AGAMA ISLAM”
Disusun Oleh:
BANJARMASIN
2020
DAFTAR ISI
A. Simpulan ............................................................................................................
Rasa syukur kepada Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan taufik
dan hidayah-Nya serta kesehatan badan agar khususnya kami penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
junjungan Nabi Muhammad Saw yang telah diutus oleh Allah SWT menjadi
rasul bagi umat Islam.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap pembinaan PAI pada PTKI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui kebijakan pemerintah terhadap pembinaan PAI pada
PTKI.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kurikulum PTKI
Hal ini selaras dengan aspirasi umat Islam pada umumnya dalam
pengembangan Perguruan Tinggi Agama Islam yang didorong oleh beberapa
tujuan, yaitu:
Hanya saja dalam kurikulum PTKI ini terdapat beberapa kelemahan yang
dirasa perlu mendapat perhatian khusus, yaitu:
1
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h. 54.
2
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi Dan Modernisasi Di Tangah Tantgan Milenium III,
(Jakarta: Kencana, 2012), h. 205.
a. Kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat, banyak program studi
yang kurang diminati masyarakat tetap dipertahankan.
b. Kurang efektif, yakni tidak menjamin dihasilkannya lulusan yang sesuai
dengan harapan.
c. Kurang efisien, yakni banyaknya mata kuliah dan SKS tidak menjamin
menghasilkannya lulusan sesuai harapan.
d. Kurang fleksibel, yaitu PTKI kurang berani secara keatif dan
bertanggung jawab mengubah kurikulum guna menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat (setempat, nasional atau global).
e. Readibility rendah, tidak komunikatif (bisa menimbulkan banyak tafsir).
f. Hanya berupa deretan mata kuliah.
g. Berbasis (terfokus) pada mata kuliah, penyampaian materi, bukan pada
tujuan burikuler, tujuan belajar, mutu lulusan dan
h. Hubungan fungsional antar mata kuliah yang mengacu pada tujuan
kurikuler yang kurang jelas.3
3
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 221
Kebijakan tersebut mengandung makna bahwa:
4
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum . . . . , h. 223
Sebagai ciri keilmuan yang teoritis dan implementatif adalah keahlian
yang tidak semata-mata implementatif, tetapi juga memilki keahlian
konseptual, yang berciri khas analitik.
5
A, Qadri Azizy, Pendidikan (agama) untuk Membangun Etika Sosial (Mendidik Anak Sukses
Masa Depan: Pandai dan Bermanfaat), (Semarang: Aneka Cipta. Azizi 2001), h. 122
Sedangkan dalam kebijaksanaan strategis perguruan tinggi Islam
termasuk PTKIS, sebagai berikut.
6
Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press.1995). h. 155
3) Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diharapkan dapat
mendukung kompetensi utama.
4) Kompetensi lain adalah kompetensi yang dianggap perlu dimiliki oleh
mahasiswa sebagai bekal mengabdi di masyarakat, baik yang terkait
langsung maupun yang tidak terkait.7
BAB III
8
Muhaimin. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. (Bandung: Nuansa Cendekia), h. 297-
300
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Kami sadar dalam makalah ini banyak memiliki kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari sebegnap pembaca untuk
dapat menyempurnakan makalah kami lain kali.
DAFTAR PUSTAKA
Feisal, Jusuf Amir. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani
Press