PROPOSAL
PENGAMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR
YOGYAKARTA
2024
PERANCANGAN CULTURAL CENTER
DI KABUPATEN BONE DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR REGIONALISME
PROPOSAL
PENGAMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR
YOGYAKARTA
2024
i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL
PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Proposal Pengembangan Konsep Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu
persyaratan untuk pendaftaran proses Pengembagnan Konsep Tugas Akhir pada
Program Studi Arsitektur
Yogyakarta,…………
Ketua Program Studi Arsitektur
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan proposal pengembangan konsep tugas akhir yang berjudul
“Perancangan Cultural Center di Kabupaten Bone dengan Pendekatan Arsitektur
Regionalisme”. Penulisan proposal laporan pengembangan konsep tugas akhir ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat pencapaian gelar Sarjana Arsitektur
pada Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Teknologi Yogyakarta.
Proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih atas segala
bantuannya sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan proposal ini, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang akan
penulis jadikan sebagai evaluasi.
Akhir kata, semoga laporan proposal pengembangan konsep tugas akhir ini dapat
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan ide/gagasan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Pemeran Informasi Pembangunan dan Budaya, Pertunjukan Seni dan
Pasar Kuliner…………………….………………………………………………...3
v
DAFTAR TABEL
vi
1. LATAR BELAKANG
Judul
Pengertian Judul
1
Arsitektur Regionalisme : Arsitektur regionalisme merupakan konsep pendekatan
dengan memperhatikan karakteristik regional yang
berkaitan erat dengan budaya lokal, iklim, dan penggunaan
material lokal dengan teknologi modern (Hidayatun, dkk,
dalam Widodo, 2023).
2
Gambar 1.1 Festival Tanjung Pallette
Sumber : Radio Republik Indonesia, 2023
Gambar 1.2 Pemeran Informasi Pembangunan dan Budaya, Pertunjukan Seni dan
Pasar Kuliner
Sumber : Bone Berita, 2023
3
Gambar 1.3 Pemeran Cagar Budaya
Sumber : Kebudayaan.kemdikbud.go.id, 2016
4
Nomenklatur Program
No Program KDH Terpilih Berdasarkan Permendagri
13/2006Beserta Perubahannya
18. Program menjadikan Bone • Program Pengelolaan Keragaman
sebagai Pusat Kebudayaan Bugis Budaya
di Indonesia • Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
• Program Pengembangan Nilai
Budaya
5
juga menempatkan Kabupaten Bone sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan
pengembangan perekonomian di Kawasan tersebut.
1.2.2 Topografi
Kabupaten Bone memiliki wilayah pedalaman, pegunungan dan pesisir.
Wilayah bagian barat Kabupaten Bone pada umumnya merupakan
wilayahpedalaman dan pegunungan, sedangkan wilayah bagian timur pada
umumnya merupakan wilayah pesisir. Berdasarkan elevasi (ketinggian dari
permukaan laut), dapat dilihat bahwa pada umumnya wilayah Kabupaten
Bone berada pada ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut.
1.2.3 Geologi
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Bone terdiri dari tanah Aluvial
Gleyhumus, Litosol, Regosol, Mediteran, dan Renzina. Jenis tanah didominasi
oleh tanah mediteran seluas 67,6 persen dari total wilayah kemudian Renzina
9,59 persen, dan Litosol 9 persen. Penyebaran jenis tanahnya yaitu sepanjang
Pantai Timur Teluk Bone ditemukan tanah Aluvial.
6
1.2.4 Klimatologi
Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang. Kelembapan
udara berkisar antara 95%-99% dengan temperatur berkisar 26°C-43°C. Suhu
cukup tinggi rata-rata terjadi pada bulan Januari dan terendah pada bulan
Agustus di musim kemarau. Pada periode April-September bertiup Angin
Timur yang membawa hujan, sebaliknya pada Bulan Oktober-Maret bertiup
Angin Barat saat dimana mengalami musim kemarau di Kabupaten Bone.
Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah
peralihan, yaitu : Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Libureng yang
sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi mengikuti wilayah timur.
1.2.5 Hidrologi
Ketersediaan air untuk pengembangan sektor pertanian dan pemukiman
bersumber dari sungai dan jaringan irigasi. Beberapa lokasi-lokasi yang
berkontribusi terhadap ketersediaan sumber-sumber air baku di Kabupaten
Bone, diantaranya bersumber dari sungai-sungai besar dan prasarana jaringan
irigasi. Sungai-sungai besar yang mengalir di Kabupaten Bone seperti Sungai
Walanae, Cenrana, Palakka, Jaling, Bulubulu, Salomekko, Tobunne dan Sungai
Lekoballo.
7
1.2.6 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Bone berdasarkan fungsi utama
lahan. Secara makro penggunaan lahan dibagi kedalam beberapa kawasan yang
mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya.
8
1.2.6.2 Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam
dan manusia serta semberdaya buatan. Kawasan budidaya yang akan
diarahkan pengembangannya meliputi:
1. Kawasan peruntukan hutan produksi, yang mencakup; Kawasan
hutanproduksi tetap dan kawasan hutan produksi terbatas. Kawasan
hutan produksi tetap dengan luasan 16.309,73 Ha dan Kawasan hutan
produksi terbatas seluas 80.471 Ha.
2. Kawasan Peruntukan Pertanian terdiri atas : kawasan peruntukan
pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan pertanian hortikultura,
kawasan peruntukan perkebunan, dan kawasan peruntukan peternakan.
Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan seluas 119.216 Ha,
Kawasan peruntukan pertanian hortikultura dengan luasan 185.881,18
Ha, Kawasan peruntukan perkebunan meliputi : kawasan Perkebunan
komoditas kopi, jambu mente, kemiri, tebu, vanili, kelapa, kakao, lada
dan kelapa hibrida, dan Kawasan peruntukan peternakan merupakan
kawasan peruntukan pengembangan ternak besar, ternak kecil, dan
ternak unggas.
3. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas kawasan peruntukan
perikanan tangkap, kawasan peruntukan budidaya perikanan, Kawasan
pengolahan ikan dan pelabuhan perikanan.
4. Kawasan peruntukan pertambangan, terdiri atas kawasan peruntukan
wilayah pertambangan mineral dan batubara serta kawasan peruntukan
wilayah pertambangan minyak dan gas bumi.
5. Kawasan peruntukan industri , terdiri atas kawasan peruntukan industry
besar dan kawasan peruntukan industri rumah tangga.
6. Kawasan peruntukan pariwisata, terdiri atas kawasan peruntukan
pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan.
7. Kawasan peruntukan pemukiman, terdiri atas kawasan peruntukan
permukiman perkotaan dan kawasan peruntukan permukiman pedesaan.
9
8. Kawasan peruntukan lainnya meliputi kawasan peruntukan perdagangan,
olahraga, pertahanan dan keamanan serta keselamatan operasi
penerbangan.
2. RUMUSAN MASALAH
3.1 Tujuan
10
3.2 Sasaran
4. LINGKUP PEMBAHASAN
1. Pengertian Kebudayaan
2. Kebudayaan di Kabupaten Bone
3. Pengguna/Pelaku kegiatan Cultural Center di Kabupaten Bone
4. Jenis kegiatan Cultural Center di Kabupaten Bone
11
5. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini membahas tentang pengertian judul, latar belakang masalah, latar
belakang lokasi, latar belakang pendekatan, rumusan masalah, tujuan dan sasaran,
lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan.
BAB V : KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
DPRD dan Bupati Bone. (2019). Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023. Watampone: Bappeda Bone.
Kominfo. (2013, Juni 13). Indonesia Miliki Kekayaan dan Keanekaragaman Budaya.
Diakses pada tanggal 26 Januari 2024:
https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kek
ayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker
13