Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA DAN BUDAYA KERJA (P5BK)

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Wisma Mulia 2 Lt. 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan, 10270,
Provinsi DKI Jakarta

Oleh :
SERIL AMELIA YUHENDRI
2223104941

SMK NEGERI 01 BOJONGGEDE


X AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA 2
TAHUN AJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

DAN BUDAYA KERJA (P5BK)

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Wisma Mulia 2 Lt. 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan, 10270,

Provinsi DKI Jakarta

Disusun sebagai salah satu syarat wajib dalam menempuh mata pelajaran Program

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)

Oleh :
SERIL AMELIA YUHENDRI
2223104941

Bogor, 22 Mei 2023

Mengetahui, Menyetujui,

Kepala Program Keahlian Guru


Pembimbing

Yuni Kurniawati, M.E Nani Haryani, S.Pd


197706072022212006 198511302022212033

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)
ini. Shalawat beserta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua guru pembimbing yang sudah membimbing dan membantu penulis
selama proses pembelajaran dan pembuatan laporan ini berlangsung, yaitu
kepada:
1. Bapak Aman Sihombing, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Bojonggede.
2. Bapak Andi Suhandi, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah kurikulum.
3. Ibu Mulyani, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah hubungan industri.
4. Ibu Yuni Kurniawati, S.E., selaku kepala program keahlian akuntansi dan
keuangan lembaga.
5. Ibu Sari Puspita Ningsih, S.E., selaku guru produktif akuntansi.
6. Ibu Dewi Mulyani, S.Pd, M.Pd., selaku guru produktif akuntansi.
7. Ibu Neni Suryanih, S.Pd., selaku guru produktif akuntansi
8. Ibu Ninik Sriwidati, S.E., selaku guru seni budaya dan akuntansi.
9. Ibu Syarifah Alawiyah, S.Ag., selaku guru pendidikan agama islam dan budi
pekerti.
10. Ibu Nani Haryani, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia.
11. Bapak Agus Nursasih, S.Pdi., selaku guru pendidikan agama islam dan budi
pekerti.
12. Serta seluruh pihak termasuk orang tua saya yang sudah mendukung saya
dalam kegiatan kunjungan industri dan pembuatan laporan.
Penulis menyadari bahwa kata sempurna jauh dari laporan ini karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan laporan ini agar bisa lebih baik lagi.

iii
Semogah amal baik semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan dan pihak yang
membacanya.

Bogor, 22 Mei 2023

Seril Amelia Yuhendri


2223104941

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Batasan Masalah.......................................................................................................2
D. Tujuan.......................................................................................................................2
E. Manfaat.....................................................................................................................2

BAB II PELAKSANAAN KUNJUGAN INDUSTRI..............................................4


A. Waktu Pelaksanaaan.................................................................................................4
B. Otoritas Jasa Keuangan............................................................................................4
1. Profile Perusahaan...............................................................................................4
2. Struktur Organisasi..............................................................................................5
3. Sistem Jasa...........................................................................................................7
C. Sub Tema P5BK.......................................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................18
A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
LAMPIRAN...............................................................................................................22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo Otoritas Jasa Keuangan..................................................................4


Gambar 2. Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan............................................5
Gambar 3. Kantor Otoritas Jasa Keuangan..............................................................22
Gambar 4. Lokasi Kunjungan industri.....................................................................22

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
P5BK (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja)
merupakan suatu sistem pembelajaran yang diterapkan dalam lembaga
pendidikan Indonesia pada kurikulum merdeka dengan tujuan untuk
memperkuat pendidikan karakter dalam kegiatan mencetak generasi muda
yang memenuhi nilai-nilai pelajar pancasila yaitu seperti beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, memiliki akhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis serta bersikap kreatif.
Untuk kegiatan ini akan mengacu kepada tema kebekerjaan P5BK.
Tujuan dari tema kebekerjaan adalah semua peserta didik dapat menilai dan
mengenali potensi dirinya agar dapat mengembangkan potensi yang ada di
dalam diri peserta didik. Adapun, tujuan lain dari tema kebekerjaan ini yaitu
agar peserta didik dapat mengenal dan memahami bagaimana karakteristik
dunia kerja sesuai program keahlian dan juga keinginan diri sendiri.
Pada pelaksanaan kegiatan P5BK dengan tema kebekerjaan kali ini,
SMKN 1 Bojonggede melakukan kunjungan industri ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu lembaga
negara yang dibentuk didasarkan oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011.
OJK memiliki fungsi yakni, mengatur dan mengawasi dari sektor keuangan
seperti pasar modal, perbankan, dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
yang meliputi pegadaian, asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, serta
lembaga jasa keuangan lainnya.
Namun demikian, OJK memiliki fungsi lai yaitu, melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan
melindungi semua kepentingan pelanggan dan masyarakat dengan dua cara
yakni cara kuratif dan preventif. Untuk contoh perlindungan OJK dengan cara
preventif yaitu OJK akan menerapkan survei pemahaman literasi dan inklusi
terkait keuangan kepada masyarakat, sedangkan contoh perlindungan OJK
dengan cara kuratif yaitu OJK akan menyediakan semua fasilitas terkait

1
penyelesaian pengaduan dan pembelaan hukum. Berdasarkan latar
permasalahan tersebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat berperan penting
dalam membantu masyarakat saat ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan laporan ini sebagai berikut:
1. Dimana lokasi dan waktu kunjungan industri ini dilakukan?
2. Bagaimana struktur organisasi serta profil dari perusahaan yang dikunjungi?
3. Sistem operasi seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan tersebut?
4. Apa saja materi mengenai kebekerjaan P5BK?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu lebar, maka penulis mebatasi penulisan ini
sebagai berikut:
1. Semua materi yang dipaparkan penulis hanya materi yang berhubungan
dengan kunjungan industri OJK.
2. Semua keterangan dalam penulisan OJK berdasarkan data yang didapat
pada saat kunjungan industri.
3. Penjelasan materi yang dibahas adalah materi terkait tema kebekerjaan
P5BK.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk:
1. Mengetahui fungsi dan tujuan dari OJK.
2. Mengetahui berbagai macam bentuk tindak kejahatan dari keuangan.
3. Mengetahui upaya OJK dalam melindungi konsumen dan masyarakat.
4. Mengetahui cara pengelolaan keuangan yang baik serta benar.
5. Mengetahui berbagai cara agar terhindar dari bentuk kejahatan keuangan.
E. Manfaat
1. Bagi siswa
a. Menambah ilmu dan wawaasan tentang Otoritas Jasa Keuangan.
b. Meningatkan minat serta kemauan siswa untuk bekerja di sebuah
perusahaan.
c. Mengetahui secara langsung mengenai berbagai aktivitas di dunia kerja.

2
2. Bagi sekolah
a. Dapat menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak industri.
b. Mendukung program pendidikan.
c. Sekolah dikenal sebagai penghasil tenaga kerja untuk masa depan.
3. Bagi Perusahaan
a. Dapat menjalin hubungan dengan berbagai pihak sekolah.
b. Melaksanakan dan mendukung program edukasi di perusahaan.
c. Meningkatkan kinerja dari perusahaan.

3
BAB II
PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI

A. Waktu Pelaksanaan
Untuk waktu dan tempat dilaksanakannya kunjungan industri serta
kegiatan P5BK diantaranya yaitu:
Waktu : Selasa, 28 Februari 2023 2.
Pukul : 09:00-12:00 WIB
Tempat : Otoritas Jasa Keuangan

B. Otoritas Jasa Keuangan


1. Profile Perusahaan

Gambar 1. Profil Perusahaan


Sumber: https://blog.amartha.com

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan suatu lembaga negara


yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang
memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
baik itu sektor perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB) seperti asuransi, dana pensiun, pegadaian, lembaga pembiayaan,
dan lembaga jasa keuangan lainnya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
merupakan sebuah lembaga independen serta bebas dari campur tangan
semua pihak lain yang memiliki fungsi, tugas, serta wewenang pengaturan,

4
pengawasan, pemeriksaan serta penyidikan.
Lembaga ini didirikan pada taggal 16 Juli 2012 oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Sejarah berdirinya OJK diawali dari upaya
pemerintah Republik Indonesia untuk menghadirkan suatu sistem
pengaturan serta pengawasan pada seluruh kegiatan sektor jasa keuangan di
Indonesia baik perbankan maupun lembaga keuangan non-bank. OJK
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan. Menurut Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2011
mengenai OJK menyebutkan bahwa OJK dibentuk mempunyai tujuan agar
seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat terselenggarakan
secara adil, teratur, transparan, akuntabel serta dapat mewujudkan sistem
keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
Dalam menjalankan tugasnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memiliki visi dan misi yaitu, visi OJK adalah dapat menjadi lembaga
pengawas sektor jasa keuangan yang terpercaya dan mampu mewujudkan
industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya
saing global, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta dapat
memajukan kesejahteraan umum. Misi OJK adalah dapat mewujudkan
terselenggaranya seluruh kegiatan yang ada di dalam sektor jasa keuangan
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta dapat mewujudkan
sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
2. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi


Sumber: https;//www.ojk.go.id

5
a. Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terdiri Atas:
1) Dewan Komisioner OJK.
2) Pelaksana Kegiatan Operasional.
b. Struktur Dewan Komisioner Terdiri Dari:
1) Ketua merangkap anggota.
2) Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota.
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota.
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota.
5) Kepala Eksekutif Pengawas Peransurasian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap
anggota.
6) Ketua Dewan Audit merangkap anggota.
7) Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
8) Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota
Dewan Gubernur Bank Indonesia.
9) Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan
pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.
c. Pelaksana Kegiatan Operasional Terdiri Dari:
1) Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajeemen Strategis I.
2) Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis II.
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang
Pengawasan Sektor Perbankan.
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal.
5) Kepala Eksekutif Pengawas Peransurasian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang
Pengawasan Sektor IKNB.

6
6) Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen
Risiko.
7) Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

3. Sistem Jasa
Perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor
6/POJK.07/2022. Upaya OJK dalam melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat dilakukan dengan dua macam cara yakni cara preventif dan
kuratif.
Cara preventif merupakan upaya yang dapat dilakukan OJK untuk
mencegah masalah saat berlangsungnya atau sebelum terjadi masalah.
Contoh pelaksanaan cara ini adalah OJK melakukan pemberian informasi
dan edukasi tentang produk jasa keuangan, dan penggunaan jasa produk
keuangan. Selain itu OJK juga melakukan survei pemahaman literasi dan
inklusi keuangan setiap tiga tahun sekali. Survei ini sudah dilakukan sejak
tahun 2013 sampai tahun 2022 dan OJK menargetkan target inklusi yaitu
mencapai 90% namun, berdasarkan data 2019 untuk literasi baru sampai
38% sedangkan inklusi 76% yang berarti tingkat inklusi lebih banyak dari
literasi. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menggunakan
produk jasa keuangan tetapi belum paham soal produk dan jasa keuangan
yang mereka gunakan. Cara preventif lainnya adalah OJK melakukan
pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan agar konsumen dan
masyarakat tetap terlindungi.
Cara kuratif merupakan upaya OJK menindaklanjuti masalah yang
sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi dan mengatasi
akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut serta membuat kondisi
masyarakat dapat kembali seperti semula. Contoh pelaksanaan cara ini
adalah OJK menyediakan fasilitas penyelesaian pengaduan dan pembelaan
hukum. Misalnya pada situs resmi OJK (www.ojk.go.id), contact center
konsumen jasa keuangan pada nomor telepon 157 OJK. Atau melalui nomor

7
WhatsApp (081157157157) dan bisa juga melalui email @ojk.go.id.
Menurut survei yang telah dilakukan OJK, banyaknya pengaduan
yang mereka terima dikarenakan kurangnya literasi keuangan. Oleh sebab
itu pentingnya memahami tentang produk jasa keuangan yang ingin kita
gunakan agar kita terhindar dari tindak kejahatan keuangan.
Berikut karateristik investasi ilegal menurut OJK:
a. Legalitas perusahaan tidak jelas.
b. Keuntungan yang tidak wajar.
c. Klaim tanpa risiko.
d. Member get member.
e. Memanfaatkan masyarakat.
Kejahatan keuangan merupakan praktik kejahatan yang terjadi di
sektor keuangan. Mengutip dari laman International Compliance
Association, kejahatan keuangan ini mencakup beberapa pelanggaran
berupa penipuan (fraud), kejahatan siber, pencucian uang, pendanaan
teroris, suap, korupsi, serta penyalahgunaan pasar dan transaksi orang
dalam.
Selain itu OJK juga memberikan tips dalam mengatur keuangan:
a. Membuat rencana keuangan.
b. Mengenali kebutuhan vs keinginan.
c. Memulai membuat pencatatan keuangan.
d. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.
e. Disiplin, menghargai uang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki jasa pelayanan yaitu Sistem
Layanan Informasi Keuangan (SLIK). SLIK adalah sistem informasi yang
dikelola oleh OJK dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas
pengawasan serta layanan informasi dalam bidang keuangan. SLIK
bermanfaat untuk memperlancar proses penyediaan dana, penerapan
manajemen risiko kredit atau pembiayaan, penilaian kualitas debitur,
pengelolaan sumber daya manusia pada pelapor SLIK, verifikasi untuk kerja
sama pelapor SLIK bersama pihak ketiga, serta meningkatkan disiplin

8
industri keuangan.

9
C. Sub Tema P5BK
1. Sub Tema 1
Membangun Impian Peserta Didik
Harapan setiap individu adalah mewujudkan sesuatu yang tidak
nyata menjadi kenyataan. Setiap orang memiliki impian dan aspirasi yang
berbeda, baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam kehidupan secara
keseluruhan. Untuk meraih impian tersebut, seseorang harus berusaha
dengan tekad yang kuat.
Penulis memiliki impian untuk menjadi sukses dalam karier dan
memberikan manfaat kepada orang lain. Namun, mencapai tujuan tersebut
tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah. Saat ini, penulis berkeinginan
untuk lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan melanjutkan
pendidikan ke tingkat berikutnya.
Saat ini, penulis sedang menjalani proses belajar sebagai langkah
menuju impian tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan impian,
penulis perlu belajar dengan lebih giat dari sekarang guna mempersiapkan
diri untuk masa depan. Namun, semua usaha tidak dapat dipisahkan dari doa
dan restu kedua orang tua agar perjalanan penulis menuju impian berjalan
lancar dan terbantu.
Selain itu, penulis juga membutuhkan bimbingan dari orang dewasa
seperti orang tua, guru, orang sukses, dan motivator yang dapat memberikan
dorongan agar penulis dapat mencapai impian tersebut.

2. Sub Tema 2
Bekali Diri-Literasi Digital
Literasi digital merujuk pada pemahaman dan keterampilan
seseorang dalam memanfaatkan media digital, seperti perangkat
komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya. Di era modern saat ini,
banyak aplikasi dan perangkat berbasis digital yang tersedia. Beberapa
contoh literasi digital yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
meliputi:

10
a. Komputer
b. Smartphone
c. Google
d. Platform pembelajaran online
Pada zaman ini, banyak orang menggunakan literasi digital,
termasuk penulis yang menggunakan literasi digital untuk keperluan
komunikasi, mencari dan menerima informasi, serta memanfaatkan situs
situs pembelajaran online dalam pendidikan. Ada beberapa damapk positif
dengan adanya literasi digital, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan individu melalui pencarian dan pemahaman
informasi melalui situs-situs online.
b. Memperluas kosakata melalui akses informasi yang beragam.
c. Meningkatkan kemampuan verbal individu.
d. Meningkatkan fokus dan konsentrasi.
e. Meningkatkan kemampuan membaca, merangkai kalimat, dan menulis
informasi.
Di zaman modern ini, hampir semua orang menggunakan teknologi
digital. Oleh sebab itu, setiap individu perlu memiliki kemampuan
menguasai dan menggunakan perangkat dan platform digital. Hal ini dapat
dicapai dengan menggunakan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari
agar individu terbiasa dengan penggunaan teknologi digital.
Literasi digital dapat diterapkan di rumah, sekolah, dan masyarakat.
Literasi digital memudahkan berbagai urusan dan pekerjaan manusia.
Sebagai contoh, siswa dapat mengakses pembelajaran secara online,
sehingga dapat belajar dari rumah tanpa harus pergi ke sekolah. Selain itu,
banyak orang memanfaatkan literasi digital untuk mencari penghasilan,
seperti berjualan atau berwirausaha secara online. Dengan demikian,
seseorang dapat mendapatkan penghasilan tanpa perlu keluar rumah, bahkan
peserta didik yang masih bersekolah dapat mencoba berwirausaha.
Literasi digital memperbesar peluang bagi individu untuk menggapai
impian. Namun, tidak jarang literasi digital juga disalahgunakan untuk

11
konten negatif, seperti konten pornografi atau isu yang bersifat SARA. Hal
ini terjadi karena kemudahan akses terhadap konten negatif akibat
perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi harus disertai dengan literasi digital, sehingga
individu dapat membedakan konten yang positif dan bermanfaat dari yang
negatif.

3. Sub Tema 3
Eksplorasi Potensi Lokal
Kekayaan alam, budaya, dan sumber daya manusia yang ada di suatu
daerah merupakan potensi lokal yang dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat atau daerah lokal tersebut. Indonesia mempunyai banyak potensi
lokal yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.
Selama kunjungan industri di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
beberapa waktu yang lalu, serta kunjungan ke Dufan dan Ancol oleh peserta
didik, terlihat banyak potensi lokal yang bisa dijadikan peluang usaha. Di
Ancol, potensi lokal yang menarik adalah sumber daya alamnya berupa
hasil laut yang dapat menjadi peluang usaha.
Selain itu, karena Ancol merupakan tempat yang sering dikunjungi
oleh wisatawan, terdapat peluang usaha lain yang dapat dikembangkan.
Contohnya, di Ancol terdapat beberapa tempat rekreasi seperti Dunia
Fantasi (Dufan) dan Sea World Ancol. Masyarakat di sana dapat membuka
peluang usaha seperti menjual topi, makanan, mainan anak-anak, souvenir,
serta menawarkan jasa foto dan berkeliling menggunakan perahu. Tentu
saja, usaha-usaha tersebut dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat
setempat.

4. Sub Tema 4
Kemampuan Berkomunikasi Efektif
Manusia merupakan makhluk yang hidup dalam kebersamaan,
sehingga mereka memerlukan orang lain untuk bertahan hidup. Untuk

12
menjalin hubungan dengan sesama, komunikasi menjadi hal yang sangat
penting.
Komunikasi adalah proses pengiriman pesan, ide, atau gagasan dari
satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun non-verbal, agar dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Oleh
karena itu, penting untuk memiliki komunikasi yang efektif guna
membangun hubungan yang baik.
Komunikasi efektif melibatkan penyampaian informasi, ide, atau
gagasan dengan tujuan menghasilkan perubahan sikap dan perilaku,
sehingga hubungan yang baik dapat terjalin antara kedua belah pihak.
Komunikasi efektif memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari,
serta dalam kerja sama di dalam perusahaan. Keuntungan dari komunikasi
efektif antara lain:
a. Meningkatkan kepuasan dalam bekerja.
b. Meningkatkan produktivitas kerja.
c. Memajukan karier profesional.
Dalam menjalankan komunikasi efektif, perlu memperhatikan
prinsip-prinsip berikut: berbicara dengan efektif, berbicara dengan motivasi
yang kuat, berbicara agar mendapat perhatian, dan menggunakan
komunikasi melalui indra yang ada.

5. Sub Tema 5
Kolaborasi Dalam Dunia Kerja
Kolaborasi merupakan proses kerja sama yang melibatkan
pembentukan gagasan dan ide serta penyelesaian masalah bersama untuk
mencapai visi bersama. Di dunia kerja, kolaborasi menjadi penting agar
tujuan kerja dapat tercapai dengan efektif. Selain itu, kolaborasi dalam
lingkungan kerja juga memiliki potensi untuk memperluas cakupan kerja.
Ada beberapa jenis kolaborasi dalam dunia kerja, antara lain:
a. Kolaborasi internal
b. Kolaborasi eksternal
c. Kolaborasi tim

13
d. Aliansi strategis
Selama masa studi di SMK Negeri 01 Bojonggede, sekolah tersebut
telah menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga. Sebagai contoh, SMK
Negeri 01 Bojonggede bekerja sama dengan Bank BJB dalam mendukung
program kegiatan menabung sekolah. Selain itu, sekolah ini juga melakukan
kolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung
program kunjungan industri. Kolaborasi juga terjalin antara SMK Negeri 01
Bojonggede dan pihak industri melalui program GAMELAB, yang
bertujuan untuk memberikan peserta didik pengalaman belajar sesuai
dengan kompetensi dan keahlian mereka di luar lingkungan sekolah.

6. Sub Tema 6
Membangun Kreativitas dan Proaktif
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru,
baik itu ide yang benar-benar baru maupun ide baru yang terbentuk melalui
menghubungkan berbagai konsep yang sudah ada menjadi sesuatu yang
baru. Di sisi lain, proaktif adalah sikap yang aktif dan bertanggung jawab
dalam mengambil keputusan dalam kehidupan.
Sikap proaktif memiliki peran penting dalam mendorong
kemampuan berpikir kreatif kita. Terkadang, rasa malu, keraguan, dan
kekhawatiran bisa timbul ketika kita ingin mengungkapkan ide-ide yang
muncul dalam pikiran kita. Oleh karena itu, sikap proaktif sangat penting
untuk mendukung kreativitas seseorang. Menjadi proaktif berarti tidak
hanya menunggu ide datang untuk merangsang kreativitas, tetapi juga
berani mengambil inisiatif sehingga dapat menciptakan peluang baru dan
mengungkapkan ide-ide yang kreatif dan berbeda dari yang telah ada
sebelumnya.
Kreativitas dan sikap proaktif memainkan peran penting di dunia
kerja yang mana dapat membantu perusahaan untuk mengelola tugas,
memaksimalkan kinerja, dan menciptakan produk berkualitas. Pada saat
penulis lulus dan bekerja di sebuah perusahaan, penulis akan mengasah
kemampuan kreativitas dan sikap proaktif yang telah saya pelajari sejak di

14
bangku sekolah. Hal ini akan memungkinkan penulis bekerja dengan cara
yang kreatif dan proaktif, yang akan memudahkan pekerjaan serta
meningkatkan semangat dalam bekerja.

7. Sub Tema 7
Aktualisasi Diri
Proses aktualisasi diri menggambarkan keinginan individu untuk
mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki guna mencapai segala hal
yang diinginkan dan memungkinkan. Konsep yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow menyatakan bahwa aktualisasi diri mencakup penerimaan
terhadap diri sendiri dan pengembangan yang terus-menerus untuk
memahami kelemahan yang perlu diperbaiki. Dalam upaya untuk mencapai
aktualisasi diri, terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan, seperti:
a. Melakukan praktik penerimaan terhadap diri sendiri.
b. Menerima tantangan sebagai peluang untuk pertumbuhan.
c. Memberikan penghargaan dan menghormati nilai-nilai diri sendiri.
d. Menyadari dan bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
e. Membiasakan hidup dengan sederhana.
f. Melatih kemampuan berinteraksi secara sosial.
Individu yang mampu mencapai aktualisasi diri cenderung
merasakan ketenangan dan kedamaian dalam dirinya sendiri. Mereka
merasa nyaman dengan lingkungan sekitar dan mampu dengan mudah
membuka diri serta mengekspresikan diri. Dalam perjalanan menuju
aktualisasi diri, penulis juga telah melakukan beberapa langkah, seperti
melatih rasa syukur terhadap apa yang dimiliki saat ini, melakukan evaluasi
diri dengan memahami kelebihan dan kelemahan yang ada, serta menggali
dan mengasah potensi-potensi yang dimiliki saat ini.

15
8. Sub Tema 8
Penerapan Komunikasi Efektif Dalam Wawancara
Kegiatan wawancara yaitu suatu aktivitas yang melibatkan interaksi
tanya jawab antara dua pihak atau lebih, yaitu pewawancara dan
narasumber, dengan tujuan untuk memperoleh data, informasi, atau
pendapat mengenai suatu hal. Terdapat berbagai bentuk wawancara yang
dapat dilakukan, di antaranya:
a. Wawancara berita, yang bertujuan untuk mencari informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan berita.
b. Wawancara dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Wawancara telepon, yang dilakukan menggunakan pesawat telepon.
d. Wawancara pribadi, yang dilakukan secara tatap muka.
e. Wawancara dengan melibatkan banyak orang.
f. Wawancara yang dilakukan secara mendesak atau dadakan.
Ketika melakukan wawancara, pewawancara perlu mampu
menciptakan suasana yang santai agar narasumber mau menjawab
pertanyaan yang diajukan. Dalam melaksanakan wawancara, perlu
diperhatikan tata bahasa yang digunakan, gaya berbicara, serta etika
komunikasi. Selain itu, komunikasi yang efektif sangat penting dalam
wawancara. Berikut adalah beberapa tips untuk berkomunikasi secara
efektif saat melakukan wawancara:
a. Menunjukkan diri dengan kepribadian yang asli.
b. Membahas isu yang relevan dengan topik wawancara.
c. Memastikan perilaku, ucapan, dan penampilan yang sesuai dan pantas.
d. Menggunakan bahasa tubuh yang menarik untuk memperkaya interaksi
dengan lawan bicara.
e. Menunjukkan sikap positif dan memberikan kesempatan kepada lawan
bicara untuk berbicara secara aktif.

16
9. Sub Tema 9
Personal Branding (Menuju Dunia Kerja)
Proses personal branding melibatkan upaya membentuk, menarik,
dan memelihara persepsi masyarakat terhadap berbagai aspek yang dimiliki
oleh seseorang, seperti kompetensi, prestasi, kepribadian, atau nilai-nilai
yang dibangun dengan sengaja maupun secara tidak disengaja. Tujuannya
adalah untuk membangun citra positif yang dapat berdampak pada tingkat
kepercayaan dan loyalitas, serta digunakan sebagai alat pemasaran.
Personal branding memiliki peran yang sangat penting dalam
memahami identitas diri seseorang. Selain itu, personal branding juga
memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk persepsi orang lain
terhadap individu, yang pada akhirnya membantu individu mencapai tujuan
yang diinginkan. Lebih dari itu, personal branding membantu individu
dalam memperoleh kredibilitas yang lebih tinggi, sehingga tidak perlu
bersaing secara kompetitif untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan
dengan gaji yang memadai.
Keberadaan personal branding membawa manfaat yang beragam, di
antaranya:
a. Membantu meningkatkan kepercayaan diri individu.
b. Memberikan keunggulan kompetitif bagi individu dalam situasi
persaingan.
c. Membuka peluang yang lebih tinggi untuk dikenal oleh orang lain.
Penting bagi individu untuk memahami bahwa cara mereka
mempresentasikan diri secara online memiliki pengaruh besar, terutama
dalam membangun karir. Personal branding bukan hanya dapat diterapkan
oleh individu, melainkan juga oleh perusahaan. Salah satu tujuan personal
branding dalam konteks perusahaan adalah untuk meningkatkan reputasi
perusahaan itu sendiri, sehingga memperoleh kepercayaan dari masyarakat.

17
10. Sub Tema 10
Refleksi dan Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), terdapat berbagai manfaat yang diperoleh oleh para siswa
dan guru yang ikut serta dalam kunjungan tersebut. Bagi penulis pribadi,
kunjungan tersebut memberikan manfaat yang signifikan dalam hal
peningkatan wawasan penulis terkait dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, selama kunjungan ke OJK, penulis dapat melihat berbagai
individu yang bekerja di sana, termasuk mereka yang berperan dalam sektor
pengawasan atau menjalankan fungsi OJK, serta mereka yang bekerja di
sektor lain seperti cleaning service dan satpam. Melalui pengamatan
tersebut, penulis dapat dengan langsung melihat dan memahami dunia kerja,
di mana setiap orang menjalankan tugas sesuai dengan keahlian dan bidang
yang mereka geluti, sehingga tugas yang diemban oleh setiap individu
tersebut pun menjadi berbeda-beda.
Pelaksanaan kegiatan kunjungan industri juga berhasil memunculkan
minat penulis untuk bekerja di sektor jasa keuangan, meskipun pada
awalnya penulis tidak memiliki minat yang kuat untuk berkarir di sektor
tersebut, meskipun penulis telah memilih jurusan akuntansi. Minat tersebut
baru muncul setelah mengikuti kunjungan industri dari OJK, dan penulis
sangat berkeinginan untuk bekerja di sektor jasa keuangan guna
meningkatkan standar hidup serta memberikan manfaat bagi banyak orang.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, penulis bertekad untuk belajar dengan
lebih tekun agar dapat lulus dengan nilai terbaik, sehingga dapat diterima di
perguruan tinggi yang diinginkan. Selanjutnya, setelah menyelesaikan studi
di perguruan tinggi, penulis berharap dapat memulai perjalanan karir di
dunia kerja.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
P5BK (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja)
merupakan suatu sistem belajar yang telah diterapkan pada lembaga
pendidikan indonesia dalam kurikulum merdeka, adapun tujuann dalam
pendidikan katarakter ini yaitu untuk menghasilkan generasi muda yang
memenuhi nilai-nilai dari pancasila beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, memiliki akhlak yang mulia, berkebhinekaan global, bersikap gotong
royong, mandiri dalam bertindak, bernalar kritis serta kreatif dalam segala hal.
Untuk kegiatan P5BK ini dilaksanakan di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). OJK merupakan salah satu lembaga negara yang dibentuk dan
didasarkan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011. Adapun fungsi dari
Undang-Undang tersebut yaitu untuk menyelenggarakan suatu sistem
pengaturan dan pengawasan yang saling berkaitan terhadap semua kegiatan
dalam ruang lingkup jasa keuangan baik itu sektor pasar modal, perbankan, dan
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) seperti asuransi, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, pegadaian dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Otoritas Jasa Keuangan memiliki tujuan agar semua kegiatan pada
sektor jasa keuangan dapat terselenggarakan secara teratur, adil, transparan,
akuntabel serta bisa mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, juga mampu melindungi kepentingan konsumen
ataupun masyarakat. OJK dalam melindungi konsumen dan masyarakat
dilakukan dengan dua cara yaitu cara preventif dan kuratif. Untuk
perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan diatur dan
dimuat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor
6/POJK.07/2022.

B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis utarakan untuk berbagai pihak
yaitu diantaranya:

19
1. Bagi Peserta Didik

a. Dalam melakukan kegiatan kunjungan industri ke perusahaan OJK,


diharapakan siswa selalu menjaga sikap dan perilakunya agar tidak
menggangu karyawan yang bekerja disana.
b. Pada saat proses penyampaian materi oleh narasumber, diharapkan siswa
agar tetap tenang dan fokus untuk mendengarkan materi yang
disampaikan serta mencatat point-point penting dari materi yang
disampaikan. Jika ada suatu pembahasan yang tidak diketahui
diharapakan siswa untuk bertanya dengan baik dan sopan kepada
narasumber.
2. Bagi Sekolah
a. Semua fasilitas yang diberikan oleh sekolah kepada siswa pada dasaranya
sudah baik dan cukup, tetapi untuk kedeoannya dapat ditingkatkan agar
lebih baik lagi.
b. Diharapkan dari pihak sekolah dapat memberikan panduan dalam
pembuatan atau penyusunan laporan dari hasil pelaksanakan kunjungan
industri ini.
3. Bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
a. Untuk pihak OJK, Sebaiknya sebelum acara penyampaian materi atau
seminar dilakukan, alangkah baiknya para siswa diperkenalkan dengan
situasi atau lingkungan dari perusahaan OJK itu sendiri.
b. Hendaknya dalam penyampaian materi, pihak OJK menjelaskan
bagaimana struktur organisasi dari perusahaan OJK itu sendiri. Sehingga
siswa dapat paham akan bagian dan tugas-tugas dari bagain strukturnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

123dok. 2023. “Potensi Lokal-Kerangka Teori-Optimalisasi Potensi Lokal”.


(online). (https://123dok.com/article/potensi-lokal-kerangka-teori-
optimalisasi- potensi-pokdarwis-kampung.zx5d17r4, Diakses pada 20
Maret, 2023 pukul 14.09 WIB)
Adrian Klaphaak, CPCC. “Cara Berkomunikasi secara Efektif Saat Wawancara
Kerja”. (online). (https://id.wikihow.com/Berkomunikasi-secara-Efektif-
Saat- Wawancara-Kerja, Diakses pada 28 Maret, 2023 pukul 21.02)
Chairunisa. 2022. “Aktualisasi Diri: Pengertian, Konsep, Metode dan Contohnya
dalam Kehidupan”. (online). (https://dailysocial.id/post/aktualisasi-diri,
Diakses pada 26 Maret, 2023 pukul 14.14 WIB)
Deepublish Store. 2023. “Manfaat Personal Branding: Pengertian dan Cara
Membangun”. (online). (https://deepublishstore.com/blog/personal-
branding/, Diakses pada 29 Maret, 2023 pukul 11.39 WIB)
Elcha Bagus Narendra Putra. 2022. “Apa Itu P5BK?”. (online).
(https://www. elchaputra.com/2022/03/apa-itu-p5bk.html, Diakses pada 9
Maret, 2023 pukul 11.03 WIB)
Maulana Adieb. 2022. “Kolaborasi: Apa Itu, Jenis, Manfaat, Cara Meningkatkan,
dan Contohnya”. (online). (https://glints.com/id/lowongan/kemampuan-
kolaborasi/#.ZBWilmmySNw, Diakses pada 23 Maret, 2023 pukul 08.58
WIB)
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. “Tentang OJK”. (online). (https://www.ojk.go.
id/id/tentang-ojk/Pages/Tugas-dan-Fungsi.aspx, Diakses pada 14 Maret,
2023 pukul 13.26 WIB)
Trisna Wulandari–detikEdu. 2022. “Pengertian Kreatif, Ciri-ciri, dan Cara
Mengembangkan Kreativitas”. (online).
(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 5989447/pengertian-kreatif-ciri-
ciri-dan-cara-mengembangkan-kreativitas, Diakses pada 25 Maret, 2023
pukul 10.25 WIB)
Vanya Karunia Mulia Putri. 2021. “Literasi Digital: Pengertian, Prinsip,

21
Manfaat, Tantangan dan Contoh”. (online).
(https://www.kompas.com/skola/ read/2021/06/15/142539669/literasi,
Diakses pada 18 Maret, 2023 pukul 17.47 WIB)
Wikipedia. 2023. “Komunikasi Efektif”. (online). (https://id.m.wikipedia.org/
wiki/Komunikasi_efektif, Diakses pada 21 Maret, 2023 pukul 20.29 WIB)

22
LAMPIRAN
Gambar 3. Kantor Otoritas Jasa Keuangan

Gambar 4. Lokasi Kunjungan Industri

23

Anda mungkin juga menyukai