Anda di halaman 1dari 13

Tugas: 1. Karya Tulis Ilmiah (KTI) – 1.

GEOLOGI REKAYASA

“PERLUNYA ILMU GEOLOGI DALAM TEKNIK


SIPIL”

Dosen Pengampu:

Immanuel Sembiring, Ir., Drs., Bsc., M.Si

Disusun Oleh:

Gibran Adi Nugroho (2134290007)

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK SIPIL

JAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
“Perlunya Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil” dengan lancar.

Adapun penyusunan paper ini untuk memenuhi tugas satu matakuliah


rekayasa pondasi 1. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada yang terhormat
Bapak Immanuel Sembiring, Ir., Drs., Bsc.,M.Si., selaku pengampu materi dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Harapan penulis bahwa paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekaligus penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Perlunya
Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna dengan keterbatasan yang penulis miliki. Kritikan maupun saran dari
pembaca akan penulis terima demi perbaikan dan penyempurnaan paper ini.

Jakarta, 9 Maret 2024

Gibran Adi Nugroho


(Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................................ 2
BAB II PERANAN ILMU GEOLOGI DALAM TEKNIK SIPIL ............................... 3
2.1 Pengertian Ilmu Geologi, Rekayasa Geologi, dan Geoteknik ............................. 3
2.2 Penerapan Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil ....................................................... 4
2.2.1 Investigasi Lokasi ............................................................................................. 4
2.2.2 Desain Pondasi ................................................................................................. 4
2.2.3 Pemilihan Material .......................................................................................... 5
2.2.4 Stabilitas Lereng Dan Pekerjaan Tanah ........................................................ 5
2.2.5 Pengeboran Dan Penggalian ........................................................................... 6
2.2.6 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ....................................................... 7
2.2.7 Rekayasa Geoteknik ........................................................................................ 7
2.3 Contoh Kasus Penerapan Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil .............................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 8
3.2 Saran ....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hubungan Geologi Teknik Dengan Teknik Sipil .................................. 3


Gambar 2. Deteksi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik ............................ 4
Gambar 3. Kegiatan Uji Sondir............................................................................... 5
Gambar 4. Sketsa Stabilitas Lereng Terpadu .......................................................... 5
Gambar 5. Contoh – Contoh Dinding Penahan Tanah (DPT) ................................. 6
Gambar 6. Pekerjaan Terowongan .......................................................................... 6
Gambar 7. Longsor Akibat Curah Hujan dan Tidak Ada Dinding Penahan Tanah . 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, ilmu geologi dapat diartikan sebagai ilmu sains yang mempelajari
bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Oleh karena itu, geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
kompleks, sehingga cakupan ilmu geologi begitu luas dan bercabang ke dalam
beberapa pembahasan keilmuan yang lebih khusus. Namun, masing-masing cabang
tersebut masih saling mendukung dan saling berhubungan. Peranan geologi dalam
esplorasi mineral, misalnya minyak bumi, mineral logam dan bukan logam, bahan
bangunan, mineral radio-aktif dan sebagainya telah lama dikenal di Indonesia.
Namun belum banyak orang yang mengenal apa peranan geologi dalam bidang
perencanaan bangunan teknik misalnya waduk, bendungan, terowongan, jalan raya
dan jembatan, jalan kereta api, fondasi bangunan tinggi, lapangan terbang,
penyediaan air dan masih banyak lagi bangunan yang mahal dan mengandung
bahaya potensial.

Bahkan akhir-akhir ini peranan geologi tambah menonjol dalam penyelidikan untuk
perencanaan pengembangan daerah, wilayah kegiatan perkotaan dan sebagainya.
Struktur, dimensi dan ketahanan bangunan seperti tersebut di atas sangat ditentukan
oleh sifat fisik tanah dasar di mana ia berdiri. Hal ini menentukan pula harga suatu
bangunan. Geologi mulai memberikan keuntungan yang lebih nyata bila telah
mencakup keamanan seluruh bangunan terhadap lingkungan fisik dan berbagai
proses yang berlangsung di mana bangunan tersebut didirikan. Berbagai faktor yang
mempengaruhi lingkungan fisik tersebut antara lain ialah keadaan topografi,
curahan hujan, jenis dan kedudukan lapisan batuan, struktur geologi, tata keairan,
kegempaan dan khusus bagi daerah yang bergunung api perlu pula diperhitungkan
kemungkinan terjadinya erupsi gunung api.

1
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah yang membahas
tentang “Perlunya Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil” diantaranya adalah untuk:

- Memberikan wawasan kepada penulis serta pembaca sebagai tambahan


pengetahuan konsep keilmuan, pengenalan tentang geologi rekayasa tentang
sub bahasan perlunya ilmu geologi dalam teknik sipil dengan informasi
pembahasan mengenai pengertian Ilmu Geologi, Pengertian Geologi
Rekayasa, Geologi Rekayasa pada Teknik Sipil, dst.
- Sebagai pemenuhan nilai tugas satu karya tulis ilmiah matakuliah Geologi
Rekayasa.

1.3 Ruang Lingkup


Dalam karya Tulis yang membahas tentang “Perlunya Ilmu Geologi Dalam Teknik
Sipil ” ini akan dibataskan pada pembahasan mengenai definisi umum atau
pengertian Ilmu Geologi, Penerapan ilmu geologi dalam teknik sipil, dan contoh
kasus penerapan ilmu geologi dalam teknik sipil.
Dengan adanya karya tulis ini, diharapkan mampu memberikan penjelasan
mengenai lingkup penggunaan serta manfaat ilmu geologi dalam teknik sipil itu
sendiri..

2
BAB II
PERANAN ILMU GEOLOGI DALAM TEKNIK SIPIL

2.1 Pengertian Ilmu Geologi, Rekayasa Geologi, dan Geoteknik


Ilmu Geologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bumi dan fenomena yang
terjadi di dalamnya. Geologi secara umum membahas mengenai material
pembentuk bumi dan segala proses yang terjadi baik di dalam bumi maupun yang
tejadi diatas permukaan bumi.

Geologi rekayasa atau geologi teknik adalah salah satu cabang geologi yang
berkaitan dengan geologi terapan. Pekerjaan yang berkaitan dengan pemetaan
geologi teknik dilakukan dengan mekanisme pengindraan jauh. Penerapan geologi
teknik ialah pada pekerjaan konstruksi teknik yang berkaitan dengan
pengembangan wilayah, permukiman, sarana dan prasarana umum, serta
penanggulangan bencana.

Geologi teknik memainkan peran penting dalam perencanaan pembangunan


infrastruktur, seperti jalan, jembatan, gedung, dan terowongan. Geoteknik
membantu para insinyur sipil untuk memahami karakteristik tanah dan batuan, serta
mengaplikasikannya dalam perencanaan, perancangan, dan konstruksi struktur
bawah tanah.

Gambar 1. Hubungan Geologi Teknik Dengan Teknik Sipil

3
2.2 Penerapan Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil
2.2.1 Investigasi Lokasi
Geologi membantu dalam melakukan investigasi lokasi untuk memahami kondisi
geologi di mana konstruksi akan dilakukan. Hal ini melibatkan mempelajari jenis
tanah, formasi batuan, tingkat air tanah, dan fitur geologi lainnya untuk menilai
dampaknya terhadap stabilitas konstruksi.

Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan melakukan investigasi lapisan bawah
tanah menggunakan Metode geolistrik, Metode geolistrik merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi bawah permukaan lapisan
tanah dengan cara mengalirkan arus DC bertegangan tinggi.

Gambar 2. Deteksi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik

2.2.2 Desain Pondasi


Geologi sangat penting dalam merancang fondasi suatu struktur. Insinyur
menggunakan data geologi untuk menentukan jenis pondasi yang dibutuhkan
berdasarkan daya dukung tanah, karakteristik penurunan tanah, dan keberadaan
batuan dasar atau lapisan tanah lunak.

Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan melakukan uji sondir, uji sondir
adalah suatu tindakan pengujian penetrasi yang mempunyai tujuan untuk
mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan mengetahui kedalaman
lapisan pendukung (lapisan tanah keras). Hal tersebut bertujuan supaya dalam
mendesain Pondasi yang akan digunakan sebagai penyangga kolom bangunan yang
berada diatas mempunyai faktor Keamanan yang tinggi, maka bangunan tersebut

4
tetap kokoh dan tidak mengalami penurunan yang bisa saja membahayakan dari sisi
keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.

Gambar 3. Kegiatan Uji Sondir

2.2.3 Pemilihan Material


Geologi membantu dalam memilih material konstruksi yang sesuai. Insinyur
menganalisis komposisi geologi material yang tersedia, seperti batuan dan agregat,
untuk memastikan material tersebut memenuhi kekuatan, daya tahan, dan
persyaratan teknik lainnya yang diperlukan.

2.2.4 Stabilitas Lereng Dan Pekerjaan Tanah


Geologi berperan dalam menganalisis stabilitas lereng dan memitigasi risiko yang
terkait dengan tanah longsor dan erosi tanah. Memahami formasi geologi
membantu para insinyur merancang lereng dan tanggul yang dapat menahan
kekuatan alam.

Gambar 4. Sketsa Stabilitas Lereng Terpadu

5
Salah satu contoh kegiatannya adalah dengan membangun dinding penahan tanah,
Retaining wall atau dinding penahan tanah merupakan struktur yang didesain untuk
menahan tanah pada lereng yang secara alami tidak dapat bertahan (pada umumnya
pada lereng curam, hampir vertikal, atau vertikal).

Fungsi retaining wall yaitu untuk menahan massa tanah agar tak bergerak, seperti
pada tepi terasering atau galian. Dinding penahan tanah juga merupakan struktur
yang didesain dan dibangun untuk menahan tekanan lateral tanah ketika terdapat
perubahan elevasi tanah yang diinginkan dan melebihi sudut tenang tanah.

Gambar 5. Contoh – Contoh Dinding Penahan Tanah (DPT)

2.2.5 Pengeboran Dan Penggalian


Informasi geologi sangat penting untuk proyek pembuatan terowongan dan
penggalian. Insinyur mengandalkan data geologi untuk memprediksi dan
mengelola kondisi tanah selama penggalian, memastikan keselamatan dan efisiensi.

Gambar 6. Pekerjaan Terowongan

6
2.2.6 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Geologi membantu dalam menilai dampak lingkungan dari proyek – proyek teknik
sipil. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya, seperti
kontaminasi air tanah, dan merancang langkah-langkah untuk mengurangi dampak
buruk terhadap lingkungan.

2.2.7 Rekayasa Geoteknik


Geologi menjadi dasar rekayasa geoteknik, yang berhubungan dengan mekanika
tanah dan batuan. Hal ini termasuk menganalisis perilaku tanah dalam berbagai
kondisi dan merancang struktur yang memperhitungkan karakteristik tersebut.

2.3 Contoh Kasus Penerapan Ilmu Geologi Dalam Teknik Sipil


Longsor

Tanah longsor secara umum adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Secara geologi tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi dimana terjadi
pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah (Nandi,
2007). Penyebab terjadinya tanah longsor adalah curah hujan, kemiringan lereng,
kondisi tanah, getaran, dan aktivisa manusia. Langkah pencegahan agar tidak terjadi
longsor yaitu dengan cara membangun Dinding Penahan Tanah terutama terdapat
banguanan diatas lereng, dan membuat terasering.

Gambar 7. Longsor Akibat Curah Hujan dan Tidak Ada Dinding Penahan Tanah

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan terhadap ilmu – ilmu utama
yaitu Matematika, Kimia, Biologi, dan Fisika yang notabene merupakan dasar dari
ilmu geologi. Ilmu utama diatas adalah dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli
teknik sipil agar bisa memahami betapa pentingnya geologi teknik dalam praktik
rekayasa terhadap sebuah pembangunan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap
perawatan karena geologi teknik merupakan dasar terhadap ilmu – ilmu dalam
teknik sipil yang lainnya seperti mekanika tanah, rekayasa pondasi, dan lain – lain.
Geologi teknik tidak bisa dipisahkan dari dunia teknik sipil karena semua
infrastruktur dibangun diatas bumi. Contoh dari pekerjaan geologi yaitu:
pembangunan dinding penahan tanah untuk mencegah terjadinya longsor,
pekerjaan investigasi tanah untuk mengetahui lapisan tanah dan batuan, investigasi
kadar air tanah, uji sondir untuk mengetahui daya dukung tanah untuk pondasi,
hingga pekerjaan yang lebih besar yaitu pembangunan terowongan (Tunnel).
Semua pekerjaan yang telah disebutkan perlu untuk dikerjakan agar tidak terjadi
hal – hal yang merugikan bagi bangunan yang berdiri diatas tanah. Contoh kasus
yang terjadi jika ilmu geologi tidak diterapkan yaitu terjadinya longsor di
pemukiman warga di pedesaan.

3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah seberapapun tingkat kesulitan
dalam pekerjaan teknik sipil, ilmu geologi harus diterapkan terutama Geologi
Teknik agar bangunan yang berdiri diatas tanah lebih aman dalam jangka waktu
yang lama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alizia , R. (2022, November 19). Apa Itu Sondir? Simak Penjelasannya.


Retrieved from sondir.id: https://sondir.id/apa-itu-sondir-simak-penjelasannya/

Arifin, S. (2022, AGUSTUS 22). Apa Itu Geoteknik, Manfaat, dan Ruang Lingkup
Pekerjaannya. Retrieved from CV. MUTU UTAMA GEOTEKNIK:
https://www.mutuutamageoteknik.co.id/apa-itu-geoteknik/

Arifin, S. (2023, Mei 9). Jenis Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall).
Retrieved from mutuutamageoteknik.co.id:
https://www.mutuutamageoteknik.co.id/jenis-dinding-penahan-tanah-
retaining-wall/

Memed, M. W., Soehaimi, A., & Gunawan, H. (2019). DINAMIKA GEOLOGI


SELAT SUNDA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Bandung:
BADAN GEOLOGI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Unggul, E. (2023, Mei 3). Peran Penting Geoteknik dalam Perencanaan


Pembangunan Infrastruktur. Retrieved from ft.esaunggul.ac.id:
https://ft.esaunggul.ac.id/peran-penting-geoteknik-dalam-perencanaan-
pembangunan-infrastruktur/

Anda mungkin juga menyukai