Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

STIT Al-Mathiriyah adalah lembaga pendidikan bagi pembentukan dan


pengembangan kepribadian, kemampuan manusia seutuhnya, serta pembinaan ilmu
pengetahuan dan agama. Berdasarkan Akta Notaris Donny Marfianto SH. M.Kn No 01
September 2016, Yayasan Al-Mathiriyah Baijuri secara resmi berdiri pada tanggal 11 Maret
2013, sehingga sampai dengan tahun 2019 ini, telah berusia 09 tahun.

Sejarah lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah tentunya tidak lepas dari sejarah
berdirinya Pondok Al-Mathiriyah. Perkembangan dan kemajuan zaman yang sedemikian
pesat tanpa dihambat telah menimbulkan tantangan berat bagi umat Islam sedunia. Jika umat
Islam tidak pandai menyikapinya, maka umat Islam akan tergilas dan menjadi korban
kemajuan zaman.

Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan hidup umat manusia yang ingin maju.
Pendidikan adalah salah satu aspek dalam Islam dan menempati kedudukan yang sentral,
namun di sisi lain pendidikan Islam dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan,
sehingga banyak pendidikan Islam yang ditinggalkan umat Islam sendiri, kajian dan bidang
ilmu keislaman semakin surut, khususnya dalam kajian Manajemen Pendidikan Islam, tidak
selaris manis perguruan dan jurusan umum yang lain, tentunya hal tersebut menjadi buah
pikiran setiap pengelola pendidikan tinggi, bagaimana menimbulkan kembali semangat
mempelajari keagamaan, khususnya Manajemen Pendidikan Islam dalam ranah orientasi
akademik.

Maka untuk merespon permasalahan-permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan


dewasa ini yayasan pendidikan Pondok Al-Mathiriyah terpanggil untuk mendirikan Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Mathiriyah dengan harapan dapat menampung para lulusan
SLTA dan Aliyah yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Di samping itu keberadaan STIT Al-Mathiriyah sangat menunjang program


pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan penembahan tenaga pengajar/guru pada tingkat
SD, SLTP, dan SLTA atau yang setingkatnya di Muratara, Banjarbaru, dan sekitarnya.

Hasrat dan keinginan untuk mewujudkan STIT Al-Mathiriyah ini mendapat dukungan
dari masyarakat, alumni perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Banjar dan sekitarnya,

1
khususnya alumni pondok pesantren Al-Mathiriyah serta mendapat dukungan dari
pemerintah.

Program studi yang dibuka pada tahun akademik 2019/2020 merupakan realisasi dari
rencana dan strategi (RENSTRA) tahun 2017. Pembukaan prodi MPI, PGMI, PGPIAUD
pada tahun tersebut dititik beratkan pada partisipasi STIT dalam mendukung kebijaksanaan
pemerintah tentang pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, PBA termasuk kelompok program studi yang sementara ini
tidak memiliki jurusan. Yang ada adalah bagian-bagian dengan satu program studi, yaitu
Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam (PBA).

Sejalan dengan hal itu, pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Mathiriyah melalui
SK Yayasan Pendidikan Pondok Al-Mathiriyah No. 003/I.15.2/YPPDH/KP/2004 tanggal 11
Maret 2004 telah menetapkan pembukaan Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam (PBA)
ini disambut oleh peminat Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam (PBA) dengan penuh
antusiasme, hal ini ditunjukkan dengan animo pendaftaran yang senantiasa meningkat.

Pusat kegiatan proses belajar mengajar atau kampus STIT Al-Mathiriyah adalah
gedung pondok pesantren Al-Mathiriyah yang disediakan oleh yayasan. Mahasiswa STIT Al-
Mathiriyah terdiri dari para tenaga pengajar dan alumni pondok Al-Mathiriyah yang rata-rata
belum pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Pada dasarnya mahasiswa STIT Al-Mathiriyah mempunyai skill Manajemen


Pendidikan Islam karena hampir semua mahasiswa adalah alumni pondok pesantren yang
mempunyai keunggulan Manajemen Pendidikan Islam dan Inggris, sehingga STIT Al-
Mathiriyah sudah mempunyai nilai plus tersendiri, sehingga STIT Al-Mathiriyah hanya perlu
menjadikan mahasiswa profesional di bidang Manajemen Pendidikan Islam. Sehingga out put
dari STIT Al-Mathiriyah ke depan dapat menjadi ahli di bidang Manajemen Pendidikan
Islam.

B. VISI DAN MISI


Visi :
Unggul, handal, dan terdepan di Kalimantan dalam pengkajian, pengembangan, dan
penerapan ilmu pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman Tahun 2022.

2
Misi :

1. Menyelenggarakan Program Studi Pendidikan akademik dan profesional


sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
2. Mendidik generasi Islam melalui kurikulum dan proses pembelajaran yang
profesional, untuk menghasilkan lulusan yang berkepribadian tangguh dan
kompeten.
3. Menumbuh-kembangkan suasana akademik yang kondusif, nyaman dengan
dukungan fasilitas sarana prasarana yang respentatif.
4. Mengembangkan penelitian pendidikan Islam dan ilmu keagamaan secara
interdisipliner.
5. Memberi kontribusi bagi kemajuan masyarakat melalui berbagai program
pembelajaran, pendidikan, penelitian, pengembangan dan pengabdian pada
masyarakat.

Tujuan
Tujuan Umum :

Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat


sebagai manifestasi Tridharma Sekolah Tinggi. Mempersiapkan generasi pesantren
dan juga masyarakat lainnya agar siap menghadapi tantangan global.

Tujuan Khusus :
1. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi Profesional untuk mendidik
generasi Islam yang berkepribadian tanggu dan kompeten.
2. Memberi kontribusi bagi kemajuan masyarakat, melalui berbagai program
pembelajaran pendidikan, penelitian, pengembangan, dan pengabdian pada
masyarakat.

3
BAB II
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. DASAR PENDIDIKAN

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara sebagai Lembaga Pendidikan


Tinggi dalam lingkungan Kementerian Agama RI mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Sesuai dengan keputusan tersebut, program sarjana merupakan
pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat
sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari
penyelenggaraan program sarjana adalah menyiapkan mahasiswa menjadi intelektual
dan/atau ilmuwan yang berbudaya mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja
serta mengembangkan diri menjadi profesional.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, STIT Al-Mathiriyah mengemban misi yang


diproyeksikan melalui penjabaran tujuan pendidikan.

B. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Umum
Menghasilkan lulusan dan sarjana yang bertanggung jawab dan memiliki sifat sebagai
berikut :
a. Bersifat terbuka dan dapat menghargai pendapat orang lain, sehingga mampu
mengembangkan kepribadian yang sehat, tangguh, dan berbudi luhur berdasarkan
Pancasila.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan intelektual, profesional, dan
berjati diri Islami.
c. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan inovatif,
edukatif, dan inisiatif dalam pengembangan pendidikan dan teknologi berjiwa
Islami.
2. Tujuan Khusus
a. Program Sarjana
Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang berkualitas dan memiliki sifat
serta berperilaku sebagai berikut :
a) Berjiwa pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.

4
b) Bersikap positif dan berkepribadian yang mandiri sehingga mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya dengan arif dan
bijaksana, mengamalkannya untuk menjawab tuntutan kebutuhan dalam
masyarakat.
c) Dapat bekerja dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengelolaan atas dasar konsep-konsep yang umum.
d) Dapat senantiasa membina diri berdasarkan wawasan keilmuan dan
mengembangkan keterampilan ke arah tingkat kualitas kerja yang tinggi.
e) Mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan studi pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
b. Peningkatan Mutu
Muatan yang bersifat khusus yang mewarnai karakteristik pendidikan STIT Al-
Mathiriyah diimplementasikan sebagai penunjang tujuan di atas adalah :
1. Perkuliahan dijalankan secara intensif dengan melaksanakan sistem
pemantauan secara rutin akan kehadiran staf pengajar dan mahasiswa,
sehingga perkuliahan dapat dilaksanakan 16 minggu dalam tiap
semester dengan materi perkuliahan sebagaimana diprogramkan.
Kegiatan 16 (enam belas) minggu waktu perkuliahan meliputi
kegiatan kuliah minimal selama 14 (empat belas) minggu dan kegiatan
ujian selama 2 (dua) minggu.
2. Pengadaan praktikum guna memperdalam penguasaan materi kuliah
dan mengembangkan kemampuan analisa serta kreatifitas mahasiswa.
3. Pengadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang terbentuknya
masyarakat ilmiah melalui peningkatan kuantitas forum temu ilmiah
para mahasiswa, baik untuk lingkungan sendiri maupun masyarakat
pada umumnya.
C. PROGRAM PENDIDIKAN
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara sampai saat ini telah
menyelenggarakan 1 Program Pendidikan Sarjana, yaitu Pendidikan Manajemen
Pendidikan Islam. Adapun Visi, Misi, dan Tujuan Prodi Pendidikan Manajemen
Pendidikan Islam, sebagai berikut :

Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam
a. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam
5
Visi
Unggul dan kompetitif dalam penyelenggaraan pendidikan Manajemen Pendidikan
Islam berbasis keislaman Tahun 2022.
Misi
1. Mewujudkan tenaga kependidikan dan pengajaran yang profesional dalam bidang
Manajemen Pendidikan Islam.
2. Mengembangkan metodologi pembelajaran Manajemen Pendidikan Islam yang
kreatif dan inovatif.
3. Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan pembelajaran Manajemen
Pendidikan Islam.
4. Meningkatkan upaya-upaya signifikan dalam bidang pengabdian dan kerjasama
dengan berbagai institusi penyelenggara pendidikan Manajemen Pendidikan Islam.
5. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga
pemerintah dan swasta.
6. Menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi keilmuan di bidang Manajemen
Pendidikan Islam.
b. Tujuan
1. Menghasilkan guru bidang pendidikan Manajemen Pendidikan Islam yang
mempunyai kapasitas dan kapabilitas di bidangnya.
2. Menyiapkan peneliti dalam bidang pengembangan Manajemen Pendidikan Islam.
3. Menyiapkan pengkaji hukum Islam dari sumbernya yang asli (kitab-kitab turats).
D. SARANA PENDIDIKAN
1. Kampus
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara dibangun di dalam lingkungan
Pondok Pesantren. Merupakan lembaga pendidikan tinggi berbasis pendidikan yang
didirikan dan memiliki kampus yang menyatu dengan Pondok Pesantren. Namun
demikian, dengan berbekal kepercayaan dari berbagai pihak lembaga ini terus
berusaha untuk selalu berbenah menuju sebuah kampus yang ideal.
2. Ruang Kuliah
Ruang kuliah yang dimiliki Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara
sebanyak 4 ruang yang selama ini cukup untuk menampung kebutuhan perkuliahan
program yang dimiliki.
3. Laboratorium Komputer dan Bahasa

6
Laboratorium komputer dan bahasa yang integral dengan kampus Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara mengelola dan mengembangkan mata kuliah
Manajemen Pendidikan Islam bagi kalangan insan kampus dan pelatihan kebahasaan
dengan sarana yang cukup memadai.
4. Perpustakaan
Keberadaan perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi khususnya di Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara merupakan suatu keharusan mengingat
peranannya yang cukup penting untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Sejalan dengan fungsi perpustakaan yang edukatif, informatif, dokumentatif, dan
rekreatif maka perpustakaan tidak hanya sebagai sesuatu yang statis namun juga
mencerminkan sesuatu aktifitas yang dinamis dalam bidang layanan informasi,
layanan sirkulasi, layanan koleksi referensi dan lain sebagainya. Untuk itu
perkembangan sebuah lembaga pendidikan tinggi akan diikuti pola oleh peningkatan
peran perpustakaannya.
a. Tata Tertib Perpustakaan
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari di perpustakaan berlaku ketentuan-
ketentuan yang harus dipahami dan ditaati oleh pemakai, dengan tujuan agar semua
kegiatan dapat terlaksana dengan baik, yaitu :
1. Harus terdaftar sebagai mahasiswa aktif dan memiliki Kartu Tanda Mahasiswa
(KTM), kartu yang lain tidak berlaku.
2. Meletakkan tas dan barang bawaan lainnya di tempat yang telah ditentukan
(kecuali barang-barang berharga).
3. Tidak boleh merokok dan makan/minum di dalam ruang baca.
4. Berpakaian yang sopan dan memakai sepatu.
5. Baju hangat atau jaket harus diletakkan di tempat penitipan barang.
6. Tidak diperkenankan membawa buku/majalah dari luar perpustakaan kecuali
buku catatan.
7. Yang akan belajar dengan memakai buku/majalah dari luar perpustakaan,
diharuskan mencatatkan pada petugas hal-hal berikut :
1) Macam/judul buku yang dibawa masuk.
2) Meninggalkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pada petugas untuk
kemudian mengambilnya kembali dengan menunjukkan buku yang dibawa
masuk.
7
b. Peminjaman
Mengingat koleksi buku pustaka masih jauh dari lengkap, maka jangka waktu
peminjaman dan jumlah buku yang dapat dipinjam ditentukan sebagai berikut :
1. Peminjam hanya dapat meminjam sebanyak 1 (satu) buku dengan jangka waktu
peminjaman dan jumlah buku yang dapat dipinjam ditentukan sebagai berikut :
1) Mahasiswa yang sedang menulis skripsi diperkenankan meminjam 3 buku
dengan jangka waktu peminjaman 2 (dua) minggu.
2) Dosen tetap yang mengajar pada semester yang sedang berjalan,
diperkenankan meminjam buku sebanyak-banyaknya 2 (dua) buku dengan
jangka waktu peminjaman 1 (satu) bulan.
3) Dosen tidak tetap dan dosen yang tidak mengajar pada semester berjalan
tidak diperkenankan melakukan peminjaman buku.
2. Perpanjangan waktu peminjaman diperkenankan apabila buku-buku tersebut
tidak dipesan oleh calon pembaca/peminjam lainnya. Lama waktu perpanjangan
1 (satu) minggu, pada saat perpanjangan, buku harus ditunjukkan kepada
petugas. Peminjam harus dapat menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
yang masih berlaku dan bagi dosen tetap yang ingin meminjam buku untuk
mengajar diminta menunjukkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan
mengajar pada semester itu.
c. Sanksi
Peminjam bahan pustaka yang mengembalikan pinjamannya melebihi batas waktu
yang telah ditentukan, dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Terlambat 1-3 hari, diberi peringatan dan tidak boleh meminjam selama 1 (satu)
minggu.
2. Terlambat 4-6 hari, diberi peringatan dan tidak boleh meminjam selama 2 (dua)
minggu.
3. Peminjam yang dua kali berturut-turut melanggar ketentuan terlambat, akan
dikenakan sanksi tidak boleh meminjam buku selama 1 (satu) semester.
4. Apabila buku yang dipinjam mengalami kerusakan berlaku ketentuan sebagai
berikut :
1) Bila kerusakan masih dapat diperbaiki, peminjam harus mengganti biaya
perbaikan.
2) Bila kerusakan tidak dapat diperbaiki lagi, maka peminjam harus mengganti
buku dengan buku baru yang sama baik judul dan penerbitnya. Apabila
8
buku tersebut ternyata tidak beredar di toko buku lagi, peminjam
diwajibkan memenuhi ketentuan seperti halnya yang berlaku pada buku
yang hilang.
3) Bila peminjam menghilangkan buku pinjamannya, maka peminjam
diwajibkan mengganti buku yang sama dengan buku tersebut, baik judul,
penerbit, dan tahun terbitnya.
4) Penggantian dengan fotocopy tidak diperkenankan; bila buku benar-benar
tidak ada di toko buku, maka peminjam diharuskan mengganti dengan
membayar 2x harga pembelian terakhir.
5) Batas akhir penggantian buku, bila bukunya hilang adalah 2 (dua) minggu
setelah batas waktu peminjaman habis; perpustakaan akan membelikan
buku yang hilang dan peminjam harus mengganti harga buku dan biaya
pemesanan.
6) Bila peminjam tidak memberitahukan kepada petugas bahwa buku yang
dipinjam hilang, maka kepada peminjam akan diberi peringatan tertulis
untuk mengganti buku tersebut dengan batas waktu 1 (satu) bulan. Bila
belum terselesaikan juga, maka peminjam akan dikenakan denda 10% dari
harga buku setiap hari keterlambatannya.

5. Asrama Mahasiswa
Sarana yang disediakan untuk mahasiswa yang tidak kalah pentingnya adalah sarana
akademis yang lain yaitu asrama mahasiswa yang menyatu dengan pondok pesantren.
Hal ini sangat menguntungkan bagi orang tua maupun mahasiswa karena biaya kamar
yang tersedia sangat murah, sekaligus dapat mengikuti kegiatan dalam pesantren.
Sehingga tercipta suatu kondisi yang harmonis dan sinergis dalam membentuk indan
yang berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ.

6. Masjid
Sebagai kampus yang menyatu dengan sebuah pondok pesantren adalah wajar bila
keberadaan sarana ini memiliki jumlah yang agak banyak sehingga dapat menampung
insan kampus meupun santri menjalankan ibadahnya dengan baik.
7. Kantor Sekretariat Organisasi Mahasiswa

9
Kantor Sekretariat Organisasi mahasiswa merupakan gedung yang berdiri sendiri dan
merupakan ruang unit kegiatan kemawsiswaan. Penyediaan sarana ini dimaksudkan
agar mahasiswa lebih optimal dalam mengaktualisasikan kreatifitas yang diinginkan.
8. Klinik Pengobatan
Klinik pengobatan merupakan sarana yang cukup vital, keberadaannya adalah suatu
keharusan. Mengingat populasi penduduk di dalam pesantren yang sudah sangat
padat. Dengan pengelolaan secara profesional dan di dukung oleh tenaga medis dari
pemerintah dan kini telah membuka layanan yang beragam.
9. Koperasi Mahasiswa

Koperasi Mahasiswa (KOPMA) adalah suatu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak
di bidang kewirausahaan (ekonomi) dengan beranggotakan mahasiswa STIT Al-
Mathiriyah.

10. Wifi Area


Wifi area merupakan fasilitas penunjang pendidikan yang disediakan oleh STIT Al-
Mathiriyah bekerjasama dengan PT. Telkom.

BAB III
REGISTRASI MAHASISWA
A. TUJUAN
1. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada setiap semester.
2. Untuk mengetahui banyaknya mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik secara
aktif setiap semester.
3. Untuk mendapatkan data tentang aktifitas dan keadaan mahasiswa
B. MACAM REGISTRASI MAHASISWA
1. Registrasi Administrasi
Yang dimaksud dengan registrasi administrasi adalah pelayanan untuk memperoleh
status sebagai mahasiswa pada jenjang serta program studi yang ditempuh di Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
Kegiatan ini wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa secara tertib pada setiap awal
semester sesuai ketentuan Kalender Akademik.
a. Registrasi Administrasi Calon Mahasiswa Baru
Syarat-syarat :

10
1. Setiap calon mahasiswa baru harus datang sendiri untuk menyelesaikan
registrasi administrasi.
2. Membawa surat keterangan kelulusan dari sekolah asal dan semua
kelengkapan pendaftaran yang telah ditetapkan.
3. Mengisi formulir registrasi administrasi calon mahasiswa baru serta
menandatangani surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Muratara.
4. Mengikuti tes seleksi yang diadakan pada saat pendaftaran.
Sanksi :
1. Setiap calon mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan,
tidak dapat diterima sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-
Mathiriyah Muratara.
2. Setiap calon mahasiswa yang terlambat registrasi administrasi, dengan alasan
apapun tidak dapat dibenarkan dan dianggap mengundurkan diri.
3. Setiap calon mahasiswa yang memberikan keterangan tidak benar dapat
dibatalkan registrasi administrasinya atau dikeluarkan dari Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
4. Registrasi administrasi dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan dan tidak
ada perpanjangan waktu kecuali ada ketentuan lain.
b. Registrasi Administrasi Mahasiswa Lama

Kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa pada setiap awal semester untuk dapat
dinyatakan sah mengikuti kegiatan akademik sebagai mahasiswa aktif. Setiap
mahasiswa lama diharuskan datang sendiri untuk menyelesaikan registrasi.

Syarat-syarat :
1. Mendaftarkan diri dengan membayar uang SPP serta biaya lain sebesar yang
telah ditetapkan untuk masing-masing mahasiswa.
2. Setelah membayar, melapor ke BAK dan mengambil Kartu Rencana Studi
(KRS) untuk melakukan kepenasehatan dengan melampirkan foto copy Kartu
Hasil Studi (KHS) semester sebelumnya dan slip pembayaran.
3. Menyerahkan berkas permohonan cuti kuliah serta surat keterangan ijin
registrasi kembali dari Ketua bagi mahasiswa yang tidak terdaftar sebagai
mahasiswa katif atau cuti akademik pada semester sebelumnya.
Sanksi :

11
1. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi pada suatu semester
tertentu tanpa persetujuan Ketua, dinyatakan bukan mahasiswa untuk semester
tersebut dan diperhitungkan dalam masa studinya.
2. Mahasiswa yang terlambat registrasi administrasi dengan alasan apapun tidak
dibenarkan dan pada semester tersebut dinyatakan tidak terdaftar sebagai
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
3. Mahasiswa yang tidak terdaftar harus mengajukan permohonan cuti akademik
kepada Krtua selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak penutupan waktu
registrasi administrasi.
4. Mahasiswa yang tidak terdaftar lebih dari 2 (dua) semester secara kumulatif
dianggap mengundurkan diri sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
5. Registrasi administrasi dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan dan tidak
ada perpanjangn waktu kecuali ada ketentuan lain.

Daftar ulang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa selama yang


bersangkutan belum dinyatakan Lulus Studi dan atau Selesai Studi agar dapat
dinyatakan sebagai mahasiswa aktif.

2. Registrasi Akademik
Yang dimaksud dengan registrasi akademik adalah layanan untuk memperoleh hak
mengikuti kegiatan akademik bagi mahasiswa pada semester tertentu di sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
1. Kegiatan registrasi akademik, meliputi :
a. Penyusunan/Pengisian KRS
b. Pengisian dan Pengesahan KRS
c. Pembatalan/Penambahan mata kuliah yang akan ditempuh.
2. Konsultasi rencana studi, merupakan kegiatan antara mahasiswa dengan dosen
Pembimbing Akademik (Dosen Wali) untuk menyusun KRS dan dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku/kalender akademik dengan syarat :
a. Membawa KHS semester sebelumnya yang asli dan fotocopy 1 (satu) lembar
b. Menunjukkan lampiran tanda bukti/slip pembayaran
c. Telah mengikuti mata kuliah prasyarat dari mata kuliah yang akan ditempuh
dengan nilai minimal D.

12
3. Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu matakuliah apabila telah
memenuhi ketentuan yang berlaku dan disetujui oleh Dosen Pembimbing
Akademik (PA) nya.
4. Melakukan input data pemrograman ke dalam Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) atas semua matakuliah yang akan ditempuh dan telah disetujui oleh
dosen PA-nya secara online melalui internet sesuai jadwal yang telah ditentukan
Bagian Akademik.
5. KRS yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen PA serta telah diinputkan
ke dalam program yang harus diserahkan ke Bagian Akademik.

Penyusunan KRS adalah proses penentuan jumlah dan jenis matakuliah yang
akan ditempuh dalam satu semester dengan menunjukkan Kartu Hasil Studi (KHS)
semester sebelumnya dan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan (beban
studi, indeks prestasi semester) bersama-sama dengan dosen PA.

C. MUTASI MAHASISWA
Yang dimaksud dengan mutasi mahasiswa adalah perubahan data mahasiswa yang
meliputi status akademik dan administrasi. Mutasi mahasiswa dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Berhenti Studi Sementara (Cuti Akademik)
a. Cuti akademik adalah penundaan registrasi administrasi dalam jangka waktu
tertentu dengan ijin Ketua Prodi.
b. Seorang mahasiswa dapat mengajukan permohonan cuti akademik paling lama 2
(dua) semester secara kumulatif dan dapat dilakukan dengan tidak berurutan.
c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi
mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Ketua tetap diperhitungkan
sebagai masa studi.
d. Mahasiswa berhak mengajukan cuti akademik sesudah mengikuti perkuliahan
sekurang-kurangnya 2 (dua) semester dan telah lolos tahap persiapan.
e. Permohonan cuti akademik diajukan kepada Ketua dengan disertai alasan-alasan
yang kuat dan diketahui oleh Wakil Ketua I dan orang tua/wali/instansi
mahasiswa yang bersangkutan, paling lambat 1 (satu) bulan sejak penutupan
waktu registrasi akademik.
f. Cuti kuliah diambil jika keadaan sangat memaksa.

13
g. Mahasiswa yang mengajukan cuti kuliah tetap dikenakan tanggungan biaya yang
harus dipenuhi sesuai dengan ketetapan yang berlaku berdasarkan tahun angkatan
masing-masing.

2. Perpindahan Mahasiswa
a. Perpindahan Mahasiswa Reguler
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara menerima perpindahan
mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain dengan syarat; Program Studi dan jenjang
pendidikannya sama. Mahasiswa pindahan diwajibkan mengajukan permohonan
tertulis kepada Ketua dengan tembusan Wakil ketua I dan disertai alasan yang
kuat, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum kuliah tahun akademik baru dimulai.

Syarat-syarat Perpindahan Mahasiswa Reguler :


- Menyerahkan transkrip akademik asli yang telah ditandatangani oleh Pimpinan
Perguruan Tinggi asal.
- Surat Keputusan Pimpinan Tinggi asal yang menyatakan bahwa mahasiswa
bersangkutan tidak terancam drop out.
- Menunggu jawaban tertulis dari Ketua STIT Al-Mathiriyah yang akan diterima
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) minggu semenjak permohonan
diterima.
- Ketua STIT Al-Mathiriyah memberi penolakan atau meneruskan permohonan
kepada Program Studi di STIT Al-Mathiriyah yang dituju.
- Jika mahasiswa diterima Ketua Program Studi yang bersangkutan
melaksanakan evaluasi dan konversi sks.
- Jumlah sks yang diakui adalah maksimal 80% dari sks yang ditempuh dengan
nilai minimal C.
- Usulan Ketua Prodi tentang jumlah sks yang dapat diakui, disampaikan kepada
Ketua STIT Al-Mathiriyah selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah
dokumen dan disposisi STIT Al-Mathiriyah dikeluarkan.
- Ketua STIT Al-Mathiriyah mengeluarkan SK penerimaan/penolakan bagi
mahasiswa pindahan.
- Mahasiswa yang diterima harus membayar kewajiban finansial yang
ditetapkan oleh STIT Al-Mathiriyah Muratara.

14
- Batas waktu studi untuk mahasiswa pindahan adalah waktu sisa sejak mulai
studi di Program Studi asal sampai maksimal 14 (empat belas) semester. Jika
dalam waktu 14 (empat belas) semester mahassiwa tersebut belum lulus,
dinyatakan putus studi.
b. Perpindahan Mahasiswa Alih Jenjang
- Tujuan alih jenjang adalah untuk memberikan kesempatan kepada lulusan
Program Diploma yang memenuhi persyaratan ke jenjang atasnya.
- Syarat-syarat perpindahan mahasiswa alih jenjang sebagai berikut :
1) Menyerahkan ijazah diploma dan transkrip matakuliah berikut nilainya
yang sudah dilegalisir.
2) Membawa ijazah SMA/SLTA atau yang sederajat dan sudah dilegalisir.
3) Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Mengikuti seleksi/testing yang dilaksanakan oleh Program Studi yang
dituju.
5) Mahasiswa yang lulus seleksi/diterima mendapatkan transkrip konversi
matakuliah, dan surat persetujuan dari Ketua Prodi.
6) Semua berkas penerimaan mahasiswa alih jenjang dan pindahan
diserahkan di BAAK untuk proses Heregistrasi dan pemrograman sesuai
dengan alur.
7) Mahasiswa yang diterima harus membayar kewajiban finansial yang
ditetapkan di STIT Al-Mathiriyah.
c. Perpindahan Mahasiswa antar Prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-
Mathiriyah
Perpindahan mahasiswa antar Program Studi di lingkungan STIT Al-Mathiriyah
dapat dilakukan dengan memperhatikan syarat-syarat berikut :
1) Memenuhi persyaratan akademik baik yang telah ditentukan oleh
pemerintah maupun STIT Al-Mathiriyah.
2) Konversi matakuliah antar Program Studi hanya mungkin dilakukan bila
tidak berbeda pokok bahasan matakuliahnya.
3) Waktu minimal untuk dapat pindah ke Program Studi lain di STIT Al-
Mathiriyah adalah 2 (dua) semester.
4) Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik pada
Program Studi asal.
5) Tidak pernah melanggar peraturan Program Studi asal.
15
6) Persetujuan pindah dari Program Studi asal.
7) Ketua Program Studi yang dituju menyatakan secara tertulis kesediaannya
untuk menerima.
8) Perpindahan mahasiswa antar Program Studi hanya boleh 1 (satu) kali
selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa STIT Al-Mathiriyah
Muratara

d. Perpindahan Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Lain


1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara yang akan
pindah ke Perguruan Tinggi lain harus mengajukan permohonan kepada Ketua
dengan tembusan Wakil Ketua I, disertai alasan kepindahannya.
2. Mahasiswa yang mengajukan permohonan pindah ke Perguruan Tinggi lain
dan prosesnya telah selesai, dinyatakan bukan sebagai mahasiswa STIT Al-
Mathiriyah
3. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak dapat diterima
kembali sebagai mahasiswa STIT Al-Mathiriyah Muratara.
4. Bagi mahasiswa yang akan transfer, matakuliah yang sudah ditempuh
sebelumnya dapat diakui nilainya jika sama dengan matakuliah yang akan
ditempuh dengan syarat melampirkan hasil studi/transkrip nilai.
3. Mahasiswa Tugas Belajar
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara menerima tugas belajar dari
Instansi Pemerintah/Swasta dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Berijazah Akademi/Sarjana Muda Perguruan Tinggi asal.
2. Memenuhi syarat-syarat akademik dan administrasi yang ditentukan.
3. Berasal dari Program Studi yang sesuai
4. Penerimaan mahasiswa tugas belajar dilakukan oleh Ketua atas pertimbangan
Wakil Ketua I dan dilakukan sepanjang daya tampung memungkinkan.
Mahasiswa tugas belajar diwajibkan mengajukan permohonan tertulis kepada
Ketua dengan tembusan kepada Wakil Ketua I paling lambat 2 (dua) minggu
sebelum perkuliahan tahun akademik baru dimulai.
4. Lulus/ Selesai Studi
Mahasiswa yang lulus ujian sarjana berhak memperoleh ijazah dan gelar sarjana.
Ujian sarjana akan diatur dalam SK Ketua.
5. Berhenti Studi Tetap (Putus Kuliah)
16
Mahasiswa putus kuliah adalah mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan
evaluasi keberhasilan studi dua tahun pertama, dua tahun kedua, akhir program studi
sarjana, dan tidak daftar ulang lebih dari 2 (dua) semester berturut-turut.

a. Jumlah mahasiswa putus kuliah tiap semester dilaporkan Wakil Ketua I ke


Ketua.
b. Ketua mengeluarkan SK putus kuliah untuk mahasiswa yang bersangkutan.
6. Meninggal Dunia
Apabila ada mahasiswa meninggal dunia, Wakil Ketua I harus melaporkan kepada
Ketua.
7. Pemberhentian Sebagai Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah
Muratara (Drop Out/DO)
Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau sementara apabila melanggar
tata tertib kampus atau ketentuan lain yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Al-Mathiriyah Muratara.
D. STATUS AKADEMIK MAHASISWA
Mahasiswa dinyatakan telah lulus dan selesai dalam studinya jika telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Telah menempuh/menyelesaikan matakuliah dan memenuhi jumlah sks yang
ditetapkan tiap Program Studi pada tiap-tiap jenjang.
2. Tidak ada nilai D atau E
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00
4. Telah menyelesaikan tugas skripsi sesuai ketentuan yang berlaku pada tiap-tiap
jenjang studi.
5. Telah memenuhi dan melunasi semua tanggungan baik administrasi, keuangan,
maupun pinjaman buku, dan lain-lain.
E. KARTU TANDA MAHASISWA (KTM)
1. KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Mathiriyah dan berlaku selama menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
2. KTM diterimakan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi
administrasi secara lengkap sesuai ketentuan yang berlaku.
3. KTM harus ditunjukkan kepada petugas di bagian pelayanan setiap mahasiswa
membutuhkan pelayanan jasa baik pelayanan administrasi akademik, keuangan,

17
perpustakaaan maupun keperluan lain. Bila tidak dapat menunjukkannya maka tidak
dapat dilayani.
4. KTM tersebut harus sesuai dengan data mahasiswa, apabila ada ketidakcocokan
dapat dilaporkan untuk diganti. Mahasiswa tersebut dapat menggunakan KTM
sementara yang dikeluarkan oleh bagian akademik.

18
BAB IV

KEGIATAN AKADEMIK

Kegiatan akademik merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran mahasiswa sejak


diterima sebagai mahasiswa STIT Al-Mathiriyah sampai selesai studi. Untuk menunjang
proses pembelajaran, digambarkan suatu sistem yang dikenal sebagai Sistem Kredit Semester
(SKS). Kegiatan pembelajaran pada semester 1 dimulai dengan admisi (penerimaan) dan
registrasi (pendaftaran) dan selanjutnya diikuti perencanaan studi dan seterusnya sampai
diterbitkannya Kartu Hasil Studi (KHS). Kegiatan tersebut berulang pada tiap semester
berikutnya.

A. SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS)


Sistem kredit adalah sistem perkuliahan yang menghargai semua kegiatan
akademik mahasiswa dan dosen dalam penyelenggaraan program lembaga pendidikan
dengan cara memberi kreit untuk setiap matakuliah yang ditempuh dengan persyaratan
nilai tertentu (lulus). Kredit ini berlaku selama mahasiswa aktif kuliah dalam rentang
waktu yang telah ditetapkan.
Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program
pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 23-24 minggu
kerja terdiri dari :
 17 - 18 minggu kegiatan terstruktur dan terjadwal, seperti : kuliah, praktikum, dan
kerja lapangan, dan lain-lain.
 2 minggu kegiatan ujian dan evaluasi.
 3 - 4 minggu kegiatan administrasi mahasiswa.

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan
besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif
dari suatu program tertentu serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan
bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar. Unit terkecil dari kredit
disebut Satuan Kredit Semester (SKS).

19
Rumusan satu SKS untuk setiap jenis kegiatan akademik dijabarkan sebagai
berikut :

1. Untuk Mahasiswa
Untuk penyelenggaraan kuliah (teori), setara dengan beban studi untuk
mengikuti keseluruhan tiga macam kegiatan perminggu dalam satu semester sebagai
berikut :
 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen untuk menelaah materi,
misalnya dalam bentuk kuliah, seminar, dan sebagainya.
 60 menit kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan akademik yang tidak
terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misalnya mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen di luar jam kuliah.
 60 menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan secara
mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau tujuan lain dari suatu tugas
akademik (mrnyusun, menyempurnakan catatan kuliah, membaca buku
acuan/referensi).
2. Untuk Dosen
 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa.
 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur.
 60 menit pengembangan materi kuliah.

a. Tujuan Sistem Kredit Semester (SKS)

Tujuan umum penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah agar dapat lebih
memenuhi tuntutan pengembangan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian
program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberi kemungkinan
lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang
profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.

Tujuan khusus penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah :

 Untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar
agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
 Untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil
matakuliah yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

20
 Untuk memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan
output jamak dapat dilaksanakan.
 Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu yang sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
 Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar
mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
 Untuk memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi di
lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara.
 Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Al-Mathiriyah Muratara ke Perguruan Tinggi lainnya dan sebaliknya.
b. Ciri-ciri Sistem kredit
 Dalam sistem kredit tiap-tiap matakuliah diberi harga yang dinamakan nilai
kredit.
 Nilai kredit untuk matakuliah yang berlainan tidak perlu sama.
 Nilai kredit untuk masing-masing matakuliah ditentukan atas besarnya usaha
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program kuliah,
praktikum, maupun tugas-tugas lain.
B. AGIHAN KREDIT SEMESTER
Adalah jumlah sks dari seluruh matakuliah yang disajikan dalam program studi
yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk dapat dinyatakan lulus studi.
C. SEMESTER

Adalah kurun waktu yang setara dengan 23 sampai dengan 24 minggu efektif di
mana proses belajar dilaksanakan (termasuk untuk penyelenggaraan UTS, UAS, dan
proses administrasi akademik mahasiswa).

D. TAHUN AKADEMIK

Tahun akademik adalah kurun waktu terdiri dari dua semester untuk program
studi sarjana (S1). Awal tahun akademik ditetapkan sekitar bulan September – awal
Oktober.

E. PROGRAM STUDI

21
Program studi adalah program pendidikan bermuatan tagihan kredit matakuliah
yang mewarnai bidang keahlian (profesi) dari suatu jenjang tertentu (Sarjana).

F. TAHAPAN PENDIDIKAN

Tahapan pendidikan adalah program pendidikan pilihan dari program studi yang
dirangkum secara berjenjang di mana tahapan pendidikan yang rendah merupakan
prasyarat untuk tahapan pendidikan yang lebih tinggi.

G. SPP DAN DANA PEMBANGUNAN


Setiap mahasiswa STIT Al-Mathiriyah dikenakan beban dana pendidikan sebagai
berikut :
1. SPP Tetap
2. SPP SKS
3. Dana pengembangan Pendidikan
Besarnya dana tersebut ditetapkan oleh Pimpinan disesuaikan dengan kondisi yang
ada.
H. BEBAN STUDI
Tugas akademik yang disetarakan dengan jumlah SKS matakuliah yang harus
ditempuh/diselesaikan dalam setiap semester yang berkaitan dengan proses tempuh studi.
Rata-rata waktu kerja dan kemampuan individu mendasari penentuan beban studi
yang dapat diambil mahasiswa dalam setiap semester. Seorang mahasiswa diperkirakan
mampu menyediakan waktu belajar sebanyak delapan sampai sepuluh jam sehari, atau
selama 48 sampai 60 jam seminggu. Sehingga tiga jam kerja setara dengan satu sks.
Dengan demikian, untuk tiap semester beban studi mahasiswa normal setara/ berkisar 18
sks.
Beban studi mahasiswa ditentukan berdasarkan kemampuan individu seorang
mahasiswa yang dinyatakan atau diukur melalui Indeks Prestasi Semester (IPS).
Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah nilai (bobot) prestasi hasil tempuh beban
studi selama satu semester, yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
IPS = ∑ (N x K) Dimana :
∑K N = Nilai matakuliah
K = Bobot sks matakuliah
Sebagai acuan untuk menentukan beban studi semester berikutnya dengan acuan
sks yang ditempuh sekarang 18 sks, dipergunakan tabel sebagai berikut :

22
IPS Sebelumnya Beban Studi Semester Indeks Perubahan SKS
Berikutnya

 = 3,0 24 SKS +6

 = 2,5 20 SKS +2

 = 2,0 18 SKS 0

 = 1,75 16 SKS -2

 = 1,5 14 SKS -4

 1,5 12 SKS -6

Untuk beban studi yang diambil sekarang lebih besar atau lebih kecil dari 18 sks,
penetapan beban studi semester berikutnya ditentukan dengan memperhatikan IPS dan
Indeks perubahan sks, dengan ketentuan batas maksimal 24 sks dan batas minimal 12
sks.

I. BIMBINGAN STUDI

Selama studi setiap mahasiswa memperoleh seorang dosen yang bertindak


sebagai Penasehat Akademik (PA). Tugas PA adalah membimbing mahasiswa dalam
pemecahan masalah akademik yang dihadapi selama menyelesaikan studinya.
Bimbingan hendaknya selalu mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga
mahasiswa dapat selesai tepat waktu dan memperoleh prestasi studi setinggi mungkin.

Selain itu setiap mahasiswa berhak mendapat dosen pembimbing dalam kegiatan
atau matakuliah tertentu, seperti pembimbing PPL/KKN, seminar/skripsi. Fungsi dosen
pembimbing adalah mengarahkan kegiatan mahasiswa agar tugasnya dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

a. Tugas Penasehat Akademik

Untuk memperlancar penyelenggaraan pendidikan menurut Sistem Kredit


Semester (SKS), diperlukan Penasehat Akademik (PA) yang dilaksanakan oleh Dosen
Wali dengan tugas-tugas sebagai berikut :

23
 Memeriksa kelengkapan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang
dibimbingnya untuk dapat mengikuti program pendidikan dalam semester yang
akan/sedang berlangsung.
 Membantu mahasiswa dalam mempertimbangkan jenis matakuliah wajib yang
dipelajarinya serta menghindari kemungkinan terjadinya waktu kegiatan yang
bersamaan.
 Menetapkan batas beban studi yang boleh diambil mahasiswa sesuai dengan IP
yang diperoleh mahasiswa pada akhir semester sebelumnya.
 Menyimpan masing-masing Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah diisi oleh
mahasiswa yang dibimbingnya dan telah mendapat persetujuan untuk kemudian
diserahkan ke Bagian Akademik.
 Mengikuti perkembangan studi setiap mahasiswa yang dibimbingnya sehingga
dapat mengetahui sedini mungkin hambatan studi mahasiswa.
 Memberikan konsultasi kepada mahasiswa apabila menemukan kesulitan dalam
menempuh studi.
 Mencatat data evaluasi belajar mahasiswa serta IP yang dicapai mahasiswa pada
akhir semester.
 Melaksanakan evaluasi keberhasilan studi mahasiswa yang dibimbingnya seperti
yang tercantum dalam sanksi akademik.
b. Tata cara Pelaksanaan Kepenasehatan Akademik
Kepenasehatan akademik mahasiswa dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
 Setelah mahasiswa terdaftar di lembaga dan telah menyelesaikan proses daftar
ulang (Heregistrasi), mahasiswa mendapat penjelasan tentang pelaksanaan Sistem
Kredit dari Bagian Akademik dalam masa Orientasi Studi/Pembekalan (Studium
General).
 Untuk dapat menyusun Program Studi dengan tepat mahasiswa diwajibkan
berkonsultasi dengan Dosen Wali yang telah diatur oleh Bagian Akademik.
 Bagi mahasiswa yang mengalami hambatan studi, penasehat akademik dapat
dilaksanakan secara aktif maupun pasif oleh dosen wali yang telah ditunjuk.
 Dosen wali memberi kepenasehatan akademik kepada mahasiswa tentang
kelangsungan studinya berdasarkan data evaluasi hasil belajar.

J. INDEKS PRESTASI
24
Adalah nilai (bobot) prestasi hasil tempuh beban studi.

1. IP Semester (IPS)
Bobot prestasi hasil tempuh beban studi persemester yang dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
IPS = ∑ N x K Dimana :
∑K N = Nilai matakuliah
K = Bobot sks matakuliah
2. IP Tahapan (IPT)
IP Tahapan adalah bobot prestasi hasil tempuh tahap pendidikan (Tahap Persiapan
dan tahap Sarjana) yang dihitung secara komulatif dalam setiap tahapan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
IPT = ∑ N x K (Setiap Tahapan Pendidikan)
∑K
Dimana :
N = Nilai matakuliah dalam tahapan pendidikan
K = Bobot sks matakuliah tahapan pendidikan yang dimaksudkan
Nilai matakuliah yang bukan merupakan agihan kredit dari tahapan pendidikan lain
tidak dapat dipergunakan untuk menghitung IPT yang dimaksudkan.
3. IP Komulatif (IPK)
IP Komulatif adalah bobot prestasi hasil tempuh keseluruhan agihan kredit program
studi dan dihitung tidak secara rata-rata dari IPS maupun IPT, tetapi dengan rumus
sebagai berikut :
IPK = = ∑ N x K (Komulatif)
∑K
Dimana :
N dan K nilai dan bobot sks matakuliah yang telah diambil/ditempuh dari program
studi yang dimaksudkan.
K. UJIAN SEMESTER
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
UTS adalah ujian yang diadakan untuk mengevaluasi hasil tempuh studi
setelah perkuliahan diselenggarakan 7 minggu dimana hasilnya dapat digunakan
sebagai acuan penentuan langkah lanjut guna memperoleh prestasi akhir semester
yang lebih baik.

25
Mahasiswa dapat mengikuti UTS jika telah menyelesaikan syarat administrasi
yang telah ditetapkan.
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
UAS adalah ujian yang diadakan pada akhir semester untuk mengevaluasi
hasil tempuh studi seluruh perkuliahan yang terjadwalkan dalam satu semester.
Mahasiswa dapat mengikuti UAS jika telah menyelesaikan syarat administrasi
yang telah ditetapkan.
L. SEMINAR
Seminar adalah forum ilmiah yang dilaksanakan secara terbuka untuk
mengevaluasi/menilai karya ilmiah hasil penyelesaian tugas mandiri yang dikerjakan
mahasiswa.
1. Seminar Proposal
Seminar proposal adalah seminar yang dilaksanakan untuk mengevaluasi proposal
dari tugas mandiri yang akan dikerjakan mahasiswa, sehingga materi pokok bahasan
karya ilmiah yang dimaksud memenuhi bobot ilmiah dan dapat disetujui untuk
dikerjakan.
Di dalam seminar proposal hadir :
- Staf pengajar sebagai pemberi masukan/sanggahan
- Mahasiswa sebagai penyaji proposal
- Mahasiswa lain yang berminat.
2. Seminar Hasil

Seminar hasil adalah seminar yang dilaksanakan secara terbuka untuk menilai
hasil penyelesaian Skripsi yang telah selesai dikerjakan mahasiswa.

Dalam seminar skripsi hadir :

 Staf pengajar sebagai penguji


 Dosen pembimbing skripsi, sebagai moderator dan mewakili Pimpinan
STIT Al-Mathiriyah mengesahkan keputusan hasil evaluasi pelaksanaan
seminar.
 Mahasiswa sebagai penyaji untuk mempertanggungjawabkan hasil karya
ilmiahnya.
 Notulen seminar yang diambil dari mahasiswa yang dipilih oleh penyaji
untuk mencatat hal-hal penting dalam seminar.

26
 Mahasiswa lain yang berminat.

M. YUDISIUM

Adalah sidang yang diselenggarakan untuk mengevaluasi prestasi studi


mahasiswa dalam menempuh setiap tahapan pendidikan atau keseluruhan tahapan
pendidikan program studi yang ditempuh.

1. Yudisium dipimpin oleh Ketua atas koordinasi Wakil Ketua I dan II, dihadiri Staf
Pimpinan, Dosen Tetap, dan apabila dimungkinkan Dosen Tidak Tetap.
2. Yudisium diadakan setiap akhir semester genap untuk mengevaluasi tahapan dengan
jadwal khusus untuk mengevaluasi tahap akhir studi.
1) Bentuk/jenis keputusan yudisium
a. Lulus tahap
b. Tidak lulus tahap/tidak lulus studi
- Dispensasi akademik
- Gagal studi
c. Selesai studi
2) Lulus tahap

Predikat atas prestasi mahasiswa yang telah berhasil memenuhi


persyaratan yang telah ditetapkan untuk waktu tempuh suatu tahap pendidikan.

3) Selesai studi

Predikat atas prestasi mahasiswa yang telah berhasil memenuhi


persyaratan tempuh prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah
Muratara.

4) Dispensasi akademik

Kebijaksanaan yang dapat diperoleh dengan persyaratan tertentu untuk


dapat melanjutkan studi (tahapan persiapan, tahap akhir) dalam upaya untuk tidak
dikenakan sanksi gagal studi.

5) Gagal studi

27
Predikat atas ketidakberhasilan mahasiswa memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan untuk menyelesaikan tahapan studi keseluruhan program studi.

Apabila mahasiswa telah diyudisium, mereka berhak mendapatkan Surat


Keterangan Lulus. Penyerahan Ijazah dilaksanakan 1 (satu) bulan setelah
penyelenggaraan upacara wisuda. Selama menunggu wisuda, mahasiswa tersebut
diperkenankan mendapatkan copy Ijazah dan Transkrip.

N. PREDIKAT KELULUSAN

Predikat kelulusan untuk Program Strata 1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-
Mathiriyah Muratara terdiri dati 3 (tiga) tingkat, yaitu :

a. IPK 2,00 – 2,75 = Memuaskan


b. IPK 2,75 – 3,50 = Sangat Memuaskan
c. IPK 3,51 – 4,00 = Dengan Pujian (Cumlaude)

Predikat kelulusan cumlaude ditentukan juga dengan memperhatikan masa studi


maksimum (n+1).

O. WISUDA

Perjalanan akhir studi seorang mahasiswa adalah menjadi lulusan. Pelepasan


kelulusan seorang mahasiswa pada umumnya dilaksanakan dalam suatu upacara yang
disebut wisuda. Pada upacara wisuda, STIT Al-Mathiriyah memberikan penghargaan
kepada lulusan yang memiliki prestasi akademik tertinggi untuk masing-masing Program
Studi. Upacara wisuda merupakan Rapat Senat Terbuka Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Al-Mathiriyah Muratara yang diadakan setiap satu tahun sekali. Sidang senat terbuka
STIT Al-Mathiriyah untuk mengesahkan hasil yudisium tahap akhir dan gelar
Kesarjanaan program studi yang ditempuh dan dihadiri masyarakat serta orang tua
wisudawan.

1. Ketentuan Wisuda
a. Diselenggarakan minimal satu kali setahun dan harus diikuti oleh semua lulusan
kecuali ada ketentuan lain yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua.
b. Sebagai prasyarat alih jenjang di lingkungan STIT Al-Mathiriyah.

28
c. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat wajib hadir dalam acara wisuda.
d. Calon wisudawan adalah mahasiswa yang telah selesai studi (lulus program studi
STIT Al-Mathiriyah, dan persyaratan lain yang diberlakukan di lingkungan STIT
Al-Mathiriyah.
e. Biaya wisuda besarnya ditetapkan sesuai Surat Keputusan Ketua STIT Al-
Mathiriyah yang diterbitkan setiap akhir tahun akademik.
2. Syarat Mengikuti Wisuda
a. Terdaftar sebagai peserta wisuda dengan menyelesaikan seluruh ketentuan
administrasi
b. Telah dinyatakan lulus ujian skripsi
c. Menyerahkan naskah ujian skripsi yang telah disahkan Tim Penguji, rangkap 3
(tiga), dan sudah dijilid sesuai ketentuan.
d. Menyerahkan pas foto (hitam putih) terbaru ukuran 4x6 = 4 lembar dengan
ketentuan:
- Memakai jas/almamater
- Berdasi
- Telinga tampak dari depan
e. Membayar biaya wisuda
3. Tata tertib peserta prosesi wisuda
a. Seluruh wisudawan/wisudawati harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
wisuda (gladi kotor, gladi bersih, persiapan, dan prosesi).
b. Undangan berlaku sesuai ketentuan dan harus dibawa.
c. Undangan atau orang tua/wali wisudawan dan wisudawati tidak diperkenankan
mengambil gambar pada saat acara berlangsung, kecuali panitia yang ditunjuk dan
memakai tanda khusus.
d. Selama acara berlangsung tidak diperkenankan mengaktifkan Ring tone (nada
dering) dan menggunakan kontak suara memakai handphone (menerima dan
menelpon dengan Hp).
e. Undangan atau orang tua/wali wisudawan dan wisudawati hadir sesuai jadwal
yang ditentukan.
f. Tidak diperkenankan membawa anak-anak yang dapat mengganggu kekhidmatan
prosesi wisuda ke dalam ruangan/aula.
g. Bagi yang terlambat, tidak diperkenankan memasuki ruangan.

29
P. ETIKA DAN BUDAYA AKADEMIK

Dalam menggalang pergaulan di lingkungan kampus mahasiswa STIT Al-


Mathiriyah berpedoman/melaksanakan etika dan budaya akademik :

Bersikap sopan terhadap Pimpinan, Dosen, Asisten, dan Karyawan serta wajib
menggunakan tatanan pergaulan yang mencerminkan kepribadian/budaya bangsa
Indonesia.

1. Dalam mengikuti segala bentuk kegiatan baik kurikuler maupun ekstra kurikuler,
wajib berpenampilan rapi, sopan, bersepatu, dan disarankan tidak meroko di
lingkungan kampus, terutama di dalam ruang kelas, kantor, perpustakaan, dan
laboratorium.
2. Tidak menempelkan poster/pengumuman tanpa ijin Ketua (pejabat yang ditunjuk) dan
setelah memperoleh ijin harus ditempel pada tempat yang telah ditentukan.
3. Tidak melakukan segala macam bentuk kegiatan yang dapat menyebabkan rusaknya,
hilangnya sarana prasarana STIT Al-Mathiriyah atau yang dapat mengganggu
ketenangan/ketertiban lingkungan studi STIT Al-Mathiriyah.
4. Melengkapi diri dan dapat menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dalam
mengikuti berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan oleh STIT Al-Mathiriyah.
5. Mematuhi peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sebagai
pernyataan ikut bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pendidikan.
6. Bertanggung jawab atas pemberlakuan sanksi akibat pelanggaran yang dilakukan
terhadap peraturan/ketentuan yang ditetapkan.

BAB V
JENJANG DAN SISTEM PENDIDIKAN

30
A. JENJANG PENDIDIKAN

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara menyelenggarakan


Pendidikan Tinggi di bidang Pendidikan dan Bahasa untuk Program Studi Strata 1 yang
pelaksanaannya mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional. Adapun Program Studi yang
diselenggarakan adalah Program Studi Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam.

B. SISTEM PENDIDIKAN
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara sebagai lembaga
pendidikan tinggi harus selalu memperhatikan 6 (enam) faktor yaitu :
1. Faktor mahasiswa sebagai peserta didik, yang secara kodrati memili perbedaan-
perbedaan individual baik dalam bakat, minat, maupun kemampuan akademik.
2. Faktor tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli yang semakin meningkat.
3. Faktor perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat.
4. Faktor sarana pendidikan seperti : ruang kuliah, perpustakaan, dan laboratorium
yang memadai, dan lain sebagainya.
5. Faktor tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan
proses belajar mengajar.
6. Faktor dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam penyelenggaraan proses
belajar mengajar atas dasar SKS, merupakan komponen yang sangat
mempengaruhi hasil proses tersebut.

Dengan demikian maka sistem penyelenggaraan pendidikan yang memperhatikan dan


mempertimbangkan secara optimal keenam faktor tersebut. Salah satu sistem pendidikan
yang dipandang sesuai adalah Sistem Kredit Semester (SKS).

Program pendidikan yang terangkum pada setiap program studi dilaksanakan dengan
mempergunakan Sistem Kredit Semester (SKS) secara berjenjang. Setiap jenjang program
pendidikan disebut sebagai Tahapan Pendidikan dimana untuk masing-masing tahap
mempunyai agihan kredit tertentu.

Proses belajar mengajar yang berlangsung secara berjenjang melalui tahapan program
pendidikan diartikan bahwa dalam upaya menyelesaikan program studi secara menyeluruh,
disyaratkan harus menyelesaikan masing-masing tahapan pendidikan, di awali dari harus
lulus tahapan pendidikan yang paling rendah agar dapat menempuh tahapan pendidikan yang

31
lebih tinggi. Masing-masing tahapan bermuatan agihan matakuliah tertentu dan dibatasi oleh
waktu tempuh studi.

C. DAFTAR MATAKULIAH DAN PENYEBARANNYA


1. Sebaran Daftar Matakuliah STIT Al-Mathiriyah

Distribusi Matakuliah Prodi Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam

NO. K0DE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1 01000001 Pancasila dan Kewarganegaraan 2

2 01000002 Bahasa Indonesia 2

3 01000003 Bahasa Inggris 2

4 01000004 Bahasa Arab 2

5 01000005 Al Qur’an 2

6 01000006 Al Hadis 2

7 01000007 Teologi Islam 2

8 01030001 Ilmu Pendidikan Islam 2

9 01030401 Dasar-Dasar Manajemen 2

10 01030402 Dasar- Dasar Akuntansi 2

Jumlah 20

SEMESTER II

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01000008 Akhlak Tasawuf 2

32
2. 01000009 Fiqh/Ushul Fiqh 2

3. 01000010 Metode Studi Islam 2

4. 01000011 Sejarah Peradaban Islam 2

01030002 Sejarah Pendidikan Islam 2


5.

6. 01030403 Dasar-Dasar Komputer 2

7. 01030404 Tafsir Ayat-Ayat Manajemen 2

8. 01030405 Islam dan Manajemen 2

9. 01030406 Akuntansi Manajemen 2

10 01030407 Perencanaan Pendidikan 2

Jumlah 20

SEMESTER III

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1 01030003 Filsafat Pendidikan Islam 2

2. 01030005 Psikologi Pendidikan 2

3. 01030408 Manajemen Kurikulum 2

33
4. 01030409 Manajemen Pembelajaran 2

5. 01030410 Manajemen Peserta Didik 2

6. 01030411 Manajemen Kelas 2

01030412 Manajemen Pendidik dan Tenaga 2


7.
Kependidikan

01030413 Manajemen Sarana dan Prasarana 2


8.
Pendidikan

01030414 Aplikasi Komputer Manajemen I 2


9.
(Microsoft Office Access)

10. 01030415 Manajemen Persuratan 2

Jumlah 20

SEMESTER IV

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01030416 Manajemen Perkantoran 2

2. 01030417 Kepemimpinan Pendidikan 2

3. 01030418 Manajemen Humas dan Layanan Publik 2

4. 01030419 Manajemen Keuangan Pendidikan 2

01030420 Aplikasi Komputer Manajemen II (Visual 2


5.
Basic. Net)

34
6. 01030421 Manajemen Perpustakaan I 2

7. 01030422 Manajemen Lembaga Pendidikan Islam 2

8. 01030423 Supervisi Pendidikan 2

9. 01030424 Statistik Pendidikan 2

10 01030009 Profesi Kependidikan 2

Jumlah 20

SEMESTER V

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01030425 Manajemen Perpustakaan II 2

2. 01030426 Komunikasi Organisasi

3. 01030427 Pembuatan Keputusan 2

4. 01030428 Manajemen Strategik Pendidikan 2

5. 01030429 Etika Manajemen 2

6. 01030430 Perilaku Organisasi 2

7. 01030431 Psikologi Manajemen 2

8. 01030432 Manajemen Mutu Pendidikan 2

35
01030433 Pendekatan Sistem Dalam 2
9.
Pendidikan

10 01030434 Metode Penelitian Kuantitatif 2

Jumlah 20

SEMESTER VI

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01030010 Kewirausahaan 2

2. 01030013 Pendidikan Pra Sekolah* (Pilihan) 2

3. 01030015 Pendidikan MDTA* (Pilihan) 2

4. 01030435 Budaya Organisasi 2

5. 01030436 Sistem Informasi Manajemen 2

6. 01030437 Manajemen Diklat 2

7. 01030438 Manajemen Bisnis 2

8. 01030439 Inovasi Pendidikan 2

9. 01030440 Evaluasi Program Pendidikan 2

10 01030441 Metode Penelitian Kualitatif 2

Jumlah 20

36
SEMESTER VII

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01030442 Kebijakan Pendidikan 2

2. 01030443 Manajemen Perubahan 2

3. 01030444 Manajemen Konflik 2

4. 01030445 Manajemen Kinerja 2

5. 01030446 Komunikasi Interpersonal 2

6. 01030006 Bimbingan dan Konseling Islam 2

7. 01030008 Sosiologi Pendidikan 2

8. 01030014 Pendidikan Luar Sekolah* (Pilihan) 2

9. 01030016 Pendidikan Multikultural* (Pilihan) 2

Jumlah 18

37
SEMESTER VIII

NO. KODE MK MATA KULIAH SKS

(1) (2) (3) (4)

1. 01030448 KKN 4

2. 01030449 Skripsi 6

Jumlah 10

REKAPITULASI

SMT I II III IV V VI VII VIII JLH


SKS

BOBOT 20 20 20 20 20 20 18 10 148

2. Agihan Kredit dan Waktu Tempuh Tahapan Pendidikan

Agihan kredit dan waktu tempuh tahapan pendidikan dari program studi
ditabulasikan sebagai berikut :

PROGRAM TAHAPAN AGIHAN WAKTU TENGGANG


STUDI PENDIDIKAN KREDIT (SKS) STUDI WAKTU
(SEMESTER) STUDI
(SEMESTER)

STRATA 1 SARJANA 148 8 14

38
D. PRASYARAT MATAKULIAH

Prasyarat untuk matakuliah tertentu perlu ditetapkan mengingat proses


pemahamannya kan lebih mudah apabila matakuliah yang ditetapkan menjadi prasyarat sudah
berhasil dikuasai atau dalam pengertian yang sama, mengingat lingkup materi pokok bahasan
yang perlu dipecah menjadi sub-sub pokok bahasan yang kemudian dirangkum menjadi
matakuliah-matakuliah dan disajikan pada semester yang berbeda.

Prasyarat mengandung arti dinyatakan dalam bentuk ketentuan-ketentuan sebagai


berikut :

1. Prasyarat suatu matakuliah harus sudah selesai diambil/ditempuh agar dapat


mengambil matakuliah yang dipersyarati.
2. Suatu matakuliah dapat memiliki maksimal dua prasyarat matakuliah.
3. Matakuliah prasyarat tidak disajikan secara bersamaan dengan matakuliah yang
dipersyarati.

BAB VI

SISTEM EVALUASI DAN PENILAIAN

A. SISTEM EVALUASI

Pemantauan perkembangan prestasi akademik mahasiswa dalam mengikuti proses


belajar mengajar dilakukan secara berlangsung dan untuk mengetahui hasilnya dilakukan
melalui berbagai bentuk evaluasi, diantaranya : tugas, diskusi, seminar, praktikum, quiz, ujian
tengah, dan akhir semester. Pelaksanaan evaluasi dapat berupa tulis, lisan, dan online.

1. Evaluasi dan Bobot Penilaian


Bentuk evaluasi beserta prosentase bobot penilaian untuk menentukan nilai akhir
semester adalah sebagai berikut :

39
a. Ujian Tengah Semester 40%
b. Ujian Akhir Semester 40%
c. Ujian Praktikum/Tugas 20%
2. Pelaksanaan Evaluasi
a. Semua jenis evaluasi dilaksanakan di bawah koordinasi BAAK kecuali
praktikum yang diatur di bawah koordinasi Dosen Pembimbing.
b. Untuk UTS dan UAS masing-masing diselenggarakan hanya satu kali dalam
satu semester.
3. Seminar Skripsi
Agar penilaian dapat diperoleh secara obyektif, maka evaluasi seminar
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Unsur dan Bobot Penilaian

No Unsur Penilaian (B) Rentang Nilai Bobot (D) Nilai (E)


(A) (C)

1 Penampilan penyaji 50 – 100 20%


(cara penyajian,
cakupan materi,
pengendalian waktu)

2 Penguasaan materi 40 – 100 20%


penunjang

3 Penguasaan materi 40 – 100 40%


pokok

4 Penyusunan laporan 50 – 100 20%


(tata tulis)

5 Nilai hasil seminar


dari dosen penguji
(jumlah CxD 1 s/d 4)

b. Tata cara Penilaian


Tata cara menentukan nilai akhir seminar adalah sebagai berikut :

40
1. Apabila nilai rata-rata dosen penguji ≥ 55, dirata-ratakan dengan nilai
dosen pembimbing dan dinyatakan dalam huruf melalui standar konversi
yang berlaku.
2. Apabila nilai rata-rata dosen penguji < 55, tidak dapat dirata-ratakan
dengan nilai dosen pembimbing dan hasil seminar dinyatakan mendapat
nilai E atau TIDAK LULUS.
3. Nilai dosen pembimbing selain penilaian pada saat seminar juga termasuk
penilaiannya selama proses bimbingan skripsi.
c. Keputusan Hasil Seminar
Berdasarkan hasil seminar sidang staf penguji termasuk dosen pembimbing
yang bertugas sebagai ketua seminar, hasil seminar dapat dinyatakan :
a. Lulus mutlak, nilai ≥ 80, tanpa perbaikan skripsi.
b. Lulus bersyarat, nilai ≥ 56, dengan perbaikan :
- Penulisan laporan skripsi
- Penyempurnaan program
- Penyajian ulang seminar
c. Tidak lulus (nilai ≤ 55), dan dinyatakan memperoleh E serta mengambil
ulang skripsi.

4. Evaluasi Tugas PPL dan KKN


Untuk tugas mandiri yang lain, evaluasi dilakukan seperti pola yang sama dengan
penilaian untuk seminar skripsi dan pelaksanaannya dapat berbeda yang
diakibatkan oleh susunan dosen penguji.
Nilai adalah rata-rata hasil penilaian dari penilai di tempat praktek dan dosen
pembimbing praktek.
B. SISTEM PENILAIAN

Penilaian hasil evaluasi dinyatakan dalam sistem nilai 7 (tujuh) angka dengan bobot
sebagai berikut :

Jenjang Kesetaraan Keterangan


Nilai Rentang Jenjang
nilai Huruf Angka Status Predikat

41
1 80 – 100 A 4 Lulus Sangat baik

2 75 – 79 B+ 3,5 Lulus Baik plus

3 70 – 74 B 3 Lulus Baik

4 65 – 69 C+ 2,5 Lulus Cukup plus

5 56 – 64 C 2 Lulus Cukup

6 40 – 55 D 1 Lulus* Kurang

7 0 – 39 E 0 Gagal Jelek

*) Catatan : matakuliah yang persyaratan lulus serendah-rendahnya nilai C, harus


diambil ulang.

BAB VII
PERATURAN AKADEMIS
A. DAFTAR ULANG
1. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan daftar ulang sebagai pernyataannya untuk
menjadi “Mahasiswa Aktif” dan selama yang bersangkutan belum dinyatakan “Lulus
Studi” dan atau “Selesai Studi” harus melakukan “Daftar Ulang”.
2. Daftar ulang dilakukan pada setiap awal semester.
3. Di dalam kegiatan daftar ulang mahasiswa melaksanakan :
a. Melunasi Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), uang SKS dan keuangan
lain seperti yang telah ditetapkan untuk masing-masing mahasiswa/angkatan.
b. Daftar ulang harus dan hanya bisa dilakukan pada waktu yang telah dijadwalkan.
B. PERWALIAN
1. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan perwalian (dengan menggunakan KRS)
sepanjang yang bersangkutan belum dinyatakan lulus studi (termasuk mahasiswa yang
tinggal menyelesaikan Skripsi/Tugas mandiri lainnya) dengan melampirkan KHS
semester sebelumnya.
2. Perwalian dilaksanakan hanya pada waktu yang telah dijadwalkan.
3. Data KRS hasil perwalian yang telah disetujui oleh dosen wali masukkan ke input
pemrograman matakuliah secara mandiri sesuai jadwal yang ditentukan kemudian
diserahkan ke Bagian Administrasi Akademik (BAAK) sehingga dapat diproses lebih

42
lanjut untuk melengkapi data-data kegiatan akademik lain yang diperlukan (presendi
kuliah, KHS, dan lain-lain).
4. Mahasiswa tidak dibenarkan mengubah hasil perwalian (isi KRS) tanpa persetujuan
dosen wali dan melakukan perwalian dengan dosen yang bukan walinya.
5. Jumlah dan jenis matakuliah yang boleh diambil untuk ditempuh dalam suatu
semester ditentukan berdasarkan peraturan “beban studi”.

Khusus mahasiswa baru :

a. Untuk semester pertama ditetapkan oleh lembaga (paket) sebanyak 20 sks.


b. Untuk semester kedua dan seterusnya, jumlah SKS yang akan ditempuh boleh
kurang atau boleh lebih apabila memenuhi persyaratan dan peraturan beban studi
dikaitkan dengan IPS semester pertama.
C. PERKULIAHAN

Demi kelancaran penyelenggaraan proses pendidikan pada semua program studi di


lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah, diperlukan adanya tata tertib
pelaksanaan kegiatan akademik agar tujuan yang dirumuskan dapat tercapai.

Tata tertib perkuliahan;

1. Mahasiswa yang telah melaksanakan daftar ulang dan perwalian secara lengkap
danbenar berhak mengikuti kegiatan perkuliahan yang dijadwalkan dan namanya
tercantum dalam daftar presensi kuliah.
2. Mahasiswa wajib hadir pada waktunya, mengikuti kuliah sampai berakhir, dan
tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu perkuliahan.
3. Selama mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Berlaku sopan terhadap Dosen/Asisten
b. Berpakaian bersih, rapi dan sopan, tidak boleh menggunakan T-shirt tanpa
kerah
c. Bersepatu kecuali tidak memungkinkan
d. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku
e. Dilarang merokok
f. Dilarang meninggalkan ruang kuliah, kecuali dengan ijin Dosen/Asisten yang
bertugas

43
g. Dilarang menandatangani lembar presensi untuk mahasiswa lain
4. Mahasiswa wajib mengikuti acara perkuliahan dengan aktif dan tertib paling tidak
memenuhi jumlah minimal hadir sebanyak 80% dari keseluruhan acara yang
berhasil terselenggarakan dalam satu semester.
5. Ketidakhadiran mahasiswa dalam kuliah karena sesuatu hal dalam waktu dua hari
atau lebih berturut-turut, harus dibuktikan dengan surat keterangan yang sah dan
direkomendasikan oleh Ketua Program Studi.
6. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir untuk dirinya sendiri sebagai bukti
mengikuti kegiatan akademik yang diselenggarakan.
7. Kehadiran kuliah kurang dari 80% mengakibatkan mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti ujian matakuliah yang bersangkutan kecuali ada
ketentuan lain dari dosen pengampu matakuliah tersebut.
Sanksi atas pelanggaran terhadap tata tertib ini dikenakan tindakan :
1. Peringatan oleh dosen
2. Dikeluarkan dari ruang kuliah dan dinyatakan tidak hadir

D. PRAKTIKUM
1. Mahasiswa yang mengambil matakuliah dilengkapi dengan acara praktikum harus
mendaftarkan diri ke Bagian Akademik untuk mengikuti acara praktikum yang akan
diselenggarakan.
2. Untuk mengikuti acara praktikum harus taat dan melaksanakan peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh Bagian Akademik STIT Al-Mathiriyah.
3. Prestasi hasil melaksanakan praktikum merupakan prasyarat mengikuti Ujian Akhir
Semester dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tidak lulus praktikum
Tidak diperbolehkan mengikuti UAS dari matakuliah yang ditunjangnya dan nilai
akhir semester untuk matakuliah yang dimaksudkan adalah E.
b. Lulus praktikum
Berhak mengikuti UAS matakuliah yang ditunjangnya pada semester yang
sedang diselenggarakan atau pada semester berikutnya dimana matakuliah yang
dimaksud diselenggarakan dengan tujuan mengambil ulang untuk perbaikan nilai
akhir semester.
c. Tidak lulus praktikum dinyatakan GUGUR dan tidak berlaku untuk memenuhi
persyaratan mengikuti UAS matakuliah yang ditunjangnya apabila pengambilan
44
ulang (karena tidak lulus) matakuliah dilakukan pada lebih dari selang satu
semester dan atau pengambilan ulang yang kedua tanpa selang semester.
4. Mahasiswa yang mengambil ulang matakuliah meskipun telah lulus praktikum,
diwajibkan melapor (memberitahukan) ke Bagian Akademik, sehingga arsip data
nilai praktikum sebelumnya dapat terevaluasi, maka yang bersangkutan tidak perlu
praktikum lagi.

E. SEMESTER PENDEK

Semester pendek adalah proses belajar mengajar yang pelaksanaannya dilakukan


setelah perkuliahan reguler selesai, sebelum memasuki semester berikutnya, dengan tujuan
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengulang matakuliah yang
nilainya tidak memuaskan (C) tanpa harus menunggu semester berikutnya sehingga
diharapkan mahasiswa dapat memperbaiki nilai, tanpa harus menunggu semester reguler,
sehingga diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.

Ketentuan semester pendek;

1. Kegiatan akademik pada semester pendek ditentukan oleh program studi terkait
atas dasar kebijakan Wakil Ketua I, kesediaan dosen pengajar, dan ketersediaan
fasilitas.
2. Kegiatan perkuliahan untuk 1 (satu) semester pendek adalah kegiatan akademik
yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester reguler, tetapi dilaksanakan selama
8 (delapan) minggu, termasuk proses perkuliahan, evaluasi, dan praktikum.
3. Beban normal perkuliahan semester pendek dibatasi maksimum 9 (sembilan) sks.

Tata tertib semester pendek;

1. Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti semester pendek adalah mahasiswa


yang tidak lulus matakuliah atau mendapatkan nilai maksimal C.
2. Mengisi formulir KRS semester pendek dan telah mendapatkan persetujuan dari
oleh Dosen Wali dan Ketua Prodi serta melampirkan KHS semester lalu yang
mencantumkan matakuliah yang akan diulang/diperbaiki.
3. Pengumpulan dan pengesahan KRS yang telah ditandatangani Dosen Wali ke
BAAK dengan dilampiri kuitansi pembayaran.

45
4. Mahasiswa diwajibkan mematuhi aturan-aturan semester pendek sesuai dengan
aturan perkuliahan yang telah ditetapkan.

F. PERSYARATAN UJIAN SEMESTER


1. Ujian Tengah Semester
a. Telah melakukan daftar ulang dan terbukti sebagai mahasiswa aktif untuk
semester yang bersangkutan.
b. Telah membayar lunas uang keseluruhan SKS apabila yang diambil lebih kecil
dari yang dipersyaratkan.
c. Tidak dalam status terkena sanksi yang dikeluarkan oleh STIT Al-Mathiriyah.
d. Bersedia patuh dan akan melaksanakan tata tertib ujian.
e. Memiliki dan dapat menunjukkan kartu UTS dan KTM.
2. Ujian Akhir Semester
a. Telah melakukan daftar ulang dan terbukti sebagai mahasiswa aktif untuk
semester yang bersangkutan.
b. Telah membayar lunas uang kuliah untuk keseluruhan SKS yang diambil pada
semester yang bersangkutan.
c. Tidak dalam status terkena sanksi yang dikeluarkan oleh STIT Al-Mathiriyah.
d. Terbukti minimal 80% hadir mengikuti acara perkuliahan yang
terselenggarakan.
e. Lulus praktikum untuk matakuliah yang dilengkapi acara praktikum.
f. Bersedia patuh dan akan melaksanakan tata tertib ujian.
g. Memiliki dan dapat menunjukkan kartu UAS dan KTM.
3. Tata tertib Ujian
Selama mengikuti ujian wajib :
a. Berbusana rapi dan sopan (baju putih bukan kaos) bawahan hitam (gelap),
berdasi, dan menggunakan jas almamater.
b. Meletakkan tas, buku, catatan ditempat yang ditentukan sesuai petunjuk
pengawas.
c. Mengisi presensi ujian dengan membubuhkan tandatangan (bukan paraf)
sesuai dengan tandatangan pada Kartu Tanda Mahasiswa.
d. Membawa KTM dan Kartu Peserta Ujian.
e. Menyelesaikan soal ujian secara mandiri/tidak dibenarkan bekerjasama
dengan pihak lain.
46
f. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan guna menunjang
kelancaran mengerjakan soal ujian (alat tulis, penghapus, dan lain-lain),
dilarang pinjam meminjam sesama peserta.
g. Dilarang terlambat datang lebih dari 15 menit setelah ujian dimulai,
menempati tempat duduk dan ruang ujian yang telah ditentukan.
h. Tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian, termasuk setelah
menyelesaikan soal kecuali seijin pengawas ujian.
i. Dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu ketenangan suasana
ujian, mengganggu peserta lain, merokok, bertanya/berbicara kepada sesama
peserta.
j. Dilarang melakukan kecurangan, misalnya membuat catatan atau coretan pada
bangku kuliah, dan dinding ruang kuliah.
k. Tunduk dan menghargai tindakan pengawas ujian yang bertugas sebagai
penanggung jawab atas ketertiban dan kelancaran pelaksanaan ujian.
l. Pelanggaran terhadap tata tertib ujian ini dikenakan :
- Peringatan dari pengawas
- Dapat dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan gagal ujian dengan
bobot nilai E
- Pengguguran seluruh matakuliah ujian yang ditempuh pada masa ujian
tersebut.
- Pengguguran seluruh matakuliah yang ditempuh pada masa semester
yang bersangkutan.
- Skorsing oleh Ketua.
- Pemecatan oleh Ketua.
G. PENGAMBILAN MATA KULIAH SKRIPSI

Skripsi adalah karya ilmiah yang harus dibuat oleh mahasiswa secara mandiri di
bawah arahan dosen pembimbing skripsi yang ditetapkan.

1. Sifat dan Bentuk Skripsi


a. Skripsi harus berupa karya ilmiah yang belum pernah dibuat/dipublikasikan
oleh orang lain (karya asli) tetapi dapat berupa pendalaman/pengembangan
karya ilmiah yang pernah dibuat/dipublikasikan oleh orang lain.
b. Skripsi selain butir 1 dapat berbentuk : studi pengkajian terapan atau studi
literatur.

47
2. Persyaratan Pengambilan Skripsi
a. Program studi Strata 1
Telah lulus tahap persiapan dan minimal telah berhasil mengumpulkan 142 sks
dengan nilai ≥ C dan IPK ≥ 2,00.
b. Sks matakuliah skripsi telah didaftarkan pada KRS saat kepenasehatan.
c. Mengajukan permohonan dengan menggunakan format yang telah disediakan
Prodi serta melengkapinya dengan proposal pengajuan skripsi sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
d. Hadir untuk mempresentasikan proposal skripsi sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
e. Proposal skripsi dinyatakan memenuhi syarat bobot ilmiah untuk
dikerjakan/diselesaikan.
3. Pengesahan Skripsi

Agar tidak terjadi masalah di dalam penyelesaian skripsi, maka mahasiswa


yang menempuh matakuliah ini harus melaksanakan hal-hal berikut :

a. Mengajukan permohonan dengan menggunakan format yang telah disediakan


Prodi serta melengkapinya dengan proposal pengajuan skripsi serta
melaksanakan/lulus seminar judul skripsi serta memenuhi ketentuan-
ketentuan lain yang telah ditetapkan.
b. Skripsi harus diselesaikan mengacu pada isi ketetapan Surat Keputusan
Skripsi yang dikeluarkan untuk masing-masing mahasiswa dan
penyimpangan-penyimpangan terhadap isi Surat Keputusan Skripsi dapat
mengakibatkan gagal skripsi (skripsi mendapat nilai E).
c. Isi ketetapan Surat Keputusan tidak dapat diubah kecuali oleh Ketua
berdasarkan penilaian atas usulan dosen pembimbing setelah mengevaluasi
hasil proses penyelesaian proposal skripsi dan direkomendasikan oleh Ketua
Prodi.
d. Proposal usulan skripsi yang belum/tidak memenuhi syarat dan berdasarkan
penilaian hasil seminar judul skripsi dapat ditetapkan : perbaikan proposal,
ganti judul, dan seminar judul ulang.
e. Skripsi dapat dikerjakan setelah dikeluarkan Surat Keputusan untuk
dilaksanakan dan ditetapkan berdasarkan seminar judul skripsi dan
pemenuhan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.

48
4. Penyelesaian Skripsi

Agar skripsi dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
maka selama proses penyelesaian skripsi, mahasiswa diwajibkan :

a. Berkonsultasi dengan pembimbing selama proses penyelesaian skripsi


minimal 1 (satu) kali setiap bulan.
b. Melaksanakan paling sedikit satu kali pra seminar skripsi dan terakhir harus
sudah dilaksanakan paling lambat 10 hari sebelum permohonan seminar
skripsi dilaksanakan.
5. Seminar Skripsi

Seminar skripsi dapat dilaksanakan atas permohonan mahaasiswa yang


bersangkutan dan diajukan dengan tata cara serta persyaratan sebagai berikut :

a. Skripsi telah selesai dikerjakan dengan tidak melanggar ketetapan yang


termuat dalam Surat Keputusan Skripsi (judul, materi pokok bahasan, batas
waktu penyelesaian).
b. Telah menyelesaikan pra seminar dan telah lulus berdasarkan penilaian dosen
pembimbing.
c. Mengajukan permohonan untuk seminar skripsi dengan persyaratan :
- Lunas administrasi keuangan skripsi (SKS bimbingan)
- Disetujui dosen pembimbing
- Telah berhasil mengumpulkan seluruh agihan kredit program studi
yang ditempuh, IPK ≥ 2,00
- Seminar dapat dilaksanakan minimal 10 hari setelah permohonan
diajukan.

H. JENJANG TEMPUH PROGRAM STUDI

Program studi yang dipilih harus ditempuh/diselesaikan secara berjenjang, yang


masing-masing jenjang atau (tahapan) memiliki persyaratan sebagai berikut :

1. Lulus Tahap Persiapan


Yang dimaksud dengan lulus tahap persiapan adalah keadaan yang menyatakan
bahwa mahasiswa tersebut telah memenuhi kriteria berikut :

49
a. Berhasil mengumpulkan seluruh agihan kredit tahap persiapan dengan IPT ≥
2,00, dan tidak terdapat nilai E.
b. Jumlah nilai D maksimal 21%.
c. Lama tempuh studi tidak melebihi 4 (empat) semester.
2. Lulus Tahap Sarjana
Yang dimaksud dengan lulus tahap sarjana adalah keadaan yang menyatakan
bahwa mahasiswa tersebut telah memenuhi kriteria berikut:
a. Berhasil mengumpulkan seluruh agihan kredit program studi yang ditempuh :
148 sks dengan IPK ≥ 2,00.
b. Tidak terdapat nilai D dan E
c. Lama studi tidak melebihi tenggang waktu studi yang telah ditetapkan untuk
masing-masing program studi S1= 14 semester.
3. Selesai Studi
Status mahasiswa yang telah memenuhi kriteria berikut :
a. Berhasil menyelesaikan program studi
b. Memenuhi persyaratan yudisium
c. Waktu tempuh studi tidak melebihi tenggang waktu yang telah ditetapkan.
4. Perbaikan Indeks Prestasi
Untuk dapat menyelesaikan studi dengan prestasi yang lebih baik dan
mempertimbangkan nilai-nilai yang telah diperoleh dalam tahapan pendidikan
yang telah ditetapkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Mengambil ulang matakuliah yang belum berhasil diselesaikan (belum
memenuhi persyaratan lulus)
2) Pengambilan ulang harus dilakukan pada kesempatan pertama pada semester
di mana matakuliah yang dimaksudkan disajikan.
3) Pengambilan ulang untuk tujuan meningkatkan IP dapat dilakukan pada
sembarang semester sebelum seminar skripsi (tidak boleh dilakukan setelah
seminar skripsi)
4) Pengambilan ulang untuk perbaikan IP hanya boleh dilakukan untuk
matakuliah yang sebelumnya memperoleh paling tinggi nilai C.
Catatan :
1. Penentuan IP suatu tahapan (IPT) tidak boleh/dapat mempergunakan hasil
tempuh matakuliah dari tahapan pendidikan lain.

50
2. Nilai lulus matakuliah Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia
serendah-rendahnya adalah C.
Hal-hal menyangkut penetapan dana pengembangan pendidikan
(pelunasannya) dituangkan dalam surat pernyataan atau perjanjian yang
dibuat oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan persetujuan orang tua
atau wali dan atau ketentuan lain dari lembaga yang tidak dapat
diubah/dilanggar.

I. PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


Definisi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) :
a. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah matakuliah wajib 4 sks yang terbagi
atas masing-masing 2 sks untuk PPL 1 dan PPL 2, yang harus ditempuh
mahasiswa Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam untuk menyelesaikan
pendidikan S1.
b. PPL dilaksanakan di institusi tertentu dalam pengerjaan tugas tertentu pada bidang
Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam.
c. Waktu, tempat, dan jenis pekerjaan sesuai dengan yang ditawarkan oleh institusi
tempat PPL.

Tujuan PPL :

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan dapat memberikan manfaat :

a. Bagi Mahasiswa
- Mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan kesempatan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dari bangku kuliah
pada dunia kerja yang sesungguhnya.
- Mahasiswa bisa mengetahui secara jelas kebutuhan dunia kerja dan
terpacu untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skillnya sesuai
perkembangan zaman.
- Mahasiswa juga berkesempatan untuk menunjukkan kualitas maupun
potensi dirinya sehingga layak untuk direkrut atau diajak sebagai mitra
kerja selanjutnya bagi institusi yang dituju.
b. Bagi Institusi Tempat Pelaksanaan PPL

51
Institusi Tempat Pelaksanaan PPL seharusnya mendapatkan manfaat tambahan
tenaga kerja bantuan berkualitas untuk sementara waktu yang semakin
mempermudah terselesaikannya pekerjaan secara efektif dan efisien.
c. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah
- Pelaksanaan PPL merupakan bagian dari proses pembelajaran dan
pendewasaan mahasiswa dalam dunia kerja yang sesungguhnya
sehingga mendukung tercetaknya lulus yang berkualitas.
- Sebagai sarana untuk kualitas calon lulusan pada institusi tempat
pelaksanaan PPL.

Waktu Pengajuan :

Pengajuan PPL bisa dilakukan setiap waktu sesuai dengan persetujuan Ketua Program
Studi.

Persyaratan Pengajuan PPL :

Mahasiswa yang mengajukan PPL telah memenuhi persyaratan akademis :

a. Menyelesaikan 114 sks


b. Lulus matakuliah PPL I

Prosedur Pengajuan PPL :

a. Mahasiswa yang bersangkutan dapat mencari tempat yang akan digunakan untuk
PPL atau berkonsultasi dengan Dosen Wali/Ketua Prodi dalam menentukan
tempat PPL.
b. PPL bisa dilakukan secara perorangan atau kelompok.
c. Pengajuan PPL ditujukan kepada Ketua Program Studi dengan menunjukkan :
- Transkrip nilai sampai dengan semester sebelumnya minimal 114 sks.
- KRS pada semester yang bersangkutan menunjukkan bahwa
mahasiswa telah memprogram matakuliah PPL pada Prodi Pendidikan
Manajemen Pendidikan Islam.
- Proposal PPL
d. Ketua Prodi akan menilai kelayakan proposal yang diajukan dan menentukan
dosen pembimbing.

52
e. Proposal yang telah disetujui dan ditandatangani Ketua Prodi dibawa oleh
mahasiswa yang bersangkutan untuk ditunjukkan ke BAAK. BAAK akan
memberikan surat permohonan tempat pelaksanaan PPL kepada Instansi yang
dituju. Surat permohonan tersebut bisa dibawa oleh mahasiswa untuk diserahkan
kepada instansi yang dituju atau dikirim langsung oleh Program Studi ke alamat
Instansi tersebut.
f. Jika instansi yang dituju memberikan kesediaan melalui surat balasan, maka
mahasiswa bisa mulai melaksanakan PPL di instansi tersebut sesuai jadwal yang
telah disepakati. Namun, jika instansi menolak maka mahasiswa harus
mengajukan proposal PPL lagi pada instansi yang berbeda.
g. Mahasiswa yang proposalnya telah disetujui Ketua Program Studi, dan
mendapatkan kesediaan instansi sebagai tempat pelaksanaan PPL menyerahkan
copy proposal pada (i) Ketua Prodi, (ii) BAAK, (iii) Dosen Pembimbing.
h. Mahasiswa yang proposalnya telah disetujui bisa meminta petunjuk penyusunan
laporan PPL ke BAAK.

Laporan PPL :

a. Penjelasan rinci tentang petunjuk penyusunan laporan PPL akan disebutkan dalam
dokumen tersendiri.
b. Laporan PPL ditandatangani oleh supervisor/penanggungjawab kegiatan di lokasi
tempat PPL berlangsung, dosen pembimbing, dan Ketua program studi.
c. Salinan laporan PPL yang telah disahkan diserahkan pada : (i) Ketua Program
Studi, (ii) Perpustakaan STIT Al-Mathiriyah.

Penilaian PPL :

a. Penilaian PPL terdiri dari dua variable utama :


(i) Penilaian dari Institusi tempat pelaksanaan PPL
Unsur yang dinilai : perilaku, kedisiplinan, kerjasama dalam tim,
kemampuan menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
(ii) Penilaian dari dosen pembimbing
Unsur yang dinilai : penguasaan terhadap materi PPL dan penyusunan
laporan PPL.
b. Rekap penilaian dari dosen pembimbing diserahkan kepada ketua program studi.
J. KULIAH KERJA NYATA (KKN)

53
a. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Ide awal Kuliah Kerja Nyata merupakan usaha kegiatan pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat. Namun mengingat permasalahan dalam pembangunan sangat
kompleks dan saling berpautan, maka perlu penanganan secara pragmatis dan
interdisipliner. Untuk itu diperlukan adanya pendidikan yang dapat melatih mahasiswa
sebagai calon sarjana atau bekerja secara interdisipliner dan menanggulangi
permasalahan secara pragmatis.

Pengertian di atas menunjukkan adanya tiga unsur penting yang dimiliki dalam
pengertian Kuliah Kerja Nyata: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

Sebagai kegiatan pendidikan, melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa


diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya serta dengan
cara kerja antar sektor atau interdisipliner.

Dalam kaitannya degan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan


merumuskan permasalahan yang kompleks itu, menelaah potensi-potensi dan
kelemahan-kelemahan dalam masyarakat serta merumuskannya.

Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui Kuliah kerja Nyata


mahasiswa mengamalkan ilmu, teknologi, seni, agama untuk memecahkan masalah
tersebut dan menanggulangi secara pragmatis. Dengan perkataan lain, melalui Kuliah
Kerja Nyata mahasiswa membantu pembangunan masyarakat.

b. Dasar Kebijakan

Kuliah Kerja Nyata yang lahir dari dan dalam proses pembangunan, pada
hakekatnya adalah pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berlandaskan pada
Undang-Undang dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang
Pendidikan Tinggi.
‘Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:’

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritiual keagamaan, pengendalian diri,

54
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
2. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
3. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan
Tinggi.
4. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah Perguruan Tinggi
yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah.
5. Perguruan Tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah Perguruan Tinggi
yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh masyarakat.
6. Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban
Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
7. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Landasan Pelaksanaan

Landasan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIT Al-Mathiriyah adalah


sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar 1945;


2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi;
5. STATUTA STIT Al-Mathiriyah
6. Surat keputusan Ketua STIT Al-Mathiriyah tentang pemberlakuan pedoman
akademik STIT Al-Mathiriyah.
d. Ketentuan – Ketentuan Lain

Penjelasan rinci tentang ketentuan-ketentuan lain telah diatur dalam dokumen


atau pedoman tersendiri.

55
BAB VIII
ADMINISTRASI KEUANGAN

Sebagai satu kesatuan proses untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program


lembaga, setiap mahasiswa STIT Al-Mathiriyah diwajibkan melaksanakan administrasi
keuangan dengan tertib dan dengan penuh tanggung jawab. Administrasi keuangan harus
dilaksanakan mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

A. DANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (DPP)

Biaya studi yang dikenakan hanya kepada mahasiswa baru dan atau mahasiswa
pindahan dari Perguruan Tinggi lain adalah dana pengembangan pendidikan, dengan
ketentuan :

1. Nilai nominal Dana Pengembangan Pendidikan ditetapkan sebagai salah satu


komponen (unsur) dalam proses penerimaaan mahasiswa baru dan atau pindahan
dari perguruan tinggi lain, nominal untuk setiap mahasiswa dapat berbeda.
2. Pelunasan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) dapat diangsur maksimal 4
(empat) kali dalam kurun waktu 1 (satu) tahun akademik pertama.
B. SUMBANGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN (SPP)

Biaya studi yang dikenakan kepada setiap mahasiswa selama yang bersangkutan
belum dinyatakan SELESAI STUDI adalah SPP untuk setiap semester :

1. Nilai nominal uang SPP mahasiswa dari 1 (satu) angkatan tahun akademik
besarnya sama, sedangkan antara angkatan yang berbeda tidak sama besarnya.
2. Mahasiswa yang sampai dengan akhir batas waktu studi belum berhasil
menyelesaikan studinya (SELESAI STUDI) dikenakan uang SPP sebesar yang
ditetapkan untuk mahasiswa angkatan tahun akademik terbaru.
3. Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah dan hanya tinggal mata
kuliah skripsi tetap dikenakan uang SPP sebesar yang ditetapkan untuk mahasiswa
angkatan tahun akademik yang bersangkutan.

56
C. SPP SKS

Biaya studi yang dikenakan kepada mahasiswa yang besarnya setara dengan jumlah
sks mata kuliah yang diambil dalam satu semester :

1. Nilai nominal uang sks ditetapkan pada saat diterima sebagai mahasiswa baru dan
berbeda dari angkatan tahun akademik sebelumnya.
2. Nilai nominal uang sks sepanjang waktu telah ditetapkan selama 8 semester.
3. Mahasiswa yang sampai dengan batas waktu telah ditetapkan belum berhasil
menyelesaikan studinya dikenakan uang SPP dan sks seperti yang diberlakukan
untuk mahasiswa angkatan tahun akademik terbaru.
D. STATUS DAN KETENTUAN PEMBAYARAN

Biaya studi (Dana Pengembangan Pendidikan, uang SPP dan sks) terkait sebagai
persyaratan dapat tidaknya seorang mahasiswa mengikuti kegiatan akademik yang
diprogramkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Status DPP dan ketentuan-ketentuan pembayarannya tertuang dalam isi surat


pernyataan/perjanjian.
2. Sebagai persyaratan daftar ulang harus membayar 10 sks pertama, uang SPP dan
keuangan lainnya. Dan harus dibayar lunas pada setiap awal semester selama
mahasiswa yang bersangkutan belum dinyatakan SELESAI STUDI. Mahasiswa
yang tinggal menyelesaikan mata kuliah mandiri (tugas khusus, skripsi, dll) tetap
wajib membayar uang SPP.
3. Uang sks sisa harus dibayar lunas sebelum UTS dan sebagai persyaratan untuk
mengikutinya.
4. Mahasiswa yang dalam satu semester mengambil kurang dari 10 sks :
a. Untuk sks mata kuliah bukan kelompok mata kuliah mandiri (skripsi, kerja
praktik) harus dibayar lunas sebelum UTS.
b. Untuk sks mata kuliah kelompok mata kuliah mandiri dilunasi sebelum
evaluasi mata kuliah yang dimaksudkan dilaksanakan.
c. Mata kuliah mandiri yang sampai dengan akhir semester belum berhasil
diselesaikan dinyatakan gagal dengan nilai E dan untuk penyelesaiannya harus

57
ditempuh pada semester berikutnya dengan dikenakan wajib membayar
nominal sksnya, kecuali skripsi yang diatur secara tersendiri.
5. Sisa uang sks harus dilunasi sebelum UTS sebagai syarat untuk diperbolehkan
mengikuti UTS.
E. BIAYA PRAKTIKUM

Pada dasarnya mahasiswa tidak dikenakan biaya untuk pelaksanaan acara praktikum.
Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi/kemudahan pelaksanaan praktikum setiap
praktikan diwajibkan memiliki buku pedoman praktikum dengan mengganti biaya
penggandaan untuk setiap buku pedoman praktikum.

F. BIAYA SKRIPSI

Mahasiswa yang akan menempuh skripsi selain harus membayar uang sks mata kuliah
skripsi juga wajib membayar uang bimbingan dengan ketentuan sebagai berikut ;

1. Melunasi sks mata kuliah skripsi saat mengajukan permohonan mengambil


skripsi.
2. Melunasi uang bimbingan saat pengambilan Surat Keputusan skripsi.
3. Mahasiswa setelah batas waktu yang telah ditetapkan belum/tidak berhasil
menyelesaikan skripsinya dan dinyatakan GAGAL (ganti judul) dan wajib
mengambil ulang skripsi serta dikenakan ketentuan butir 1 dan 2.

Catatan : gagal skripsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal : (1) tidak mengerjakan
laporan skripsi, (2) tidak aktif berkonsultasi/bimbingan, (3) mengubah judul/bahasan
skripsi.

G. DENDA

Uang denda dikenakan pada mahasiswa yang terlambat melakukan pembayaran (SPP,
sks serta sumbangan DPP) terhitung sejak batas akhir tanggal pembayaran, tanggal terakhir
pembayaran, ditetapkan menurut kalender akademik yang dikeluarkan tiap semester oleh
STIT Al-Mathiriyah.

Adapun besarnya denda ditentukan berdasarkan hitungan sebagai berikut :

Besarnya denda adalah n x Rp. 5000, dimana n adalah jumlah minggu keterlambatan
pembayaran dan maksimal 4 minggu.

58
H. BEASISWA

Beasiswa dimaksudkan untuk memberi penghargaan kepada mahasiswa yang


berprestasi agar dapat merangsang mahasiswa lainnya untuk berprestasi lebih tinggi.

Sebagai penghargaan atas prestasi akademik tersebut direalisasikan beberapa jenis


beasiswa antara lain :

a. Beasiswa yayasan/pondok
b. Beasiswa Kopertais Wilayah XI Kalimantan
c. Beasiswa lainnya yang tidak mengikat
Untuk memperoleh beasiswa, mahasiswa dinominasikan berdasarkan persyaratan
yang telah ditentukan oleh lembaga, termasuk loyalitas terhadap almamater STIT
Al-Mathiriyah.

I. LAIN-LAIN
1. Biaya lain diluar biaya studi yang berlaku dan sampai dengan batas waktu yang
ditetapkan belum dilunasi, menyebabkan mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan
akademik berikutnya.
2. Apabila biaya studi untuk semester tertentu belum terlunasi maka untuk semester
berikutnya tidak dapat diterima untuk melakukan daftar ulang.
3. Pembayaran biaya studi dilaksanakan sesuai jadwal pembayaran yang telah
ditentukan.
4. Biaya lain yang dibebankan kepada mahasiswa adalah biaya yang berkaitan dengan
pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru, KTM, Kalender, dan Seragam Almamater
bagi :
a. Mahasiswa baru atau mahasiswa lama dan mahasiswa pindahan yang belum
dinyatakan memenuhi syarat dengan masalah terkait.
b. Rincian ketetapan dituangkan melalui Surat Keputusan dan akan diberitahukan.
5. Biaya acara sidang pengesahan gelar kesarjanaan dan wisuda beserta acara-acara
lain yang diselenggarakan untuk melengkapinya dibebankan kepada para wisudawan
yang besarnya akan ditetapkan secara terpisah dan harus dibayar lunas sebelum
pelaksanaan acara wisuda.

59
6. Mahasiswa status CUTI KULIAH atau DICUTI KULIAHKAN tetap wajib
melakukan daftar ulang (herregistrasi) dan membayar biaya-biaya yang terkait.
BAB IX
PELANGGARAN DAN SANKSI
Untuk mencapai tujuan lembaga seperti yang telah dicanangkan, perlu adanya sarana
kendali agar melalui sistem pendidikan yang diproyeksikan di lingkungan STIT Al-
Mathiriyah serta program pendidikan dan pengajaran dapat terlaksana sebagaimana
diharapkan.
Pemahaman dari hasil pola pikir positif sangat diperlukan untuk mengartikan fungsi
dari pada sanksi-sanksi yang diberlakukan, sehingga penyimpangan yang mungkin timbul
untuk selanjutnya tidak berkembang menjadi pelanggaran. Dengan demikian dampak negatif
dari hal yang dimaksudkan di atas dapat diantisipasi lebih dini, baik untuk menunjang
keberhasilan tempuh studi maupun masa depan mahasiswa secara menyeluruh.

No Jenis Penyimpangan/Pelanggaran Jenis Penyimpangan/Pelanggaran

1 Tidak/belum melaksanakan daftar ulang 1.1 tidak memperoleh KRS, tidak dapat
sampai dengan batas waktu yang telah kepenasehatan, dan dicuti kuliahkan.
ditentukan. 1.2 Waktu studi yang tidak termanfaatkan
karena cuti kuliah diperhitungkan dalam
menentukan batas waktu studi.
2 Telah melakukan daftar ulang tetapi 2.1 tidak dapat kepenasehatan
tidak/belum melaksanakan perwalian 2.2 namanya tidak tercantum sebagai
sampai dengan batas waktu yang telah pengikut sah kegiatan akademik
ditentukan. kurikuler (kuliah, praktikum, dll)
2.3 dinyatakan sebagai mahasiswa tidak
aktif, kehilangan masa studi.
3 Melaksanakan butir 2 tetapi tidak 3.1 analog butir 1 dan 2
menyerahkan krs hasil perwalian ke 3.2 sama seperti butir 2.2, 2.2
BAAK sampai dengan batas waktu
yang telah ditentukan.

4 Mengubah isi krs hasil perwalian secara 4.1 hasil perwalian dinyatakan tidak sah,
sepihak dan atau perwalian bukan perwalian ulang mendapat ijin Puket I
dengan dosen walinya. 4.2 matakuliah hasil perubahan dinyatakan

60
mendapat nilai E.

5 Sampai dengan batas waktu yang telah 5.1.1 tidak terdaftar sebagai
ditentukan belum : pengikut UTS untuk
5.1 melunasi pembayaran uang keseluruhan mata kuliah
sisa sks dari total sks mata yang diprogramkan
kuliah/semester yang 5.1.2 prosentase bobot nilai UTS
diprogramkan. dinyatakan gugur dan nilai
5.2 Melunasi pembayaran sisa UTS adalah nol
jumlah sks matakuliah yang 5.1.3 tidak terdaftar sebagai
diprogram/semester. pengikut UAS untuk
keseluruhan mata kuliah
yang diprogramkan
5.1.4 prosentase bobot nilai UAS
dinyatakan gugur dan nilai
ujian akhir semester adalah
nol.
6 Sampai dengan batas waktu yang telah Tidak dapat melakukan daftar ulang untuk
ditentukan belum melunasi biaya semester yang akan berlangsung
pendidikan (SPP, SKS) satu semester. (berikutnya)

7 Kehadiran mengikuti kuliah suatu Namanya tidak terdaftar sebagai pengikut


matakuliah kurang dari 70% dari yang sah UAS atau tidak diperbolehkan
keseluruhan acara kuliah yang berhasil mengikuti UAS dan nilai akhir semester
terselenggarakan/semester. untuk mata kuliah yang dimaksudkan
adalah E

8 Mengisi (menandatangani) daftar hadir Baik yang mengisi dan yang diwakilinya
mahasiswa lain. dicuti kuliahkan satu semester dan seluruh
mata kuliah yang diprogramkan
memperoleh nilai E

9 Melanggar tata tertib ujian (UTS, UAS) Setelah mendapat peringatan secara lisan
dan tetap melakukan pelanggaran;
10.1dikeluarkan dari ujian, gugur sebagai
pengikut ujian dari mata kuliah yang

61
dimaksudkan
10.2nilai untuk ujian yang dimaksudkan
adalah nol
10 Tidak memanfaatkan status lulus Tidak dapat digunakan untuk mengikuti
praktikum sebagai prasyarat mengikuti UAS dari mata kuliah terkait yang
UAS. diselenggarakan lebih dari selang satu
semester terhitung sejak dinyatakan lulus
praktikum.

11 Tiga kali berturut mengambil Tidak tergantung dari hasil/prestasi studi


matakuliah dan belum berhasil sebelumnya yang bersangkutan dinyatakan
memenuhi persyaratan kelulusannya. gagal studi dan dikeluarkan dari STIT Al-
Mathiriyah

12 Sampai dengan tenggang waktu tempuh Dikenakan gagal studi; dikeluarkan dari
tahapan studi yang telah ditentukan STIT Al-Mathiriyah dan kepada yang
belum lolos tahap studi. bersangkutan diberikan surat keterangan
pernah studi di STIT Al-Mathiriyah

13 Mahasiswa yang dalam : satu semester Dikenakan peringatan akademik I dan untuk
memperoleh IP ≤ 1,5 semester berikutnya diperbolehkan
mengambil hanya maksimal 12 sks

14 Mahasiswa yang dalam : dua semester Dikenakan peringatan akademik II dan


berturut memperoleh IP ≤ 1,5 untuk semester berikutnya diperbolehkan
mengambil hanya maksimal 12 sks

15 Tiga semester berturut memperoleh IP 15.1 dikenakan peringatan keras dan dalam
≤ 1,5 STATUS PERCOBAAN
15.2 untuk semester berikutnya
diperbolehkan hanya mengambil
ulang mata kuliah yang belum lulus
melalui surat pernyataan yang harus
dibuat

16 Mahasiswa status percobaan yang Dinyatakan gagal studi dan dikeluarkan dari
sampai dengan akhir semester belum STIT Al-Mathiriyah
berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya

17 Mahasiswa yang tidak melakukan Dinyatakan tidak aktif menyelesaikan

62
konsultasi (bimbingan) skripsi minimal skripsi dan dinyatakan gagal skripsi serta
1x satu bulan harus ganti judul

18 Mahasiswa yang sampai dengan akhir Dinyatakan gagal skripsi dan harus ganti
periode pertama belum berhasil judul
menyelesaikan skripsinya minimal 50%
dari keseluruhan materi bahasan yang
ditetapkan.

19 Mahasiswa yang terbukti melakukan Dinyatakan gagal skripsi


plagiat dalam menyelesaikan skripsinya

20 Mahassiwa yang tidak mengikuti acara Tidak memperoleh pengesahan gelar


rapat senat terbuka (wisuda) kesarjanaan yang berhasil dicapai dan
kepada yang bersangkutan hanya diberikan
surat keterangan tanda lulus.

Catatan :
a. jenis-jenis pelanggaran yang lain berikut sanksi-sanksi yang tidak tercantum
ditetapkan melalui media lain dan selama belum dilakukan perubahan dinyatakan
tetap berlaku.
b. Jenis-jenis pelanggaran lain yang belum dicantumkan dan diperlukan akan ditentukan
kemudian.

BAB X
KEMAHASISWAAN

63
Aktifitas kemahasiswaan dihimpun dan dibina ke arah pemahaman atas “hak dan
kewajiban” mahasiswa dimana kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah
pengembangan minat dan bakat dilaksanakan secara terpadu melengkapi dan menunjang
kegiatan kurikuler sehingga tujuan lembaga tercapai.

Kegiatan yang dimaksudkan berfungsi :

1. Menumbuhkembangkan para mahasiswa menjadi manusia dewasa ilmu yang


berwawasan keilmuan.
2. Meningkatkan ketahanan kampus melalui terciptanya masyarakat kampus yang
berbudaya nasional berwawasan kemasyarakatan dan kebangsaan sebagai wujud
pengamalan serta pembudayaan pancasila.

Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya lembaga


melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat
sekolah tinggi, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMJ) di tingkat program studi,
termasuk perangkat yang diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Selain itu untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dibentuk unit-unit


kegiatan mahasiswa (UKM), yang meliputi bidang olahraga, seni, dan bidang minat lainnya.
Semua kegiatan ini dikoordinasikan dengan ketua HMJ dan BEM serta diketahui oleh Ketua
Prodi dan Wakil Ketua I.

TATA TERTIB MAHASISWA

1. HAK MAHASISWA
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah berhak :
a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan
mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan tata susila yang berlaku.
b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai minat,
bakat, kegemaran, dan kemampuan.
c. Memanfaatkan fasilitas lembaga dalam rangka menunjang proses belajar mengajar
dengan pemberitahuan sebelumnya.
d. Mendapat bimbingan akademik dalam penyelesaian studinya.
e. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti
serta hasil belajarnya.

64
f. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
g. Memanfaatkan sumber daya lembaga melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan
untuk mengurus dan mengatur kegiatan penalaran, minat/kegemaran dan
kesejahteraan serta keterlibatan masyarakat.
h. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, jika memenuhi persyaratan
mahasiswa pada perguruan tinggi atau program yang bersangkutan memungkinkan.
i. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa di STIT Al-Mathiriyah jika
memenuhi persyaratan yang berlaku.
j. Memberikan masukan-masukan kepada Pimpinan STIT Al-Mathiriyah melalui
mekanisme yang berlaku.
2. KEWAJIBAN MAHASISWA
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Mathiriyah berkewajiban :
a. Menghargai ilmu pengetahuan.
b. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
c. Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di STIT Al-Mathiriyah.
d. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali mahasiswa yang
dibebaskan dari kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
e. Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater, di dalam maupun di luar kampus,
termasuk menggunakan nama dan/atau lambang STIT Al-Mathiriyah dengan penuh
tanggung jawab.
f. Bersikap jujur, sopan, dan hormat kepada para dosen, karyawan, sesama mahasiswa,
dan tamu-tamu lembaga.
g. Ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, dan keamanan di
lingkungan STIT Al-Mathiriyah.
h. Berpakaian sopan, rapi, bersih, dan bersepatu di dalam lingkungan kampus STIT Al-
Mathiriyah.
i. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pada setiap kegiatan akademik/kurikuler
maupun non akademik/kokurikuler.

3. LARANGAN
Setiap mahasiswa dilarang :

65
a. Mengucapkan dan/atau menuliskan kata-kata kotor dan keji yang ditujukan kepada
lembaga, para dosen, karyawan, sesama mahasiswa dan tamu lembaga.
b. Membawa senjata dalam bentuk apapun di dalam kampus maupun di dalam kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh STIT Al-Mathiriyah dan pesantren atau yang
menyangkut nama baik lembaga, kecuali mendapat izin Ketua STIT Al-Mathiriyah.
c. Membawa dan/atau menggunakan segala macam bahan kimia yang berbahaya dalam
bentuk apapun termasuk obat-obatan terlarang di dalam kampus maupun di dalam
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga atau yang menyangkut nama
Lembaga, tanpa izin yang berwenang.
d. Membuat keributan dan/atau kegaduhan, pertengkaran atau perkelahian, perusakan
sarana dan prasarana kampus serta tindakan-tindakan lain yang dapat menimbulkan
terganggunya keamanan dan ketertiban kampus.
e. Melakukan segala kegiatan dan/atau mengeluarkan ucapan atau tulisan yang menjurus
ke arah pertentangan suku, agama, ras, dan antar golongan.
f. Memakai kaos oblong dan/atau celana pendek di atas lutut, tidak bersepatu pada saat
melakukan kegiatan formal atau berurusan dengan Pimpinan lembaga dan lembaga
kemahasiswaan di lingkungan STIT Al-Mathiriyah, seperti :
- Beurusan dengan pimpinan, tata usaha, rapat-rapat dinas, rapat-rapat lembaga
kemahasiswaan dan sejenisnya.
- Kuliah, ceramah, seminar, diskusi, praktikum, ujian, dan sejenisnya.
g. Melakukan tindakan dan/atau perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan dan
kesopanan.
4. SANKSI

Setiap mahasiswa STIT Al-Mathiriyah yang terbukti melakukan pelanggaran akan


dijatuhi sanksi oleh Ketua dan/atau Ketua Program Studi, berupa :

a. Peringatan secara tertulis, peringatan keras secara tertulis dan pemberhentian


sementara oleh Ketua.
b. Pemecatan oleh Ketua.

Sanksi pemberhentian sementara (skorsing) atau pemecatan diputuskan melalui


pertimbangan rapat Pimpinan.

5. LAIN-LAIN

66
a. Semua kegiatan mahasiswa dalam bentuk apapun yang menggunakan nama STIT Al-
Mathiriyah harus disalurkan melalui lembaga atau organisasi yang ada di STIT Al-
Mathiriyah dengan persetujuan Pimpinan lembaga atau Ketua Program Studi yang
berwenang, dan pelaksanaannya harus mendapat izin dari Ketua serta membuat
laporan tertulis setelah pelaksanaan kegiatan tersebut selesai.
b. Semua usul, saran dan permasalahan yang dihadapi harus disampaikan kepada
Pimpinan lembaga dan Ketua Program Studi yang berwenang, apabila disampaikan
secara tertulis harus ditandatangani dan dilampiri dengan fotocopi Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM).
c. Setiap menempel dan/atau memasang poster, plakat, dan spanduk, sejenisnya harus
ada pemberitahuan serta mendapat izin dari lembaga.
d. Dosen/asisten, karyawan atau pihak lain berhak memberikan teguran lisan kepada
mahasiswa yang melanggar tata tertib mahasiswa.

BAB XI

67
PENUTUP

Dengan disusunnya Buku Pedoman Akademik ini, diharapkan dapat membantu


kelancaran pelaksanaan Operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Mathiriyah Muratara. Di samping itu juga dengan diterbitkannya Buku Pedoman
Akademik ini diharapkan adanya masukan-masukan dari para pengelola pendidikan maupun
para mahasiswa sebagai bahan perbaikan di masa mendatang.

Ucapan terima kasih yang tak terbilang kami tujukan kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Buku Pedoman
Akademik ini bisa diterbitkan sebagaimana diharapkan, semoga menjadi manfaat bagi kita
semua.

68

Anda mungkin juga menyukai