Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN DAN PENGELOLAAN


PKBM AR RAHMAN KAB. BOGOR
DOSEN PENGAMPU :
Ustadzah Sri Widiyastuti, M.Pd

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MANAJEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

DISUSUN OLEH:
Neisya Nur Shabrina 20220114

SEMESTER : 5 (Lima)
PRODI : S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) UMMUL QURO


TAHUN AJARAN 2022-2023

JL. KH. SHOLEH ISKANDAR NO.1, DESA PARAKAN JAYA, KEC.KEMANG,


KAB. BOGOR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun
tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan Luar Sekolah yang diampu oleh Ustadz Sri Widiyastuti, M.Pd. Semoga
Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, serta bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Aamiin

Bogor, 3 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1

1.2 TUJUAN PENULISAN MASALAH.................................................................. 2

1.3 KERANGKA TEORETIS ................................................................................ . 2

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA ............................................................... . 3

BAB II : HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................4

2.1 HASIL PENGAMATAN .................................................................................... 4

2.2 PEMBAHASAN ................................................................................................. 8

BAB III : PENUTUP............................................................................................. 10

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 10

3.2 SARAN ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses pendidikan terjadi pada lingkungan keluarga sebagai jalur informal,
sekolah sebagai jalur formal dan juga pada situasi kehidupan yang lebih luas yaitu
pada lingkungan masyarakat yang merupakan jalur pendidikan non formal. Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah mengatur
mengenai proses pendidikan yang berlangsung pada lingkungan masyarakat pada
jalur non formal (Depdikbud, 2016). Dalam kerangka sistem pendidikan nasional,
pendidikan non formal bersama-sama dan sejajar dengan jalur pendidikan lainnya,
mempunyai tujuan yang senantiasa mengacu pada tujuan pendidikan nasional.
Sebagai salah satu jalur pendidikan nasional, pendidikan non formal mempunyai
tujuan sesuai Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun. 1991, yaitu: (1) melayani
warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang
hayatnya, guna meningkatkan martabat dan kehidupannya, dan (2) membina warga
belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan
untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan
ke tingkat atau jenjang yang lebih tinggi, serta (3) memenuhi kebutuhan belajar
masyarakat yang dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.
Kebijakan pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2018 menegaskan bahwa Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat/PKBM dan yang sejenis adalah bagian dari satuan
pendidikan nonformal. PKBM dan Satuan PNF Sejenis secara khusus disebut dalam
UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 sebagai salah satu satuan penyelengggara
pendidikan nonformal. Maka satuan pendidikan ini pada dasarnya dapat
menyelenggarakan program-program pendidikan nonformal untuk lingkup
akreditasi disini hanya meliputi program- program Pendidikan Kesetaraan (paket A,
Paket B dan Paket C). Pendidikan Keaksaraan Fungsional (Keaksaraan Dasar dan
Keaksaraan Usaha Mandiri). Hal tersebut terkait dengan perkembangan satuan-
satuan sejenis PKBM yang juga menyelenggarakan program-program. Pendidikan
Kesetaraan dan Pendidikan Keaksaraan. Dengan demikian, hal ini sejalan dengan
terbitnya Permendikbud No. 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan PNF
dinyatakan bahwa satuan-satuan PNF seperti: LKP: Kelompok Belajar; PKBM;
Majelis Taklim; dan Satuan PNF sejenis yang dapat pula menyelenggarakan
program-program PNF lainnya sebagaimana yang terdapat pada PKBM dan tidak
hanya terbatas pada jenis program saja. Pada satuan PKBM penyelenggara program
Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Fungsional ini dikenal dengan istilah
Sanggar Kegiatan. Belajar (SKB). Rumah pintar, PKBM, Homeschooling, serta
Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS).
PKBM yang secara khusus dikenal sebagai satuan pendidikan yang
bermotto. Dari, Oleh dan Untuk masyarakat di samping melaksanakan program
kesetaraan paket A, B dan C juga dilengkapi dengan program-program lain yang
tidak terstruktur, seperti: Pendidikan Kecakapan Hidup/"life Skill" Pendidikan
Pelatihan. Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Kepemudaan (Organisasi
Pemuda, Kepanduan kepramukaan. Keolahragaan, Palang Merah, Kepemimpinan,
pencinta alam serta Kewirausahaan), Program berbasiskan "gender", TBM (Taman
Bacaan Masyarakat), Pendidikan Kepemudaan dan lainnya. Selain itu, juga terdapat
satuan PKBM yang menyelenggarakan Pendidikan. Anak Usia Dini/PAUD serta
kursus. terstruktur. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan sumber daya dan
kebutuhan kegiatan pada lingkungan masyarakat berada yang di evaluasi dan
diawasi melalui proses IKBM (Identifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat).
Permasalahan yang sangat penting terutama pada organisasi PKBM sebagai
penyelenggara pendidikan kesetaraan, sebagaimana dijelaskan Zainudin (2002)
bahwa pengelolaan PKBM mempunyai perbedaan antara harapan dengan
kenyataan. Seiring pesatnya jumlah PKBM. namun tidak diikuti meningkatnya
jumlah masyarakat yang terlayani dan belum mengukir prestasi. Uum Suminar
(2007:82) mendeskripsikan pertumbuhan PKBM masih bersifat kuantitas, belum
dibarengi dengan kualitas. Rendahnya mutu pengelolaan PKBM diakibatkan oleh
tiga hal, yaitu: mutu input, mutu proses dan mutu output. Hasil penelitian Bitasari
(2006) dan Ermy (2008) di Semarang menunjukkan pengelolaan pembelajaran
program pendidikan di PKBM telah menerapkan pendekatan andragogi cukup baik,
namun tujuan PKBM yang berorientasi pada pengembangan aspek ekonomi
(pekerjaan dan penghasilan) belum tercapai dengan baik. Bertolak dari kondisi ini,
diperlukan upaya-upaya kearah pemberdayaan PKBM khususnya dalam
pengelolaan program pendidikan kesetaraan yang berbasis life skills dan
enterprenuership (Hardjono, Tri Joko Raharjo, & Tri Suminar, 2019: 2).
1.2 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetauhi perencanaan program pusat kegiatan belajar masyarakat (PKMB) Ar
Rahman.
2. Mengetauhi pengorganisasian program pusat kegiatan belajar masyarakat (PKMB) Ar
Rahman.
3. Mengetauhi pelaksanaan program dan evaluasi program pusat kegiatan belajar
masyarakat (PKMB) Ar Rahman.

1.3 KERANGKA TEORETIS


Pendidikan non formal sudah ada sejak dulu dan menyatu di dalam
kehidupan masyarakat lebih tua dari pada keberadaan pendidikan sekolah. Para
Nabi dan Rasul yang melakukan perubahan mendasar terhadap kepercayaan, cara
berfikir, sopan santun dan cara-cara hidup di dalam menikmati kehidupan dunia ini,
berdasarkan sejarah, usaha atau gerakan yang dilakukan bergerak di dalam jalur
pendidikan non formal sebelum lahirnya pendidikan sekolah. Gerakan atau dahwah
nabi dan Rosul begitu besar porsinya pembinaan yang ditujukan pada orangorang
dewasa dan pemuda. Para Nabi dan Rosul berurusan dengan pendidikan dan
pembangunan masyarakat melalui pembinaan orang dewasa dan pemuda yang
berlangsungnya diluar system persekolahan.
Tujuan PKBM adalah memberdayakan masyarakat untuk kemandirian,
melalui program-program yang dilaksanakan di PKBM, agar dapat membentuk
manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sedangkan fungsi
PKBM sendiri adalah (Sihombing, 1999: 15): Sebagai wadah pembelajaran artinya
tempat warga masyarakat dapat menimba ilmu dan memperoleh berbagai jenis
keterampilan dan pengetahuan fungsional yang dapat didayagunakan secara cepat
dan tepat dalam upaya perbaikan kualitas hidup dan kehidupannya, Sebagai tepat
pusaran semua potensi masyarakat artinya PKBM sebagai tempat pertukaran
berbagai potensi yang ada dan berkembang di masyarakat, sehingga menjadi suatu
sinergi yang dinamis dalam upaya pemberdayaan masyarakat itu sendiri, Sebagai
pusat dan sumber informasi artinya wahana masyarakat menanyakan berbagai
informasi tentang berbagai jenis kegiatan pembelajaran dan keterampilan fungsional
yang dibutuhkan masyarakat, Sebagai ajang tukar-menukar keterampilan dan
pengalaman artinya tempat berbagai jenis keterampilan dan pengalaman yang
dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan dengan prinsip saling belajar dan
membelajarkan melalui diskusi mengenai permasalahan yang dihadapi.
Keefektifan Pengelolaan PKBM, Menurut Mulyono (2011: 35) unsur-unsur
penting dalam pengelolaan PKBM adalah: a) misi PKBM yang setia dengan
pendidikan kesetaraan, b) struktur organisasi yang fungsional PKBM secara
proposional dan profesional, c) kemitraan dan pelayanan yang baik terhadap PKBM
secara efektif dan terbuka untuk menjaga citra PKBM sebagai media pendidikan
kemasyarakatan secara umum, e) pengelolaan dan suvervisi sumber daya manusia
secara efektif, f) dinamika dalam menjalankan strategi pembelajaran untuk
meningkatkan mutu PKBM, g) penguatan kurikulum praktis sesuai dengan disiplin
PKBM yang serba praktis untuk menunjang peningkatan pengetahuan warga belajar
dan masyarakat, h) pengelolaan sumber daya belajar secara efektif, i) Pengelolaan
dan pemeliharaan fasilitas PKBM secara baik dan efektif, j) Sistem konsekuensi dan
tanggung jawab yang teratur berdasarkan indikator pengelola.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA


Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif karena analisis data diuraikan secara verbal yang
menggambarkan perencanaan, pelaksanaan dan hasil dari pengelolaan PKBM Ar
Rahman, Parung, Kab. Bogor.
Pendekatan kualitatif sendiri berfokus pada unsur-unsur yang mengandung
makna subjektif, definitif, serta deskripsi suatu telitian berdasarkan skema atau
kerangka fikir peneliti. Sumber data dari penelitian ini adalah satu orang
narasumber yakni ibu Erna selaku guru PKBM Ar Rahman. Sebagai penguat
perolehan data lapangan, peneliti menggunakan teknik wawancara, dan observasi
secara online.
BAB II
HASIL DAN
PEMBAHASAN

2.1 HASIL
2.1.1 Identitas dan Legalitas Lembaga
PKBM Ar Rahman Kab. Bogor merupakan salah satu pilihan sekolah pkbm
yang ada di Kab. Bogor. pada keterangan yang lebih detail sekolah ini memiliki
alamat di Jl. H Mawi No.64 Bojong Indah Parung Bojong Indah Kec. Parung Kab.
Bogor Prov. Jawa Barat. Pembelajaran pada pkbm swasta ini dilakukan pada hari
ahad Sedangkan model pembelajaran yang digunakan di pkbm ini ialah model
pembelajaran selama Sehari Penuh. (P2960727) PKBM Ar Rahman Kab. Bogor
memiliki nomor npsn P2960727.
PKBM Ar Rahman Kab. Bogor bernaung pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Merujuk dokumen yang ada, yakni surat keputusan pendirian
(09/AR/Ya.AR/VI/2002),Sekolah ini telah ada sejak 2002-06-03. Sedangkan untuk
ijin operasional sekolah ini telah diperbaharui terakhir pada tanggal 2002-05-02 dan
memiliki nomer surat ijin operasional 425/21-PENDAS Berdasarkan akreditas
terakhir yang dilakukan pada 2017, (P2960727) PKBM Ar Rahman Kab. Bogor
memiliki akreditasi B. Dengan rincian nilai akreditasi antara lain; nilai standar isi
adalah lima puluh tujuh, nilai standar proses adalah enam puluh, nilai standar
kelulusan adalah delapan puluh enam, nilai standar tenaga pendidik adalah delapan
puluh tiga, nilai standar sarana prasarana adalah enam puluh tujuh, nilai standar
pengelolaan adalah enam puluh empat, nilai standar pembiayaan adalah enam puluh
empat, nilai standar penilaian adalah tujuh puluh, Sehingga nilai total akreditasi
(P2960727) PKBM Ar Rahman Kab. Bogor adalah 596.
Untuk fasilitas penunjang sekolah (P2960727) PKBM Ar Rahman Kab.
Bogor setidaknya telah memiliki empat laboratorium. Laboratorium tersebut terdiri
dari. Sedangkan Untuk perpustakaan, sekolah ini belum memiliki perpustakaan
dengan kondisi yang baik. Adapun untuk kebutuhan dasar, seperti internet dan listrik
juga telah dimiliki oleh sekolah ini. Tidak Ada merupakan layanan internet yang
digunakan di sekolah ini. Sedangkan untuk listrik menggunakan layanan dari PLN.
Adapun sebagai tambahan informasi, website (P2960727) PKBM Ar Rahman Kab.
Bogor bisa diakses di http://. Sedangkan untuk berkirim surat elektronik dapat
dilakukan lewat alamat email, suryati_arrahman@yahoo.com.

2.1.3 Standar Mutu


Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan hasil lapangan yang ada di lembaga
PKBM sebagai berikut: warga belajar yang mengikuti program pendidikan di PKBM
Ar Rahman sebanyak 300 orang, warga belajar, untuk memudahkan, PKBM Ar
Rahman mengelompokan menjadi 14 rombongan belajar, berdasarkan umur dan
agama.
Standar Isi berdasarkan hasil lapangan yang ada di lembaga PKBM sebagai
berikut: Kurikulum yang digunakan oleh PKBM mengacu kepada kurikulum
pendidikan nasional yaitu kurikulum 2013, kalender pendidikan mengacu kepada
kalender akademik yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan namun disesuaikan
dengan kondisi lembaga yang dirumuskan pada awal semester bersama kepala
sekolah, guru, komite dan disosialisasikan kepada orang tua siswa.
Standar Proses berdasarkan hasil lapangan yang ada di lembaga PKBM
sebagai berikut: pembuatan silabus/RPPM, RPP/RPPH dilakukan setiap awal
semester atau sebelum mulai proses pembelajaran dilakukan, pelaksanaan
pengawasan pembelajaran dilakukan setiap hari baik itu materi dan pembelajaran.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdasarkan hasil lapangan yang
ada di lembaga PKBM sebagai berikut: berdasarkan data dari dapodik Kemendikbud
jumlah pendidik sebanyak 10 orang, sedangkan dari data lain Jumlah guru di PKBM
Ar Rahman Kab. Bogor berjumlah dua belas. Dari 12 Guru yang ada tersebut,
terdapat guru tetap yayasan sebanyak dua belas, honorer sebanyak satu, Disisi lain
untuk guru pegawai negeri sipil, guru guru tidak tetap ada pada sekolah ini. Dari
ketersediaan guru tersebut, sebanyak lima guru sudah sertifikasi, sedangkan sisanya
yakni tujuh guru masih belum sertifikasi. Seperti halnya pembagian siswa beserta
umur, Ar Rahman juga melakukan pengumpulan data guru berdasarkan umur. Agar
lebih memudahkan, kami mengelompokkan guru berdasarkan rentang umur.
Terdapat guru dengan umur kurang dari 30 tahun sebanyak satu guru dengan umur
rentang 31 hingga 35 tahun sebanyak satu guru dengan umur 36 sampai 40 tahun
sebanyak satu guru dengan umur 41 hingga 45 tahun sebanyak satu guru dengan
umur 51 hingga 55 tahun sebanyak satu
Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan hasil lapangan yang ada di
lembaga PKBM sebagai berikut: ketersediaan peralatan pembelajaran cukup lengkap
dengan kondisi baik. prasarana ruangan PKBM terdiri dari Ruang Kelas, Ruang
Laboratorium, Ruang Perpustakaan dengan kondisi yang baik. Adapun untuk
kebutuhan dasar, seperti internet dan listrik juga telah dimiliki oleh sekolah ini.
Standar Pembiayaan berdasarkan hasil lapangan yang ada di lembaga PKBM
sebagai berikut: sumber dana berasal dari (BOP, swadaya masyarakat Bantuan dari
pemerintah serta donator, dana pribadi dari ketua Yayasan); pemanfaatan dana
digunakan untuk menggaji/insentif pendidik dan tenaga kependidikan, pemeliharaan
dan pembelian sarana dan prasana PKBM. pelayanan peserta didik, pengembangan
dalam pembinaan masyarakat.
Standar Penilaian berdasarkan hasil lapangan yang ada di lembaga PKBM
sebagai berikut: evaluasi dilaksanakan setiap 3-6 bulan sekali tapi terkadang pula
bersifat fleksibel di adakan langsung di PKBM Ar Rahman. pada evaluasi
pembelajaran di PKBM sama dengan yang dilaksanakan oleh pendidikan sekolah
seperti diadakannya UTS, UAS dan UAN.

2.1.4 Implementasi Program


Perencanaan program PKBM mengungkapkan beberapa indikator dari
berbagai tahapan perencanaan yang telah dilakukan oleh pengelola PKBM melalui
pendekatan manajemen pendidikan nonformal, diantaranya: a. Adanya administrasi
meliputi data-data calon warga belajar dan warga belajar, data kondisi pendidikan
penduduk, data kondisi mata pencaharian penduduk, data penduduk yang tidak
meneruskan ke pendidikan formal. b. Adanya dokumentasi kesepakatan dengan
tokoh masyarakat setempat untuk pendirian PKBM. c. Adanya penetapan visi, misi
dan tujuan PKBM d. Adanya penyusunan proposal pendirian.
Pada tahap pengorganisasian (organizing), kepengurusan PKBM
menentukan pembagian kerja (job desk), tanggungjawab yang jelas perorang dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan kemampuannya dan
kesepakatan bersama. Sehingga pengelola mengumpulkan dan mengalokasikan
semua sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lain,
kemudian mengkoordinasikan anggotanya dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan bersama. Yang di pimpin oleh kepala sekolah Suryati, S.Ag.,MM
Pada tahap pelaksanaan (motivating) pendekatan yang dilakukan oleh
pengelola dapat dikatakan sudah cukup baik. Bidang pendidikan pendekatannya
berupa mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat
sekitar, serta memberikan motivasi warga belajar, Bidang informasi pengelola
memberikan layanan informasi dalam rangka sosialisasi dan promosi PKBM,
Bidang Kemitraan pengelolaan membuat proposal pengajuan dana bantuan baik itu
berupa dana uang tunai maupun dana bentuk lainnya bertujuan dalam
pengembangan program kegiatan PKBM. Pada tahap pembinaan (conforming) yang
dilakukan oleh PKBM pembinaan yang terus-menerus didapat dari upaya para tutor
ketika berhadapan langsung dengan warga belajar disaat proses pembelajaran.
Pada tahap penilaian (evaluating) yang dilakukan oleh PKBM dilaksanakan
setiap 3 bulan, 6 bulan sampai 1 tahun sekali tapi terkadang pula bersifat fleksibel.
Pada evaluasi pembelajaran di PKBM sama dengan yang dilaksanakan oleh
pendidikan sekolah seperti diadakannya UTS. UAS dan UAN.
Pada tahap pengembangan (developing) yang dilakukan oleh PKBM antara
lain: melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik itu dengan masyarakat
sekitar, pemerintah, perusahaan swasta, instansi lain yang berkait dengan
Pendidikan Masyarakat, serta melakukan perluasan jangkauan program, pengelola
melakukan perluasan informasi mengenai program-program yang ada di PKBM
melalui pemasangan brosur-brosur penerimaan warga belajar baru baik itu melalui
media cetak maupun media sosial.

2.2 PEMBAHASAN
Strength (Kekuatan), kekuatan penyelenggaran PKBM yaitu: 1) PKBM
menjawab kebutuhan masyarakat putus sekolah atau masyarakat yang tidak
memiliki kesempatan mengenyam pendidikan formal. 2) penyelenggaraan PKBM
berpijak atas dasar kebutuhan peserta didik. 3) Programnya disesuaikan dengan
situasi, kondisi warga belajar. 4) Karakteristik penyelenggaraan pendidikan
kesetaraan memiliki sifat fleksibel, serta adanya 3 dimensi pembelajaran, usaha,
dan pengembangan masyarakat memungkinkan beradaptasi dengan beragam
kebutuhan, keunikan dan kepentingan. 5) Diakuinya dalam Undang-Undang
Sisdiknas sebagai satuan penyelenggara pendidikan non formal. 6) Adanya
anggaran pemerintah baik dari pusat maupun daerah untuk penyelenggaran
pendidikan kesetaraan. 7) Adanya Forum Pendidikan non formal baik bersifat
Regional, Nasional maupun internasional yang saling mendukung untuk
perkembangan dan kemajuan penyelenggaraan PKBM. 8) PKBM dapat membuat
beberapa layanan program masyarakat seperti: program PKH Perempuan, PAUD,
Keaksaraan Fungsional, kesetaraan, Majelis Talim. Pemberdayaan Perempuan.
Kewirausahaan Pemuda, dan lain-lain.
Weaknes (kelemahan), kelemahan penyelenggaraan PKBM antara lain: 1)
Masih ada masyarakat, birokrasi pemerintah, stakeholder terkait yang belum
mengenal dengan baik kiprah PKBM sebagai pendidikan pelengkap pendidikan
formal. 2) Bermunculan stigma- stigma negatif tentang pendidikan nonformal
pada lembaga-lembaga penyelenggaranya, misalnya PKBM yang
menyelenggarakan program Paket A, B.C. Bahwa keberadaannya hanya untuk
mendapatkan dana dari pemerintah saja namun dalam pelaksanaan dijalankan
"asal- asalan" bahkan ada yang fiktif. 3) masih banyaknya stakeholder yang
terlalu mengkredilisasikan pendidikan nonformal dan lebih mementingkan
pendidikan formal yang berorientasi ijazah.
Opportunity (Peluang), peluang-peluang yang ada pada PKBM yaitu: 1)
semakin carut marut pendidikan formal, maka pendidikan nonformal akan
menjadi alternatif. 2) Keberadaan PKBM mampu menjangkau warga yang tidak
terlayani pendidikan formal hingga pelosok nusantara. 3) Adanya tiga dimensi
dalam penyelenggaran progam PKBM yaitu pembelajaran, usaha dan
pengembangan masyarakat memungkinkan untuk menarik partisipasi masyarakat
dan dukungan lembaga-lembaga donor yang lebih luas. 4) Adanya komitmen
global dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang implementasinya di
tingkat akar rumput sebagian besar merupakan ruang cakupan PNF. 5) Adanya
komitmen global tentang Education For All dan Lifelong Learning yang sebagian
besar merupakan ruang cakupan PNF. 6) berlakunya kebijakan tentang CSR
(Corporate Social Responsibility) untuk kemajuan pendidikan dan pengembangan
kesejahteraan masyarakat yang jumlah alokasi dananya cukup besar dan bersifat
konsisten. 7) Mulai banyak bantuan-bantuan dari internasional untuk persoalan-
persoalan pendidikan, pengentasan kemiskinan dan pengembangan masyarakat.
8) Pendidikan Non Formal diatur langsung dalam UU Sisdiknas No.20 tahun
2003 yang menjadi payung hukum kuat untuk menjalankannya.
Threat (Ancaman), ancaman-ancaman pada PKBM adalah: Adanya
potensi konflik diantara berbagai lembaga yang bertanggungjawab membina dan
mengembangkan program Pendidikan nonformal, misalnya antara Sub-Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten, SKB, BPKB, Sub Dinas Pendidikan Provinsi,
BPPLSP, FK-PKBM Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat yang apabila tidak
disikapi secara dewasa dapat menimbulkan usaha-usaha kontra produktif bagi
gerakan untuk memajukan Program PNFI dan adanya beberapa oknum yang
merasa terancam akan adanya gerakan-gerakan PNFI yang murni dan kuat
sehingga membuat langkah-langkah perlawanan yang dapat menghambat gerak
maju agar oknum-oknum tersebut tidak kehilangan 'keuntungan dari manipulasi
dan KKN proyek PNFL.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan PKBM Ar
Rahman cenderung baik karena pengelola sudah merancang dari awal program
tersebut dengan baik hingga keluaran (Output) menghasilkan hasil yang
memuaskan untuk para lulusan warga belajarnya bisa memiliki keahlian atau
keterampilan serta pengetahuan untuk masa depan warga belajar tersebut baik itu
warga belajar bisa membuka usaha sendiri maupun bisa melanjutkan
pendidikannya ke tingkatan yang lebih tinggi lagi.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini saya susun, karena keterbatasan ilmu dan
referensi yang saya miliki, Mohon maaf apabila makalah ini belum sempurna
seperti yang diharapkan. Harapan saya semoga makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah kita. (P2960727) PKBM Ar Rahman,
https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/04b3b07c-b917-4fdb-
873a-5f1f40a31202 diakses pada 10 desember 2022
Katalog sekolah. (P2960727) PKBM Ar Rahman Kab. Bogor,
https://katalogsekolah.com/blog/p2960727-pkbm-ar-rahman-kab-bogor diakses
pada 10 Desember 2022
Purnamasari, Iin. 2021. “Kurikulum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Berbasis Qur'An”, https://www.academia.edu/resource/work/88135668,
diakses pada 4 Desember 2022.
Hasbi, Sjamsir. 2021. “Manajemen Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat”,
https://www.academia.edu/resource/work/69096554, diakses pada 4
Desember 2022.
Achmad, Ilmar Andi. 2021. “Penyelenggaraan Pembelajaran Program
Kesetaraan Paket C DI PKBM Merah Putih Kota Makassar”,
https://www.academia.edu/resource/work/85032652, diakses pada 4
Desember 2022.
Mulyono, S Sungkowo Edy. 2017. “Manajemen Pembelajaran Program Paket
C DI PKBM Bangkit Kota Semarang”,
https://www.academia.edu/resource/work/73371183, diakses pada 4
Desember 2022.
Prahestiwi, Eliza Rahmah. 2021. “Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Ash-Shoddiq Desa Pagerwangi Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung”,
https://www.academia.edu/resource/work/91970278, diakses pada 4
Desember 2022.

Anda mungkin juga menyukai