut
estetika formal.
Menurut Simond (1983) sesuatu yang secara visual dinilai indah menurut
atau memiliki nilai visual rendah akan memperburuk tampilan lanskap tersebut.
Sehingga kualitas objek wisata akan berpengaruh terhadap hal tersebut. Kualitas
visual suatu kawasan akan berperan penting dalam membentuk karakter dan
identitasnya.
13
kualitas estetika suatu lanskap. Metode SBE digunakan untuk menduga nilai
elemen penyusun lanskap melalui prosedur prinsip desain (Nurisyah et al., 2013).
Prinsip-prinsip desain didukung oleh unsur desain dapat dijadikan sebagai kriteria
bentuk sebagai sebuah dasaran menilai kualitas visual (Hakim, 2003). Prinsip-
prinsip desain menurut Simon Bell (2004) didukung Hakim (2003) sebagai
berikut:
1. Kesatuan (Unity)
suatu visual lanskap baik berdasarkan ritme landform alami, dominasi dari satu
tipe vegetasi, human use dan bangunan yang telah menyatu dengan lingkungan
sekelilingnya.
2. Keseimbangan (Balance)
tetap menjaga suatu lanskap terlihat menarik dan memiliki karakter khas
keseimbangan yang mempunyai sifat kaku namun agung, impresif dan formal.
keseimbangan yang memberikan kesan gerak dan penempatan yang bersifat tak
3. Irama (Rhythm)
sesuai dengan irama tertentu secara teratur dari satu benda ke benda
berikutnya. Penataan lanskap yang berhasil akan menciptakan suatu alur atau
4. Keserasian (Harmony)
5. Aksentuasi
dan fokalisasi (focal point). Ada beberapa cara untuk menciptakan emphasis,
mencolok di antara unsur desain (misal: warna cerah dalam warna gelap,
6. Proporsi
lainnya. Proporsi yang baik dapat dicapai dengan percobaan dan pengalaman
tepat.
prinsip-prinsip desain. Prinsip desain dapat tercapai apabila didukung oleh unsur-
unsur desain. Unsur desain menjadi sebuah dasar untuk mampu membentuk
terdiri dari garis, bidang, ruang, bentuk, fungsi, tekstur, dan warna. Namun
penelitian ini menggunakan garis, bidang, bentuk, tekstur, dan warna sebagai
indikator penilaian kualitas visual elemen lanskap. Hal ini disebabkan karena foto
berikut:
1. Garis
Tipe garis seperti garis vertikal, garis horizontal, garis diagonal, dan garis
gagah, kaku, formal, tegas dan serius. Garis horizontal dapat membuat suatu
lanskap memiliki kesan santai dan rileks karena bertambah lebar, membesar,
atau sebagai daya tarik visual. Garis lengkung memiliki sifat dinamis, riang,
daerah rekreasi.
2. Bidang
Bentuk bidang terdiri dari bentuk sederhana seperti segi empat, segitiga,
bulat, trapesium, atau bentuk bebas. Bidang memiliki fungsi sebagai unsur
yang mampu membentuk sebuah ruangan (space). Ruang atau space dibentuk
dengan adanya bidang dasar atau alas, bidang pembatas atau dinding dan
3. Bentuk
Bentuk dapat memberikan suatu kesan statis, stabil, dan memiliki kesan
tersendiri dari setiap bentukan. Wujud bentuk terdiri dari bentuk yang teratur
4. Tekstur
Bentuk tekstur terdiri dari dua, yaitu tekstur halus dan tekstur kasar.
Tekstur halus memiliki karakter permukaan benda yang apabila diraba akan
terasa halus. Sedangkan tekstur kasar apabila objek terdiri dari elemen dengan
5. Warna
18
bentuk visual dapat dibedakan dengan jelas. Warna memegang peran penting
dalam penataan ruang alam terbuka. Hal ini dikarenakan dalam penataan ruang
C. Irama
Menampilkan variasi pola yang jelas seperti pengulangan, progresif, dan
berselang.
D. Aksen
Terdapat komposisi unsur yang dominan. Menekankan komponen sebagai
pusat perhatian seperti warna, tekstur, bentuk, dan pola.
E. Keselarasan
Menampilkan keserasian dalam bentuk, pola, warna, dan material
bangunan. Warna bangunan sebaiknya mengekspresikan kesan hangat
seperti merah campur putih, oranye (jingga), merah campur abu-abu,
putih, dan cokelat. Bentuk bangunan memiliki tema seragam yang
menjadi pembeda dengan kawasan lainnya, seperti didominasi bentuk
geometris.
F. Proporsi
Menampilkan simetri harmoni dimana memiliki perbandingan seimbang
22
E. Keselarasan
Menampilkan keserasian dan mencapai kesatuan ide secara menyeluruh
sesuai dengan fungsi dan tujuan daya tarik wisata.
F. Proporsi Meliawati
Semakin besar proporsi elemen air dalam suatu lanskap maka akan (2003)
meningkatkan kualitas estetikanya
Elemen Unsur Garis A. Kesatuan Hakim (2003);
Vegetasi Unsur Bidang Elemen vegetasi memiliki hubungan identik, "kemiripan kelompok" Nurisyah et al.,
Unsur Bentuk terhadap pola, corak, dan gaya. Menunjukkan konsistensi penataan yang (2013)
Unsur Tekstur mencirikan daya tarik wisata itu sendiri.
24