Anda di halaman 1dari 12

Makalah

ILMU UKUR TANAH

PENGARUH ELEVASI PERMUKAAN TANAH TERHADAP BANGUNAN

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Penyehatan Lingkungan yang
diampuh oleh dosen bapak ILYAS ICHSAN,ST.,MT)

DISUSUN

OLEH:

Mohamad Imran Labaika

301220052

UNIVERSITAS GORONTALO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

GANJIL 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas terselesaikannya makalah ILMU UKUR


TANAH PENGARUH ELEVASI PERMUKAAN TANAH TERHADAP
BANGUNAN. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah ILMU
UKUR TANAH . Sebagaimana judulnya makalah ini diharapkan mampu
memberikan wawasan, pengetahuan, dan gambaran. Saya sadar bahwa makalah ini
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi berkualitasnya makalah ini.

Demikianlah harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
mahasiswa dan pengamat. Terakhir, Saya mengucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………..……… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….……… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….……… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….……… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….………… 1

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………….…………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………. 3

2. 1 Penjelasan Elevasi Permukaan Tanah ………………………………………. 3

2.2 Pengaruh Elevasi Permukaan Tanah Terhadap Bangunan ………………….. 4

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 6

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 6

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisisbentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk
keperluanpekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa
matakuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya.
Dalamkegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas
darikegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya,
salurandrainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan
datahasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggungjawabkan
danterhindar dari kesalahan konstruksi.

Untuk mengetahui hasil pengukuran bangunan yang benar, perlu juga


kitamemahami apa pengaruh daripada elevasi permukaaan tanah terhadap bangunan,dan
bagaimana pengukuran yang baik.

Dalam makalah ini akan dibahas Pengaruh Elevasi Permukaan Tanah


Terhadapbangunan untuk mengetahui apa pengaruh elevasi keadaan permukaan tanah
padagedung atau bangunan.

1.2 Rumusan Masalah


Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya pengaruh elevasi permukaan tanahterhadap
bangunan adalah sebagai berikuta.
a. Penjelasan Elevasi Permukaan tanahb.
b. Pengertian dan manfaat topografic.
c. Jenis-jenis tanahd.
d. Bagaimana mengukur elevasi terhadap bangunane.
e. Pengaruh elevasi permukaan tanah terhadap bangunan

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompokmata
kuliah ilmu ukur tanah, selain itu juga untuk membahas tentang pengaruhelevasi
permukaan tanah terhadap bangunan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Penjelasan Elevasi Permukaan Tanah

Penjelasan Elevasi Permukaan Tanah zSeperti yang kita ketahui bahwa Ilmu ukur
tanah atau wilayah (surveying)adalah sebuah metode pengukuran titik-titik dengan
memanfaatkan jarak dan sudutdi antara setiap titik tersebut pada suatu wilayah dengan
cermat. Berbagai titiktersebut biasanya adalah permukaan bumi dan digunakan untuk
membuat sebuahpeta, batas wilayah suatu lahan, lokasi konstruksi, dan tujuan lainnya.
Ilmu ukurwilayah juga merupakan sebuah pekerjaan. Surveyor menggunakan berbagai
elemenmatematika seperti geometri dan trigonometri, juga fisika dan keteknikan. Ilmu
ukuttanah itu juga menyangkut topografi.

Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan bumidan
objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid.Dalam
pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaansaja,
tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkankebudayaan
lokal(Ilmu Pengetahuan, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan katatopografi dimulai
sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno,sebagai detail dari suatu
tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berartitempat, dan graphia yang
berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisisuatu bagian dan secara
umum menunjuk pada koordinat secara horizontal sepertigaris lintang dan garis bujur,
dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian
dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan denganberbagai alasan, diantaranya
perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untukkebutuhkan konstruksi sipil,
pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkanstudi topografi yang lebih detail.

Fitur TopografiTopografi

mempelajari elevasi dan lokasi bentang alam.

 Bentang alam - bentang alam yang dipeplajari dalam topografi dapatmencakup apa
saja yang secara fisik berdampak pada suatu daerah. Contohnyatermasuk gunung,
bukit, lembah, danau, laut, sungai, kota, bendungan, dan jalan.
 Elevasi - Elevasi, atau tinggi, dari pegunungan dan benda-benda lainnyadicatat
sebagai bagian dari topografi. Hal ini biasanya dicatat dalam referensipermukaan
laut.
 Lintang (Latitude) - lintang memberikan posisi utara / selatan dari
khatulistiwa.Khatulistiwa adalah garis horizontal yang ditarik sekitar pertengahan
bumi dengan jarak yang sama dari Kutub Utara dan Kutub Selatan. Khatulistiwa
memiliki lintang 0 derajat.

2
 Bujur (Longitude) - bujur memberikan posisi timur / barat dari khatulistiwa.Bujur
umumnya diukur dalam derajat dari Meridian
Peta Topografi
Peta topografi adalah salah satu peta menunjukkan ciri-ciri fisik dari
permukaanbumi. Juga menunjukkan bentang alam seperti gunung dan sungai, peta
jugamenunjukkan perubahan elevasi tanah. Elevasi ditampilkan menggunakan garis
kontur.
Ketika garis kontur ditarik pada peta itu merupakan ketinggian tertentu.
Setiaptitik pada peta harus menyentuh garis elevasi yang sama. Garis kontur
yangbersebelahan akan mewakili berbagai ketinggian yang berbeda. Semakin dekat
gariskontur antara satu sama lain, semakin curam kemiringan tanah.

Cara Membuat Peta Topografi


Ada sejumlah cara dalam mengumpulkan informasi untuk membuat
petatopografi. Mereka dapat dibagi menjadi dua metode utama: survei langsung dan
tidaklangsung survei.

Survei langsung.
Survei langsung adalah ketika seseorang menggunakan peralatan survei,seperti
batas dan klinometer, untuk langsung mengukur lokasi dan elevasi tanah.Anda
mungkin telah melihat surveyor sepanjang jalan kadang-kadang
melakukanpengukuran dengan melihat melalui instrumen.

Survei tidak langsung


Daerah terpencil dapat dipetakan dengan menggunakan metode tidaklangsung.
Metode ini termasuk gambar satelit, gambar yang diambil dari pesawat,radar, dan
sonar (bawah air).

Manfaat Topografi

Topografi memiliki beberapa manfaat termasuk:

Pertanian : Topografi sering digunakan dalam pertanian untuk menentukan


bagaimanatanah dapat dikonservasi dan bagaimana air akan mengalir di atas tanah.
Lingkungan : Data dari topografi dapat membantu konservasi lingkungan.
Denganmemahami kontur tanah, ilmuwan dapat menentukan bagaimana air dan angin
dapatmenyebabkan erosi. Mereka dapat membantu untuk membangun
kawasankonservasi seperti DAS dan blok angina.
Cuaca: Topografi tanah dapat berdampak pada pola cuaca. Meteorologimenggunakan
informasi di gunung-gunung, lembah, lautan, dan danau untukmembantu memprediksi
cuaca.

3
Militer: Topografi juga penting untuk militer. Tentara sepanjang sejarah
telahmenggunakan informasi tentang ketinggian, bukit, air, dan bentang alam
lainnyaketika merencanakan strategi militer mereka.

2.2 Pengaruh Elevasi Permukaan Tanah Terhadap Bangunan

Banyak faktor yang mempengaruhi bangunan terutama dari segi elevasipermukaan


tanah, salah satunya adalah kondisi lahan. Kondisis lahan sangat perludiperhatikan
sebelum membuat sebuah bangunan atau gedung agar tidak terjadikejadian yang tak
diinginkan dikemudian hari.

Lahan yang bagus untuk didirikan bangunan adalah lahan yang berpotensial
untukpemukiman.
Ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman antara lain:
1. Daya Dukung Tanah Besar
Artinya memiliki kemampuan untuk menahan beban dalam ton tiap satu meter
kubik.Jadi bila didirikan bangunan di atasnya tidak amblas.
2. Fluktuasi Air Baik
Artinya memiliki kedalaman air tanah yang sedang. Fluktuasi air
berpengaruhterhadap kondisi lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka
keadaan di atasnyalembab dan jika air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya
gersang(kering/tandus).
3. Kandungan Lempung cukup
Kandungan lempung berpengaruh terhadap kembang kerutnya tanah. Hal ini
eratkaitannya dengan pembuatan pondasi,pembangunan jalan, saluran air,
dansebagainya.
4. Topografi
Topografi yang ideal untuk permukiman adalah yang kemiringan lahannya
antara0% sampai 3%. Kemiringan merupakan perbandingan antara jarak

4
vertikal dan jarakhorisontal dikali 100%.Kemiringan lereng 0% berarti tanahnya
rata, dan kemiringan lereng 100% berartisudut kemiringannya 45% (sangat
curam). Topografi erat kaitannya dengankenyamanan hunian (tempat tinggal)
dan keamanan dari ancaman bencana alamseperti tanah longsor, banjir, dan
sebagainya.

Dan berikut adalah ciri-ciri lahan kritis untuk pertanian:

1) Daya dukung tanah rendah, artinya tidak mampu menahan beban dalam ton
tiapsatu meter kubik. Sehingga bila didirikan bangunan di atasnya, bangunan
tersebutakan roboh (amblas).

2) Fluktuasi air tidak baik, artinya air tanahnya terlalu dangkal atau terlalu
dalam. Halini dapat mempengaruhi bangunan dan kesehatan penduduk yang
tinggal di ataslahan tersebut.

3) Topografi yang tidak cocok untuk permukiman adalah yang kemiringannya


lebihdari 3%. Karena topografi dengan kemiringan lebih dari 3% resiko
ancamanbencana alam seperti tanah longsor dan banjir besar. Hal ini dapat
mengganggukenyamanan hunian dan keamanan dari bencana alam tersebut

Nah, apa yang terjadi jika bangunan di bangun pada zona kemiringan yang tinggi?
Maka bangunan tersebut bisa roboh jikalau pada suatu saat terjadi longsor.

Longsoran merupakan suatu proses pergerakan massa tanah dan atau


massahancuran batuan penyusun lereng yang bergerak menuruni lerengnya akibat
dariterganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.

Masalah kelongsoran khususnya di Indonesia, sering terjadi disebabkankeadaan


geografi yang dibeberapa tempat memiliki curah hujan cukup tinggi dandaerah potensi
gempa. Curah hujan yang tinggi dianggap sebagai faktor utamakelongsoran karena air
dapat mengikis suatu lapisan pasir, melumasi batuan ataupunmeningkatkan kadar air
suatu lempung sehingga mengurangi kekuatan geser.Kemungkinan longsor akibat
hujan masih harus dikaitkan dengan beberapa factor antara lain topografi daerah
setempat, struktur geologi, sifat kerembesan tanah dan morfologi perkembangannya.

5
Kondisi topografi yang berbukit-bukit dengan kemiringan lereng yang hampir
tegaklurus mengakibatkan banyak lereng yang tidak stabil. Fenomena
ketidakstabilansuatu lereng dapat diklasifikasikan menjadi keruntuhan lereng (slope
failure) danlongsoran (landslide). Keruntuhan lereng dan longsoran dapat terjadi pada
suatugalian maupun pada suatu timbunan.

Sebab-sebab keruntuhan lereng pada suatu galian akan sangat berbedadengan


suatu timbunan. Suatu galian adalah suatu kasus tanpa pembebanan dimanatanah
dihilangkan, oleh karena itu menyebabkan sokongan tegangan di dalam
tanah.Sebaliknya, peninggian-peninggian tanah dan timbunan buangan adalah
kasuspembebanan dan periode pelaksanaannya merupakan periode yang paling
kritisakibat timbulnya tekanan-tekanan pori selama pelaksanaan dengan konsekuensi
pengurangan tegangan efektif.

Permasalahan yang umumnya melatarbelakangi bencana tanah longsor adalah:


- Kemiringan lereng yang hampir tegak lurus akan berpengaruh terhadapstabilitas
lereng. Adanya infrastruktur yang berdiri di atas lereng tidakmungkin dipindah
sehingga lahan untuk membuat kemiringan lereng sangatterbatas.
- Keadaan geografi yang memiliki curah hujan cukup tinggi yang
meningkatkankadar air pori sehingga mengurangi kekuatan geser.
- Bertambahnya kadar air pori jika terjadi hujan lebat karena kurangberfungsinya
saluran drainase pada konstruksi tersebut yang mengakibatkanterhambatnya aliran
air yang akan keluar sehingga tekanan air pori meningkatdan berpotensi
mengakibatkan kelongsoran.
- Di atas lokasi longsor telah berubah fungsi dari daerah hijau menjadipemukiman
yang menyebabkan berkurangnya daerah resapan air sehinggaterjadi perubahan
kandungan air tanah dalam rongga dan akan menurunkanstabilitas tanah.

6
Didalam operasi penambangan, masalah kemantapan lereng akan ditemukanpada
Penggalian Tambang Terbuka (open pit ataupun open cut), bendungan
untukcadangan air kerja, di tempat – tempat penimbunan bahan buangan (tailing
disposal)dan di penimbunan bijih (stockyard). Apabila lereng yang terbentuk
sebagai akibatdari proses penambangan (pit slope) maupun yang merupakan sarana
penunjangoperasi penambangan (bendungan, jalan, dll) itu tidak stabil maka
kegiatan produksiakan terganggu. Oleh karena itu suatu analisis kemantapan lereng
merupakan suatubagian yang penting untuk mencegah terjadinya gangguan
terhadap kelancaranproduksi maupun terjadinya bencana yang fatal.
Dilihat dari jenis material, ada 2 macam lereng, yaitu :
• Lereng batuan
• Lereng Tanah
Masalah kemantapan lereng pada umumnya tergantung pada faktor
penyebabsebagai berikut :
1. Lokasi, arah, frekuensi, kekuatan dan karakteristik dari bidang-bidang lemah
2. Keadaan tegangan alamiah dalam massa batuan / tanah
3. Konsentrasi lokal dari tegangan
4. Karakteristik mekanik dari massa batuan / tanah
5. Iklim terutama jumlah hujan untuk di daerah tropis
6. Geometri Lereng

BAB III
7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengaruhelevasi
permukaan tanah terhadap bangunan itu sangat penting guna
mencegahterjadinya kerusakan pada bangunan akibat kejadian alam seperti
longsor,dll. Denganmemahami elevasi permukaan tanah kita dapat mengetahui
posisi atau kemiringantanah yang pas untuk membangun sebuah gedung atau
bangunan denganmemahami kondisi lahan yang berpotensial untuk pemukiman.
Oleh Karena itu, perludilakukan Survey dan pemetaan yang baik dalam
pembangunan berkala agarkeadaan permukaan tanah bisa dijadikan tempat untuk
membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Topografi,

http://budisma.net/2015/11/pengertian-dan-manfaat-topografi.html,

https://dwikusumadpu.wordpress.com/2013/02/13/kestabilan-lereng-terhadap-
bahaya-longsor/,

http://mekanikbangunan.blogspot.co.id/2012/06/lahan-yang-bagus-untuk-
didirikan.html,

Anda mungkin juga menyukai