Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kelurahan Kuningan Timur, merupakan salah satu bagian dari kota administratif di

Jakarta yang merupakan kawasan Central Business District (CBD) tepatnya pada daerah

Setiabudi, Semanggi, dan Senayan yang merupakan kawasan segitiga emas (Wikipedia). Hal

ini menjadi tujuan bagi warga di Indonesia terutama warga Jakarta untuk mencari

kesempatan dalam pekerjaan dan bisnis khusunya di bidang kreatif.

Terdapat beberapa pekerjaan di bidang kreatif yang sangat diminati bagi para milenial

dimana dikenal sebagai generasi yang update teknologi sampai melakukan yang dianggap

“kekinian” atau trend. Pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai Content Creator,

Entrepreneur via Online, dan Freelancer. Sebutan untuk menggabungkan pekerja di bidang

kreatif menjadi creativepreneur karena menjadi seorang entrepreneur alias wirausahawan

dituntut memiliki ide-ide kreatif, terlebih pada bisnis di era teknologi khususnya anak muda.

Oleh karena itu untuk menyikapi keadaan yang semakin langka dan mengakomodasi

kebutuhan dan kegiatan Creativepreneur di Kuningan Timur, salah satu alternatif dengan

perencanaan pembangunan hunian vertikal seperti Apartemen Sewa Unit Tematik di atas

lahan peruntukan zona rumah vertikal yang telah ditetapkan RDTR DKI Jakarta.
Gambar 1.1 Gambar RDTRD Kawasan Setiabudi

Dan milenial di Jakarta lebih suka menyewa apartemen daripada membeli. Harga

apartemen yang terlalu mahal mengurungkan niat mereka memiliki properti tersebut (Yoga

Priautama, 2019). Apartemen sewa merupakan bisnis property yang menarik, karena

harganya akan terus meningkat setiap tahun dan diimbangi oleh harga sewanya, apartemen

sewa juga akan lebih menguntungkan karena pemasukan rutin dari unit yang disewakan

sehingga keuntungan juga meningkat dan proses sewa apartemen lebih relative mudah dan

cepat dibanding jual apartemen.

Perkembangan hunian apartemen yang masif juga menyebabkan bagi lingkungan,

socsial maupun kegiatan penghuni didalamnya. Permasalahan minimnya ruang terbuka,

ruang komunal dan kurangnya respon pada kegiatan penghuninya. Alternatif jenis hunian

dikembangkan sebagai respon permasalahan kebutuhan tipologi unit hunian baru bagi

Creativepreneur melalui kegiatannya dengan menciptakan konsep Unit Tematik yang

disesuaikan dengan kegiatan Creativepreneur.


1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana merancang apartemen dengan

konsep unit tematik untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan creativepreneur di Kelurahan

Kuningan Timur.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan masalah tersebut, tujuan perancangan ini adalah merancang apartemen

dengan konsep unit tematik di kelurahan Kuningan Timur, bagi creativepreneur agar dapat

memenuhi kebutuhan dan kegiatannya.

1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Untuk mencapai perencanaan permukiman yang berkelanjutan dan inklusif dengan

lingkup bahasan yang lebih terarah, ruang lingkup permasalahan yang dibahas adalah

merancang apartemen dengan konsep unit tematik untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan

Creativepreneur..
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. RUANG APARTEMEN

Apartemen yang fungsional, terorganisir dengan baik dan memiliki ruang yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan jumlah penghuninya. Tata letaknya fleksibel dan mudah

beradaptasi dan memungkinkan untuk berbagai kegiatan rumah tangga. Ruang yang

memadai adalah dasar untuk desain apartemen yang baik. Apartemen berukuran baik akan

memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar bagi penghuninya sepanjang hidup mereka, dan

dengan demikian mendukung berbagai gaya hidup bagi mereka.

2.1.1. Kamar Tidur

2.1.2. Ruang Tamu dan Makan

2.1.3. Dapur

2.2. CREATIVEPRENEUR

Creativeprenerur adalah seseorang yang menjual atau memulai bisnisnya

menggunakan ide kreatif. Biasanya berupa desain atau seni sebagai tolak ukur utama.

Pendapat tersebut menurut Ilise Benum seorang mentor Marketing.

Pemerintah memasukkan sekitar 15 bidang ke dalam sektor ekonomi kreatif (usaha

kreatif/entrepreneur kreatif/Creativepreneur), diantaranya adalah animasi, desain, arsitektur,

interior, game, videografi dan fotografi, buku dan penerbitan, kerajinan, pertunjukkan,

fashion, musik, tari, kuliner, dan lainnya.

2.3. PRECEDENTS (BERDASARKAN KEBUTUHAN)


BAB 3

METODE PENELITIAN

BAB 4

HASIL DAN BAHASAN

4.1. ANALISIS DAN BAHASAN PENELITIAN

4.2. PROGRAM RUANG

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai