Anda di halaman 1dari 17

M.

Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Transportasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia dalam
melakukan berbagai interaksi antar manusia sebagaimana halnya mahkluk sosial.
Interaksi tersebut dapat berupa interaksi sosial,ekonomi,politik, maupun budaya.
Oleh karena itu transportasi tidak dapat dipandang sebelah mata karena hal tersebut
akan sangat berpengaruh sekali terhadap kehidupan sekelompok orang tertentu di
daerah tertentu. Mengingat pentingnya peran sarana transportasi dalam kehidupan
manusia maka diperlukan sarana penunjang transportasi yang baik diantaranya adalah
jalan dan jembatan.

Adanya prasarana jalan dan jembatan yang memadai, tentunya akan


membawa dampak yang positif terhadap kelancaran proses transportasi dan
secara otomatis akan juga memberi dampak terhadap perkembangan dibidang
sosial, ekomomi, polotik dan hankam baik secara lokal, regional dan nasional.
Semakin padat jalan jalan oleh pengguna jalan tersebut, kemacetan
jelas tidak dapat dihindarkan karena kapasitas jalan yang sudah ada tidak bisa
menampung penggunan jalan yang terus meninggkat. Sehingga pemerintah
harus membuat solusi untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
Lahan yang menyempit karena banyaknya bangunan bangunan sipil
dan gedung membuat ide pelebaran jalan sebagai akses tambahan tidak bisa
direalisasikan. Oleh karena itu, pembangunan fly over menjadi solusi yang
tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal tersebut karena fly over
dapat dibangun di atas jalan jalan yang sudah ada dengan bangunan
tambahan seperti pilar yang mampu menopang berat jalan tersebut dan beban
beban lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Apa yang dimaksud dengan Fly over?


Apa sajakah bagian-bagian dari Fly over?
Apa yang dimaksud dengan box girder?
Apa keuntungan maupun kekurangan dari box girder?
Bagaimana metoda pelaksanaan jembatan yang menggunakan box girder?
Apa saja contoh jembatan yang menggunakan box girder di Indonesia?
Apa contoh permasalahan penggunaan box girder pada fly over serta
bagaimana solusinya?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran mengenai konstruksi bangunan sipil yaitu
konstruksi bangunan pada Fly over khususnya pada bagian Box Girder
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui pengertian Fly over;


Untuk mengetahui bagian-bagian dari Fly over;
Untuk mengetahui pengertian box girder;
Untuk mengetahui keuntungan maupun kekurangan dari box girder;
Untuk mengetahui metoda pelaksanaan jembatan yang menggunakan box

girder;
6. Untuk mengetahui contoh jembatan di Indonesia yang menggunakan box
girder;
7. Untuk mengetahui permasalahan penggunaan box girder pada fly over
serta bagaimana solusinya.
1.4. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan bagianbagian pada overpass, yaitu pada bagian box girder.

1.5. Metodologi Pengumpulan Data


Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan informasi dan
data-data yang penulis peroleh. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk pengumpulan data dalam pembahasan ini adalah:

Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

1. Melakukan studi literatur, yaitu mencari data atau keterangan yang dibutuhkan
dari buku-buku atau teori yang diperoleh dari perkuliahan, serta dari internet.
2. Melakukan diskusi mahasiswa antar anggota atau kelompok lain yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang sesuai dengan hal-hal yang akan
dijabarkan.
1.6. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pemahaman mengenai makalah ini, maka penulis
menyajikan laporan ini dalam beberapa bab, yang terdiri dari:
BAB I

PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang
lingkup,metodologi dan sistematika pembahasan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang definisi fly over, jenis-jenis fly over, definisi
box girder, dasar pemilihan jenis konstruksi berdasarkan jenisjenisnya, kelebihan dan kekurangan, dan contoh-contoh pada box
girder.

BAB III PERMASALAHAN DAN SOLUSI


Menjelaskan tentang permaslaahan pada pekerjaan box girder seta
solusi dari permasalahannya.
BAB IV

PENUTUP
Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi
makalah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Flyover/Overpass
Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Jembatan layang disebut juga flyover (overpass) adalah jembatan yang


dibuat diatas ruas suatu jalan secara sejajar ataupun berlawanan arah yang
berfungsi sebagai ruas jalan yang menghubungkan suatu tempat ke tempat
lainnya. Alasan dibangunnya flyover yaitu sebagai lalu lintas di jalan yang
lalu lintasnya terus meningkat dan tidak memiliki ruang yang tersisa di kedua
dimensi jalan tersebut, maka salah satu alternatif pilihan yang dilakukan
melalui pembuatan jalan layang/flyover. Pembangunan flyover berfungsi
untuk mengurangi kepadatan/kemacetan lalu lintas yang terjadi pada jalan
raya.
Jenis jembatan terkait untuk menyediakan efesiensi maksimum
terutama penggunaan material dan teknik pelaksanaan konstruksi, untuk
rentang tertentu. Seiring dengan peningkatan bentang, beban mati merupakan
faktor peningkatan penting. Untuk mengurangi beban mati material yang
tidak perlu yang digunakan untuk kapasitas penuh akan dihapus atau
dihilangkan dari bagian. Hasil ini dalam bentuk gelagar kotak (Box Girder),
tergantung deformasi geser dapat diabaikan atau tidak.

Gambar 1 Jalan Layang/Flyover (Overpass)


Sumber: internet

2.2 Komponen dari Flyover


Secara umum, komponen jalan layang/flyover dibagi menjadi dua
komponen utama, yaitu bangunan atas dan bangunan bawah . Tiap-tiap
komponen utama disusun oleh beberapa komponen yang dibangun menjadi
Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

suatu kesatuan dan tiap-tiap komponen memiliki fungsi yang spesifik dalam
memdukung fungsi flyover secara keseluruhan. Beberapa bagian dari jalan
layang/Flyover adalah sebagai berikut:
2
3
4
5
6
7
8

Pondasi
Abutment
Pilar
Slab
Girder
Box girder
Bangunan Pelengkap
2.3 Box Girder
2.3.1 Definisi
Definisi Girder adalah bagian struktur atas yang berfungsi
menyalurkan beban berupa beban kendaraan, berat sendiri girder dan beban
beban lainnya yang berada di atas girder tersebut ke bagian struktur bawah
yaitu abutment. Box girder merupakan salah satu girder yang mengalami
pengembangan. Keunggulan utama box girder adalah momen inersia yang
tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan, karena
adanya rongga ditengah penampang. Fungsi dari rongga itu sendiri adalah
sebagai diafragma yang digunakan untuk instalasi listrik dan pipa serta untuk
mempermudah perawatan. Box girder dapat diproduksi dalam berbagai
bentuk, tetapi bentuk trapesium adalah bentuk yang paling banyak digunakan.
Rongga ditengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang diluar
penampang. Jenis girder ini biasanya dipakai sebagai bagian dari girder
segmental yang kemudian disatukan dengan sistem prategang posttensioning. Analisa full-prestressing, suatu desain dimana pada penampang
tidak diperkenankan adanya gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar
pada pertemuan segmen. Box girder ini digunakan untuk jembatan bentangbentangpanjang.
Dalam pelaksanaan di lapangan box girder dapat digunakan single
box girder dan multi box girder tergantung perencana merencanakan
pemasangan box girder tersebut. Single box girder atau box girder tunggal
adalah box girder yang hanya membutuhkan 1 buah box girder untuk suatu

Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

lebar fly over, sedangkan multi box girder digunakan lebih dari satu buah box
girder untuk suatu lebar fly over.

2.3.2

Dasar Pemilihan Konstruksi


Box girder dengan bentang lebar menuntut perencanaan teknologi

tinggi. Penggunaan beton bertulang biasa akan menjadikan perencanaan


sangat boros dan tidak ekonomis, dimensi balok girder akan sangat besar.
Penggunaan beton prategang dengan balok precast dianggap mampu
memenuhi persyaratan setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu.
Ada duan metoda dan cara pelaksanaan stressing, yaitu metoda satu
arah (non balas) dan dua arah (balas) dan cara pre tension dan post tension.
Concrete box girder haruskah menggunakan bahan bermutu tinggi agar
mampu menerima gaya prategang dan gaya eksternal yang besar yang akan
bekerja pada box girder.
Tahapan secara umum pekerjaan fabrikasi girder:
1. Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder
2. Menentukan ordinat tendon sesuai rencana.
3. Memasang support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan
geser/ sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking
4. Menyambung duct sesuai dengan tipe dan panjang tendon yang
direncanakan dengan menggunakan coupler duct dan masking tape / cloth
tape.
5. Memasukan duct kedalam tulangan, kemudian duct diikat ke siport bar
dengan menggunakan kawat ikat
6. Memasukan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke
support bar dengan menggunakan kawat ikat.
7. Memasang casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting
dipasang terlebih dahulu pada box casting yang terbuat dari multiplek
8. Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati.
Bursting steel merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebgai

Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

penahan gaya radial untuk mencegah terjadinya retak/ pecah pada


stressing.
9. Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ cloth
tape. Masking tape berfungsi untuk mencegah masuknya air semen ke
dalam duct.
10. Memasang PE grout untuk lubang inlet/ outlet saat grouting.
11. Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa pelaksanaan
pekerjaan
12. Pemasangan formwork girder
13. Pengecoran
2.3.3

Jenis-Jenis

Box girder memiliki beberapa jenis berdasarkan bahan utama dan


bentuknya. Masing-masing dari perbedaan tersebut, mencirikan sifat yang
dominan terhadap jenisnya sendiri. Berikut adalah penjelasan jenis jenis
box girder :
A. Berdasarkan bahan utama
Perbedaan jenis box girder berdasarkan bahan utama yang
digunakan lebih menitikberatkan kepada bahan-bahan utama
pembentuk dari box girder itu sendiri. Meskipun tidak mutlak suatu
jenis box girder hanya menggunakan satu jenis bahan saja, namun
bahan lain yang membentuk salah satu jenis dari box girder tersebut,
bukanlah bahan utama yang membentuk jenis box girder itu sendiri,
melainkan hanya bahan pendukung yang membantu dari jenis box
girder tersebut.
1. Concrete box girder
Concrete box girder adalah salah satu jenis dari box girder yang
dibentuk oleh campuran beton sebagai bahan utamanya. Meskipun
dalam pembuatannya girder jenis ini memerlukan tulangan. Tetapi
Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

tulangan ini hanya berfungsi sebagai bahan pendukung yang


membantu struktur box girder untuk menahan beban tarik.
Box girder menggunakan beton di bagi menjadi dua yaitu box
girder beton bertulang dan box girder beton prategang. Biasanya
bentang box girder beton bertulang antara 60-100 ft ( 18-30 m) dan
didesain sebagai struktur menerus di atas pilar. Box girder beton
prategang dalam desain biasanya lebih menguntungkan untuk
bentang segmental dengan panjang bentang 300 ft ( 100 m).

Gambar Contoh concrete box girder

Dasar pemilihan box girder berbahan beton adalah dengan


mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Adapun kelebihan box girder berbahan utama beton diantaranya :
1
2
3
4
5

Mampu menahan beban tekan yang tinggi


Ekonomis
Dapat dibuat bentang panjang
Cast in place
Cukup kuat terhadap faktor cuaca dengan catatan perawatan yang
benar.

Sedangkan

kekurangan

box

girder

berbahan

utama

beton

diantaranya:
1

Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan mutu beton.


Contoh: keretakan yang diakibatkan pada saat pelaksanaan.

Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Lemah terhadap gaya tarik yang besar.

2. Steel box girder


Box girder ini merupakan box girder yang terbuat dari bahan
dasar baja. Ditinjau dari kekuatan girder dalam menahan beban tarik,
jenis girder ini lebih baik dibandingkan dengan girder yang terbuat
dari concrete (beton).

Dasar pemilihan box girder berbahan utama baja adalah dengan


mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Adapun kelebihan box girder berbahan utama baja diantaranya :
1
2
3

Kuat terhadap gaya tarik


Pemasangan segmen girder mudah
Kemungkinan cacat sedikit

Sedangkan

kekurangan

box

girder

berbahan

utama

beton

diantaranya:
1
2
3

Rentan terhadap faktor cuaca


Tidak bisa dibuat bentang menerus
Relatif mahal

B. Berdasarakan Bentuknya
1. Gelagar Kotak (box girder)
Tipe gelagar ini digunakan untuk jembatan bentang panjang.
Bentang sederhana sepanjang 40 ft ( 12m) menggunakan tipe ini,
tetapibentang gelagar kotak beton bertulang lebih ekonomis pada bentang
antara 60-100ft (18 30 m) dan biasanya didesain sebagai struktur
menerus di atas pilar. Gelagar kotak beton prategang dalam desain

Politeknik Negeri Bandung

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

biasanya lebih menguntungkan untuk bentang menerus dengan panjang


bentang + 300 ft (+ 100 m). Keutamaan gelagar kotak adalah pada tahanan
terhadap beban torsi.
Pada kondisi lapangan dimana tinggi struktur tidak terlalu dibatasi,
penggunaan gelagar kotak dan balok T kurang lebih mempunyai nilai
yang sama pada bentang 80 ft (+ 25 m). Untuk bentang yang lebih
pendek, tipe balok T biasanya lebih murah, dan untuk bentang yang lebih
panjang, lebih sesuai menggunakan gelagar kotak. Gelagar kotak
merupakan bagian tertutup sehingga mempunyai ketahanan puntir yang
tinggi tanpa kehilangan kekuatan menahan lendut dan geser.

Gambar 2 Girder Tipe Box Girder


Sumber: internet

2. Balok T (T-Beam)
Balok T ekonomis untuk bentang 40 60 ft (12.2 18.3 m) tetapi untuk
jembatan miring memerlukan formwork yang rumit. Perbandingan tebal dan
bentang struktur adalah 0.07 untuk bentang sederhana dan 0.065 untuk bentang
menerus. Jarak antar gelagar pada jembatan balok-T tergantung pada lebar
jembatan secara keseluruhan, ketebalan slab, dan biaya formwork sekitar 1.5 kali
ketebalan struktur. Jarak yang umum digunakan antara 6 10 ft ( 1.8 3.1 m).

Politeknik Negeri Bandung

10

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil
Gambar 3 Girder Tipe T
Sumber: internet

3. Balok Trape Zodial


Banyak macamnya dari balok ini. Balok trapezoidal mirip dengan
Balok rectangular hanya saja pembedanya dari segi bentuk yang di desain
untuk mengoptimalkan Kekuatan untuk menahan beban dengan
mendistribusikannya menjadi beban terpusat. Dari plat lantai beban merata
lalu di lanjutkan pada bagian balok trapezoidal yang akan menyatukan
beban tersebut. Dari segi dimensipun balok Trapezodial ini lebih ramping
tidak memakan banyak ruang serta dari segi keindahan pun memiliki nalai
tambah terlihat elegan dan ekonomis.

Gambar 4 Girder Balok Trape Zodial


Sumber: internet

2.3.4

Metode Pelaksanaan Box Girder


Metode pelaksanaan jembatan box girder juga kompleks dan

bervariatif tergantung dari keadaan tanahnya, jenis tendon pratekannya


apakah internal prestressing atau external prestressing, tergantung juga
lekatan kabel dengan beton apakah bonded ataukah unbounded,
pengaturan bentangan jembatan apakah menerus atau bentang sederhana,
tinggi elemen box girder apakah bervariasi atau constant serta proses
pelaksanaan di lapangan apakah cor ditempat atau pracetak.
Politeknik Negeri Bandung

11

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Metode pelaksanaan yang umum digunakan adalah metode


konvensional dengan perancah, balance cantilever, atau kombinasinya,
dan incremental launching.

Gambar 5 Metode konvensional dengan Perancah


Sumber: internet

Gambar 6. Metode incremental launching


Sumber: internet

Politeknik Negeri Bandung

12

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Gambar 7 Metode Balance Cantilever


Sumber: internet

2.3.5

Kelebihan dan Kekurangan

2.3.5.1 Keuntungan Box Girder


Salah satu keuntungan dari jembatan box girder yaitu
ketahanan torsi yang lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk
aplikasi jembatan yang melengkung. Tinggi elemen box girder dapat
dibuat constant maupun bervariasi, makin ke tengah makin kecil.
Dalam beberapa tahun terakhir jembatan beton sudah banyak
digunakan sebagai solusi estetika dan ekonomi. Kekakuan torsial yang
sangat besar tertutup bagian plat lantai box girder yang memberikan
struktur di bawahnya lebih estetis. Secara interior jembatan box girder
dapat digunakan untuk mengakomodasi layanan seperti pipa gas, air,
instalasi listik, dan lain-lain. Untuk bentang besar flens bawah dapat
digunakan

sebagai

dek

lain

yang

bisa

digunakan

untuk

mengakomodasi lalu lintas juga. Pemeliharaan box girder lebih


mudah. Box girder memiliki nilai efisiensi structural tinggi yang dapat
meminimalkan kekuatan pretessing yang diperlukan untuk menahan
momen lentur yang diberikan.

Politeknik Negeri Bandung

13

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

2.3.5.2 Kekurangan Box Girder


Salah satu kelemahan utama dari Box Girder adalah
pengerjaan harus di lokasi pengerjaan jembatan tersebut. Untuk
pelaksanaan Box girder harus direncanakan dengan benar sehingga
seluruh penampang memungkinkan dicor, atau bila memungkinkan
dicor secara bertahap. Selain itu anggaran biaya yang relatif lebih
mahal.

2.3.6

Contoh-Contoh gambar fly over menggunakan box girder

2.3.6.1 Fly Over di Jombor, Yogyakarta

Gambar 8. Fly Over Jombor,Yogyakarta


Sumber: internet

Politeknik Negeri Bandung

14

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

2.3.6.2 Fly over di Solo

Gambar 9 Fly over, Solo


Sumber : internet

2.3.6.3 Fly Over Simpang pos,Medan

Politeknik Negeri Bandung

15

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil

Gambar 10 Fly over Simpang pos, Medan


Sumber : internet

2.3.6.4 Fly over di Batam

Gambar 11 Fly over di Batam

Politeknik Negeri Bandung

16

M.Ginanjar
131111011
Roni Edison Andreas 131111023

Mata kuliah
Konstruksi Bangunan Sipil
Sumber:internet

BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

Politeknik Negeri Bandung

17

Anda mungkin juga menyukai