Anda di halaman 1dari 62

BUKU PEDOMAN STUDI

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DWIJENDRA

FAKULTAS TEKNIK-BPMFT

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DWIJENDRA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rakhmatNyalah, revisi buku pedoman studi ini
dapat kami lakukan sesuai dengan hasil work shop kurikulum dan bahan ajar yang telah
dilakukan.
Revisi kurikulum merupakan suatu yang mutlak dilakukan sebagai respon
terhadap tuntutan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan dan perubahan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan itu Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Dwijendra, sesuai dengan pedoman akademik melaksanakan
workshop peninjauan kurikulum secara berkala sesuai dengan perkembangan dan dinamika
yang terjadi. Berdasarkan hasil workshop tersebut revisi kurikulum dan buku pedoman
studi mutlak dilakukan pada Program Studi di Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.
Dalam proses revisi banyak pihak yang turut terlibat untuk itu melalui
kesempatan ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada Yang terhormat :
1. Bapak Ketua Yayasan Dwijendra atas segala dukungan baik material maupun moral
2. Ibu Rektor Universitas Dwijendra yang telah memfasilitasi pelaksanakaan workshop
dan pelatihan
3. Ibu narasumber dan pembimbing dari Universitas Udayana yang telah membantu
dalam workshop dan pelatihan
4. Bapak/Ibu dari IAI Daerah Bali, INKINDO Bali, Alumni FT yang berperan sebagai
pihak user yang ikut pada workshop ini
5. Ibu Ketua Program Studi Arsitektur
6. Bapak dan ibu dosen yang sudah terlibat secara aktif dalam penyusunan buku ini dan
semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga dengan revisi kurikulum dan Buku Pedoman Studi ini dapat
memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran dan dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Fakultas Teknik
Universitas Dwijendra.

Denpasar, 17 November 2014


Fakultas Teknik Universitas Dwijendra
Dekan,

Frysa Wiriantari, ST., MT.


NIP. 19800510 2005 01 2 003

2
DAFTAR ISI

BAB I PROFIL FAKULTAS TEKNIK ..................................................... 4

BAB II STRUKTUR ORGANISASI .......................................................... 13

BAB III KURIKULUM PROGRAM STUDI ............................................... 15

BAB IV SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM ....................... 23

BAB V PROSES PERKULIAHAN............................................................. 27

BAB VI EVALUASI HASIL BELAJAR .....................................................

BAB VII SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK ......................................

BAB VIII PEMBINAAN KEMAHASISWAAN ............................................

BAB IX PENUTUP .......................................................................................

3
BAB I
PROFIL FAKULTAS TEKNIK

1.1 SEJARAH SINGKAT


Fakultas Teknik memiliki satu Program Studi yakni Program Studi Arsitektur. Program
Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra berdiri pada tanggal 17 Juni 1981 yang
merupakan tonggak awal berdirinya Universitas Dwijendra yang pada awalnya bernama
Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali (STTAT). Melalui SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0600/0/1984 Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali ditingkatkan menjadi
Universitas Dwijendra dan diperkuat dengan SK No. 0218/0/1986, merupakan satu-satunya
progam studi yang mengkhususkan pada arsitektur tradisional di Bali yang diminati. Melalui
Keputusan BAN PT. SK No.: 005/BAN-PT/Ak-X/S1/II/2007 tanggal 24 Februari 2007 dengan
nilai C, dan dengan terbitnya Surat Dirjen Dikti Nomor : 9408/D/T/K-VIII/2011 tertanggal 31
Oktober 2011 perihal: Perpanjangan Ijin Program Studi Arsitektur jenjang S1 di Universitas
Dwijendra, maka re-akreditasi telah layak untuk diajukan. Pada bulan Oktober 2012 keluar
akreditasi bernomor Surat Keputusan Ban-PT No: 032/Ban-PT/Ak-XV/S1/X/2012 Tentang
Penetapan Status Terakreditasi C.
Jati Diri Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sama dengan
jati diri Universitas Dwijendra. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Dwijendra beralamat di Jalan Kamboja 17 Denpasar. Bendera Fakultas Teknik sesuai dengan
bendera Universitas Dwijendra dengan warna pinggir kiri hitam. Adapun bentuk dan warna
Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:

Keterangan :
A = Warna Fakultas Teknik (Hitam)
B = Warna Hijau

4
1.2 VISI DAN MISI
A. VISI
Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Dwijendra
merupakan penjabaran dari visi Universitas Dwijendra, Fakultas Teknik memiliki
visi yakni:
Menjadikan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sebagai lembaga
pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia di bidang
keteknikan yang berguna, berbudaya, mandiri di tingkat Nasional tahun
2025
Sehingga Visi Program Studi Arsitektur, mengacu pada visi Fakultas Teknik
yakni:
Terwujudnya Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra yang
berguna, berbudaya, dan mandiri dalam menerapkan dan
mengembangkan Ilmu Arsitektur berkearifan lokal di tingkat Regional
dan Nasional pada tahun 2025
Untuk lebih memperjelas makna dari rumusan visi tersebut, maka dipaparkan
tentang pengertian dari beberapa kata kunci sebagai berikut :
1) Berguna, berarti Prodi Arsitektur FT Undwi secara terencana melaksanakan
proses pembelajaran yang berkualitas, didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dan berguna
dalam bidang arsitektur, di tingkat regional dan nasional. Dengan demikian
Prodi Arsitektur FT Undwi diarahkan menjadi lembaga pendidikan Strata-1
dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2) Berbudaya, berarti dalam melaksanakan proses pembelajaran, Prodi Arsitektur
FT Undwi berlandaskan nilai-nilai budaya luhur dengan memperhatikan nilai-
nilai budaya lokal dan regional serta menoleransi keragaman budaya. Dengan
demikian diharapkan SDM yang dihasilkan mampu menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran dan kebenaran dalam melaksanakan setiap aktivitas yang
berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Mandiri, berarti semua sumber daya manusia yang dihasilkan memiliki
kepribadian yang tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi sehingga
mampu mengembangkan diri secara mandiri. Sebagai lembaga pendidikan
Strata-1, Prodi Arsitektur FT Undwi memiliki otonomi dalam berbagai aspek,
terutama dalam mengembangkan ilmu arsitektur dan arsitektur tradisional.

5
B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan misi Program Studi
Arsitektur Undwi sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.
2) Meningkatkan produktivitas tenaga pendidik di bidang Tridharma Perguruan
Tinggi.
3) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
4) Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk penerapan dan
pengembangan Ilmu Arsitektur dan Arsitektur Tradisional.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN


A. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh Prodi
Arsitektur FT Undwi adalah sebagai berikut :
Menghasilkan Sarjana Arsitektur yang berjiwa mandiri dan mampu
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang arsitektur
Secara lebih spesifik, Sarjana Arsitektur yang dihasilkan oleh Prodi Arsitektur FT
Undwi akan memiliki kompetensi berikut :
a) Sikap
1) Bertakwa kepadatuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3) Menginternalisasinilai, norma, dan etika akademik;
4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
7) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;

6
8) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
11) Etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif
b) Penguasan Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika,
sistem struktur dan utilitas bangunan;
2) Menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan perancangan
kota, permukiman, arsitektur nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalama
rsitektur.
c) Keterampilan Khusus
1) Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintergrasikan hasil
kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait dengan
arsitektur;
2) Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan yang
berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan
penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji secara teoretis
terhadap kaidah arsitektur;
3) Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk
grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun
digital;
4) Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat
keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.
5) Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu melakukan
pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan dan bangunan
d) Keterampilan Umum
1) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai
dengan bidang keahliannya;
2) Mengkaji implikasi pengembangan ataui mplementasi ilmu pengetahuan,
teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan
etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta

7
menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan
tugas akhir;
3) Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
4) Mengelola pembelajaran secara mandiri;
5) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baik di dalam maupun luar negeri.

B. SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN


Sasaran dan strategi pencapaian yang akan dicapai dirumuskan berdasarkan visi,
misi, tujuan, dan capaian kinerja yang diraih oleh Prodi Arsitektur FT Undwi selama
lima tahun terakhir. Capaian kinerja Prodi Arsitektur FT Undwi dalam lima tahun
terakhir sesuai dengan bidang sasaran, dapat diindentifikasi sebagai berikut :
a) Bidang Pendidikan
1) Memiliki sumber calon mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah lanjutan
atas di Bali dan Luar Bali.
2) Memiliki kurikulum yang secara rutin direvisi sesuai dengan perkembangan
ipteks dan telah disinkronisasi dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), serta dalam proses revisi tersebut telah melibatkan berbagai komponen
pemangku kepentingan.
3) Memiliki kurikulum yang dilengkapi dengan profil lulusan, kompetensi lulusan,
dan peta kurikulum.
4) Memiliki lembaga kemahasiswaan yang secara rutin melaksanakan berbagai
kegiatan, baik bersifat akademis yang bersinergi dengan kegiatan Program Studi
maupun bersifat non akademis untuk meningkatkan softskills mahasiswa.
5) Memiliki hubungan yang baik dengan organisasi alumni dan secara rutin
dilibatkan dalam mendukung pengembangan dan peningkatan proses
pembelajaran agar makin berkualitas
6) Telah melaksanakan monitoring lulusan melalui studi pelacakan (tracer study)
secara rutin.
7) Memiliki seperangkat SOP dalam proses penyusunan tugas akhir (skrispsi)
untuk menjamin kualitas skripsi dan SOP validasi karya ilmiah untuk
mengantisipasi terjadinya plagiarisme sehingga karya ilmiah itu layak
dipublikasikan

8
b) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1) Menghasilkan karya ilmiah
2) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Mengembangkan jejaring kemitraan dalam bidang arsitektur dengan lembaga
pemerintah, swasta, komunitas, lembaga profesi dan masyarakat.
c) Bidang Tata Kelola
1) Memiliki tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab,
dan adil dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi.
2) Pengelolaan Program Studi telah mengimplementasikan fungsi-fungsi
manajemen mulai perencanaan sampai pengawasan disertai mekanisme umpan
balik proses pembelajaran yang ditindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan yang ada pada tingkat Prodi.
3) Memiliki dosen dan tenaga kependidikan dalam kuantitas dan kualitas yang
sangat memadai untuk menjamin proses pembelajaran yang berkualitas.
4) Memiliki dosen dengan beban kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan terdistribusi secara berimbang dalam ketiga bidang tridharma perguruan
tinggi.
5) Telah rutin melaksanakan berbagai pelatihan bagi dosen untuk meningkatkan
keterampilan dan kompetensi di bidang tridharma perguruan tinggi.
6) Memiliki dana operasional mahasiswa yang memadai untuk penyelenggaraan
proses pembelajaran yang berkualitas dan penggunaannya direncanakan dengan
baik serta dialokasikan secara proporsional pada berbagai komponen kegiatan
operasional
d) Bidang Sarana dan Prasarana
1) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai berbasis teknologi informasi
untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
2) Memiliki perpustakaan yang koleksi bukunya sangat memadai untuk
mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
3) Memiliki jurnal cetak (Jurnal Anala) untuk menampung hasil karya ilmiah
mahasiswa dan dosen
e) Bidang Kerjasama
1) Memiliki jalinan kerja sama dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun
swasta yang mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang makin
berkualitas.

9
2) Memiliki jalinan kerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Bali dan seluruh
kabupaten / kota yang ada di Bali dalam bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.

Berdasarkan berbagai capaian di atas, dan juga penjabaran dari misi dan tujuan
Prodi Arsitektur FT Undwi, maka sasaran Prodi Arsitektur FT Undwi sampai tahun
2025 dikelompokkan menjadi sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang. Ketiga sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut.

a) Sasaran jangka pendek (2017)


1. Tercapainya rata-rata IPK lulusan 3,40 dengan persentase lulusan tepat waktu
minimum sebanyak 50 persen.
2. Tercapainya kesesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja
minimum sebesar 80 persen.
3. Tercapainya kemampuan soft skills lulusan dengan penilaian oleh pengguna
berada dalam ketegori baik
4. Meningkatnya jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di tingkat nasional
terakreditasi dan internasional bereputasi sebanyak 20 persen.
5. Tercapainya kuantitas dan kualitas keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah yang
sesuai bidang program studi di tingkat nasional (minimum sekali dalam satu
semester) untuk setiap dosen dan di tingkat internasional (minimum sekali
dalam setahun) untuk separuh dari total dosen.
6. Tercapainya karya ilmiah pengabdian yang tepat guna bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat

b) Sasaran jangka menengah (2018-2020)


1. Tercapainya perolehan dana penelitian hibah kompetitif di luar perguruan tinggi
sendiri sebanyak minimum Rp 2 juta pertahun untuk tiap orang dosen.
2. Terserapnya lulusan di pasar kerja sesuai dengan bidang kompetensi.
3. Meningkatnya karya ilmiah yang menjadi rujukan, baik bagi institusi
pendidikan tinggi lain maupun bagi organisasi pemerintah atau swasta.
4. Terselenggaranya kerja sama untuk program-program pendidikan dan pelatihan
di bidang arsitektur, baik di tingkat regional dan nasional.

10
c) Sasaran jangka panjang (2021 2024)
1. Tercapainya publikasi ilmiah hasil penelitian kolaboratif dosen di tingkat
internasional.
2. Berdirinya pusat kajian arsitektur tradisional bali.

Dari ketiga jabaran sasaran Program Studi, baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang, diperlukan juga beberapa strategi dalam pencapaian sasaran tersebut.
Strategi pencapaian tersebut yakni:

a) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Pendek


1. Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas input calon
mahasiswa, kualitas proses proses pembelajaran, serta kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Pengembangan kurikulum dan silabus secara reguler sesuai dengan kebutuhan
dan kesempatan pasar kerja.
3. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dalam bidang akademis
dan praktis.
4. Peningkatan pembelajaran dari para praktisi.
5. Peningkatan proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas (studi lapangan).
6. Peningkatan kualifikasi dosen bergelar Doktor.

b) Strategi Pencapaian Jangka Menengah


1. Peningkatan kompetensi dosen dalam meraih hibah kompetisi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam melakukan penelitian dan
pengabdian yang bersifat kolaboratif dengan pihak luar program studi di Undwi
dan di luar Undwi.
2. Peningkatan kompetensi dosen dalam publikasi karya ilmiah dalam nasional dan
regional.
3. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, baik bagi dosen maupun
mahasiswa.

c) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Panjang


1. Peningkatkan kualitas manajemen internal melalui peningkatan kualitas sistem
pelayanan administrasi akademik dan administrasi keuangan berbasis teknologi
informasi.

11
2. Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi informasi.
3. Peningkatan kualitas sarana komunikasi sehingga mudah diakses oleh berbagai
pemangku kepentingan.
4. Peningkatan kapasitas dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah di tingkat
internasional.
5. Peningkatan kerjasama dengan institusi luar, baik pemerintah maupun swasta
sebagai upaya untuk terjaminnya keberlangsungan berbagai kegiatan Program
Studi.

12
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra dipimpin oleh seorang


Dekan, yang mempunyai tugas menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan
membina administrasi di tingkat Fakultas, serta bertanggung jawab kepada Rektor
Universitas Dwijendra. Dalam melaksanakan tugasnya, dekan dibantu oleh para
Pembantu Dekan, Kepala Program Studi, Kepala Lab Studio Perancangan Arsitektur,
Kepala Unit Laboratorium Komputer.

DEKAN

PEMBANTU PEMBANTU PEMBANTU

KEPALA
PROGRAM STUDI

KEPALA LAB KEPALA LAB KEPALA


ARSITEKTUR KOMPUTER PERPUSTAKAAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra

Deskripsi Tugas dari masing-masing Pembantu Dekan Kepala Program Studi, dan
Kepala unit yang ada adalah sebagai berikut:
A. Pembantu Dekan I
Waki Dekan I mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, khususnya yang berhubungan dengan aktivitas yang bersifat
akademis yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
dan bertanggung jawab kepada Dekan.

13
B. Pembantu Dekan II
Pembantu Dekan II bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam
bidang, keuangan, administrasi umum dan personalia, serta bertanggung jawab
kepada Dekan.
C. Pembantu Dekan III
Demikian pula halnya dengan Pembantu Dekan III, yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, serta
layanan kesejahteraan mahasiswa.
D. Kepala Program Studi
Program Studi diketuai oleh seorang kepala program studi, yang bertugas
melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam satu cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
E. Kepala Unit
Kepala Lab Komputer bertugas menangani masalah teknis komputer, menjaga
sarana dan prasarana di laboratorium komputer. Laboratorium komputer
dipergunakan pada beberapa matakuliah yang terkait dengan perkembangan IT dan
desain yang menggunakan IT. Kepala Laboratorium komputer bertanggung jawab
kepada dekan. Ketua Laboratorium Studio bertanggungjawab kepada dekan,
bertugas menangani masalah teknis dan perawatan sarana dan prasarana ruang
studio, termasuk pengaturan jadwal penggunaan ruang.
Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang
kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang
perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai
oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis
di bidang perpustakaan. Kepala perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada
Rektor.

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya seluruh pejabat struktural senantiasa melakukan


koordinasi mengingat setiap kegiatan baik yang berkenaan dengan akademik,
administrasi dan kemahasiswaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu,
setiap persiapan perencanaan, perencanaan, implementasi termasuk monitoring serta
evaluasinya selalu ditekankan adanya koordinasi.

14
BAB III
KURIKULUM PROGRAM STUDI

3.1 KURIKULUM
Penyusunan kurikulum program studi didasarkan pada visi dan misi program studi,
fakultas dan universitas. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan,
cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian sehingga mendorong terbentuknya hard
skills maupun soft skill yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja dengan
keseimbangan antara pengembangan kemampuan keahlian dan sikap-sikap lulusan dengan
tuntutan dunia kerja sekarang dan di masa yang akan datang. Lulusan diharapkan memiliki
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mampu menjadi agen perubahan
yang positif di tempat kerja, dan menguasai pengetahuan dan keterampilan.
Kurikulum Program Studi Arsitektur dikembangkan berdasarkan standar nasional
yang mengacu pada pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 perihal Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, SK Mendiknas No.
45/U/2002 perihal Kurikulum Perguruan Tinggi, Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan, dan Buku Pedoman Studi UNDWI Tahun 2003.
Proses Belajar Mengajar didesain sedemikian rupa sehingga proses tersebut mampu
memberi pemahaman kepada mahasiswa atas materi yang ada (transfer of knowledges) dan
mampu mengembangkan kompetensi yang diperlukan. Untuk mencapai hal ini, beberapa mata
kuliah dilengkapi dengan praktikum yang mengacu pada perkembangan teknologi terkini.
Dalam Proses Pembelajaran (PBM) juga dirancang untuk menanamkan nilai-nilai (values) pada
mahasiswa tentang pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kemandirian dan kerjasama.

3.2 Struktur Kurikulum dan Sebaran


Struktur Kurikulum Program Studi Arsitektur terdiri atas Kompetensi Utama,
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lain yang penjabaran dari ketiga kompetensi
tersebut dapat dilihat pada struktur kurikulum program studi. Sesuai dengan Kepmen Diknas
RI No. 232/U/2000 dan Kepmen Diknas RI No. 045/U/2000, format kurikulum Program Studi
Arsitektur terdiri dari 5 kelompok mata kuliah yaitu: kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK), kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), kelompok

15
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) dan
kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).
Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000 dijabarkan mengenai penjelasan
masing-masing kelompok mata kuliah sebagai berikut:

1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)


Kelompok MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, mandiri serta
mempunyai rasa tenggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)


Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk
memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu yang wajib diikuti
oleh setiap mahasiswa. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk
penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan
kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi yang bersangkutan.

3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)


Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan
tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat
penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di
masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif dari program
studi.

4. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)


Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas
mata kuliah yang relevan bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas
wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat
untuk setiap program studi.

16
5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk
dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan
dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam
berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi
tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlian.

Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 045/U/2002 disebutkan, bahwa kelima


kelompok mata kuliah tersebut dibagi menjadi Kurikulum Inti (yang terdiri dari mata kuliah
bersifat kompetensi utama) dan Kurikulum Institusional (yang terdiri dari mata kuliah bersifat
kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya). Muatan Kurikulum Inti ditentukan berkisar
antara 40% s/d 80% dari jumlah SKS minimum kurikulum program sarjana. Sedangkan
muatan Kurikulum Institusional ditentukan terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi
pendukung berkisar antara 20% s/d 40% dan mata kuliah bersifat kompetensi lainnya berkisar
antara 0% s/d 30%.

Tabel 1. Prosentase SKS pada Kelompok Mata Kuliah dalam Kurikulum Inti
dan Institusional

KOMPETENSI
MATA
KULIAH DALAM Jumlah SKS
KELOMPOK
KURIKULUM %
Kur Inti Kur Institusional
KELOMPOK Komp. Pendukung
SKS SKS
MATA KULIAH Komp. Utama dan Komp.
Lainnya
Pancasila dan
3 Agama 2
MPK (MK Kewarganegaraan
Pengembangan
Kewirausahaan 3 Bahasa Inggris 3
Kepribadian)
Adat & Budaya Bali 3 Bahasa Indonesia 2

Total SKS: 9 7

MKK (MK Menggambar


2 Estetika Bentuk 3
Keilmuan dan Arsitektur 1

Ketrampilan) Menggambar 2 Menggambar 3

17
Arsitektur 2 Teknik
Teori & Metode Dasar-dasar
3 3
Perancangan Ars 1 Penulisan Ilmiah
Arsitektur
3 Matematika Teknik 3
Lingkungan
Perumahan dan Teori & Metode
3 3
Permukiman Perancangan Ars 2
Pengertian
Arsitektur 3 Komputer (CAD) 3
Tradisional
Pengertian
Perkembangan
3 Arsitektur 2
Arsitektur
Nusantara
Manajemen
Arsitektur Kota 3 3
Konstruksi
Metodologi
Penelitian 2
Arsitektur
Rencana Anggaran
2
Biaya
Total SKS: 22 27

Perancangan Tapak 3 Bahan Bangunan 2

Teknologi
3 Fisika Bangunan 2
Konstruksi 1
Studio Perancangan
3 Utilitas 3
Arsitektur 1
Teknologi Merencana Ruang
3 3
Konstruksi 2 Dalam
Studio Perancangan
3
Arsitektur 2
Teknologi
MKB (MK Keahlian 4
Konstruksi 3
Berkarya)
Teknologi
4
Konstruksi 4
Studio Arsitektur
3
Tradisional 1
Studio Perancangan
4
Arsitektur 3
Studio Arsitektur
3
Tradisional 2
Studio Perancangan
5
Arsitektur 4

18
Studio Arsitektur
4
Tradisional 3
Studio Perancangan
5
Arsitektur 5

Studio Tugas Akhir 8

Total SKS: 55 10

MPB (MK Prilaku Etika Berprofesi Prakter Kerja


2 3
Berkarya) Arsitektur Lapangan (PKL)
Total SKS: 2 3

MBB (MK Hukum Pranata Kuliah Kerja Nyata


3 3
Berkehidupan Pembangunan (KKN)

Bersama) Seminar 3

TOTAL SKS 94 SKS 50 SKS


PRESENTASE SKS 65.2 % 34.8 %
TOTAL SKS MINIMUM UNTUK
144 SKS
SARJANA

Berikut akan dijelaskan mengenai sebaran mata kuliah Program Studi Arsitektur
pada setiap semester.

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester I

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. PKA110 1201 Agama 2
2. PKA110 1302 Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3. PKA110 1303 Bahasa Inggris 3
4. PKA110 1204 Bahasa Indonesia 2
5. KKA110 1302 Menggambar Teknik 3
6. KKA110 1203 Menggambar Arsitektur 1 2
7. KKA110 1301 Estetika Bentuk 3
8. KKA110 1304 Dasar-dasar Penulisan Ilmiah 3
Total 21

19
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester II

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. PKA110 2305 Kewirausahaan 3
Merencana Ruang Dalam (MK Pilihan
2. KBA110 2218 3
Wajib)
Adat & Budaya Bali (MK Pilihan
3. PKA110 2306 3
Wajib)
4. KBA110 2301 Perancangan Tapak 3
5. KKA110 2205 Menggambar Arsitektur 2 2
6. KKA110 2306 Teori & Metode Perancangan Ars 1 3
7. KBA110 2303 Teknologi Konstruksi 1 3
8. KBA110 2202 Bahan Bangunan 2
Total 22

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester III

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. KKA110 3307 Matematika Teknik 3
2. KBA110 3204 Fisika Bangunan 2
3. KBA110 3305 Studio Perancangan Arsitektur 1 3
4. KBA110 3306 Teknologi Konstruksi 2 3
5. KKA110 3308 Teori & Metode Perancangan Ars 2 3
6. KKA110 3309 Komputer (CAD) 3
7. KKA110 3210 Pengertian Arsitektur Nusantara 2
Total 19

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester IV

20
NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS
1. KBA110 4307 Studio Perancangan Arsitektur 2 3
2. KKA110 4311 Arsitektur Lingkungan 3
3. KBA110 4409 Teknologi Konstruksi 3 4
4. KBA110 4308 Utilitas 3
5. KKA110 4313 Pengertian Arsitektur Tradisional 3
6. KKA110 4312 Perumahan dan Permukiman 3
Total 19

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester V

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. KBA110 5412 Studio Perancangan Arsitektur 3 4
2. KBA110 5410 Teknologi Konstruksi 4 4
3. KKA110 5314 Perkembangan Arsitektur 3
4. MK. Pilihan : 2
5. KBA110 5311 Studio Arsitektur Tradisional 1 3
6. BBA110 5301 Hukum Pranata Pembangunan 3
Total 19

Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VI

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. KBA110 6514 Studio Perancangan Arsitektur 4 5
2. KBA110 6313 Studio Arsitektur Tradisional 2 3
3. KKA110 6316 Manajemen Konstruksi 3
Metodologi Penelitian Arsitektur (MK.
4. KKA110 6222 2
Pil)
5. KKA110 6315 Arsitektur Kota 3
6. PBA110 6201 Etika Berprofesi Arsitektur 2
Total 18
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VII

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. KBA110 7516 Studio Perancangan Arsitektur 5 5
2. KBA110 7415 Studio Arsitektur Tradisional 3 4
3. PBA110 7302 Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3
4. BBA110 7302 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3
Total 15

21
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VIII

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. BBA110 8303 Seminar 3
2. KBA110 8817 Studio Tugas Akhir 8
Total 11

Tabel 1. Mata Kuliah Pilihan

NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS


1. PKA110 2306 Adat dan Budaya Bali 3

2. KBA110 2218 Merencana Ruang Dalam 3


3. KKA110 5218 Ergonomik Arsitektur 2
4. KKA110 5219 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2
5. KKA110 6220 Arsitektur Pariwisata 2
6. KKA110 6221 Arsitektur Perilaku 2
7. KKA110 6222 Metodologi Penelitian Arsitektur 2
8. KKA110 6223 Konservasi Arsitektur 2
9. KKA110 6224 Kritik Arsitektur 2
Total 20

BAB IV
SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM

3.1 Pengertian Sistem Kredit Semester

22
1) Sistem Kredit: adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban
penyelenggaraan program.
2) Semester: adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu
kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2
sampai 3 minggu kegiatan evaluasi.
3) Satuan Kredit Semester (SKS): adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam
kegiatan mandiri.
4) Ciri-Ciri Sistem Kredit adalah sebagai berikut :
- Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai
kredit.
- Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
- banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas
besarnya usaha untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinyatakan dalam
program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas lain.

3.2 Tujuan Sistem Kredit


Tujuan umum sistem kredit semester adalah agar perguruan tinggi di Indonesia
dapat memenuhi tuntutan pembangunan karena didalamnya dimungkinkan penyajian
program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberikan kemungkinan
lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang
profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.
Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah, sebagai berikut.
1. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar
agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya,
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan
pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya
3. Mempermudah penyesuaian kurikulum terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
4. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan sebaik-baiknya

23
5. Memungkinkan alih kredit antar jurusan/program studi atau antar fakultas dalam
satu perguruan tinggi
6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan
tinggi yang lain dengan alih kredit
7. Efisiensi dan keefektifan sumber daya, prasarana dan sarana.

A. Nilai Kredit Beban Studi


Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata
kuliah. dalam satu tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester yaitu ganjil dan
genap. Setiap semester terdiri dari :
1. kegiatan kurikuler dan ko kurikuler selama 16 (enam belas) minggu ;
2. untuk kegiatan administrasi dan penilaian mahasiswa selama 2- 3 minggu.

B. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Perkuliahan


Untuk perkuliahan, nilai kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan
yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan untuk setiap minggunya.
1. Untuk mahasiswa
- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk kuliah
- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan
studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya
dalam bentuk membuat pekerjan rumah atau menyelesaikan soal-soal
- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan
atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku
referensi.
2. Untuk tenaga pengajar
- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa
- Enam puluh (60) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur
- Enam puluh (60) menit pengembangan materi kuliah

C. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Seminar

24
Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dalam bentuk seminar dimana mahasiswa
wajib mempresentasikan makalah pada suatu forum, pengertian 1 SKS sama seperti
pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per
minggu.

D. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan


dan Sejenisnya
Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian kerja lapangan dan sejenisnya
ditentukan sebagai berikut :
1. Nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium. untuk praktikum di
laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium
sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu semester.
2. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. nilai 1 kredit
adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu
semester.
3. Nilai Kredit Semester Penelitian Penyusunan Skripsi adalah beban tugas
penelitian sebanyak 3 4 jam sehari selama satu bulan, yang setara dengan 25
hari kerja.

E. Beban Studi Dalam Semester


Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu
sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang berkerja rata-rata 6-8 jam
selama 6 hari berturut-turut. Dilain pihak, seorang mahasiswa dituntut bekerja lebih
lama, sebab tidak saja ia belajar disiang hari 6-8 jam tetapi juga pada malam hari
selama 2 jam. dengan demikian seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu
belajar 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena nilai satu kredit semester
kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi untuk tiap semester akan sama
dengan 16-20 kredit semester. Dalam menentukan beban studi 1 semester, perlu juga
diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang
mahasiswa pada semester yang sering diukur dengan Indeks Prestasi.
Besarnya Indeks Prestasi Semester (IPS) dapat dihitung dengan cara berikut :

(K x N) Keterangan :
IP = Indeks Prestasi
IP =
K = SKS mata kuliah yang diprogramkan
K
N Nil i khi i i t k li h

25
Pada semester pertama, mahasiswa diberi beban studi 20 sks. Jumlah studi maksimal
yang boleh diambil setiap semester berikutnya ditetapkan berdasarkan IP yang
dicapai pada semester sebelumnya, dengan berpedoman pada tabel 04 berikut :

Tabel 04 : Rentangan Jumlah SKS yang dapat diprogram


IP semester yang telah KREDIT MAKSIMAL YANG DAPAT
diambil DIPROGRAMKAN

0,00 1,99 2,00 2,49 2,50 2,99 3,00 4,00


SKS yang diprogramkan
12 24 18 20 22 24
13 18 16 18 20 22
7 12 14 16 18 20
0-6 12 14 16 18

BAB V
PROSES PERKULIAHAN

Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, praktikum, kerja lapangan atau


gabungan teori praktikum, teori lapangan kerja, praktikum kerja lapangan, gabungan antara
teori praktikum kerja lapangan. Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang bertujuan mengkaji

26
dan menguasai konsep, generalisasi, teori dan prinsip ilmiah suatu bidang studi. Perkuliahan
praktikum adalah perkuliahan yang bertujuan mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi
terbatas, seperti laboratorium, workshop, studio, sekolah, kantor dan lembaga pendidikan
tertentu.
Praktek Kerja Lapangan (PKL/KKN dan yang sejenis) adalah kegiatan latihan yang
bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar atau mengaplikasikan teori melalui
keterlibatannya dalam masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lapangan yang secara langsung
menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang ada secara pragmatis dan
interdisipliner, dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa boleh mengikuti PKL/KKN bila telah memiliki kredit minimal 120 SKS
b. Proses persiapan, pelaksanaan, waktu, dan penilaian diatur oleh Fakultas atau P3M
Universitas Dwijendra
Setiap perkuliahan terdiri atas kegiatan tatap muka terstruktur dan mandiri. Kegiatan
tatap muka berupa kegiatan perkuliahan terjadwal, yaitu dosen dan mahasiswa saling
berkomunikasi langsung, dalam bentuk ceramah, responsi, diskusi, seminar, kolium,
praktikum, dan kegiatan akademik lainnya. Kegiatan terstruktur mahasiswa adalah kegiatan
mahasiswa diluar jam kuliah, terjadwal berdasarkan tugas dosen, pengawasan dosen dalam
bentuk mengerjakan pekerjaan rumah, penulisan makalah, melakukan penelitian, penulisan
laporan, dan kegiatan akademik lainya yang relavan. Kegiatan terstruktur dosen adalah
penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah (GBPP-Mata Kuliah),
penelitian terjadwal, pemberian umpan balik pada mahasiswa, pemberian bantuan belajar
kepada mahasiswa baik perorangan maupun kelompok.
Kegiatan mandiri mahasiswa adalah kegiatan belajar berdasarkan program mahasiswa
untuk memperkaya pengetahuan dalam rangka menunjang kegiatan tatap muka dan terstruktur
dalam bentuk belajar diperpustakaan, dirumah, melakukan penelitian, wawancara dengan nara
sumber, seminar dan kegiatan akademik lainnya yang relevan. Kegiatan mandiri dosen adalah
kegiatan perencanaan dan pengembangan perkuliahan yang terjadwal, dalam bentuk
perkuliahan kapita selekta, seminar, dan kegiatan akademik lainnya yang relavan.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kunjungan keluar kampus secara terbimbing
untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam suatu bidang ilmu yang status dan
pelaksanaannya ditetapkan oleh jurusan/program studi masing-masing.

4.1 PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN

27
a) Kalender akademik yang berlaku satu tahun disusun oleh BAAK dan ditetapkan
oleh Rektor.
b) Perkuliahan diselenggarakan oleh Program Studi dibawah koordinasi
Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas.
c) Penyusunan jadwal dilaksanakan oleh Program Studi yang keseluruhannya
dikoordinasikan oleh Dekan/ Pembantu Dekan I Fakultas.
d) Pendaftaran mata kuliah dalam kegiatan regristrasi akademik dikoordinasikan oleh
Pembimbing Akademik dan dipantau oleh Ketua Program Studi dan Pembantu
Dekan I Fakultas.
e) Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Program Studi dibawah koordinasi
Pembantu Dekan I Fakultas.
f) Kehadiran mahasiswa dicatat oleh dosen yang bersangkutan dan direkam bagian
Tata Usaha Fakultas.

4.2 PEMBIMBING AKADEMIK (PA)


Bimbingan adalah kegiatan dosen Pembimbing Akademik (PA) yang bertujuan
membimbing mahasiswa menyelesaikan studinya dengan baik, sesuai dengan minat dan
kemampuan, sedemikian rupa hingga berkat bimbingan tersebut mahasiswa mampu
menumbuhkan wawasan, dapat berfikir dan berperilaku yang sesaui dengan norma-norma
Pancasila dan UUD 1945 yang kepenasehatannya berlangsung sejak mahasiswa belajar di
Universitas Dwijendra sampai lulus dengan keputusan Dekan.
Setiap dosen tetap (PNS dpk/Tetap Yayasan) wajib menjadi PA dari sejumlah
mahasiswa yang ditetapkan secara tertulis atas usul Ketua Program Studi. Setiap mahasiswa
mempunyai seorang PA yang berkewajiaban memberikan bimbingan secara teratur selama
studi, dengan rincian sebagai berikut :
1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi
kegiatan akademis dan non akademis di Universitas Dwijendra
2) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah akademis
3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik sehingga tumbuh kemandirian belajar seorang ahli.
4) Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk
keperluan tertentu.

28
5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berperilaku, sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.
6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri
sepanjang hayat.
7) Memberi peringatan kepada mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) nya selama 2
(dua) semester berturut-turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari 10
SKS.
Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA berkewajiban melaksanakan
tugas bimbingan/dengan kegiatan antara lain :
a) Memproses kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi) dan bertanggungjawab atas
kebenaran isinya
b) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam
semester bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
c) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun
oleh mahasiswa di dalam KRS.
Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan bimbingan, PA tiap semester
memperhatikan hasil belajar :
a) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok
b) Semua mahasiswa Fakultas/Program Studi yang bersangkutan secara kelompok
untuk angkatan tahun yang bersangkutan ataupun tahun sebelumnya.
Kegiatan bimbingan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dalam masalah
akademik atau non-akademik. Setiap dosen PA selalu memperhatikan kode etik akademik.
Sedangkan kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:
a) Memahami pentingnya bimbingan
b) Mengadakan komunikasi secara aktif dengan PA dan wajib berkonsultasi tentang
program dan kegiatan studinya serta kesulitan-kesulitannya.
c) Mematuhi ketentuan-ketentuan bimbingan baik mengenai waktu, tempat, prosedur
dll.
d) Menaati hasil bimbingan
e) Melaporkan prestasi studi kepada PA
f) Menerima sanksi-sanksi atas kesalahannya

4.3 PERENCANAAN STUDI

29
a) Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan
bimbingan PA sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
b) Rencana studi adalah Rencana Studi Semester untuk mendaftarkan mata kuliah tiap
semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal semester.
c) Penyusunan rencana studi diatas dikoordinasikan oleh para Ketua Program Studi
dan dipantau oleh Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas

4.4 JADWAL KULIAH


a) Jadwal kuliah sekurang-kurang berisi keterangan :
a) Sandi mata kuliah dan angka sks mata kuliah tersebut
b) Pada semester berapa mata kuliah tersebut seharusnya diambil
c) Mata kuliah yang menjadi prasyarat
d) Hari, jam dan ruangan/gedung kuliah
e) Nama dosen pengajar
b) Jam kuliah setiap hari terdiri dari 4-5 jam kuliah yang masing-masing selama 50
menit.
c) Jadwal kuliah diumumkan oleh Program Studi paling lambat 2 minggu sebelum
masa registrasi.
d) Jadwal kuliah dilaporkan ke Rektor dan diinformasikan ke BAAK paling lambat
satu minggu setelah diumumkan.

4.5 TATA TERTIB PERKULIAHAN


a) Pada setiap awal semester dosen wajib menyampaikan Rencana Perkuliahan
Semester kepada Program Studi dan mahasiswa.
b) Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib melaksanakan absensi mahasiswa
dengan menggunakan formulir daftar hadir yang baku.
c) Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu perkuliahan wajib menyampaikan surat
pemberitahuan kepada dosen yang bersangkutan tentang ketidak hadirannya.
d) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan minimum 75% dari jumlah
minggu yang terjadwal dalam semester yang bersangkutan, dan khusus untuk
kegiatan praktikum mahasiswa harus mengikuti 100% kegiatan, kecuali ada hal lain
dengan disertai keterangan yang sah.

30
e) Mahasiswa wajib melaksanakan semua tugas perkuliahan termasuk kegiatan
terstruktur seperti: ujian-ujian, penyusunan laporan, atau tugas-tugas lain yang
sejenisnya dalam masa perkuliahan semester yang bersangkutan.
f) Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat dilaksanakan
menurut jadwal, dosen wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan
mengusahakan waktu lain sebagai pengganti dengan sepengetahuan Ketua Program
Studi, sehingga jumlah kehadiran dosen sekurang-kurangyan 75%.
g) Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam daftar hadir kuliah tidak
diperkenankan mengikuti kuliah yang bersangkutan.
h) Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemeliharaan tata tertib
perkuliahan yang ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
i) Pengawasan pelaksanaan tata tertib perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program
Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.

4.6 STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) DOSEN


a) Menyiapkan Silabus, SAP, Menyiapkan media pembelajaran.
b) Menyampaikan kontrak Perkuliahan sebelum proses pembelajaran dimulai.
c) Menyiapkan sumber pembelajaran (buku ajar, bahan ajar, jurnal ilmiah, dan
berbagai referensi lainnya) dan menginformasikan kepada mahasiswa.
d) Menyiapkan salam, ketika memasuki ruangan kelas, demikian juga ketika akan
meninggalkan ruang kelas.
e) Memulai perkuliahan pada minggu pertama dengan ;
1. melakukan perkenalan diri;
2. menyampaikan kontak perkuliahan, SAP, dan SOP;
3. memotivasi kemandirian belajar mahasiswa;
4. membimbing mahasiswa untuk mengetahui berbagai prinsip budi pekerti,
etika/moral sebagai insan akademik;
f) Memfasilitasi pembentukan Small Group Discussion (SGD), Problem Based
Learning (PBL), dan lain-lain sesuai strategi pembelajaran yang diterapkan.
g) Membimbing praktikum atau praktek lapangan.
h) Mencari solusi bila muncul permasalahan dalam proses pembelajaran
i) Memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa dan mengembalikan seluruh tugas-
tugas yang diberikan (termasuk quiz, PR, UTS, dan UAS) dengan memberikan
feedback atau nilai.

31
j) Memberikan kuliah (tatap muka) sebanyak 14 kali dalam satu semester, tetapi
belum termasuk UTS dan UAS. Dalam memberikan kuliah, agar sebelumnya
menyebutkan materi pembelajaran yang harus diselesaikan hari itu (sesuai SAP)
k) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan tanya-
jawab/diskusi.
l) Menyampaikan kesimpulan/summary materi perkuliahan menjelang akhir jam
kuliah.
m) Melakukan penilaiaan terhadap soft skill mahasiswa, pada proses/pelaksanaan
pembelajaran (materi pembelajaran soft skill dapat merujuk pada Buku Manual
Akademik Indikator penerapan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Dwijendra
atau referensi lainnya yang relefan).
n) Menyampaikan materi perkuliahan dengan menekankan pada Student Centerred
Learning (SCL).
o) Mengabsen mahasiswa, sebelum akhir proses pembelajaran.
p) Menyampaikan closing statement.
q) Menghubungi anggota teaching team, bila berhalangan hadir, atau memberikan
tugas-tugas kepada mahasiswa, agar tetap ada aktivitas pembelajaran pada hari
itu.
r) Mengisi Jurnal atau berita acara perkuliahan.

4.7 SANKSI BAGI MAHASISWA


1. Sanksi adalah tindakan akademik dan/atau administrasi yang diberikan kepada
mahasiswa yang menyimpang dari peraturan yang berlaku.
2. Tujuan diberikan sanksi adalah untuk menjaga mutu hasil pendidikan dan
memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi optimum, serta
meningkatkan peranan dan fungsi Universitas Dwijendra.
3. Sanksi dapat berupa menerima nilai E untuk mata kuliah tertentu jika mahasiswa
melakukan kesalahan pengisian KRS untuk mata kuliah yang bersangkutan
4. Sanksi dapat berupa KRS nya tidak diproses lebih lanjut, bila mahasiswa yang
bersangkutan tanpa Izin tertulis dari Pembantu Dekan I Fakultas dan Kepala
BAAK terlambat mengumpulkan KRS dari ketentuan waktu yang ditetapkan.
5. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan mata kuliah yang
bersangkutan, apabila mahasiswa yang bersangkutan menjadi peserta kuliah secara
tidak sah.

32
6. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester untuk
mata kuliah tertentu dan secara otomatis nilai ujian mata kuliah yang bersangkutan
adalah E, terjadi bila :
a) Mahasiswa yang bersangkutan kehadiranya kurang dari 75% tanpa
memberikan alasan yang sah
b) Mahasiswa yang bersangkutan kehadirannya kurang dari 65% walaupun
dengan alasan yang sah.
7. Sanksi dapat berupa tugas kegiatan terstruktur dinyatakan gagal (dengan nilai = 0)
dan berpengaruh terhadap nilai kesimpulan mata kuliah yang bersangkutan, bila
mahasiswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan tugas kegiatan terstruktur dari
dosen yang ada kaitannya dengan penentuan nilai kesimpulan untuk mata kuliah
(seperti penyusunan laporan atau tugas lain sejenis) pada hari ujian akhir semester
untuk mata kuliah yang bersangkutan.
8. Sanksi dapat berupa Nilai Kosong (NK) secara otomatis oleh bagian Administrasi
dan Akademik diubah menjadi nilai E, bila mahasiswa yang bersangkutan masih
mendapat NK pada daftar nilai akhir dan sampai dengan 2 minggu perkulihan
semester berikutnya berjalan tidak ada nilai susulan untuk Nilai Kosong tersebut
dari dosen yang bersangkutan.
9. Sanksi dapat berupa tidak dapat mengambil uang DPP yang telah terlanjur
dibayarkan, bagi mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dengan alasan apapun bila
pengambilannya setelah satu minggu perkuliahan dimulai, sebagaimana yang
tercantum dalam kalender akademik.
10. Sanksi dapat berupa kehilangan hak studi secara otomatis apabila :
a) Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu yang sudah
ditentukan yaitu dengan beban studi minimal 144 SKS dan maksimal 160
SKS, serta lama studi maksimal 14 semester
b) Mahasiswa terlambat memproses Izin cuti kuliah dari ketentuan Kalender
Akademik.
11. Sanksi berupa :
a) Peringatan lisan oleh Pembimbing Akademik (PA) setelah satu semester
b) Peringatan keras secara tertulis (setelah dua semester secara bertuirut-turut)
c) Kehilangan hak studinya (setelah tiga semester berturut-turut) bila mahasiswa
memperoleh IP semester kurang dari batas minimum untuk lulus program
studinya sekurang kurangnya 2.00 dan SKS sekurangnya 10 SKS

33
12. Sanksi dapat berupa tidak boleh mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu dan
atau nilai yang diperoleh pada semester sebelumnya tidak berlaku dapat dijatuhkan
pada mahasiswa yang melakukan pemalsuan nilai atau tandatangan dosen PA dan
atau pejabat Universitas Dwijendra
13. Mahasiswa yang kehilangan hak studinya dapat :
a) Meminta surat keterangan pernah menjadi mahasiswa Universitas Dwijendra
dengan transkripnya pada Bagian Akademik di Fakultasnya masing-masing
b) Melamar kembali pada jenjang Program Studi yang sama sebagai mahasiswa
baru (mulai dari awal) dalam waktu 4 (empat) bulan setelah kehilangan hak
studinya.
14. Sanksi lainnya
a) Mahasiswa yang dua semester berturut-turut tidak mendaftarkan diri tanpa
Izin Dekan dianggap mengundurkan diri;
b) Mahasiswa yang tidak mempunyai nilai selama satu tahun tanpa
sepengetahuan Dekan, dianggap mengundurkan diri;
c) Mahasiswa yang terbukti sah melakukan tindak kriminal, dikeluarkan dari
Universitas Dwijendra;
d) Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik
almamater, diberi peringatan keras oleh Dekan atau Rektor.
15. Pemberian sanksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang belum ditetapkan
dalam peraturan ini ditetapkan oleh Rektor atas usul Fakultas

4.8 TENAGA PENGAJAR (TENAGA FUNGSIONAL AKADEMIK)


1) Tenaga Fungsional Akademik adalah pemangku jabatan fungsional yang
melaksanakan tugas pokok melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dan tugas lainnya dalam pembinaan mahasiswa seperti pengembangan
institusional.
2) Tugas dan wewenang, dan tanggung jawab tenaga fungsional akademik pada
Program S1 adalah sebagai berikut:

Tabel 05: Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab Tenaga Pengajar


Jabatan Pangkat Gol. Wewenang

34
Pendidikan Penelitian Peng.Masy
Guru Besar Pembina Utama IV/e Penuh Penuh Penuh
Guru Besar Madya Pembina Madya IV/d Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina Utama Muda IV/c Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina TK.I IV/b Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina IV/a Penuh Penuh Penuh
Lektor Penata TK.I III/d Pembantu Pembantu Pembantu
Lektor Penata III/c Pembantu Pembantu Pembantu
Asisten Ahli Penata Muda TK.I III/b Pembantu Pembantu Pembantu
Asisten Ahli Penata Muda III/a Pembantu Pembantu Pembantu
Catatan :*) yang berpendidikan S2 mempunyai wewenang penuh
**) yang berpendidikan S3 mempunyai wewenang penuh

3) Program Studi yang belum memiliki tenaga fungsional akademik dengan


kewenangan penuh dalam jumlah yang memadai, dapat menyesuaikan persyaratan
kewenangan tersebut atas Izin Dekan di bawah pembinaan/pengawasan dari tenaga
yang mempunyai kewenangan penuh.
4) Untuk meningkatkan kualitas tenaga fungsional akademik, maka setiap Program
Studi megadakan pengelompokan spesialisasi mata kuliah yang dibina/asuh di
bawah koordinasi dosen senior, dengan tetap memperhatikan keterpaduan dengan
mata kuliah lain yang relevan.

4.9 SEMESTER PENDEK


1. Dasar rujukan pelaksanaan semester pendek di Universitas Dwijendra adalah Surat
Edaran Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas RI. Nomor 1666/D/C/98
tanggal 16 Juni 1998 tentang Semester Pendek
2. Satu tahun akademik dibagi dalam 2(dua) semester yang masing-masing terdiri atas
19 minggu, dan dipisah oleh masa libur selama 2 hingga 4 minggu
3. SKS sebagai takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh
selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam
perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing
diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan
mandiri.

35
4. Berdasarkan butir diatas, Fakultas Teknik Program Studi Universitas Dwijendra
melaksanakan Program Semester Pendek dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan semester pendek didasarkan pada prinsip membantu mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya, agar dapat tepat kelulusan
b. Semester pendek adalah pemanfaatan waktu luang mahasiswa untuk proses
belajar mengajar diantara dua semester.
c. Dalam semester pendek jumlah tatap muka dosen dengan mahasiswa
disesuaikan dengan beban SKS untuk setiap mata kuliah dan beban studi yang
diberikan kepada mahasiswa dalam mengikuti semester pendek tidak lebih dari
10 SKS.
d. Semester pendek dapat diikuti oleh semua mahasiswa
e. Mata kuliah yang diberikan dalam semester pendek harus juga diberikan dalam
semester reguler.
f. Pelaksanaan semester pendek diatur lebih lanjut oleh masing-masing Program
Studi/Fakultas

BAB VI

36
EVALUASI HASIL BELAJAR

6.1 PENGERTIAN, TUJUAN DAN CARA


1. Evaluasi adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar yang dimaksudkan
untuk menetapkan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa sebagaimana yang
ditetapkan bagi mata kuliah yang bersangkutan
2. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
mahasiswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau evaluasi terutama
ditujukan untuk menetapkan apakah hasil belajar mahasiswa telah mencapai tingkat
penguasaan kemampuan seperti yang telah ditetapkan dalam tujuan pengajaran.
3. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan
sesuai dengan karakteristik pendidikan keahlian yang bersangkutan.
4. Evaluasi berusaha mengungkapkan aspek-aspek pencapaian kemampuan yang
dianggap penting di dalam mata kuliah yang bersangkutan, baik yang bersifat
kognitif, efektif, maupun psikomotorik.
5. Evaluasi tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa per mata kuliah dilaksanakan
melalui Ujian Akhir Semester, sedangkan penguasaan kompetensi seluruh program
dilaksanakan melalui Ujian Akhir Program.
6. Untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kemampuan belajar mahasiswa
dapat dipergunakan bermacam-macam cara pengumpulan informasi baik yang
berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, maupun pengamatan oleh dosen yang dilakukan
lebih dari satu kesempatan yang penafsirannya dapat dilaksanakan dengan
menggunakan Pola Acuan Patokan (PAP) dan Pola Acuan Normatif (PAN)

6.2 JENIS DAN BENTUK UJIAN


A. Jenis dan Bentuk Ujian
1. Jenis ujian terdiri dari :
a. Ujian Mata Kuliah, terdiri dari : Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS).
b. Ujian TA pada akhir perkuliahan.
2. Bentuk ujian meliputi : Ujian Lisan, Ujian Tulis, dan/atau ujian praktik.
3. Bentuk ujian tulis dapat berupa test objektif dan/atau test uraian (essay)

37
B. Ujian Mata Kuliah
1. Ujian mata kuliah adalah ujian yang menilai hasil belajar mata kuliah dalam
semester yang bersangkutan.
2. Ujian mata kuliah dilakukan dua kali yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) dalam satu semester.
3. Ujian akhir semester merupakan ujian keseluruhan materi kuliah yang
bersangkutan, yang teknis pelaksanaanya diatur oleh fakultas yang berpedoman
pada kalender akademik.
4. Mahasiswa wajib mengikuti ujian mata kuliah yang diadakan oleh dosen yang
bersangkutan.
5. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir semester karena sakit
(dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau alasan lain diluar
kemampuannya) dapat mengikuti ujian susulan atas persetujuan Ketua Program
Studi.
6. Ujian susulan tersebut dapat dilaksanakan paling lambat 1 minggu setelah
pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.
7. Ujian ulangan mata kuliah diluar semester yang bersangkutan, tidak dibenarkan.
8. Setelah ujian mata kuliah dosen berkewajiban memeriksa jawaban ujian mata
kuliah dan sedapat mungkin mengembalikan lembar jawaban tersebut kepada
mahasiswa kecuali ujian akhir semester.

C. Tugas Akhir (TA)


1. Mahasiswa yang memprogram TA harus memenuhi persyaratan akademik dan
persyaratan administrasi adalah,sebagai berikut.
a. Persyaratan Akademik:
1) Indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75.
2) Mengumpulkan minimum kredit 120 SKS.
3) Sudah pernah mengambil matakuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 sd V,
Teknologi Konstruksi 1 sd IV, Studio Arsitektur Tradisional Bali 1 sd III
4) Telah mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Teknik
5) Wajib mengikuti kegiatan Pengabdian dan Seminar minimal 4 kali masing
masing yang dibuktikan dengan daftar hadir dan atau sertifikat

b. Persyaratan Administrasi:

38
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan.
2) Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.
2. Proposal TA
a. Proses penyusunan proposal TA sudah dimulai pada awal kuliah Metodologi
Penelitian atau mata kuliah yang sejenis
b. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing diajukan ke program studi untuk
program TA dalam semester berikutnya
c. Proposal TA dibuat rangkap 4 (empat) dipakai untuk lampiran mencari
pengantar penelitian ke Rektor dan Kesbanglinmas Provinsi
3. Proses Bimbingan TA:
a. Persyaratan pembimbing TA disesuaikan dengan peraturan tentang kewenangan
tenaga akademik seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Peraturan yang berlaku di Universitas Dwijendra, serta
disesuaikan dengan kondisi ketenagaan program studi yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kemampuan, profesi, dan keahliannya.
b. Jangka waktu bimbingan penyusunan TA dilakukan selama satu semester,
diawali pada permulaan semester dan berakhir pada akhir semester tersebut.
Jika TA telah siap diuji, mahasiswa dapat mendaftarkan ujian TA periode ujian
TA terdekat. Jika mahasiswa belum dapat menyelesaikan TA dalam waktu satu
semester, kepadanya diberikan kesempatan menyelesaikannya dalam semester
berikutnya, dengan syarat yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan
administratif yang berlaku di Universitas Dwijendra.
c. Bentuk bimbingan TA dilaksanakan terstruktur, terjadwal dan terdokumentasi.
Bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya sekali seminggu, yang lamanya
disesuaikan dengan keperluan bimbingan.
4. Ujian TA:
a. Persyaratan mahasiswa yang akan menempuh ujian TA adalah telah menulis
TA sesuai dengan format yang berlaku di Program Studi/Fakultas/Universitas
Dwijendra dan telah disetujui oleh pembimbing skripsi, mengisi formulir
pendaftaran ujian TA bahwa TA tersebut telah siap diujikan, dan diserahkan
kepada program studi, dan menyerahkan naskah TA rangkap 4 (empat) kepada
program studi selambat-lambatnya satu minggu sebelum ujian dimulai.

39
b. Ujian TA merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik
mahasiswa tentang isi TA yang ditulisnya serta kemampuan dalam hal
mempertahankan pendapatnya dari sanggahan-sanggahan anggota tim penguji.
c. Ujian TA diselenggarakan oleh panitia ujian yang terdiri atas Dekan, Kaprodi,
serta dosen-dosen pembimbing serta penguji Tugas Akhir.
d. Tim penguji TA terdiri atas 4 (empat) orang, yang ditetapkan oleh Dekan atas
usul Ketua Program Studi, yaitu :
1. Dua orang anggota penguji yaitu pembimbing I dan pembimbing II
(Pembimbing I bertindak sebagai pimpinan sidang/ketua penguji)
2. Seorang penguji utama I dan II (minimum Lektor atau bergelar
Magister/Doktor).
e. Ujian TA dilaksanakan dalam waktu maksimal 120 menit dengan sistem sidang.
f. Naskah TA yang akan diujikan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan
rincian : 4 (empat) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk yang
bersangkutan.
g. Penilaian TA meliputi 2 (dua) komponen nilai yaitu ;
1) Isi TA meliputi :
kesesuaian format dengan aturan yang berlaku
bahasa,
kejelasan dan urutan rumusan masalah, pembahasan, rancangan gambar
Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian
Manfaat temuan
Tingkat keaslian
Relevansi dan kedalaman kajian pustaka
2) Penampilan dalam ujian:
penguasaan isi TA
kejelasan pengungkapan isi TA
kejelasan dan kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan oleh
penguji
keterbukaan
h. Hasil ujian TA ditetapkan oleh tim penguji dan diklarifikasi sebagai :
1) Lulus
2) Lulus dengan revisi

40
3) Tidak lulus
i. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA apabila nilai akhir ujian TA
serendah-rendahnya C.
j. Nilai hasil ujian TA diumumkan oleh panitia ujian paling lambat 2 (dua) hari
setelah ujian TA berakhir.
k. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA dengan kewajiban merevisi
diwajibkan menyerahkan revisinya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
yudisium.
l. Mahasiswa yang terlambat menyerahkan hasil revisinya, yudisiumnya akan
ditunda sampai semester berikutnya.
m. Naskah TA yang telah diujikan dan telah selesai direvisi disahkan oleh semua
anggota penguji, Ketua Program Studi, dan Dekan setelah itu digandakan
sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan rincian :
1. Dua eksemplar untuk pembimbing.
2. Satu eksemplar bersama dengan CD nya untuk perpustakaan
3. Satu eksemplar untuk program studi atau fakultas.
4. Satu eksemplar untuk penulis sendiri.
n. Pakaian ujian TA bagi mahasiswa ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
o. Mahasiswa yang telah memprogramkan TA atau tugas akhir dan terpaksa belum
menempuh ujian, SKS-nya tidak diperhitungkan dalam indeks prestasi.

6.3 PEMBERIAN NILAI


1. Pemberian nilai adalah proses penetapan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa
oleh dosen.
2. Taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa dinyatakan dalam angka presentase (0
100%)
3. Setiap ujian mata kuliah (termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester)
dan pelaksanaan tugas, pengamatan hasilnya dinyatakan dalam skor presentase.
4. Angka presentase akhir mata kuliah dihitung dari jumlah perkalian bobot dan skor
presentase ujian tiap mata kuliah, dibagi dengan jumlah bobot atau dengan rumus :

41
(3 x T) + (2 x UTS) + (5 x UAS)
NA =
10
Ket.:
NA : Nilai Akhir
T : Nilai Tugas
UTS : Nilai Ujian Tengah Semester
UAS : Nilai Ujian Akhir Semester

5. Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E yang berturut-turut


ekuivalen dengan nilai angka 4, 3, 2, 1, 0.
6. Nilai mata kuliah (nilai huruf) dimuat dalam daftar nilai akhir yang menggunakan
format resmi :
a. Nilai TugasAkhir dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua program studi.
b. Nilai akhir mata kuliah dimuat dalam daftar nilai akhir oleh dosen yang
bersangkutan.
c. Nilai KKN dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua Program Studi.
7. Bila terjadi ujian susulan bagi yang sakit atau alasan lain diluar kemampuannya,
maka nilai susulan untuk mata kuliah bersangkutan dimuat dalam kartu nilai
susulan yang dikirim ke BAAK dengan disertai surat sakit yang sah.
8. Seluruh nilai yang diperoleh mahasiswa dalam penyesuaian program studi tiap
semester tercantum dalam KHS yang merupakan lampiran kelengkapan transkrip
akhir program.

6.4 MAKNA NILAI


1. Nilai akhir menunjukkan kualitas penguasaan atau kemampuan yang tarafnya
diklasifikasikan dalam tabel 06

42
Tabel 06 : Klasifikasi Penguasaan atau Kemampuan

Taraf Penguasaan/ Sebutan Nilai Huruf Nilai Angka


Kemampuan (%)
80 100 % Sangat baik A 4
65 79 % Baik B 3
55 64 % Cukup C 2
40 54 % Kurang D 1
0 39 % Sangat kurang E 0

2. Untuk program sarjana nilai yang dapat dikreditkan sekurang-kurangnya C.


3. Mahasiswa yang telah mendapat nilai lulus untuk semua mata kuliah diperkenankan
mengulang mata kuliah tersebut sebanyak-banyaknya 1 kali dengan kenaikan nilai
maksimal satu tingkat lebih tinggi.
4. Nilai akhir mata kuliah yang diulang adalah nilai tertinggi dari semua nilai yang
diperolehnya pada mata kuliah bersangkutan.

6.5 HASIL STUDI AKHIR PROGRAM


1. Indeks Prestasi (IP) semester adalah bilangan (sampai 2 angka dibelakang koma)
yang menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa secara kualitatif dan kuantitatif
pada semester yang bersangkutan.
2. IP semester dihitung pada setiap akhir semester dari jumlah perkalian kredit (k) dan
nilai angka (N) setiap mata kuliah, dibagi dengan jumlah kredit yang direncanakan
atau dengan rumus :

k1N1 + K2N2 + K3N3 + .... + kiNi kN


IP semester = =
Ket.:
k1 : Harga sks mata kuliah ke i
N1 : Nilai akhir mata kuliah ke i
i : 1, 2, 3, ...., n
3. Untuk penetapan kelulusan dan yudisium mahasiswa semua program studi dibentuk
panitia kelulusan dan yudisium dengan :

43
a. Dekan sebagai ketua
b. Pembantu Dekan I Fakultas sebagai sekretaris
c. Ketua dan Sekretaris Program Studi sebagai anggota
4. Untuk menentukan kelulusan dan yudisium, panitia kelulusan dan yudisium
menggunakan daftar hasil studi yudisium mahasiswa yang bersangkutan yang sudah
dicek dan disahkan kebenaran isinya oleh Ketua Program Studi setelah diperiksa di
fakultas atau program studi masing-masing.
5. Kelulusan dan yudisium ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
dari hasil ujian semua mata kuliah yang diwajibkan untuk menyelesaikan kebulatan
program yang diikuti sesuai dengan struktur program dan sebaran sks-nya, termasuk
hasil ujian TA yang dikualifikasi sebagai lulus atau lulus dengan revisi.
6. IPK dihitung pada saat penelitian daftar hasil studi yudisium berdasarkan beban
studi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Bila seorang mahasiswa mengambil satu mata kuliah atau lebih diluar kelompok
mata kuliah yang diwajibkan, maka mata kuliah tersebut dicantumkan dalam
transkrip pada kelompok lain-lain dan tidak diperhitungkan untuk penghitungan
IPK dalam penetapan kelulusan atau yudisium.
8. IPK diperoleh dari penghitungan jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N)
tiap mata kuliah dibagi dengan jumlah kredit yang telah dicapai, atau dengan rumus
:

k1N1 + K2N2 + K3N3 + .... + kiNi kN


IP komulatif = =
Ket.:
k1 : Harga sks mata kuliah ke i
N1 : Nilai akhir mata kuliah ke i
i : 1, 2, 3, ...., n
9. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimum untuk program sarjana adalah 2,00.

6.6 ACUAN PENILAIAN


a) Sistem penilaian dapat menggunakan Penilaian Acuan Normatif (PAN) atau
Penilaian Acuan Patokan (PAP).
b) PAN dianjurkan untuk digunakan apabila:
a. Proses belajar Mengajar tidak menuntut tingkat penguasaan minimum;

44
b. Penguasaan kompetensi tidak merupakan persyaratan bagi penguasaan
selanjutnya/lainnya;
c. Data diketahui (dianggap) berdistribusi kurva normal
d. Populasi besar, setidak-tidaknya 30 orang
c) PAP dianjurkan untuk digunakan apabila:
a. Proses belajar mengajar menuntut tingkat penguasaan minimum (penguasaan
kompetensi yang bersifat cermat dan tinggi)
b. Penguasaan kompetensi ini merupakan prasyarat bagi penguasaan kompetensi
selanjutnya;
c. Data diketahui tidak berdistribusi menurut kurva normal;
d. Populasi kecil atau kurang dari 30 orang.
d) Skala Nilai yang digunakan dalam pemberian nilai adalah seperti tercantum dalam
tabel 06.

Tabel 06: Skala Nilai dan Penguasaan Kompetensi


Skala Nilai Penguasaan Kompetensi Ekuivalen dengan Skala Nilai
Huruf Angka 0 - 10 0 - 100
A 4 Sangat Baik 8 10 80 100
B 3 Baik 6,6 7,9 66 79
C 2 Cukup 5,6 6,5 56 - 65
D 1 Kurang 4,5 - 5,5 45 55
E 0 Sangat Kurang 0,0 4,4 0 - 44

e) Aturan konversi skor menjadi nilai pada PAN diatur seperti Tabel 07 sedang PAP
seperti Tabel 08

45
Tabel 07 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAN
Skor Mentah Ekuivalen dengan Nilai
Huruf Angka
>(M+1,5 SD) A 4
-(M+ 1,5 SD) B 3
(M+0,5 SD) - (M+0,05 SD) C 2
(M- 0,5 SD) - (M- 0,5 SD) D 1
(M 1,5 SD) - (M 1,5 SD) E 0
# M = Mean (skor rata-rata)
SD = Standar Deviasi

Tabel 08 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAP


Skor Mentah Ekuivalen Dengan Nilai
Huruf Angka
85% - 100% A 4
70% - 84% B 3
55% - 69% C 2
45% - 54% D 1
0,0% - 44% E 0

6.7 PENGADMINISTRASIAN NILAI


1) Daftar nilai mata kuliah dibuat rangkap tiga, satu diserahkan ke Sub Bagian
Pendidikan Fakultas, satu ke Ketua program Studi, dan satu lagi sebagai arsip dosen
bersangkutan;
2) Kartu Rencana Studi per Mata Kuliah (KRSM) yang telah diisi nilai dapat diambil
pada Petugas Sub.Bagian Pendidikan Fakultas pada waktu yang telah ditentukan;
3) Nilai yang dapat dikreditkan adalah nilai C ke atas;
4) Nilai D dapat dikreditkan asal dapat dikompensasi dengan nilai B atau A yang
diperoleh dari mata kuliah dalam kelompok mata kuliah yang sama dan bobot SKS
nya tidak lebih kecil dari mata kuliah yang dikompensasi.
5) Jumlah nilai D yang dapat dikompensasi pada akhir program maksimal 10 SKS
kecuali mata kuliah Agama, Pendidikan Pancasila, PPL(bagi FKIP), dan mata
kuliah lain yang dapat dikompensasi ditentukan oleh Program Studi;

46
6) Nilai ujian E tidak dapat dikreditkan. Mahasiswa yang mendapat nilai E harus
mengikuti kembali mata kuliah bersangkutan pada semester genap/ganjil
berikutnya, dengan ketentuan beban kreditnya diperhitungkan dalam menetapkan
batas maksimum SKS yang dapat diambil dalam semester tersebut;
7) Nilai yang sudah direkapitulasi oleh Fakultas selanjutnya dilaporkan ke Universitas
dalam bentuk laporan semester yang selanjutnya oleh Universitas dilaporkan ke
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi lewat Kopertis Wilayah VIII Denpasar

6.8 INDEKS PRESTASI DAN REMIDI


1) Indeks Prestasi (IP) adalah bilangan yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa secara kuantitatif dan kualitatif;
2) Secara kuantitatif keberhasilan belajar mahasiswa diukur dari jumlah SKS yang
diperoleh, dan secara kualitatif keberhasilan mahasiswa diukur dari nilai tingkat
penguasaan kompetensi mata kuliah yang diprogramkan;
3) Indeks Prestasi yang dihitung dari hasil studi mahasiswa dalam program studi satu
semester disebut IP Semester, sedangkan Indeks Prestasi selama studi atau pada
akhir program disebut IP Kumulatif (IP Kum.)
4) Mata kuliah dengan nilai D dapat diperbaiki dan nilai tertinggi yang hendak dicapai
adalah C. Untuk menunjukkan nilai perbaikan pada KRS diberi tanda (*) sebanyak
sekian kali perbaikan;
5) Nilai terendah yang dipakai pada mata kuliah perbaikan adalah D;
6) Nilai untuk mata kuliah yang diprogramkan dengan mengikuti kuliah penuh adalah
E sampai A;
7) Mahasiswa yang sudah memenuhi syarat untuk maju ujian akhir program tetapi
masih ingin memperbaiki nilai atau disarankan oleh PA untuk memperbaiki nilai
guna memenuhi syarat IP Kumulatif minimal dapat diberi kesempatan melakukan
perbaikan di luar ujian semester dengan sistem kuartal dengan ketentuan jumlah
mata kuliah yang diperbaiki adalah maksimal 6 SKS;
8) Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir program karena memiliki suatu
nilai D yang belum dikompensasi, dapat diberi remedi sampai tuntas dengan nilai
tertinggi C;
9) Batas waktu perbaikan dan remedi adalah sampai batas waktu studinya habis (14
semester)

47
6.9 EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR
Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa setiap tahun dilaksanakan pada akhir semester
secara terjadwal, dan pada setiap akhir semester selama batas waktu studi mahasiswa dalam
masing-masing tahap.
a) Evaluasi dua tahun pertama atau empat semester pertama, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi pertama apabila mengumpulkan minimal 30 SKS dengan IPK
tidakkurang dari 2,0;
b) Evaluasi dua tahun kedua atau empat semester berikutnya, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi kedua apabila mengumpulkan minimal 76 SKS dengan IPK tidak
kurang dari 2,0;
c) Evaluasi Akhir Program, mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti program
studi bilamana telah mengumpulkan jumlah nilai kredit sebesar 144-160 SKS
dengan IPK minimal 2,0;
d) Mahasiswa yang melampaui batas waktu studi tidak diperkenankan lagi
melanjutkan studinya di Fakultas, dengan proses pemberhentian sebagai berikut:
1. Ketua Program Studi memberikan pertimbangan kepada Dekan;
2. Dekan mengadakan evaluasi dengan memberikan peringatan (I dan II ) kepada
mahasiswa;
3. Dekan mengajukan usulan pemberhentian kepada Rektor;
4. Rektor menetapkan menerima atau menolak;
5. Keputusan Rektor ditembuskan ke BAAK, Dekan, Ketua Program Studi dan
mahasiswa yang bersangkutan.

48
BAB VII
SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK

7.1 PENERIMAAN MAHASISWA BARU


1) Mahasiswa dalam pedoman ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra (Universitas Dwijendra)
2) Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra
menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan dengan membuka penerimaan
mahasiswa baru dan mahasiswa transfer S1.
3) Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang diterima Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra yang sama sekali belum memiliki SKS
matakuliah yang berlaku di Universitas Dwijendra. Penerimaan mahasiswa ini
melalui UMPT.
4) Mahasiswa transfer S1 adalah mahasiswa lulusan Program Diploma/Sarjana Muda
negeri dan swasta (ijazah Negara) atau yang terakreditasi/disamakan yang
melanjutkan pendidikannya di Universitas Dwijendra dan sudah ada pengakuan
SKS matakuliah yang sesuai dengan kurikulum Universitas Dwijendra.
5) Masukan mahasiswa terdiri dari :
a. Lulusan SMA/SMK/ yang sederajat
b. Lulusan Perguruan tinggi dari program dan jenjang yang sama atau lebih rendah
c. Mahasiswa pindahan
6) Untuk bisa diterima menjadi mahasiswa, lulusan SMA dan SMK/ yang sederajat
dan lulusan Perguruan Tinggi tersebut diatas harus lulus ujian
masuk/seleksi/saringan sesuai dengan ketentuan universitas.

7.2 PERPINDAHAN MAHASISWA


1) Mahasiswa pindahan adalah :
a. Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendera
yang pindah keluar atau mahasiswa dari Universitas lain yang pindah ke
Universitas Dwijendra.
b. Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra
yang pindah jenjang atau Program Studinya dalam lingkungan Fakultas dan
Universitas

49
2) Penerimaan mahasiswa pindahan ditentukan oleh tersedianya tempat, sarana dan
prasarana pendidikan dan persetujuan Rektor atas pertimbangan Dekan bersama
Ketua Program Studi.
3) Kepindahan seorang mahasiswa hanya dapat diberikan 1 (satu) kali dan penerimaan
mahasiswa hanya dilakukan pada awal tahun ajaran
4) Syarat-syarat perpindahan :
a. Terdaftar dan aktif kuliah minimal 2 (dua) semester di Perguruan
Tinggi/Program Studi asal
b. Bukan mahasiswa putus sekolah/Drop Out (DO)
c. Bukan mahsiswa yang diberhentikan dengan tidak hormat.
d. Melaksanakan registrasi mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Mahasiswa pindahan dari luar Universitas Dwijendra diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan untuk menjadi mahasiswa pada Universitas
Dwijendra kepada Rektor dengan disertai alasan kepindahannya.
b. Melampirkan surat keterangan pindah dan surat rekomendasi dari rektor
asalnya.
c. Melampirkan semua daftar mata kuliah yang pernah diprogramkan serta nilai
kredit semester/tahun diperolehnya.
d. IPK semester minimal 2,00 untuk jenjang S1 dan D3.
6) Mahasiswa pindahan dari Universitas Dwijendra ke perguruan tinggi lainnya
diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Rektor dengan menjelaskan alasan
kepindahannya.
b. Melampirkan surat rekomendasi dari Ketua Jurusan/Program Studi, serta semua
KHS yang pernah diperoleh.
c. Melampirkan surat pernyataan kesediaan menerima dari Perguruan Tinggi yang
dituju.
7) Proses akhir perpindahan seperti tersebut diatas ditentukan oleh Rektor
8) Mahasiswa yang pindah jurusan atau pindah Program Studi dalam Fakultas dan atau
antar Fakultas dilingkungan Universitas Dwijendra diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Dekan dan tembusan kepada Ketua
Program Studi/Jurusan yang disetujui untuk diteruskan ke Rektor.
b. Melampirkan fotocopy semua KHS dan KRS yangpernah diperolehnya dan
dilegalisir oleh Ketua Program Studi.

50
c. IPK semester minimal 2,75 untuk jenjang S1 dan D3
9) Proses akhir kepindahan mahasiswa seperti tersebut diatas akan ditentukan oleh
Rektor.
10) Ketua Program Studi penerima akan meneliti dan menyetarakan kredit mata kuliah
yang telah dicapai dari tempat asalnya dengan kredit Program Studi yang akan
diambil.
11) Jumlah dan jenis mata kuliah yang telah diakui dan yang masih harus ditempuh oleh
mahasiswa pindahan untuk mencapai kebulatan program ditetapkan oleh Ketua
Program Studi dan disahkan oleh Dekan.
12) Mahasiswa pindahan diwajibkan menempuh paling sedikit 30 sks yang mencapai
kebulatan Program Studi dalam waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) semester.

7.3 ALUR REGISTRASI


1) Mahasiswa harus membayar DPP terlebih dahulu sesuai dengan batas waktu yang
telah ditetapkan.
2) Setelah membayar DPP, mahasiswa menerima KRS yang telah disediakan oleh
BAAK/Bagian Pendidikan Fakultas untuk diisi sesuai dengan ketentuan.
3) Selanjutnya mahasiswa melakukan bimbingan dari dosen Pembimbing Akademik
(PA) sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan
4) Mahasiswa wajib menyerahkan KRS yang telah diisi dan ditandatangai Dosen
Pembimbing Akademik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

7.4 CUTI KULIAH


1) Cuti kuliah (menunda program) adalah penundaan registrasi administrasi, secara sah
bagi mahasiswa.
2) Mahasiswa dapat mengambil cuti kuliah setelah mengikuti perkuliahan sekurang-
kurangnya satu semester, dan yang bersangkutan tidak dalam keadaan kehilangan
hak studi kecuali mahasiswa yang sakit atau dengan alasan lainnya dengan surat
keterangan yang sah.
3) Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah diwajibkan memiliki Surat Keterangan Cuti
Kuliah (SKCK) yang dikeluarkan oleh Kepala Biro Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan(BAAK) atas nama Rektor.
4) Mahasiswa yang dalam semester tertentu tidak kuliah tanpa memiliki SKCK secara
otomatis kehilangan studinya dan dianggap keluar dari Universitas Dwijendra.

51
5) Jangka waktu selama cuti kuliah diperhitungkan dalam batas waktu studi
mahasiswa yang bersangkutan.
6) SKCK dapat diminta mahasiswa di Biro Administrasi Akademikdan
Kemahasiswaan (BAAK) mulai akhir semester yang sedang diikuti dan paling
lambat 2 (dua) bulan setelah semester yang ditunda berjalan sesuai dengan
ketentuan kalender akademik.
7) Tata cara pengajuan cuti kuliah diatur sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengisi blangko surat permohonan cuti kuliah di Biro Akademik
b. Surat permohonan tersebut disertai dengan alasan yang kuat dan dibuktikan
dengan surat keterangan dari yang berwenang (dilampirkan)
Dalam hal kesulitan ekonomi, dibuktikan dengan surat pernyataan dari
orang tua/wali yang diketahui oleh pejabat yang berwenang (Kapala
Desa/Lurah dan Camat setempat)
Dalam hal sakit atau kecelakaan dan sejenisnya, dibuktikan dengan surat
keterangan dari yang berwenang
c. Mahasiswa menyelesaikan Kartu Proses Penjajagan Cuti Kuliah dan Keluar
(KPPCK)
8) Permintaan cuti kuliah tidak dapat dipertimbangkan bila pengajuannya melampaui
batas waktu seperti tersebut diatas, dan mahasiswa yang bersangkutan secara
otomatis kehilangan hak studinya di Universitas Dwijendra.
9) Mahasiswa yang mempunyai SKCK dapat mengajukan permintaan mengikuti
kuliah kembali.
10) Mahasiswa dapat memperpanjang cuti kuliah sebanyak-banyaknya 4 (empat)
semester secara berturut-turut dengan catatan sisa waktu kuliah masih
memungkinkan bagi mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan beban sks yang
diwajibkan.
11) Mahasiswa yang cuti kuliah dan akan melanjutkan kuliah kembali diwajibkan
mendapat persetujuan Ketua Program Studi dan Dekan yang bersangkutan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum kegiatan perkuliahan semester yang bersangkutan.
Persetujuan tersebut dicantumkan dalam SKCK.
12) Mahasiswa yang cuti kuliah tidak membayar biaya pendidikan dalam melaksanakan
cuti.
13) Masa cuti kuliah tidak diperhitungkan dalam masa studi.
14) Dalam masa cuti tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik apapun

52
7.5 ALIH PROGRAM
1) Sistem Kredit Semester memungkinkan mahasiswa melakukan alih program. Yang
dimaksud dengan alih program adalah pengunduran diri seorang mahasiswa dari
satu program studi/fakultas ke program studi/fakultas lain yang sejenis (IPA ke IPA,
IPS ke IPS), karena mahasiswa tersebut tidak berbakat dalam program studi semula
berdasarkan saran/pertimbangan PA atau mahasiswa tersebut adalah pindahan
dari/ke daerah lain.
2) Alih program di lingkungan Universitas Dwijendra dilakukan atas persetujuan
Dekan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang bersangkutan sudah mengikuti kuliah pada program studi yang
lama minimal dua semester secara berturut-turut.
b. Jumlah kredit yang telah dicapai mahasiswa bersangkutan minimal 24 SKS
dengan nilai minimal masing-masing mata kuliah adalah C
c. Waktu yang dipergunakan oleh mahasiswa bersangkutan pada Program Studi
yang lama turut diperhitungkan dalam menentukan batas waktu maksimal.
d. Tersedia tempat pada Program Studi yang dituju.
e. Mata kuliah yang relevan dengan kredit yang sama atau lebih besar dan telah
lulus dapat dialihkan ke Program Studi yang baru.

7.6 PROGRAM TRANSFER S1


1) Lulusan Sarjana Muda dan Program D-3,D-2, D-1 dapat diterima pada program S1
yang sama setelah dilakukan akreditasi dan konversi nilai.
2) Peserta Program S1 transfer ini diterima sebagai mahasiswa semester ganjil atau
semester genap dengan masa studi maksimal 3,5 tahun.
3) SKS yang diakui dari transfer lulusan Program D-1 adalah berkisar :20-40 SKS,
program D-2 berkisar : 40-80 SKS; Program D-3 berkisar :60-120 SKS
4) Mata kuliah yang diakui ditentukan oleh Ketua Program Studi dan diketahui oleh
Dekan.
5) Setiap mata kuliah yang dapat diakui tetapi memiliki nilai 1 atau 0 harus
diprogramkan kembali.
6) Mata kuliah yang tidak dapat di transfer/tidak diakui tidak dapat dimasukkan ke
dalam transkrip akademik.

53
7.7 NOMOR REGISTRASI MAHASISWA (NRM)
1) Nomor Registrasi Mahasiswa (NRM) dikeluarkan atau diterbitkan oleh Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Dwijendra.
2) Nomor Registrasi Mahasiswa terdiri dari 11 digit dengan rincian sebagai berikut :
a. 2 digit pertama kode tahun akademik
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c. 2 digit selanjutnya kode program studi
d. 2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir (SMA/SMK, D1, D2, atau D3)
e. 4 digit selanjutnya adalah nomor urut mahasiswa
3) Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dikeluarkan oleh Fakultas terdiri dari 9 digit
dengan rincian sebagai berikut :
a. 2 digit pertama kode tahun masuk
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c. 2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir
d. 4 digit terakhir nomor urut mahasiswa

7.8 YUDISIUM
1) Yudisium adalah penetapan status kelulusan mahasiswa dari suatu jenjang
pendidikan. Yudisium dinyatakan dengan suatu predikat. Predikat tersebut
ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang dicapai oleh
mahasiswa.
2) Yudisium hasil ujian akhir program dilaksanakan oleh Panitia Ujian
3) Mahasiswa yang akan di yudisium sebelumnya diminta mengisi daftar hadir yang
disediakan oleh Panitia Ujian
4) Mahasiswa yang berhalangan hadir pada waktu yudisium, dapat dinyatakan sebagai
inabsentia
5) Yudisium dapat pula dihadiri oleh mahasiswa yang berminat, sepanjang tempat
memungkinkan serta tidak mengganggu jalannya acara yudisium.
6) Predikat Yudisium adalah sesuai dengan Surat Keputusan Mendiknas N.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, predikat yudisium yang diberikan untuk lulusan
S-1 dan Diploma adalah seperti dalam table 09.

54
Tabel 09: Yudisium Program Sarjana S1
Yudisium Indeks Prestasi Komulatif
(IPK)
Lulus dengan predikat pujian 3,51 4,00
Lulus dengan predikat sangat memuaskan 2,76 3,50
Lulus dengan predikat memuaskan 2,00 2,75

7.9 WISUDA dan DIES NATALIS


1) Wisuda dan Dies Natalis adalah upacara akademik yang diatur berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0602a/V/1984.
2) Wisuda di Universitas Dwijendra dilaksanakan satu kali dalam satu tahun
akademik.
3) Wisuda adalah acara pengukuhan dan pelepasan alumnus oleh almamater
4) Syarat Wisuda dalah telah dinyatakan lulus dalam yudisium oleh Dekan dan telah
memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh Rektor.
5) Alumnus wajib mengikuti wisuda setelah menyelesaikan semua kewajiban
akademik dan administrasi tersebut.
6) Alumnus yang belum mengikuti wisuda tidak diperkenankan mengambil ijazah,
kecuali mereka dinyatakan inabsentia
7) Ijazah baru dapat diambil setelah alumnus diwisuda
8) Dies Natalis Universitas Dwijendra merupakan hari ulang tahun berdirinya
Universitas Dwijendra dan dilaksanakan setiap tanggal 28 Juli.

7.10 IJASAH DAN TRANSKRIP


1) Daftar Kelulusan serta Daftar Hasil Studi dan Yudisium (DHSY) yang sudah
ditandatangani oleh Ketua Jurusan/Program Studi, disahkan oleh Dekan merupakan
dasar pembuatan ijasah dan transkrip.
2) Ijasah adalah Surat Tanda Tamat Belajar mahasiswa pada suatu program tertentu,
yang dikeluarkan oleh Universitas Dwijendra, dengan bentuk dan isi yang sesuai
dengan ketentuan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi No. 632/D/T/1998 tentang
Contoh Ijazah bagi Lulusan Program Pendidikan pada Institut/Universitas dan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 tanggal 21 Nopember

55
2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Ijazah ini dilengkapi
dengan transkrip nilai.
3) Transkrip adalah pelengkap ijasah yang berisi daftar nilai studi dan yudisium
mahasiswa yang dikeluarkan oleh Fakultas dan ditandatangani oleh Dekan
4) Tanggal untuk ijasah dan transkrip adalah tanggal saat kelulusan mahasiswa yang
bersangkutan.
5) Daftar Hasil Studi dan Yudicium (DHSY) tersebut diatas, sudah harus diterima oleh
BAAK paling lambat 2 (dua) minggu setelah pengumuman kelulusan.
6) Transkrip mahasiswa masukan non SMA/SMK dan perhitungan IPK akhir
programnya didasarkan pada mata kuliah dan jumlah SKS program sebelumnya.
7) Pembuatan dan Pengesahan Ijazah diatur sebagai berikut :
a. Ijazah ditulis oleh BAAK berdasarkan Berita Acara Yudisium
b. Ijasah sarjana ditandatangani oleh Rektor dan Dekan Fakultas masing-masing
c. Pengesahan Salinan atau fotocopy ijazah oleh Pembantu Rektor I Bidang
Akademik Universitas Dwijendra
8) Transkrip Akademik adalah bagian yang tak terpisahkan dengan ijazah Universitas
Dwijendra, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Format dan Isi:
- Format transkrip ditetapkan oleh Universitas Dwijendra
- Transkrip ijazah berisi data mahasiswa, Fakultas, Program Studi, IPK,
Judul Skripsi, Jumlah SKS, dan nilai tiap mata kuliah yang dicapai oleh
mahasiswa, dan predikat kelulusan.
b. Pembuatan Transkrip Akademik:
- Transkrip akademik dibuat oleh BAAK bersama-sama dengan pembuatan
ijazah.
- Transkrip akademik dibuat berdasarkan data nilai yang dikirim oleh
Fakultas dalam berkas yudisium
- Transkrip ijazah di Universitas Dwijendra ditandatangani oleh Dekan
Fakultas
- Pengesahan fotocopy transkrip oleh Dekan atau Pembantu Dekan I.
9) Persyaratan pengambilan/penyerahan ijazah dan transkrip ditetapkan oleh BAAK

56
7.11 GELAR
1. Pemberian gelar akademik bagi lulusan Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Universitas Dwijendra ditetapkan oleh Universitas berdasarkan ketentuan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 178/U/2001 tanggal 21 Nopember 2001
tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi.
2. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik yang diarahkan terutama pada penguasaan
ilmu pengetahuan.
3. Penggunaan gelar akademik untuk sarjana dalam bentuk singkatan ditempatkan di
belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan seperti tertera dalam tabel
10.
Tabel 10 :Penggunaan Gelar Akademik
No. Kelompok Program Studi Gelar Akademik Singkatan
1. Teknik Sarjana Teknik S.T.
2 Pertanian Sarjana Pertanian S.P.
3 Ilmu Komunikasi Sarjana Sosial S.Sos
4 Pendidikan Sarjana Pendidikan S.Pd.
5 Hukum Sarjana Hukum S.H.

57
BAB VIII
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

Pembinaan kemahasiswaan meliputi tiga bidang yaitu pembinaan penalaran,


pembinaan minat dan bakat serta pembinaan kesejahteraan.

8.1 PEMBINAAN BIDANG PENALARAN


1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam usaha
mengembangkan daya pikir dan daya cipta serta memberikan kemungkinan
penerangan akal mahasiswa ke cakrawala yang lebih luas.
2) Bentuk kegiatan bidang penalaran dapat berupa seminar akademik, diskusi ilmiah,
penelitian, kuliah kerja dan pengabdian pada masyarakat.
3) Kegiatan bidang penalaran dapat dilaksanakan di tingkat Fakultas dan Program
Studi dengan topik permasalahan atau obyek kegiatan yang telah disepakati oleh
lembaga kemahasiswaan dan Tim Pendamping di tingkat Fakultas atau Tim
Pembimbing di tingkat Program Studi
4) Biaya pelaksanaan kegiatan bidang penalaran dibebankan kepada dana swadaya
mahasiswa serta bantuan Fakultas atau Universitas.
5) Kuliah Kerja di tingkat Program Studi yang bertujuan untuk melengkapi
pengetahuan mahasiswa dalam satu bidang ilmu atau lebih yang dilaksanakan diluar
kemampuan merupakan kegiatan wajib bagi mahassiwa dengan ketentuan :
a. Objek yang dicari disesuaikan dengan tujuan serta kemampuan mahasiswa.
b. Waktu pelaksanaan agar diusahakan tidak banyak mengganggu perkuliahan.
c. Mahasiswa yang karena satu atau lain hal tidak bisa ikut, dapat melaksanakan
kegiatan itu pada tahun berikutnya, atau ditugaskan untuk suatu objek lain yang
ditetapkan oleh Jurusan, dan menyerahkan laporan sesuai dengan yang diminta
Ketua Program Studi.
6) Kegiatan penalaran dapat dilaksanakan antar Fakultas lewat kegiatan Ikatan Senat
Mahasiswa Sejenis (ISMS) dan lain-lain.
7) Bukti keterlibatan dalam suatu kegiatan di bidang penalaran dapat dipakai untuk
melengkapi persyaratan waktu melamar bea siswa/mahasiswa teladan.

58
8.2 PEMBINAAN BIDANG MINAT DAN BAKAT
1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa sesuai
dengan fasilitas yang tersedia.
2) Bentuk kegiatan dapat berupa kegiatan ko-kurikuler antara lain kegiatan olah raga,
seni, pramuka, pecinta alam, Menwa dll.
3) Mahasiswa yang berbakat dan berminat diberi pembinaan prestasi secara terus
menerus sesuai dengan fasilitas yang ada untuk meningkatkan prestasinya di
Fakultas maupun di Universitas dan bermanfaat untuk melengkapi persyaratan
memperoleh bea siswa/mahasiswa teladan.

8.3 PEMBINAAN BIDANG KESEJAHTERAAN


1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam melengkapi
fasilitas belajarnya, serta meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan material
spiritual.
2) Sampai saat ini kesejahteraan mahasiswa Universitas Dwijendra dapat dibantu
melalui :
a. Beasiswa yang bersumber antara lain :
- Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
- BBM (Beasiswa Bantua Belajar)
b. Usaha lain yang sah
3) Mahasiswa yang berhasil mendapat bea siswa, tetapi pada tahun berikutnya IP
kumulatifnya menurun maka bea siswanya akan dicabut (dihentikan); sedang yang
prestasinya baik, bahkan meningkat, bea siswanya dapat diteruskan.

8.4 KOORDINASI PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN


1) Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Fakultas dilaksanakan
oleh Pembantu Dekan III, Tim Pembimbing Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
2) Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Jurusan/Program Studi
dilaksanakan oleh Ketua Program Studi, Tim Pembimbing dan HMPS (Himpunan
Mahasiswa Program Studi)
3) Agar semua kegiatan pembinaan dapat teratah sesuai dengan tujuan, semua
kegiatan kemahasiswaan harus berkiblat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Universitas.

59
8.5 ATRIBUT MAHASISWA
1) Atribut mahasiswa terdiri dari baju jas dan topi almamater yang berisi tanda
pengenal.
2) Mengenai atribut mahasiswa ini diatur tersendiri oleh Rektor.

8.6 MAHASISWA DAN ALUMNI


1) Untuk menjadi mahasiswa seseorang harus :
a. Memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Pendidikan Menengah;
b. Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan.
2) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa setelah memenuhi persyaratan
tambahan dan melalui prosedur tertentu.
3) Syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan prosedur untuk menjadi
mahasiswa diatur oleh senat perguruan tinggi.
4) Persyaratan tambahan dan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) 1 diatur
oleh Menteri.
(1) Mahasiswa mempunyai hak :
a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk
menuntut ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik;
b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya.
(2) Setiap mahasiswa berkewajiban untuk :
a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
b. Mematihi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan;
c. Ikut memelihara sarana dan prasarana serat kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan;
d. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;
e. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan;
f. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
pimpinan masing-masing perguruan tinggi.

60
(4) Untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran dan
kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada perguruan
tinggi dibentuk organisasi kemahasiswaan.
(5) Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan dari, oleh
dan untuk mahasiswa.
(6) Organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi merupakan
perpembantuan tertinggi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan dan disebut Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya
disingkat BEM.
(7) Pengurus organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi bertanggung jawa
kepada pimpinan satuan penyelenggaran pendidikan yang membawahinya.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat
(4) diatur oleh Menteri.
(9) Alumni perguruan tinggi adalah seseorang yang tamat pendidikan di
perguruan tinggi yang bersangkutan.
(10) Alumni perguruan tinggi dapat membentuk Organisasi Alumni yang
bertujuan untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi yang
bersangkutan dalam upaya untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan
tinggi.

61
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

1. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi ini yang
menyangkut semua fakultas akan diputuskan oleh Rektor dengan memperhatikan hasil
rapat Pimpinan Universitas dan Pimpinan Fakultas
2. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi yang menyangkut
masalah Program Studi, akan diatur oleh Dekan dengan memperhatikan hasil rapat
Pimpinan Fakultas dan Ketua Program Studi
3. Apabila ketentuan-ketentuan dalam Buku Pedoman Studi ini ada yang bertentangan dengan
ketentuan/keputusan pemerintah yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan tersebut akan
ditinjau kembali

62

Anda mungkin juga menyukai