"DAAR EL-ARHAAM"
-- Islamic Teacher Training College --
PANDEGLANG BANTEN INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan sebagai proses pemanusiaan manusia sesuai hakikat diri, hakikat
wujud dan fungsi eksisitensinya sejalan dengan perkembangan zaman, merupakan
sebuah keharusan. Bahkan teks-teks kewahyuan yang didukung oleh fakta sosio-
historis dan analisis-logis menyatakan bahwa tingkat kemajuan suatu bangsa/umat
senantiasa parallel dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan
yang dicapai oleh bangsa/umat tersebut.
Ruang Kelas/Belajar
2. Ketenagaan
a. Jumlah dan kualitas ketenagaan di tingkat Pondok Pesantren dan Unit Pelaksana Teknis
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan menurut prinsip efesiensi, efektifitas,
kualitas dan relevansi, serta diangkat dan diberhentikan sesuai mekanisme dan prosedur
yang telah ditetapkan.
b. Tenaga Pondok Pesantren terdiri atas tenaga administrasi dan tenaga fungsional, baik tetap
maupun honorer atau kontrak sebagaimana diatur dalam peraturan tersendiri. Tenaga tetap
sedapat mungkin bermukim di dalam kompels Pesantren.
4. Sistem Pembelajaran
a. Pondok Pesantren mengkombinasikan tiga pusat pendidikan (keluarga, sekolah dan
mayarakat) dan tiga bentuk pendidikan (formal, non-formal dan informal) dalam bentuk
“Boarding School” (asrama), dimana murid dididik secara profesional dalam lingkungan
dan situasi yang kondusif (aman, tertib, nyaman, bersih, indah, islami, akademis dan
etis/moralis) secara kontinyu selama dua puluh empat jam tiap hari.
b. Alur dan proses pendidikan yang ditempuh siswa sebagai berikut:
1) Seleksi masuk dan Pendaftaran
2) Kuliah Ta’aruf (Pekan Orientasi Studi)
3) Pendidikan reguler (kurikuler dan ko-kurikuler meliputi KBM, UTS dan UAS), dan
pendidikan iregular (diktat-khusus).
4) Penulisan dan ujian karya ilmiyah plus ujian baca tulis Al-Qur'an
5) Wisuda siswa
6) Menjadi alumni
c. Pendidikan dan pengajaran formal diselenggarakan per semester dengan Sistem Kredit
Semester (SKS), dengan beban SKS masing-masing jenis dan jenjang pendidikan ditentukan
dalam kurikulum.
d. Setiap siswa wajib mengikuti pendidikan formal di tiga pusat sebagai berikut:
1) Masjid: di bawah bimbingan Syuyukh dan ta’mir masjid ba’da shalat fardlu.
2) Kelas sekolah: di bawah bimbingan para guru manajemen sekolah, maksimal 40 siswa per
kelas + 8 jam pelajaran per hari (pagi dan sore).
3) Kelas pesantren/agama di bawah bimbingan guru agama/asatidz dan manajemen Diktren
(+ 3 – 4 lokal asrama per guru di aula asrama yang bersangkutan atau sekolah + 1,5/ 2 jam
pel per malam.
e. Setiap siswa wajib memiliki buku paket dan diktat yang disusun oleh guru bidang studi
masing-masing yang dikontrol oleh lembaga
f. Setiap guru dan siswa wajib mematuhi segala peraturan/sunah-sunah pesantren dan
disiplin Pondok Pesantren termasuk melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
sebagaimana diatur dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengajaran
(Buku Pedoman Akademik) Pedoman Tatakrama Guru, Kode Etik Siswa dan peraturan-
peraturan lain yang ditetapkan Pondok Pesantren, Indisipliner tersebut dikenakan sangsi
yang diatur dalam “Qanun Ta’dieb”.
g. Setiap siswa yang tamat dan lulus dari setiap jenis dan jenjang pendidikan diberi
ijazah/STTB dan STK Kemendikbud atau Kemenang serta Pondok Pesantren sesuai
keikutsertaan dan prestasinya.
5. Kepustakaan
Rumah Dinas Ustadz
a. Kapasitas,
kualitas dan fasilitas gedung perpustakaan sebagai jantung Pondok Pesantren
harus sesuai dengan kapasitas dan performance Pondok Pesantren secara keseluruhan.
b. Buku dan bacaan lain perpustakaan harus memadai dan relevan, baik kualitas, kuantitas
maupun bahasa.
1. Buku daras siswa
2. Buku daras guru
3. Buku sirkulasi umum:
4. Buku referensi:
8. Kesiswaan
a. Siswa yang menimba pendidikan di Pondok Pesantren diperioritaskan dari golongan Fakir
Miskin (kaum dhu’afa) dan yatim piatu.
b. Siswa semua jenis dan jenjang pendidikan terdiri atas laki-laki dan perempuan, kecuali diklat
yang tidak memungkinkan diikutsertakannya perempuan.
c. Jumlah semua siswa dari semua jenis jenjang pendidikan disesuaikan dengan jumlah guru
dan kapasitas sarana-prasarana yang tersedia. Ancer-ancer semua siswa sebagai berikut:
1) SMPT : 3 tahun x 3 kelas x @ 40 siswa = 360 siswa
2) SMAT : 3 tahun x 3 kelas x @ 40 siswa = 360 siswa
Jumlah = 720 siswa
d. Penerimaan siswa baru didasarkan pada indek prestasi calon siswa dari jenjang
sebelumnya dan lulus seleksi masuk.
e. Semua wajib tinggal di asrama, menjadi anggota OSIS, pramuka, organisasi serta
mematuhi peraturan asrama yang ditetapkan Pondok Pesantren.
f. Pondok Pesantren wajib mengirim delegasi/peserta dalam berbagai diklat, perlombaan,
pertemuan dan kegiatan-kegiatan kesiswaan lain di luar Pondok Pesantren baik tingkat
regional maupun nasional, bila perlu internasional dan memberi penghargaan tertentu
kepada siswa berprestasi, termasuk beasiswa.
g. Semua organisasi dan kegiatan kesiswaan dikoordinasikan di bawah subdit pembinaan
kesiswaan berdasarkan pedoman tertentu.
h. Pondok Pesantren mengeluarkan pedoman umum penerimaan, pembinaan dan
pemberhentian siswa tersendiri atau masuk ke dalam pedoman akademik.
2. Profesionalisasi (tahun VI – X)
a. Reformulasi, dengan meningkatkan potensi dan memperkecil kelemahan.
b. Refungsionaliasi, dengan meningkatkan fungsi dan profesionalitas pengelolaan dan
pengembangan Pondok Pesantren pada kesepuluh dimuka, sebagai berikut:
a. Kelembagaan: lebih diorientasikan kepada profesionalitas, membentuk yang diperlukan
dan membuang yang tidak diperlukan
b. Ketenagaan: peningkatan kualitas tenaga dengan menyertakan dalam diklat-dilat di dalam
di luar Pondok Pesantren, bila perlu membuang yang tidak produktif dan sulit ditinggalkan
c. Kurikulum: evaluasi dan penyempurnaan kurikulum dan silabus pendidikan semua unit
d. Pembelajaran: peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, termasuk peningkatan
kualitas dan disiplin personil serta fungsi Pondok Pesantren.
e. Perpustakaan: peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas, buku, manajemen dan
pelayanan serta tenaga perpustakaan.
f. Penelitian: peningkatan kualitas tenaga, manajemen, dan pelaksanaan penelitian.
g. Pengabdian: peningkatan manajemen, kuantitas dan kualitas tenaga serta pelaksanaan
pengabdian dan kerja sama pengabdian.
h. Kesiswaan: peningkatan selektivitas penerimaan calon siswa, peningkatan sistem, tenaga
dan pelaksanaan pembinaan siswa, peningkatan prestasi akademik kurikuler, ko-kurikuler
dan ekstra kurikuler.
i. Sarana-prasarana: peningkatan pemeliharaan fungsi sarana-prasarana yang ada,
pembangunan sarana-prasarana baru sesuai program umum dan kebutuhan Pondok
Pesantren.
j. Administrasi, manajemen dan keuangan: peningkatan sistem dan pelaksanaan
administrasi dan semua fungsi manajemen, serta asset Pondok Pesantren dan
gaji/tunjangan/honorarium tenaga Pondok Pesantren.
3. Transpormasi (tahun XI – dst):
a. Peningkatan dampak perubahan persepsi, sikap dan prilaku berbagai kalangan terhadap
Pondok Pesantren dan pendidikan Islam pada umumnya.
b. Peningkatan citra Islam dan umatnya di mata publik, dan terjadinya proses Islamisasi
Kultur Intelektual dan social pada masyarakat sekitar.
c. Mapannya eksistensi dan fungsi Pondok Pesantren sebagai salah satu agen transmisi
peradaban Islam secara sinkronik dan diakronik dalam proses terciptanya masyarakat
madani (Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur), Insya Allah.