Anda di halaman 1dari 7

DRAF PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
1.5. Batasan Masalah
1.6. Metode Penulisan
1.7. Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI


2.1. Jembatan
2.2. Tahapan Perencanaan Jembatan
2.3. Peraturan Pembebanan Pada Jembatan

2.4. Peraturan Pembebanan pada Jembatan


2.5. Perencanaan Bangunan Atas
2.6. Perencanaan Bangunan Bawah

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Metode Penelitan
3.3. Bagan Alir Penelitian
3.4. Tahapan Penelitian
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V : HASIL DAN KESIMPULAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

ALTERNATIF PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA


SUNGAI LATUPPA

Oleh :

ASRIEL BRITO TANDI FALEN FEBRYANTO


216 213 337 216 213 276

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini
biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang
merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan
transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah
tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat
memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan
(Struyk, 1984).
Jembatan harus dibuat cukup kuat karena kerusakan pada jembatan
dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas, terlebih di
jalan yang memiliki lalu lintas yang padat. Walaupun demikian tidak berarti
jembatan harusdibuat kokoh dan lebih kuat secara berlebihan.
Diusahakan mengunakanan konstruksi jembatan yang ekonomis,tetapi
memiliki kekuatan yang baik, menggunakan mutu bahan yang tinggi, dan
waktu pembuatan yang cepat.Banyak sistem yang bisadipilih dalam
membangun sebuah jembatan yang sesuai dengan yang direncanakan.
Jembatan rangka baja (Truss bridge ) merupakan salah satu jenis
konstruksi jembatan umum yang sangat banyak dibangun di Indonesia.
Dari perkembangan jembatan, rangka jembatan memiliki berbagai macam
bentuk rangka Jembatan, diantaranya pratt truss, howe truss, Baltimore,
parker truss, camelback truss, warren truss, dan k– truss. Jembatan
rangka batang dibentuk dari gabungan rangka batang yang saling
mengikat membentuk unit segitiga. Strukturnya dapat memikul beban–
beban yang bekerja sehingga terjadi gaya tarik maupun gaya tekan.
Keunggulan dari jembatan rangka baja diantaranya konstruksinya lebih
ringan dan pengerjaan di lapangan lebih mudah, karena bagian – bagian

1
2

rangka tersebut telah dibuat sebelumnya kemudian di angkut ke lokasi


jembatan.
Keamanan jembatan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan
dalam perancangan jembatan. Beban primer, beban sekunder, dan beban
khusus harus diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar memiliki
ketahanan dalam menopang beban – beban tersebut. Keselamatan dan
keamanan pengguna jembatan menjadi hal penting yang harus
diutamakan.
Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari
bentuk sederhana sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan –
bahan yang digunakan mulai dari bambu, kayu, beton dan baja.
Penggunaaan bahan baja untuk saat – saat sekarang maupun di masa
mendatang, untuk struktur jembatan akan memberikan keuntungan yang
berlebih terhadap perkembangan serta kelancaran sarana transportasi
antar daerah maupun antar pulau yang ada di seluruh Indonesia.
Wilayah Palopo sendiri sudah banyak melakukan pembangunan
proyek jembatan yang berguna untuk melancarkan transportasi yang ada,
salah satunya adalah Jembatan Latuppa yang berada di Latuppa,
Kecamatan Mukkajang, Kabupaten Luwu. Perencanaan jembatan ini
menggunakan jembatan rangka baja tipe K – Truss. Panjang bentang 30
meter, lebar jalur kendaraan 7,0 meter dan Kedalaman jembatan sampai
dasar sungai 7 meter. Selain dari pemilihan bentuk rangka jembatan, yang
perlu diperhatikan adalah metode yang diterapkan. Dalam pembangunan
jembatan ini menggunakan metode LRFD (Load Resistance factor
Design).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul :
“Perencanaan Jembatan Rangka Baja Sungai Latuppa”
1.2. RUMUSAN MASALAH
3

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,


maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merencanakan struktur bangunan atas jembatan rangka
baja.?
2. Bagaimana merencanakan struktur bangunan bawah jembatan rangka
baja.?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan dari tugas akhir perencanaan struktur jembatan
Latuppa adalah :
1. Untuk mengetahui cara merencanakan struktur bangunan atas
jembatan rangka baja.
2. Untuk mengetahui cara merencanakan struktur bangunan bawah
jembatan rangka baja.

1.4. MANFAAT PENULISAN


1. Dapat menjadi bahan referensi yang lebih detail mengenai
perencanaan struktur rangka baja pada Jembatan Sungai Latuppa.
2. Dapat merencanakan rangka baja pada Jembatan Sungai Latuppa
berdasarkan standar Nasional yang berlaku.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori dalam perencanaan rangka
baja pada Jembatan Sungai Latuppa.

1.5. BATASAN MASALAH


1. Panjang jembatan yang direncanakan adalah 30 m dengan lebar 7 m
dan kedalaman 7 m.
2. SNI T-03-2005, tentang Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan
dan Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1984.
3. Menggunakan Rangka Baja Model K-truss
4. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD
5. Tidak menghitung bangunan pelengkap.
4

6. Tidak membahas tentang perencanaan anggaran biaya dan waktu


pelaksanaan.

1.6. METODE PENULISAN


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Studi Kepustakaan
Mencari dan mempelajari data-data dari literature dan karya-karya ilmia
yang berkaitan dengan judul yang dibahas.
2. Studi Lapangan
Penulis dapat mengumpulkan langsung data-data di lapangan tempat
perencanaan

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini secara garis besar
meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode
penulisan san sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini berisi tentang teori umum jembatan, data
perencenaan jembatan, struktur atas dan struktur bawah
bangunan jembatan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian dan
pengambilan material, bagan alir penelitian, dan prosedur
penelitian yang dimulai dari tahap persiapan sampai tahap
pengolahan data serta metodologi penelitian.
5

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN


BAB V : HASIL DAN KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai