MEKANIKA TANAH
Disusun untuk memenuhi sebagian Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum
Mekanika Tanah yang dibimbing oleh Dimas Aji Purnomo, S.T., M.T
OLEH KELOMPOK 3 :
CAKRA KRISNA PANGESTU 61201160
CHANDRA EKA KURNIAWAN 61201162
IMAM TANTOWI 61201164
AHMAD SILMI FANANI 61201168
RIZKY SURYANTO 61211331
EKA AYU MUHTARUSILLAH 61221338
DIANA LATIFAH 61221340
YUDHI MURIONO 61221361
HABIB MARJUN SYAFAAT 61221362
PRIHARDAN FIRDAUS HUDA PERDANA 61221366
MUHAMAD BALYA HABIBULLAH 61221414
Hari : Kamis
Tanggal : 3 Juli 2023
Tempat : Banyuwangi
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Mekanika Tanah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
ketuntasan untuk tugas mata kuliah Praktek Mekanika Tanah, Fakultas Teknik,
Program studi Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Tugas ini terwujud atas bimbingan, pengarahandan dukungan dari
berbagai pihak. Dengan selesainya tugas ini tak lupa kami sampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dimas Aji Purnomo, S.T,. M.T selaku pembimbing dan dosen
pengampu mata kuliah Praktek Mekanika Tanah.
2. Rekan- rekan Kelompok 3 yang telah berkerjasama dalam menyelesaikan
laporan praktikum mekanika tanah.
3. Rekan-Rekan Mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas 17
Agustus 1945 yang telah mendukung, memberi saran dan kritik yang
membangun serta membarikan ide dan pemikiran sehingga dapat
terselesaikannya tugas penelitian ini dengan baik dan tepat waktu.
Serta penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dan mendukung penyusunan laporan ini hingga selesai yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan diluar pengetahuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya laporan ini, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan.
Demikian laporan ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi, kami mohon maaf. Akhir
kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Teknik Sipil.
KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN
4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan pengambilan sample dengan
handboring ini adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan mata bor pada stang bor dan pada bagian pipa batang
pemutar handle tersebut.
2. Pemboran dilakukan dengan memutar dan menekan stang bor tepat tegak
lurus dan putaran searah jarum jam.
3. Setiap kedalaman 20 cm bor dicabut, tanahnya dibuang dan diteliti serta
dicatat mengenai warna dan jenis tanahnya.
4. Setelah kedalaman 0,50 meter, mata bor dilepas dan diganti dengan stick
apparat kemudian dipasang tabung untuk pengambilan sample tanah.
5. Kop stang bor dipukul dengan diusahakan tetap tegak.
6. Setelah tabung diperkirakan penuh, stang bor diputar dua putaran untuk
mematahkan contoh tanah pada bagian dasarnya.
7. Pengeboran dilanjutkan kembali setelah tabung silinder diganti dengan
mata bor.
8. Dalam percobaan kali ini sampel diambil pada kedalaman 1 meter.
9. Pada setiap ujung tabung, tanah dibuang ± 3 cm , kemudian diberi lilin.
Gambar 2.1 Peralatan Hand Boring
2. Peralatan
1. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 5)oC.
2. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup.
Cawan dapat terbuat dari gelas atau logam misalnya alumunium.
3. Neraca.
a. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
b. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
c. Neraca dengan ketelitian 1 gram.
Catatan
Jika terdapat oven pengering, maka pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan
dengan cara :
1. Jika benda uji yang akan diperiksa kadar airnya tidak mengandung bahan
organic atau bahan yang mudah terbakar, maka pengeringan dapat
dilakukan diatas kompor atau dibakar langsung setelah disiram dengan
spirtus.
2. Penimbangan dan pengeringan dilakukan berulang-ulang, sehingga
setelah 3 kali penimbangan terakhir telah tercapai berat yang konstan.
3. Jika benda yang akan diperiksa mengandung bahan yang udah terbakar,
maka tidak boleh dilakukan pengeringan dengan cara dibakar dengan
spirtus, tapi harus dikeringkan dengan kompor pada temperature tidak
lebih 600C.
3.3 BERAT JENIS TANAH
1. Landasan teori
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat isi butir tanah
dengan berat isi air. Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat
butir tanah dengan volume butir tanah. Sedangkan berat isi air adalah
perbandingan antara berat air dengan volume air, sehingga berat jenis tanah
didefinisikan sebagai perbandingan berat butir tanah dengan berat air suling
pada suhu tertentu.
2. Peralatan
1. Picnometer 100 ml.
2. Oven.
3. Neraca 0,01 gram.
4. Saringan 2mm.
5. Sprayer.
6. Hot plate.
D Berat Air (A – B ) Gr 50 53
( A−B)
F Kadar Air × 100 % % 20 % 21,4 %
( B−C)
Keterangan
No Foto
1 Nomor Piknometer A ( gr ) B ( gr )
2 Berat Piknometer ( W1) 32,3 34,4
3 Berat Piknometer + Tanah (W2) 70 55
4 Berat Piknometer + Tanah + Air (W3) 130 136
5 Temperatur (℃ ) 30 30
6 Berat Tanah (WT = W2 - W1) 37,7 20,6
7 Berat Piknometer + Air Pada 30℃
130,5 135,5
(W4)
8 W5 = W2 – W1 + W4 168,2 156,1
9 Volume Tanah (W5 – W3) 38,2 20,1
10 WT
Berat Jenis Tanah = 0,987 1,02
W 5−W 3
11 Berat Jenis Tanah Rata Rata 1,005
d. Foto Kegiatan
No Foto Keterangan
3
4.9 Gambar Penimbangan
Berat Jenis
3.4 ANALISA SARINGAN
a. Pembahasan
Analisis ayakan (sieve analisis) adalah suatu percobaan menyaring
contoh. atau partikel berdiameter ≥ 0,075 mm. ukuran (Hanafiah,2010).
adalah deskripsi mengenai tanah yang agak longsor. Analisis ayakan dipakai
untuk menentukan gradasi agregat. Analisis ayakan menggunakan
serangkaian ukuran ayakan dari yang besar sampai yang kecil.
Pemeriksaan Analisa Saringan
Lokasi : Sobo
Fakultas : Teknik Sipil
Universitas : 17 Agustus 1945 Banyuwangi
No. Contoh : Titik Sampel 3
Tanggal : 11 Juli 2023
Dikerjakan : Kelompok 3
1. Kedalaman 60 cm
Tabel 4.4 Pemeriksaan Berat Jenis Tanah Titik Sampel 3
Agregrat Halus
Ayakan Tertinggal Komulatif
Nomor mm Gram Prosentasi Tertahan Lolos
2" 0 0.00 0.00 100.00
1" 0 0.00 0.00 100.00
3/8" 0.005 2.70 2.70 97.30
4 0.035 18.92 21.62 78.38
10 0.06 32.43 54.05 45.95
40 0.045 24.32 78.38 21.62
200 0.025 13.51 91.89 8.11
PAN 0.015 8.11 100.00 0.00
Jumlah 0.185 100.00
Modulus Kehalusan (FM) 3.48648649
70
s (%)
Lolos
50
Jumlah Butiran
Jumlah Butiran Te
40
30
20
10
0
Pan 200 40 10 4 3/8 1 2
No. Saringan
2. Kedalaman Tanah 80 cm
Agregrat Halus
Ayakan Tertinggal Komulatif
Gra
Nomor mm Prosentasi Tertahan Lolos
m
2" 0 0.00 0.00 100.00
1" 0 0.00 0.00 100.00
3/8" 0.01 5.71 5.71 94.29
4 0.05 28.57 34.29 65.71
10 0.055 31.43 65.71 34.29
40 0.04 22.86 88.57 11.43
200 0.015 8.57 97.14 2.86
PAN 0.005 2.86 100.00 0.00
Jumlah 0.175 100.00
Modulus Kehalusan
3.91428571
(FM)
Batas
los (%)
70
Atas
50 Lolos
Jumlah Butira
Jumlah Butiran
saring
40 an
30
20
10
0
Pan 200 40 10 4 3/8 1 2
No. Saringan
80
Batas
70 Atas
(%)
)
saringa
Jumlah Butiran
n
40
30
20
10
0
Pan 200 40 10 4 3/8 1 2
No. Saringan
b. Foto Kegiatan
No Foto Keterangan
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Pratikum Mekanika Tanah ini
didadapatkan data hasil nilai dari beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai
berikut dibawah ini :
Hasil dari pratikum dari hand boring soil mendaptakan nilai dari ke 3
zona mempunyai kesamaan karena lokasi yang berdekatan, maka hasil
tersebut adalah :
1. Pada kedalaman 0,2 m bewarna coklat tua, dengan tekstur gembur dan
jenis tanah humus.
2. Pada kedalaman 0,4 m bewarna coklat tua, dengan tekstur gembur dan
jenis tanah humus.
3. Pada kedalaman 0,6 m bewarna coklat, dengan tekstur lembek dan jenis
tanah lanau.
4. Pada kedalaman 0,8 m bewarna coklat muda, dengan tekstur lembek dan
jenis tanah clay.
5. Pada kedalaman 1 m bewarna coklat muda, dengan tekstur lembek dan
jenis tanah clay.
Dari pengujian kadar air pada tanah yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa kadar air rata-rata pada sampel tanah adalah pada titik 3
pada kedalaman 80 cm = 20%, pada kedalaman 1 m 21,4 dengan rata-rata
kadar air adalah 20,7 %, Hal ini menunjukan bahwa kadar air dari sampel
tanah cukup rendah. Kemudian pada pengujian berat jenis pada sampel tanah
gr
titik 3 menunjukkan hasil pada kedalaman 80 cm sebesar 0,987 dan
cm3
gr
pada kedalaman 1 m sebesar 1,02 , dengan rata-rata berat jenis sebesar
cm3
gr
1,005 . Hasil dari Analisa ayakan sejumlah sample yang mewakili
cm3
sample tertentu ditimbang dan ditaruh diatas ayakan dengan ukuran tertentu,
ayakan disusun berdasarkan ukuran, ukuran yang besar ditempatkan pada
bagian atas dan pada bagian paling bawah ditempatkan pan (wadah) sebagai
tempat penerimaan/penampungan terakhir dan didadaptkan hasil dari titik ke
3 zona memenuhi Zona 1 sesuai dengan tabel gradasi Agregat Halus SNI 03-
2834-2000 dan ASTM C-33.