Anda di halaman 1dari 22

MASYARAKAT PESISIR

IRMA YUNAWATI
PRODI KESMAS
FKM UHO
2021
Wilayah Pesisir
1. Pengantar
 Indonesia:

 Negara kepulauan : 17.508 pulau (UU No.6 Tahun 1996 ttg Perairan
Indonesia)

17.504 pulau (Permasalahan effective occupation: P. Sipadan, P. Ligitan,


P. Yako, & P. Kambing)

 Pembakuan Nama Rupa Bumi unsur Pulau: Sejak 2005 – Sekarang


melalui sidang UNGEGN (United Nation Group of Expert on Geographical
Names)

16.671 pulau (tahun 2019)


16.771 pulau (tahun 2020  Penambahan jmlh pulau yg tertera pd
Gasetir Nasional)
 Sebanyak ± 944 pulau dihuni penduduk.

 Luas perairan : 6,8 juta km2.

 Bentangan pantai ± 81 ribu km 


sepanjang garis pantai adalah wilayah
pesisir sempit memiliki potensi SDA
hayati, non hayati, sumber daya buatan,
& jasa lingkungan.
 Indonesia 
 Ekosistem terumbu karang  ±7.500 km2
terbentang sepanjang 17.500 km (sumber
berbagai jenis ikan hias, lobster, penyu,
teripang, dll).

 Ekosistem hutan mangrove  4,25 juta ha


(sumber kepiting, benih bandeng, udang, dll).

 Ekosistem Rumput laut  555 jenis (4 jenis


dikomersilkan: Euchema, Sargasum,
Gracillaria dan Gelidium)  mencakup areal
26.700 ha  potensi produksi 482.400 ton per
tahun.
Pengertian Wilayah Pesisir
 Wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke
arah darat mencakup daerah yang masih
terkena pengaruh percikan air laut atau
pasang surut dan ke arah laut meliputi daerah
paparan benua (continental shelf) (Beatley et al.,
1994).

 Wilayah yang unik, karena dalam konteks


bentang alam, wilayah pesisir merupakan
tempat bertemunya daratan dan lautan (Kay
& Alder, 1999).
 Daerah pertemuan antara darat dan laut, ke
arah darat wilayah pesisir meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air
yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air
asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir
mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses alami yang
terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran
air tawar, maupun yang disebabkan oleh
kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran
(Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001).
 Wilayah dimana daratan berbatasan dengan
lautan yaitu batas ke arah daratan meliputi
wilayah-wilayah yang tergenang air maupun
yang tidak tergenang air yang masih
terpengaruhi oleh proses-proses laut seperti
pasang surut, angin laut, dan intrusi garam.
Sementara batas ke arah lautan adalah daerah
yang terpengaruhi oleh proses-proses alami
di daratan seperti sendimentasi dan
mengalirnya air tawar ke laut serta daerah-
daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-
kegiatan manusia di daratan (Bengen, 2002). 
 Wilayah peralihan antara ekosistem darat dan
laut yang saling berinteraksi, di mana ke arah
laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi
dan sepertiga dari wilayah laut itu
(kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota
dan ke arah darat batas administrasi
kabupaten/kota (Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum
Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu).
 Daerah peralihan antara ekosistem darat dan
laut yg dipengaruhi oleh perubahan di darat
dan laut (UU RI No. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil).
 Perbedaan pantai dan pesisir:
 Pantai adalah sedimen yang ditemukan
mulai dari garis air terendah sampai ke
tebing.

 Pesisir adalahsuatu daerah untuk


pertemuan darat dan laut, arah yang
mengarah ke darat disebut daratan sehingga
masih dipengaruhi oleh pasang surut, angin
laut dan sebagainya, sedangkan arah yang
mengarah ke laut termasuk bagian yang
masih dipengaruhi oleh proses alami di
darat, contoh sedimentasi.
Pengertian Masyarakat Pesisir
 Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat
yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir
membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas
yang terkait dengan ketergantungannya pada
pemanfaatan sumber daya pesisir (Satria, 2004).

 Masyarakat dengan ciri utama tidak memproduksi


barang ataupun jasa tertentu, biasanya berupa
perahu dengan sistem ekonomi yang hirarki seperti
ada juragan kapal, tengkulak, buruh, nelayan,
tradisional (Wignyosoebroto, 2005).
 Masyarakat pesisir sering diidentikkan dengan
penyebutan masyarakat nelayan karena
mayoritas dari pekerjaan masyarakat pesisir
adalah nelayan yaitu orang yang secara aktif
melakukan pekerjaan dalam operasi
penangkapan binatang atau tanaman air dengan
sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual
(Kusnadi, 2006).

Jadi, masyarakat pesisir:


Komunitas atau masyarakat yang tinggal di
wilayah pesisir dan umumnya melakukan
aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan
sumber daya wilayah pesisir dan lautan.
Karakteristik Masyarakat Pesisir
1. Aspek Penghasilan
Mata pencaharian didominasi pada sektor
pemanfaatan sumberdaya kelautan (nelayan)
 penghasilan tidak bisa dikontrol.

2. Aspek Pengetahuan
Warisan nenek moyang  melihat kalender
dan penunjuk arah: rasi bintang
3. Aspek Kepercayaan
Menganggap bahwa laut memilki
kekuatan magic  adat pesta laut atau
sedekah laut

4. Aspek Posisi Nelayan Sosial dan


Kekerabatan
Hubungan sosial antar kerabat cukup kuat
meski ada perbedaan status sosial ekonomi
yang mencolok  Umumnya nelayan
memiliki ekonomi rendah.
5. Aspek Pemukiman
 Rumah permanen (memenuhi syarat
kesehatan).
 Rumah semi permanen (cukup memenuhi
syarat kesehatan).
 Rumah non permanen (kurang atau tidak
memenuhi syarat kesehatan).

6. Aspek Ekonomi Lokal


Kegiatan perekonomian  tergantung
tinggi-rendahnya produktivitas perikanan.
 Masyarakat pesisir dibagi 3 kelompok:
1. Masyarakat Perairan
Ciri:
Kelompok masyarakat yg hidup dari
sumber daya perairan.
Cenderung terasing dari kontak
kelompok masyarakat lain.
Hidupnya lebih banyak berada di
perairan daripada darat.
Berpindah-pindah tempat di suatu
wilayah (teritorial) perairan tertentu.
2. Masyarakat Nelayan
Ciri:
 Golongan masyarakat yg paling banyak
memanfaatkan hasil laut dan potensi
lingkungan perairan serta pesisir.
 Umumnya bermukim secara tetap di
daerah-daerah yg mudah kontak dg
masyarakat lain.
 Sistem ekonomi adalah sistem perdagangan
 hasil laut yg diperoleh dikonsumsi
sendiri dan dijual.
 Lebih banyak menghabiskan kehidupan
sosbud di daratan.
3. Masyarakat Pesisir Tradisional
Ciri:
 Kelompok masyarakat yg bertempat tinggal
dekat perairan laut tetapi sedikit sekali yang
menggantungkan kelangsungan hidup dari
sumber daya laut  kebanyakan hidup dari
pemanfaatan sumber daya daratan.
Pentingnya Pembahasan Wilayah
Pesisir
1. Wilayah pesisir a/ wilayah yg memiliki daya
dukung sangat tinggi  Aktifitas manusia yg
tinggi akibat posisi geografis wilayah pesisir
 kerusakan lingkungan, masalah kesehatan
terutama status gizi masyarakat.

2. Era globalisasi & informasi  Wilayah pesisir


sbg pintu gerbang informasi, lalu-lintas
barang dan transportasi masal yg relatif
murah.
Isu Strategis tentang Wilayah
Pesisir
1. Degradasi/kerusakan lingkungan pesisir dan
laut  Mempengaruhi sumber daya di pesisir
dan laut.

2. Kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat


pesisir (nelayan) status gizi

3. Pengetahuan dan akses pemanfaatan teknologi


terbatas  masalah kesehatan atau gizi
terbatasnya pengembangan pangan
pesisir.
Pendekatan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
Menurut Victor P.H. Nikijuluw:
1. Penciptaan lapangan kerja alternatif sbg sumber
pendapatan lain keluarga.
2. Mendekatkan masyarakat dengan sumber
modal.
3. Mendekatkan masyarakat dengan sumber
teknologi baru yg efektif dan berdaya guna.
4. Mendekatkan masyarakat dengan pasar.

5. Membangun solidaritas serta aksi kolektif pada


masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai