FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DWIJENDRA
FAKULTAS TEKNIK-BPMFT
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DWIJENDRA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rakhmatNyalah, revisi buku pedoman studi ini
dapat kami lakukan sesuai dengan hasil work shop kurikulum dan bahan ajar yang telah
dilakukan.
Revisi kurikulum merupakan suatu yang mutlak dilakukan sebagai respon
terhadap tuntutan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan dan perubahan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan itu Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Dwijendra, sesuai dengan pedoman akademik melaksanakan
workshop peninjauan kurikulum secara berkala sesuai dengan perkembangan dan dinamika
yang terjadi. Berdasarkan hasil workshop tersebut revisi kurikulum dan buku pedoman
studi mutlak dilakukan pada Program Studi di Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.
Dalam proses revisi banyak pihak yang turut terlibat untuk itu melalui
kesempatan ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada Yang terhormat :
1. Bapak Ketua Yayasan Dwijendra atas segala dukungan baik material maupun moral
2. Ibu Rektor Universitas Dwijendra yang telah memfasilitasi pelaksanakaan workshop
dan pelatihan
3. Ibu narasumber dan pembimbing dari Universitas Udayana yang telah membantu
dalam workshop dan pelatihan
4. Bapak/Ibu dari IAI Daerah Bali, INKINDO Bali, Alumni FT yang berperan sebagai
pihak user yang ikut pada workshop ini
5. Ibu Ketua Program Studi Arsitektur
6. Bapak dan ibu dosen yang sudah terlibat secara aktif dalam penyusunan buku ini dan
semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga dengan revisi kurikulum dan Buku Pedoman Studi ini dapat
memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran dan dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Fakultas Teknik
Universitas Dwijendra.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PROFIL FAKULTAS TEKNIK
Keterangan :
A = Warna Fakultas Teknik (Hitam)
B = Warna Hijau
4
1.2 VISI DAN MISI
A. VISI
Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Dwijendra
merupakan penjabaran dari visi Universitas Dwijendra, Fakultas Teknik memiliki
visi yakni:
Menjadikan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sebagai lembaga
pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia di bidang
keteknikan yang berguna, berbudaya, mandiri di tingkat Nasional tahun
2025
Sehingga Visi Program Studi Arsitektur, mengacu pada visi Fakultas Teknik
yakni:
Terwujudnya Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra yang
berguna, berbudaya, dan mandiri dalam menerapkan dan
mengembangkan Ilmu Arsitektur berkearifan lokal di tingkat Regional
dan Nasional pada tahun 2025
Untuk lebih memperjelas makna dari rumusan visi tersebut, maka dipaparkan
tentang pengertian dari beberapa kata kunci sebagai berikut :
1) Berguna, berarti Prodi Arsitektur FT Undwi secara terencana melaksanakan
proses pembelajaran yang berkualitas, didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dan berguna
dalam bidang arsitektur, di tingkat regional dan nasional. Dengan demikian
Prodi Arsitektur FT Undwi diarahkan menjadi lembaga pendidikan Strata-1
dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2) Berbudaya, berarti dalam melaksanakan proses pembelajaran, Prodi Arsitektur
FT Undwi berlandaskan nilai-nilai budaya luhur dengan memperhatikan nilai-
nilai budaya lokal dan regional serta menoleransi keragaman budaya. Dengan
demikian diharapkan SDM yang dihasilkan mampu menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran dan kebenaran dalam melaksanakan setiap aktivitas yang
berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Mandiri, berarti semua sumber daya manusia yang dihasilkan memiliki
kepribadian yang tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi sehingga
mampu mengembangkan diri secara mandiri. Sebagai lembaga pendidikan
Strata-1, Prodi Arsitektur FT Undwi memiliki otonomi dalam berbagai aspek,
terutama dalam mengembangkan ilmu arsitektur dan arsitektur tradisional.
5
B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan misi Program Studi
Arsitektur Undwi sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.
2) Meningkatkan produktivitas tenaga pendidik di bidang Tridharma Perguruan
Tinggi.
3) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
4) Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk penerapan dan
pengembangan Ilmu Arsitektur dan Arsitektur Tradisional.
6
8) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri.
11) Etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif
b) Penguasan Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika,
sistem struktur dan utilitas bangunan;
2) Menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan perancangan
kota, permukiman, arsitektur nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalama
rsitektur.
c) Keterampilan Khusus
1) Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintergrasikan hasil
kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait dengan
arsitektur;
2) Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan yang
berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan
penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji secara teoretis
terhadap kaidah arsitektur;
3) Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk
grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun
digital;
4) Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat
keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.
5) Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu melakukan
pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan dan bangunan
d) Keterampilan Umum
1) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai
dengan bidang keahliannya;
2) Mengkaji implikasi pengembangan ataui mplementasi ilmu pengetahuan,
teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan
etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta
7
menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan
tugas akhir;
3) Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
4) Mengelola pembelajaran secara mandiri;
5) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
sejawat baik di dalam maupun luar negeri.
8
b) Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1) Menghasilkan karya ilmiah
2) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Mengembangkan jejaring kemitraan dalam bidang arsitektur dengan lembaga
pemerintah, swasta, komunitas, lembaga profesi dan masyarakat.
c) Bidang Tata Kelola
1) Memiliki tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab,
dan adil dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi.
2) Pengelolaan Program Studi telah mengimplementasikan fungsi-fungsi
manajemen mulai perencanaan sampai pengawasan disertai mekanisme umpan
balik proses pembelajaran yang ditindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan yang ada pada tingkat Prodi.
3) Memiliki dosen dan tenaga kependidikan dalam kuantitas dan kualitas yang
sangat memadai untuk menjamin proses pembelajaran yang berkualitas.
4) Memiliki dosen dengan beban kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan terdistribusi secara berimbang dalam ketiga bidang tridharma perguruan
tinggi.
5) Telah rutin melaksanakan berbagai pelatihan bagi dosen untuk meningkatkan
keterampilan dan kompetensi di bidang tridharma perguruan tinggi.
6) Memiliki dana operasional mahasiswa yang memadai untuk penyelenggaraan
proses pembelajaran yang berkualitas dan penggunaannya direncanakan dengan
baik serta dialokasikan secara proporsional pada berbagai komponen kegiatan
operasional
d) Bidang Sarana dan Prasarana
1) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai berbasis teknologi informasi
untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
2) Memiliki perpustakaan yang koleksi bukunya sangat memadai untuk
mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
3) Memiliki jurnal cetak (Jurnal Anala) untuk menampung hasil karya ilmiah
mahasiswa dan dosen
e) Bidang Kerjasama
1) Memiliki jalinan kerja sama dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun
swasta yang mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang makin
berkualitas.
9
2) Memiliki jalinan kerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Bali dan seluruh
kabupaten / kota yang ada di Bali dalam bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Berdasarkan berbagai capaian di atas, dan juga penjabaran dari misi dan tujuan
Prodi Arsitektur FT Undwi, maka sasaran Prodi Arsitektur FT Undwi sampai tahun
2025 dikelompokkan menjadi sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang. Ketiga sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut.
10
c) Sasaran jangka panjang (2021 2024)
1. Tercapainya publikasi ilmiah hasil penelitian kolaboratif dosen di tingkat
internasional.
2. Berdirinya pusat kajian arsitektur tradisional bali.
Dari ketiga jabaran sasaran Program Studi, baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang, diperlukan juga beberapa strategi dalam pencapaian sasaran tersebut.
Strategi pencapaian tersebut yakni:
11
2. Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi informasi.
3. Peningkatan kualitas sarana komunikasi sehingga mudah diakses oleh berbagai
pemangku kepentingan.
4. Peningkatan kapasitas dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah di tingkat
internasional.
5. Peningkatan kerjasama dengan institusi luar, baik pemerintah maupun swasta
sebagai upaya untuk terjaminnya keberlangsungan berbagai kegiatan Program
Studi.
12
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
DEKAN
KEPALA
PROGRAM STUDI
Deskripsi Tugas dari masing-masing Pembantu Dekan Kepala Program Studi, dan
Kepala unit yang ada adalah sebagai berikut:
A. Pembantu Dekan I
Waki Dekan I mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, khususnya yang berhubungan dengan aktivitas yang bersifat
akademis yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
dan bertanggung jawab kepada Dekan.
13
B. Pembantu Dekan II
Pembantu Dekan II bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam
bidang, keuangan, administrasi umum dan personalia, serta bertanggung jawab
kepada Dekan.
C. Pembantu Dekan III
Demikian pula halnya dengan Pembantu Dekan III, yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, serta
layanan kesejahteraan mahasiswa.
D. Kepala Program Studi
Program Studi diketuai oleh seorang kepala program studi, yang bertugas
melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam satu cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
E. Kepala Unit
Kepala Lab Komputer bertugas menangani masalah teknis komputer, menjaga
sarana dan prasarana di laboratorium komputer. Laboratorium komputer
dipergunakan pada beberapa matakuliah yang terkait dengan perkembangan IT dan
desain yang menggunakan IT. Kepala Laboratorium komputer bertanggung jawab
kepada dekan. Ketua Laboratorium Studio bertanggungjawab kepada dekan,
bertugas menangani masalah teknis dan perawatan sarana dan prasarana ruang
studio, termasuk pengaturan jadwal penggunaan ruang.
Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang
kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang
perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai
oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis
di bidang perpustakaan. Kepala perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada
Rektor.
14
BAB III
KURIKULUM PROGRAM STUDI
3.1 KURIKULUM
Penyusunan kurikulum program studi didasarkan pada visi dan misi program studi,
fakultas dan universitas. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan,
cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian sehingga mendorong terbentuknya hard
skills maupun soft skill yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja dengan
keseimbangan antara pengembangan kemampuan keahlian dan sikap-sikap lulusan dengan
tuntutan dunia kerja sekarang dan di masa yang akan datang. Lulusan diharapkan memiliki
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mampu menjadi agen perubahan
yang positif di tempat kerja, dan menguasai pengetahuan dan keterampilan.
Kurikulum Program Studi Arsitektur dikembangkan berdasarkan standar nasional
yang mengacu pada pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 perihal Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, SK Mendiknas No.
45/U/2002 perihal Kurikulum Perguruan Tinggi, Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan, dan Buku Pedoman Studi UNDWI Tahun 2003.
Proses Belajar Mengajar didesain sedemikian rupa sehingga proses tersebut mampu
memberi pemahaman kepada mahasiswa atas materi yang ada (transfer of knowledges) dan
mampu mengembangkan kompetensi yang diperlukan. Untuk mencapai hal ini, beberapa mata
kuliah dilengkapi dengan praktikum yang mengacu pada perkembangan teknologi terkini.
Dalam Proses Pembelajaran (PBM) juga dirancang untuk menanamkan nilai-nilai (values) pada
mahasiswa tentang pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kemandirian dan kerjasama.
15
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) dan
kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).
Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000 dijabarkan mengenai penjelasan
masing-masing kelompok mata kuliah sebagai berikut:
16
5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk
dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan
dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam
berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi
tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlian.
Tabel 1. Prosentase SKS pada Kelompok Mata Kuliah dalam Kurikulum Inti
dan Institusional
KOMPETENSI
MATA
KULIAH DALAM Jumlah SKS
KELOMPOK
KURIKULUM %
Kur Inti Kur Institusional
KELOMPOK Komp. Pendukung
SKS SKS
MATA KULIAH Komp. Utama dan Komp.
Lainnya
Pancasila dan
3 Agama 2
MPK (MK Kewarganegaraan
Pengembangan
Kewirausahaan 3 Bahasa Inggris 3
Kepribadian)
Adat & Budaya Bali 3 Bahasa Indonesia 2
Total SKS: 9 7
17
Arsitektur 2 Teknik
Teori & Metode Dasar-dasar
3 3
Perancangan Ars 1 Penulisan Ilmiah
Arsitektur
3 Matematika Teknik 3
Lingkungan
Perumahan dan Teori & Metode
3 3
Permukiman Perancangan Ars 2
Pengertian
Arsitektur 3 Komputer (CAD) 3
Tradisional
Pengertian
Perkembangan
3 Arsitektur 2
Arsitektur
Nusantara
Manajemen
Arsitektur Kota 3 3
Konstruksi
Metodologi
Penelitian 2
Arsitektur
Rencana Anggaran
2
Biaya
Total SKS: 22 27
Teknologi
3 Fisika Bangunan 2
Konstruksi 1
Studio Perancangan
3 Utilitas 3
Arsitektur 1
Teknologi Merencana Ruang
3 3
Konstruksi 2 Dalam
Studio Perancangan
3
Arsitektur 2
Teknologi
MKB (MK Keahlian 4
Konstruksi 3
Berkarya)
Teknologi
4
Konstruksi 4
Studio Arsitektur
3
Tradisional 1
Studio Perancangan
4
Arsitektur 3
Studio Arsitektur
3
Tradisional 2
Studio Perancangan
5
Arsitektur 4
18
Studio Arsitektur
4
Tradisional 3
Studio Perancangan
5
Arsitektur 5
Total SKS: 55 10
Bersama) Seminar 3
Berikut akan dijelaskan mengenai sebaran mata kuliah Program Studi Arsitektur
pada setiap semester.
19
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester II
20
NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS
1. KBA110 4307 Studio Perancangan Arsitektur 2 3
2. KKA110 4311 Arsitektur Lingkungan 3
3. KBA110 4409 Teknologi Konstruksi 3 4
4. KBA110 4308 Utilitas 3
5. KKA110 4313 Pengertian Arsitektur Tradisional 3
6. KKA110 4312 Perumahan dan Permukiman 3
Total 19
21
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VIII
BAB IV
SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM
22
1) Sistem Kredit: adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban
penyelenggaraan program.
2) Semester: adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu
kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2
sampai 3 minggu kegiatan evaluasi.
3) Satuan Kredit Semester (SKS): adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam
kegiatan mandiri.
4) Ciri-Ciri Sistem Kredit adalah sebagai berikut :
- Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai
kredit.
- Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
- banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas
besarnya usaha untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinyatakan dalam
program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas lain.
23
5. Memungkinkan alih kredit antar jurusan/program studi atau antar fakultas dalam
satu perguruan tinggi
6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan
tinggi yang lain dengan alih kredit
7. Efisiensi dan keefektifan sumber daya, prasarana dan sarana.
24
Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dalam bentuk seminar dimana mahasiswa
wajib mempresentasikan makalah pada suatu forum, pengertian 1 SKS sama seperti
pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per
minggu.
(K x N) Keterangan :
IP = Indeks Prestasi
IP =
K = SKS mata kuliah yang diprogramkan
K
N Nil i khi i i t k li h
25
Pada semester pertama, mahasiswa diberi beban studi 20 sks. Jumlah studi maksimal
yang boleh diambil setiap semester berikutnya ditetapkan berdasarkan IP yang
dicapai pada semester sebelumnya, dengan berpedoman pada tabel 04 berikut :
BAB V
PROSES PERKULIAHAN
26
dan menguasai konsep, generalisasi, teori dan prinsip ilmiah suatu bidang studi. Perkuliahan
praktikum adalah perkuliahan yang bertujuan mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi
terbatas, seperti laboratorium, workshop, studio, sekolah, kantor dan lembaga pendidikan
tertentu.
Praktek Kerja Lapangan (PKL/KKN dan yang sejenis) adalah kegiatan latihan yang
bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar atau mengaplikasikan teori melalui
keterlibatannya dalam masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lapangan yang secara langsung
menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang ada secara pragmatis dan
interdisipliner, dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa boleh mengikuti PKL/KKN bila telah memiliki kredit minimal 120 SKS
b. Proses persiapan, pelaksanaan, waktu, dan penilaian diatur oleh Fakultas atau P3M
Universitas Dwijendra
Setiap perkuliahan terdiri atas kegiatan tatap muka terstruktur dan mandiri. Kegiatan
tatap muka berupa kegiatan perkuliahan terjadwal, yaitu dosen dan mahasiswa saling
berkomunikasi langsung, dalam bentuk ceramah, responsi, diskusi, seminar, kolium,
praktikum, dan kegiatan akademik lainnya. Kegiatan terstruktur mahasiswa adalah kegiatan
mahasiswa diluar jam kuliah, terjadwal berdasarkan tugas dosen, pengawasan dosen dalam
bentuk mengerjakan pekerjaan rumah, penulisan makalah, melakukan penelitian, penulisan
laporan, dan kegiatan akademik lainya yang relavan. Kegiatan terstruktur dosen adalah
penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah (GBPP-Mata Kuliah),
penelitian terjadwal, pemberian umpan balik pada mahasiswa, pemberian bantuan belajar
kepada mahasiswa baik perorangan maupun kelompok.
Kegiatan mandiri mahasiswa adalah kegiatan belajar berdasarkan program mahasiswa
untuk memperkaya pengetahuan dalam rangka menunjang kegiatan tatap muka dan terstruktur
dalam bentuk belajar diperpustakaan, dirumah, melakukan penelitian, wawancara dengan nara
sumber, seminar dan kegiatan akademik lainnya yang relevan. Kegiatan mandiri dosen adalah
kegiatan perencanaan dan pengembangan perkuliahan yang terjadwal, dalam bentuk
perkuliahan kapita selekta, seminar, dan kegiatan akademik lainnya yang relavan.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kunjungan keluar kampus secara terbimbing
untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam suatu bidang ilmu yang status dan
pelaksanaannya ditetapkan oleh jurusan/program studi masing-masing.
27
a) Kalender akademik yang berlaku satu tahun disusun oleh BAAK dan ditetapkan
oleh Rektor.
b) Perkuliahan diselenggarakan oleh Program Studi dibawah koordinasi
Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas.
c) Penyusunan jadwal dilaksanakan oleh Program Studi yang keseluruhannya
dikoordinasikan oleh Dekan/ Pembantu Dekan I Fakultas.
d) Pendaftaran mata kuliah dalam kegiatan regristrasi akademik dikoordinasikan oleh
Pembimbing Akademik dan dipantau oleh Ketua Program Studi dan Pembantu
Dekan I Fakultas.
e) Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Program Studi dibawah koordinasi
Pembantu Dekan I Fakultas.
f) Kehadiran mahasiswa dicatat oleh dosen yang bersangkutan dan direkam bagian
Tata Usaha Fakultas.
28
5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berperilaku, sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.
6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri
sepanjang hayat.
7) Memberi peringatan kepada mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) nya selama 2
(dua) semester berturut-turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari 10
SKS.
Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA berkewajiban melaksanakan
tugas bimbingan/dengan kegiatan antara lain :
a) Memproses kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi) dan bertanggungjawab atas
kebenaran isinya
b) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam
semester bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
c) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun
oleh mahasiswa di dalam KRS.
Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan bimbingan, PA tiap semester
memperhatikan hasil belajar :
a) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok
b) Semua mahasiswa Fakultas/Program Studi yang bersangkutan secara kelompok
untuk angkatan tahun yang bersangkutan ataupun tahun sebelumnya.
Kegiatan bimbingan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dalam masalah
akademik atau non-akademik. Setiap dosen PA selalu memperhatikan kode etik akademik.
Sedangkan kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:
a) Memahami pentingnya bimbingan
b) Mengadakan komunikasi secara aktif dengan PA dan wajib berkonsultasi tentang
program dan kegiatan studinya serta kesulitan-kesulitannya.
c) Mematuhi ketentuan-ketentuan bimbingan baik mengenai waktu, tempat, prosedur
dll.
d) Menaati hasil bimbingan
e) Melaporkan prestasi studi kepada PA
f) Menerima sanksi-sanksi atas kesalahannya
29
a) Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan
bimbingan PA sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
b) Rencana studi adalah Rencana Studi Semester untuk mendaftarkan mata kuliah tiap
semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal semester.
c) Penyusunan rencana studi diatas dikoordinasikan oleh para Ketua Program Studi
dan dipantau oleh Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas
30
e) Mahasiswa wajib melaksanakan semua tugas perkuliahan termasuk kegiatan
terstruktur seperti: ujian-ujian, penyusunan laporan, atau tugas-tugas lain yang
sejenisnya dalam masa perkuliahan semester yang bersangkutan.
f) Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat dilaksanakan
menurut jadwal, dosen wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan
mengusahakan waktu lain sebagai pengganti dengan sepengetahuan Ketua Program
Studi, sehingga jumlah kehadiran dosen sekurang-kurangyan 75%.
g) Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam daftar hadir kuliah tidak
diperkenankan mengikuti kuliah yang bersangkutan.
h) Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemeliharaan tata tertib
perkuliahan yang ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
i) Pengawasan pelaksanaan tata tertib perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program
Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.
31
j) Memberikan kuliah (tatap muka) sebanyak 14 kali dalam satu semester, tetapi
belum termasuk UTS dan UAS. Dalam memberikan kuliah, agar sebelumnya
menyebutkan materi pembelajaran yang harus diselesaikan hari itu (sesuai SAP)
k) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan tanya-
jawab/diskusi.
l) Menyampaikan kesimpulan/summary materi perkuliahan menjelang akhir jam
kuliah.
m) Melakukan penilaiaan terhadap soft skill mahasiswa, pada proses/pelaksanaan
pembelajaran (materi pembelajaran soft skill dapat merujuk pada Buku Manual
Akademik Indikator penerapan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Dwijendra
atau referensi lainnya yang relefan).
n) Menyampaikan materi perkuliahan dengan menekankan pada Student Centerred
Learning (SCL).
o) Mengabsen mahasiswa, sebelum akhir proses pembelajaran.
p) Menyampaikan closing statement.
q) Menghubungi anggota teaching team, bila berhalangan hadir, atau memberikan
tugas-tugas kepada mahasiswa, agar tetap ada aktivitas pembelajaran pada hari
itu.
r) Mengisi Jurnal atau berita acara perkuliahan.
32
6. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester untuk
mata kuliah tertentu dan secara otomatis nilai ujian mata kuliah yang bersangkutan
adalah E, terjadi bila :
a) Mahasiswa yang bersangkutan kehadiranya kurang dari 75% tanpa
memberikan alasan yang sah
b) Mahasiswa yang bersangkutan kehadirannya kurang dari 65% walaupun
dengan alasan yang sah.
7. Sanksi dapat berupa tugas kegiatan terstruktur dinyatakan gagal (dengan nilai = 0)
dan berpengaruh terhadap nilai kesimpulan mata kuliah yang bersangkutan, bila
mahasiswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan tugas kegiatan terstruktur dari
dosen yang ada kaitannya dengan penentuan nilai kesimpulan untuk mata kuliah
(seperti penyusunan laporan atau tugas lain sejenis) pada hari ujian akhir semester
untuk mata kuliah yang bersangkutan.
8. Sanksi dapat berupa Nilai Kosong (NK) secara otomatis oleh bagian Administrasi
dan Akademik diubah menjadi nilai E, bila mahasiswa yang bersangkutan masih
mendapat NK pada daftar nilai akhir dan sampai dengan 2 minggu perkulihan
semester berikutnya berjalan tidak ada nilai susulan untuk Nilai Kosong tersebut
dari dosen yang bersangkutan.
9. Sanksi dapat berupa tidak dapat mengambil uang DPP yang telah terlanjur
dibayarkan, bagi mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dengan alasan apapun bila
pengambilannya setelah satu minggu perkuliahan dimulai, sebagaimana yang
tercantum dalam kalender akademik.
10. Sanksi dapat berupa kehilangan hak studi secara otomatis apabila :
a) Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu yang sudah
ditentukan yaitu dengan beban studi minimal 144 SKS dan maksimal 160
SKS, serta lama studi maksimal 14 semester
b) Mahasiswa terlambat memproses Izin cuti kuliah dari ketentuan Kalender
Akademik.
11. Sanksi berupa :
a) Peringatan lisan oleh Pembimbing Akademik (PA) setelah satu semester
b) Peringatan keras secara tertulis (setelah dua semester secara bertuirut-turut)
c) Kehilangan hak studinya (setelah tiga semester berturut-turut) bila mahasiswa
memperoleh IP semester kurang dari batas minimum untuk lulus program
studinya sekurang kurangnya 2.00 dan SKS sekurangnya 10 SKS
33
12. Sanksi dapat berupa tidak boleh mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu dan
atau nilai yang diperoleh pada semester sebelumnya tidak berlaku dapat dijatuhkan
pada mahasiswa yang melakukan pemalsuan nilai atau tandatangan dosen PA dan
atau pejabat Universitas Dwijendra
13. Mahasiswa yang kehilangan hak studinya dapat :
a) Meminta surat keterangan pernah menjadi mahasiswa Universitas Dwijendra
dengan transkripnya pada Bagian Akademik di Fakultasnya masing-masing
b) Melamar kembali pada jenjang Program Studi yang sama sebagai mahasiswa
baru (mulai dari awal) dalam waktu 4 (empat) bulan setelah kehilangan hak
studinya.
14. Sanksi lainnya
a) Mahasiswa yang dua semester berturut-turut tidak mendaftarkan diri tanpa
Izin Dekan dianggap mengundurkan diri;
b) Mahasiswa yang tidak mempunyai nilai selama satu tahun tanpa
sepengetahuan Dekan, dianggap mengundurkan diri;
c) Mahasiswa yang terbukti sah melakukan tindak kriminal, dikeluarkan dari
Universitas Dwijendra;
d) Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik
almamater, diberi peringatan keras oleh Dekan atau Rektor.
15. Pemberian sanksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang belum ditetapkan
dalam peraturan ini ditetapkan oleh Rektor atas usul Fakultas
34
Pendidikan Penelitian Peng.Masy
Guru Besar Pembina Utama IV/e Penuh Penuh Penuh
Guru Besar Madya Pembina Madya IV/d Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina Utama Muda IV/c Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina TK.I IV/b Penuh Penuh Penuh
Lektor Kepala Pembina IV/a Penuh Penuh Penuh
Lektor Penata TK.I III/d Pembantu Pembantu Pembantu
Lektor Penata III/c Pembantu Pembantu Pembantu
Asisten Ahli Penata Muda TK.I III/b Pembantu Pembantu Pembantu
Asisten Ahli Penata Muda III/a Pembantu Pembantu Pembantu
Catatan :*) yang berpendidikan S2 mempunyai wewenang penuh
**) yang berpendidikan S3 mempunyai wewenang penuh
35
4. Berdasarkan butir diatas, Fakultas Teknik Program Studi Universitas Dwijendra
melaksanakan Program Semester Pendek dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan semester pendek didasarkan pada prinsip membantu mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya, agar dapat tepat kelulusan
b. Semester pendek adalah pemanfaatan waktu luang mahasiswa untuk proses
belajar mengajar diantara dua semester.
c. Dalam semester pendek jumlah tatap muka dosen dengan mahasiswa
disesuaikan dengan beban SKS untuk setiap mata kuliah dan beban studi yang
diberikan kepada mahasiswa dalam mengikuti semester pendek tidak lebih dari
10 SKS.
d. Semester pendek dapat diikuti oleh semua mahasiswa
e. Mata kuliah yang diberikan dalam semester pendek harus juga diberikan dalam
semester reguler.
f. Pelaksanaan semester pendek diatur lebih lanjut oleh masing-masing Program
Studi/Fakultas
BAB VI
36
EVALUASI HASIL BELAJAR
37
B. Ujian Mata Kuliah
1. Ujian mata kuliah adalah ujian yang menilai hasil belajar mata kuliah dalam
semester yang bersangkutan.
2. Ujian mata kuliah dilakukan dua kali yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) dalam satu semester.
3. Ujian akhir semester merupakan ujian keseluruhan materi kuliah yang
bersangkutan, yang teknis pelaksanaanya diatur oleh fakultas yang berpedoman
pada kalender akademik.
4. Mahasiswa wajib mengikuti ujian mata kuliah yang diadakan oleh dosen yang
bersangkutan.
5. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir semester karena sakit
(dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau alasan lain diluar
kemampuannya) dapat mengikuti ujian susulan atas persetujuan Ketua Program
Studi.
6. Ujian susulan tersebut dapat dilaksanakan paling lambat 1 minggu setelah
pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.
7. Ujian ulangan mata kuliah diluar semester yang bersangkutan, tidak dibenarkan.
8. Setelah ujian mata kuliah dosen berkewajiban memeriksa jawaban ujian mata
kuliah dan sedapat mungkin mengembalikan lembar jawaban tersebut kepada
mahasiswa kecuali ujian akhir semester.
b. Persyaratan Administrasi:
38
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan.
2) Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.
2. Proposal TA
a. Proses penyusunan proposal TA sudah dimulai pada awal kuliah Metodologi
Penelitian atau mata kuliah yang sejenis
b. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing diajukan ke program studi untuk
program TA dalam semester berikutnya
c. Proposal TA dibuat rangkap 4 (empat) dipakai untuk lampiran mencari
pengantar penelitian ke Rektor dan Kesbanglinmas Provinsi
3. Proses Bimbingan TA:
a. Persyaratan pembimbing TA disesuaikan dengan peraturan tentang kewenangan
tenaga akademik seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Peraturan yang berlaku di Universitas Dwijendra, serta
disesuaikan dengan kondisi ketenagaan program studi yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kemampuan, profesi, dan keahliannya.
b. Jangka waktu bimbingan penyusunan TA dilakukan selama satu semester,
diawali pada permulaan semester dan berakhir pada akhir semester tersebut.
Jika TA telah siap diuji, mahasiswa dapat mendaftarkan ujian TA periode ujian
TA terdekat. Jika mahasiswa belum dapat menyelesaikan TA dalam waktu satu
semester, kepadanya diberikan kesempatan menyelesaikannya dalam semester
berikutnya, dengan syarat yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan
administratif yang berlaku di Universitas Dwijendra.
c. Bentuk bimbingan TA dilaksanakan terstruktur, terjadwal dan terdokumentasi.
Bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya sekali seminggu, yang lamanya
disesuaikan dengan keperluan bimbingan.
4. Ujian TA:
a. Persyaratan mahasiswa yang akan menempuh ujian TA adalah telah menulis
TA sesuai dengan format yang berlaku di Program Studi/Fakultas/Universitas
Dwijendra dan telah disetujui oleh pembimbing skripsi, mengisi formulir
pendaftaran ujian TA bahwa TA tersebut telah siap diujikan, dan diserahkan
kepada program studi, dan menyerahkan naskah TA rangkap 4 (empat) kepada
program studi selambat-lambatnya satu minggu sebelum ujian dimulai.
39
b. Ujian TA merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik
mahasiswa tentang isi TA yang ditulisnya serta kemampuan dalam hal
mempertahankan pendapatnya dari sanggahan-sanggahan anggota tim penguji.
c. Ujian TA diselenggarakan oleh panitia ujian yang terdiri atas Dekan, Kaprodi,
serta dosen-dosen pembimbing serta penguji Tugas Akhir.
d. Tim penguji TA terdiri atas 4 (empat) orang, yang ditetapkan oleh Dekan atas
usul Ketua Program Studi, yaitu :
1. Dua orang anggota penguji yaitu pembimbing I dan pembimbing II
(Pembimbing I bertindak sebagai pimpinan sidang/ketua penguji)
2. Seorang penguji utama I dan II (minimum Lektor atau bergelar
Magister/Doktor).
e. Ujian TA dilaksanakan dalam waktu maksimal 120 menit dengan sistem sidang.
f. Naskah TA yang akan diujikan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan
rincian : 4 (empat) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk yang
bersangkutan.
g. Penilaian TA meliputi 2 (dua) komponen nilai yaitu ;
1) Isi TA meliputi :
kesesuaian format dengan aturan yang berlaku
bahasa,
kejelasan dan urutan rumusan masalah, pembahasan, rancangan gambar
Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian
Manfaat temuan
Tingkat keaslian
Relevansi dan kedalaman kajian pustaka
2) Penampilan dalam ujian:
penguasaan isi TA
kejelasan pengungkapan isi TA
kejelasan dan kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan oleh
penguji
keterbukaan
h. Hasil ujian TA ditetapkan oleh tim penguji dan diklarifikasi sebagai :
1) Lulus
2) Lulus dengan revisi
40
3) Tidak lulus
i. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA apabila nilai akhir ujian TA
serendah-rendahnya C.
j. Nilai hasil ujian TA diumumkan oleh panitia ujian paling lambat 2 (dua) hari
setelah ujian TA berakhir.
k. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA dengan kewajiban merevisi
diwajibkan menyerahkan revisinya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
yudisium.
l. Mahasiswa yang terlambat menyerahkan hasil revisinya, yudisiumnya akan
ditunda sampai semester berikutnya.
m. Naskah TA yang telah diujikan dan telah selesai direvisi disahkan oleh semua
anggota penguji, Ketua Program Studi, dan Dekan setelah itu digandakan
sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan rincian :
1. Dua eksemplar untuk pembimbing.
2. Satu eksemplar bersama dengan CD nya untuk perpustakaan
3. Satu eksemplar untuk program studi atau fakultas.
4. Satu eksemplar untuk penulis sendiri.
n. Pakaian ujian TA bagi mahasiswa ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
o. Mahasiswa yang telah memprogramkan TA atau tugas akhir dan terpaksa belum
menempuh ujian, SKS-nya tidak diperhitungkan dalam indeks prestasi.
41
(3 x T) + (2 x UTS) + (5 x UAS)
NA =
10
Ket.:
NA : Nilai Akhir
T : Nilai Tugas
UTS : Nilai Ujian Tengah Semester
UAS : Nilai Ujian Akhir Semester
42
Tabel 06 : Klasifikasi Penguasaan atau Kemampuan
43
a. Dekan sebagai ketua
b. Pembantu Dekan I Fakultas sebagai sekretaris
c. Ketua dan Sekretaris Program Studi sebagai anggota
4. Untuk menentukan kelulusan dan yudisium, panitia kelulusan dan yudisium
menggunakan daftar hasil studi yudisium mahasiswa yang bersangkutan yang sudah
dicek dan disahkan kebenaran isinya oleh Ketua Program Studi setelah diperiksa di
fakultas atau program studi masing-masing.
5. Kelulusan dan yudisium ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
dari hasil ujian semua mata kuliah yang diwajibkan untuk menyelesaikan kebulatan
program yang diikuti sesuai dengan struktur program dan sebaran sks-nya, termasuk
hasil ujian TA yang dikualifikasi sebagai lulus atau lulus dengan revisi.
6. IPK dihitung pada saat penelitian daftar hasil studi yudisium berdasarkan beban
studi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Bila seorang mahasiswa mengambil satu mata kuliah atau lebih diluar kelompok
mata kuliah yang diwajibkan, maka mata kuliah tersebut dicantumkan dalam
transkrip pada kelompok lain-lain dan tidak diperhitungkan untuk penghitungan
IPK dalam penetapan kelulusan atau yudisium.
8. IPK diperoleh dari penghitungan jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N)
tiap mata kuliah dibagi dengan jumlah kredit yang telah dicapai, atau dengan rumus
:
44
b. Penguasaan kompetensi tidak merupakan persyaratan bagi penguasaan
selanjutnya/lainnya;
c. Data diketahui (dianggap) berdistribusi kurva normal
d. Populasi besar, setidak-tidaknya 30 orang
c) PAP dianjurkan untuk digunakan apabila:
a. Proses belajar mengajar menuntut tingkat penguasaan minimum (penguasaan
kompetensi yang bersifat cermat dan tinggi)
b. Penguasaan kompetensi ini merupakan prasyarat bagi penguasaan kompetensi
selanjutnya;
c. Data diketahui tidak berdistribusi menurut kurva normal;
d. Populasi kecil atau kurang dari 30 orang.
d) Skala Nilai yang digunakan dalam pemberian nilai adalah seperti tercantum dalam
tabel 06.
e) Aturan konversi skor menjadi nilai pada PAN diatur seperti Tabel 07 sedang PAP
seperti Tabel 08
45
Tabel 07 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAN
Skor Mentah Ekuivalen dengan Nilai
Huruf Angka
>(M+1,5 SD) A 4
-(M+ 1,5 SD) B 3
(M+0,5 SD) - (M+0,05 SD) C 2
(M- 0,5 SD) - (M- 0,5 SD) D 1
(M 1,5 SD) - (M 1,5 SD) E 0
# M = Mean (skor rata-rata)
SD = Standar Deviasi
46
6) Nilai ujian E tidak dapat dikreditkan. Mahasiswa yang mendapat nilai E harus
mengikuti kembali mata kuliah bersangkutan pada semester genap/ganjil
berikutnya, dengan ketentuan beban kreditnya diperhitungkan dalam menetapkan
batas maksimum SKS yang dapat diambil dalam semester tersebut;
7) Nilai yang sudah direkapitulasi oleh Fakultas selanjutnya dilaporkan ke Universitas
dalam bentuk laporan semester yang selanjutnya oleh Universitas dilaporkan ke
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi lewat Kopertis Wilayah VIII Denpasar
47
6.9 EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR
Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa setiap tahun dilaksanakan pada akhir semester
secara terjadwal, dan pada setiap akhir semester selama batas waktu studi mahasiswa dalam
masing-masing tahap.
a) Evaluasi dua tahun pertama atau empat semester pertama, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi pertama apabila mengumpulkan minimal 30 SKS dengan IPK
tidakkurang dari 2,0;
b) Evaluasi dua tahun kedua atau empat semester berikutnya, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi kedua apabila mengumpulkan minimal 76 SKS dengan IPK tidak
kurang dari 2,0;
c) Evaluasi Akhir Program, mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti program
studi bilamana telah mengumpulkan jumlah nilai kredit sebesar 144-160 SKS
dengan IPK minimal 2,0;
d) Mahasiswa yang melampaui batas waktu studi tidak diperkenankan lagi
melanjutkan studinya di Fakultas, dengan proses pemberhentian sebagai berikut:
1. Ketua Program Studi memberikan pertimbangan kepada Dekan;
2. Dekan mengadakan evaluasi dengan memberikan peringatan (I dan II ) kepada
mahasiswa;
3. Dekan mengajukan usulan pemberhentian kepada Rektor;
4. Rektor menetapkan menerima atau menolak;
5. Keputusan Rektor ditembuskan ke BAAK, Dekan, Ketua Program Studi dan
mahasiswa yang bersangkutan.
48
BAB VII
SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK
49
2) Penerimaan mahasiswa pindahan ditentukan oleh tersedianya tempat, sarana dan
prasarana pendidikan dan persetujuan Rektor atas pertimbangan Dekan bersama
Ketua Program Studi.
3) Kepindahan seorang mahasiswa hanya dapat diberikan 1 (satu) kali dan penerimaan
mahasiswa hanya dilakukan pada awal tahun ajaran
4) Syarat-syarat perpindahan :
a. Terdaftar dan aktif kuliah minimal 2 (dua) semester di Perguruan
Tinggi/Program Studi asal
b. Bukan mahasiswa putus sekolah/Drop Out (DO)
c. Bukan mahsiswa yang diberhentikan dengan tidak hormat.
d. Melaksanakan registrasi mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Mahasiswa pindahan dari luar Universitas Dwijendra diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan untuk menjadi mahasiswa pada Universitas
Dwijendra kepada Rektor dengan disertai alasan kepindahannya.
b. Melampirkan surat keterangan pindah dan surat rekomendasi dari rektor
asalnya.
c. Melampirkan semua daftar mata kuliah yang pernah diprogramkan serta nilai
kredit semester/tahun diperolehnya.
d. IPK semester minimal 2,00 untuk jenjang S1 dan D3.
6) Mahasiswa pindahan dari Universitas Dwijendra ke perguruan tinggi lainnya
diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Rektor dengan menjelaskan alasan
kepindahannya.
b. Melampirkan surat rekomendasi dari Ketua Jurusan/Program Studi, serta semua
KHS yang pernah diperoleh.
c. Melampirkan surat pernyataan kesediaan menerima dari Perguruan Tinggi yang
dituju.
7) Proses akhir perpindahan seperti tersebut diatas ditentukan oleh Rektor
8) Mahasiswa yang pindah jurusan atau pindah Program Studi dalam Fakultas dan atau
antar Fakultas dilingkungan Universitas Dwijendra diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Dekan dan tembusan kepada Ketua
Program Studi/Jurusan yang disetujui untuk diteruskan ke Rektor.
b. Melampirkan fotocopy semua KHS dan KRS yangpernah diperolehnya dan
dilegalisir oleh Ketua Program Studi.
50
c. IPK semester minimal 2,75 untuk jenjang S1 dan D3
9) Proses akhir kepindahan mahasiswa seperti tersebut diatas akan ditentukan oleh
Rektor.
10) Ketua Program Studi penerima akan meneliti dan menyetarakan kredit mata kuliah
yang telah dicapai dari tempat asalnya dengan kredit Program Studi yang akan
diambil.
11) Jumlah dan jenis mata kuliah yang telah diakui dan yang masih harus ditempuh oleh
mahasiswa pindahan untuk mencapai kebulatan program ditetapkan oleh Ketua
Program Studi dan disahkan oleh Dekan.
12) Mahasiswa pindahan diwajibkan menempuh paling sedikit 30 sks yang mencapai
kebulatan Program Studi dalam waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) semester.
51
5) Jangka waktu selama cuti kuliah diperhitungkan dalam batas waktu studi
mahasiswa yang bersangkutan.
6) SKCK dapat diminta mahasiswa di Biro Administrasi Akademikdan
Kemahasiswaan (BAAK) mulai akhir semester yang sedang diikuti dan paling
lambat 2 (dua) bulan setelah semester yang ditunda berjalan sesuai dengan
ketentuan kalender akademik.
7) Tata cara pengajuan cuti kuliah diatur sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengisi blangko surat permohonan cuti kuliah di Biro Akademik
b. Surat permohonan tersebut disertai dengan alasan yang kuat dan dibuktikan
dengan surat keterangan dari yang berwenang (dilampirkan)
Dalam hal kesulitan ekonomi, dibuktikan dengan surat pernyataan dari
orang tua/wali yang diketahui oleh pejabat yang berwenang (Kapala
Desa/Lurah dan Camat setempat)
Dalam hal sakit atau kecelakaan dan sejenisnya, dibuktikan dengan surat
keterangan dari yang berwenang
c. Mahasiswa menyelesaikan Kartu Proses Penjajagan Cuti Kuliah dan Keluar
(KPPCK)
8) Permintaan cuti kuliah tidak dapat dipertimbangkan bila pengajuannya melampaui
batas waktu seperti tersebut diatas, dan mahasiswa yang bersangkutan secara
otomatis kehilangan hak studinya di Universitas Dwijendra.
9) Mahasiswa yang mempunyai SKCK dapat mengajukan permintaan mengikuti
kuliah kembali.
10) Mahasiswa dapat memperpanjang cuti kuliah sebanyak-banyaknya 4 (empat)
semester secara berturut-turut dengan catatan sisa waktu kuliah masih
memungkinkan bagi mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan beban sks yang
diwajibkan.
11) Mahasiswa yang cuti kuliah dan akan melanjutkan kuliah kembali diwajibkan
mendapat persetujuan Ketua Program Studi dan Dekan yang bersangkutan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum kegiatan perkuliahan semester yang bersangkutan.
Persetujuan tersebut dicantumkan dalam SKCK.
12) Mahasiswa yang cuti kuliah tidak membayar biaya pendidikan dalam melaksanakan
cuti.
13) Masa cuti kuliah tidak diperhitungkan dalam masa studi.
14) Dalam masa cuti tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik apapun
52
7.5 ALIH PROGRAM
1) Sistem Kredit Semester memungkinkan mahasiswa melakukan alih program. Yang
dimaksud dengan alih program adalah pengunduran diri seorang mahasiswa dari
satu program studi/fakultas ke program studi/fakultas lain yang sejenis (IPA ke IPA,
IPS ke IPS), karena mahasiswa tersebut tidak berbakat dalam program studi semula
berdasarkan saran/pertimbangan PA atau mahasiswa tersebut adalah pindahan
dari/ke daerah lain.
2) Alih program di lingkungan Universitas Dwijendra dilakukan atas persetujuan
Dekan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang bersangkutan sudah mengikuti kuliah pada program studi yang
lama minimal dua semester secara berturut-turut.
b. Jumlah kredit yang telah dicapai mahasiswa bersangkutan minimal 24 SKS
dengan nilai minimal masing-masing mata kuliah adalah C
c. Waktu yang dipergunakan oleh mahasiswa bersangkutan pada Program Studi
yang lama turut diperhitungkan dalam menentukan batas waktu maksimal.
d. Tersedia tempat pada Program Studi yang dituju.
e. Mata kuliah yang relevan dengan kredit yang sama atau lebih besar dan telah
lulus dapat dialihkan ke Program Studi yang baru.
53
7.7 NOMOR REGISTRASI MAHASISWA (NRM)
1) Nomor Registrasi Mahasiswa (NRM) dikeluarkan atau diterbitkan oleh Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Dwijendra.
2) Nomor Registrasi Mahasiswa terdiri dari 11 digit dengan rincian sebagai berikut :
a. 2 digit pertama kode tahun akademik
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c. 2 digit selanjutnya kode program studi
d. 2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir (SMA/SMK, D1, D2, atau D3)
e. 4 digit selanjutnya adalah nomor urut mahasiswa
3) Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dikeluarkan oleh Fakultas terdiri dari 9 digit
dengan rincian sebagai berikut :
a. 2 digit pertama kode tahun masuk
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c. 2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir
d. 4 digit terakhir nomor urut mahasiswa
7.8 YUDISIUM
1) Yudisium adalah penetapan status kelulusan mahasiswa dari suatu jenjang
pendidikan. Yudisium dinyatakan dengan suatu predikat. Predikat tersebut
ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang dicapai oleh
mahasiswa.
2) Yudisium hasil ujian akhir program dilaksanakan oleh Panitia Ujian
3) Mahasiswa yang akan di yudisium sebelumnya diminta mengisi daftar hadir yang
disediakan oleh Panitia Ujian
4) Mahasiswa yang berhalangan hadir pada waktu yudisium, dapat dinyatakan sebagai
inabsentia
5) Yudisium dapat pula dihadiri oleh mahasiswa yang berminat, sepanjang tempat
memungkinkan serta tidak mengganggu jalannya acara yudisium.
6) Predikat Yudisium adalah sesuai dengan Surat Keputusan Mendiknas N.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, predikat yudisium yang diberikan untuk lulusan
S-1 dan Diploma adalah seperti dalam table 09.
54
Tabel 09: Yudisium Program Sarjana S1
Yudisium Indeks Prestasi Komulatif
(IPK)
Lulus dengan predikat pujian 3,51 4,00
Lulus dengan predikat sangat memuaskan 2,76 3,50
Lulus dengan predikat memuaskan 2,00 2,75
55
2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Ijazah ini dilengkapi
dengan transkrip nilai.
3) Transkrip adalah pelengkap ijasah yang berisi daftar nilai studi dan yudisium
mahasiswa yang dikeluarkan oleh Fakultas dan ditandatangani oleh Dekan
4) Tanggal untuk ijasah dan transkrip adalah tanggal saat kelulusan mahasiswa yang
bersangkutan.
5) Daftar Hasil Studi dan Yudicium (DHSY) tersebut diatas, sudah harus diterima oleh
BAAK paling lambat 2 (dua) minggu setelah pengumuman kelulusan.
6) Transkrip mahasiswa masukan non SMA/SMK dan perhitungan IPK akhir
programnya didasarkan pada mata kuliah dan jumlah SKS program sebelumnya.
7) Pembuatan dan Pengesahan Ijazah diatur sebagai berikut :
a. Ijazah ditulis oleh BAAK berdasarkan Berita Acara Yudisium
b. Ijasah sarjana ditandatangani oleh Rektor dan Dekan Fakultas masing-masing
c. Pengesahan Salinan atau fotocopy ijazah oleh Pembantu Rektor I Bidang
Akademik Universitas Dwijendra
8) Transkrip Akademik adalah bagian yang tak terpisahkan dengan ijazah Universitas
Dwijendra, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Format dan Isi:
- Format transkrip ditetapkan oleh Universitas Dwijendra
- Transkrip ijazah berisi data mahasiswa, Fakultas, Program Studi, IPK,
Judul Skripsi, Jumlah SKS, dan nilai tiap mata kuliah yang dicapai oleh
mahasiswa, dan predikat kelulusan.
b. Pembuatan Transkrip Akademik:
- Transkrip akademik dibuat oleh BAAK bersama-sama dengan pembuatan
ijazah.
- Transkrip akademik dibuat berdasarkan data nilai yang dikirim oleh
Fakultas dalam berkas yudisium
- Transkrip ijazah di Universitas Dwijendra ditandatangani oleh Dekan
Fakultas
- Pengesahan fotocopy transkrip oleh Dekan atau Pembantu Dekan I.
9) Persyaratan pengambilan/penyerahan ijazah dan transkrip ditetapkan oleh BAAK
56
7.11 GELAR
1. Pemberian gelar akademik bagi lulusan Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Universitas Dwijendra ditetapkan oleh Universitas berdasarkan ketentuan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 178/U/2001 tanggal 21 Nopember 2001
tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi.
2. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik yang diarahkan terutama pada penguasaan
ilmu pengetahuan.
3. Penggunaan gelar akademik untuk sarjana dalam bentuk singkatan ditempatkan di
belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan seperti tertera dalam tabel
10.
Tabel 10 :Penggunaan Gelar Akademik
No. Kelompok Program Studi Gelar Akademik Singkatan
1. Teknik Sarjana Teknik S.T.
2 Pertanian Sarjana Pertanian S.P.
3 Ilmu Komunikasi Sarjana Sosial S.Sos
4 Pendidikan Sarjana Pendidikan S.Pd.
5 Hukum Sarjana Hukum S.H.
57
BAB VIII
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
58
8.2 PEMBINAAN BIDANG MINAT DAN BAKAT
1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa sesuai
dengan fasilitas yang tersedia.
2) Bentuk kegiatan dapat berupa kegiatan ko-kurikuler antara lain kegiatan olah raga,
seni, pramuka, pecinta alam, Menwa dll.
3) Mahasiswa yang berbakat dan berminat diberi pembinaan prestasi secara terus
menerus sesuai dengan fasilitas yang ada untuk meningkatkan prestasinya di
Fakultas maupun di Universitas dan bermanfaat untuk melengkapi persyaratan
memperoleh bea siswa/mahasiswa teladan.
59
8.5 ATRIBUT MAHASISWA
1) Atribut mahasiswa terdiri dari baju jas dan topi almamater yang berisi tanda
pengenal.
2) Mengenai atribut mahasiswa ini diatur tersendiri oleh Rektor.
60
(4) Untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran dan
kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada perguruan
tinggi dibentuk organisasi kemahasiswaan.
(5) Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan dari, oleh
dan untuk mahasiswa.
(6) Organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi merupakan
perpembantuan tertinggi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan dan disebut Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya
disingkat BEM.
(7) Pengurus organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi bertanggung jawa
kepada pimpinan satuan penyelenggaran pendidikan yang membawahinya.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat
(4) diatur oleh Menteri.
(9) Alumni perguruan tinggi adalah seseorang yang tamat pendidikan di
perguruan tinggi yang bersangkutan.
(10) Alumni perguruan tinggi dapat membentuk Organisasi Alumni yang
bertujuan untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi yang
bersangkutan dalam upaya untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan
tinggi.
61
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
1. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi ini yang
menyangkut semua fakultas akan diputuskan oleh Rektor dengan memperhatikan hasil
rapat Pimpinan Universitas dan Pimpinan Fakultas
2. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi yang menyangkut
masalah Program Studi, akan diatur oleh Dekan dengan memperhatikan hasil rapat
Pimpinan Fakultas dan Ketua Program Studi
3. Apabila ketentuan-ketentuan dalam Buku Pedoman Studi ini ada yang bertentangan dengan
ketentuan/keputusan pemerintah yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan tersebut akan
ditinjau kembali
62