“MITIGASI BENCANA”
OLEH :
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang rawan akan adanya bencana alam. Wilayah
Indonesia yang dilalui dua jalur pegunungan aktif di dunia yaitu sirkum pasifik dan
sirkum mediterania di mana mengakibatkan Indonesia memiliki ratusan gunung api
yang terletak di daerah Sumatera Jawa hingga Nusa tenggara. Wilayah Indonesia
juga berada di atas tiga lempeng bumi yaitu lempeng indo-australia lempeng
eurasia lempeng Pasifik.
Alam merupakan sebuah peristiwa yang dapat mengancam setiap saat dan
menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan titik bencana alam dapat terjadi di
seluruh belahan dunia diantaranya gempa bumi tsunami bencana alam adalah
peristiwa atau suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan
faktor non alami maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia kerusakan lingkungan kerusakan harta benda dan dampak
psikologis.
1. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 mengklasifikasikan bencana menjadi
tiga kelas, yaitu: Bencana alam, yaitu bencana yang disebabkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan alam, antara lain:
gempa bumi, kekeringan, tsunami, angin topan, gunug meletus, tanah longsor,
dan banjir.
2. Bencana non alam, yaitu bencana yang diakibatkan peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan non alam, antara lain: gagal teknologi,
epidemic, gagal modernisasi, dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial, yaitu bencana yang diakibatkan peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan manusia, yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas, dan terror.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bencana mempunyai arti sesuatu yang
menyebabkan atau menimbulkan kesusahan kerugian atau penderitaan sedangkan
bencana Alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam. Menurut
undang-undang nomor 24 tahun 2007 bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia kerusakan
lingkungan kerugian harta benda dan dampak psikologi.
B. Mitigasi
Jenis-jenis MitigasI
1. Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural merupakan upaya meminimalisir bencana melalui
pembangunan berbagai infrastruktur fisik dan menggunakan pendekatan
teknologi, seperti pembuatan saluran khusus pencegah banjir, alat
pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang tahan gempa, atau
Sistem Peringatan Dini yang digunakan untuk memprediksi. gelombang
tsunami. Mitigasi struktural adalah upaya mengurangi kerentanan terhadap
bencana melalui rekayasa teknis bangunan tahan bencana.
2. Mitigasi Non-Struktural Mitigasi non struktural merupakan upaya untuk
mengurangi dampak bencana selain upaya tersebut di atas. Berbagai potensi
bencana alam terkait perubahan iklim dapat menimbulkan kerugian berupa
hilangnya harta benda dan korban jiwa. Potensi kerugian akibat bencana
dapat dikurangi melalui mitigasi. Mitigasi diartikan sebagai upaya untuk
mengurangi dan mencegah risiko kehilangan nyawa dan harta benda baik
melalui pendekatan struktural maupun non struktural.
Mitigasi struktural merupakan upaya pengurangan risiko bencana
melalui pembangunan fisik dan rekayasa teknis bangunan tahan bencana,
sedangkan mitigasi non struktural merupakan upaya untuk mengurangi
risiko bencana yang bersifat non fisik seperti kebijakan, pemberdayaan
masyarakat, penguatan kelembagaan, kepedulian. Dalam mengurangi risiko
bencana, mitigasi non struktural lebih berkelanjutan karena memberikan
keamanan dalam jangka panjang. Pengurangan risiko bencana melalui
kearifan tradisional merupakan salah satu bentuk mitigasi non structural
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulannya yaitu :
B. Saran
Saran dan kritik saya untuk menambahkan kesempurnaan dari materi ini serta
semoga dengan adanya materi mitigasi bencana bisa menambah wawasan bagi
pembaca terkhusunya penulis
DAFTAR PUSTAKA
Wekke, Ismail Suardi. 2021. Buku Mitigasi Bencana. Jawa Barat : Penerbit Adab Cv.
Adamu Abimata
Kharimah, Islamia., dkk. (2022). UpayaMitigasi Bencana Banjir di Kabupaten Pidie
Jaya Provinsi Aceh untuk Mendukung Keamanan Nasional. Journal of Science
Education. Vol. 6. Hal. 1.
Nirmalasari, Nining, dan Juniati Sahar. (2020). Manajemen Mitigasi Bencana
Menggunakan Teknologi Ballon Tethered. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes Vol. 11 No. 4.
Fitriani ID. Zulkarnaen W. Bagianto A. 2021. Analisis Manajemen Mitigasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Terhadap Bencana Alam Erupsi
Gunung Tangkuban Parahu Di Jawa Barat. 5(1). Hal 91-111