Anda di halaman 1dari 12

KHASUS REAL ESTATE PADA M-ICON

YOGYAKARTA

OLEH:
1. Dewa Gede Oka Sumadi (2016 003 2157)
2. Ide Bagus Gede Isma Wira (2016 003 2136)
3. I Wayan Angga Kusuma (2016 003 2141)
4. Dedy Supriadi (2016 003 2152)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NGURAH RAI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ide Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah penulis akhirnya bisa menyelesaikan Tugas Real
Estate dengan judul “KASUS REAL ESTATE PADA M-ICON YOGYAKARTA” ini
dengan baik tepat pada waktunya.

Laporan Tugas Real Estat ini merupakan tugas dari mata kuliah bersyarat yang harus
ditempuh dalam menyelesaikan kuliah di program studi Arsitektur, Fakultas Teknik di
Universitas Ngurah Rai. Dengan selesainya laporan tugas mata kuliah Real Estate ini, penulis
mengucapkan terimakasi kepada :

1. Bapak Ir. I Gusti Made Sundika, MT. Selaku ketua Dekan Fakultas Teknik di
Universitas Ngurah Rai.
2. Ibu Ayu P Utari Prathai L., ST., MT. Selaku ketua program studi Teknik
arsitektur di Universitas Ngurah Rai.
3. I Komang Alit Astrawan, ST.,MT. Selaku dosen pengampu mata kuliah real
estate program studi Teknik arsitektur di Universitas Ngurah Rai.
4. Semua pihak yang turut membantu atas kelancaran tugas mata kuliah real estate
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Meskipun penulis sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan kliping ini, namun penulis menyadari bahwa di dalam laporan yang telah kami
susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan
saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya laporan lain yang lebih lagi. Akhir
kata, kami berharap agar laporan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi semua orang atau
rekan-rekan mahasiswa dan para pembaca.

Denpasar, 10 Juni 2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin pesat, tuntutan akan tersedianya
berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami peningkatan.
Hal tersebut mendorong pihak pemerintah maupun swasta untuk melaksanakan
pembangunan, terutama di bidang perumahan (Anna Ningsih, 2003, P.42). Di
Indonesia, kebutuhan terhadap perumahan juga telah mengalami peningkatan,
sebagaimana yang terjadi pada masyarakat dunia, terutama pada masyarakat perkotaan,
di mana populasi penduduknya sangat besar, sehingga memaksa pemerintah dan
peluang usaha jasa bagi pihak swasta untuk berupaya memenuhi kebutuhan akan
perumahan di tengah berbagai kendala seperti keterbatasan lahan perumahan .
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap perumahan dan hunian menjadi
peluang usaha yang cukup besar bagi pihak perusahaan jasa pengembangan property
dan real estate di Indonesia. Industri property dan real estate adalah industri yang
bergerak di bidang pengembangan jasa dengan memfasilitasi pembangunan kawasan-
kawasan yang terpadu dan dinamis. Perkembangan industri property dan real estate
begitu pesat, terbukti dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang terdaftar di
BEI. Pada tahun 1990-an jumlah perusahaan yang terdaftar hanya sebanyak 22
perusahaan, namun memasuki tahun 2000-an hingga tahun 2015 jumlah perusahaan
terdaftar menjadi sebanyak lebih dari 50 perusahaan (repository.widyatama.ac.id).
Dengan Pesatnya perkembangan usaha jasa pada bidang Industri property dan real
estate ikut berperan dalam bidang pembangunan pada kawasan padat di perkotaan, guna
menangulangi permasalahan keterbatasan lahan dan pengembangan fasilitas publik
pada bidang jasa konstruksi. Namun di satu sisi juga menimbulkan beberapa
permasalahan lain yang kerap muncul dalam pemenuhan kebutuhan terhadap
perumahan adalah salah satunya aspek-aspek mengenai konsumen, di mana konsumen
berada pada posisi yang dirugikan. Permasalahan tersebut merupakan persoalan yang
klasik dalam suatu sistem ekonomi, terutama pada negara-negara berkembang, karena
perlindungan terhadap konsumen tidak menjadi prioritas utama dalam dunia bisnis,
melainkan keuntungan yang diperoleh oleh produsen atau pelaku usaha, tidak terkecuali
dalam bidang perumahan.
Pada beberapa kasus yang terjadi, umumnya pihak konsumen tidak berdaya
mempertahankan hak-haknya, karena tingkat kesadaran konsumen terhadap hak-haknya
masih rendah. Hal tersebut disebabkan minimnya tingkat pengetahuan konsumen itu
sendiri (Citra Umbara ,2007), baik terhadap aspek hukumnya yang berlaku saat ini,
belum mampu secara optimal mengatasi permasalahan dalam perlindungan konsumen.
Merebaknya kasus perumahan dalam bisnis properti atau perumahan, pada
dasarnya, diawali dengan adanya ketidak sesuaian antara apa yang tercantum dalam
brosur atau iklan berupa informasi produk, dengan apa yang termuat dalam perjanjian
jual beli yang ditandatangani konsumen. Seperti “ kasus real estate pada M-Icon
Yogyakarta “, PT. Graha Anggoro Jaya. Pengembang properti yang bergerak di bidang
pembangunan apartemen dan kondotel, selaku pemilik brand Majestic Land, diduga
kuat melakukan penipuan pada ratusan warga dengan total nilai investasi ratusan miliar
melalui penawaran sejumlah proyek properti di Daerah Istimewa Yogyakarta dan kota
lain. Salah satu rencana proyek yang sempat dipasarkan secara gencar Majestic Land
sepanjang 2014-2015 silam yakni sebuah apartemen eksklusif di Jalan Kaliurang KM
10, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Apartemen setinggi 12 lantai yang dalam gambar
rencana pemasarannya berbentuk muka huruf ‘M’ itu akan terintegrasi dengan pusat
perbelanjaan modern dan fasilitas lux (tempo, 2016).

Pada permasalahan “ kasus real estate pada M-Icon Yogyakarta “, menawarkan


apartemen ke konsumen hanya berbekal kepemilikan tanah. Mereka sama sekali tak
memiliki izin AMDAL maupun IMB pendirian apartemen . Untuk pencegahan kasus
serupa para konsumen apartemen untuk berhati-hati dengan memeriksa kelengkapan
perizinan, yakni dari AMDAL/UKL-UPL hingga IMB, kepada Pemerintah Kota
Yogyakarta.

Berdasarkan kasus di atas bagaimana usaha pengawasan terhadap pengusaha jasa


pada bidang properti dan real estate di Indonesia . Terkait pemahaman konsumen
terhadap hak pada bidang properti dan real estate di indonesia. Serta upaya dari
pemerintah guna menangulangi permasalahan ijin dari pihak pengembang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat di tarik suatu perumusan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya dalam melindungi hak konsumen pada bidang properti dan real
estate pada kasus real estate pada M-Icon Yogyakarta ?
2. Bagaimana upaya dalam pengawasan dan penetapan peraturan pada badan usaha
jasa pengembangan property dan real estate, terkait perijinan serta sanksi apabila
terjadi pelanggaraan pada kasus real estate pada M-Icon Yogyakarta?

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai :
1. Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaaan perjanjian jual beli rumah antara
developer dengan konsumen, sebagai upaya perlindungan konsumen dalam
bidang perumahan pada kasus real estate pada M-Icon Yogyakarta .
2. Untuk mengetahui dan memahami pengawasan dan penetapan peraturan pada
badan usaha jasa pengembangan property dan real estate, terkait perijinan serta
sanksi apabila terjadi pelanggaraan pada kasus real estate pada M-Icon
Yogyakarta

1.4. Manfaat
Kegunaan dalam laporan ini antara lain :
1. Kegunaan teoritis
Diharapkan hasil laporan ini mempunyai kegunaan bagi perkembangan property
dan real estate khususnya berkaitan dengan hukum perlindungan konsumen,
pemahan konsumen dan penetapan peraturan pada badan usaha jasa konstruksi.

2. Kegunaan praktis
a. Menambah wawasan penulis dalam masalah perlindungan hukum bagi konsumen
dan peraturan badan usaha jasa konstruksi.
b. Sebagai acuan pada permasalahan serupa pada perkembangan property dan real
estate
BAB II
PEMBAHASAN

“KASUS REAL ESTATE PADA M-ICON YOGYAKARTA”

Kasus penipuan besar-besaran berkedok investasi properti mencuat di Yogyakarta pada


2016. Kasus ini bermula ketika PT. Graha Anggoro Jaya, perusahaan pengembang asal
Surabaya, melalui merek Majestic Land merilis lima proyek yang tersebar di Bantul, Sleman,
dan Kota Yogya (tirto.id, 2017).

II. 1 Polda Buru Pengembang Apartemen Majestic Land

Belasan para korban penipuan investasi developer Majestic Land berkumpul di lokasi
pembangunan apartemen M-Icon, di Jalan Kaliurang km 11, Sabtu (5/2/2016) pagi .

Judul Artikel : Polda Buru Pengembang Apartemen Majestic Land


Rabu, 10 Februari 2016 18:47

Sumber : Tribunjogja.com
Penulis: ang
Editor: dik

TRIBUNJOGJA.COM, Sleman - Polda DIY masih melakukan penyelidikan terhadap


kasus dugaan penipuan apartemen dan condotel Majestic Land. Direktorat Reserse Kriminal
Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY . “Sekarang kasus ini masih dalam penyelidikan. Kita lengkapi
dulu berkasnya,” tutur Direskrimsus Polda DIY, Kombes Antonius Pujianto, Rabu (10/2/2016).
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengembang properti yang bergerak di bidang
pembangunan apartemen dan kondotel, PT. Graha Anggoro Jaya selaku pemilik brand
Majestic Land, diduga kuat melakukan penipuan pada ratusan warga dengan total nilai
investasi ratusan miliar melalui penawaran sejumlah proyek properti di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan kota lain.

Salah satu rencana proyek yang sempat dipasarkan secara gencar Majestic Land
sepanjang 2014-2015 silam yakni sebuah apartemen eksklusif di Jalan Kaliurang KM 10,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Apartemen setinggi 12 lantai yang dalam gambar
rencana pemasarannya berbentuk muka huruf ‘M’ itu akan terintegrasi dengan pusat
perbelanjaan modern dan fasilitas lux.

II.2 Hati-hati Berinvestasi Properti di Yogyakarta

Ke
terangan foto: Apartemen Taman Melati dalam tahap pembangunan di Jalan Jembatan Baru
UGM, Sinduadi, Sleman. Tirto.id/Andry Damaledo

Judul Artikel : Hati-hati Berinvestasi Properti di Yogyakarta


10 Juli 2017

Sumber : Tirto.id
Reporter: Addi M Idhom, Dipna Videlia Putsanra & Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Fahri Salam

Tirto.id - Majestic Land menawarkan apartemen ke konsumen hanya berbekal


kepemilikan tanah. Mereka sama sekali tak memiliki izin AMDAL maupun IMB
pendirian apartemen. Warga di sekitar lokasi rencana pembangunan apartemen juga
menolak proyek itu.
Untuk pencegahan kasus serupa para konsumen apartemen untuk "hati-hati" dengan
memeriksa kelengkapan perizinan, yakni dari AMDAL/UKL-UPL hingga IMB, kepada
Pemerintah Kota Yogyakarta.
Dari penelusuran reporter Tirto, selama ini sulit untuk mengakses informasi secara online
mengenai daftar hotel dan apartemen yang memiliki izin IMB. Faktanya, publik harus
datang langsung ke dinas perizinan untuk mengakses data tersebut.

II.3 Apartemen Hotel Best Western M Icon Kaliurang-Yogyakarta

Sumber : ehousing.perumahan.pu.go.id
Penulis : PT. Graha Anggoro Jaya - Majestic Land
Setelah sukses dengan peluncuran apartemen M Icon Kaliurang Yogyakarta tower red,
maka Majestic Land kembali menghadirkan sebuah konsep kepemilikan dan investasi
properti terbaru dalam bentuk apartemen hotel terintegrasi dengan 290 unit apartemen
dan lifestyle plaza. Apartemen hotel ini bekerjasama dengan Best Western hotel
management yang telah mempunyai jaringan pengelolaan hotel di seluruh Indonesia.
Berada di km 10 jalan raya Kaliurang dan view ke arah gunung merapi, apartel Best
Western M Icon ini menawarkan sebuah hunian berkonsep hotel dengan ragam benefit
dan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh proyek sejenis lainya yang ada di Yogyakarta.
II. 4 Pemerintah Perlu Tegas Berantas Pengembang Nakal

Judul Artikel : Pemerintah Perlu Tegas Berantas Pengembang Nakal

11 Februari 2016  |  09:30 WIB


Sumber : Bisnis.com
Penulis: Emanuel B. Caesario
Editor: Mia Chitra Dinisari

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia Properti Watch (IPW) meminta pemerintah untuk


menyiapkan langkah preventif yang lebih tegas untuk mengantisipasi maraknya kasus
pengembang yang merugikan konsumen properti.
CEO IPW Ali Tranghanda mengatakan, kasus pengembang nakal yang mencuat
belakangan ini yaitu PT Majestic Land dengan proyek dan kondotel M-Icon, di
Sleman, Yogyakarta membuktikan lemahnya kedudukan konsumen dalam proses jual beli
konsumen .
IPW mengusulkan agar pemerintah dapat segera menetapkan siapa saja pengembang
dengan kriteria yang jelas untuk segera di-blacklist dan kalau perlu dilakuikan
pencekalan.Sebagai tindakan preventif, seharusnya pemerintah dapat menerapkan sistem
jaminan berupa escrow account.
Pengembang yang akan membangun properti diharuskan untuk memberikan jaminan
sebesar 10% - 20% dari nilai proyek dalam bentuk escrow account sehingga ketika ada
wanprestasi dari pengembang, maka escrow account tersebut yang dicairkan untuk
membayar kerugian konsumen.
Real Estat Indonesia (REI) untuk dapat segera menerbitkan aturan yang dapat
memberikan jaminan keamanan dan melindungi konsumennya. Karenanya IPW
menghimbau agar segera dilakukan blacklist terhadap PT Majectic Land!
Sebelum membeli properti ada baiknya konsumen untuk dapat memastikan lokasi proyek
yang ada, termasuk menanyakan izin-izin pembangunan yang sudah ada, dan yang tak
kalah penting melihat track record di pengembang yang sudah dipercaya.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pada artikel di atas , investasi properti di Yogyakarta pada tahun


2014-2015 ini bermula ketika PT. Graha Anggoro Jaya, perusahaan pengembang asal
Surabaya, melalui merek Majestic Land merilis lima proyek yang tersebar di Bantul,
Sleman, dan Kota Yogyakarta. Majestic Land menawarkan apartemen eksklusif di Jalan
Kaliurang KM 10, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pada “Kasus Real Estate Pada M-Icon Yogyakarta” tersebut menunjukan


adanya penyalah gunaan wewenang dari pihak pengembang terhadap konsumen dan
bagaimana upaya pemerintah serta instansi terkait menanggulangi permasalahan tersebut.
Baik dari mempermudah akses konsumen mengenai kelengkapan perizinan, informasi
pengembang serta AMDAL/UKL-UPL hingga IMB yang dimiliki dari pihak
pengembang. Serta keputusan dari pihak Real Estate Indonesa (REI) untuk segera
menerbitkan aturan baku menjamin keamanan konsumen di Indonesia. Baik melalui
langkah awal pengawasan pemasaran serta perencanaan ataupun sanksi.

Sehingga di harapkan tidak terjadi hal serupa lagi di kemudian hari. Perlindungan
terhadap konsumen bisa di lakukan ketika tahap pemasaran serta perencanaan, selain
berdampak kerugian materil pada kedua belah pihak. Hal tersebut ikut serta berdampak
pada proses perkembangan pembangunan property dan real estate di Indonesia.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
1.4 Manfaat............................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN “KASUS REAL ESTATE PADA M-ICON YOGYAKARTA”

II. 1 Polda Buru Pengembang Apartemen Majestic Land.....................................................


II. 2 Hati-hati Berinvestasi Properti di Yogyakarta .............................................................
II. 3 Apartemen Hotel Best Western M Icon Kaliurang-Yogyakarta....................................
II. 4 Pemerintah Perlu Tegas Berantas Pengembang Nakal..................................................

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

 Anna Ningsih, Pemukiman Kembali, Alternatif Ganti Kerugian bagi Masyarakat Korban
Penggusuran, Jurnal Hukum volume XXXII No. 3 Juli-September, Semarang, UNDIP, 2003, hal
42.
 https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7332/Bab
%202.pdf?sequence=10 DI AKSES PADA 10 JUNI 2019.
 Ketentuan Umum, Penjelasan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Citra Umbara, Bandung, 2007.
 https://tirto.id/hati-hati-berinvestasi-properti-di-yogyakarta-csjJ ,Di Akses Pada 10 Juni
2019.
 https://jogja.tribunnews.com/2016/02/10/polda-buru-pengembang-apartemen , Di Akses Pada 10
Juni 2019.
 http://ehousing.perumahan.pu.go.id/hunian/m-icon-yogyakarta, Di Akses Pada 10 Juni 2019.

 https://nasional.tempo.co/read/743477/majestic-land-developer-apartemen-ini-diburu-
warga/full&view=okh, Di Akses Pada 11 Juni 2019.
 ttps://ekonomi.bisnis.com/read/20160211/107/518001/pemerintah-perlu-tegas-berantas-
pengembang-nakal#, Di Akses Pada 11 Juni 2019.

Anda mungkin juga menyukai