GEOLOGI REKAYASA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
“Perlunya Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil” dengan lancar.
Harapan penulis bahwa paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekaligus penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Perlunya
Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna dengan keterbatasan yang penulis miliki. Kritikan maupun saran dari
pembaca akan penulis terima demi perbaikan dan penyempurnaan paper ini.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahkan akhir-akhir ini peranan geologi tambah menonjol dalam penyelidikan untuk
perencanaan pengembangan daerah, wilayah kegiatan perkotaan dan sebagainya.
Struktur, dimensi dan ketahanan bangunan seperti tersebut di atas sangat ditentukan
oleh sifat fisik tanah dasar di mana ia berdiri. Hal ini menentukan pula harga suatu
bangunan. Geologi mulai memberikan keuntungan yang lebih nyata bila telah
mencakup keamanan seluruh bangunan terhadap lingkungan fisik dan berbagai
proses yang berlangsung di mana bangunan tersebut didirikan. Berbagai faktor yang
mempengaruhi lingkungan fisik tersebut antara lain ialah keadaan topografi,
curahan hujan, jenis dan kedudukan lapisan batuan, struktur geologi, tata keairan,
kegempaan dan khusus bagi daerah yang bergunung api perlu pula diperhitungkan
kemungkinan terjadinya erupsi gunung api.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah yang membahas
tentang “Perlunya Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil” diantaranya adalah untuk:
2
BAB II
PERANAN ILMU GEOLOGI DALAM TEKNIK SIPIL
Geologi rekayasa atau geologi teknik adalah salah satu cabang geologi yang
berkaitan dengan geologi terapan. Pekerjaan yang berkaitan dengan pemetaan
geologi teknik dilakukan dengan mekanisme pengindraan jauh. Penerapan geologi
teknik ialah pada pekerjaan konstruksi teknik yang berkaitan dengan
pengembangan wilayah, permukiman, sarana dan prasarana umum, serta
penanggulangan bencana.
3
2.2 Penerapan Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil
2.2.1 Investigasi Lokasi
Geologi membantu dalam melakukan investigasi lokasi untuk memahami kondisi
geologi di mana konstruksi akan dilakukan. Hal ini melibatkan mempelajari jenis
tanah, formasi batuan, tingkat air tanah, dan fitur geologi lainnya untuk menilai
dampaknya terhadap stabilitas konstruksi.
Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan melakukan investigasi lapisan bawah
tanah menggunakan Metode geolistrik, Metode geolistrik merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi bawah permukaan lapisan
tanah dengan cara mengalirkan arus DC bertegangan tinggi.
Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan melakukan uji sondir, uji sondir
adalah suatu tindakan pengujian penetrasi yang mempunyai tujuan untuk
mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan mengetahui kedalaman
lapisan pendukung (lapisan tanah keras). Hal tersebut bertujuan supaya dalam
mendesain Pondasi yang akan digunakan sebagai penyangga kolom bangunan yang
berada diatas mempunyai faktor Keamanan yang tinggi, maka bangunan tersebut
4
tetap kokoh dan tidak mengalami penurunan yang bisa saja membahayakan dari sisi
keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.
5
Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan membangun dinding penahan tanah,
Retaining wall atau dinding penahan tanah merupakan struktur yang didesain untuk
menahan tanah pada lereng yang secara alami tidak dapat bertahan (pada umumnya
pada lereng curam, hampir vertikal, atau vertikal).
Fungsi retaining wall yaitu untuk menahan massa tanah agar tak bergerak, seperti
pada tepi terasering atau galian. Dinding penahan tanah juga merupakan struktur
yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat
perubahan elevasi tanah yang diinginkan dan melebihi sudut tenang tanah.
6
2.2.6 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Geologi membantu dalam menilai dampak lingkungan dari proyek – proyek teknik
sipil. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya, seperti
kontaminasi air tanah, dan merancang langkah-langkah untuk mengurangi dampak
buruk terhadap lingkungan.
Tanah longsor secara umum adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Secara geologi tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi dimana terjadi
pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah (Nandi,
2007). Penyebab terjadinya tanah longsor adalah curah hujan, kemiringan lereng,
kondisi tanah, getaran, dan aktivisa manusia. Langkah pencegahan agar tidak terjadi
longsor yaitu dengan cara membangun Dinding Penahan Tanah terutama terdapat
banguanan diatas lereng, dan membuat terasering.
Gambar 7. Longsor Akibat Curah Hujan dan Tidak Ada Dinding Penahan Tanah
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan terhadap ilmu – ilmu utama
yaitu Matematika, Kimia, Biologi, dan Fisika yang notabene merupakan dasar dari
ilmu geologi. Ilmu utama diatas adalah dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli
teknik sipil agar bisa memahami betapa pentingnya geologi teknik dalam praktik
rekayasa terhadap sebuah pembangunan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap
perawatan karena geologi teknik merupakan dasar terhadap ilmu – ilmu dalam
teknik sipil yang lainnya seperti mekanika tanah, rekayasa pondasi, dan lain – lain.
Geologi teknik tidak bisa dipisahkan dari dunia teknik sipil karena semua
infrastruktur dibangun diatas bumi. Contoh dari pekerjaan geologi yaitu:
pembangunan dinding penahan tanah untuk mencegah terjadinya longsor,
pekerjaan investigasi tanah untuk mengetahui lapisan tanah dan batuan, investigasi
kadar air tanah, uji sondir untuk mengetahui daya dukung tanah untuk pondasi,
hingga pekerjaan yang lebih besar yaitu pembangunan terowongan (Tunnel).
Semua pekerjaan yang telah disebutkan perlu untuk dikerjakan agar tidak terjadi
hal – hal yang merugikan bagi bangunan yang berdiri diatas tanah. Contoh kasus
yang terjadi jika ilmu geologi tidak diterapkan yaitu terjadinya longsor di
pemukiman warga di pedesaan.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah seberapapun tingkat kesulitan
dalam pekerjaan teknik sipil, ilmu geologi harus diterapkan terutama Geologi
Teknik agar bangunan yang berdiri diatas tanah lebih aman dalam jangka waktu
yang lama.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S. (2022, AGUSTUS 22). Apa Itu Geoteknik, Manfaat, dan Ruang Lingkup
Pekerjaannya. Retrieved from CV. MUTU UTAMA GEOTEKNIK:
https://www.mutuutamageoteknik.co.id/apa-itu-geoteknik/
Arifin, S. (2023, Mei 9). Jenis Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall).
Retrieved from mutuutamageoteknik.co.id:
https://www.mutuutamageoteknik.co.id/jenis-dinding-penahan-tanah-
retaining-wall/