Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEKNIK PANTAI

“ABRASI PANTAI DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI


DI PANTAI KUALO KOTA BENGKULU”

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Fourlepend Twozer Trisma G1B021013


2. Nurul Dwi Endarina G1B022007
3. Afifah Yurisa Putri G1B022025
4. Ayu Vinariani G1B022079

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia
nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat
menimba ilmu di Universitas Bengkulu.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Teknik Pantai.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran
yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya
sendiri umumnya para pembaca makalah ini. Terima kasih, wassalamu’ alaikum.

Bengkulu, Oktober 2023

P enyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Abrasi Pantai..................................................................................3


B. Bangunan Pengaman Pantai.............................................................................3
C. Abrasi dan Bangunan Pelindung Pantai Kualo Kota Bengkulu.......................6
a) Profil Pantai Kualo Kota Bengkulu..................................................................6
b) Abrasi Pantai di Pantai Kualo Kota Bengkulu.................................................6
c) Bangunan Pelindung Pantai Kualo Kota Bengkulu..........................................6

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.............................................................................................8


Daftar Pustaka..........................................................................................................9
Lampiran..................................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Wilayah pesisir merupakan pertemuan antara wilayah laut dan wilayah darat,
dimana daerah ini merupakandaerah interaksi antara ekosistem darat dan
ekosistem laut yang sangat dinamis dan saling mempengaruhi, wilayah inisangat
intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti : pusat pemerintahan,
permukiman, industri, pelabuhan,pertambakan, pertanian dan pariwisata.
Sebetulnya pantai mempunyai keseimbangan dinamis yaitu
cenderungmenyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu
menghancurkan energi gelombang yang datang. Gelombang normal yang datang
akan mudah dihancurkan oleh mekanisme pantai, sedang gelombang besar/badai
yang mempunyai energi besar walaupun terjadi dalam waktu singkat akan
menimbulkan erosi. Kondisi berikutnya akan terjadi dua kemungkinan yaitu
pantai kembali seperti semula oleh gelombang normal atau material terangkut
ketempat lain dan tidak kembali lagi sehingga disatu tempat timbul erosi dan di
tempat lain akan menyebabkan sedimentasi (Pranoto, 2007).

Abrasi merupakan salah satu masalah yang mengancam kondisi pesisir, yang
dapat mengancam garis pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak
maupun lokasi persawahan yang berada di pinggir pantai, dan juga mengancam
bangunan bangunan yang berbatasan langsung dengan air laut, baik bangunan
yang difungsikan sebagai penunjang wisata maupun rumah rumah penduduk.
Abrasi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi asalnya
(Triatmodjo, 1999). Abrasi atau Erosi pantai disebabkan oleh adanya angkutan
sedimen menyusur pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari
satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen menyusur pantai terjadi bila
arah gelombang datang membentuk sudut dengan garis normal pantai. Untuk itu
perlu adanya kajian analisis penyebab terjadinya abrasi secara sehingga dapat
diketahui luasan abrasi, dan selanjutnya dapat diketahui dan ditetapkan
penanggulangannya dengan pembangunan bangunan pantai yang paling efektif
dalam mengurangi abrasi pantai, untuk lebih mengefektifkan penelitian maka

1
daerah penelitian dibatasi oleh Jetty sungai kali Silandak untuk batas sebelah
timur wilayah model, dan perbatasan dengan wilayah kabupaten Kendal untuk
batas model di sebelah barat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi abrasi Pantai Kualo Kota Bengkulu?
2. Bagaimana kondisi bangunan pelindung Pantai Kualo Kota Bengkulu?

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Abrasi Pantai

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak (Setiyono, 1996). Abrasi merupakan salah satu
masalah yang mengancam kondisi pesisir, yang dapat mengancam garis
pantai sehingga mundur kebelakang, merusak tambak maupun lokasi
persawahan yang berada di pinggir pantai, dan juga mengancam bangunan
yang berbatasan langsung dengan air laut, baik bangunan yang difungsikan
sebagai penunjang wisata maupun rumah penduduk.

Abrasi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis pantai dari posisi


asalnya. Abrasi atau erosi pantai disebabkan oleh adanya angkutan sedimen
menyusur pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu
tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen menyusur pantai terjadi bila
arah gelombang datang membentuk sudut dengan garis normal pantai
(Fadhilah Maharani Fajrin, 2016).Wilayah pesisir merupakan daerah yang
sangat rentan terhadap degradasi lingkungan seperti pencemaran lingkungan,
kerusakan habitat, over exploitasi sumberdaya alam, abrasi pantai, konversi
kawasan lindung menjadi pembangunan dan bencana alam lainnya. Abrasi pantai
dapat terjadi secara alami oleh gelombang dan kegiatan manusia seperti
pembangunan pelabuhan, kawasan industri, perluasan tambak yang memaksa
terjadinya penebangan hutan mangrove (Fadhilah Maharani Fajrin, 2016).

B. Bangunan Pengaman Pantai

Pada Umumnya bangunan pantai digunakan sebagai infrastruktur yang berfungsi


sebagai pelindung pantai. Akibat pengaruh dari beberapa faktor seperti pasang
surut air laut, akan mudah menggerakkan sedimen-sedimen di sekitar garis pantai,
sehingga akan sering terjadi erosi pada pantai.

3
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena
serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu memperkuat Pantai atau melindungi pantai agar mampu
menahan kerusakan dengan membangun beberapa struktur bangunan pantai antara
lain ;

1) Tanggul laut (Sea Dike);

2) Tembok laut (Sea Wall);

3) Perkuatan lereng (Revetment);

4
4) Pemecah gelombang (Break Water);

5) Krib (Groin); dan

6) Jeti (Jetty)

5
C. Abrasi dan Bangunan Pelindung Pantai Kualo Kota Bengkulu
a) Profil Pantai Kualo Kota Bengkulu

Secara geografis, Pantai Kualo terletak dibagian Barat Pulau Sumatera yang
berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Seluruh tepian barat
merupakan daerah laut lepas dengan sedikit pulau yang menghalanginya.
b) Abrasi Pantai di Pantai Kualo Kota Bengkulu

Dari hasil survei yang dilakukan pada bulan Oktober 2023, diindikasikan
bahwa Pantai Kualo tidak mengalami abrasi, hal ini diperlihatkan adanya
bangunan pengaman pantai yang letaknya masih jauh dari garis pantai karena
suplai pasir di garis pantai nya masih luas. Terdapat pula rawa atau genangan dan
hutan cemara yang masih ada di wilayah sempadan pantai. Sehingga tidak terjadi
abrasi di kawasan Pantai Kualo ini.

c) Bangunan Pelindung Pantai Kualo Kota Bengkulu

Bangunan pelindung atau pengaman yang terdapat di Pantai Kualo Kota


Bengkulu adalah bangunan pelindung pantai alami seperti hutan cemara dan
suplai pasir yang masih luas dan bangunan pelindung pantai buatan seperti
tembok laut (Sea Wall).

6
Bangunan pelindung pantai alami

(Hutan cemara dan suplai pasir)

Bangunan pelindung pantai buatan

(Tembok Laut sepanjang Pantai Kualo)

7
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pantai Kualo Kota Bengkulu tidak mengalami abrasi karena terdapat
bangunan pelindung pantai alami dan buatan.
2. Bangunan pelindung pantai di Pantai Kualo Kota Bengkulu ada yang alami
maupun buatan. Adapun yang alami seperti hutan cemara dan suplai pasir.
Bangunan pelindung pantai buatan seperti tembok laut (Sea Wall).

B. Saran
1. Penelitian tentang peramalan perubahan garis pantai di Pantai kualo Kota
Bengkulu dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan.
2. Perawatan bangunan pantai dalam jangka waktu tertentu perlu dilakukan.
3. Daerah sempadan pantai sebaik mungkin dijaga dan tugas kita bersama untuk
menjaganya dengan tidak membuat bangunan di kawasan sempadan pantai

8
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, G., & Utari, T. D. (2021). Pemodelan Transpor Sedimen Pantai Kualo
Kota Bengkulu. Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 13(1), 25-30.

Hakim, B. A. (2012, September). Efektifitas Penanggulangan Abrasi


Menggunakan Bangunan Pantai di Pesisir kota Semarang. In Seminar
Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Ruhaidani, E., Irawan, F. A., Perdana, Y., & Hidayanti, K. (2019). Perubahan
Garis Pantai Akibat Abrasi Di Desa Keraya Kecamatan Kumai Kalimantan
Tengah. In Seminar Nasional Riset Terapan (Vol. 4, pp. C45-C52).

DOKUMENTASI

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai