Berkat rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, maka sampai saat ini
kami masih diberikan bimbingan dalam menusun makalah fisika tentang
Relevansi Mata Kuliah Fisika Teknik dalam Program Studi Teknologi Rekayasa
Konstruksi Jalan dan Jembatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa
memberikan kemudahan di setiap kegiatan yang kami lakukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika
Teknik pada Jurusan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan,
Politeknik Negeri Tanah laut. Makalah ini berisi tentang berisi tentang hubungan
antara Fisika Teknik dengan Jurusan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan
Jembatan. Makalah ini disusun berdasarkan berbagai berbagai sumber yang di
dapat oleh kami.
Dosen Pengampu:
Misnawati, ST.,MT
Disusun Oleh:
Jian Ariska 2105401002
Theriqa Farah Diba Iftitah 2105401003
Fajar Setiawan 2105401004
Arya Wisnu Saputra 2105401005
Ahmad Alfarisi 2105401007
COVER........................................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ............................................................................................... II
DAFTAR ISI .............................................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaa Struktur .............................................................................. 3
2.2 Sejarah Penggunaan Material Baja ........................................................4
2.3 Material Baja ......................................................................................... 4
2.4 Perilaku Baja Pada Temperatur Tinggi ..................................................5
1. Beban mati
Beban mati adalah beban kerja akibat gravitasi yang tetap posisinya, disebut
demikiankarena bekerja terus menerus dengan arah ke bumi tempat struktur
didirikan. Berat struktur dipandang sebagai beban mati, demikian juga
perlengkapan yang digantungkan pada struktur seperti pipa air, pipa listrik,
saluran pendingin dan pemanas ruangan, lampu, penutup lantai,genting, dan
plafon (langit-langit), dengan kata lain, semua benda yang tetap posisinyaselama
struktur berdiri dipandang sebagai beban mati.
2. Beban Hidup
Beban gravitasi pada struktur, yang besar dan lokasinya bervariasi, disebut
bebanhidup. Contoh dari beban hidup ialah manusia, mebel (furniture), peralatan
yang dapat bergerak, kendaraan, dan barang-barang dalam gudang. Beberapa
beban hidup secara praktis bisa permanen, sedang lainnya hanya bekerja sekejap.
Karena berat, lokasi, dan kepadatan beban hidup sifatnya tidak diketahui, maka
besar yang sesungguhnya dan posisi dari bebanini sangat sukar ditentukan.Beban
hidup yang digunakan sebagai beban kerja dalam perencanaan biasanyaditetapkan
oleh peraturan bangunan dari badan pemerintah. Beban ini umumnya
bersifatempiris dan konservatif, serta berdasarkan pada pengalaman dan kebiasaan
(bukan dari hasil perhitungan). Bila peraturan yang ada tidak berlaku atau tidak
ada, ketentuan dari peraturan bangunan lainnya boleh digunakan.
Kelebihan material baja dibandingkan material beton atau kayu adalah karena
buatan pabrik, yang tentunya mempunyai kontrol mutu yang baik. Oleh karena itu
dapat dipahami bahwa kualitas material baja yang dihasilkannya relatif homogen
dan konsisten dibanding material lain, yang berarti juga lebih dapat diandalkan
mutunya.