Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geoteknik hadir sebagai bagian dari ilmu praktis teknik sipil dalam
perancangan awal disain bangunan. Ilmu geoteknik mempelajari perilaku tanah
dan batuan sebagai tumpuan pondasi maupun sebagai studi material konstruksi.
Ilmu ini mulai berkembang pada awal abad ke-20 berkat karya Karl Terzaghi dan
rekan- rekannya. Pada saat studi perancangan kontruksi, peranan ahli geoteknik
itu meliputi: menentukan lokasi bangunan, menentukan kekuatan bangunan untuk
jangka waktu lama, menentukan stabilitas bangunan dibandingkan dengan potensi
gempa regional dan resonansi, mengkalkulasi dan menganalisis potensi deformasi
(penurunan) bangunan, menentukan metode pelaksanaan, pemilihan material, dan
monitoringnya. Oleh karena itu, diperlukan berbagai survei lapangan untuk
melihat kondisi tanah, lapisan tanah, jenis tanah, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, geoteknik tidak lagi hanya dilakukan oleh


insinyur sipil saja. Banyak data petrophysical properties yang diperlukan ahli sipil
dalam studi kelayakan bangunannya seperti porositas, permeabilitas, densitas
lapisan bawah permukaan. Data-data tersebut diperoleh dari survei geofisika yang
dilakukan oleh seorang Geophysicist.

Metode survei geofisika disesuaikan dengan tujuan kontruksi, misalnya


ketika ingin membuat bendungan dilakukan survei geolistrik untuk menentukan
tapak bendungan, survei ini bertujuan untuk mengetahui sampai kedalaman
berapa terdapat air tanah dan menentukan besar kekuatan basement (batuan dasar
yang kuat untuk pondasi).

KONSEP TEKNOLOGI 1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:

1. Bagaimana peran geoteknik di bidang teknik sipil


2. Bagaimana sejarah perkembangan yang terjadi dalam geoteknik konstruksi?
3. Apa saja cabang ilmu dari geoteknik ?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1) Untuk persyaratan memenuhi nilai Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Konsep
Teknologi
2) Untuk mengetahui perkembangan keteknik sipilan Konsep Teknologi Tentang Geoteknik
Konstruksi.

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah

Manfaat pembuatan makalah ini sebagai berikut :

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademik (teoritas) untuk
menambah wawasan dan pengertahuan mengenai geoteknik konstruksi serta syarat – syarat
perencanaannya.

KONSEP TEKNOLOGI 2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Teknik Sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang
lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil
dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa
dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Civil Engineer atau biasa disebut Insinyur Sipil mempunyai tanggung jawab secara umum
untuk merancang, membangun, memelihara dan mengelola seluruh proses pembangunan fasilitas
publik maupun swasta. Fasilitas yang dimaksud dapat berupa pemipaan, jalan umum, jalan raya,
bendungan, jembatan, terowongan, sistem pengolahan air, bandara, gedung tinggi, dan masih
banyak yang lainnya. Lingkup tanggung jawab Insinyur Sipil juga untuk mengawasi aktivitas
dan kinerja keseluruhan dari orang-orang yang terlibat dalam suatu proyek pembangunan.

Manfaat yang paling terasa menjadi Insinyur Teknik Sipil adalah permintaan posisi
pekerjaan yang tidak pernah habis, terus menerus, dan terus bertambah bertujuan untuk
memelihara dan membangun banyak fasilitas baru sehingga lulusan Teknik Sipil sangat
diperlukan setiap tahunnya. Akan selalu ada proyek yang didanai oleh pemerintah maupun
swasta. Seperti jurusan lainnya, dalam teknik sipil pun ada banyak pilihan spesialisasi. Kalau di
Perguruan Tinggi, spesialisasi ini dapat dipilih sekitar semester 4 atau 5. Spesialisasi tersebut
antara lain: Teknik Struktur, Sumber Daya Air, Rekayasa Geoteknik, Transportasi, Manajemen
Konstruksi, dan lain-lain.

Walaupun sering disebut Insinyur Sipil, sebenarnya gelar yang di dapat untuk lulusan Teknik
Sipil suatu perguruan tinggi bukan lagi Insinyur, melainkan menjadi Sarjana Teknik (ST). Gelar
KONSEP TEKNOLOGI 3
ditulis setelah nama lengkap. Selain bekerja di lapangan, Sarjana Teknik/ Insinyur Sipil dapat
memilih posisi administratif atau bekerja sebagai peneliti/guru. Permintaan lulusan teknik sipil
tidak hanya stabil, tapi juga meningkat. Karena meningkatnya volume pekerjaan teknik sipil di
infrastruktur dan industri konstruksi pada khususnya.

Seorang Insinyur Teknik Sipil harus memikirkan banyak faktor dalam proses desain dari
mulai material konstruksi, cara pelaksanaan hingga biaya konstruksi termasuk di dalamnya
dampak pembangunan terhadap lingkungan sekitar dan keberlangsungan proyek. Belum lagi
juga perlu dipertimbangkan risiko alam dan kejadian tak terduga lainnya selama proses
pengerjaan. Seorang lulusan Teknik Sipil dituntut untuk dapat bekerja sama dalam suatu tim
kecil maupun besar. Ukuran proyek dan tingkat kerumitan bangunan membuat  orang-orang
yang terlibat di dalamnya bekerja menurut keahlian masing-masing (spesialisasi) dan bekerja
sama.

2.2 Pengertian Geoteknik

Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Di dalamnya diperdalam pembahasan
mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya dengan kemampuan
menahan beban bangunan yang berdiri di atasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua
yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di
Mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu
permasalahan geoteknik yang melegenda ialah kemiringan menara Pisa di Italia, yang
disebabkan oleh ketidakseragaman dukungan tanah di bawahnya terhadap menara tersebut.
Secara keilmuan, cabang teknik sipil yang satu ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu

1. Mekanika tanah

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik
sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.Istilah mekanika tanah diberikan oleh

KONSEP TEKNOLOGI 4
Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher
Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas
prinsip-prinsip dasar dariilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan
ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".

2. Mekanika Batuan

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan dan
massa batuan; Dalam geologi, mekanika batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji tentang
respons batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.

3. Teknik Pondasi
Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi
bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Teknik
pondasi merupakan bagian dari ilmu geoteknik.

4. Struktur Bawah Tanah dan Batuan

Mengetahui struktur bawah tanah adalah hal yang perlu dan biasanya digunakan untuk
membuat bendungan, terowongan, dan underground space.

KONSEP TEKNOLOGI 5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peran Geoteknik di Bidang Teknik Sipil

Dalam dunia teknik sipil, ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya suatu
infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastrukstur dapat berdiri dengan kokoh,
karena geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana
didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya, sehingga
pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai
umur rencana.
Dalam ilmu geoteknik, ilmu dasar yang wajib dipahami adalah mekanika tanah, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat dasar tanah, seperti jenis tanah, permeabilitas, kompaksi, dll.
Dengan mengetahui dan memahami berbagai sifat tanah tersebut, Seorang engineer dapat
mengantisipasi kemungkinan terburuk bahkan memutar balikkan kemungkinan buruk tersebut
menjadi inovasi baru dalam dunia teknik sipil untuk perencanaan pembangunan infrastuktur.
Ilmu lain yang tidak boleh dilupakan adalah rekayasa pondasi, dinamika tanah dan rekayasa
gempa, geologi teknik, dll. Pondasi merupakan dasar penentu bangunan dapat berdiri dengan
kokoh atau tidak, semakin baik perencanaan pondasi suatu bagunan semakin baik pula
kekokahan bangunan tersebut, oleh karena itu dengan memahami ilmu rekayasa pondasi,
mengenal berbagai jenis pondasi, dan mengetahui jenis pondasi mana yang tepat digunakan,
maka akan sangat mudah bangunan tersebut berdiri dengan kokoh dan kuat. Gempa bumi bukan
hal yang langka di Indonesia, memiliki banyak gunung aktif dan dikelilingi oleh tiga lempeng
yang bergerak aktif yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik menjadikan Indonesia
akrab dengan gempa bumi. Ahli geoteknik memiliki peran yang cukup besar dalam hal ini,
memikirkan berbagai cara dan inovasi baru agar infrastruktur dapat berdiri kokoh tanpa
dipengaruhi oleh gempa bumi. Seorang engineer sipil tidak harus menjadi ahli geologi yang
handal, tapi minimal ilmu-ilmu dasar geologi harus dimengerti agar mempermudah pelaksanaan
konstruksi suatu infrastruktur. Dengan memahami ilmu geologi, minimal seorang engineer
mampu menentukan lokasi yang layak dibangun suatu infrastruktur, meminimalisir kemungkinan
buruk akibat gerakan lempeng, sesar, dll.

KONSEP TEKNOLOGI 6
Istilah yang akhir-akhir ini sering didengar “ilmu geoteknik selalu dipakai dalam proyek sipil”
ada benarnya. Geoteknik selalu mengambil bagian dalam proyek sipil, seperti pembangunan
pelabuhan dan bandara, pembangunan bendungan, pembangunan bangunan pencakar langit, dll.
Sebelum membangun semua infrastruktur-infrastuktur tersebut, dilakukan pengecekan tanah
terlebih dahulu, untuk mengetahui keadaan tanah yang nantinya akan dibebani oleh suatu
infrastruktur tertentu. Jika keadaan tanah telah diketahui, perencanaan pembangunan dapat
direncanakan dengan mudah sesuai kondisi tanah setempat.

Geoteknik merupakan bagian dari ilmu teknik sipil, sama hal nya dengan berbagai
disiplin ilmu yang ada di teknik sipil, geoteknik memiliki bagian yang cukup besar dalam
perencanaan suatu proyek infrastruktur.

3.2 Sejarah Geoteknik

Geoteknik pada abad 18 ini dibagi 4 (empat) pada periode utama (skempton,1985)
yaitu :
1. Pre-classical (1700 samapai 1776)
Penelitian pada periode ini lebih banyak berkaitan dengan lereng alami dan unit weight
pada berbagai tipe tanah. Dari sini kita mengenal nama-nama seperti Henri Gautier (1660-1737),
merupakan seorang insinyur di kerajaan Perancis yang menpelajari masalah lereng tanah alami
yang berujung pada suatu gundukan tanah untuk merumuskan prosedur dinding penahan.
Kemudian kitapun mengenal nama Bernard Forest de Belidor (1671-1761) yang menerbitkan
buku untuk kalangan militer dan insinyur sipil di Perancis.

Pada buku tersebut, ia mengusulkan teori tentang  tekanan tanah lateral pada dinding
penahan yang mana penelitiannya tersebut lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Gautier
(1717). Pada tahun 1746, model laboratorium pertama dalam pembuatan dinding penahan
menggunakan urugan pasir pernah di publikasikan oleh insinyur Perancis yaitu Francois
Gadroy (1705-1759).

KONSEP TEKNOLOGI 7
2. Classical soil mechanics - Fase I (1776 sampai 1856)

Selama periode ini, perkembangan ilmu geoteknik masih didominasi


oleh ilmuan dan insinyur dari Perancis. Charles Augustin Coulomb (1736-1806), yang kita kenal
dengan "teori Coulomb" pada salah satu tulisannya yang terkenal pada tahun 1776 dengan
menggunakan prinsip kalkulus menentukan posisi tepat dari permukaan geser tanah dibelakang
dinding penahan. Pada analisisnya, Coulomb menggunakan hukum geser dan kohesi untuk tanah.
Kemudian pada tahun 1820, study yang dilakukan oleh Coulomb mengenai kemiringan urugan
dan tentang urugan yang menahan beban tambahan (surcharge) dipelajari kembali oleh insinyur
Perancis yaitu Jacques Frediric Francais (1775-1833) dan juga oleh Profesor mekanika Claude
Louis Marie Henri Navier (1785-1836).

Pada tahun 1840, seorang insinyur militer dan juga profesor mekanika, Jean Victor
Poncelet (1788-1867) mengembangkan teori Coulomb menggunakan metode grafik untuk
menentukan besaran tekanan tanah lateral pada dinding penahan vertikal maupun miring dengan
berbagai bentuk  permukaan tanah. Beliau juga yang pertama kali menggunakan simbol ϕ untuk
sudut geser tanah. Profesor ini pula yang pertama kali menerapkan teori daya dukung ultimate
pada pondasi dangkal.

Berakhirnya classical soil mechanics fase I ini ditandai oleh publikasi pertama pada tahun
1857 oleh William John Macquorn Rankine (1820-1872), seorang profesor sipil di Universitas
Glasgow. Penelitian beliau terkait teori tekanan tanah dan keseimbangan massa tanah. Teori
Rankine boleh dikatakan sebagai penyederhanaan dari teori Coulomb sebelumnya.

3. Classical soil mechanics - Fase II (1856 sampai 1910)

Beberapa hasil percobaan dari uji laboratorium untuk sampel pasir muncul pada literatur
di fase ini. Satu dari publikasi paling awal dan penting yaitu oleh insinyur Prancis, Henry
Philibert Gaspard Darcy (1803-1858). Pada tahun 1856, ia mempublikasikan penelitian tentang

KONSEP TEKNOLOGI 8
permeabilitas material pasir. Berdasrkan hasil penelitiannya, Darcy mempersembahkan koefisien
permeabilitas, merupakan parameter dalam rekayasa geoteknik yang sangat berguna hingga saat
ini. 

Selanjutnya kita juga mengenal Sir George Howard Darwin (1845-1912), seorang


profesor astronomi yang melakukan pengujian laboratorium dalam menentukan momen guling
pada dinding penahan pasir yang tinggi pada konsistensi pasir lepas maupun padat. Kontribusi
lainnya yang dilakukan pada periode ini adalah publikasi pada tahun 1885 oleh Joseph Valentin
Boussinesq (1842-1929) yang mengembangkan teori distribusi tegangan pada beban bermedia
homogen, semi infinite, elastis dan isotropik. Selain itu pada tahun 1887, Osborne
Reynold (1842-1912) mendemonstrasikan fenomena dilatansi pada pasir.

4. Medern Soil Mechanics (1910 sampai 1927)

Pada periode ini, hasil penelitian sudah berkembang pada tanah-tanah lempung berupa
sifat dasar dan parameter tanah lempung. Sekitar tahun 1908, Albert Mauritz Atterberg (1846-
1916), seorang ahli kimia dan ilmuan tanah berkebangsaan Swedia, menentukan ukuran fraksi
tanah lempung lebih kecil dari 2 mikron. Pada tahun 1911, dia mempublikasikan tentang
konsistensi partikel lempung dengan mendefinisikan batas cair, plastis dan susutnya. Dia pun
mendefinisikan index plastis yang merupakan selisih dari batas cair dan batas plastis.

Pada periode inipun kita mengenal Arthur Langley Bell (1974-1956) seorang insinyur


sipil berkebangsaan Inggris yang bekerja mendesain dan membangun seawall di Rosyth
Dockyard. Berdasarkan pengalaman kerjanya, dia mengembangkan hubungan antara tekanan
lateral dan tahanan pada tanah lempung juga daya dukung pondasi dangkal pada tanah lempung.
Ia juga menggunakan kotak geser untuk mengukur kekuatan geser tanah lempung tidak
terganggu pada kondisi undrained.

KONSEP TEKNOLOGI 9
Wolmar Fellenius (1876-1957), seorang insinyur berkebangsaan Swedia
mengembangkan analisis stabilitas pada lereng tanah lempung jenuh air (dimana, ϕ=0) dengan
asumsi bidang geser kritis berupa busur lingkaran. 

Karl Terzaghi (1883-1963) seorang berkebangsaan Austria mengembangkan teori


konsolidasi untuk lempung yang kita gunakan sampai hari ini. Teori tersebut dikembangkan pada
saat beliau mengajar di American Roberts College di Istanbul, Turki. Teori konsolidasi tersebut
telah dipublikasikan pada terzaghi's celebrated book "Erdbaumechanik" pada tahun 1925.

5. Setelah tahun 1927

Publikasi berjudul "Erdbaumechanik auf Bodenphysikalisher Grundlage" yang ditulis


oleh Karl Terzaghi pada tahun 1925 menjadi penanda lahirnya era baru perkembangan mekanika
tanah. Karl Terzaghi kita ketahui adalah Bapak Mekanika Tanah modern. Dari era ini kita
mengenal nama-nama yang tidak asing lagi dikalangan insinyur geoteknik diantaranya Arthur
Casagrande, Donald W. Taylor, Laurits Bjerrum dan juga Ralph B. Peck.
Pada era ini  juga Konferensi pertama International Society of Soil Mechanics and Foundation
Engineering (ISSMFE) diadakan.

Detail ISSMFE dari tahun 1936 sampai 1997

KONSEP TEKNOLOGI 10
Presiden ISSMFE (1936-1997) dan Presiden ISSMGE (1997-sekarang)

Perkembangan ilmu geoteknik pada periode ini cukup pesat, ini ditandai dari banyaknya
publikasi ilmiah yang terbit pada era ini, beberapa diantaranya adalah :
1. Buku "Theoretical Soil Mechanics" yang ditulis oleh Karl Terzaghi tahun 1943
(Wiley, New York)
2. Buku "Soil Mechanics in Engineering Practice" yang ditulis oleh Karl Terzaghi
dan Ralph B. Peck tahun 194
3. Buku "Theoretical Soil Mechanics" yang ditulis oleh Karl Terzaghi tahun 1943
(Wiley, New York)
4. Buku "Soil Mechanics in Engineering Practice" yang ditulis oleh Karl Terzaghi
dan Ralph B. Peck tahun 1948 (Wiley, New York)
5. Buku Fundamentals of Soil Mechanics yang ditulis oleh Donald W. Taylor tahun
1948 (Wiley, New York)
6. Penerbitan Jurnal Internasional "Geotechnique" pada tahun 1948 di Inggris 

KONSEP TEKNOLOGI 11
7. Buku The Measurement of Soil Properties in the Triaxial Test oleh A. W. Bishop
dan B.J. Henkel tahun 1957 (Arnold, London)

6. Akhir Era

Era ini diakhiri oleh Profesor Ralph B. Peck. Pada tahun 1939 s.d. 1943, beliau pernah
menjadi Asisten dari Karl Terzaghi yang merupakan Bapak Mekanika Tanah Modern. Satu tahun
sebelumnya (1938-1939), beliau juga pernah mengikuti kursus dari Arthur Casagrande di
Universitas Harvard.
Profesor Peck telah menerbitkan lebih dari 250 publikasi teknis yang sangat terhormat dan
menjadi acuan dalam ilmu geoteknik sampai saat ini. Beberapa diantaranya adalah buku yang
ditulis bersama Karl Terzaghi. Pada tahun 1969 s.d. 1973 beliau dipercaya menjadi Presiden
ISSMGE dan pada tahun 1974 beliau mendapat medali kehormatan dalam bidang teknologi dari
Presiden Gerard R. Ford.

3.3 Cabang – Cabang Ilmu Geoteknik

1. Mekanika Tanah

  Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu alam yang perkembangan selanjutnya akan mendasari
dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga disini dituntut untuk dapat
membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan
sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan
Geologi. , yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung,
jembatan, jalan, bendung clan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap
kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat
penting dalam perencanaan pondasi yang benar.

1. Definisi Mekanika Tanah :


Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:

KONSEP TEKNOLOGI 12
· Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain
· Zat Cair
· Gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut

Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan
bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).

    Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat
panas.Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena
proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi
butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.)
Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah
dengan sifat berubah dari batu aslinya.
Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat
terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah
yang tidak pindah dari tempat terjadinya.

     Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu
menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena
proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas, tekanan,
dan larutan.

2. Batuan dibedakan :
- Batuan beku (granit, basalt).
- Batuan sedimen (gamping, batu pasir).
- Batuan metamorf (marmer).

Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara
atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa pelapukan tumbuhan atau
hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik.

KONSEP TEKNOLOGI 13
a. Perbedaan Batu dan Tanah

Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat.
Sehingga sukar untuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min al alam
yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahkan. Sedangkan
Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.

b. Jenis-Jenis Tanah Fraksi-fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan ukuran butir)


(1). kerikil (gravel) : > 2.00 mm
(2). pasir (sand) : 2.00 — 0.06 mm
(3). lanau (silt) : 0.06 — 0.002 mm
(4). lempung (clay) : < 0.002 mm

Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir


(1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan
kerikil.
(2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung
dan lanau.
(3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.

Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya


(1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya.
(tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak).
(2) Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara
butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir).
(3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik.
(sifat tidak baik)

2. Mekanika Batuan

KONSEP TEKNOLOGI 14
Mekanika batuan merupakan ilmu teoritis dan terapan tentang perilaku mekanik batuan,
berkaitan dengan respons batuan atas medan gaya dari lingkungan sekitarnya (Deere, D.V.,
dalam Stagg & Zienkiewicz, 1968)

Mekanika batuan mempelajari :

1)  Mekanisme deformasi kristal-kristal mineral yang mengalami tekanan tinggi pada temperatur
tinggi

2)  Perilaku triaksial batuan di laboratorium

3)  Stabilitas dinding terowongan, bahkan :

4)  Mekanisme pergerakan-pergerakan kerak bumi sendiri, dalam hal ini jelas geologi berperan,
antara lain material-material yang terlibat :

 masa batuan yang keberadaannya tidak terlepas dari  lingkungan geologi  atau dihasilkan
dari lingkungan geologi
 karakter fisiknya, yang merupakan fungsi dari cara terjadinya dan dari semua proses yang
terlibat
 stabilitas dinding terowongan, bahkan
 sejarah geologi pada lokasi kejadian

Pentingnya Litologi dan Jenis Batuan

Litologi suatu batuan memberikan acuan tentang mineraloginya, tekstur, kemas yang
mengarahkan kepada klasifikasi yang dapat diterima ;  (lithology = ilmu tentang batuan).

Pentingnya klasifikasi yang dapat diterima :

Jenis batuan,  mineralogy, tekstur, fabric (kemas)  —> deskriptif terminologi —> sistem
klasifikasi yang dapat diterima, misalnya: oolitic limestone, bituminous shale.

Jenis batuan sama bisa memberikan rentang nilai sifat mekanik yang panjang Cenderung
lithologic name ditinggalkan, diganti dengan nama kelas yang menggunakan sifat mekanik —>
tetap dipertahankan untuk beberapa alasan :

1) Setidaknya ada rentang nilai

KONSEP TEKNOLOGI 15
Untuk jenis batuan tertentu sebagian rentang harganya tinggi/panjang, sebagian lagi pendek.
Misalnya: limestone 5.000 lb/in2 hingga 35.000 lb/in2 (rentang harga 30.000; 1 lb/in2 = 0,70307
Ton/m2); rock salt, garam batuan, 3.000 – 5.000 lb/in2 —> rentang harga 2.000 saja.

2)  Sehubungan dengan tekstur, fabric, structural anisotropy dalam batuan yang terbentuk secara
khusus (a particular origin); misalnya:

a. batuan beku, umumnya punya suatu fabric yang padat dan interlocking, yang hanya sedikit
saja memiliki perbedaan sifat mekanik ke arah-arah yang berbeda.

b. batuan sedimen berlapis anisotropy in mechanical properties

c. batuan metamorf, foliasi —> lebih-lebih anisotropy

3. Teknik Fondasi
Fondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena fondasi
berfungsi sebagai "penahan seluruh beban yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar".
Fondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah
pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh
berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung
dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah material
yang paling cocok sebagai fondasi untuk struktur beton bertulang maupun
bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada
fondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul
beban dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat
menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding
dan kolom pada struktur.
1. Perencanaan Fondasi

Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe fondasi terdapat juga Syarat-syarat
umum dari fondasi yaitu :

 Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah
fondasi khususnya untuk fondasi telapak dan fondasi rakit.
 Kedalaman harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang disebabkan
oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.
 Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.

KONSEP TEKNOLOGI 16
 Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan
berbahaya yang terdapat di dalam tanah.
 Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau
lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.
 Metode pemasangan harus seekonomis mungkin.
 Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir dan elemen
fondasi dan elemen bangunan atas.
 Fondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan
lingkungan.

2. Fondasi berdasarkan daya dukung tanah


 Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah fondasi dangkal. (misal: fondasi jalur, fondasi telapak atau
fondasi strauss).
 Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan
tanah maka jenis pondasinya adalah fondasi tiang minipile, fondasi sumuran atau fondasi
bored pile.
 Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah
maka jenis pondasinya adalah fondasi tiang pancang atau fondasi bored pile.
3. Jenis Fondasi

Fondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian paling bawah dan berhubungan
langsung dengan tanah. Pada struktur bangunan, fondasi berfungsi untuk memikul beban
bangunan yang ada diatasnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kokoh, fondasi juga harus
direncanakan dan dikerjakan dengan hati-hati. Fondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa
baik dari segi ukuran, kekuata, dan kualitas material

Fondasi Dalam

Fondasi dalam adalah fondasi yang didirikan dipermukaan tanah dengan kedalam tertentu
dimana daya dukung dasar fondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan
tanah. Fondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi

KONSEP TEKNOLOGI 17
permukaan tanah. Fondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk fondasi tiang pancang, dinding
pancang dan caissons atau fondasi kompensasi. Fondasi dalam dapat digunakan untuk
mentransfer beban ke lapisan tanah yang lebih dalam sampai didapat jenis tanah yang mampu
mendukung beban struktur bangunan.

Jenis - jenis fondasi dalam :

1.Fondasi Sumuran

Fondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan antara fondasi dangkal dan fondasi
dalam. Fondasi sumuran sangat tepat digunakan pada lapisan tanah keras yang berada pada
kedalaman lebih dari 3m. Diameter fondasi sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada
kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masing
kolom berbeda bebannya.

2. Fondasi Tiang Pancang

Penggunaan fondasi tiang pancang sebagai fondasi bangunan dilakukan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung beban (bearing capacity)
yang cukup untuk memikul beban bangunan dan beban yang bekerja padanya atau apabila tanah
yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban
yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah dengan kedalaman
lebih dari 8 meter.

Fungsi dan kegunaan dari fondasi tiang pancang adalah untuk mentransfer beban-beban
dari konstruksi di atasnya (super struktur) kelapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi
ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang
bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari
kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang
dipergunakan serta disesuaikan dengan perencanaannya.

3. Fondasi Bored Pile

Fondasi Bore Pile adalah bentuk Fondasi Dalam yang dibangun di dalam tanah dengan
kedalaman tertentu. Fondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara
membuat lobang yang dibor dengan alat bore pile. Setelah mencapai kedalaman yang
KONSEP TEKNOLOGI 18
dibutuhkan, kemudian dilakukan pemasangan begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian
dimasukkan rangka besi fondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran
terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan fondasi ini tentunya dibantu dengan alat
khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran, kesing
tersebut dikeluarkan.

KONSEP TEKNOLOGI 19

Anda mungkin juga menyukai