Anda di halaman 1dari 3

A.

MUKADDIMAH
Berdirinya PTIQ dilatarbelakangi keprihatinan para tokoh islam seperti KH> MOhammad
Dachlan, (mantan Menteri Agama), KH. A. Zaini Miftah, Prof. KH. Ibrahin Hosen, LM., KH. Umar
Murad, Ibnu Sutowo dan H. Ahmad Taher melihat kondisi bangsa Indonesia khusunya umat Islam,
semakin tertinggal dengan umat lain, terutama dalam bidang pendidikan. Selain itu fenomena yang
terjadi di masyarakat bahwa telah menipiskan kajian terhadap ilmu-ilmu Al-Qur’an. Ditambah lagi
dengan berkurangnya ulama-ulama ahli Al-Qur’an, karena mereka telah meninggal dunia. Mereka
mendambakan akan hadirnya sebuah perguruan tinggi Islam yang khusus mempelajari Al-Qur’an,
Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, namun belum memiliki
perguruan tinggi Islam yang khusus mempelajari Al-Qur’an. Untuk itulah Perguruan Tinggi Ilmu Al-
Qur’an (PTIQ) Jakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang secara khusus meperlajari ilmu-ilmu Al-
Qur’an menjadi pelopor pertama di Indonesia dengan menyelanggarakan 2 (dua) fakultas, yaitu
Fakultas Syari’ah jurusan Peradilan Agama dan Fakultas Ushuluddin jurusan Dakwah dalam rangka
mencetak intelektual muslim yang Qur’ani. Mereka diharapkan tidak saja mampu mengkaji ilmu-ilmu
Al-Qur’an, tetapi juga mampu dapat menjawab persoalan-persoalan sosial yang dihadapi masyarakat.

Jurusan Dakwah kemudian berubah menjadi Fakultas Dakwah Institut PTIQ Jakarta. Pada tahun
2001 Yayasan Pendidikan Al-Qur’an berdasarkan SK Pendirian Nomor: 044/BP-YPA/2001 membuka
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Program studi ini memperoleh izin operasional
sementara dari Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) Wilayah I DKI Jakarta
sebagai pelaksanaan atas wewenang yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam (Dirjen Bimbaga Islam) Nomor: 108 Tahun 2002, yang kemudian dikukuhkan dengan
Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
(Dirjen Bimbaga Islam) Departemen Agama Republik Indonesia Nomor:Dj. II/239/2004. pada tahun
2009 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut PTIQ telah memperoleh
akreditasi terakhir oleh Badan Akeditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia dengan nomor: 050/BAN-PT/Ak-XII/S1/III.2009.

Dengan berpedoman kepada hasil Rapat Kerja Institut PTIQ Jakarta tanggal 20-23 September
2012, maka Fakultas Dakwah mencanangkan Rencana Program Kerja untuk 5 (lima) tahun ke depan,
antara lain:
1. Membuka kelas unggulan di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Manajemen Dakwah
2. Mengusahakan peningkatan kualitas akademik dosen dan mahasiswa dalam rangka pemenuhan
kebutuhan ilmu keagamaan yang berkembang di masyarakat
3. Pemberian penghargaan kepada dosen, mahasiswa dan karyawan yang berjasa dan berprestasi
4. Pembukaan kampus cabang baru diikuti dengan pengaan kualitas akademik
5. Menyelenggarakan PTIQ Corner di Hotel Sultan
6. Penerbitan jurnal Fakultas Dakwah

B. RUANG LINGKUP
Buku ini merupakan panduan operasional rencana kerja Fakultas Dakwah Institut PTIQ Jakarta
yang dalam pelaksanaannya memiliki programkerja sesuai amanat Rapat Kerja Institut periode 2012 -
2015 yang telah menggariskan bidang-bidang garapan kerja antara lain:
1. Bidang Akademik
2. Bidang Administrasi dan Keuangan
3. Bidang Kemahasiswaan, dan Alumni, serta
4. Bidang Kerjasama Antar Lembaga

Penyususnan rencana program kerja ini memiliki tujuan yang ingin dicapai antara lain
memberikan arah pelaksanaan program keja dalam rangka meningkatkan akses, mutu, relevansi, dan
daya saing serta tata kelola akuntabilitas dan pencitraan Fakultas Dakwah Institut PTIQ Jakarta, oleh
karena itu agar diperoleh suatu rancangan program kerja yang kredibel, maka penyusunan rencana
kerja ini diawali dengan penelaahan visi, misi, tujuan sasaran yang ingin dicapai melalui analisis SWOT.

Visi
terwujudnya Fakultas Dakwah Institut PTIQ Jakarta yang unggul dan modern dalam pengembangan
keilmuan di bidang dakwah berbasis Al-Qur’an di Indonesia pada tahun 2020.
Misi
a. Mencetak sarjana dakwah yang cakap, terampil, serta profesional dan ahli Al-Qur’an
b. Mengkaji ilmu-ilmu Al-Qur’an sebagai khazanah dan sumbangsih bagi pengembangan budaya
untuk ketinggian martabat, kemajuan dan kesejahteraan umat manusia.
c. Mengaktualisasikan pesan-pesan Al-Qur’an dalam upaya menjawab problematika kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan
a. Menyiapkan tenaga ahli (Sarjana S1) yang mampu mengembangjan dan mengaplikasikan ilmu-
ilmu keislaman, khususnya Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Manajemen Dakwah
berbasis Al-Qur’an.
b. Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keterampilan profesional di bidang
Komunikasi dan Penyiaran islam dan Manajemen Dakwah.
c. Menyiapkan lulusan yang mampu menneliti dan mengembangkan teori-teori Komunikasi
penyiaran Islam dan Manajemen Dakwah.
d. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan ilmu Komunikasi Penyiaran Islam dan
Manajemen Dakwah dalam pengembangan dakwah di masyarakat.
e. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan model-model penelitian Komunikasi
Penyiaran Islam dan Manajemen Dakwah yang inovatif dan kreatif.

Sasaran
a. Meningkatkan mutu bidang akademik (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat)
b. Meningkatkan mutu bidang organisasi, manajemen, dan ifrastruktur.
c. Meningkatkan mutu bidan kemahasiswaan, alumni dan kerjasama.

Berdasarkan narasi tersebut, menurut kami Fakultas Dakwah Institut PTIQ Jakarta telah memilki
visi, misi, tujuan, dan sasaran yang:
1) Sangat Jelas
2) Sangat Realistis
3) Saling terkait satu sama lain
4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, dan masyarakat (stakeholder dan
user)
Untuk merealisasikan sasaran di atas, yang tercakup dalam konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi
(pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat), Fakultas Dakwah dikelola dan
diarahkan untuk berkualitas, mampu menjawab persoalan-persoalan aktual yang berkembang, serta
mampu menganalisis permasalahan sesuai dengan keahliannya.

Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
1. Dosen pengampu mata kuliah terdiri dari doktor dan magister yang kompeten di bidangnya.
2. Dedikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang cukup tinggi dalam mengupayakan
kemajuan program studi.
3. Institut PTIQ telah memilki reputasi yang baik dan cukup populer, baik di kalangan institusi dan
instansi negeri maupun swasta, serta kalangan masyarakat.
4. Program studi yang diselenggarakan telah terakreditasi dengan nilai 324 (B).
5. Sarana prasarana milik sendiri dan cukup memadai
6. Letak geografis kampus PTIQ sangat strategis dan udah dijangkau dengan kendaraan umum.
7. Memiliki jaringan organisasi alumni yang dapat membantu perolehan dana dan calon
mahasiswa.
8. Tersedianya sumber program studi yang linear pada tingkat Sekolah Lanjutan Atas atau
Pesanrten yang tersebar di seluruh Indoensia.
9. Memilki sarana teknoligi informasi dan komunikasi sebagai gerbang transformasi berbagai
informasi.
Weakness (Kelemahan)
1. Pengelolaan program studi belum memiliki pedoman baku mutu penyelanggaraan pendidikan
menurut standar ISO 9001:2008.
2. Para dosen sering lupa menyerahkan salinan berkas-berkas bio data dan berkas kelengkapan
lainnya.
3. Perkembangan jumlah mahasiswa dan perbaikan sistem administrasi tidak diimbangi dengan
jumlah sumber daya manusia sebagaimana mestinya.
4. Sarana penunjang kegiatan administrasi masih belum sepenuhnya dapat dilakukan melalui
internet (jaringan luas).
5. Koleksi perpustakaan masih krang, baik untuk buku pembeljaran maupun bagi kebutuhan
penyelesaian studi mahasiswa.
6. Suasana akademik masih sebatas aktifitas diskusi, dan seminar mata kuliah
7. Kegiatan ikatan alumni masih terbatas hanya bagi alumni tertentu yang memilki bakat khas PTIQ

Oppurtunity (Peluang)
1. Sistem administrasi dapat diperoleh dan diserap dari oengalaman para dosen yang membidangi
administrasi di perguruan tinggi lain.
2. Sistem administrasi yang baik dan mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa dapat menjadi
daya tarik peningkatan minat sumber program studi untuk mengikuti studi pada Fakultas
Dakwah.
3. Para mahasiswa dapat dijadikan sebagai media infomasi (marketing) penjaringan calon sumber
program.
4. Kebutuhan terhadap para lulusan Fakultas Dakwah semakin meningkat, baik di kalangan dunia
pendidikan, karir dalam perkantoran, maupun keahlian di masyarakat.
5. Kepercayaan masyarakat luas terhadap Institut PTIQ semakin tinggi.
6. Kemampuan dan wawasan para pustakawan memudahkan pencarian bahan bacaan para
mahasiswa
7. Kesiapan pimpinan Institut dalam mensupport dana sistem jaringan luas.

Threat (Tantangan)
Peraturan tentang syarat pencapaian gelar kepangkatan dosen yang semakin sulit diperoleh.

C.

Anda mungkin juga menyukai