Anda di halaman 1dari 120

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 diperlukan peningkatan kemampuan dan kehandalan sumber
daya manusia. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan pembinaan pendidikan
dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang selaras,
serasi, dan seimbang antara kepentingan pribadi dan masyarakat, kehidupan
jasmaniah dan rohaniah, serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Satu realitas, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menuntut
pelaksanaan pengembangan ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan
umum yang dijiwai nilai-nilai keislaman. Tuntutan tersebut tidak bisa
dihindarkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga
kehadiran Sekolah Tinggi Agama Islam yang mengembangkan ilmu-ilmu
keislaman secara terpadu dengan ilmu-ilmu modern merupakan keniscayaan.
Pemerintah melalui PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi telah membuka ruang
partisipasi bagi masyarakat untuk ikut memberikan layanan pendidikan sesuai
dengan aspirasi masyarakat yang berkembang dan sejalan dengan falsafah
bangsa dan aturan perundangan yang berlaku.
Dalam rangka peningkatan dan pelaksanaan tugas institusional
diperlukan pedoman yang dijadikan dasar, tuntunan dan pegangan seluruh
anggota civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI
Indonesia) Jakarta, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan
mencermati berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi baik dalam
lingkup internal maupun eksternal kampus serta aspirasi civitas akademika
dengan berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan masa yang akan datang.
Sebagai pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan
pengembangan program serta kegiatan institusional dan operasional menuju
tujuan yang dicita-citakan, berkat rahmat Allah SWT disusunlah buku
Pedoman Akademik STAI Indonesi Jakarta.
STAI Indonesia Jakarta merumuskan visinya “menjadi perguruan tinggi
yang menghasilkan intelektual Muslim Indonesia yang unggul, profesional dan
berwawasan global” dengan misi “melaksanakan tri dharma perguruan tinggi
dan menumbuhkembangkan iklim akademis, agamis dan humanis.” Visi ini
merupakan wujud komitmen STAI Indonesia Jakarta untuk mewujudkan
masyarakat yang maju dan berperadaban yang sejajar dengan bangsa-bangsa
maju lainnya.

Pedoman akademik adalah jabaran dari kebijakan akademik STAI Indonesia


Jakarta yang menjadi pedoman penyelenggaraan program-program akademik
di institusi. Pedoman akademik menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi
STAI Indonesia Jakarta.

Pedoman akademik adalah buku pedoman teknis penyelenggaraan pendidikan


di STAI Indonesia Jakarta, yang disusun dengan tujuan untuk memberikan
panduan secara menyeluruh kepada sivitas akademika. Pedoman akademik
STAI Indonesia Jakarta memuat : visi, misi, kebijakan mutu dan sasaran mutu,
struktur organisasi, informasi herregistrasi, informasi pelaksanaan pendidikan
dan informasi layanan institusi. Pedoman akademik ini berlaku selama tidak
ada perubahan kebijakan akademik.

Jakarta, Maret 2020

Ketua STAI Indonesia Jakart

Drs. H. Mulyadi, MA.


DAFTAR ISI

PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: INSTITUSI
A. Sejarah Singkat Sekolah Tinggi
B. Visi, Misi, dan Tujuan
C. Motto dan Arah Pengembangan
D. Struktur Organisasi
E. Gelar Akademik
F. Fasilitas dan Sarana Pendidikan
G. Tenaga Akademik
H. Kerjasama dan Pengembangan Jaringan
I. Lembaga Kemahasiswaan
J. Jurnal Ilmiah
K. Akreditasi Program Studi
BAB II: SISTEM PENDIDIKAN
A. Pendaftaran calon mahasiswa
B. Biaya Pendidikan
C. Beasiswa
D. Kurikulum
E. Sistem kredit semester (SKS)
F. Program Pendidikan, Beban, dan Masa Studi
G. Konversi Matakuliah dan Nilai
H. Penulisan Makalah dan Skripsi
I. Penelitian, kerjasama dan pengabdian kepada
Masyarakat/Lembaga
J. Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi, dan Predikat
Kelulusan
K. Penasehat Akademik
L. Prosedur Administrasi dan Layanan Akademik
M. Cuti Kuliah
N. Sanksi Akademik dan Non-Akademik
BAB III: PROGRAM STUDI
A. Program Studi Pendidikan Agama Islam
B. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam
C. Program Studi Ahwal Syakhsiyah
D. Program Studi Perbankan Syari’ah
LAMPIRAN
A. Lambang dan Bendera
B. Kode Etik Dosen
C. Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa
D. Pedoman Penasehat Akademik
E. Kalender Akademik 2018-2020
F. Alur Penerimaan Mahasiswa Baru (Online)
G. Alur Pendaftaran Ulang dan Pengisian KRS
H. Alur Permohonan Cuti Kuliah
I. Alur Pengolahan Nilai
J. Alur Konversi Nilai
K. Alur Pelayanan Administrasi Kesehatan Mahasiswa
L. Alur Pengajuan Beasiswa
M. Alur Penyusunan Skripsi-Munaqasyah
N. Alur Pendaftaran Wisuda
O. Alur Pengambilan Ijazah dan Transkip Nilai
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM PENULISAN SKRIPSI
BAB I
INSTITUSI

A. Sejarah Singkat Sekolah Tinggi


Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI Indonesia) Jakarta merupakan
pengalih manajemen dari Institut Agama Islam Al-Aqidah Klender Jakarta, setelah
melalui proses legal aspek dari Dirjen Pendidikan Islam Depag RI berdasarkan SK No.
Dj.I/94/2009. Awalnya STAI Indonesia Jakarta memiliki 3 (tiga) program studi (prodi),
yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Ahwal Syakhsiyah (AS), dan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI). Kondisi seperti ini berjalan terus hingga tahun 2015.
Pada tahun 2013, STAI Indonesia Jakarta melakukan proses akreditasi di Badan
Akreditasi Nasional BAN-PT untuk ketiga prodinya dan mendapatkan nilai B dengan
masa berlaku Akreditasi hingga tahun 2018. Kemudian pada tahun 2015 STAI
Indonesia Jakarta menambah 1 (satu) program studi baru, yaitu program studi
Perbankan Syariah dengan SK Dirjen Pendidikan Islam, no. 361 tahun 2015, sehingga
jumlah prodinya menjadi 4 (empat), yaitu: PAI, KPI, AS dan PbS. Kemudian pada
tahun 2018 STAI Indonesia melakukan proses akreditasi untuk keempat prodinya
yang sampai bulan Februari 2019 masih dalam proses akreditasi. Pada bulan Maret
2019, dengan diberlakukannya penguruasan akreditasi secara online, STAI Indonesia
Jakarta mengajukan akreditasi untuk keempat prodinya yang ada pada saat sekarang
ini.
B. Visi, Misi, dan Tujuan
1. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang menghasilkan intelektual Muslim Indonesia
yang unggul, profesional dan berwawasan global. Adapun penjelasannya yaitu:
a. Rumusan visi yaitu bertujuan menghasilkan intelektual Muslim indonesia yang
unggul, profesional dan berwawasan global.
b. Intelektual Muslim yang unggul adalah intelektual Muslim yang memiliki
kualitas yang mumpuni dari aspek ilmu, adab dan amal, serta tidak hanya
mumpuni dalam bidang keilmuan yang spesifik tetapi juga mumpuni dalam
bidang keilmuan yang lainnya.
c. Intelektual Muslim yang profesional adalah intelektual Muslim yang dapat
merealisasikan keilmuan dan keahliannya dalam profesi yang digeluti.
d. Intelektual Muslim yang berwawasan global adalah intelektual Muslim yang
mampu mengakses dan membawa diri dalam perkembangan dan dinamika ilmu
pengetahuan yang universal.
2. Misi
a. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
b. Menumbuhkembangkan iklim akademik yang agamis dan humanis
c. Memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan
Tri Dharma Perguruan Tinggi
3. Tujuan
a. Menggali dan mengembangkan disiplin ilmu-ilmu ke-Islaman yang mencakup
pendidikan, hukum, komunikasi penyiaran Islam dan perbankan syari’ah;
b. Membangun sistem pendidikan Islam yang berkualitas dan kompeten sehingga
mampu mencetak sarjana-sarjana yang amanah, jujur, adil dan piawai dalam
menerapkan nilai-nilai ke-Islaman;
c. Membangun networking dengan berbagai lembaga, instansi pemerintah
maupun swasta dalam dan luar negeri yang tujuannya untuk mengembangkan
disiplin ilmu;
d. Meningkatkan kemampuan sarjana-sarjana muslim untuk melakukan pelayanan
profesi dengan jalan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam
mengembangkan nilai-nilai ke-Islaman.
C. Motto dan Arah Pengembangan
Sesuai dengan nilai yang melekat pada setiap akademisi di STAI Indonesia
Jakarta yaitu “Profesional dan Amanah, serta dengan tugas dosen yaitu mendidik
mahasiswa menjadi intelektual Muslim Indonesia yang unggul, profesional dan
berwawasan global, maka moto untuk SPMI STAI Indonesia Jakarta adalah:
“Membangun kecerdasan intelektual dan spiritual menuju STAI Indonesia Jakarta
yang unggul”
D. Struktur Organisasi

KETUA

LPM
WAKIL WAKIL
KETUA I KETUA II KABAG
UMUM

Ka. Prodi
PAI

Ka. Prodi
AS
Sub. Bag.
Sub. Bag. Sub. Bag. Humas &
Akademik & Administrasi Informasi Ka. Prodi
Kemahasiswaan & dan KPI
Kepegawaian Teknologi

Ka. Prodi
Staf Staf Staf Humas PBS
Administrasi Keuangan dan IT
Akademik
Ka.
Perpustakaan

Staf Adm. Staf Ka. LPPM


Kemahasis Perlengkapa
n, Keamanan
waan & Kebersihan
Ka.
Laboratorium
Berdasarkan struktur organisasi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta, setiap unsur memiliki tugas dan tanggung jawab serta wewenang masing-
masing, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta No. 039/ST.01/SK/STAIINDO/IX/2014 tentang Tata Kelola.
1. Ketua:

a. Tanggung Jawab:
1) Memimpin dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
2) Membina tenaga dosen dan tenaga kependidikan Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta.
3) Memotivasi dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian masyarakat
terhadap perkembangan bidang keilmuan beserta lingkungannya.
4) Memberikan arahan, sarana dan prasarana progam pelatihan untuk
peningkatan prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan.
5) Menetapkan alur komunikasi sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku.
6) Mengadakan hubungan dengan lingkungan, lembaga akademik dan non
akademik di luar Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Mendapatkan data yang akurat dari seluruh jajaran pejabat struktural di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2) Menentukan skala prioritas penyelenggaraan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
3) Memutuskan penerimaan Dosen dan tenaga kependidikan.
4) Menyeleksi dan menentukan progam pelatihan untuk dosen dan tenaga
kependidikan sesuai dengan usulan unsur pimpinan dan unit.
5) Mengadakan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan organisasi profesi
baik dalam maupun luar negeri.
6) Memutuskan pengajuan anggaran sesuai dengan prosedur dan menerima
laporan pertanggung jawaban setiap kegiatan dilingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Wakil Ketua I:

a. Tanggung jawab:
1) Melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan Ketua berkaitan dengan
bidang akademik, serta memberikan laporan kepada Ketua
2) Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan
pengajaran serta penelitian
3) Mengadakan hubungan keluar lingkungan STAI Indonesia dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada
Masyarakat
4) Menyetujui dan menetapkan tenaga pengajar
5) Membuat, menyusun dan menyempurnakan kurikulum/silabbus Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta sesuai dengan perkembangan
pendidikan dan tuntutan zaman
6) Menyetujui jadwal kuliah, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester,
Ujian Komprehensif, Ujian Munaqasyah dan Ujian lainnya yang bersifat
intelektual dan internal kampus
7) Mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan Studi mahasiswa, dan
surat lain yang berkaitan/berhubungan dengan bidang Akademik
8) Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan ujian yang bersifat internal dan
eksternal kampus. Serta mengkoordinasikan dan melaporkan hasil ujian
kepada Ketua STAI dan Kopertais
9) Menertibkan, mengembangkan perpustakaan serta membuat aturan tata
tertib yang berlaku pada perpustakaan
10) Mengelola administrasi yang berkaitan dengan bidang Akademik
11) Mengelola semua publikasi ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta
12) Membawahi semua Prodi yang ada dalam lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta
13) Memantau, mengevaluasi dan memberikan saran terhadap perkembangan
akademik
14) Mewakili Ketua apabila ditugaskan.
b. Wewenang:
1) Mengetahui progam-progam akademik di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta
2) Memberikan masukan kepada Ketua, berkaitan dengan peningkatan
akademik beserta unit terkait.
3. Wakil Ketua II:

a. Tanggung jawab:
1) Melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan oleh Ketua yang berkaitan
dengan aktivitas non akademis, serta memberikan laporan secara berkala
kepada Ketua.
2) Membuat anggaran dan belanja Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta untuk satu semester (jangka pendek, menengah dan jangka panjang).
3) Mengontrol, mengecek dan mengawasi keuangan yang masuk dan keluar
sesuai dengan rencana anggaran.
4) Mencari sumber-sumber lain yang bersifat internal dan ekternal kampus
untuk kelancaran proses operasional pendidikan.
5) Membina kepegawaian sesuai dengan tugas dan fungsinya masing- masing.
6) Mengelola, menginventaris kekayaan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7) Mengelola perlengkapan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8) Mengawasi dan mengelola kerumah tanggaan Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
9) Mengontrol, mengevaluasi tugas-tugas staf dan tata usaha.
10) Melakukan dan mengadakan hubungan eksternal dengan pihak lain untuk
menambah investasi dana Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11) Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang tata persuratan, tata ruang dan
taman serta tata lingkungan.
12) Menyiapkan rencana umum dan keuangan.
13) Menyiapkan laporan keuangan.
14) Memantau, mengevaluasi dan memberikan saran terhadap perkembangan
aktivitas non akademik kepada Ketua.
15) Mewakili Ketua apabila ditugaskan.
b. Wewenang:
1) Mengetahui progam-progam non akademik di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
2) Memberikan masukan kepada Ketua berkaitan dengan peningkatan di
bidang non akademik.
4. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

a. Tanggung Jawab:
1) Memastikan bahwa proses-proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara di seluruh organisasi
2) Melaporkan kepada pimpinan perguruan tinggi tentang unjuk kerja sistem
manajemen mutu secara teratur dan perbaikan apapun yang diperlukan
3) Memastikan peningkatan kesadaran akan pentingnya memenuhi
persyaratan pengguna lulusan, undang-undang dan peraturan yang berlaku
4) Mengkoordinir kegiatan pengembangan, penerapan dokumentasi,
pengukuran, analisis dan perbaikan sistem manajemen mutu
5) Penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu
6) Melakukan pengawasan secara internal dan memastikan bahwa
pencapaian sasaran mutu dapat dilakukan dengan baik, terencana dan
terukur
7) Melakukan pembaharuan secara berkesinambungan terhadap sistem
dokumentasi
8) Melakukan kajian manajemen mutu secara berkala untuk perguruan tinggi
dalam rangka perbaikan dan tindakan korektif
9) Mengendalikan seluruh aktivitas audit internal dan Pelatihan Sistem
Manajemen Mutu
10) Mewakili manajemen dalam hal berinteraksi dengan Badan Sertifikasi
11) Memberikan usulan kepada Ketua tentang perbaikan berkelanjutan Sistem
Manajemen Mutu di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Membantu pengelola program studi dalam kelancaran kegiatan akademik
2) Memonitor dan membahas proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung serta mengevaluasi pembelajaran pada akhir semester
3) Mengadakan rapat minimal sekali dalam tiga bulan
4) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait
5) Membuat laporan pelaksanaan belajar mengajar kepada Ketua.
5. Koordinator Program Studi

a. Tanggung jawab
1) Membuat jadual perkuliahan sesuai dengan prodi masing-masing.
2) Mengajukan anggaran perkuliahan, Ujian Tengah semester, Ujian akhir
Semester, Ujian Komprehensif dan ujian Munaqasyah sesuai dengan prodi
masing-masing.
3) Membuat laporan akademik (semesteran) untuk internal dan Kopertais sesuai
dengan prodi masing-masing.
4) Mengusulkan Dosen-dosen pengampu sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
prodi masing-masing.
5) Mempersiapkan seluruh data dan dokumennya setiap proses akreditasi sesuai
dengan prodi masing-masing.
6) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa berkaitan dengan perkuliahan,
ujian dan ujian Munaqasyah sesuai dengan prodi masing-masing.
7) Menetapkan Dosen Pembimbing bagi mahasiswa yang akan mengerjakan
Skripsi sesuai dengan prodi masing-masing.
8) Menjaga keamanan dan mengkoreksi soal ujian sesuai dengan prodi masing-
masing.
9) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perencanaan dan pengembangan
Progam Studi kepada Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Menerima laporan jalannya perkuliahan.
2) Menerima laporan perkembangan keuangan bulanan progam studi.
3) Mengadakan koordinasi dengan staf TU untuk persiapan perkuliahan dan
ujian.
6. Kepala Perpustakaan
a. Tanggung Jawab:
1) Membuat perencanaan terhadap pengembangan fasilitas dan sumber
daya manusia.
2) Menyusun program perpustakaan.
3) Entry data buku perpustakaan (inventarisasi, katalogisasi dan labeling).
4) Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,
labeling, catalog buku, dll).
5) Menertibkan dan mengembalikan referensi ke rak buku setiap hari sesuai
dengan kelompoknya.
6) Menata ulang bahan bacaan (buku/ referensi) setiap satu bulan sekali.
7) Menerbitkan sebuah form yang berisi himbauan kepada para dosen untuk
memberikan daftar referensi (minimal 3 rujukan) yang digunakan dalam
perkuliahan.
8) Menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta, khususnya referensi yang dibutuhkan oleh
Prodi-prodi yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
9) Menyediakan dan melengkapi bahan perpustakaan secara berkala sesuai
dengan skala prioritasnya.
10) Membuat tampilan yang menarik serta suasana yang nyaman yang dapat
meningkatkan minat kunjungan & minat baca para pengguna
perpustakaan.
11) Menerbitkan kartu anggota perpustakaan bagi mahasiswa, dosen, dan staf
tata laksana Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta serta bagi para
pengguna lainnya.
12) Pembuatan proposal permintaan buku / majalah / jurnal pada beberapa
lembaga / instansi / penerbit tertentu.
13) Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
14) Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi mahasiswa yang
telah melaksanakan segala kewajiban administrasi sebagai syarat
pengambilan Ijazah.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan Ketua Program studi dan unit-unit terkait
untuk peningkatan layanan ke perpustakaan.
2) Melaksanakan urusan tata usaha keperpustakaan.
7. Kepala Pusat LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)

a. Tanggung jawab:
1) Merencanakan dan melaksanakan Tri Darma Perguruan tinggi di lingkungan
Sekolah Tinggi
2) Melakukan koordinasi terkait perencanaan dan pelaksanaaan Tri Darma
Perguruan tinggi dengan pimpinan, unsur pimpinan dan staf di lingkungan
Sekolah Tinggi
3) Memfasilitasi peningkatan pemahaman metodologi penelitian dosen dan
mahasiswa
4) Mengkoordinasikan dan memotivasi penelitian-penelitian dosen dan
mahasiswa
5) Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian lain
6) Mengagendakan penerbitan Jurnal Program Studi yang terakreditasi.
b. Wewenang:
1) Mengadakan koordinasi dengan pimpinan, unsur pimpinan dan staf di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2) Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan untuk pengembangan daerah
melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi dan badan lain baik di dalam
negeri maupun luar negeri.
3) Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
8. Kepala Laboratorium:
a. Tanggung Jawab
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan Laboratorium sebagai
pedoman pelaksanaan tugas
2) Menyusun konsep rencana kebutuhan peralatan dan bahan praktikum
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan atasan
3) Menyusun jadual pembimbing praktikum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4) Mengkoordinir penanggung jawab instrumen laboratorium dalam
melaksanakan tugas
5) Menyusun dan mengedarkan buku penuntun praktikum
6) Menginventarisir peralatan / bahan Laboratorium
b. Wewenang:
1) Mengkoordinir pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium
2) Merekrut asisten pembimbing praktikum dari mahasiswa
3) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
9. Kabag Umum
a. Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap pengawasan pelaksanaan anggaran dan
memberikan laporan secara berkala kepada Ketua.
2) Melakukan internal audit pada setiap laporan unit, berkaitan dengan
pengajuan anggaran dan realisasi.
3) Mempersiapkan pelaksanaan wisuda dan penerbitan ijasah.
4) Mengadakan koordinasi dengan Pimpinan tentang penerimaan mahasiswa
baru, jumlah mahasiswa yang aktif dan non aktif persemester.
5) Membina kasubag agar dalam melaksanakan tugas berjalan dengan baik.
b. Wewenang
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit.
10. Kasubag. Akademik, Kemahasiswaan dan Staf

a. Tanggung Jawab:
1) Membuat kalender akademik dan mengusulkan, kemudian diberikan ke
Ketua.
2) Melaksanakan pendaftaran mahasiswa baru (murni, transfer,
reguler&intensif).
3) Mengelola data base mahasiswa dan alumni.
4) Membuat laporan harian pendaftaran mahasiswa baru dan koordinasi
dengan Ketua Program Studi dan Bagian Keuangan.
5) Membuat rekap mahasiswa aktif kuliah koordinasi dengan bagian
Keuangan.
6) Melaksanakan Her-registasi mahasiswa tiap semester, koordinasi dengan
Ketua Program Studi.
7) Membuat ploting ruangan kuliah berdasarkan jadwal masing-masing Ketua
Program Studi disesuaikan dengan ruangan yang tersedia.
8) Melaksanakan pelaporan data mahasiswa ke Kopertais dan pengarsipan.
9) Memperbanyak modul atau hand out dari Dosen.
10) Memperbanyak soal ujian.
11) Membantu menyiapkan jadual mingguan dan kalender akademik.
12) Menyiapkan dan menyimpan presensi mahasiswa dan Dosen.
13) Menyiapkan konsumsi mahasiswa dan Dosen.
14) Menyiapkan ruangan perkuliahan.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit.
3) Mengadakan koordinasi dengan Staf TU untuk persiapan perkuliahan dan
ujian.
11. Kasubag, Administrasi, Kepegawaian dan Staf

a. Tanggung Jawab
1) Melakukan Cek Kas Masuk, Kas Keluar dan Cek Realisasi Anggaran dari
setiap unit.
2) Menyiapkan dan menyimpan presensi mahasiswa dan Dosen.
3) Menghubungi dosen yang sudah diploting, untuk jangka waktu 2 (dua)
minggu ke depan
4) Menerima dan mengagendakan surat masuk dan keluar.
5) Membantu membuatkan konsep balasan surat masuk dan keluar.
6) Menyiapkan dan menyimpan arsip nilai mahasiswa, serta arsip lainnya.
7) Mengelola informasi dan complain dari mahasiswa.
8) Menyiapkan laporan perkuliahan semesteran untuk internal dan Kopertais.
9) Menyiapkan administrasi pelaksanaan penelitian Dosen.
10) Mengantarkan berkas-berkas ujian ke Dosen.
11) Mengajukan kebutuhan ATK.
12) Menerima tugas-tugas mahasiswa.
13) Menggunakan fasilitas perkantoran untuk menunjang aktivitas
perkuliahan.
14) Mengadakan koordinasi dengan unsur pimpinan dan unit terkait untuk
menyiapkan perkuliahan dan ujian.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit lain.
12. Staf Keuangan
a. Tanggung Jawab:

1) Menerima dan membukukan penerimaan anggaran dana dari institusi


2) Membayar/mengeluarkan uang untuk keperluan belanja barang dan biaya-
biaya institusi
3) Melaksanakan hasil kesepakatan kerjasama dengan pihak lain yang
berkaitan dengan bagian keuangan
4) Melakukan penagihan LPJ terhadap penggunaan uang Program Studi yang
belum dipertanggungjawabkan
5) Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan institusi
6) Mengoreksi laporan pertanggungjawaban keuangan dari setiap kegiatan
Program Studi
7) Membuat laporan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan setiap
akhir tahun akademik
8) Menyusun dan memelihara arsip keuangan
9) Menyusun laporan pertanggungjawaban kepada Kepala bagian melalui
kepala sub bagian Administrasi dan Kepegawaian
10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan keuangan.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit lain.
13. Kasubag. Humas, Informasi, Teknologi dan Staf

a. Tanggung Jawab:
1) Menyusun jadual penggunaan laboratorium, sesuai dengan pengajuan dari
Ketua Program Studi.
2) Melakukan pemeliharaan rutin terhadap perangkat Komputer.
3) Membuat pengajuan penggantian spare part sesuai dengan kebutuhan
kepada Ketua.
4) Mengawasi dan mengevaluasi penggunaan Komputer di setiap ruangan
laboratorium.
5) Membuat dan mengembangkan website institusi dengan berkoordinasi
dengan para ketua Program Studi.
6) Mensosialisasikan website ke semua sivitas akademika.
7) Melakukan koordinasi dengan LPPM dalam rangka publikasi artikel/karya
ilmiah dosen dan mahasiswa secara online.
8) Melakukan koordinasi dengan staf akademik dalam rangka digitalisasi
informasi
9) Monitoring efektivitas website.
10) Mengelola data base dosen, mahasiswa dan alumni.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan Staf di lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta tentang pengunaan laboratorium.
2) Melakukan seleksi terhadap software yang akan di install.
14. Staf Perlengkapan, Keamanan & Kebersihan
a. Tanggung jawab:
1) Menjaga perlengkapan dengan baik
2) Menjagakeamanan dan ketertiban kampus agar tercipta kondisi yang
kondusif
3) Menjaga kebersihan kampus
4) Membina anggota agar dalam melaksanakan tugas berjalan dengan baik.
b. Wewenang:
1) Menggunakan alat pengamanan dalam kondisi yang urgent.
2) Menggunakan alat kebersihan sesuai dengan fungsinya.
3) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.

E. Gelar Akademik
Gelar akademik lulusan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAIINDO)
Jakarta adalah sebagai berikut:
No. Jurusan/Program Studi Gelar Akademik Singkatan
1 Pendidikan Agama Islam Sarjana Pendidikan S.Pd
2 Komisi Penyiaran Islam Sarjana Ilmu Sosial S.Sos
3 Ahwal Syakhsiyah Sarjana Hukum S.H
4 Perbankan Syari’ah Sarjana Ekonomi S.E
F. Fasilitas dan Sarana Pendidikan
Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Indonesia Jakarta baru memiliki satu lokasi
dan Insya Allah akan mengembangkan dan menambah lokasi baru dalam
pembangunan institusi untuk kemajuan lembaga sebagai cita-cita utama setiap
lembaga pendidikan, pada saat ini lokasi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
(STAIINDO) Jakarta bertempatkan di Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39, RT. 1 RW. 16,
Klender Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, Kode Pos: 13470.
Di lingkungan STAI Indonesia Jakarta tersedia beberapa fasilitas dan sarana
Pendidikan, antara lain:
1. Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi
2. Kampus yang mudah di akses
3. Gedung kuliah 3 lantai
4. Ruang kuliah yang Representatif nyaman dan full AC (AIR Conditioner)
5. Masjid dengan Kapasitas 1000 orang
6. Perpustakaan konvensional dan digital library lengkap dengan koleksi kitab-kitab
klasik dan terjemahan
7. Para pengajar yang kompeten dibidangnya
8. Labor bahasa, komputer dan dakwah
9. Hotspot Area
10. Integrated projector display
11. Gratis kursus bahasa (Arab & Inggris)
12. Telaah Buku dengan bimbingan dosen
13. Pelatihan pemulasaraan (penyelenggaraan) jenazah
G. Tenaga Akademik
Berikut adalah data tenaga akademik STAI Indonesia Jakarta. Tenaga Akademik
adalah tenaga pengajar yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas dan sejenisnya. Tenaga Akademik pada jenjang perguruan tinggi disebut
dosen. Dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta berjumlah 24 orang.
Sedangkan dosen tidak tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta berjumlah 37
orang. Sedangkan Tenaga Akademiknya berjulah 27 Orang Perinciannya adalah
sebagai berikut:
1. Dosen tetap berdasarkan Prodi

Jenis Pendidikan
No
Prodi Kelamin Terakhir Jumlah
.
L P S1 S2 S3
1 Pendidikan Agama Islam 5 1 0 6 0 6
2 Ahwal al-Syakhsiyah 4 2 0 6 0 6
3 Komunikasi Penyiaran
5 1 0 6 0 6
Islam
4 Perbankan Syari’ah 6 0 0 6 0 6
JUMLAH 24

2. Dosen tidak tetap berdasarkan Prodi


Jenis Pendidikan
No
Prodi Kelamin Terakhir Jumlah
.
L P S1 S2 S3
1 Pendidikan Agama Islam 12 2 0 14 0 14
2 Ahwal al-Syakhsiyah 9 1 0 10 0 10
3 Komunikasi Penyiaran
6 0 0 6 0 6
Islam
4 Perbankan Syari’ah 6 1 0 7 0 7
JUMLAH 37

3. Tenaga kependidikan STAI Indonesia Jakarta


Pendidikan
N Jenis
Nama Terakhir Jabatan
o Kelamin

1 KH. Munzir Tamam Lk S2 Ketua


2 H. Abdul Rozak Lk S2 Puket I
3 Mulyadi Lk S2 Puket II
4 Miftahuddin Lk S2 Puket III
5 Ahmad Hafizullah Amin Lk S2 Ka. Prodi AS
6 Baharuddin Lk S2 Ka. Prodi PAI
7 Amir Khoiri Lk S2 Ka. Prodi KPI
8 Khambali Lk S2 Ka Prodi PBS
9 Nada Sofi Lk S1 Kabag Umum
10 Ahmad Mustaghfirin Lk S2 Ka. Perpustakaan
11 H. Aip Aly Arfan Lk S2 Ketua LPM & LPPM
12 Ahmad Syukron Sub. Bag Akademik &
Lk S2
Lab. Komputer
13 Yuni Ratna Dewi Sub. Bag. Akademik &
Pr S2
Sekretaris Prodi
14 Setyowati Pr S1 Staf Keuangan
15 Aminullah Lk S2 Kepala Laboratorium
16 A. Fahrurrozi Lk S1 Staf Perlengkapan
17 Hasbiyalloh Lk SLTP Staf Keamanan
18 Sumarno Lk SLTA Staf Pekerja Kantor
19 Saeful Lk SLTP Staf Pekerja Kantor
20 Ismail Lk SLTP Supir
21 Ahmad Syamir Lk SMK Staf Pekerja Kantor
22 Darmiyati Pr S1 Staf Perpustakaan
23 Robiatul adawiyah Pr SLTA Staf Akademik
24 Muhamad Baqir Lk S1 Operator
25 Nurhayati Pr SLTA Staf Kemahasiswaan
26 Ani Rahmawati Pr SLTA Staf IT & Humas
27 Geni Rahmawati Pr SMA Staf IT & Humas

H. Kerjasama dan Pengembangan Jaringan


Dalam rangka melaksanakan tridarma perguruan tinggi khususnya dalam
pelaksanaan penelitian dosen maupun penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta, Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta juga
menjalin kerjasama kemitraan dengan instansi pemerintah, dan instansi swasta dalam
berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang bersifat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan para dosen dan mahasiswa. Kerjasama ini akan lebih ditingkatkan lagi
setiap tahunnya dalam rangka networking Development Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta dan menggali dana dari masyarakat.
Manfaat lain dari kerjasama ini tentu untuk menggalang dana penelitian bagi
dosen agar kualitas dan kuantitasnya dapat ditingkatkan setiap tahunnya. Kendala
yang dihadapi antara lain kurangnya kepedulian masyarakat khususnya instansi
swasta untuk bermitra dalam pelaksanaan penelitian, diharapkan peran Dikti lebih
memperbanyak bantuan biaya penelitian bagi dosen.
Berikut ini adalah table kerjasama STAI Indonesia Jakarta dengan
Fakultas/Sekolah Tinggi lain dalam tiga tahun terakhir:
Jenis Kurun Waktu Kerja Sama
No. Nama Instansi Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan Mulai Berakhir

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Bank Syariah Mandiri Cab. Cirebon Pengelolaan Prodi 02 – 02 - 2015 02 – 02 - 2020 Diperoleh wawasan dan informasi terkini
tentang perbankan Syariah
2 Adi Pamungkas Seminar Dongeng Tanpa Membaca 19 – 03 – 2015 19 – 03 – 2015 Menambah wawasan dan metode mengajar
para guru
3 Masjid Darul Mukhlisin Training Jana’iz dan Mawaris 08-04-2015 08-04-2015 Mampu mengurus jenazah dan membagi waris
4 IGRA Cabang Cakung I Workshop Kurikulum 2015 9 – 05 - 2015 10 – 05 - 2015 Menambah wawasan tentang kurikulum
5 Radio Dakta Sosialisasi Program Studi 12 – 06 - 2015 24 – 07 -2015 Mengenal dunia penyiaran radio
6 Radio RAS FM Sosialisasi dan Talk Show 7 – 09 - 2015 7 – 10 - 2015 Mengenal dunia penyiaran radio
7 Masjid al-Ihsan Klender Pengiriman khotib dan imam jum’at 2015 2020 Peningkatan kualitas khotib dan imam di
masjid Al Ihsan
8 Bazis Jakarta Timur Pelatihan Pemulasaraan Jenazah 04 - 12 - 2015 04 – 12 - 2020 Melahirkan amil pengurus jenazah
9 Founder PayTren Sosialisasi Pebisnis Treni 16-03-2016 16-03-2016 Mengetahui dunia usaha/wirausaha
10 Masjid al-Ihsan Pelatihan Kader Da’i Terpadu (PKDT) 13 – 06 - 2016 12 – 09 - 2016 Bertambahnya da’i yang kompeten
11 INSISTS Kalibata INSAF: Strata Ontologis (Marotibul Wujud) 27-08-2016 27-08-2016 Mengetahui maqomat dalam ilmu tasawuf
12 Radio Suara Bekasi Praktek Lapangan 07 – 11 - 2016 07 – 01 - 2017 Mengenal dunia penyiaran radio
13 Masjid al-Ikhlas Penerbitan buletin Jum’at 2016 2017 Memberi informasi/dakwah kepada umat
14 Language Center Investa Amanah Kursus Bahasa Inggris 2017 2022 Meningkatnya kemampuan bahasa Inggris
15 Language Center Investa Amanah Kursus Bahasa Arab 2017 2022 Meningkatnya kemampuan bahasa Arab
16 QAF Academy Penerbitan buku 2017 2022 Mengenal cara-cara menerbitkan buku
17 Yayasan Alfiyah Salamah Tim pengajar TPA 2017 2022 Memberi pengalaman praktik mengajar
Alqur’an
18 Tarekat Idrisiyah Tasikmalaya Seminar Sufis Modern 19-08-2018 19-08-2018 Memahami dunia tarekat
19 Tarekat Idrisiyah Tasikmalaya Kegiatan Bedah Buku 18-08-2018 18-08-2018 Bertambahnya wawasan dan ilmu
20 Tarekat Idrisiyah Tasikmalaya Workshop Metodologi Penelitian dan Tehnik 09-09-2018 09-09-2018 Menambah wawasan dan ilmu tentang
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Penulisan Karya Tulis Ilmiah
21 Oke Oce Bekasi Seminar kewirausahaan 2018 2018 Mengetahui dunia usaha/wirausaha
22 Yayasan al-Madar Pengiriman khotib dan imam jum’at 2018 2018 Peningkatan kualitas khotib dan imam di
masjid Al madar
23 STAI Publisistik Thawalib Jakarta Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
24 Institut PTIQ Jakarta Pascasarjana Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
25 STFI (Sekolah Tinggi Filsafat Islam) Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Sadra Jakarta
26 STIT Al- Al Marhalah Al Ulya Bekasi Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
27 Universitas Islam Jakarta Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
28 Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Tangerang
29 STAI Nur El Ghazy Bekasi Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
30 STIT Islamic Village Tangerang Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
31 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah INSIDA Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Jakarta
32 STEI SEBI Depok Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
33 IAI Jamiat Kheir Jakarta Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
34 Institut Agama Islam Shalahuddin Al- Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Ayyubi (INISA) Tambun Bekasi
35 STAI Al Hamidiyah Jakarta Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
36 STEI Tiara Jakarta Penelitian dan Jurnal Dosen dan Mahasiswa 16 - 01 - 2019 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Berikut ini adalah table kerjasama STAI Indonesia Jakarta dengan
Fakultas/Sekolah luar negeri dalam tiga tahun terakhir.
Kurun Waktu Kerja
Jenis
No. Nama Instansi Sama Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Universitas Islam Syekh Kerjasama 28 – 05 28 – 05 - 2021 Interaksi kebudayaan antar mahasiswa
Daud al-Fatoni Thailand Pertukaran - 2016
Mahasiswa

2. Private School Penelitian dan 16 - 01 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Association Jammu and Jurnal Dosen 2019
Kashmir India dan Mahasiswa

I. Lembaga Kemahasiswaan
1. Pusat Kegiatan Mahasiswa
Pusat Kegiatan Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta adalah sebuah wahana
kreatifitas mahasiswa yang langsung dikelola oleh Pembantu Ketua bidang
kemahasiswaan dan alumni. Dan Dilaksanakan oleh seorang Kepala PKM.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan :
a. Mahasiswa yang kreatif, dan berwawasan ilmu dan amal yang diasaskan
kepada aqidah Islam.
b. Mahasiswa yang berjiwa interpleanership, berwawasan wira usaha dan
mandiri.
c. Mahasiswa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
bekal untuk membangun kehidupan.
d. Bentuk Kegiatan Mahasiswa yang diselenggarakan adalah:
1) Kegiatan Olah Raga dan Seni
2) Kajian Islam Terpadu
3) Pelatihan Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan Syari’ah
2. Badan Eksekutif Mahasiswa
STAI Indonesia memiliki Induk Oraganisasi Kemahasiswaan yang dinamakan
dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Adapun struktur kepengurusannya
sebagai berikut:
Pelindung : KH. Munzir Tamam, MA
Pembina : Miftahuddin, Lc. MA
Majelis Pembina BEM : 1. Edi Purwanto, S.Pd.I
2. Saro, S.Pd.I
3. Sardi Lukman, SH.I
4. Richo Vernando, S.Pd.I
Presiden Mahasiswa : Fahrul Sodikin
Wakil Presiden Mahasiswa : Muhammad Ali Sadikin
Sekretaris : Syifa Fauziah
Bendahara : Nisa Khaerunisa
Menteri Dalam Negeri : Siti Humairoh
Menteri Luar Negeri : Malik Ibrahim
Menteri Dalam Negeri
1. Bidang Intelektual dan Keagamaan
Ketua : Jazilatul Hidayah
Anggota : Muflih Urfi
Asyaratun Kamilah
Ali Imron Rosyadi
Fauzan Hasby Ash. S.
2. Bidang PSDM
Koordinator : Nur Hayati
Anggota : Hayati Nufus
Indriani
Arfia Al Jabbar
Indrisari Fitriani
3. Bidang Seni dan Olahraga
Koordinator : Iqbal Syarif Hidayatullah
Anggota : Hasanudin Saiful A.
Mailisa Maolana
Siti Rohayu
Masita Aulia
Menteri Luar Negeri
1. Bidang Komunikasi dan Informasi
Koordinator : Okta Candra
Anggota : Heri Ardianto
Jodi Tri Utomo
Zakaria Yahya
Intan Nurfitriani
2. Bidang Sosial Masyarakat
Koordinator : Candy Wijaya
Anggota : Regina Pinkan
Raden Riska
Saras Wati Utami
Robiatul Adawiyah
3. HIMA (Himpunan Mahasiswa)
Hima adalah Himpunan Mahasiswa dari setiap Program Studi. STAI Indonesia
Jakarta Memiliki 4 Program Studi, oleh karena itu Hima yang ada dilingkungan STAI
Indonesia Jakarta berjumlah 4 Himpunan yang terdiri dari:
a. HIMA Prodi Pendidikan Agama Islam
b. HIMA Prodi Ahwal al-Syakhsiyah
c. HIMA Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
d. HIMA Prodi Perbankan Syari’ah
J. Jurnal Ilmiah
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta sangat konsen terhadap usaha
penerbitan jurnal-jurnal sebagai media publikasi ilmiah bagi civitas akademika.
Penerbitan jurnal dilakukan dalam rangka menunjang kegiatan pendidikan, penelitian,
dan komunikasi baik internal maupun eksternal. Adapun nama jurnal yang ada di
lingkungan STAI Indonesia Jakarta yaitu Jurnal Dirasat yang dikelola oleh LPPM STAI
Indonesia Jakarta.
K. Akreditasi Program Studi
Jurusan/Program Studi di STAI Indonesia Jakarta, telah ter-Akreditasi oleh
BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi), sebuah badan Independen
yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Berikut adalah daftar
jurusan/program studi yang ada di STAI Indonesia Jakarta dan status akreditasinya:
No. Jurusan/Program Studi Keterangan Akreditasi
1 Pendidikan Agama Islam B
2 Komisi Penyiaran Islam B
3 Ahwal Syakhsiyah B
4 Perbankan Syari’ah Baru
BAB II:
SISTEM PENDIDIKAN

A. Pendaftaran calon mahasiswa


1. Sistem Rekrutmen
Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan oleh Panitia Penerimaan
Mahasiswa Baru (PMB) yang ditetapkan oleh STAI Indonesia Jakarta sekaligus
sebagai tim promosi yang bertugas:
a. Memberikan presentasi di beberapa SLTA di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
b. Mencetak dan menyebarkan brosur ke sekolah-sekolah, pesantren dan instansi
pemerintah.
c. Bekerja sama dengan lembaga lain.
d. Mendayagunakan civitas akademika STAI Indonesia Jakarta serta ikatan Alumni
Sekolah Tinggi Agama Islam (ALUSI) STAI Indonesia Jakarta.
2. Sistem Seleksi
a. Seleksi mahasiswa dilakukan melalui program reguler dan program pindahan
ataupun alih program dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh calon mahasiswa.
b. Calon Mahasiswa reguler yang mendaftarkan diri diwajibkan mengikuti ujian
saringan yang diselenggarakan oleh panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
setelah melengkapi persyaratan administrasi seperti Foto copy ljazah SLTA yang
telah dilegalisir oleh lembaga yang berwenang, mengisi formulir pendaftaran,
menyediakan pas foto, serta kelengkapan lainnya yang dibutuhkan.
c. Proses Penerimaan mahasiswa baru dimulai pada bulan April s/d Agustus setiap
tahunnya, setiap penerimaan mahasiswa baru diadakan ujian saringan masuk
secara tertulis dengan materi sebagai berikut :
1) Materi Agama Islam
2) Pengetahuan Umum
3) Bahasa Indonesia
4) Bahasa Inggris
5) Bahasa Arab
Dari hasil ujian saringan secara tertulis yang dianggap lulus harus mencapai
nilai rata-rata setiap materi ujian sebagai berikut :
1) Materi Agama Islam Nilai 60 – 100
2) Pengetahuan Umum Nilai 65 – 100
3) Bahasa Indonesia Nilai 70 – 100
4) Bahasa Inggris Nilai 60 – 100
5) Bahasa Arab Nilai 60 – 100
Nilai Rata-Rata kelulusan minimal 65.
Bagi mahasiswa yang mencapai total nilai 80 - 100 pada ujian saringan
masuk kami adakan jaminan beasiswa 100 % dengan syarat ketentuan khusus
sebagai berikut :
1) Memiliki Nilai rata-rata UN minimal 8,00
2) Mengajukan surat keterangan tidak mampu dari lurah atau pejabat
setempat.
Kemudian calon mahasiswa yang dianggap lulus melakukan registrasi
pendaftaran dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Ijasah SMU atau sederajat yang dilegalisir
2) KTP
3) Foto ukuran 3x4 dan4x6 sebanyak 4 lembar
B. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan bagi setiap Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta di atur melalui
surat keputusan Pimpinan. Biaya pendidikan yang dimaksud dapat terdiri atas
beberapa komponen sebagai berikut:
BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
KELAS PERBANKAN SYARIAH TAHUN AKADEMIK 2019 - 2020

NO. URAIAN RINCIAN BIAYA **JUMLAH BIAYA SEMESTER


1 *Pendaftaran Mahasiswa Baru Biaya Formulir Rp 100,000
Biaya Pendaftaran & KTM Rp 150,000 Rp 500,000
Biaya Jas Almamater Rp 250,000
2 Mutasi (Pindahan) Rp 750,000 Rp 750,000
3 Pengembangan Sarana & Prasarana Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
4 **Biaya Semester I Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
5 **Biaya Semester II Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
6 **Biaya Semester III Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
7 **Biaya Semester IV Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
8 **Biaya Semester V Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
9 **Biaya Semester VI Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
10 **Biaya Semester VII Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
Daftar Ulang Rp 100,000
Pembinaan Akademik Rp 200,000
11 **Biaya Semester VIII Rp 2,800,000
Semester Rp 2,100,000
UTS & UAS Rp 400,000
12 Biaya PPKT / PPAST / PPKPIT / PPPBST Rp 500,000 Rp 500,000
13 Biaya Bimbingan Skripsi Rp 350,000 Rp 350,000
14 Biaya Sidang Skripsi Rp 350,000 Rp 350,000
15 Biaya Akomodasi Sidang Rp 150,000 Rp 150,000
16 Biaya Ijazah Rp 800,000 Rp 800,000
17 Biaya NIRL Rp 250,000 Rp 250,000
18 ***Biaya Wisuda Rp - Rp -
JUMLAH Rp 27,550,000

C. Beasiswa
Dalam hal pemberian beasiswa kepada para mahasiswa STAI Indonesia
Jakarta, memiliki peran yang sangat baik, hal ini dikarenakan STAI Indonesia Jakarta
tidak memandang apakah mahasiswa tersebut berprestasi atau tidak, secara garis
besar STAI Indonesia Jakarta memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kurang
mampu dalam segi financial. mahasiswa yang tidak mampu tersebut akan dibantu
oleh pihak STAI Indonesia Jakarta untuk mendapatkan beasiswa melalui kerjasama
STAI Indonesia Jakarta dengan lembaga BAZNAS, kendatipun demikian terkhusus
bagi mahasiswa yang berasal dari daerah Aceh, mereka mendapatkan bantuan khusu
dari PMA (Persatuan Mahasiswa Aceh) yang bertempatkan di Jakarta Selatan.
Pemberian beasiswa secara umum yang ada di STAI Indonesia Jakarta memiliki
prosedur dan dapat dilihat pada bagian lampiran buku ini.
D. Kurikulum
STAI Indonesia Jakarta telah menetapkan visi “menjadi perguruan tinggi yang
menghasilkan intelektual muslim indonesia yang unggul, profesional dan berwawasan
global”. Seiring dengan visi tersebut maka seluruh komponen dalam system
pengelolaan STAI Indonesia Jakarta didedikasikan untuk menuju visi tersebut
termasuk faktor kurikulum yang menjadi unsur terpenting dalam kegiatan
pendidikan.
Kurikulum adalah rancangan keseluruhan kegiatan pembelajaran mahasiswa
sebagai rujukan Program Studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan
mengevaluasi kegiatan untuk mencapai tujuan. Program Studi sebagai pelaksana
kegiatan pembelajaran pada STAI Indonesia Jakarta harus mengacu kepada visi, misi
dan tujuan STAI Indonesia Jakarta.
Oleh karena itu Sekolah Tinggi telah menetapkan kebijakan kurikulum
program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran
kurikulum secara berkala dan berkesinambungan serta berlaku umum untuk semua
program studi yang dikelola. Hal ini dapat ditunjukkan dengan telah diaturnya dasar
penyusunan dan pengembangan kurikulum pada STATUTA STAI Indonesia Jakarta
untuk dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan di tingkat program studi. Pelaksanaan
penyusunan dan pengembangan kurikulum ini juga secara rinci diatur dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP).
Adanya tata aturan penyusunan dan pengembangan kurikulum itu menjadi
salah satu wujud dukungan Sekolah Tinggi kepada Program Studi. Selain itu wujud
lain dari dukungan itu dapat dirinci sebagai berikut:
1. Membentuk lembaga pendukung pengembangan kurikulum, seperti Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) yang akan selalu berkoordinasi dengan LPM Program
Studi dalam mengupayakan berbagai kreasi dan inovasi untuk meningkatkan dan
menjamin kualitas dan mutu akademik termasuk pada aspek kurikulum.
2. Bantuan pendanaan untuk kegiatan pengembangan kurikulum program studi
dalam bentuk alokasi anggaran pada setiap kegiatan yang berkenaan dengan
pengembangan kurikulum.
3. Penyediaan fasilitas (ruangan untuk seminar, lokakarya, workshop dan atau
pelatihan)
4. Mendorong dan mengarahkan pelaksanaan evaluasi kurikulum kepada program
studi
Dalam pembahasan kurikulum ini ada SOP atau prosedur yang harus di
tempuh agar terstruktur secara benar, rapi dan rinci sesuai dengan yang diinginkan,
berikut penjelasannya:
1. Prosedur Penyusunan Kurikulum
Prosedur penyusunan kurikulum sebagai salah satu upaya mencapai visi dan
misi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta. Ruang Lingkup prosedur
penyusunan kurikulum dimulai dari penyusunan kurikulum dalam bentuk draft
sampai dengan kurikulum yang sudah disetujui, adapun yang dimaksud kurikulum
disini yaitu:
a. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
b. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
c. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari
pemangku kepentingan internal dan/ atau eksternal sebagai bahan acuan
untuk menentukan/ membuat draf standar.
d. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan
demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi, sebagai contoh:
pengguna lulusan dari sektor industri atau produksi, masyarakat luas,
pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.
Dalam penyusunan kurikulum memiliki aturan dan prosedur tersendiri,
adapun prosedur tersebut yaitu:
a. Ketua Program Studi membentuk tim penyusun kurikulum yang
beranggotakan dosen, dimana kurikulum yang disusun berbasis kompetensi
sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat
(1).
b. Tim penyusun kurikulum menyusun draft kurikulum dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Evaluasi/ penilaian diri program studi,
2) Studi pelacakan terhadap alumi dan penggalian input dari stakeholder,
3) Penyusunan profil lulusan sesuai dengan lapangan pekerjaan,
4) Penyusunan kompetensi lulusan,
5) Penentuan bahan kajian,
6) Penentuan mata kuliah dan pembobotannya,
7) Penentuan silabi mata kuliah,
8) Pendistribusian mata kuliah ke dalam semester.
c. Tim penyusun kurikulum menyerahkan draft kurikulum kepada Ketua Program
Studi.
d. Ketua Program Studi mensosialisasikan dan meminta masukan ke seluruh
dosen terhadap draft kurikulum dalam suatu kegiatan lokakarya.
e. Draft kurikulum yang disetujui menjadi kurikulum yang akan digunakan
Program Studi.

Mulai

Membentuk tim
Ketua PS SK Tim Kurikulum
penyusun

Membentuk draft
Tim kurikulum baru dengan
Kurikulum tahap yang telah
ditetapkan

Menerima draft
Ketua PS
kurikulum baru

Ketua PS, Tim Mengadakan lokakarya


kurikulum dan (sosialisasi) kepada seluruh
dosen dosen

Dosen Memberikan masukan bagi


penyusun kurikulum baru

Tim Melakukan revisi/perbaikan


Kurikulum sesuai saran

Ketua PS Menyetujui draft kurikulum Kurikulum baru

Selesai
2. Evaluasi Kurikulum
Menetapkan prosedur pelaksanaan Evaluasi Kurikulum di lingkungan STAI
Indonesia Jakarta untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat
memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan stake holder dan masyarakat.
Lingkup kegiatan meliputi seluruh langkah sistematis yang diperlukan dalam
melakukan Evaluasi kurikulum. Terdapat sekurang-kurangnya 2 wacana evaluasi
kurikulum antara lain pertama evaluasi berdasarkan komponen-komponen
kurikulum dan yang kedua evaluasi berdasarkan tingkat pencapaian tujuan
kurikulum. Standar mutu yang terkait dengan output/outcome dari prosedur,
antara lain:
a. Mahasiswa memperoleh ilmu sesuai dengan kebutuhan pada pasar tenaga
kerja.
b. Pihak terkait (stakeholder) mendapatkan tenaga kerja lulusan Prodi yang
berkompetensi baik sesuai kebutuhan.
Istilah dan definisi dari Evaluasi Kurikulum, antara lain:
a. Kurikulum adalah sebuah dokumen tertulis tentang rencana akademik
menyangkut: tujuan belajar, bahan ajar untuk mencapai tujuan, metoda
pembelajaran dan metoda mengevaluasi hasil belajar.
b. Rekonstruksi kurikulum adalah proses untuk merancang ulang kurikulum
karena tuntutan kebutuhan untuk merubah secara pasti
c. Komponen kurikulum merupakan dokumen lengkap yang terdiri dari tujuan
program, bahan ajar, strategi mengajar, deskripsi alokasi sumber belajar,
metoda mngevaluasi hasil belajar dan metoda untuk mereview dan
menyempurnakan kurikulum
d. Kompetensi lulusan adalah kemampuan yang dibentuk melalui integrasi 3 jenis
ketrampilan yaitu kognitif, psikomotorik, ketrampilan bersikap dan berperilaku
dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu
e. Stakeholder program studi dan kurikulumnya adalah mahasiswa, dosen, orang
tua, alumni, lembaga reguler maupun profesional, dunia usaha dan industri
serta pemerintah.
Urutan prosedur dalam dalam Evaluasi Kurikulum, antara lain:
a. Melaksanakan peninjauan kurikulum oleh Pembantu Ketua I dengan kegiatan
tracer studi
b. Ketua Prodi melakukan pembentukan tim evaluasi kurikulum sesuai dengan
divisi keilmuan
c. Divisi keilmuan membahas bahan ajar dan RPS
d. Ketua Prodi dan tim divisi keilmuan melakukan penyusunan kurikulum
Kegiatan/Tahap Input/Output
Pelaku prosedur
Prosedur Kegiatan

Mulai

Meninjau kembali kurikulum


Wakil ketua I yang sudah dilaksanakan Tracer study

Pembentukan tim evaluasi


Surat Tugas Tim
Koordinator kurikulum berdasarkan divisi
keilmuan
Evaluasi Kurikulum
Program studi

Mengadakan lokakarya Hasil evaluasi


Koordinator Program (sosialisasi) kepada seluruh kurikulum
Studi dosen

Selesai

3. Sop Pengembangan Kurikulum


Menjamin terlaksananya perancangan dan pengembangan kurikulum serta
evaluasi di STAI Indonesia Jakarta yang relevan, sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan kebutuhan masyarakat. Adapun
maksud dari pengembangan kurikulum adalah:
a. Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik, profesional dan atau profesi yang
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa
dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan sasaran
kurikulum.
b. Kurikulum adalah susunan mata kuliah yang telah ditetapkan jenis mata kuliah
yang harus diambil beserta jumlah kreditnya oleh mahasiswa.
c. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas -tugas di bidang pekerjaan tertentu.
d. Di dalam Pengembangan kurikulum akan selalu di lakukan review kurikulum
dengan mempertimbangkan kontek stualitas kompetensi dan harapan-
harapan stake holder
e. Stake holder eksternal adalah pengguna lulusan, praktis pendidikan, kalangan
akademisi serta tenaga pengajar
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses ini yaitu:
a. Institusi : Menetapkan tim pengembang kurikulum
b. Prodi : Mengkoordinasi pengembangan kurikulum
c. Dosen : Melaksanakan pengembangan kurikulum
Adapun prosedur yang akan ditempuh dalam hal ini yaitu:
a. Kurikulum Prodi atau program studi ditinjau setiap 4 (empat) tahun sekali
b. Ketua akan membentuk tim pengembangan kurikulum
c. Perancangan dan Pengembangan Kurikulum melibatkan :
1) Penyelenggara Prodi
2) Para pakar (sesuai prodi), baik dari kalangan praktisi dan akademisi
3) Organisasi Profesi terkait
4) Pengguna lulusan
d. Keterlibatan berdasarkan poin 1 maka jurusan perlu melakukan Tracer Study,
berikut penjelasannya:
1) Kaprodi melaksanakan tracer study secara periodik minimal setahun sekali
2) Materi tracer study minimal meliputi :
- Alumni : waktu tunggu mendapatkan pekerjaan pertama, besarnya gaji
pertama, posisi /jabatan di tempat kerja, kesesuaian ilmu dengan bidang
pekerjaan, saran/kritik untuk pengembangan keilmuan di jurusan.
- Stakeholder : keilmuan yang diperlukan, kedalaman ranah kompetensi
(kognitif, psikomotorik, afektif), soft skills (penguasaan bahasa asing,
komunikasi, kepemimpinan,kerjasama, teknologi informasi, etika dll)
e. Melakukan up-dating informasi perkembangan Ilmu (sesuai kekhususan prodi)
melalui organisasi keilmuan di tingkat nasional dan kurikulum internasional
secara berkala untuk melihat arah perkembangan keilmuan.
f. Hasil telaah berdasar kompetensi yang ditentukan, digunakan sebagai acuan
perbaikan atau perubahan kurikulum yang sedang berjalan melalui rapat
internal prodi masing-masing. Berdasarkan hasil rapat internal, jika dipandang
perlu, prodi menyelenggarakan semiloka dan asistensi tenaga ahli dalam
rangka pengembangan kurikulum dengan melibatkan dosen yang dianggap
kompeten, praktisi, dan pakar terkait.
g. Tim Kurikulum prodi menyusun rancangan Kurikulum, yang diberlakukan pada
tahun akademik mendatang dengan memperhatikan masukan-masukan yang
diperoleh dari rapat internal dan atau semiloka yang telah diselenggarakan.
Kaprodi/Sekprodi mengajukan rancangan kurikulum tersebut kepada Puket I
untuk dibahas dalam Rapat Tahunan Kurikulum
h. Puket I menyelenggarakan rapat internal program untuk membahas rancangan
kurikulum yang disusun oleh Ketua Prodi/Sekprodi guna memperoleh
pengesahan Apabila:
1) Ketua Sekolah Tinggi menyetujui rancangan kurikulum yang disusun oleh
Ketua Prodi/Sekprodi selaku Ketua senat Sekolah Tinggi dan memberikan
pengesahan rancangan kurikulum yang akan diberlakukan pada tahun
akademik mendatang;
2) Senat Sekolah Tinggi berpendapat perlu adanya revisi, Ketua Prodi
menyusun Revisi Rancangan Kurikulum sesuai dengan aturan yang berlaku
pada tiap prodi;
i. Hasil revisi rancangan kurikulum dibahas dengan Ketua dan apabila telah
disetujui maka Ketua selaku Ketua senat mengesahkan menjadi Kurikulum.
j. Puket I Bidang Akademik menyerahkan Kurikulum asli yang telah disahkan oleh
Ketua berikut tanggal berlakunya kepada Kasubag Ademik untuk
didokumentasikan dengan terlebih dahulu membuat fotocopy/cetak dokumen
tersebut
k. Bagian Akademik mendistribusikan fotokopi / cetak Kurikulum kepada Staf
akademik dan staf Humas dan IT dan transformasi pemberlakuan kurikulum
dengan Surat Pengesahan Ketua Program Studi untuk tahun akademik baru
l. Staf akademik menggandakan kurikulum serta memberikan pengumuman
kepada seluruh mahasiswa sebelum masa penyusunan KRS. Sosialisasi
kurikulum dicantumkan dalam buku pedoman pendidikan yang diperoleh
setiap mahasiswa baru, dan selain itu juga dapat diakses melalui website STAI
Indonesia Jakarta
4. Penyusunan Materi Kuliah
Hal ini bertujuan untuk menyusun dan monitoring materi kuliah tentang hal-
hal yang telah diinginkan, berikut adalah tahap-tahapnya:
a. Melakukan monitoring terhadap kesesuaian dari Materi Kuliah yang diberikan
berdasarkan dari pustaka dan mekanisme perkuliahan
b. Melaporkan hasil perkuliahan dengan data yang memadai dan memberikan
masukan kepada bagian terkait untuk dilakukan perbaikan
Maksud dan istilah dari penyusunan materi kuliah adalah:
a. Materi Kuliah adalah kumpulan bahan ajar perkuliahan yang diberikan oleh
dosen kepada mahasiswa.
b. Monitoring Materi Kuliah adalah evaluasi terhadap materi perkuliahan yang
didasarkan pada kesesuaian antara materi kuliah yang diberikan dengan RPS
melalui kuisioner online dan presensi perkuliahan.
Adapun pihak yang terkait dalam prosedur ini yaitu:
a. Ketua Program Studi
b. LPM Prodi
c. Team teaching
d. Mahasiswa
e. Koordinator Mata Kuliah Program Studi
Adapun prosedur yang akan ditempuh dalam hal ini antara lain:
a. Ketua Program Studi menunjuk Koordinator Setiap Mata Kuliah yang akan
ditawarkan pada semester yang bersangkutan.
b. Team teaching melakukan koordinasi mengenai materi kuliah dan pustaka
yang akan digunakan serta mekanisme perkuliahan.
c. Team teaching menyususn SAP dengan mempertimbangkan masukan dari
dosen lain melalui rapat dan mahasiswa melalui sarasehan dan selanjutnya
menyusun handout.
d. Evaluasi terhadap materi perkuliahan (hasil belajar mahasiswa) dilakukan
setiap akhir semester malalui isian kuisioner online, dan tindak lanjut oleh
dosen,.
e. Selanjutnya dilakukan evaluasi oleh team teaching melalui rapat pleno akhir
semester.
f. Koordinator Team teaching melakukan monitoring kesesuaian materi kuliah
yang diberikan dengan SAP melalui presensi perkuliahan yang telah di isi oleh
dosen
g. Team teaching melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang tidak
sesuai
E. Sistem kredit semester (SKS)
Sistem pendidikan yang digunakan di STAI Indonesia Jakarta adalah Sistem Kredit
Semester (SKS). Yang dimaksud SKS adalah penyelenggaraan pendidikan yang
menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar (dosen), dan beban
penyelenggaraan suatu matakuliah dalam program selama 16 minggu kerja, dihitung
dalam satuan kredit. Sistem ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Setiap matakuliah diberi harga yang dinamakan bobot kredit.
2. Bobot kredit setiap matakuliah dapat berlainan.
3. Bobot kredit masing-masing matakuliah ditentukan atas dasar usaha penyelesaian
tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja
lapangan, atau tugas lainnya.
Penetapan bobot kredit setiap matakuliah didasarkan atas penghitungan
kegiatan akademik tatap muka, kegiatan akademik terstruktur, dan kegiatan akademik
mandiri. Satu satuan kredit semester (1 SKS) setara dengan 50 menit kegiatan tatap
muka, 60 kegiatan akademik terstruktur, dan 60 menit kegiatan akademik mandiri.
Bobot kredit praktikum di laboratorium untuk 1 SKS sebanyak 2-3 Jam per minggu
selama satu semester. Bobot kredit praktikum kerja lapangan dan yang sejenis untuk
bobot 1 SKS dalam beban tugas dilapangan sebanyak 4-5 jam perminggu selama satu
semester. Bobot 1 SKS untuk penelitian atau penyusunan tugas akhir (skripsi) adalah
beban tugas penelitian sebanyak 3-4 jam sehari selama satu bulan yang dianggap
setara dengan 25 hari kerja.
Diantara tujuan penggunaan sistem kredit semester adalah:
1. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar
dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah yang
sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
3. Memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan masukan (input) dan
keluaran (output) yang bervariasi dapat dilaksanakan.
4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
5. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
6. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar jurusan atau program studi,
dalam suatu perguruan tinggi, atau anatar perguruan tinggi yang sejenis.
F. Program Pendidikan, Beban, dan Masa Studi
1. Program Pendidikan dan Masa Studi
Jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh STAI Indonesia Jakarta adalah
jenjang pendidikan program sarjanah Strata satu (S1). Beban Studi Program S1
sebanyak 144-160 SKS dan masa studi maksimal 7 tahun (14 Semester). Apabila
mahasiswa melebihi jangka masa studi yang telah ditetapkan maka akan menerima
sanksi dari pihak STAI Indonesia Jakarta.
2. Beban Studi Setiap Semester
Beban studi mahasiswa setiap semester bergantung kepada indeks prestasi
semester (IPS) yang diraih oleh mahasiswa, paling cepat dimulai dari semester II
(dua). Pedoman umum beban studi mahasiswa setiap semester adalah sebagai
berikut:
NO INDEKS SKS
. PRESTASI MAKSIMAL
1 3,00 – 4,00 24 sks
2 2,50 – 2,99 21 sks
3 2,00 – 2,99 18 sks
4 1,50 – 1,99 16 sks
5 1,00 – 1,49 14 sks
3. Semester Pendek
Perkuliahan semester pendek hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang ingin
mengulang matakuliah dan memperbaiki nilai. Jumlah SKS yang dapat diambil pada
perkuliahan semester pendek maksimal 9 (sembilan) SKS. Biaya kuliah semester
pendek dihitung per-SKS yang besarnya ditetapkan dengan keputusan Pimpinan.
Semester pendek hanya bisa diselenggarakan pada bulan Juli-Agustus.
G. Konversi Matakuliah dan Nilai
Ketentuan umum matakuliah dan nilai yang dapat dikonversi adalah:
1. Matakuliah yang sama penyebutan dan bobot SKS-nya
2. Matakuliah yang sama substansinya atau disamakan, tetapi terdapat perbedaan
nama atau penyebutannya.
3. Dalam hal substansi sebuah matakuliah yang terdapat kesamaan, matakuliah
tersebut dapat dipersamakan (dikompensasi) dengan matakuliah lain yang setara
4. Konversi nilai angka atau huruf berpedoman kepada rentangan nilai yang tertera
dalam buku ini.
Sedangkan prosedur atau alur dalam pengurusan konversi matakuliah yang ada
di STAI Indonesia Jakarta dapat dilihat pada bagian lampiran buku ini.
H. Penulisan Makalah dan Skripsi
Kemampuan menulis karya ilmiah merupakan salah satu keterampilan yang harus
dimiliki setiap mahasiswa STAI Indonesia Jakarta. Penulisan karya ilmiah dimaksud
dapat berupa makalah, skripsi, jurnal dan lain sebagainya.
Penulisan makalah dapat ditetapkan sebagai persyaratan bahan seminar tugas-
tugas perkuliahan dan/atau praktikum pada semua jenjang program studi. Penulisan
skripsi merupakan slah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program S1
(Sarjana).
Penulisan setiap karya ilmiah hendaknya memenuhi kriteria yang lazim baik dari
segi teknis, bahasa, sistematika maupun substansi. Selain itu penulisan Ilmiah
hendaknya didasarkan kepada sumber yang berkualitas dan diutamakan menggunakan
sumber-sumber primer serta terhindar dari tindakan plagiat. Sumber pengambilan data
dapat berupa data lapangan dan/atau data kepustakaan.
Hal-hal yang terkait dengan penulisan karya ilmiah di lingkungan STAI Indonesia
Jakarta dapat dilihat dan dibaca pada Buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” pada
lampiran buku ini.
I. Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat
1. Penelitian
Untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan tujuan pendidikan tinggi
maka perlu peningkatan kemampuan staf pengajar sebagai salah satu faktor
penentu kualitas pendidikan. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PPM)
sebagai salah satu faktor variabel dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dapat
dijadikan indikator dalam pengembangan kualitas suatu lembaga pendidikan tinggi
di STAI Indonesia Jakarta. Untuk menangani kedua variabel tersebut dibentuk unit
khusus lembaga yang dinamakan LPPM yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat yang anggarannya diperoleh dari dana institusi disamping
pembiayaan sendiri dari dosen, dan biaya kerjasama masyarakat.
Jumlah Judul Penelitian Total Dana Penelitian (Juta Rp)
Nama
TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
No. Program
2015/2016 2016/201 2017/2018 2015/2016 2016/201 2017/2018
Studi
7 7
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Komunikasi
dan
6 6 6 16,87 18,82 18,31
Penyiaran
Islam
2. Ahwal al-
5 3 10 22,84 21,39 22,14
Syakhsiyyah
3. Pendidikan
Agama 4 5 9 49,86 42,64 32,42
Islam
4. Perbankan
2 4 6 3,49 7,29 21,77
Syariah
Total na=17 nb=18 nc=31 nd=93,06 ne=90,14 nf=94,64

2. Kualitas Penulisan Penelitian


Untuk menunjang proses pembelajaran perlu ditingkatkan kemampuan
dosen dalam menulis di Jurnal-jurnal ilmiah. Untuk melaksanakan kegiatan ilmiah
tersebut STAI Indonesia Jakarta secara berkala menerbitkan “Jurnal Dirasat” yang
memuat karya ilmiah dari para penulis di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.
3. Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat adalah penerapan bidang ilmu
untuk menyelesaikan masalah di masyarakat (termasuk masyarakat industri,
pemerintah, lembaga dsb.) Berikut ini adalah tabel tentang jumlah pelayanan dan
pengabdian Program Studi yang ada di STAI Indonesia Jakarta kepada
masyarakat/Lembaga, serta rincian anggarannya:
Total Dana
Jumlah Judul Kegiatan
Kegiatan Pelayanan/
Pelayanan/Pengabdian kepada
Nama Pengabdian kepada
No Masyarakat
Program Masyarakat (Juta Rp)
.
Studi TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
2015/201 2016/201 2017/201 2015/201 2016/201 2017/201
6 7 8 6 7 8
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Komunikas 3 8 9 23,87 63,37 28,76
i dan
Penyiaran
Islam
2. Ahwal al- 4 7 9 37,84 56,64 45,79
Syakhsiyya
h
3. Pendidikan 8 10 12 68,86 81,89 55,67
Agama
Islam
4. Perbankan 2 6 8 5,99 12,29 29,72
Syariah
Total 17 31 38 136,56 214,19 159,94

Sesuai dengan Misi STAI Indonesia Jakarta dalam SK yang telah ditetapkan dalam
Keputusan Yayasan Pendidikan Islam Al Ghazali Klender Jakarta (YPIAKJ), dan dalam
rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka STAI Indonesia Jakarta:
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka tersedianya sumber daya manusia yang berjiwa kepeloporan dalam
pengembangan ilmu dan kebudayaan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia
yang beradab dan sejahtera. Oleh sebab itu ada jaminan bahwa keberlanjutan
penelitian, yang mencakup informasi tentang agenda penelitian, dukungan SDM,
prasarana dan sarana, jejaring penelitian, dan pencarian berbagai sumber dana
penelitian akan terlaksana.
Salah satu bentuk dukungan adalah telah dikeluarkan anggaran untuk
mendukung penelitian dosen setiap semester dan adanya dukungan yang diberikan
dalam bentuk pelatihan untuk mendukung peningkatan wawasan dan kemampuan
yang terkait penelitian, misalnya pelatihan pembuatan proposal, pelatihan penulisan
ilmiah.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terus ditingkatkan dengan melibatkan
sivitas akademika melalui pertemuan-pertemuan informal maupun formal, sehingga
diharapkan semua sivitas akademika yang ada pada STAI Indonesia Jakarta menyadari
akan pentingnya bermasyarakat.
Dalam pelaksanaanya ditemui beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terutama terbatasnya dana untuk kegiatan
pengabdian masyarakat.
J. Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi, dan Predikat Kelulusan
1. Evaluasi semesteran
Setiap akhir semester dilakukan evaluasi terhadap seluruh beban studi yang
diambil oleh seorang mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini disebut
Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Evaluasi
semesteran terdiri atas akumulasi beberapa komponen, seperti kehadiran,
penyajian makalah, tes formatif, Ujian Tengah Semester (UTS), kegiatan praktikum
dan/atau tugas-tugas lain, serta Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Ujian
Ujian matakuliah dapat diselenggarakan secara tulis, lisan, praktikum,
penulisan makalah, penulisan lain dan/atau gabungan. Matakuliah dapat diujikan
pada akhir semeter jika materi perkuliahannya telah disampaikan sekurangnya 75%
dari jadwal pertemuan yang telah ditetapkan. Tidak ada ujian ulangan untuk suatu
matakuliah setelah berlangsung ujian semester. Perbaikan nilai matakuliah hanya
dapat dilakukan dengan cara memogram dan mengikuti perkuliahan kembali.
Penyerahan nilai diluar waktu yang telah ditetapkan dinyatakan tidak sah. Ujian
skripsi dan tugas-tugas akhir perkuliahan lain dilaksanakan dalam bentuk
munaqasyah.
3. Penilaian
Penilaian terhadap hasil dan ujian matakuliah dan penulisan karya ilmiah
dilakukan dengan memberikan nilai angka yang kemudian dikonversi kepada nilai
huruf yang diberi nilai bobot. Konversi dan nilai bobot untuk seluruh program studi
adalah sebagai berikut:

NILAI ANGKA NILAI HURUF NILAI BOBOT KETERANGAN


95 – 100 A+ 4.00 Lulus
90 – 94 A 3.75 Lulus
85 – 89 A- 3.50 Lulus
80 – 84 B+ 3.25 Lulus
75 – 79 B 3.00 Lulus
70 – 74 B- 2.75 Lulus
65 – 69 C+ 2.50 Lulus
60 – 64 C 2.25 Lulus
55 – 59 C- 2.00 Lulus
50 – 54 D 1.00 Tidak Lulus
0 – 49 E 0.00 Tidak Lulus

4. Standar Nilai Nilai Bahasa Arab dan Inggris


Standar minimal nilai bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam bentuk Test of
arabic as a Foreign Language (TOAFL) dan Test of English as a Foreign Language
(TOFEL) dikenakan bagi mahasiswa STAI Indonesia Jakarta apabila dikehendaki oleh
pihak program studi atau dosen yang mengajar sebagai salah satu persyaratan
apabila diperlukan.
Ketentuan nilai/skor TOEFL dan TOAFL yang berlaku di STAI Indonesia Jakarta
diserahkan kepada pihak yang mengadakan seleksi, baik yang mengadakan adalah
Program Studi maupun Institusi dengan passing grade yang telah disepakati dengan
standar secara umum yaitu 450.
5. Indeks Prestasi
Ada dua Indeksi Prestasi, yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK). IPS adalah hasil penghitungan jumlah nilai seluruh
matakuliah (jumlah SKS dikalikan nilai bobot) pada suatu semester dibagi dengan
jumlah SKS-nya. IPK adalah hasil penghitungan jumlah nilai mata kuliah lebih dari
satu semester dikalikan dengan nilai bobot dan dibagi dengan jumlah SKS yang ada.
6. Predikat Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh IPK paling kurang 2.00 untuk
Seluruh Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
(STAIINDO) Jakarta, dengan predikat sebagai berikut:
IPK 3.50 – 4.00 = Kumlaude/Terpuji
IPK 2.75 – 3.49 = Amat Baik/Sangat Memuaskan
IPK 2.00 – 2.74 = Baik/Memuaskan
Predikat kelulusan kumlaude hanya diberikan kepada mahasiswa yang
memiliki IPK 3.50 dan masa studinya tidak lebih dari 4 tahun, tidak pernah
melakukan perbaikan nilai, dan tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik
kemahasiswaan.
Penasehat Akademik
Penetapan sistem kredit sebagai sistem pendidikan memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk merencanakan dan memutuskan matakuliah yang akan
diambilnya pada setiap semester. Dalam rangka perencanaan dan penetapan
matakuliah ini, mahasiswa disarankan berkonsultasi dengan penasehat akademiknya.
Walau demikian, penetapan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab
mahasiswa sendiri. Keberhasilan mahasiswa tidak semata-mata didasarkan atas
kemampuan akademiknya saja melainkan banyak faktor yang bisa mempengaruhinya.
Penasehat akademik hanyalah salah satu faktor yang membantu seorang mahasiswa
dalam upaya menyelesaikan masalah, baik yang bersifat akademik maupun non-
akademik.
Adapun tugas-tugas dari penasehat akademik antara lain adalah:
1. Membantu mahasiswa dalam mengenali dan mengidentifikasi minat, bakat dan
kemampuan akademiknya.
2. Membantu dalam merencanakan studi dalam bentuk menyusun matakuliah per-
semester agar mahasiswa dapat memanfaatkan masa studinya dengan efektif dan
efisien.
3. Memberikan motivasi agar mahasiswa dapat menemukan jalan keluar serta
pemecahan yang dianggap paling baik ketika menghadapi masalah.
4. Membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan menyusun rencana studi yang
dianggap sesuai dengan minat, bakat serta kemampuan akademiknya.
Aturan tentang Penasehat Akademik secara rinci dapat ditemukan dalam
lampiran buku ini.
K. Prosedur Administrasi dan Layanan Akademik
Setiap mahasiswa sejak diterima dan terdaftar di STAI Indonesia Jakarta
diwajibkan mengetahui program belajar yang diikuti. Oleh karena itu setiap mahasiswa
diwajibkan mengetahui dan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Pendaftaran Ulang dan Pengisian/Pengajuan KRS
Pada setiap permulaan semester mahasiswa diwajibkan melakukan
pendaftaran ulang dan pengisian kartu rencana studi (KRS). Apabila tidak
melakukan pendaftaran, mahasiswa yang bersangkutan dianggap mengundurkan
diri dan haknya sebagai mahasiswa pada semester tersebut tidak berlaku. Untuk
dapat mengikuti perkuliahan pada semester berikutnya, mahasiswa tersebut
diharuskan mendaftarkan diri kembali dengan membayar penuh kewajiban
keuangan yang berlaku untuk semester berjalan dan semester sebelumnya. Masa
studi pada semester yang tidak diikuti akan diperhitungkan sebagai masa studi yang
telah ditempuh dalam penyelesaian studi secara keseluruhan.
Pendaftaran rencana studi dilakukan pada saat pendaftaran ulang dengan cara
mengisi/mengajukan KRS. Pengisian/pengajuan KRS haruslah mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a. Mahasiswa semester I (Satu) hanya diperbolehkan mengambil matakuliah yang
ditetapkan untuk semester I (satu). Mahasiswa semester berikutnya dapat
mengambil matakuliah sesuai ketentuan yang ada.
b. Memperhatikan kelompok matakuliah wajib dan matakuliah pilihan.
c. Matakuliah yang berkesinambungan atau berprasyarat harus ditempuh sesuai
dengan urutan yang ditetapkan.
d. Pengambilan jumlah matakuliah dan beban SKS-nya harus mengikuti peraturan
yang berlaku dengan mepertimbangkan indeks prestasi dan jumlah SKS minimal
dan maksimal yang boleh ditempuh.
2. Perubahan KRS
Perubahan, penukaran, dan pembatalan matakuliah hanya diperkenankan
dalam batas waktu 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai. Perubahan,
penukaran dan pembatalan matakuliah harus atas persetujuan Penasehat Akademik
(PA) dan dicatat pada KRS. Mahasiswa yang terlambat melaporkan perubahan atau
penukaran matakuliah dari batas waktu yang ditentukan dinyatakan tidak lulus pada
matakuliah tersebut.
Pada semester terakhir, karena keadaan yang amat terpaksa, sekiranya
matakuliah yang ada dalam KRS tidak diberikan dalam semester tersebut maka
mahasiswa diperkenankan mengganti matakuliah lain yang ada dengan persetujuan
Penasehat Akademik (PA) dan Ketua Jurusan/Program Studi.
3. Mahasiswa pindah dari STAI Indonesia Jakarta
Mahasiswa yang akan pindah dari STAI Indonesia Jakarta dapat diberikan
surat pindah apabila tidak dalam status cuti kuliah, tidak sedang dalam skorsing,
atau putus studi. Adapun prosedur pengajuan pindah bagi mahasiswa dari STAI
Indonesia Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis kepada
Pimpinan c/q Kasubag Akademik dengan melampirkan surat keterangan
kesediaan perguruan tinggi yang dituju untuk menerima mahasiswa pindahan
tersebut.
b. Permohonan disertai dengan bukti bebas keuangan dari bagian keuangan atau
bebas tanggungan perpustakaan dan lain-lainnya yang berkaitan dengan
administrasi di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.
c. Pimpinan c/q KASUBAG Akademik menerbitkan surat keterangan pindah studi
(keluar) atas permintaan sendiri dengan lampiran transkip nilai.
4. Wisuda Sarjana
Wisuda yang ada di STAI Indonesia Jakarta memiliki prosedur dan persyaratan,
berikut ini penjelasannya:
a. Mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan seluruh studi di STAI Indonesia
Jakarta diwisuda dengan tatacara berikut ini:
1) Yang mewisudakan adalah Pimpinan.
2) Wisuda dilakukan sekali dalam setahun.
3) Wisudawan/I memakai atribut upacara wisuda.
4) Ikrar kesarjanaan diucapkan oleh wisudawan/i dan dipimpin oleh seorang
wisudawan/i
b. Wisudawan/I yang mendapat IPK tertinggi dan tercepat penyelesaian masa
studinya (palinglambat empat tahun) dan nilai tambah lainnya (menurut pihak
STAI Indonesia Jakarta) dan tidak pernah terkena sanksi, diberikan predikat
“wisudawan/I terbaik” yang ditanda tanagni oleh pimpinan.
c. Pemilihan wisudawan dan wisudawati terbaik dilakukan berdasarkan Program
studi oleh Ketua Prodi masing-masing
5. Ijazah
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan semua studi, memperoleh ijazah sebagai
bukti yang bersangkutan telah memenuhi syarat, telah dinyatakan lulus dan
diwisuda.
b. Persyaratan pengambilan ijazah:
1) Surat keterangan bebas Administrasi keuangan dari bagian keuangan
2) Surat keterangan bebas dari biaya perpustakaan dengan memberikan buku
kenang-kenangan kepada pihak perpustakaan
3) Transkip nilai dari Prodi masing-masing
4) Surat keterangan penyerahan skripsi
5) Surat keterangan bebas pinjaman dan tunggakan lainnya.
6) Ijazah diambil sendiri oleh yang bersangkutan paling lama satu tahun setelah
wisuda.
L. Prosedur Cuti Kuliah dan Aktif Kembali
1. Cuti Kuliah
Dengan alasan yang dapat diterima (rasional), mahasiswa yang telah kuliah
aktif minimal dua semester dapat mengambil cuti kuliah satu semester dan paling
banyak dua semester, baik berturut-turut maupun tidak berturut-turut, selama
masa studi. Cuti kuliah ini tetap diperhitungkan sebagai masa studi, dan
mahasiswa hanya diwajibkan membayar uang administrasi yang ditetapkan
dengan keputusan Pimpinan c/q Kasubag Akademik paling lambat satu bulan
sebelum masa pendaftaran ulang semesterberikut,
Pengajuan cuti kuliah harus melampirkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bukti pendaftaran ulang sebagai mahasiswa pada semester sebelum cuti.
b. Kartu hasil studi yang sudah diperoleh
c. Surat persetujuan dari dosen Penasehat Akademik (PA) dan/atau Jurusan
Program Studi.
Jika memenuhi persyaratan, Pimpinan c/q Kasubag Akademik menerbitkan
surat keputusan Cuti kuliah kepada yang bersangkutan secara mandiri dan/atau
kolektif yang tembusannya disampaikan kepada ketua Prodi dan bagian keuangan.
Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan diharuskan membayar uang
administrasi cuti kuliah pada bagian keuangan yang besarnya ditetapkan oleh
keputusan Pimpinan. Surat keputusan Pimpinan c/q Kasubag Akademik dan tanda
Bukti Pembayaran uang administrasi tersebut disampaikan kepada Bagian
Akademik sebagai bukti registrasi mahasiswa.
2. Aktif Kembali Setelah Cuti Kuliah
Mahasiswa yang telah menjalani cuti kuliah satu atau dua semester
diharuskan melakukan pendaftaran ulang pada semester berikutnya dengan
memenuhi persyaratan administrasi akademik dan keuangan sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan melampirkan SK cuti kuliah yang pernah di dapat
pada semester sebelumnya.
M. Sanksi Akademik dan Non-Akademik
1. Sanksi akademik
Mahasiswa yang melanggar ketentuan administrasi akademik akan diberikan
sanksi sebagai berikut ini:
a. Mahasiswa yang melakukan pendaftaran diluar waktu yang suda
ditentukandikenakan biaya administrasi tambahan sebagai berikut:
1) Hari pertama sampai hari ke enam 10% dari SPP
2) Hari ketujuh sampai dengan hari ke tigabelas 20% dari SPP
b. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran sampai dengan hari ke 13 (tiga
belas) sesudah waktu pendaftaran yang ditentukan tanpa alasan yang dapat
diterima, dinyatakan tidak terdaftar (non-akttif) sebagai mahasiswa pada
semester tersebut dan dikenakan sanksi berupa tidak mendapatkan layanan
akademik dan administrasi serta tidak dapat mengajukan cuti kuliah.
c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran satu semester diwajibkan
membayar SPP semeter yang bersangkutan ditambah pembayaran denda 50%
dari SPP
d. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran dua semesterberturut-turut
dikenakan sanksi akademik berupa pemutusan studi (dikeluarkan dari STAI
Indonesia Jakarta)
e. Mahasiswa yang tidak mengajukan rencana studi pada masa yang telah
ditentukan tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang
bersangkutan mengikuti ujian nilai yang diperoleh tidak diakui.
f. Mahasiswa yang kehadirannya dalam mengikuti perkuliahan kurang dari dari
75% dari kehadiran dosen dalam satu semester, tidak berhak mengikuti ujian
untuk mata kuliah yang bersangkutan dan dinyatakan tidak lulus pada mata
kuliuah tersebut.
g. Mahasiswa yang tidak melakukan tugas-tugas terstruktur dan/atau tugas-tugas
mandiri, kepadanya dapat dikenakan sanksi penundaan atau pembatalan nilai
yang diperolehnya dari dosen yang bersangkutan.
h. Mahasiswa yang memperoleh IPK kurang dari 2,00 pada semester dua,
semester empat, semester enam, dan semester delapan, dikenakan sanksi
akademik berupa gugur (Drop Out).
i. Mahasiswa yang telah menghabiskan masa studi maksimum 14 semester tanpa
alasan yang dapat diterima dan tidak menyelesaikan studi, dikenakan sanksi
akademik berupa gugur (Drop Out).
j. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan perbaikan skripsi setelah ujian dan
diwajibkan memperbaiki skripsinya dalam waktu tiga bulan sejak pelaksanaan
ujian skripsi, maka nilai ujian skipsinya dinyatakan batal dan digantikan dengan
nilai ujian skripsi ulang berikutnya.
k. Penetapan sanksi akademik diusulkan oleh pihak Prodi dan KASUBAG
Akademik. Usulan tersebut diteruskan kepada pimpinan STAI Indonesia
Jakarta untuk diterbitkan surat Pemberhentian Studi (dikeluarkan dari
STAIINDO).
l. Mahasiswa yang telah menerima surat keputusan Pemberhentian Studi, yang
bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti studi pada prodi-prodi yang ada
di STAI Indonesia Jakarta.
2. Sanksi Non-Akademik
Mahasiswa yang melanggar ketentuan Non-Akademik, hukum, dan moral
dapat dikenakan sanksi-sanksi berupa:
a. Teguran
b. Peringatan keras
c. Skorsing dalam jangka waktu tertentu
d. Dikeluarkan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAIINDO) Jakarta.
Jenis hukuman di atas ditetapkan dengan keputusan Pimpinan STAI
Indonesia Jakarta berdasarkan Usulan Senat STAI Indonesia Jakarta setelah
memperhatikan rekomendasi dari tim Khusus yang terdiri dari unsur Kaprodi dan
dan KASUBAG Akademik. Pemberhentian Studi mahasiswa dengan alasan non
akademik hanya dapat dilakukan oleh Pimpinan STAI Indonesia Jakarta melalui
rapat dengan pihak terkait serta pertimbangan-pertimbangan dan kebijakan
tertentu.
BAB III
PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
A. VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi
Menjadi program studi yang unggul di bidang pendidikan agama Islam pada tahun
2024 dalam membentuk guru pendidikan agama Islam yang berakhlak mulia,
profesional, berwawasan kebangsaan dan berpikiran global.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI) secara
terencana dan integral.
b. Melaksanakan penelitian di bidang Pendidikan Agama Islam (PAI)
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
d. Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak.
e. Melakukan kegiatan ilmiah, yaitu diskusi, lokakarya, workshop dan seminar.
3. Tujuan
a. Menghasilkan sarjana Muslim yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi
nilai-nilai profetis (tabligh, amanah, fathanah dan shidiq); serta mampu
mengimplementasikan dan mengembangkan keilmuan pendidikan agama
Islam secara professional dan cakap di tengah masyarakat.
b. Menghasilkan lulusan yang kompetitif baik secara teoretis maupun praktis
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
d. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan leadership dan manajerial.
B. KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI
1. Kompetensi Kepribadian
a. Memiliki kepribadian sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum,
toleran, demokratis dan menjunjung tinggi kebhinekaan dan hak asasi
manusia.
b. Memiliki kepribadian sebagai calon guru Pendidikan Agama Islam yang
mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia.
c. Memiliki pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi, baik dalam bahasa
Indonesia maupun bahasa Asing.
d. Memiliki kepribadian sebagai ilmuwan yang kritis, jujur, objektif, berpikir
terbuka, dan bertanggung jawab.
2. Kompetensi Keilmuan dan Keterampilan (learning to know)
a. Menguasai dasar-dasar ilmu agama Islam.
b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai materi Pendidikan Agama Islam.
c. Menguasai substansi dan metodologi bidang ilmu (disciplinary content
knowledge) Pendidikan Agama Islam.
d. Memiliki pengetahuan dan penguasaan tentang strategi mengemas bidang
ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam
(pedagogical content knowledge).
e. Memiliki kemampuan merencanakan pembelajaran, menggunakan metode
dan media pembelajaran yang tepat, serta mengevaluasi pembelajaran bidang
Pendidikan Agama Islam.
f. Memiliki kemampuan memahami dan menguasai metodologi penelitian.
g. Memiliki kemampuan memahami dan menguasai administrasi pendidikan dan
pembelajaran.
h. Memiliki kemampuan memahami dan menguasai metode, prosedur dan teknik
bimbingan dan penyuluhan.
3. Kompetensi Keahlian Berkarya (learning to do)
a. Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran bidang Pendidikan Agama
Islam.
b. Mampu mengidentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan permasalahan
yang terkait dengan penerapan dan pengembangan bidang Pendidikan Agama
Islam.
c. Mampu merancang dan melaksanakan kegiatan penelitian bidang Pendidikan
Agama Islam.
d. Mampu melaksanakan tertib administrasi keguruan dan pembelajaran.
e. Mampu melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan lembaga pendidikan.
f. Mampu melaksanakan dan mengemban tugas sebagai pemimpin informal di
masyarakat.
4. Kompetensi Perilaku Berkarya (learning to be)
a. Memiliki sikap dan kesadaran tentang belajar sepanjang hayat.
b. Memiliki sikap dan perilaku positif untuk mengembangkan kompetensi
pedagogis, profesional, dan sosial.
c. Memiliki kemampuan untuk memahami tanggungjawab profesi, etika, dan
sosial.
d. Memiliki komitmen terhadap perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjutan.
5. Kompetensi Berkehidupan Bersama (learning to live together)
a. Memiliki kesanggupan untuk hidup bersama dengan masyarakat secara damai,
toleran, demokratis, dan menghargai hak asasi manusia.
b. Memiliki kesanggupan untuk menghargai dan menghormati dalam kerangka
pergaulan profesional.
c. Memiliki kepekaan dan rasa empati terhadap problem orang lain.
d. Memiliki kesanggupan untuk menciptakan budaya prestatif dan sikap
produktif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah bidang Pendidikan Agama
Islam.

C. KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


No. MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) SKS
1 MPK0101 Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 MPK0103 Pengantar Studi Islam 2
3 MPK0104 Fikih Ibadah 3
4 MPK0105 Pengantar Filsafat 2
5 MPK0106 Pengantar Psikologi 2
Perkembangan Pemikiran Modern
6 MPK0108 3
dalam Islam
7 MPK0110 Islamic Worldview* 2
8 MPK0111 Ilmu Tasawuf 2
9 MPK0112 Tasawuf Akhlaki & Falsafi 2
10 MPK0113 The Religion of Islam 2

No. MPB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) SKS


11 MKK0201 Bahasa Inggris I 3
12 MKK0202 Bahasa Arab I 3
13 MKK0203 Bahasa Indonesia 3
14 MKK0204 Ulumul Quran 2
15 MKK0205 Bahasa Inggris II 3
16 MKK0206 Ulumul Hadits 2
17 MKK0207 Ushul Fiqh 3
18 MKK0208 Bahasa Arab II 3
19 MKK0209 Tahsinul Quran 3
20 MKK0210 Aplikasi Komputer 3
21 MKK0211 Ilmu Pendidikan Islam 2
22 MKK0212 Bahasa Inggris III 3
23 MKK0213 Sejarah dan Peradaban Islam 3
24 MKK0214 Bahasa Arab III 3
25 MKK0215 Filsafat Islam 2
26 MKK0216 Psikologi Pendidikan 2
27 MKK0217 Ilmu Kalam 2
Teknologi dan Media
28 MKK0218 3
Pembelajaran
29 MKK0219 Tarikh Tasyri' 3
30 MKK0220 Materi PAI 2
31 MKK0221 Diagnostik Kesulitan Belajar 3
Sejarah Pendidikan Islam di
32 MKK0222 2
Indonesia
33 MKK0223 Filsafat Ilmu 2
34 MKK0224 Psikologi Perkembangan 2
35 MKK0225 Manajemen Pengelolaan Kelas 3
36 MKK0226 Filsafat Pendidikan Islam 2
37 MKK0227 Perbandingan Pendidikan 3
38 MKK0228 Qiroatul Kutub 3
39 MBB0301 IAD, IBD dan ISD 2
40 MBB0302 Sosiologi Pendidikan 2
41 MBB0303 Kewirausahaan 3
Islam dan Kebudayaan Melayu –
42 MBB0304 2
Indonesia

No. MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya) SKS


43 MKB0401 Tafsir 3
44 MKB0402 Teori Belajar dan Pembelajaran 2
45 MKB0403 Hadits 2
46 MKB0404 Model-model Pembelajaran 3
47 MKB0405 Fikih Muamalah 2
Pengembangan Sistem Evaluasi
48 MKB0406 3
Pembelajaran
49 MKB0407 Tafsir Tarbawi 2
50 MKB0408 Profesi Keguruan 2
51 MKB0409 Pengembangan Kurikulum 3
52 MKB0410 Bimbingan dan Konseling 2
Perencanaan dan Desain
53 MKB0411 3
Pembelajaran
Metodologi Penelitian
54 MKB0412 3
Pendidikan
55 MKB0413 Statistik 3
56 MKB0414 Administrasi Pendidikan 2
57 MKB0415 Hadits Tarbawi 2
58 MKB0416 Seminar Proposal Skripsi 2
59 MKB0417 Micro Teaching 3
60 MKB0418 Kapita Selekta Pendidikan 2
61 MKB0419 Skripsi 6
62 MKB0420 Studi Naskah 3
63 MKB0421 Mantiq 2
64 MKB0422 Psikologi Islam* 2

No. MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) SKS


65 MPB0501 PPKT 6

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYAH (AS)

Program Studi Al-Ahwal al-Syakhsiyah/Hukum Keluarga (AS) diarahkan untuk


dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang hukum
keluarga Islam, untuk dipersiapkan menjadi calon-calon hakim agama, pegawai KUA, dan
ahli hukum keluarga Islam. 

A. VISI, MISI DAN TUJUAN


1. Visi
Visi Program Studi Ahwal Syakhsiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta adalah “Terwujudnya program studi yang mampu menghasilkan Sarjana
Hukum Islam yang bertakwa, berakhlak mulia, memiliki kompetensi akademik
dan profesional pada tahun 2024”.
2. Misi
Misi Program Studi Ahwal Syakhsiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan program pengajaran dan pembelajaran ilmu-ilmu terkait
dengan hukum keluarga Islam;
b. Mengeksplorasi potensi akademik para mahasiswa di dunia peradilan agama
yang memiliki integritas yang tinggi dan mentalitas yang prima dalam
pelaksanaan hukum Islam sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia;
c. Mengembangkan metode penelitian bidang hukum Islam dan hukum positif
di Indonesia;
d. Melakukan orientasi kepada mahasiswa untuk berfikir kritis dan bijaksana
dalam menyikapi dan mensiasati persoalan hukum Islam dan hukum positif di
Indonesia;
e. Mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan hukum keluarga Islam
untuk meningkatkan harkat kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bangsa Indonesia pada
khususnya;
f. Berpartisipasi dalam mengembangkan hukum keluarga Islam dan diskursus
Peradilan Agama di Indonesia sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
3. Tujuan
Tujuan Program Studi Ahwal Syakhsiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan ilmuwan yang memiliki kompetensi dalam pengembangan
Fikih keluarga Islam;
b. Menghasilkan sarjana Hukum Islam siap pakai, profesional dan memiliki
kompetensi di bidang Fikih keluarga Islam;
c. Menghasilkan sarjana hukum Islam yang berjiwa adil, berakhlakul karimah
dan profesional;
d. Menghasilkan ilmuan dan praktisi berakhlak yang mampu mempengaruhi
perkembangan Fikih keluarga Islam di Indonesia.
B. KOMPETENSI LULUSAN
1. Kompetensi Utama
a. Ahli dalam menggali, dan menerapkan Hukum Islam dan hukum umum;
b. Mahir dalam memberikan bantuan hukum.
2. Kompetensi Tambahan
a. Ahli dalam menerapkan Hukum;
b. Menguasai administrasi Perkawinan;
c. Mahir dalam mengelola administrasi lembaga peradilan.
C. KURIKULUM PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYAH (AS)
No. ASPK (Ahwal Syakhsiyah Pengembangan SKS
Kepribadian)
1 ASPK 101 Sosiologi Keluarga Islam 3
2 ASPK 102 Ilmu Tasawuf 2
3 ASPK 103 Ilmu Kalam 2
4 ASPK 104 Kewarganegaraan 3
5 ASPK 105 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 2

No. ASKK (Ahwal Syakhsiyah Keilmuan dan SKS


Keterampilan)
6 ASKK 201 Bahasa Indonesia 3
7 ASKK 202 Bahasa Arab I 2
8 ASKK 203 Bahasa Arab II 2
9 ASKK 204 Bahasa Arab III 2
10 ASKK 205 Bahasa Inggris I 2
11 ASKK 206 Bahasa Inggris II 2
12 ASKK 207 Bahasa Inggris III 2
13 ASKK 208 Metodologi Studi Islam 3
14 ASKK 209 Fiqih Muamalat I 2
15 ASKK 210 Fiqih Muamalat II 2
16 ASKK 211 Ulumul Qur’an 2
17 ASKK 212 Ulumul Hadits 2
18 ASKK 213 Tafsir Ahkam I 3
19 ASKK 214 Tafsir Ahkam II 3
20 ASKK 215 Hadits Ahkam I 3
21 ASKK 215 Hadits Ahkam II 3
22 ASKK 217 Ushul Fiqh I 3
23 ASKK 218 Ushul Fiqh II 3
24 ASKK 219 Fiqh Ibadah 3
25 ASKK 220 Fiqh Munakahat 3
26 ASKK 221 Hukum Adat 2
27 ASKK 222 Tarikh Tasyri 2
28 ASKK 223 Pengantar Ilmu Hukum 2
29 ASKK 224 Sejarah dan Peradaban Islam 2
30 ASKK 226 Hukum Perdata Islam di Indo. 2
Sistem Peradilan Agama di
31 ASKK 227 2
Indonesia.
32 ASKK 228 Filsafat Hukum Islam 2
33 ASKK 229 Hukum Pidana Umum di Indo. 2
34 ASKK 230 Sejarah Peradilan Islam 2
35 ASKK 231 Pengantar Filsafat 2
36 ASKK 232 Filsafat Islam 2
37 ASKK 233 Ilmu Falak 3
38 ASKK 234 Tahsinul Qur’an 3

No. ASKB (Ahwal Syakhsiyah Keahlian Berkarya) SKS


39 ASKB 301 Hukum Acara Pera. Agama I 2
40 ASKB 302 Hukum Acara 2
41 ASKB 303 Hukum Perdata 2
42 ASKB 304 Fiqh Kontemporer 3
43 ASKB 305 Qowaid Fiqhiyah 3
44 ASKB 306 Metodologi Penelitian Hukum 3
45 ASKB 307 Hukum Acara Perdata 3
46 ASKB 308 Perbandingan Madzhab Fiqh 2
47 ASKB 309 Hukum Acara Pera. Agama II 2
48 ASKB 310 Qiroatul Kutub 3
49 ASKB 311 Praktikum Peradilan (di Kelas) 3
50 ASKB 312 Etika Profesi Hukum 2
51 ASKB 313 Seminar Proposal Skripsi 3

No. ASPB (Ahwal Syakhsiyah Perilaku Berkarya) SKS


52 ASPB 401 Aplikasi IT/Komputer/Web 2
53 ASPB 402 Bim. dan Konsul. Kel. Sakinah 3
54 ASPB 403 PPAST 6
55 ASPB 404 Kewirausahaan (Enterpreneuship) 2
56 ASPB 405 Keadvokatan (Kepengacaraan) 2

No. ASBB (Ahwal Syakhsiyah Berkehidupan SKS


Bermasyarakat)
57 ASBB 501 Skripsi 6
58 ASBB 502 Sosiologi Hukum 2
59 ASBB 503 Fiqh Mawaris 2
60 ASBB 504 Fiqh Jinayah 2
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam diarahkan untuk menghasilkan


lulusan yang dapat memahami dan menguasai permasalahan dakwah dan penyiaran
Islam; dapat mengoperasikan peralatan mekanik media penyiaran; memiliki keahlian
dalam mengelola media-media massa serta mampu memanfaatkan teknologi informasi.

A. VISI, MISI DAN TUJUAN


1. Visi
Menjadi program studi unggul dan terdepan dalam bidang pendidikan, pengkajian,
penelitian dan pengembangan keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang
berperspektif universal serta bertarap nasional pada tahun 2024.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam secara
terencana, integral dan fleksibel guna membentuk sarjana yang berkualitas
dan profesional.
b. Mengembangkan penelitian di bidang komunikasi dan penyiaran Islam
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam aktivitas dakwah dan
sosial.
d. Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak guna mengoptimalkan
Tridharma Perguruan Tinggi.
3. Tujuan
a. Melahirkan sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berakhlak mulia,
bertakwa kepada Allah SWT dan menjadi teladan dalam kehidupan
bermasyarakat serta relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan bangsa;
b. Menghasilkan Penelitian dan Karya Ilmiah yang dapat dijadikan sebagai
rujukan oleh para stakeholder
c. Melahirkan sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam yang kompeten dalam
mengisi lapangan pekerjaan di bidangnya.
d. Menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan leadership dan manajerial.
B. KOMPETENSI LULUSAN
1. Kompetensi Utama :
a. Menguasai teori-teori komunikasi
b. Menguasai teknologi komunikasi
c. Memiliki kecakapan dalam mengelola media massa
2. Kompetensi Pendukung :
a. Menguasai ilmu-ilmu jurnalistik
b. Menguasai ilmu-ilmu komunikasi
c. Menguasai ilmu-ilmu public relation
d. Menguasai ilmu-ilmu retorika
e. Menguasai ilmu psikologi komunikasi dan psikologi dakwah
f. Menguasai ilmu komunikasi massa

C. KURIKULUM PROGRAM STUDIKOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


No. KPIKB (Komunikasi Penyiaran Islam Keahlian Berkarya) SKS
1 KPIKB 1201 Pengantar Ilmu Komunikasi 3
2 KPIKB 2103 Manajemen Industri Media Massa 3
3 KPIKB 2104 Desain Komunikasi Visual 3
4 KPIKB 2105 Public Relation 3
5 KPIKB 2206 Pengantar Broadcasting Radio dan TV 3
6 KPIKB 2207 Sistem Komunikasi Indonesia 3
7 KPIKB 2208 Komunikasi Antar Pribadi 3
8 KPIKB 3109 Komunikasi Massa 3
9 KPIKB 3110 Sistem Komunikasi Internasional 2
10 KPIKB 3111 Psikologi Komunikasi dan Tabligh 3
11 KPIKB 3112 Komunikasi Organisasi 2
12 KPIKB 3120 Sosiologi Komunikasi Massa 2
13 KPIKB 3120 Filsafat dan Etika Komunikasi 2
14 KPIKB 3215 Teori dan Media Komunikasi 3
15 KPIKB 3219 Hukum dan Etika Penyiaran 3
16 KPIKB 3222 Sistem Informasi Manajemen Dakwah 2
17 KPIKB 4116 Komunikasi Politik 3
18 KPIKB 4117 Perkembangan Teknologi Komunikasi 2
19 KPIKB 4118 Komunikasi Antar Agama dan Budaya 3
20 KPIKB 4223 Skripsi 6

No. KPIPB (Komunikasi Penyiaran Islam Perilaku Berkarya) SKS


21 KPIPB 1101 Sejarah Dakwah 3
22 KPIPB 2101 Praktek Qira’ah dan Ibadah 3
23 KPIPB 2102 Ilmu Dakwah I 2
24 KPIPB 2104 Retorika Dakwah/Public Speaking 3
25 KPIPB 2203 Ilmu Dakwah II 2
26 KPIPB 3106 Pengantar Jurnalistik 2
27 KPIPB 3107 Hukum dan Etika Jurnalistik 3
28 KPIPB 3112 Bahasa Jurnalistik 2
29 KPIPB 3209 Reportase Media Cetak 3
30 KPIPB 3210 Teknik Reportase Radio dan TV 3
31 KPIPB 3211 Produksi Siaran Radio dan TV 3
32 KPIPB 3212 Analisis Siaran Radio dan TV 3
33 KPIPB 3216 Hukum dan Sistem Media Massa 2

No. KPIKK (Komunikasi Penyiaran Islam Keilmuan dan Keterampilan) SKS


34 KPIKK 1101 Bahasa Arab I 2
35 KPIKK 1103 Ulumul Hadits 2
36 KPIKK 1104 Pengantar Studi Islam 2
37 KPIKK 1107 Tauhid 2
38 KPIKk 1202 Akhlak Tasawuf 3
39 KPIKK 1205 Bahasa Arab II 2
40 KPIKK 1206 Ushul Fiqh 2
41 KPIKK 1208 Fiqih 3
42 KPIKK 1209 Hadits Komunikasi 2
43 KPIKK 1215 Ulumul Qur’an 2
44 KPIKK 2110 Tafsir 2
45 KPIKK 3112 Metode Penelitian Komunikasi 3
46 KPIKK 3113 Antropologi Agama 2
47 KPIKK 3211 Statistik Sosial 2
48 KPIKK 4102 Ilmu Kalam 2
49 KPIKK 4114 Seminar Proposal Skripsi 3

No. KPIPK (Komunikasi Penyiaran Islam Pengembangan Keperibadian) SKS


50 KPIPK 1101 Pendidikan Kewarganegaraan 2
51 KPIPK 1102 Bahasa Indonesia 2
52 KPIPK 1103 Bahasa Inggris I 2
53 KPIPK 1104 IAD, IBD, ISD 2
54 KPIPK 1205 Bahasa Inggris II 2
55 KPIPK 1206 Aplikasi Komputer 3
56 KPIPK 4107 Filsafat Ilmu dan Logika 2

No. KPIBB (Komunikasi Penyiaran Islam Berkehidupan SKS


Berkarya)
1 KPIBB 3203 Kewirausahaan 2
PPKPIT (Praktek Profesi
2 KPIBB 4201 Komunikasi Penyiaran Islam 4
Terpadu)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH (Pb.S)


 
Program Studi Perbankan Syari’ah STAI Indonesia Jakarta, memiliki kurikulum
perkuliahan berbasisi kompetensi, dengan tenaga pendidik akademisi sekaligus praktisi
Perbankan Syari’ah. Sebuah Program Studi yang dicanangkan menjadi pusat rujukan
pengembangan system Perbankan Ekonomi Islam melalui system pendidikan integral
yang mampu mengoptimalkan potensi fisik, intelektual, hati dan jiwa secara seimbang
terhadap SDM muslim dalam menjalani kehidupannya.
 
A. VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi
Menjadi program studi yang unggul dalam mencetak sumber daya insani
Perbankan Syariah yang bertaqwa, professional dan berjiwa mandiri di skala
nasional dan internasional pada tahun 2024.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan ilmu Perbankan Syariah dan Ilmu Keislaman
berbasis kompetensi kekinian;
b. Menyelenggarakan penelitian di bidang Perbankan Syariah dan Ekonomi
Syariah;
c. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat.
3. Tujuan
a. Mencetak sarjana muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, memiliki akhlak
mulia, dan profesional di bidang perbankan syariah;
b. Melahirkan sarjana yang mampu melaksanakan riset keilmuan perbankan
syariah;
c. Menghasilkan SDM perbankan syariah yang memiliki daya saing nasional dan
internasional;
d. Menghasilkan SDM perbankan syariah yang memiliki kemampuan manajerial
dan dan berjiwa interpreunership.
B. KOMPETENSI LULUSAN
1. Kompetensi Utama
Setelah menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Perbankan Syari’ah yang
ditempuh selama 4 tahun, lulusan dapat melakukan kompetensi sebagai berikut:
a. Penguasaan wawasan yang baik atas dasar-dasar ilmu Islam (aqidah dan
syari’ah) serta internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga
menghasilkan personalitas Muslim yang sempurna;
b. Penguasaan wawasan yang up-to-date mengenai ekonomi syari’ah, khusunya
lembaga keuangan dan perbankan syari’ah dan pengelolaannya;
c. Penguasaan keterampilan manajerial dan perangkat-perangkat pengambilan
keputusan, terutama dalam pengelolaan lembaga keuangan dan perbankan
syari’ah;
d. Penguasaan wawasan berintrapreneurship dan entrepreneurship sehingga
menghasilkan pebisnis dan pengusaha muslim yang dapat menjadi pilar
utama dalam proses islamisasi perekonomian.
2. Kompetensi Tambahan
a. Ahli dalam menerapkan Hukum Perbankan Syari’ah;
b. Menguasai administrasi Perbankan;
c. Mahir dalam mengelola administrasi lembaga Keuangan.

C. KURIKULUM PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH (Pb.S)


Jenis Mata Kuliah sks Keterangan

(1) (2) (3)

Mata Kuliah Wajib 138 92,6 %

Mata Kuliah Pilihan 11 7,4 %

Jumlah Total 149


Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester, dengan mengikuti format tabel berikut:
sks MK dalam
Kelengkapan****
Kurikulum Bobot
Bobot Unit/ Jur/ Fak
Smt Kode MK Nama Mata Kuliah* Instit Tugas
sks Desk Silab Penyelenggara
Inti** usio *** SAP
ripsi us
nal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

I MKPBS/I/1 Tauhid* 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/I/2 Fiqh Ibadah* 2      Perbankan Syari’ah

Pendidikan Perbankan Syari’ah


MKPBS/I/3 2     
Kewarganegaraan

MKPBS/I/4 Bahasa Indonesia 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/I/5 Bahasa Arab 1 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/I/6 Bahasa Inggris 1 3      Perbankan Syari’ah

MKPBS/I/7 IAD, IBD dan ISD 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/I/8 Pengantar Studi Islam 2      Perbankan Syari’ah

    Perbankan Syari’ah

II MKPBS/II/1 Ulumul Hadits 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/2 Ushul Fiqh* 3      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/3 Pengantar Ekonomi Islam 3      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/4 Aplikasi Komputer 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/5 Tahsinul Qur’an 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/6 Ulumul Qur’an* 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/7 Bahasa Arab 2 3      Perbankan Syari’ah

MKPBS/II/8 Bahasa Inggris 2 3      Perbankan Syari’ah

III MKPBS/III/1 Akhlaq Tasawwuf* 2      Perbankan Syari’ah

MKPBS/III/2 Fiqh Muamalah 2      Perbankan Syari’ah

Sejarah Pemikiran Ekonomi Perbankan Syari’ah


MKPBS/III/3 2     
Islam
Mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, seperti pada tabel berikut:

Bobot Bobot Unit/ Jur/ Fak


Semester Kode MK Nama MK (Pilihan)
sks Tugas* Pengelola

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I MKPBS/I/1 Tauhid 2  PROGRAM STUDI

I MKPBS/I/2 Fiqh Ibadah 2  PROGRAM STUDI

II MKPBS/II/2 Ushul Fiqh 3  PROGRAM STUDI

II MKPBS/II/6 Ulumul Qur’an 2  PROGRAM STUDI

III MKPBS/III/1 Akhlaq Tasawwuf 2  PROGRAM STUDI

Total sks 11
Isi Praktikum/Praktek
Nama Tempat/Lokasi
No. Jam
Praktikum/Praktek Judul/Modul Praktikum/Praktek
Pelaksanaan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Aplikasi Komputer Desain Slide 24 jam/Minggu Laboratorium Komputer


Menggunakan Power
Point

2 Modul Praktik tahsinul 16 jam/Minggu Aula, Mesjid


Qur’an Sekolah Tinggi
Tahsinul Qur’an
Agama Islam Indonesia
Jakarta

3 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Pare Kediri 16 jam/Minggu Laboratorium

4 Bahasa Arab Arabic For All 16 jam/Minggu Kelas

5 PPPBS (Praktek Pedoman PPPBS (Praktek 35 jam / minggu Bank Syariah


Profesi Perbankan Profesi Perbankan
Syari’ah) Syari’ah)
Lampiran-lampiran

LAMPIRAN
A. Lambang dan Bendera
1. Lambang
STAI Indonesia Jakarta memiliki lambang sebagaimana yang terlukis di bawah ini:

Lambang STAI Indonesia Jakarta sebagaimana dimaksud pada gambar di atas terdiri
dari unsur-unsur yang memiliki pengertian sebagai berikut:
a. Bentuk lambang adalah lingkaran, melambangkan fleksibilitas dan dinamis;
b. Bintang, melambangkan ketauhidan warga kampus STAI Indonesia Jakarta;
c. Buku, melambangkan warga kampus STAI Indonesia Jakarta berpedoman pada Al-
Qur’an dan sunnah;
d. Peta Indonesia, melambangkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
ciri khas ke-Indonesiaan;
e. Bola dunia, melambangkan warga kampus STAI Indonesia Jakarta memiliki wawasan
global;
f. Warna biru, melambangkan kedamaian sebagai rahmatan lil ‘alamin;
g. Warna kuning, melambangkan etos kerja warga kampus STAI Indonesia Jakarta yang
tinggi;
h. Tulisan “Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia” menunjukkan nama.

2. Bendera
STAI Indonesia Jakarta Memiliki Bendera kebanggan dan ke-khasan tersendiri, adapun
ciri-ciri bendera STAI Indonesia Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Bendera Sekolah Tinggi:
1) Ukuran : Panjang 140 cm, lebar 110 cm
2) Warna : Hijau muda
b. Warna dasar bendera program studi pada STAI Indonesia Jakarta ditetapkan dengan
Keputusan Ketua :
1) Bendera program studi Pendidikan Agama Islam berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna putih
2) Bendera program studi Ahwal Al-Syakhsiyyah berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna kuning
3) Bendera program studi Komunikasi Penyiaran Islam berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna ungu
4) Bendera program studi Perbankan Syari’ah berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna hijau tosca

B. Kode Etik Dosen

SURAT KEPUTUSAN KETUA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
Nomor :046/SK/ST-01/III/2014

TENTANG
KODE ETIK DOSEN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA

Menimbang : a. bahwa Kode Etik Dosen merupakan pedoman bagi Dewan Kehormatan
Sekolah Tinggi dalam melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;
b. bahwa Kode Etik Dosen diberlakukan bagi semua Dosen Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan
Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tentang
Kode Etik Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan;
3. Statuta Sekolah Agama Islam Indonesia Jakarta.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA TENTANG KODE ETIK DAN TATA
TERTIB DOSEN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA
JAKARTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Kode Etik adalah serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban yang
bersumber pada nilai-nilai etik yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut tanggung jawab.
2. Tata Tertib adalah aturan-aturan tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran serta sanksi
bagi dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Kebebasan Akademik adalah suasana yang menjamin setiap orang dapat menyampaikan dan
menerima gagasan atau pemikiran serta mengujinya secara jujur dan terbuka berdasarkan
nilai-nilai akademik.
4. Hak adalah sesuatu yang diterima oleh dosen sesuai peraturan yang berlaku di Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh dosen sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
6. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib adalah setiap perkataan, sikap, perilaku yang
merugikan, dan mencemarkan nama baik almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada dosen yang melanggar Kode Etik
Dosen dan Tata Tertib Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
9. Senat Sekolah Tinggi adalah badan normatif Sekolah Tinggi yang terdiri dari Guru Besar,
Pimpinan Ketua Program Studi, dan unsur lain yang ditetapkan Senat Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
10. Ketua adalah Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11. Ketua Program Studi adalah Pimpinan Program Studi yang ada pada program studi di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
12. Dosen adalah tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
13. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
14. Ujian adalah bentuk penilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian tengah
semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian skripsi.
15. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, mahasiswa di Sekolah Tinggi.
16. Perkuliahan adalah proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar
mengajar di Perguruan Tinggi serta evaluasi atas proses-proses itu beserta produk dan unsur
yang terlibat.
17. Moralitas adalah suatu sistem yang membatasi tingkah laku. Tujuan pokok dari pembatasan
ini adalah melindungi hak azasi orang lain.
18. Perilaku moral diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat manusia beradab. Nilai-nilai dasar moral itu antara lain
kebenaran, kejujuran, dan menyandarkan diri kepada kekuatan argumentasi dalam menilai
kebenaran.
19. Guru Besar adalah Dosen dengan jabatan fungsional tertinggi dan memiliki kemampuan
akademik yang dapat diandalkan untuk membimbing calon doktor yang sesuai dengan
bidang ilmu yang ditekuninya.
20. Peneliti adalah seorang atau sekelompok orang yang mengadakan penelitian.
21. Penelitian didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dan menguji
kebenaran dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilaksanakan dengan
teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggung jawabkan.
22. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau
seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakui sebagai
ciptaan sendiri.

BAB II
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP DIRI SENDIRI
PASAL 2
Dosen wajib:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi Hukum
berdasarkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945.
2. Menjunjung tinggi tatasusila dengan keinsafan bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya.
3. Menjunjung tinggi sifat universal dan objektif ilmu pengetahuan untuk mencapai kenyataan
dan kebenaran.

PASAL 3
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara
dan memajukan ilmu pengetahuan melalui kajian, penelitian, pembahasan atau
penyebarluasan ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara
bertanggungjawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah
keilmuan, yaitu:
a. kejujuran, berwawasan luas/semesta, kebersamaan, dan cara berfikir ilmiah;
b. menghargai penemuan dan pendapat akademisi lain;
c. tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi.

PASAL 4
1. Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan
menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum akademik dalam bentuk
ceramah, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.
2. Seorang dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai dosen dalam
membina dan mengembangkan karier akademik dan profesinya.
3. Seorang dosen wajib menumbuh kembangkan suasana akademik di lingkungan kerjanya.

PASAL 5
Sebagai seorang ilmuwan, seorang dosen dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis
diharapkan menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional, berfikir
jernih, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

PASAL 6
Seorang dosen wajib memelihara dan menumbuhkembangkan masyarakat akademik antar
dosen dengan jalan:
1. memegang teguh dan menghormati hak dan kebebasan akademik serta hak kebebasan
mimbar akademik antar dosen;
2. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi dalam
bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha membangun, memelihara,
dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan;
3. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi berdasarkan
Statuta Sekolah Tinggi.

PASAL 7
Seorang dosen wajib senantiasa menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan dan
kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di masyarakat.

BAB III
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP SEKOLAH TINGGI
PASAL 8
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Tinggi.

PASAL 9
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Tri Darma Perguruan
Tinggi.

PASAL 10
Tanggung Jawab Dosen Dalam Bidang Akademik
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan
semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan
keteladanan, yaitu:
1. Mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara terbaik menurut kemampuannya
serta penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan;
2. Menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kemungkinan terjadinya
pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar;
3. Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat menurunkan
derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat;
4. Memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang daya fikir.
PASAL 11
1. Seorang dosen wajib memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh
mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan.
2. Seorang dosen dengan jabatan Guru besar seharusnya bersedia menjadi promotor.

PASAL 12
Tanggung Jawab Dosen Dalam Bidang Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen wajib:
1. Bersikap dan berfikir analitis dan kritis.
2. Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh
memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian.
3. Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian.
4. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda, dan gagasan yang lain, kecuali data
yang dapat dipatenkan.
5. Memperlakukan teman sejawat dengan sopan.
6. Menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa manusia maupun hewan,
baik yang hidup maupun yang sudah mati, atau bagian/fragmen dari manusia coba tersebut.
7. Mempunyai buku harian penelitian.
PASAL 13
Tanggung Jawab Dosen Sebagai Peneliti
1. Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas hasil dan kesimpulan
penelitian supaya hasil penelitian dapat dimengerti.
2. Peneliti bertanggung jawab pada rekan seprofesinya.
3. Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil penelitian.
4. Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan diperoleh subjek penelitian.

PASAL 14
Seorang dosen yang melakukan penelitian seharusnya:
1. Bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian yang sahih.
2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu
dapat disempurnakan.
3. Bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius serta keadilan gender.
4. Memberikan penemuan yang baru.
5. Bermanfaat bagi sekolah tinggi secara ilmiah, institusional, dan finansial.
6. Berbasis kompetensi dan logis.
PASAL 15
Hubungan Peneliti dengan Mahasiswa
Dalam melakukan penelitian, seorang dosen seharusnya melibatkan mahasiswa sebagai
pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas kompetensi bidang
keilmuan dan pengembangan pribadi.
PASAL 16
Penelitian Dasar dan Terapan
Sebagai peneliti, seorang dosen seharusnya:
1. Mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau perolehan hak paten
untuk mendorong perkembangan industri nasional.
2. Dapat meningkatkan ketahanan nasional melalui penggalian sumber daya alam.
3. Dapat mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu.
PASAL 17
Efektivitas dan Biaya Penelitian
1. Peneliti wajib mencermati antara manfaat yang diharapkan dengan biaya dan beban yang
dikeluarkan, khususnya beban yang dituntut dari sponsor.
2. Peneliti tidak boleh menjanjikan hal di luar kemampuan peneliti.
3. Peneliti wajib menghasilkan atau memberikan apa yang dapat dijanjikan.
4. Peneliti wajib menjelaskan apakah data dari penelitian dapat atau tidak dapat membantu
proses pengambilan keputusan.
PASAL 18
Kesimpulan Penelitian
1. Peneliti wajib menjelaskan kepada penyandang dana kesimpulan yang diperoleh.
2. Peneliti wajib membantu dan berpartisipasi dalam interpretasi hasil dan kesimpulan.
3. Peneliti wajib menjelaskan keterbatasan hasil penelitian dan membedakan antara
kesimpulan penelitian dan ekstrapolasinya.
4. Peneliti wajib menunjukkan kesahihan penelitian.
5. Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa hasil penelitian dapat dimengerti oleh
penyandang dana.
PASAL 19
Kontrak Bagi Hasil
Seorang ilmuwan sebagai intelektual dalam menangani kontrak bagi hasil seharusnya bebas dari
kepentingan golongan, penguasa, agama, atau partai agar pemikiran intelektualnya dapat
membenarkan setiap keputusannya.
PASAL 20
Plagiat
Peneliti atau penulis karya ilmiah tidak dibenarkan melakukan plagiat karya ilmiah orang lain.
PASAL 21
Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat
1. Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat, seorang dosen:
a. wajib mempunyai ketulusan hati untuk bekerja secara sinergis dengan dosen dari berbagai
macam disiplin ilmu.
b. wajib menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program
pengabdian.
c. tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat.
2. Seorang dosen wajib mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat kerja yang masih
memerlukan proses pembelajaran kemasyarakatan.
PASAL 22
Seorang dosen yang melakukan Pengabdian pada Masyarakat seharusnya:
1. Merujuk pada kebutuhan masyarakat.
2. Dapat mencerminkan kontribusi nyata sekolah tinggi.
3. Dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni untuk masyarakat.
4. Melibatkan peran serta mahasiswa.
5. Dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
bermanfaat bagi segenap sivitas akademika.

BAB IV
KEWAJIBAN KODE ETIK DOSEN TERHADAP
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PASAL 23
1. Seorang dosen wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Dosen.
2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 24
Etika Dosen dalam Bidang Pendidikan
1. Dosen wajib, dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab mencurahkan tenaga dan
waktunya untuk pengajaran yang berkualitas.
2. Dosen wajib mengajar dengan penuh dedikasi, jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
3. Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa. Dosen memperlakukan mahasiswa
secara sama, tanpa memandang status sosial, agama dan ras mahasiswa.
4. Berkewajiban untuk merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta
aturan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliahnya sebelum kuliah semester tertentu di mulai.
Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam Silabus yang dibagikan kepada mahasiswa pada
saat tatap muka di minggu pertama semester tertentu.
5. Mengevaluasi pekerjaan mahasiswa (ujian dan tugas) secara objektif dan konsisten sesuai
dengan aturan yang berlaku, serta mencerminkan komitmen pada Silabus
6. Tidak merokok pada saat tatap muka dalam ruang kelas maupun dalam ruang kantor.
7. Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai pelajaran yang diasuhnya dan bersedia
menolong bagi mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di kelas maupun ditempat lain.
8. Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan
senantiasa berubah dan berkembang.
9. Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas.
Di luar waktu yang telah disediakan, pertemuan antara dosen dengan mahasiswa
dilaksanakan terlebih dahulu dengan pembuatan janji.
10. Senantiasa melakukan up dating materi kuliah dan sumber acuan yang dipakai dalam
pemberian kuliah di kelas.
11. Berintegritas tinggi dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan bentuk penugasan lain
dalam memenuhi komitmen seperti yang telah disusun pada silabus.
12. Berkewajiban membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian sebelum
pelaksanaan ujian berlangsung.
13. Menjadi panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, dan kesehatan.
14. Dosen wajib mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan inovatif mahasiswa.
15. Dosen wajib berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.
16. Dosen wajib berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan sikap para mahasiswa
17. Dosen wajib menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan
pribadi, kelompok, atau golongan.
18. Dosen wajib memberikan pendidikan dan pengajaran dengan empati, santun, tanpa pamrih
dan tanpa unsur pemaksaan.

PASAL 25
Etika Dosen dalam Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Dosen wajib berjuang keras untuk melakukan dan meningkatkan kualitas penelitiannya
sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Dosen wajib memelihara kemampuan dan kemajuan akademik dalam disiplin ilmu masing-
masing sehingga mereka dapat terus mengikuti arah perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Dosen wajib melakukan penelitian dengan mematuhi kode etik penelitian.
4. Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mematuhi kode etik
pengabdian pada masyarakat.
5. Dosen hanya mempublikasikan hasil karya penelitian dan atau pengabdian kepada
masyarakat yang sejauh kesadarannya merupakan karya yang orisinil seutuhnya.
6. Dalam mempublikasikan karya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen harus
mencantumkan nama penulis atau pihak lain sesuai kontribusinya dalam pemikiran, dan
penyusunan karya ilmiah.
7. Dosen harus bersikap transparan dalam setiap publikasi ilmiah, baik menyangkut karya
sendiri atau karya pihak lain.
8. Dosen tidak diperbolehkan mempublikasikan karya yang sama berulang-ulang, baik secara
utuh, parsial maupun dalam bentuk modifikasi tanpa transparansi yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan norma akademis.
9. Dosen senantiasa berusaha menghasilkan karya ilmiah dengan kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
10. Dosen wajib menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah serta menghindarkan diri
dari perbuatan yang melanggar norma masyarakat ilmiah seperti plagiat, penjiplakan,
pemalsuan data dan sebagainya.
11. Dosen wajib menciptakan dan mempromosikan dan ikut berperan serta dalam
pengembangan kolektif Akademi.
PASAL 26
Etika Dosen dalam Pengembangan institusi
1. Berusaha memberikan kontribusi nyata dalam berbagai kegiatan yang memberikan dampak
bagi pengembangan kualitas institusi.
2. Berpikir dan bertindak positif atas berbagai program, inisiatif, perubahan yang ditetapkan
institusi bagi peningkatan kualitas.
PASAL 27
Etika Dosen dalam Pergaulan di Lingkungan Kampus
1. Dosen berkewajiban menghormati/menghargai sesama sivitas akademika, bertindak dan
berkomunikasi dalam tata karma yang santun, baik yang ditetapkan secara tertulis/eksplisit,
maupun yang tidak tertulis.
2. Dosen harus membangun sopan santun pergaulan dengan sesama sivitas akademika,
diantaranya dengan membiasakan memberikan salam perjumpaan.
3. Menggunakan kata panggil/sapaan dengan kata ganti diri yang santun dan formal. Kata
sapaan dan ganti diri yang bersifat non formal hendaknya digunakan dalam lingkungan yang
terbatas.
PASAL 28
Etika Dosen dalam Berpakaian
1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandangnya sebagai tenaga pendidik
dan sumber teladan bagi mahasiswa.
2. Pakaian dosen adalah pakaian formal yang mencerminkan citra profesional dan terhormat.
3. Selama bertugas, dosen harus senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian pakaiannya.
BAB V
HAK DOSEN
PASAL 29
1. Bergabung dalam organisasi profesi atau keilmuan.
2. Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi secara bebas dan
bertanggungjawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan, martabat ilmuwan,
fasilitas yang tersedia danperaturan yang berlaku.
3. Menyumbang karya ilmiah dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Memperoleh pembinaan dari Yayasan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Memperoleh kesejahteraan yang layak.
6. Mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dengan dosen lainnya tanpa
diskriminatif.
7. Menggunakan fasilitas yang tersedia.
8. Menyampaikan saran, pendapat, dan keinginan menurut ketentuan yang berlaku.
9. Menggunakan kebebasan akademik dalam pengkajian dan/atau pengembangan keilmuan,
teknologi, dan seni, serta mengembangkan otonomi keilmuan yang sesuai dengan
bidangnya.
10. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk
memupuk kesetiaan terhadap Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

BAB VI
PELANGGARAN
PASAL 30
Pelanggaran oleh Dosen
Pelanggaran oleh dosen dapat berbentuk :
1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Menyalahgunakan wewenangnya sebagai dosen, tenaga kependidikan Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Merongrong kewibawaan pejabat di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta dalam menjalankan tugas dan jabatan.
4. Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik terhadap bawahannya maupun sesama
pejabat.
5. Tanpa izin Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta menjadi dosen atau bekerja
untuk lembaga lain.
6. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
7. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-
barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
8. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta.
9. Melakukan tindakan yang merugikan rekan kerja, bawahan, atau orang lain di dalam
lingkungan kerjanya.
10. Membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau
pihak lain.
11. Membocorkan soal ujian dan atau kunci jawabannya.
12. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam menjalankan tugasnya untuk
kepentingan pribadi atau golongan.
13. Menghalangi, mempersulit penyelengaraan kegiatan akademik dan non akademik yang telah
ditetapkan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
14. Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpa wewenang sah dari Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
15. Melakukan pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta memalsukan surat/dokumen yang
sah seperti nilai, ijazah maupun sertifikat dan dokumen lain.
16. Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan, tulisan maupun gambar.
17. Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tanpa izin.
18. Memeras, berjudi,membawa, menyalahgunakan obat-obat terlarang di lingkungan dan di
luar lingkungan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
19. Menyebarkan tulisan-tulisan dan faham-faham yang terlarang oleh Pemerintah.
20. Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika.
21. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan
pekerjaan atau pesanan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
22. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun juga dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

BAB VII
PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI
PASAL 31
Setiap dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta yang melanggar kode etik dikenai
sanksi.
PASAL 32
Sanksi Pelanggaran Kode Etik bagi Dosen
1. Dosen yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi teguran dan tertulis.
2. Sanksi teguran terdiri dari :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
3. Sanksi teguran lisan berupa :
a. Penjelasan tentang pelanggaran kode etik yang telah dilakukan
b. Nasehat
4. Sanksi teguran tertulis terdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
5. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi teguran adalah atasan
langsung yang bersangkutan.
6. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi tertulis adalah Pimpinan
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta atas usul atasan langsung yang
bersangkutan.
BAB VIII
PUBLIKASI
PASAL 33
Seorang dosen yang menulis publikasi seharusnya:
1. Menggunakan bahasa yang ilmiah.
2. Tidak boleh tanpa izin penyandang dana.
3. Tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu.
4. Kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna aslinya, demikian pula
komunikasi pribadi yang dipakai dalam publikasi.
5. Apabila menampilkan gambar dan tabel yang dikutip harus mencantumkan sumbernya.
6. Apabila menampilkan gambar perorangan harus dengan izin, dan kalau tidak ingin dikenal
harus ditutup sebagian mukanya, terutama matanya atau bagian-bagian yang dapat menjadi
petunjuk identifikasi.
7. Mencantumkan semua kontributor kecuali yang tidak bersedia
8. Memberi pernyataan jasa juga kepada pemberi gagasan, disamping pemberi izin, fasilitas
dan bantuan lain.
BAB IX
DEWAN KEHORMATAN SEKOLAH TINGGI
PASAL 34
1. Untuk mengawasi ditaatinya Kode Etik Dosen dibentuk Dewan Kehormatan Sekolah
Tinggi.
2. Susunan dan Keanggotaan Dewan Kehormatan Sekolah Tinggi diputuskan oleh Ketua atas
pertimbangan Majelis Guru Besar untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan.
3. Dewan Kehormatan Sekolah Tinggi berwenang untuk menerima, memproses, dan
memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik Dosen.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 35
1. Kode Etik Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Keputusan
tersendiri.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2020
Ketua,

KH. Munzir Tamam, MA


C. Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa

SURAT KEPUTUSAN KETUA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
Nomor : 045/SK/STAIINDO/III/2009
TENTANG
KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan proses belajar mengajar dan


pelaksanaan seluruh aktivitas kemahasiswaan yang transparan, responsif, dan
dapat dipertanggung jawabkan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku, diperlukan suatu standar perilaku sebagai dasar
bersikap dan bertindak bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta;
b. bahwa segala kegiatan akademik dan non akademik akan dapat berjalan dengan
baik dan lancar apabila terdapat komitmen dari seluruh civitas akademika,
untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-
masing, dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan
Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tentang
Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 jo Nomor 66 Tahun 2010;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2010;
4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor 080/O/2002;
5. Keputusan Ketua Sekolah Agama Islam Indonesia Jakarta Nomor
040/SK/STAIINDO/II/2009;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA TENTANG KODE ETIK DAN TATA
TERTIB MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA
JAKARTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Kode Etik adalah norma dan aturan sebagai landasan bagi sikap dan perilaku mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Tata Tertib adalah aturan-aturan tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran serta sanksi
bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Kebebasan Akademik adalah suasana yang menjamin setiap orang dapat menyampaikan dan
menerima gagasan atau pemikiran serta mengujinya secara jujur dan terbuka berdasarkan
nilai-nilai akademik.
4. Hak adalah sesuatu yang diterima oleh mahasiswa sesuai peraturan yang berlaku di Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
6. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib adalah setiap perkataan, sikap, perilaku yang
merugikan, dan mencemarkan nama baik almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar Kode Etik
dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
9. Senat Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi yang terdiri dari Guru Besar, Pimpinan Ketua
Program Studi, dan unsur lain yang ditetapkan Senat Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
10. Ketua adalah Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11. Ketua Program Studi adalah Pimpinan Program Studi yang ada pada program studi di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
12. Dosen adalah tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
13. Karyawan adalah tenaga administrasi yang diangkat dengan Surat Keputusan khusus untuk
menangani tugas-tugas administrasi.
14. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
15. Ujian adalah bentuk penilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian tengah
semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian skripsi.
16. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga
administrasi di Sekolah Tinggi.
17. Perkuliahan adalah proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar
mengajar di Perguruan Tinggi serta evaluasi atas proses-proses itu beserta produk dan unsur
yang terlibat.

18. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah seperangkat kegiatan aktivitas di luar kurikulum guna
meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan profesionalitas yang
dilandasi dengan akhlak yang mulia.
19. Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
berdasarkan norma-norma yang hidup dalam masyarakat.
BAB II
TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT
Pasal 2
Tujuan
Membentuk akhlak mulia mahasiswa, demi terciptanya suasana kampus yang kondusif bagi
terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pasal 3
Fungsi
Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban, standar perilaku, pelanggaran, dan sanksi yang
berlaku bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

Pasal 4
Manfaat
Manfaat dari Kode Etik adalah:
1. Terciptanya iklim akademik yang kondusif yang memperlancar pencapaian visi, misi dan
tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;
2. Meningkatkan kepuasan mahasiswa, staf pengajar dan tenaga pendukung lainnya serta
stakeholder Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta termasuk keluarga dari
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta; dan
3. Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi serta akhlak
yang mulia.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA
Pasal 5
Hak Mahasiswa
Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta berhak untuk:
1. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan, dan pengarahan dari pimpinan dan dosen
dalam pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keislaman.
2. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk mengkaji ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan keislaman sesuai dengan nilai-nilai akademik yang
berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Menyampaikan aspirasi dan pendapat, baik secara lisan maupun tertulis secara santun dan
bertanggung jawab.
4. Memperoleh layanan di bidang akademik, administrasi, dan kemahasiswaan.
5. Memperoleh layanan yang layak dalam pengembangan penalaran, minat-bakat,
kesejahteraan, dan keagamaan.
6. Memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
7. Memanfaatkan sarana dan prasarana dalam kegiatan akademik dan non akademik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.

Pasal 6
Kewajiban Mahasiswa
Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta berkewajiban:
1. Memenuhi kewajiban akademik, administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai keislaman dengan baik, serta
mengutamakan akhlak mulia.
3. Mendukung terwujudnya World Class University.
4. Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater.
5. Menjaga etika akademik dan profesional.
6. Memelihara hubungan sosial yang baik dalam kehidupan bermasyarakat di dalam dan di
luar kampus.
7. Bersikap sopan terhadap pimpinan, dosen, dan karyawan.
8. Berpakaian sopan, rapi sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
9. Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan nilai-nilai keislaman.
10. Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan kampus.
11. Memelihara sarana dan prasarana kampus.
BAB IV
STANDAR PERILAKU
Pasal 7
Standar perilaku yang baik mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan terhadap norma-
norma etik yang hidup dalam masyarakat, yang meliputi:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan yang dianut;
2. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga kewibawaan dan nama baik Sekolah Tinggi;
5. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Sekolah Tinggi serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus;
6. Menjaga integritas pribadi sebagai warga Sekolah Tinggi;
7. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Sekolah Tinggi;
8. Berpenampilan sopan dan rapi (tidak memakai sandal, kaos oblong, pakaian ketat dan
terbuka, menggunakan baju muslimah bagi wanita);
9. Berperilaku ramah, menjaga sopan santun terhadap orang lain, dan menjaga pergaulan
dengan lawan jenis sesuai dengan norma agama;
10. Tidak merokok di sembarang ruangan kecuali pada tempat yang telah disediakan;
11. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan status sosial;
12. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
13. Menghargai pendapat orang lain;
14. Bertanggungjawab dalam perbuatannya; dan
15. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan norma hukum
atau norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;

Pasal 8
Standar perilaku dalam ruang kuliah dan/atau laboratorium adalah:
1. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan perkuliahan atau laboratorium;
2. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan;
3. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu
perkuliahan, misalnya menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnya pada saat
perkuliahan berlangsung, posisi duduk yang mengganggu mahasiswa lain, dan kegiatan lain
yang mengganggu ketenangan mahasiswa lain;
4. Tidak merokok di ruangan kuliah, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas atau
dilarang untuk melakukan tindakan tersebut;
5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat;
6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain;
7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak
hadir dalam perkuliahan;
8. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium;
9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa
bimbingan dosen atau petugas laboratorium; dan
10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah Tinggi seperti membuang sampah
sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.

Pasal 9
Etika mahasiswa dalam pengerjaan tugas, laporan penelitian skripsi adalah sebagai berikut:
1. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/laporan mahasiswa
lain;
3. Berupaya mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan
dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun;
4. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi, misalnya mematuhi ketentuan dan tata cara
penulisan, mengikuti bimbingan, tidak menjiplak karya orang lain (plagiat); dan
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan, skripsi.

Pasal 10
Etika dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:
1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan Sekolah Tinggi;
2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan, kecuali
untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian;
3. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian;
4. Tidak mencoret inventaris Sekolah Tinggi seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang
tidak baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian;
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian; dan
6. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk
tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.

Pasal 11
Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen, berlaku etika sebagai berikut:
1. Menghormati semua dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas
perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum tentu benar mengenai seorang
dosen kepada dosen atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan etik yang
diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi;
5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat
tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
6. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian dosen;
8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk
tujuan mempengaruhi penilaian dosen;
9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap dosen;
10. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan diri
sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan;
11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap dosen terhadap
pimpinannya disertai dengan bukti yang cukup;
12. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang
diberikan oleh dosen;
13. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak
bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
dan
14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan dosen.
Pasal 12
Etika dalam hubungan antara sesama mahasiswa:
1. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku, ras, status sosial dan tidak
didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua mahasiswa dalam interaksi baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu pengetahuan;
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak
bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat;
5. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa;
6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan mahasiswa lain.
7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama mahasiswa baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan;
9. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang
mampu secara ekonomi;
10. Bersama-sama menjaga nama baik Sekolah Tinggi dan tidak melakukan tindakan tidak
terpuji yang merusak citra baik Sekolah Tinggi;
11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain;
12. Tidak mengganggu ketenangan mahasiswa lain yang sedang mengikuti proses
pembelajaran; dan
13. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji
yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.

Pasal 13
Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga administrasi:
1. Menghormati semua tenaga administrasi tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial
dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga administrasi dalam interaksi baik
di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada tenaga
administrasi untuk mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan hukum dan peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi;
4. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap tenaga administrasi; dan
5. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga administrasi untuk melakukan tindakan tidak
terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.
Pasal 14
Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan masyarakat:
1. Melakukan perbuatan yang meninggikan citra baik Sekolah Tinggi di tengah masyarakat;
2. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
3. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang hidup di tengah masyarakat,
baik norma hukum, norma agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan;
4. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak pada perbuatan tidak terpuji;
dan
5. Memberikan contoh perilaku yang baik di tengah masyarakat.

Pasal 15
Etika dalam bidang keolahragaan:
1. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap kegiatan keolahragaan;
2. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan keolahragaan;
3. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
4. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji
5. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam kegiatan keolahragaan
seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tindakan melawan hukum lainnya;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan keolahragaan;
8. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau mencelakai
orang lain; dan
9. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.

Pasal 16
Etika dalam kegiatan seni:
1. Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
3. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;
4. Tidak melakukan plagiat (menjiplak secara melawan hukum) hasil karya seni orang lan;
5. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
6. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara-cara yang
terpuji dan tidak bertentangan dengan norma agama;
7. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
8. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat;
9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan kesenian;
10. Bertanggugjawab terhadap karya seni yang dihasilkan;
11. Menghormati hasil karya orang lain;dan
12. Tidak melakukan tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabat diri dan orang lain.

Pasal 17
Etika dalam Kegiatan Keagamaan:
1. Menghormati agama orang lain;
2. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain;
3. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
4. Berupaya semaksimal mungkin untuk taat dan patuh terhadap nilai-nilai ajaran agama yang
dianut;
5. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi dalam kegiatan-kegiatan
keagamaan;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;
7. Tidak melakukan tindakan yang memaksakan agama yang dianut kepada orang lain;
8. Tidak mengganggu atau menghalang-halangi kesempatan beribadah bagi orang lain sesuai
ajaran agama yang dianut;
9. Berlaku adil terhadap semua orang tanpa membeda-bedakan agama yang dianut;dan
10. Mematuhi aturan-aturan Sekolah Tinggi dalam kegiatan keagamaan.

Pasal 18
Etika dalam kegiatan minat dan penalaran:
1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
6. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
7. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
8. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
9. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran;dan
10. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat.
Pasal 19
Etika dalam kegiatan pengembangan keorganisasian:
1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
6. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana;
7. Bertanggungjawab terhadap semua Peraturan dan tindakan;
8. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan kontribusi dengan
cara-cara yang baik;
9. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
10. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, merusak dan mengganggu
ketertiban;dan
11. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi dan norma-norma lainnya
hidup di tengah masyarakat.

Pasal 20
Etika dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran:
1. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan anarkis;
2. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang merendahkan martabat
seseorang;
3. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau kepentingan umum lainnya
yang terdapat di lingkungan Sekolah Tinggi maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
4. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk penyampaian
pendapat di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
5. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu
yang berpendidikan;
6. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran;
7. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi;
8. Menghindari kepentingan lain diluar kepentingan kebenaran;
9. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain selama melakukan penyampaian
pendapat;
10. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses pembelajaran;dan
11. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan.
BAB V
BENTUK DAN JENIS SANKSI
Pasal 21
Bentuk Sanksi
Bentuk sanksi dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar kode etik dan tata tertib terdiri atas:
1. Teguran lisan atau tertulis.
2. Pembayaran ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang.
3. Tidak mendapatkan layanan administrasi dan atau akademik kemahasiswaan.
4. Pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik tertentu.
5. Pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik dalam jangka waktu tertentu.
6. Penangguhan dan atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah tertentu atau seluruh mata
kuliah dalam satu semester.
7. Skorsing selama satu semester, dua semester atau lebih dari kegiatan akademik, dan atau
kemahasiswaan dengan tetap berkewajiban membayar SPP dan dihitung sebagai masa studi
penuh.
8. Skorsing sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dengan ketentuan tidak membayar SPP.
9. Penangguhan penyerahan ijazah dan atau transkrip nilai.
10. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa, dengan cara tidak diberikan surat
pindah dan transkrip nilai.
11. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila melanggar Undang-undang Pidana atau
Perdata.

Pasal 22
Jenis Sanksi Pelanggaran
Jenis sanksi pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib ditetapkan sebagai berikut:
1. Pelanggaran ringan adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang tidak
menimbulkan kerugian moral dan material, serta masih dapat dibina oleh pimpinan Program
Studi. Termasuk kategori pelanggaran ringan adalah termaktub dalam Pasal 25 ayat 1, 2, 3
dan 4.
2. Pelanggaran sedang adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang dapat
menimbulkan kerugian moral dan material, serta dapat dibina oleh pimpinan Sekolah Tinggi
dan Program Studi. Termasuk kategori pelanggaran sedang adalah termaktub dalam Pasal
25 ayat 3, 4, 5, 6, 7 dan 8.
3. Pelanggaran berat adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang dapat
menimbulkan kerugian moral dan material, serta tidak dapat dibina oleh pimpinan Program
Studi. Termasuk kategori pelanggaran berat adalah termaktub dalam Pasal 25 ayat 9, 10, dan
11.
BAB VI
PIHAK YANG BERWENANG MEMBERIKAN SANKSI
DAN TATA CARA PEMBERIAN SANKSI
Pasal 23
Pihak yang Berwenang Memberikan Sanksi
Pihak yang berwenang memberikan sanksi adalah:
1. Kepala Sub Bagian Akademik, Ketua Program Studi, dan Dosen untuk sanksi ringan.
2. Ketua Program Studi untuk sanksi sedang.
3. Ketua untuk sanksi berat.

Pasal 24
Tata Cara Pemberian Sanksi
1. Ketua Program Studi, dan Dosen memberikan sanksi ringan berdasarkan temuan
pelanggaran ringan yang dilakukan mahasiswa.
2. Ketua Program Studi memberikan sanksi sedang berdasarkan hasil ketetapan Senat Fakultas
dengan diterbitkan SK (Surat Keputusan) setelah mendapatkan laporan dari pihak terkait,
dengan memberikan tembusan kepada orangtua atau wali mahasiswa.
3. Ketua memberikan sanksi berat berdasarkan hasil ketetapan Senat Universitas dengan
diterbitkan SK (Surat Keputusan) setelah mendapatkan laporan dari ketua program studi,
lembaga terkait, dan atau masyarakat, dengan memberikan tembusan kepada orangtua atau
wali mahasiswa.

BAB VII
PERLINDUNGAN SAKSI PELAPOR,
PEMBELAAN DAN REHABILITASI
Pasal 25
Perlindungan Saksi Pelapor
Saksi pelapor berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dari Sekolah
Tinggi.

Pasal 26
Pembelaan
Mahasiswa yang dinyatakan melanggar kode etik dan tata terbit dapat mengajukan pembelaan
diri jika sanksi yang dijatuhkan dipandang tidak sesuai dengan asas keadilan.

Pasal 27
Rehabilitasi
Rehabilitasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak terbukti melakukan pelanggaran setelah
dilakukan investigasi ulang.
Pasal 28
Pemulihan
Pemulihan diberikan kepada mahasiswa yang tidak terbukti melakukan pelanggaran setelah
dilakukan investigasi ulang.

BAB VIII
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 29
a. Kode etik harus disosialisasikan kepada segenap mahasiswa baru pada setiap tahun ajaran;
b. Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru, Program
Pengenalan Kehidupan Kampus, melalui Website UB, dan melalui media lainnya yang
dianggap efektif;dan
c. Kewajiban sosialisasi Kode Etik ada pada setiap pimpinan fakultas.

Pasal 30
1. Setiap anggota civitas akademika memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap pelanggaran
Kode Etik;
2. Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi berkewajiban melindungi identitas pelapor
pada ayat (1);dan
3. Setiap anggota sivitas kademika berkewajiban untuk mencegah terjadinya pelanggaran
Kode Etik oleh siapa pun di lingkungan Sekolah Tinggi.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
1. Dengan diberlakukannya Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta ini, maka segala peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan
Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta ini
berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2020
Ketua,

KH. Munzir Tamam, MA


D. Pedoman Penasehat Akademik

Terdapat sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan seorang mahasiswa untuk dapat
meraih prestasi yang baik dalam studinya di STAI Indonesia Jakarta. Dalam kenyataannya, tidak
semua mahasiswa mampu membelajarkan diri dengan baik selama studi di STAI Indonesia
Jakarta. Berbagai problema kerapkali dihadapi mahasiswa, dari mulai masalah personal, adaptasi
sosial, komunikasi edukasi dengan dosen dan sesama mahasiswa, pemanfaatan sumber dan
media pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, pemantapan dan pengembangan
keahlian sesuai Prodi atau program studi yang dipilih, bahkan masalah pilihan dan pemantapan
karir pasca studi perguruan tinggi. Bila tidak diberi bantuan atau bimbingan yang tepat,
mahasiswa yang menghadapi berbagai problema tersebut potensial mengalami kegagalan dalam
belajar dan penyelesaian akademiknya secara baik. Oleh karena itu, maka diperlukan
pembimbingan akademik, yaitu suatu proses pemberian bantuan oleh dosen Penasehat
Akademik kepada mahasiswa agar mereka bisa mengatasi berbagai prolema yang dihadapi
sehingga sukses dalam membelajarkan diri selama studinya di perguran tinggi. Standard
Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai acuan standar pelayanan minimal dalam
memberikan dan melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa di STAI Indonesia
Jakarta.

1. Definisi
a. Pembimbingan Akademik adalah suatu kegiatan pelayanan atau pemberian bantuan
bimbingan akademik oleh dosen Penasehat Akademik kepada seorang atau sekelompok
mahasiswa selama menjalani pendidikannya di STAI Indonesia Jakarta agar mereka
mampu mencapai prestasi akademik yang optimal dan menyelesaikan studinya dengan
baik.
b. Penasehat Akademik adalah dosen tetap Prodi/program studi yang diserahi tugas dan
wewenang oleh Ketua untuk memberikan pembimbingan akademik kepada seorang atau
sekelompok mahasiswa agar mereka dapat mencapai prestasi akademik yang optimal dan
mampu menyelesaikan studinya dengan baik.
c. Mahasiswa Bimbingan adalah seorang atau sekelompok mahasiswa yang terdaftar pada
Prodi/program studi dan berada di bawah pembimbingan seorang dosen Penasehat
Akademik yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Ketua atas usulan Ketua Prodi.
d. Prestasi Akademik adalah hasil yang dicapai mahasiswa bimbingan dalam kegiatan studi
di STAI Indonesia Jakarta sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai setelah melakukan
kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Hasil yang dicapai mahasiswa tersebut dapat
berbentuk nilai mata kuliah, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), peringkat juara, judisium
kelulusan, dan menyelesaikan studi tepat waktu.
e. Bentuk pelayanan pembimbingan akademik adalah konsultasi edukasi antara dosen
Penasehat Akademik dengan mahasiswa yang dilakukan dalam kerangka kerja yang
kooperatif dan mengarah pada penyelesaian masalah (problem-solving) yang dihadapi
mahasiswa. Inti pokok konsultasi adalah pemberian bantuan dari Penasehat Akademik
kepada mahasiswa berkaitan dengan masalah-masalah perkuliahan atau pembelajaran,
pengenalan suasana dan kehidupan kampus, adaptasi sosial, penyelesaian studi, dan
pemerolehan keterampilan personal dan sosial dalam pemecahan masalah yang bersifat
jangka panjang.
2. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa ini meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
b. Kewajiban, hak dan etika penasehat akademik
c. Tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa

3. Tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembimbigan akademik mahasiswa ini meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Menjelaskan ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
b. Menjelaskan tentang kewajiban, hak, dan etika penasehat akademik
c. Menjelaskan tentang tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa.

4. Pengguna
a. Ketua/Pembantu Ketua I
b. Ketua dan Sekretaris Prodi/Program Studi
c. Dosen
d. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
e. Mahasiswa

5. Organisasi, Tanggung Jawab, Dan Tugas Pembimbingan


Struktur organisasi pelaksana pembimbingan akademik terdiri atas beberapa hal, antara
lain yaitu:
a. Pembantu Ketua I sebagai Pembimbing Utama (exofficio).
b. Ketua Program Studi sebagai Koordinator Pembimbing (ex-officio).
c. Dosen sebagai Penasehat Akademik yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua
berdasarkan usulan Ketua Prodi/Program Studi.

Tugas dan tanggung jawab setiap unsur pelaksana pembimbingan sebagaimana di atas
adalah sebagai berikut:
1. Pembimbing Utama bertanggung jawab terhadap seluruh proses palaksanaan kegiatan
pembimbingan akademik di lingkungan institusi. Tugas Pembimbing Utama adalah:
a. Menunjuk dan menetapkan nama-nama dosen yang bertugas sebagai Penasehat
Akademik dan nama-nama mahasiswa bimbingan.
b. Menyelesaikan masalah-masalah mahasiswa yang karena pertimbangan tertentu dari
Penasehat Akademik dilimpahkan kepada pembimbing yang lebih tinggi.
c. Mengawasi dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembimbingan
akademik di lingkungan fakultas.

2. Koordinator Pembimbing bertanggung jawab atas seluruh proses pelaksanaan kegiatan


pembimbingan akademik kepada mahasiswa pada Prodi/Program Studi yang
dipimpinnya. Dalam hal pelaksanaan tugas Koordinator Pembimbing ini, Ketua
Prodi/Program Studi dibantu oleh Sekretaris, Kepala Laboratorium, dan Staf
Prodi/Program Studi. Tugas Koordinator Pembimbing adalah:
a. Mempersiapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa
bimbingannya untuk ditetapkan oleh Ketua.
b. Memberikan pengarahan kepada Penasehat Akademik tentang pola pelaksanaan
kegiatan pembimbingan akademik bagi mahasiswa
c. Mengkoordinir Penasehat Akademik dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
pembimbingan akademik.
d. Mengawasi proses pelaksanaan pembimbingan akademik.
e. Menyediakan fasilitas dan administrasi bagi Penasehat Akademik dan mahasiswa
untuk kelancaran pelaksanaan pembimbingan.
f. Menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), dokumen
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembimbingan akademik mahasiswa.
g. Mengumpulkan dan mengarsipkan data-data dan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan pembimbingan akademik.

3. Penasehat Akademik merupakan unsur pelaksana teknis pembimbingan akademik


terhadap mahasiswa yang diangkat oleh Ketua Fakultas berdasarkan usulan Ketua
Prodi/Program Studi. Tugas-tugas Penasehat Akademik adalah:
a. Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang hal-hal yang
berkenaan dengan fakultas dan Prodi/program studi.
b. Menanamkan nilai-nilai keagamaan, norma, dan moral akademik kepada mahasiswa.
c. Membina mahasiswa mengembangkan kepribadian terpuji sesuai dengan nilai-nilai
islami, budaya bangsa, dan karakteristik mahasiswa STAI Indonesia Jakarta.
d. Membina dan mengembangkan sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar
mahasiswa sebagai pembelajar orang dewasa.
e. Membantu mahasiswa membuat perencanaan studi dan penentuan beban akademik.
f. Menandatangani dan atau mensyahkan Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil
Studi (KHS) mahasiswa bimbingan.
g. Membantu mahasiswa dalam penyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan
dengan kegiatan akademik dan atau perkuliahan.
h. Memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tentang cara-cara berinteraksi
dan beradaptasi dengan baik dalam kehidupan kampus dan masyarakat.

4. Pelaksana Administrasi Pembimbingan Akademik merupakan unsur penunjang


terlaksananya pembimbingan akademik. Tugas Pelaksana Administrasi Pembimbingan
Akademik adalah:
a. Menyiapkan seluruh unsur kelengkapan administrasi kegiatan Pembimbingan
Akademik.
b. Menyiapkan dan/atau memfasilitasi ketersediaan tempat, alat tulis, dan fasilitas lain
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembimbingan akademik.
c. Penghubung antara mahasiswa dan dosen Pembimbing Akademik dalam kegiatan
pembimbingan.

6. Kualifikasi Penasehat Akademik


Dosen Penasehat Akademik harus memenuhi kualifikasi formal dan kepribadian sebagai
berikut:
a. Kualifikasi Formal
1) Berpendidikan minimal strata dua (S.2)
2) Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 1 (satu) tahun sebagai dosen
tetap pada Prodi/program studi.
3) Memiliki kompetensi yang sama atau sesuai dengan Prodi/program studi yang
ditempuh mahasiswa bimbingan.

b. Kualifikasi Kepribadian
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai al-akhlâq alkarîmah.
4) Memiliki sifat dan sikap terbuka, bersahabat, ramah, tenang, sabar, sopan, santun,
penyayang, dan menyenangkan.
5) Mampu menampilkan keteladanan untuk kebaikan.
6) Mampu bersimpati dan berempati kepada mahasiswa bimbingan.

7. Hak Dan Kewajiban Penasehat Akademik


a. Hak Penasehat Akademik
1) Memperoleh honorarium yang layak dan jelas sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Memperoleh nilai dan penghargaan (credit point) untuk usulan kenaikan pangkat.
3) Memperoleh nilai dan penghargaan 1 (satu) sks untuk beban kerja dosen per semester
untuk 12 orang mahasiswa bimbingan (berlaku kelipatannya).
4) Memanfaatkan fasilitas institutusidan atau Prodi/program studi dalam melakukan
pembimbingan akademik kepada mahasiswa (seperti ruang dosen, ruang bimbingan,
ruang belajar, ruang komputer, ruang perpustakaan, aula, locker, dan lain-lain).
5) Mendapatkan rekam akademik (academic record) mahasiswa bimbingannya secara
lengkap.

b. Kewajiban Penasehat Akademik


1) Menyelenggarakan forum perkenalan dengan seluruh mahasiswa bimbingannya,
terutama bagi mahasiswa semester awal, yang dikoordinasikan oleh Prodi/program
studi.
2) Melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa bimbingan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali pertemuan dalam satu semester, di luar pembimbingan
individual.
3) Menginformasikan jadwal pembimbingan kepada mahasiswa bimbingannya.
4) Menciptakan suasana yang hangat, nyaman, dan menyenangkan dalam melakukan
proses pembimbingan kepada mahasiswa bimbingan.
5) Menguasai informasi tentang visi, misi, dan tujuan Prodi/program studi, fakultas, dan
institut; kurikulum Prodi/program studi; dosen pengampu mata kuliah; sistem
pembelajaran; dan penilaian pembelajarannya.
6) Membantu mahasiswa bimbingan dalam menetapkan rencana studi sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuan akademik yang dicapainya (Indeks Prestasi).
7) Memberi pengesahan tandatangan terhadap Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu
Hasil Studi (KHS).
8) Membantu mahasiswa dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan pembelajarannya selama kuliah di STAI Indonesia Jakarta.
9) Membantu mahasiswa mengakses sumber daya, sumber pembelajaran, sarana dan
fasilitas yang tersedia di kampus STAI Indonesia Jakarta, baik pada level institutusi
maupun Prodi/program studi.

8. Etika Penasehat Akademik


Setiap dosen penasehat akademik diwajibkan mentaati etika sebagai berikut ini:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
b. Melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan.
c. Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai akhlâk al-karîmah.
d. Santun, ramah, sabar, penuh penghargaan, dan mampu memperlakukan mahasiswa
bimbingan sebagai pembelajar orang dewasa.
e. Memperlakukan seluruh mahasiswa bimbingan secara adil.
f. Peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa bimbingan.
g. Menepati appointment yang sudah disepakati dengan mahasiswa bimbingan dan
mengkomunikasikannya terlebih dahulu bila terjadi perubahan.
h. Menjaga kerahasiaan rekam akademik dan masalahmasalah personal yang dihadapi
mahasiswa bimbingan.
i. Memelihara hubungan baik dan tidak terlibat dalam konflik kepentingan dan/atau
hubungan personal dengan mahasiswa bimbingan.

9. Penunjukan, Penggantian, dan Pemberhentian Penasehat Akademik


a. Ketentuan Umum Penunjukan Penasehat Akademik
1) Penasehat Akademik dipilih dari dosen tetap Prodi/Program Studi.
2) Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh seorang Penasehat Akademik terdiri atas 10
– 15 orang mahasiswa.
3) Penasehat akademik dapat membimbing mahasiswa yang berasal dari semester yang
berbeda.
4) Penasehat Akademik bersifat permanen, yang secara berkelanjutan membimbing
mahasiswa mulai dari semester awal sampai menyelesaikan studi dari Prodi/Program
Studi.
5) Surat Keputusan penunjukan atau penetapan nama-nama Penasehat Akademik dan
namanama mahasiswa bimbingannya diperbaharui setiap tahun oleh Ketua atas usul
Prodi/Program Studi.

b. Penunjukan Penasehat Akademik


1) Pada setiap awal Tahun Akademik, Ketua Program Studi mempersiapkan nama-nama
Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa yang akan dibimbing, kemudian
mengajukannya kepada Pembantu Ketua Bidang Akademik.
2) Pembantu Ketua Bidang Akademik melakukan verifikasi nama-nama Penasehat
Akademik dan nama-nama mahasiswa bimbingan, dan mengajukan hasilnya kepada
Ketua.
3) Ketua menetapkan nama-nama Penasehat Akademik dan nama-nama mahasiswa
bimbingannya melalui Surat Keputusan.
c. Penggantian Penasehat Akademik
1) Penggantian Penasehat Akademik terdiri dari dua kategori, yaitu penggantian
permanen dan penggantian sementara.
2) Penggantian permanen adalah penggantian Penasehat Akademik dari seorang dosen
kepada dosen lainnya secara tetap sampai mahasiswa menyelesaikan studinya dari
suatu Prodi/ program studi.
3) Penggantian Penasehat Akademik secara permanen hanya dapat dilakukan jika ada
keadaan khusus yang memaksa. Penggantian tersebut disebabkan oleh salah satu dari
hal-hal berikut:
a) Penasehat akademik sakit keras selama satu semester;
b) Penasehat akademik meninggal dunia;
c) Penasehat akademik memasuki masa pensiun
d) Penasehat akademik mendapat tugas belajar dan atau tugas negara dalam waktu
lebih dari satu semester;
e) Penasehat akademik mengundurkan diri secara tertulis dan atau diberhentikan
dengan tidak hormat;
f) Penasehat akademik pindah tugas ke instansi lain;
g) Terjadi konflik antara mahasiswa bimbingan dengan penasehat akademik yang
tidak dapat dipecahkan setelah dimediasi oleh Prodi/Program Studi;
h) Penasehat akademik dan mahasiswa terlibat hubungan personal yang menjurus ke
arah negatif dan/atau asusila.
4) Penggantian sementara adalah penggantian Penasehat Akademik untuk waktu
tertentu selama Penasehat Akademik yang ditunjuk berhalangan. Penggantian
sementara Penasehat Akademik secara otomatis (tanpa surat penetapan) dilimpahkan
kepada Ketua Program Studi dan atau Pembantu Ketua Bidang Akademik.
5) Penggantian sementera Penasehat Akademik dapat dilakukan apabila:
a) Penasehat Akademik sedang melaksanakan tugas luar atau dinas khusus kurang
dari satu semester;
b) Penasehat Akademik sedang sakit ringan;
c) Penasehat Akademik melaksanakan ibadah haji; dan
d) Alasan lain yang menyebabkan Penasehat Akademik tidak dapat hadir di
Prodi/Program Studi.

d. Pemberhentian Penasehat Akademik


Seorang dosen dapat diberhentikan dari tugasnya sebagai Penasehat Akademik untuk
seorang atau sekelompok mahasiswa. Pemberhentian dimaksud ditetapkan oleh Ketua
berdasarkan pertimbangan tertentu setelah bermusyawarah dengan Ketua Prodi/Program
Studi dan Pembantu Ketua Bidang Akademik.
Alasan pemberhentian Penasehat Akademik dikarenakan beberapa faktor, antara lain
yaitu:
1) Penasehat Akademik tidak melaksanakan tugasnya sebagai Penasehat Akademik
sesuai aturan yang berlaku.
2) Penasehat Akademik terlibat hubungan yang menjurus asusila dengan mahasiswa
bimbingannya.
3) Penasehat Akademik melanggar etika Penasehat Akademik.
4) Penasehat Akademik melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam.

10. Administrasi Bimbingan Akademik


a. Perlengkapan Administrasi
Administrasi yang dikelola oleh Penasehat Akademik adalah data mahasiswa yang
berkenaan dengan kegiatan akademik selama mengikuti studi pada Prodi/Program Studi.
Unsur kelengkapan administrasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1) Kartu Pribadi atau Data Diri Mahasiswa.
2) Buku Konsultasi, yaitu buku yang berisikan tentang aspek-aspek yang dibicarakan
dalam pembimbingan dan alternatif solusi yang disepakati bersama oleh Penasehat
Akadmik dan mahasiswa bimbingan. Buku ini diisi setiap melaksanakan kegiatan
bimbingan dan ditanda tangani oleh Penasehat Akademik.
3) Lembar Kegiatan Mahasiswa (di luar kuliah).
4) Kartu Rencana Studi (KRS).
5) Kartu Hasil Studi (KHS). Seluruh kelengkapan administrasi tersebut dipersiapkan
oleh Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan kemudian diarsipkankan dalam satu
map agar mudah diakses dan memudahkan proses evaluasi.

b. Pengarsipan Data
Setiap dosen Penasehat Akademik diharuskan menata sendiri domuken-dokumen
yang berkenaan dengan kegiatan pembimbingan akademik yang dilaksanakannya kepada
setiap mahasiswa. Dokumendokumen yang disimpan oleh Penasehat Akademik adalah:
1) Data Diri Mahasiswa (dan perubahannya).
2) Kartu Perkembangan Prestasi mahasiswa (selama kuliah).
3) Lembar Kegiatan Mahasiswa di luar Kuliah (tiap semester).
4) Lampiran KRS Mahasiswa (tiap semester).
5) Fotokopi Kartu Hasil Studi (tiap semester).
6) Kartu Bimbingan Mahasiswa (setiap pertemuan).

c. Pelaporan Hasil Pembimbingan Akademik


a. Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan, baik lisan maupun tertulis,
kepada Ketua Program Studi perihal mahasiswa yang tidak mengikuti pembimbingan
akademik.
b. Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan secara tertulis kepada Ketua
Program Studi perihal mahasiswa bimbingan yang tidak mencapai Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) yang dipersyaratkan untuk kelanjutan studinya pada Program Studi.
c. Penasehat Akademik diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Ketua Program
Studi perihal mahasiswa bimbingan yang melewati batas waktu studi, yaitu batas
waktu maksimal seorang mahasiswa diperkenankan untuk menyelesaikan program
studi yang telah dipilihnya.

11. Pelaksanaan Pembimbingan Akademik


a. Proses Pembimbingan
Pembimbingan Kelompok Pembimbingan kelompok dilakukan secara terencana dan
terjadwal. Rencana pembimbingan diputuskan secara bersama-sama oleh Penasehat
Akademik dan mahasiswa bimbingan untuk jangka waktu satu semester. Materi yang
diperbincangkan dalam pembimbingan kelompok adalah hal-hal yang berkenaan dengan
kurikulum; peraturan-peraturan di program studi dan Perguan Tinggi; prospek lapangan kerja
dan karir alumni; pendekatan, strategi, metode, dan teknik membelajarkan diri di STAI
Indonesia Jakarta; memotivasi mahasiswa membelajarkan diri; tata aturan perencanaan
perkuliahan; evaluasi terhadap proses pembelajaran; dan berbagai masalah akademik dan
atau perkuliahan yang dihadapi mahasiswa. Beberapa ketentuan khusus dalam kegiatan
pembimbingan kelompok adalah:
1) Pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas
dan atau akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah
dijadwalkan.
2) Tempat dan waktu pertemuan ditentukan dan disepakati bersama oleh mahasiswa dan
Penasehat Akademik.
3) Setiap kali pertemuan, mahasiswa harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan.
Setiap kali selesai bimbingan, Kartu Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat
Akademik.
4) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan
masalah yang dihadapi mahasiswa bimbingannya.

b. Pembimbingan Individual
Pembimbingan akademik individual dilaksanakan sewaktu-waktu ketika ada
mahasiswa yang membutuhkan penyelesaian masalah pribadi, sosial, dan atau pembelajaran
yang dihadapinya. Dalam kegiatan pembimbingan individual, masalah yang dibahas adalah
masalah-masalah yang lebih bersifat personal yang membutuhkan privasi dan hubungan
yang lebih akrab. Pada bimbingan individual, mahasiswa dapat mengungkapkan masalahnya
dengan lebih bebas, kemudian Penasehat Akademik mengidentifikasi, memahami
masalahnya, dan membantu mencari alternatif yang paling memungkinkan untuk
memecahkan masalah tersebut serta mengevaluasi implementasi cara pemecahan masalah
yang telah dipilihnya. Beberapa ketentuan khusus berkaitan dengan pembimbingan
individual adalah sebagai berikut:
11) pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas
dan atau akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah
dijadwalkan Prodi/Program Studi.
12) Bimbingan dilakukan di ruang dosen dan waktu bimbingan disepakati bersama oleh
Penasehat Akademik dan mahasiswa bimbingan.
13) Mahasiswa bimbingan harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setip kali
selesai, Kartu Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.
14) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan
masalah dan menjamin kerahasiaan hal-hal yang bersifat privasi mahasiswa
bimbingannya

c. Waktu dan Tempat


1) Waktu
Waktu pelaksanaan pembimbingan disesuaikan dengan Kalender Akademik
Fakultas dan atau Perguan Tinggi dan kebutuhan bimbingan oleh mahasiswa.
Pembimbingan Akademik kepada kelompok mahasiswa dilakukan sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali pertemuan dalam satu semester. Tiga kali pertemuan tersebut setidaknya terdiri
dari:
a) pembimbingan pada awal semester. Materi pembimbingan berkenaan dengan: (1)
strategi, metode, dan teknik membelajarkan diri di STAI Indonesia Jakarta dan atau
memberi motivasi kepada mahasiswa agar serius mengikuti kegiatan dan proses
perkuliahan, (2) rencana atau penetapan beban studi yang akan diikuti oleh
mahasiswa, dan (3) masalah-masalah akademik dan atau pembelajaran yang dihadapi
mahasiswa serta alternatif pemecahannya;
b) pembimbingan ketika mahasiswa akan menempuh ujian tengah semester. Materi
pembimbingan berkenaan dengan: (1) arahan menghadapi ujian tengah semester, (2)
menganalisis permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam membelajarkan diri, dan
(3) mencari dan menyepakati alternatif pemecahan masalah;
c) pembimbingan ketika mahasiswa akan mengikuti ujian akhir semester. Materi
pembimbingan berkenaan dengan: (1) melakukan analisis terhadap hasil dan proses
pembelajaran yang telah ditempuh mahasiswa; (2) mengecek kesiapan mahasiswa
dan memberi arahan menghadapi ujian akhir semester.

Di luar jadwal tersebut, untuk pembimbingan individual waktu pelaksanaannya


disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa bimbingan. Untuk itu, Penasehat Akademik
diharuskan menyediakan waktu khusus bagi perorangan mahasiswa yang ingin
berkonsultasi untuk:
a) Mengatasi masalah-masalah pribadi yang berkaitan langsung atau tidak langsung
dengan kegiatan akademik.
b) Merancang topik penelitian yang akan diajukan untuk skripsi sarjana. Bimbingan ini
dikhususkan untuk mahasiswa yang duduk di semester VI ke atas.
c) Memberi persetujuan kepada mahasiswa mengikuti ujian komprehensif dengan
menandatangani Rekapitulasi Hasil Studi mahasiswa. Bimbingan ini dikhususkan
untuk mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh beban studi atau kreditnya
(biasanya semester VIII ke atas).

Lama waktu pembimbingan individual pada setiap pertemuan disesuaikan dengan


jenis masalah yang ditangani dan kapasitas Penasehat Akademik.

2) Tempat
Pembimbingan dilaksanakan di kampus STAI Indonesia Jakarta. Tempat-tempat
yang digunakan untuk lokasi pembimbingan adalah ruang dosen, ruang bimbingan
konseling, ruang sidang, aula, dan tempat lain di lingkungan kampus STAI Indonesia
Jakarta yang disepakati bersama oleh Penasehat Akademik dan mahasiswa bimbingan.

3) Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa Bimbingan


Ada beberapa hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa dalam
kaitannya dengan pembimbingan akademik dengan Penasehat Akademik, yaitu:

a) Menyiapkan data-data pribadi.


b) Menyimpan dengan baik semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan akademik
dalam satu tempat tersendiri dan disusun secara sistematis dan terorganisir.
c) Menyiapkan materi, dokumen, dan pertanyaan yang akan diajukan ketika melakukan
pembimbingan. Beberapa dokumen yang perlu dibawa ketika melakukan
pembimbingan dalam rangka perencanaan akademik adalah Kartu Bimbingan
Mahasiswa, KRS, KHS, buku Pedoman Akademik Mahasiswa STAI Indonesia
Jakarta dan kartu atau dokumen lain yang berkaitan dengan pembimbingan
akademik.
d) Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dan berkaitan dengan pengambilan
keputusan, baik yang menyangkut minat/kemampuan pribadi maupun berbagai hal
yang menyangkut Program Studi yang diambil, kebijakan kampus, dan berbagai
prosedur akademik.
e) Menanyakan kepada Penasehat Akademik mengenai hal-hal yang belum atau tidak
dimengerti oleh mahasiswa.
f) Menyimpan catatan/dokumen pribadi hasil pertemuan dengan Penasehat Akademik.
g) Menerima dan melaksanakan semua keputusan yang telah diambil bersama dengan
Penasehat Akademik.
12. Penutup
Standard Operating Procedure (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa STAI
Indonesia Jakarta ini dimaksudkan untuk dipedomani oleh semua pihak terkait. Untuk itu, para
Penasehat Akademik, Pimpinan, Ketua Program Studi, dan Subbag Akademik, diharapkan dapat
menerapkan panduan ini dengan baik. Keberhasilan penerapan panduan ini akan sangat
membantu dalam meningkatkan kualitas mahasiswa dan penyelenggaraan pembimbingan
akademik mahasiswa di STAI Indonesia Jakarta

13. Referensi
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan
KKNI di Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
7. Pedoman Akademik STAI Indoneisa Jakarta tahun 2014
Form Kartu Bimbingan Akademik Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Nama : ……………………………………………..
NIM/Semester : ……………………………………………..
Prodi : ……………………………………………..

No Waktu Materi Bimbingan Paraf Dosen

10

Diketahui oleh, Jakarta, …………..………


Ketua Prodi (Prodi) Penasehat Akademik

……………………………….. ………………………………..
NIDN NIDN
Form Data Akademik Mahasiswa
DATA AKADEMIK MAHASISWA

Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Sem./ Thn. Akademik : ……………………………………
Prodi/ Prodi : ……………………………………
Alamat : ……………………………………
Telp./ HP : ……………………………………
E-mail : ……………………………………

Indeks IPK IP Paraf


Smtr Tanggal Paraf PA Ket
Prestasi Sementara Perbaikan Mhs

II

II

IV

VI

VII

VIII

IPK

Penasehat Akademik Jakarta, …………..………


Mahasiswa ybs.

……………………………….. ………………………………..
NIDN NIMKO
Form Data Non Akademik Mahasiswa

DATA NON AKADEMIK MAHASISWA

Nama : ……………………………
Tempat/ Tgl. Lahir : ……………………………
Nama Orangtua : Ayah : ……………………
:Ibu : ……………………
Alamat Orangtua : ……………………………
……………………………
Pekerjaan Orangtua : Ayah : ……………………
: Ibu : ……………………
Alamat di Jakarta : ……………………………
Telp. HP : ……………………………
E-mail : ……………………………
Prestasi akademik yang pernah diraih : ……………………………
……………………………
……………………………
Hobby/ Kegemaran : ……………………………
Skill yang dikuasai : ……………………………
Penyakit yang pernah diderita : ……………………………
Keanggotaan Organisasi : Kampus: ……………………………
Luar Kampus : ……………………………
Pekerjaan disamping kuliah : …………………………… (jika ada)

Jakarta, …………..……
Mahasiswa ybs.

………………………………..
NIMKO
DATA KEGIATAN MAHASISWA
Nama Mahasiswa : …………………………………………….
NIM : …………………………………………….
Prodi : …………………………………………….

A. Kegiatan Ilmiah: Seminar/Pelatihan/Workshop/dll


No Nama Kegiatan Peranan Pelaksana Tempat & Waktu
1
2
3
Dst
B. Karya Tulis
No Judul Karya Tulis Keperluan tanggal
1
2
3
Dst
C. Keorganisasian Mahasiswa (intra dan ekstra kampus):
No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang
Diikuti
1
2
3
Dst
D. Keorganisasian Sosial Kemasyarakatan/ Keagamaan
No Nama Organisasi Jabatan Kegiatan yang
Diikuti
1
2
3
Dst
E. Minat dan Bakat:
No Nama kegiatan Peran/prestasi pelaksanaan
1
2
3
Dst

Jakarta, …………..………
Mahasiswa ybs.

………………………………..
NIMKO

E. Alur Penerimaan Mahasiswa Baru


1. Online
Calon Mahasiswa Membuka laman Membayar biaya pendaftaran
http//pmb.online.staiindojkt.ac ke Bank BRI Syari’ah No. Rek.
.id dan memilih menu jalur 1006996171 an. STAI
Indonesia

Peserta membayar biaya


Mengirim Scan berkar via email
registrasi ke BRI Syri’ah
ke pmb@staiindo.ac.id dengan
subyek: DAFTAR + Jalur + No.
Pendaftaran + Nama

Pengumuman
penerimaan Mahasiswa
pmb.online.staiindojkt.a Mengikuti tes seleksi/ Menerima bukti
c.id (cetak hasil seleksi) Jalur PMDK (Tanpa TES) pendaftaran (atau
Kartu Peserta Tes)
2. Manual

Humas Memberikan Staf Akademik Meng-


Adm. Keuangan
informasi dan input data Calon
Menerima pendaftaran
memberikan Formulir Mahasiswa sebelum
Calon Mahasiswa dengan
Pendaftaran untuk diisi diserahkan ke
biaya pendaftaran awal
oleh Calon Mahasiswa Kasubag.
Rp. 2.750.000,- / minimal
serta memberikan Administrasi.
Rp. 1.000.000.-
rekomendasi.

Staf Akademik Kasubag Administrasi


menyerahkan soft mengembalikan data Mahasiswa Kasubag Administrasi
copy data yang sudah diberi NIM dan berkoordinasi
Mahasiswa Baru ke mendapatkan NIMKO dari dengan Kasubag.
Staf IT untuk proses Kopertais ke Staf Administrasi Akademik untuk
pembuatan Kartu Akademik untuk Verifikasi data, memberikan NIM
Tanda Mahasiswa Kasubag. Akademik juga dan dilanjutkan
(KTM) melaporkan data mahasiswa baru dengan pengurusan
ke masing-masing Ka. Prodi NIMKO ke Kopertais.
sebagai arsip.
F. Alur Pendaftaran Ulang dan Pengisian KRS

Membayar uang kuliah Validasi Bagian


Mahasiswa
di Bank Keuangan

Masuk dalam Persetujuan Dosen


Mengisi KRS
Daftar Absen Penasehat Akademik
Perkuliahan

G. Alur Permohonan Cuti Kuliah

Mahasiswa Surat Pimpinan C.q.


Aktif Permohonan Cuti Kasubag

Ditolak Terbit Surat


Keputusan Cuti
Persyaratan:
1.bukti pendaftaran sebagai mahasiswa sebelum
cuti
2.kartu hasil studi yang telah diperoleh
3.surat persetujuan dosen PA/Jurusan/Prodi
Membayar Uang
Administrasi Cuti

Ditembus ke Prodi
dan Bagian Bukti Pembayaran
Mahasiswa Cuti
Keuangan
H. Alur Pengolahan Nilai

UTS/UAS Dosen Memasukkan Nilai paling Prodi mencetak dan


GOFEEDEER lambat 10 hari mengumumkan Daftar
sesudah UTS/UAS Nilai

Mahasiswa dan Prodi Bagian Akademik


menerima IP/IPK mencetak IP/IPK

I. Alur Konversi Nilai

Mahasiswa mengajukan
Kasubag Prodi melakukan
permohonan konversi
nilai kepada Pimpinan AkademikMeneruskan Konversi nilai
permohonan Konversi
C.Q. Kasubag
nilai ke Fakultas/Prodi
Akademik

Mahasiswa membayar
Persyaratan: biaya konversi nilai
1.Keterangan lulus tes masuk
STAIINDO
2.Surat Pindah dari fakultas asal
3.Surat keterangan akreditasi prodi asal

Bagian Akademik
menginput nilai Prodi melaporkan hasil
hasil konversi ke konversi nilai ke Bagian
Transkip Nilai Akademik
J. Alur Pelayanan Administrasi Kesehatan Mahasiswa

Mahasiswa Melunasi pembayaran Validasi Bagian


SPP, DOP, POM, DKM Keuangan

Kartu Pelayanan
Kesehatan Validasi Tim
Pelayanan Kesehatan
Mahasiswa (KPKM) Administrasi Kesehatan

K. Alur Pengajuan Beasiswa

Surat permohonan beasiswa Prodi mengirim nama-


Mahasiswa
ditunjukkan ke Pimpinan C.q nama dan berkas Kebagian
Puket Kemahasiswaan Kemahasiswaan

Persyaratan: Seleksi Berkas


1.Surat keterangan Aktif Kuliah
2.Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa
3.Surat keterangan baik dari Kepolisian/Fakultas
4.Surat keterangan tidak mampu dari kelurahan/desa
5.Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
6.Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
Mahasiswa menerima
7.Fotokopi Kwitansi SPP Terakhir
beasiswa
8.IP minimal 3.00 (dibuktikan dengan Transkip Nilai)
9.Duduk disemester III-VII Tahun berjalan

L. Alur Penyusunan Skripsi-Munaqasyah


M. Alur Pendaftaran Wisuda

Mahasiswa Lulus ujian skripsi Mendaftar Wisuda


ke Fakultas

Pengambilan
Fakultas menyerahkan
toga dan lainnya
daftar nama wisudawan
ke Akademik pusat

Mengikuti
upacara wisuda Mengikuti gladi bersih

N. Alur Pengambilan Ijazah dan Transkip Nilai

Mahasiswa Lulus ujian skripsi Mengikuti


upacara wisuda

Mengambil ijazah dan transkip nilai,


melampirkan:
1. Transkip nilai akhir dari
Fakultas/Prodi Menyerahkan skripsi
2. Surat keterangan bebas pustaka dan sumbangan buku
3. Surat keterangan penyerahan skripsi ke perpustakaan
4. Surat keterangan bebas keuangan
5. Surat keterangan bebas peminjaman
lainnya

O. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STAI Indonesia Jakarta terdiri dari 2 buku,
yaitu: (1) Pedoman dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah, dan (2) Pedoman dan Metode
Penulisan Karya Ilmiah. Kedua buku tersebut diterbitkan secara terpisah dari buku
Pedoman Akademik ini.

Anda mungkin juga menyukai