Bismillahirrahmanirrahim
Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 diperlukan peningkatan kemampuan dan kehandalan sumber
daya manusia. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan pembinaan pendidikan
dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang selaras,
serasi, dan seimbang antara kepentingan pribadi dan masyarakat, kehidupan
jasmaniah dan rohaniah, serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Satu realitas, bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menuntut
pelaksanaan pengembangan ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan
umum yang dijiwai nilai-nilai keislaman. Tuntutan tersebut tidak bisa
dihindarkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga
kehadiran Sekolah Tinggi Agama Islam yang mengembangkan ilmu-ilmu
keislaman secara terpadu dengan ilmu-ilmu modern merupakan keniscayaan.
Pemerintah melalui PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi telah membuka ruang
partisipasi bagi masyarakat untuk ikut memberikan layanan pendidikan sesuai
dengan aspirasi masyarakat yang berkembang dan sejalan dengan falsafah
bangsa dan aturan perundangan yang berlaku.
Dalam rangka peningkatan dan pelaksanaan tugas institusional
diperlukan pedoman yang dijadikan dasar, tuntunan dan pegangan seluruh
anggota civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI
Indonesia) Jakarta, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan
mencermati berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi baik dalam
lingkup internal maupun eksternal kampus serta aspirasi civitas akademika
dengan berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan masa yang akan datang.
Sebagai pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan
pengembangan program serta kegiatan institusional dan operasional menuju
tujuan yang dicita-citakan, berkat rahmat Allah SWT disusunlah buku
Pedoman Akademik STAI Indonesi Jakarta.
STAI Indonesia Jakarta merumuskan visinya “menjadi perguruan tinggi
yang menghasilkan intelektual Muslim Indonesia yang unggul, profesional dan
berwawasan global” dengan misi “melaksanakan tri dharma perguruan tinggi
dan menumbuhkembangkan iklim akademis, agamis dan humanis.” Visi ini
merupakan wujud komitmen STAI Indonesia Jakarta untuk mewujudkan
masyarakat yang maju dan berperadaban yang sejajar dengan bangsa-bangsa
maju lainnya.
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: INSTITUSI
A. Sejarah Singkat Sekolah Tinggi
B. Visi, Misi, dan Tujuan
C. Motto dan Arah Pengembangan
D. Struktur Organisasi
E. Gelar Akademik
F. Fasilitas dan Sarana Pendidikan
G. Tenaga Akademik
H. Kerjasama dan Pengembangan Jaringan
I. Lembaga Kemahasiswaan
J. Jurnal Ilmiah
K. Akreditasi Program Studi
BAB II: SISTEM PENDIDIKAN
A. Pendaftaran calon mahasiswa
B. Biaya Pendidikan
C. Beasiswa
D. Kurikulum
E. Sistem kredit semester (SKS)
F. Program Pendidikan, Beban, dan Masa Studi
G. Konversi Matakuliah dan Nilai
H. Penulisan Makalah dan Skripsi
I. Penelitian, kerjasama dan pengabdian kepada
Masyarakat/Lembaga
J. Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi, dan Predikat
Kelulusan
K. Penasehat Akademik
L. Prosedur Administrasi dan Layanan Akademik
M. Cuti Kuliah
N. Sanksi Akademik dan Non-Akademik
BAB III: PROGRAM STUDI
A. Program Studi Pendidikan Agama Islam
B. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam
C. Program Studi Ahwal Syakhsiyah
D. Program Studi Perbankan Syari’ah
LAMPIRAN
A. Lambang dan Bendera
B. Kode Etik Dosen
C. Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa
D. Pedoman Penasehat Akademik
E. Kalender Akademik 2018-2020
F. Alur Penerimaan Mahasiswa Baru (Online)
G. Alur Pendaftaran Ulang dan Pengisian KRS
H. Alur Permohonan Cuti Kuliah
I. Alur Pengolahan Nilai
J. Alur Konversi Nilai
K. Alur Pelayanan Administrasi Kesehatan Mahasiswa
L. Alur Pengajuan Beasiswa
M. Alur Penyusunan Skripsi-Munaqasyah
N. Alur Pendaftaran Wisuda
O. Alur Pengambilan Ijazah dan Transkip Nilai
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM PENULISAN SKRIPSI
BAB I
INSTITUSI
KETUA
LPM
WAKIL WAKIL
KETUA I KETUA II KABAG
UMUM
Ka. Prodi
PAI
Ka. Prodi
AS
Sub. Bag.
Sub. Bag. Sub. Bag. Humas &
Akademik & Administrasi Informasi Ka. Prodi
Kemahasiswaan & dan KPI
Kepegawaian Teknologi
Ka. Prodi
Staf Staf Staf Humas PBS
Administrasi Keuangan dan IT
Akademik
Ka.
Perpustakaan
a. Tanggung Jawab:
1) Memimpin dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
2) Membina tenaga dosen dan tenaga kependidikan Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta.
3) Memotivasi dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian masyarakat
terhadap perkembangan bidang keilmuan beserta lingkungannya.
4) Memberikan arahan, sarana dan prasarana progam pelatihan untuk
peningkatan prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan.
5) Menetapkan alur komunikasi sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku.
6) Mengadakan hubungan dengan lingkungan, lembaga akademik dan non
akademik di luar Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Mendapatkan data yang akurat dari seluruh jajaran pejabat struktural di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2) Menentukan skala prioritas penyelenggaraan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
3) Memutuskan penerimaan Dosen dan tenaga kependidikan.
4) Menyeleksi dan menentukan progam pelatihan untuk dosen dan tenaga
kependidikan sesuai dengan usulan unsur pimpinan dan unit.
5) Mengadakan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan organisasi profesi
baik dalam maupun luar negeri.
6) Memutuskan pengajuan anggaran sesuai dengan prosedur dan menerima
laporan pertanggung jawaban setiap kegiatan dilingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Wakil Ketua I:
a. Tanggung jawab:
1) Melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan Ketua berkaitan dengan
bidang akademik, serta memberikan laporan kepada Ketua
2) Merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan
pengajaran serta penelitian
3) Mengadakan hubungan keluar lingkungan STAI Indonesia dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada
Masyarakat
4) Menyetujui dan menetapkan tenaga pengajar
5) Membuat, menyusun dan menyempurnakan kurikulum/silabbus Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta sesuai dengan perkembangan
pendidikan dan tuntutan zaman
6) Menyetujui jadwal kuliah, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester,
Ujian Komprehensif, Ujian Munaqasyah dan Ujian lainnya yang bersifat
intelektual dan internal kampus
7) Mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan Studi mahasiswa, dan
surat lain yang berkaitan/berhubungan dengan bidang Akademik
8) Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan ujian yang bersifat internal dan
eksternal kampus. Serta mengkoordinasikan dan melaporkan hasil ujian
kepada Ketua STAI dan Kopertais
9) Menertibkan, mengembangkan perpustakaan serta membuat aturan tata
tertib yang berlaku pada perpustakaan
10) Mengelola administrasi yang berkaitan dengan bidang Akademik
11) Mengelola semua publikasi ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta
12) Membawahi semua Prodi yang ada dalam lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta
13) Memantau, mengevaluasi dan memberikan saran terhadap perkembangan
akademik
14) Mewakili Ketua apabila ditugaskan.
b. Wewenang:
1) Mengetahui progam-progam akademik di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta
2) Memberikan masukan kepada Ketua, berkaitan dengan peningkatan
akademik beserta unit terkait.
3. Wakil Ketua II:
a. Tanggung jawab:
1) Melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan oleh Ketua yang berkaitan
dengan aktivitas non akademis, serta memberikan laporan secara berkala
kepada Ketua.
2) Membuat anggaran dan belanja Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta untuk satu semester (jangka pendek, menengah dan jangka panjang).
3) Mengontrol, mengecek dan mengawasi keuangan yang masuk dan keluar
sesuai dengan rencana anggaran.
4) Mencari sumber-sumber lain yang bersifat internal dan ekternal kampus
untuk kelancaran proses operasional pendidikan.
5) Membina kepegawaian sesuai dengan tugas dan fungsinya masing- masing.
6) Mengelola, menginventaris kekayaan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7) Mengelola perlengkapan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8) Mengawasi dan mengelola kerumah tanggaan Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
9) Mengontrol, mengevaluasi tugas-tugas staf dan tata usaha.
10) Melakukan dan mengadakan hubungan eksternal dengan pihak lain untuk
menambah investasi dana Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11) Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang tata persuratan, tata ruang dan
taman serta tata lingkungan.
12) Menyiapkan rencana umum dan keuangan.
13) Menyiapkan laporan keuangan.
14) Memantau, mengevaluasi dan memberikan saran terhadap perkembangan
aktivitas non akademik kepada Ketua.
15) Mewakili Ketua apabila ditugaskan.
b. Wewenang:
1) Mengetahui progam-progam non akademik di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
2) Memberikan masukan kepada Ketua berkaitan dengan peningkatan di
bidang non akademik.
4. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
a. Tanggung Jawab:
1) Memastikan bahwa proses-proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara di seluruh organisasi
2) Melaporkan kepada pimpinan perguruan tinggi tentang unjuk kerja sistem
manajemen mutu secara teratur dan perbaikan apapun yang diperlukan
3) Memastikan peningkatan kesadaran akan pentingnya memenuhi
persyaratan pengguna lulusan, undang-undang dan peraturan yang berlaku
4) Mengkoordinir kegiatan pengembangan, penerapan dokumentasi,
pengukuran, analisis dan perbaikan sistem manajemen mutu
5) Penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu
6) Melakukan pengawasan secara internal dan memastikan bahwa
pencapaian sasaran mutu dapat dilakukan dengan baik, terencana dan
terukur
7) Melakukan pembaharuan secara berkesinambungan terhadap sistem
dokumentasi
8) Melakukan kajian manajemen mutu secara berkala untuk perguruan tinggi
dalam rangka perbaikan dan tindakan korektif
9) Mengendalikan seluruh aktivitas audit internal dan Pelatihan Sistem
Manajemen Mutu
10) Mewakili manajemen dalam hal berinteraksi dengan Badan Sertifikasi
11) Memberikan usulan kepada Ketua tentang perbaikan berkelanjutan Sistem
Manajemen Mutu di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Membantu pengelola program studi dalam kelancaran kegiatan akademik
2) Memonitor dan membahas proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung serta mengevaluasi pembelajaran pada akhir semester
3) Mengadakan rapat minimal sekali dalam tiga bulan
4) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait
5) Membuat laporan pelaksanaan belajar mengajar kepada Ketua.
5. Koordinator Program Studi
a. Tanggung jawab
1) Membuat jadual perkuliahan sesuai dengan prodi masing-masing.
2) Mengajukan anggaran perkuliahan, Ujian Tengah semester, Ujian akhir
Semester, Ujian Komprehensif dan ujian Munaqasyah sesuai dengan prodi
masing-masing.
3) Membuat laporan akademik (semesteran) untuk internal dan Kopertais sesuai
dengan prodi masing-masing.
4) Mengusulkan Dosen-dosen pengampu sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
prodi masing-masing.
5) Mempersiapkan seluruh data dan dokumennya setiap proses akreditasi sesuai
dengan prodi masing-masing.
6) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa berkaitan dengan perkuliahan,
ujian dan ujian Munaqasyah sesuai dengan prodi masing-masing.
7) Menetapkan Dosen Pembimbing bagi mahasiswa yang akan mengerjakan
Skripsi sesuai dengan prodi masing-masing.
8) Menjaga keamanan dan mengkoreksi soal ujian sesuai dengan prodi masing-
masing.
9) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perencanaan dan pengembangan
Progam Studi kepada Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
b. Wewenang:
1) Menerima laporan jalannya perkuliahan.
2) Menerima laporan perkembangan keuangan bulanan progam studi.
3) Mengadakan koordinasi dengan staf TU untuk persiapan perkuliahan dan
ujian.
6. Kepala Perpustakaan
a. Tanggung Jawab:
1) Membuat perencanaan terhadap pengembangan fasilitas dan sumber
daya manusia.
2) Menyusun program perpustakaan.
3) Entry data buku perpustakaan (inventarisasi, katalogisasi dan labeling).
4) Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong,
labeling, catalog buku, dll).
5) Menertibkan dan mengembalikan referensi ke rak buku setiap hari sesuai
dengan kelompoknya.
6) Menata ulang bahan bacaan (buku/ referensi) setiap satu bulan sekali.
7) Menerbitkan sebuah form yang berisi himbauan kepada para dosen untuk
memberikan daftar referensi (minimal 3 rujukan) yang digunakan dalam
perkuliahan.
8) Menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta, khususnya referensi yang dibutuhkan oleh
Prodi-prodi yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
9) Menyediakan dan melengkapi bahan perpustakaan secara berkala sesuai
dengan skala prioritasnya.
10) Membuat tampilan yang menarik serta suasana yang nyaman yang dapat
meningkatkan minat kunjungan & minat baca para pengguna
perpustakaan.
11) Menerbitkan kartu anggota perpustakaan bagi mahasiswa, dosen, dan staf
tata laksana Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta serta bagi para
pengguna lainnya.
12) Pembuatan proposal permintaan buku / majalah / jurnal pada beberapa
lembaga / instansi / penerbit tertentu.
13) Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
14) Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi mahasiswa yang
telah melaksanakan segala kewajiban administrasi sebagai syarat
pengambilan Ijazah.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan Ketua Program studi dan unit-unit terkait
untuk peningkatan layanan ke perpustakaan.
2) Melaksanakan urusan tata usaha keperpustakaan.
7. Kepala Pusat LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
a. Tanggung jawab:
1) Merencanakan dan melaksanakan Tri Darma Perguruan tinggi di lingkungan
Sekolah Tinggi
2) Melakukan koordinasi terkait perencanaan dan pelaksanaaan Tri Darma
Perguruan tinggi dengan pimpinan, unsur pimpinan dan staf di lingkungan
Sekolah Tinggi
3) Memfasilitasi peningkatan pemahaman metodologi penelitian dosen dan
mahasiswa
4) Mengkoordinasikan dan memotivasi penelitian-penelitian dosen dan
mahasiswa
5) Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian lain
6) Mengagendakan penerbitan Jurnal Program Studi yang terakreditasi.
b. Wewenang:
1) Mengadakan koordinasi dengan pimpinan, unsur pimpinan dan staf di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2) Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan untuk pengembangan daerah
melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi dan badan lain baik di dalam
negeri maupun luar negeri.
3) Melaksanakan urusan tata usaha lembaga
8. Kepala Laboratorium:
a. Tanggung Jawab
1) Menyusun rencana dan program kerja tahunan Laboratorium sebagai
pedoman pelaksanaan tugas
2) Menyusun konsep rencana kebutuhan peralatan dan bahan praktikum
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan atasan
3) Menyusun jadual pembimbing praktikum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4) Mengkoordinir penanggung jawab instrumen laboratorium dalam
melaksanakan tugas
5) Menyusun dan mengedarkan buku penuntun praktikum
6) Menginventarisir peralatan / bahan Laboratorium
b. Wewenang:
1) Mengkoordinir pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium
2) Merekrut asisten pembimbing praktikum dari mahasiswa
3) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
9. Kabag Umum
a. Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab terhadap pengawasan pelaksanaan anggaran dan
memberikan laporan secara berkala kepada Ketua.
2) Melakukan internal audit pada setiap laporan unit, berkaitan dengan
pengajuan anggaran dan realisasi.
3) Mempersiapkan pelaksanaan wisuda dan penerbitan ijasah.
4) Mengadakan koordinasi dengan Pimpinan tentang penerimaan mahasiswa
baru, jumlah mahasiswa yang aktif dan non aktif persemester.
5) Membina kasubag agar dalam melaksanakan tugas berjalan dengan baik.
b. Wewenang
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit.
10. Kasubag. Akademik, Kemahasiswaan dan Staf
a. Tanggung Jawab:
1) Membuat kalender akademik dan mengusulkan, kemudian diberikan ke
Ketua.
2) Melaksanakan pendaftaran mahasiswa baru (murni, transfer,
reguler&intensif).
3) Mengelola data base mahasiswa dan alumni.
4) Membuat laporan harian pendaftaran mahasiswa baru dan koordinasi
dengan Ketua Program Studi dan Bagian Keuangan.
5) Membuat rekap mahasiswa aktif kuliah koordinasi dengan bagian
Keuangan.
6) Melaksanakan Her-registasi mahasiswa tiap semester, koordinasi dengan
Ketua Program Studi.
7) Membuat ploting ruangan kuliah berdasarkan jadwal masing-masing Ketua
Program Studi disesuaikan dengan ruangan yang tersedia.
8) Melaksanakan pelaporan data mahasiswa ke Kopertais dan pengarsipan.
9) Memperbanyak modul atau hand out dari Dosen.
10) Memperbanyak soal ujian.
11) Membantu menyiapkan jadual mingguan dan kalender akademik.
12) Menyiapkan dan menyimpan presensi mahasiswa dan Dosen.
13) Menyiapkan konsumsi mahasiswa dan Dosen.
14) Menyiapkan ruangan perkuliahan.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit.
3) Mengadakan koordinasi dengan Staf TU untuk persiapan perkuliahan dan
ujian.
11. Kasubag, Administrasi, Kepegawaian dan Staf
a. Tanggung Jawab
1) Melakukan Cek Kas Masuk, Kas Keluar dan Cek Realisasi Anggaran dari
setiap unit.
2) Menyiapkan dan menyimpan presensi mahasiswa dan Dosen.
3) Menghubungi dosen yang sudah diploting, untuk jangka waktu 2 (dua)
minggu ke depan
4) Menerima dan mengagendakan surat masuk dan keluar.
5) Membantu membuatkan konsep balasan surat masuk dan keluar.
6) Menyiapkan dan menyimpan arsip nilai mahasiswa, serta arsip lainnya.
7) Mengelola informasi dan complain dari mahasiswa.
8) Menyiapkan laporan perkuliahan semesteran untuk internal dan Kopertais.
9) Menyiapkan administrasi pelaksanaan penelitian Dosen.
10) Mengantarkan berkas-berkas ujian ke Dosen.
11) Mengajukan kebutuhan ATK.
12) Menerima tugas-tugas mahasiswa.
13) Menggunakan fasilitas perkantoran untuk menunjang aktivitas
perkuliahan.
14) Mengadakan koordinasi dengan unsur pimpinan dan unit terkait untuk
menyiapkan perkuliahan dan ujian.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
2) Mengadakan Koordinasi dengan Pimpinan dan Unit lain.
12. Staf Keuangan
a. Tanggung Jawab:
a. Tanggung Jawab:
1) Menyusun jadual penggunaan laboratorium, sesuai dengan pengajuan dari
Ketua Program Studi.
2) Melakukan pemeliharaan rutin terhadap perangkat Komputer.
3) Membuat pengajuan penggantian spare part sesuai dengan kebutuhan
kepada Ketua.
4) Mengawasi dan mengevaluasi penggunaan Komputer di setiap ruangan
laboratorium.
5) Membuat dan mengembangkan website institusi dengan berkoordinasi
dengan para ketua Program Studi.
6) Mensosialisasikan website ke semua sivitas akademika.
7) Melakukan koordinasi dengan LPPM dalam rangka publikasi artikel/karya
ilmiah dosen dan mahasiswa secara online.
8) Melakukan koordinasi dengan staf akademik dalam rangka digitalisasi
informasi
9) Monitoring efektivitas website.
10) Mengelola data base dosen, mahasiswa dan alumni.
b. Wewenang:
1) Melakukan koordinasi dengan Staf di lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta tentang pengunaan laboratorium.
2) Melakukan seleksi terhadap software yang akan di install.
14. Staf Perlengkapan, Keamanan & Kebersihan
a. Tanggung jawab:
1) Menjaga perlengkapan dengan baik
2) Menjagakeamanan dan ketertiban kampus agar tercipta kondisi yang
kondusif
3) Menjaga kebersihan kampus
4) Membina anggota agar dalam melaksanakan tugas berjalan dengan baik.
b. Wewenang:
1) Menggunakan alat pengamanan dalam kondisi yang urgent.
2) Menggunakan alat kebersihan sesuai dengan fungsinya.
3) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait.
E. Gelar Akademik
Gelar akademik lulusan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAIINDO)
Jakarta adalah sebagai berikut:
No. Jurusan/Program Studi Gelar Akademik Singkatan
1 Pendidikan Agama Islam Sarjana Pendidikan S.Pd
2 Komisi Penyiaran Islam Sarjana Ilmu Sosial S.Sos
3 Ahwal Syakhsiyah Sarjana Hukum S.H
4 Perbankan Syari’ah Sarjana Ekonomi S.E
F. Fasilitas dan Sarana Pendidikan
Sekolah Tinggi Agama Islam(STAI) Indonesia Jakarta baru memiliki satu lokasi
dan Insya Allah akan mengembangkan dan menambah lokasi baru dalam
pembangunan institusi untuk kemajuan lembaga sebagai cita-cita utama setiap
lembaga pendidikan, pada saat ini lokasi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
(STAIINDO) Jakarta bertempatkan di Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 39, RT. 1 RW. 16,
Klender Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, Kode Pos: 13470.
Di lingkungan STAI Indonesia Jakarta tersedia beberapa fasilitas dan sarana
Pendidikan, antara lain:
1. Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi
2. Kampus yang mudah di akses
3. Gedung kuliah 3 lantai
4. Ruang kuliah yang Representatif nyaman dan full AC (AIR Conditioner)
5. Masjid dengan Kapasitas 1000 orang
6. Perpustakaan konvensional dan digital library lengkap dengan koleksi kitab-kitab
klasik dan terjemahan
7. Para pengajar yang kompeten dibidangnya
8. Labor bahasa, komputer dan dakwah
9. Hotspot Area
10. Integrated projector display
11. Gratis kursus bahasa (Arab & Inggris)
12. Telaah Buku dengan bimbingan dosen
13. Pelatihan pemulasaraan (penyelenggaraan) jenazah
G. Tenaga Akademik
Berikut adalah data tenaga akademik STAI Indonesia Jakarta. Tenaga Akademik
adalah tenaga pengajar yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas dan sejenisnya. Tenaga Akademik pada jenjang perguruan tinggi disebut
dosen. Dosen tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta berjumlah 24 orang.
Sedangkan dosen tidak tetap di lingkungan STAI Indonesia Jakarta berjumlah 37
orang. Sedangkan Tenaga Akademiknya berjulah 27 Orang Perinciannya adalah
sebagai berikut:
1. Dosen tetap berdasarkan Prodi
Jenis Pendidikan
No
Prodi Kelamin Terakhir Jumlah
.
L P S1 S2 S3
1 Pendidikan Agama Islam 5 1 0 6 0 6
2 Ahwal al-Syakhsiyah 4 2 0 6 0 6
3 Komunikasi Penyiaran
5 1 0 6 0 6
Islam
4 Perbankan Syari’ah 6 0 0 6 0 6
JUMLAH 24
2. Private School Penelitian dan 16 - 01 16 – 01 - 2024 Jurnal penelitian dosen dan mahasiswa
Association Jammu and Jurnal Dosen 2019
Kashmir India dan Mahasiswa
I. Lembaga Kemahasiswaan
1. Pusat Kegiatan Mahasiswa
Pusat Kegiatan Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta adalah sebuah wahana
kreatifitas mahasiswa yang langsung dikelola oleh Pembantu Ketua bidang
kemahasiswaan dan alumni. Dan Dilaksanakan oleh seorang Kepala PKM.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan :
a. Mahasiswa yang kreatif, dan berwawasan ilmu dan amal yang diasaskan
kepada aqidah Islam.
b. Mahasiswa yang berjiwa interpleanership, berwawasan wira usaha dan
mandiri.
c. Mahasiswa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
bekal untuk membangun kehidupan.
d. Bentuk Kegiatan Mahasiswa yang diselenggarakan adalah:
1) Kegiatan Olah Raga dan Seni
2) Kajian Islam Terpadu
3) Pelatihan Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan Syari’ah
2. Badan Eksekutif Mahasiswa
STAI Indonesia memiliki Induk Oraganisasi Kemahasiswaan yang dinamakan
dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Adapun struktur kepengurusannya
sebagai berikut:
Pelindung : KH. Munzir Tamam, MA
Pembina : Miftahuddin, Lc. MA
Majelis Pembina BEM : 1. Edi Purwanto, S.Pd.I
2. Saro, S.Pd.I
3. Sardi Lukman, SH.I
4. Richo Vernando, S.Pd.I
Presiden Mahasiswa : Fahrul Sodikin
Wakil Presiden Mahasiswa : Muhammad Ali Sadikin
Sekretaris : Syifa Fauziah
Bendahara : Nisa Khaerunisa
Menteri Dalam Negeri : Siti Humairoh
Menteri Luar Negeri : Malik Ibrahim
Menteri Dalam Negeri
1. Bidang Intelektual dan Keagamaan
Ketua : Jazilatul Hidayah
Anggota : Muflih Urfi
Asyaratun Kamilah
Ali Imron Rosyadi
Fauzan Hasby Ash. S.
2. Bidang PSDM
Koordinator : Nur Hayati
Anggota : Hayati Nufus
Indriani
Arfia Al Jabbar
Indrisari Fitriani
3. Bidang Seni dan Olahraga
Koordinator : Iqbal Syarif Hidayatullah
Anggota : Hasanudin Saiful A.
Mailisa Maolana
Siti Rohayu
Masita Aulia
Menteri Luar Negeri
1. Bidang Komunikasi dan Informasi
Koordinator : Okta Candra
Anggota : Heri Ardianto
Jodi Tri Utomo
Zakaria Yahya
Intan Nurfitriani
2. Bidang Sosial Masyarakat
Koordinator : Candy Wijaya
Anggota : Regina Pinkan
Raden Riska
Saras Wati Utami
Robiatul Adawiyah
3. HIMA (Himpunan Mahasiswa)
Hima adalah Himpunan Mahasiswa dari setiap Program Studi. STAI Indonesia
Jakarta Memiliki 4 Program Studi, oleh karena itu Hima yang ada dilingkungan STAI
Indonesia Jakarta berjumlah 4 Himpunan yang terdiri dari:
a. HIMA Prodi Pendidikan Agama Islam
b. HIMA Prodi Ahwal al-Syakhsiyah
c. HIMA Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
d. HIMA Prodi Perbankan Syari’ah
J. Jurnal Ilmiah
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta sangat konsen terhadap usaha
penerbitan jurnal-jurnal sebagai media publikasi ilmiah bagi civitas akademika.
Penerbitan jurnal dilakukan dalam rangka menunjang kegiatan pendidikan, penelitian,
dan komunikasi baik internal maupun eksternal. Adapun nama jurnal yang ada di
lingkungan STAI Indonesia Jakarta yaitu Jurnal Dirasat yang dikelola oleh LPPM STAI
Indonesia Jakarta.
K. Akreditasi Program Studi
Jurusan/Program Studi di STAI Indonesia Jakarta, telah ter-Akreditasi oleh
BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi), sebuah badan Independen
yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Berikut adalah daftar
jurusan/program studi yang ada di STAI Indonesia Jakarta dan status akreditasinya:
No. Jurusan/Program Studi Keterangan Akreditasi
1 Pendidikan Agama Islam B
2 Komisi Penyiaran Islam B
3 Ahwal Syakhsiyah B
4 Perbankan Syari’ah Baru
BAB II:
SISTEM PENDIDIKAN
C. Beasiswa
Dalam hal pemberian beasiswa kepada para mahasiswa STAI Indonesia
Jakarta, memiliki peran yang sangat baik, hal ini dikarenakan STAI Indonesia Jakarta
tidak memandang apakah mahasiswa tersebut berprestasi atau tidak, secara garis
besar STAI Indonesia Jakarta memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kurang
mampu dalam segi financial. mahasiswa yang tidak mampu tersebut akan dibantu
oleh pihak STAI Indonesia Jakarta untuk mendapatkan beasiswa melalui kerjasama
STAI Indonesia Jakarta dengan lembaga BAZNAS, kendatipun demikian terkhusus
bagi mahasiswa yang berasal dari daerah Aceh, mereka mendapatkan bantuan khusu
dari PMA (Persatuan Mahasiswa Aceh) yang bertempatkan di Jakarta Selatan.
Pemberian beasiswa secara umum yang ada di STAI Indonesia Jakarta memiliki
prosedur dan dapat dilihat pada bagian lampiran buku ini.
D. Kurikulum
STAI Indonesia Jakarta telah menetapkan visi “menjadi perguruan tinggi yang
menghasilkan intelektual muslim indonesia yang unggul, profesional dan berwawasan
global”. Seiring dengan visi tersebut maka seluruh komponen dalam system
pengelolaan STAI Indonesia Jakarta didedikasikan untuk menuju visi tersebut
termasuk faktor kurikulum yang menjadi unsur terpenting dalam kegiatan
pendidikan.
Kurikulum adalah rancangan keseluruhan kegiatan pembelajaran mahasiswa
sebagai rujukan Program Studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan
mengevaluasi kegiatan untuk mencapai tujuan. Program Studi sebagai pelaksana
kegiatan pembelajaran pada STAI Indonesia Jakarta harus mengacu kepada visi, misi
dan tujuan STAI Indonesia Jakarta.
Oleh karena itu Sekolah Tinggi telah menetapkan kebijakan kurikulum
program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran
kurikulum secara berkala dan berkesinambungan serta berlaku umum untuk semua
program studi yang dikelola. Hal ini dapat ditunjukkan dengan telah diaturnya dasar
penyusunan dan pengembangan kurikulum pada STATUTA STAI Indonesia Jakarta
untuk dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan di tingkat program studi. Pelaksanaan
penyusunan dan pengembangan kurikulum ini juga secara rinci diatur dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP).
Adanya tata aturan penyusunan dan pengembangan kurikulum itu menjadi
salah satu wujud dukungan Sekolah Tinggi kepada Program Studi. Selain itu wujud
lain dari dukungan itu dapat dirinci sebagai berikut:
1. Membentuk lembaga pendukung pengembangan kurikulum, seperti Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) yang akan selalu berkoordinasi dengan LPM Program
Studi dalam mengupayakan berbagai kreasi dan inovasi untuk meningkatkan dan
menjamin kualitas dan mutu akademik termasuk pada aspek kurikulum.
2. Bantuan pendanaan untuk kegiatan pengembangan kurikulum program studi
dalam bentuk alokasi anggaran pada setiap kegiatan yang berkenaan dengan
pengembangan kurikulum.
3. Penyediaan fasilitas (ruangan untuk seminar, lokakarya, workshop dan atau
pelatihan)
4. Mendorong dan mengarahkan pelaksanaan evaluasi kurikulum kepada program
studi
Dalam pembahasan kurikulum ini ada SOP atau prosedur yang harus di
tempuh agar terstruktur secara benar, rapi dan rinci sesuai dengan yang diinginkan,
berikut penjelasannya:
1. Prosedur Penyusunan Kurikulum
Prosedur penyusunan kurikulum sebagai salah satu upaya mencapai visi dan
misi Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta. Ruang Lingkup prosedur
penyusunan kurikulum dimulai dari penyusunan kurikulum dalam bentuk draft
sampai dengan kurikulum yang sudah disetujui, adapun yang dimaksud kurikulum
disini yaitu:
a. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
b. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
c. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari
pemangku kepentingan internal dan/ atau eksternal sebagai bahan acuan
untuk menentukan/ membuat draf standar.
d. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan
demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi, sebagai contoh:
pengguna lulusan dari sektor industri atau produksi, masyarakat luas,
pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri.
Dalam penyusunan kurikulum memiliki aturan dan prosedur tersendiri,
adapun prosedur tersebut yaitu:
a. Ketua Program Studi membentuk tim penyusun kurikulum yang
beranggotakan dosen, dimana kurikulum yang disusun berbasis kompetensi
sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat
(1).
b. Tim penyusun kurikulum menyusun draft kurikulum dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Evaluasi/ penilaian diri program studi,
2) Studi pelacakan terhadap alumi dan penggalian input dari stakeholder,
3) Penyusunan profil lulusan sesuai dengan lapangan pekerjaan,
4) Penyusunan kompetensi lulusan,
5) Penentuan bahan kajian,
6) Penentuan mata kuliah dan pembobotannya,
7) Penentuan silabi mata kuliah,
8) Pendistribusian mata kuliah ke dalam semester.
c. Tim penyusun kurikulum menyerahkan draft kurikulum kepada Ketua Program
Studi.
d. Ketua Program Studi mensosialisasikan dan meminta masukan ke seluruh
dosen terhadap draft kurikulum dalam suatu kegiatan lokakarya.
e. Draft kurikulum yang disetujui menjadi kurikulum yang akan digunakan
Program Studi.
Mulai
Membentuk tim
Ketua PS SK Tim Kurikulum
penyusun
Membentuk draft
Tim kurikulum baru dengan
Kurikulum tahap yang telah
ditetapkan
Menerima draft
Ketua PS
kurikulum baru
Selesai
2. Evaluasi Kurikulum
Menetapkan prosedur pelaksanaan Evaluasi Kurikulum di lingkungan STAI
Indonesia Jakarta untuk menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat
memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan stake holder dan masyarakat.
Lingkup kegiatan meliputi seluruh langkah sistematis yang diperlukan dalam
melakukan Evaluasi kurikulum. Terdapat sekurang-kurangnya 2 wacana evaluasi
kurikulum antara lain pertama evaluasi berdasarkan komponen-komponen
kurikulum dan yang kedua evaluasi berdasarkan tingkat pencapaian tujuan
kurikulum. Standar mutu yang terkait dengan output/outcome dari prosedur,
antara lain:
a. Mahasiswa memperoleh ilmu sesuai dengan kebutuhan pada pasar tenaga
kerja.
b. Pihak terkait (stakeholder) mendapatkan tenaga kerja lulusan Prodi yang
berkompetensi baik sesuai kebutuhan.
Istilah dan definisi dari Evaluasi Kurikulum, antara lain:
a. Kurikulum adalah sebuah dokumen tertulis tentang rencana akademik
menyangkut: tujuan belajar, bahan ajar untuk mencapai tujuan, metoda
pembelajaran dan metoda mengevaluasi hasil belajar.
b. Rekonstruksi kurikulum adalah proses untuk merancang ulang kurikulum
karena tuntutan kebutuhan untuk merubah secara pasti
c. Komponen kurikulum merupakan dokumen lengkap yang terdiri dari tujuan
program, bahan ajar, strategi mengajar, deskripsi alokasi sumber belajar,
metoda mngevaluasi hasil belajar dan metoda untuk mereview dan
menyempurnakan kurikulum
d. Kompetensi lulusan adalah kemampuan yang dibentuk melalui integrasi 3 jenis
ketrampilan yaitu kognitif, psikomotorik, ketrampilan bersikap dan berperilaku
dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu
e. Stakeholder program studi dan kurikulumnya adalah mahasiswa, dosen, orang
tua, alumni, lembaga reguler maupun profesional, dunia usaha dan industri
serta pemerintah.
Urutan prosedur dalam dalam Evaluasi Kurikulum, antara lain:
a. Melaksanakan peninjauan kurikulum oleh Pembantu Ketua I dengan kegiatan
tracer studi
b. Ketua Prodi melakukan pembentukan tim evaluasi kurikulum sesuai dengan
divisi keilmuan
c. Divisi keilmuan membahas bahan ajar dan RPS
d. Ketua Prodi dan tim divisi keilmuan melakukan penyusunan kurikulum
Kegiatan/Tahap Input/Output
Pelaku prosedur
Prosedur Kegiatan
Mulai
Selesai
Sesuai dengan Misi STAI Indonesia Jakarta dalam SK yang telah ditetapkan dalam
Keputusan Yayasan Pendidikan Islam Al Ghazali Klender Jakarta (YPIAKJ), dan dalam
rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka STAI Indonesia Jakarta:
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka tersedianya sumber daya manusia yang berjiwa kepeloporan dalam
pengembangan ilmu dan kebudayaan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia
yang beradab dan sejahtera. Oleh sebab itu ada jaminan bahwa keberlanjutan
penelitian, yang mencakup informasi tentang agenda penelitian, dukungan SDM,
prasarana dan sarana, jejaring penelitian, dan pencarian berbagai sumber dana
penelitian akan terlaksana.
Salah satu bentuk dukungan adalah telah dikeluarkan anggaran untuk
mendukung penelitian dosen setiap semester dan adanya dukungan yang diberikan
dalam bentuk pelatihan untuk mendukung peningkatan wawasan dan kemampuan
yang terkait penelitian, misalnya pelatihan pembuatan proposal, pelatihan penulisan
ilmiah.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terus ditingkatkan dengan melibatkan
sivitas akademika melalui pertemuan-pertemuan informal maupun formal, sehingga
diharapkan semua sivitas akademika yang ada pada STAI Indonesia Jakarta menyadari
akan pentingnya bermasyarakat.
Dalam pelaksanaanya ditemui beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terutama terbatasnya dana untuk kegiatan
pengabdian masyarakat.
J. Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi, dan Predikat Kelulusan
1. Evaluasi semesteran
Setiap akhir semester dilakukan evaluasi terhadap seluruh beban studi yang
diambil oleh seorang mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini disebut
Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Evaluasi
semesteran terdiri atas akumulasi beberapa komponen, seperti kehadiran,
penyajian makalah, tes formatif, Ujian Tengah Semester (UTS), kegiatan praktikum
dan/atau tugas-tugas lain, serta Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Ujian
Ujian matakuliah dapat diselenggarakan secara tulis, lisan, praktikum,
penulisan makalah, penulisan lain dan/atau gabungan. Matakuliah dapat diujikan
pada akhir semeter jika materi perkuliahannya telah disampaikan sekurangnya 75%
dari jadwal pertemuan yang telah ditetapkan. Tidak ada ujian ulangan untuk suatu
matakuliah setelah berlangsung ujian semester. Perbaikan nilai matakuliah hanya
dapat dilakukan dengan cara memogram dan mengikuti perkuliahan kembali.
Penyerahan nilai diluar waktu yang telah ditetapkan dinyatakan tidak sah. Ujian
skripsi dan tugas-tugas akhir perkuliahan lain dilaksanakan dalam bentuk
munaqasyah.
3. Penilaian
Penilaian terhadap hasil dan ujian matakuliah dan penulisan karya ilmiah
dilakukan dengan memberikan nilai angka yang kemudian dikonversi kepada nilai
huruf yang diberi nilai bobot. Konversi dan nilai bobot untuk seluruh program studi
adalah sebagai berikut:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perbankan Syari’ah
Total sks 11
Isi Praktikum/Praktek
Nama Tempat/Lokasi
No. Jam
Praktikum/Praktek Judul/Modul Praktikum/Praktek
Pelaksanaan
LAMPIRAN
A. Lambang dan Bendera
1. Lambang
STAI Indonesia Jakarta memiliki lambang sebagaimana yang terlukis di bawah ini:
Lambang STAI Indonesia Jakarta sebagaimana dimaksud pada gambar di atas terdiri
dari unsur-unsur yang memiliki pengertian sebagai berikut:
a. Bentuk lambang adalah lingkaran, melambangkan fleksibilitas dan dinamis;
b. Bintang, melambangkan ketauhidan warga kampus STAI Indonesia Jakarta;
c. Buku, melambangkan warga kampus STAI Indonesia Jakarta berpedoman pada Al-
Qur’an dan sunnah;
d. Peta Indonesia, melambangkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
ciri khas ke-Indonesiaan;
e. Bola dunia, melambangkan warga kampus STAI Indonesia Jakarta memiliki wawasan
global;
f. Warna biru, melambangkan kedamaian sebagai rahmatan lil ‘alamin;
g. Warna kuning, melambangkan etos kerja warga kampus STAI Indonesia Jakarta yang
tinggi;
h. Tulisan “Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia” menunjukkan nama.
2. Bendera
STAI Indonesia Jakarta Memiliki Bendera kebanggan dan ke-khasan tersendiri, adapun
ciri-ciri bendera STAI Indonesia Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Bendera Sekolah Tinggi:
1) Ukuran : Panjang 140 cm, lebar 110 cm
2) Warna : Hijau muda
b. Warna dasar bendera program studi pada STAI Indonesia Jakarta ditetapkan dengan
Keputusan Ketua :
1) Bendera program studi Pendidikan Agama Islam berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna putih
2) Bendera program studi Ahwal Al-Syakhsiyyah berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna kuning
3) Bendera program studi Komunikasi Penyiaran Islam berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna ungu
4) Bendera program studi Perbankan Syari’ah berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran 110 x 90 cm dan berwarna hijau tosca
TENTANG
KODE ETIK DOSEN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA JAKARTA
Menimbang : a. bahwa Kode Etik Dosen merupakan pedoman bagi Dewan Kehormatan
Sekolah Tinggi dalam melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;
b. bahwa Kode Etik Dosen diberlakukan bagi semua Dosen Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan
Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tentang
Kode Etik Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA TENTANG KODE ETIK DAN TATA
TERTIB DOSEN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA
JAKARTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Kode Etik adalah serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban yang
bersumber pada nilai-nilai etik yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut tanggung jawab.
2. Tata Tertib adalah aturan-aturan tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran serta sanksi
bagi dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Kebebasan Akademik adalah suasana yang menjamin setiap orang dapat menyampaikan dan
menerima gagasan atau pemikiran serta mengujinya secara jujur dan terbuka berdasarkan
nilai-nilai akademik.
4. Hak adalah sesuatu yang diterima oleh dosen sesuai peraturan yang berlaku di Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh dosen sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
6. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib adalah setiap perkataan, sikap, perilaku yang
merugikan, dan mencemarkan nama baik almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada dosen yang melanggar Kode Etik
Dosen dan Tata Tertib Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
9. Senat Sekolah Tinggi adalah badan normatif Sekolah Tinggi yang terdiri dari Guru Besar,
Pimpinan Ketua Program Studi, dan unsur lain yang ditetapkan Senat Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
10. Ketua adalah Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11. Ketua Program Studi adalah Pimpinan Program Studi yang ada pada program studi di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
12. Dosen adalah tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
13. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
14. Ujian adalah bentuk penilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian tengah
semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian skripsi.
15. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, mahasiswa di Sekolah Tinggi.
16. Perkuliahan adalah proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar
mengajar di Perguruan Tinggi serta evaluasi atas proses-proses itu beserta produk dan unsur
yang terlibat.
17. Moralitas adalah suatu sistem yang membatasi tingkah laku. Tujuan pokok dari pembatasan
ini adalah melindungi hak azasi orang lain.
18. Perilaku moral diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat manusia beradab. Nilai-nilai dasar moral itu antara lain
kebenaran, kejujuran, dan menyandarkan diri kepada kekuatan argumentasi dalam menilai
kebenaran.
19. Guru Besar adalah Dosen dengan jabatan fungsional tertinggi dan memiliki kemampuan
akademik yang dapat diandalkan untuk membimbing calon doktor yang sesuai dengan
bidang ilmu yang ditekuninya.
20. Peneliti adalah seorang atau sekelompok orang yang mengadakan penelitian.
21. Penelitian didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dan menguji
kebenaran dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilaksanakan dengan
teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggung jawabkan.
22. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau
seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakui sebagai
ciptaan sendiri.
BAB II
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP DIRI SENDIRI
PASAL 2
Dosen wajib:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi Hukum
berdasarkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945.
2. Menjunjung tinggi tatasusila dengan keinsafan bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya.
3. Menjunjung tinggi sifat universal dan objektif ilmu pengetahuan untuk mencapai kenyataan
dan kebenaran.
PASAL 3
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara
dan memajukan ilmu pengetahuan melalui kajian, penelitian, pembahasan atau
penyebarluasan ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara
bertanggungjawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah
keilmuan, yaitu:
a. kejujuran, berwawasan luas/semesta, kebersamaan, dan cara berfikir ilmiah;
b. menghargai penemuan dan pendapat akademisi lain;
c. tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi.
PASAL 4
1. Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan
menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum akademik dalam bentuk
ceramah, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.
2. Seorang dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai dosen dalam
membina dan mengembangkan karier akademik dan profesinya.
3. Seorang dosen wajib menumbuh kembangkan suasana akademik di lingkungan kerjanya.
PASAL 5
Sebagai seorang ilmuwan, seorang dosen dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis
diharapkan menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional, berfikir
jernih, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
PASAL 6
Seorang dosen wajib memelihara dan menumbuhkembangkan masyarakat akademik antar
dosen dengan jalan:
1. memegang teguh dan menghormati hak dan kebebasan akademik serta hak kebebasan
mimbar akademik antar dosen;
2. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi dalam
bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha membangun, memelihara,
dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan;
3. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi berdasarkan
Statuta Sekolah Tinggi.
PASAL 7
Seorang dosen wajib senantiasa menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan dan
kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di masyarakat.
BAB III
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP SEKOLAH TINGGI
PASAL 8
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Tinggi.
PASAL 9
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Tri Darma Perguruan
Tinggi.
PASAL 10
Tanggung Jawab Dosen Dalam Bidang Akademik
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan
semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan
keteladanan, yaitu:
1. Mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara terbaik menurut kemampuannya
serta penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan;
2. Menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kemungkinan terjadinya
pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar;
3. Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat menurunkan
derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat;
4. Memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang daya fikir.
PASAL 11
1. Seorang dosen wajib memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh
mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan.
2. Seorang dosen dengan jabatan Guru besar seharusnya bersedia menjadi promotor.
PASAL 12
Tanggung Jawab Dosen Dalam Bidang Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen wajib:
1. Bersikap dan berfikir analitis dan kritis.
2. Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian serta tidak boleh
memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian.
3. Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan hasil penelitian.
4. Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda, dan gagasan yang lain, kecuali data
yang dapat dipatenkan.
5. Memperlakukan teman sejawat dengan sopan.
6. Menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa manusia maupun hewan,
baik yang hidup maupun yang sudah mati, atau bagian/fragmen dari manusia coba tersebut.
7. Mempunyai buku harian penelitian.
PASAL 13
Tanggung Jawab Dosen Sebagai Peneliti
1. Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas hasil dan kesimpulan
penelitian supaya hasil penelitian dapat dimengerti.
2. Peneliti bertanggung jawab pada rekan seprofesinya.
3. Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil penelitian.
4. Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan diperoleh subjek penelitian.
PASAL 14
Seorang dosen yang melakukan penelitian seharusnya:
1. Bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan pembuktian yang sahih.
2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu
dapat disempurnakan.
3. Bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius serta keadilan gender.
4. Memberikan penemuan yang baru.
5. Bermanfaat bagi sekolah tinggi secara ilmiah, institusional, dan finansial.
6. Berbasis kompetensi dan logis.
PASAL 15
Hubungan Peneliti dengan Mahasiswa
Dalam melakukan penelitian, seorang dosen seharusnya melibatkan mahasiswa sebagai
pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas kompetensi bidang
keilmuan dan pengembangan pribadi.
PASAL 16
Penelitian Dasar dan Terapan
Sebagai peneliti, seorang dosen seharusnya:
1. Mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau perolehan hak paten
untuk mendorong perkembangan industri nasional.
2. Dapat meningkatkan ketahanan nasional melalui penggalian sumber daya alam.
3. Dapat mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu.
PASAL 17
Efektivitas dan Biaya Penelitian
1. Peneliti wajib mencermati antara manfaat yang diharapkan dengan biaya dan beban yang
dikeluarkan, khususnya beban yang dituntut dari sponsor.
2. Peneliti tidak boleh menjanjikan hal di luar kemampuan peneliti.
3. Peneliti wajib menghasilkan atau memberikan apa yang dapat dijanjikan.
4. Peneliti wajib menjelaskan apakah data dari penelitian dapat atau tidak dapat membantu
proses pengambilan keputusan.
PASAL 18
Kesimpulan Penelitian
1. Peneliti wajib menjelaskan kepada penyandang dana kesimpulan yang diperoleh.
2. Peneliti wajib membantu dan berpartisipasi dalam interpretasi hasil dan kesimpulan.
3. Peneliti wajib menjelaskan keterbatasan hasil penelitian dan membedakan antara
kesimpulan penelitian dan ekstrapolasinya.
4. Peneliti wajib menunjukkan kesahihan penelitian.
5. Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa hasil penelitian dapat dimengerti oleh
penyandang dana.
PASAL 19
Kontrak Bagi Hasil
Seorang ilmuwan sebagai intelektual dalam menangani kontrak bagi hasil seharusnya bebas dari
kepentingan golongan, penguasa, agama, atau partai agar pemikiran intelektualnya dapat
membenarkan setiap keputusannya.
PASAL 20
Plagiat
Peneliti atau penulis karya ilmiah tidak dibenarkan melakukan plagiat karya ilmiah orang lain.
PASAL 21
Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat
1. Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat, seorang dosen:
a. wajib mempunyai ketulusan hati untuk bekerja secara sinergis dengan dosen dari berbagai
macam disiplin ilmu.
b. wajib menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program
pengabdian.
c. tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat.
2. Seorang dosen wajib mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat kerja yang masih
memerlukan proses pembelajaran kemasyarakatan.
PASAL 22
Seorang dosen yang melakukan Pengabdian pada Masyarakat seharusnya:
1. Merujuk pada kebutuhan masyarakat.
2. Dapat mencerminkan kontribusi nyata sekolah tinggi.
3. Dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni untuk masyarakat.
4. Melibatkan peran serta mahasiswa.
5. Dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
bermanfaat bagi segenap sivitas akademika.
BAB IV
KEWAJIBAN KODE ETIK DOSEN TERHADAP
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PASAL 23
1. Seorang dosen wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Dosen.
2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 24
Etika Dosen dalam Bidang Pendidikan
1. Dosen wajib, dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab mencurahkan tenaga dan
waktunya untuk pengajaran yang berkualitas.
2. Dosen wajib mengajar dengan penuh dedikasi, jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
3. Memperlakukan mahasiswa sebagai manusia dewasa. Dosen memperlakukan mahasiswa
secara sama, tanpa memandang status sosial, agama dan ras mahasiswa.
4. Berkewajiban untuk merencanakan materi kuliah dan penugasan kepada mahasiswa serta
aturan bagi mahasiswa yang mengikuti kuliahnya sebelum kuliah semester tertentu di mulai.
Perencanaan tersebut dituangkan ke dalam Silabus yang dibagikan kepada mahasiswa pada
saat tatap muka di minggu pertama semester tertentu.
5. Mengevaluasi pekerjaan mahasiswa (ujian dan tugas) secara objektif dan konsisten sesuai
dengan aturan yang berlaku, serta mencerminkan komitmen pada Silabus
6. Tidak merokok pada saat tatap muka dalam ruang kelas maupun dalam ruang kantor.
7. Terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai pelajaran yang diasuhnya dan bersedia
menolong bagi mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di kelas maupun ditempat lain.
8. Terbuka terhadap perbedaan pendapat dengan mahasiswa, mengingat ilmu pengetahuan
senantiasa berubah dan berkembang.
9. Menyediakan waktu konsultasi bagi mahasiswa di luar waktu tatap muka terjadwal di kelas.
Di luar waktu yang telah disediakan, pertemuan antara dosen dengan mahasiswa
dilaksanakan terlebih dahulu dengan pembuatan janji.
10. Senantiasa melakukan up dating materi kuliah dan sumber acuan yang dipakai dalam
pemberian kuliah di kelas.
11. Berintegritas tinggi dalam mengevaluasi hasil pekerjaan ujian dan bentuk penugasan lain
dalam memenuhi komitmen seperti yang telah disusun pada silabus.
12. Berkewajiban membuat soal ujian dan memberikan soal ujian kepada panitia ujian sebelum
pelaksanaan ujian berlangsung.
13. Menjadi panutan bagi mahasiswa sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan, lingkungan, dan kesehatan.
14. Dosen wajib mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan inovatif mahasiswa.
15. Dosen wajib berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.
16. Dosen wajib berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan sikap para mahasiswa
17. Dosen wajib menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan
pribadi, kelompok, atau golongan.
18. Dosen wajib memberikan pendidikan dan pengajaran dengan empati, santun, tanpa pamrih
dan tanpa unsur pemaksaan.
PASAL 25
Etika Dosen dalam Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Dosen wajib berjuang keras untuk melakukan dan meningkatkan kualitas penelitiannya
sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Dosen wajib memelihara kemampuan dan kemajuan akademik dalam disiplin ilmu masing-
masing sehingga mereka dapat terus mengikuti arah perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Dosen wajib melakukan penelitian dengan mematuhi kode etik penelitian.
4. Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mematuhi kode etik
pengabdian pada masyarakat.
5. Dosen hanya mempublikasikan hasil karya penelitian dan atau pengabdian kepada
masyarakat yang sejauh kesadarannya merupakan karya yang orisinil seutuhnya.
6. Dalam mempublikasikan karya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen harus
mencantumkan nama penulis atau pihak lain sesuai kontribusinya dalam pemikiran, dan
penyusunan karya ilmiah.
7. Dosen harus bersikap transparan dalam setiap publikasi ilmiah, baik menyangkut karya
sendiri atau karya pihak lain.
8. Dosen tidak diperbolehkan mempublikasikan karya yang sama berulang-ulang, baik secara
utuh, parsial maupun dalam bentuk modifikasi tanpa transparansi yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan norma akademis.
9. Dosen senantiasa berusaha menghasilkan karya ilmiah dengan kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
10. Dosen wajib menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah serta menghindarkan diri
dari perbuatan yang melanggar norma masyarakat ilmiah seperti plagiat, penjiplakan,
pemalsuan data dan sebagainya.
11. Dosen wajib menciptakan dan mempromosikan dan ikut berperan serta dalam
pengembangan kolektif Akademi.
PASAL 26
Etika Dosen dalam Pengembangan institusi
1. Berusaha memberikan kontribusi nyata dalam berbagai kegiatan yang memberikan dampak
bagi pengembangan kualitas institusi.
2. Berpikir dan bertindak positif atas berbagai program, inisiatif, perubahan yang ditetapkan
institusi bagi peningkatan kualitas.
PASAL 27
Etika Dosen dalam Pergaulan di Lingkungan Kampus
1. Dosen berkewajiban menghormati/menghargai sesama sivitas akademika, bertindak dan
berkomunikasi dalam tata karma yang santun, baik yang ditetapkan secara tertulis/eksplisit,
maupun yang tidak tertulis.
2. Dosen harus membangun sopan santun pergaulan dengan sesama sivitas akademika,
diantaranya dengan membiasakan memberikan salam perjumpaan.
3. Menggunakan kata panggil/sapaan dengan kata ganti diri yang santun dan formal. Kata
sapaan dan ganti diri yang bersifat non formal hendaknya digunakan dalam lingkungan yang
terbatas.
PASAL 28
Etika Dosen dalam Berpakaian
1. Pakaian dosen harus disesuaikan dengan peran yang disandangnya sebagai tenaga pendidik
dan sumber teladan bagi mahasiswa.
2. Pakaian dosen adalah pakaian formal yang mencerminkan citra profesional dan terhormat.
3. Selama bertugas, dosen harus senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian pakaiannya.
BAB V
HAK DOSEN
PASAL 29
1. Bergabung dalam organisasi profesi atau keilmuan.
2. Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi secara bebas dan
bertanggungjawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan, martabat ilmuwan,
fasilitas yang tersedia danperaturan yang berlaku.
3. Menyumbang karya ilmiah dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Memperoleh pembinaan dari Yayasan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Memperoleh kesejahteraan yang layak.
6. Mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dengan dosen lainnya tanpa
diskriminatif.
7. Menggunakan fasilitas yang tersedia.
8. Menyampaikan saran, pendapat, dan keinginan menurut ketentuan yang berlaku.
9. Menggunakan kebebasan akademik dalam pengkajian dan/atau pengembangan keilmuan,
teknologi, dan seni, serta mengembangkan otonomi keilmuan yang sesuai dengan
bidangnya.
10. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk
memupuk kesetiaan terhadap Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
BAB VI
PELANGGARAN
PASAL 30
Pelanggaran oleh Dosen
Pelanggaran oleh dosen dapat berbentuk :
1. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Menyalahgunakan wewenangnya sebagai dosen, tenaga kependidikan Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Merongrong kewibawaan pejabat di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta dalam menjalankan tugas dan jabatan.
4. Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik terhadap bawahannya maupun sesama
pejabat.
5. Tanpa izin Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta menjadi dosen atau bekerja
untuk lembaga lain.
6. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Sekolah Tinggi
Agama Islam Indonesia Jakarta.
7. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-
barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
8. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta.
9. Melakukan tindakan yang merugikan rekan kerja, bawahan, atau orang lain di dalam
lingkungan kerjanya.
10. Membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau
pihak lain.
11. Membocorkan soal ujian dan atau kunci jawabannya.
12. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam menjalankan tugasnya untuk
kepentingan pribadi atau golongan.
13. Menghalangi, mempersulit penyelengaraan kegiatan akademik dan non akademik yang telah
ditetapkan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
14. Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpa wewenang sah dari Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
15. Melakukan pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta memalsukan surat/dokumen yang
sah seperti nilai, ijazah maupun sertifikat dan dokumen lain.
16. Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan, tulisan maupun gambar.
17. Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta tanpa izin.
18. Memeras, berjudi,membawa, menyalahgunakan obat-obat terlarang di lingkungan dan di
luar lingkungan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
19. Menyebarkan tulisan-tulisan dan faham-faham yang terlarang oleh Pemerintah.
20. Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika.
21. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan
pekerjaan atau pesanan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
22. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apa pun juga dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.
BAB VII
PENEGAKAN KODE ETIK DAN SANKSI
PASAL 31
Setiap dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta yang melanggar kode etik dikenai
sanksi.
PASAL 32
Sanksi Pelanggaran Kode Etik bagi Dosen
1. Dosen yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi teguran dan tertulis.
2. Sanksi teguran terdiri dari :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
3. Sanksi teguran lisan berupa :
a. Penjelasan tentang pelanggaran kode etik yang telah dilakukan
b. Nasehat
4. Sanksi teguran tertulis terdiri dari :
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
5. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi teguran adalah atasan
langsung yang bersangkutan.
6. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi sanksi tertulis adalah Pimpinan
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta atas usul atasan langsung yang
bersangkutan.
BAB VIII
PUBLIKASI
PASAL 33
Seorang dosen yang menulis publikasi seharusnya:
1. Menggunakan bahasa yang ilmiah.
2. Tidak boleh tanpa izin penyandang dana.
3. Tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu.
4. Kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna aslinya, demikian pula
komunikasi pribadi yang dipakai dalam publikasi.
5. Apabila menampilkan gambar dan tabel yang dikutip harus mencantumkan sumbernya.
6. Apabila menampilkan gambar perorangan harus dengan izin, dan kalau tidak ingin dikenal
harus ditutup sebagian mukanya, terutama matanya atau bagian-bagian yang dapat menjadi
petunjuk identifikasi.
7. Mencantumkan semua kontributor kecuali yang tidak bersedia
8. Memberi pernyataan jasa juga kepada pemberi gagasan, disamping pemberi izin, fasilitas
dan bantuan lain.
BAB IX
DEWAN KEHORMATAN SEKOLAH TINGGI
PASAL 34
1. Untuk mengawasi ditaatinya Kode Etik Dosen dibentuk Dewan Kehormatan Sekolah
Tinggi.
2. Susunan dan Keanggotaan Dewan Kehormatan Sekolah Tinggi diputuskan oleh Ketua atas
pertimbangan Majelis Guru Besar untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan.
3. Dewan Kehormatan Sekolah Tinggi berwenang untuk menerima, memproses, dan
memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik Dosen.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 35
1. Kode Etik Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Keputusan
tersendiri.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2020
Ketua,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA TENTANG KODE ETIK DAN TATA
TERTIB MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM INDONESIA
JAKARTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Kode Etik adalah norma dan aturan sebagai landasan bagi sikap dan perilaku mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
2. Tata Tertib adalah aturan-aturan tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran serta sanksi
bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Kebebasan Akademik adalah suasana yang menjamin setiap orang dapat menyampaikan dan
menerima gagasan atau pemikiran serta mengujinya secara jujur dan terbuka berdasarkan
nilai-nilai akademik.
4. Hak adalah sesuatu yang diterima oleh mahasiswa sesuai peraturan yang berlaku di Sekolah
Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
5. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
6. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib adalah setiap perkataan, sikap, perilaku yang
merugikan, dan mencemarkan nama baik almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia
Jakarta.
7. Sanksi adalah akibat hukum yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar Kode Etik
dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
8. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
9. Senat Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi yang terdiri dari Guru Besar, Pimpinan Ketua
Program Studi, dan unsur lain yang ditetapkan Senat Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
10. Ketua adalah Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
11. Ketua Program Studi adalah Pimpinan Program Studi yang ada pada program studi di
lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
12. Dosen adalah tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
13. Karyawan adalah tenaga administrasi yang diangkat dengan Surat Keputusan khusus untuk
menangani tugas-tugas administrasi.
14. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam
Indonesia Jakarta.
15. Ujian adalah bentuk penilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian tengah
semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, dan ujian skripsi.
16. Civitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga
administrasi di Sekolah Tinggi.
17. Perkuliahan adalah proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar
mengajar di Perguruan Tinggi serta evaluasi atas proses-proses itu beserta produk dan unsur
yang terlibat.
18. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah seperangkat kegiatan aktivitas di luar kurikulum guna
meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan profesionalitas yang
dilandasi dengan akhlak yang mulia.
19. Etika Mahasiswa adalah nilai-nilai, azas-azas akhlak yang harus dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta
berdasarkan norma-norma yang hidup dalam masyarakat.
BAB II
TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT
Pasal 2
Tujuan
Membentuk akhlak mulia mahasiswa, demi terciptanya suasana kampus yang kondusif bagi
terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pasal 3
Fungsi
Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban, standar perilaku, pelanggaran, dan sanksi yang
berlaku bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
Pasal 4
Manfaat
Manfaat dari Kode Etik adalah:
1. Terciptanya iklim akademik yang kondusif yang memperlancar pencapaian visi, misi dan
tujuan Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta;
2. Meningkatkan kepuasan mahasiswa, staf pengajar dan tenaga pendukung lainnya serta
stakeholder Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta termasuk keluarga dari
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta; dan
3. Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi serta akhlak
yang mulia.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA
Pasal 5
Hak Mahasiswa
Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta berhak untuk:
1. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan, dan pengarahan dari pimpinan dan dosen
dalam pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keislaman.
2. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk mengkaji ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan keislaman sesuai dengan nilai-nilai akademik yang
berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
3. Menyampaikan aspirasi dan pendapat, baik secara lisan maupun tertulis secara santun dan
bertanggung jawab.
4. Memperoleh layanan di bidang akademik, administrasi, dan kemahasiswaan.
5. Memperoleh layanan yang layak dalam pengembangan penalaran, minat-bakat,
kesejahteraan, dan keagamaan.
6. Memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
7. Memanfaatkan sarana dan prasarana dalam kegiatan akademik dan non akademik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta.
Pasal 6
Kewajiban Mahasiswa
Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta berkewajiban:
1. Memenuhi kewajiban akademik, administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai keislaman dengan baik, serta
mengutamakan akhlak mulia.
3. Mendukung terwujudnya World Class University.
4. Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater.
5. Menjaga etika akademik dan profesional.
6. Memelihara hubungan sosial yang baik dalam kehidupan bermasyarakat di dalam dan di
luar kampus.
7. Bersikap sopan terhadap pimpinan, dosen, dan karyawan.
8. Berpakaian sopan, rapi sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
9. Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan nilai-nilai keislaman.
10. Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan kampus.
11. Memelihara sarana dan prasarana kampus.
BAB IV
STANDAR PERILAKU
Pasal 7
Standar perilaku yang baik mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan terhadap norma-
norma etik yang hidup dalam masyarakat, yang meliputi:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan yang dianut;
2. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga kewibawaan dan nama baik Sekolah Tinggi;
5. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Sekolah Tinggi serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus;
6. Menjaga integritas pribadi sebagai warga Sekolah Tinggi;
7. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Sekolah Tinggi;
8. Berpenampilan sopan dan rapi (tidak memakai sandal, kaos oblong, pakaian ketat dan
terbuka, menggunakan baju muslimah bagi wanita);
9. Berperilaku ramah, menjaga sopan santun terhadap orang lain, dan menjaga pergaulan
dengan lawan jenis sesuai dengan norma agama;
10. Tidak merokok di sembarang ruangan kecuali pada tempat yang telah disediakan;
11. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan status sosial;
12. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
13. Menghargai pendapat orang lain;
14. Bertanggungjawab dalam perbuatannya; dan
15. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan norma hukum
atau norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
Pasal 8
Standar perilaku dalam ruang kuliah dan/atau laboratorium adalah:
1. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan perkuliahan atau laboratorium;
2. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan;
3. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu
perkuliahan, misalnya menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnya pada saat
perkuliahan berlangsung, posisi duduk yang mengganggu mahasiswa lain, dan kegiatan lain
yang mengganggu ketenangan mahasiswa lain;
4. Tidak merokok di ruangan kuliah, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas atau
dilarang untuk melakukan tindakan tersebut;
5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat;
6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain;
7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak
hadir dalam perkuliahan;
8. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium;
9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa
bimbingan dosen atau petugas laboratorium; dan
10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah Tinggi seperti membuang sampah
sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan.
Pasal 9
Etika mahasiswa dalam pengerjaan tugas, laporan penelitian skripsi adalah sebagai berikut:
1. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/laporan mahasiswa
lain;
3. Berupaya mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan
dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun;
4. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi, misalnya mematuhi ketentuan dan tata cara
penulisan, mengikuti bimbingan, tidak menjiplak karya orang lain (plagiat); dan
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan, skripsi.
Pasal 10
Etika dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:
1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan Sekolah Tinggi;
2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan, kecuali
untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian;
3. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian;
4. Tidak mencoret inventaris Sekolah Tinggi seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang
tidak baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian;
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian; dan
6. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk
tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.
Pasal 11
Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen, berlaku etika sebagai berikut:
1. Menghormati semua dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas
perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;
4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum tentu benar mengenai seorang
dosen kepada dosen atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan etik yang
diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi;
5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat
tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
6. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau
pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian dosen;
8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk
tujuan mempengaruhi penilaian dosen;
9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap dosen;
10. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan diri
sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan;
11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap dosen terhadap
pimpinannya disertai dengan bukti yang cukup;
12. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang
diberikan oleh dosen;
13. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak
bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
dan
14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan dosen.
Pasal 12
Etika dalam hubungan antara sesama mahasiswa:
1. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku, ras, status sosial dan tidak
didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua mahasiswa dalam interaksi baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu pengetahuan;
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak
bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat;
5. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa;
6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan mahasiswa lain.
7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama mahasiswa baik di
dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan;
9. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang
mampu secara ekonomi;
10. Bersama-sama menjaga nama baik Sekolah Tinggi dan tidak melakukan tindakan tidak
terpuji yang merusak citra baik Sekolah Tinggi;
11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain;
12. Tidak mengganggu ketenangan mahasiswa lain yang sedang mengikuti proses
pembelajaran; dan
13. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji
yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.
Pasal 13
Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga administrasi:
1. Menghormati semua tenaga administrasi tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial
dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga administrasi dalam interaksi baik
di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
3. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada tenaga
administrasi untuk mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan hukum dan peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi;
4. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang
lain terhadap tenaga administrasi; dan
5. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga administrasi untuk melakukan tindakan tidak
terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.
Pasal 14
Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan masyarakat:
1. Melakukan perbuatan yang meninggikan citra baik Sekolah Tinggi di tengah masyarakat;
2. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;
3. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang hidup di tengah masyarakat,
baik norma hukum, norma agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan;
4. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak pada perbuatan tidak terpuji;
dan
5. Memberikan contoh perilaku yang baik di tengah masyarakat.
Pasal 15
Etika dalam bidang keolahragaan:
1. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap kegiatan keolahragaan;
2. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan keolahragaan;
3. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
4. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji
5. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam kegiatan keolahragaan
seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tindakan melawan hukum lainnya;
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan keolahragaan;
8. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau mencelakai
orang lain; dan
9. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.
Pasal 16
Etika dalam kegiatan seni:
1. Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
3. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;
4. Tidak melakukan plagiat (menjiplak secara melawan hukum) hasil karya seni orang lan;
5. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
6. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara-cara yang
terpuji dan tidak bertentangan dengan norma agama;
7. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
8. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat;
9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-
pihak pengambil Peraturan dalam setiap kegiatan kesenian;
10. Bertanggugjawab terhadap karya seni yang dihasilkan;
11. Menghormati hasil karya orang lain;dan
12. Tidak melakukan tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabat diri dan orang lain.
Pasal 17
Etika dalam Kegiatan Keagamaan:
1. Menghormati agama orang lain;
2. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain;
3. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
4. Berupaya semaksimal mungkin untuk taat dan patuh terhadap nilai-nilai ajaran agama yang
dianut;
5. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi dalam kegiatan-kegiatan
keagamaan;
6. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;
7. Tidak melakukan tindakan yang memaksakan agama yang dianut kepada orang lain;
8. Tidak mengganggu atau menghalang-halangi kesempatan beribadah bagi orang lain sesuai
ajaran agama yang dianut;
9. Berlaku adil terhadap semua orang tanpa membeda-bedakan agama yang dianut;dan
10. Mematuhi aturan-aturan Sekolah Tinggi dalam kegiatan keagamaan.
Pasal 18
Etika dalam kegiatan minat dan penalaran:
1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji;
6. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
7. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu
ketertiban;
8. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
9. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran;dan
10. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang
hidup di tengah masyarakat.
Pasal 19
Etika dalam kegiatan pengembangan keorganisasian:
1. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;
5. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
6. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana;
7. Bertanggungjawab terhadap semua Peraturan dan tindakan;
8. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan kontribusi dengan
cara-cara yang baik;
9. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi serta menghindarkan diri dari perbuatan yang
dapat merusak nama baik dan citra baik Sekolah Tinggi;
10. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, merusak dan mengganggu
ketertiban;dan
11. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Sekolah Tinggi dan norma-norma lainnya
hidup di tengah masyarakat.
Pasal 20
Etika dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran:
1. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan anarkis;
2. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang merendahkan martabat
seseorang;
3. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau kepentingan umum lainnya
yang terdapat di lingkungan Sekolah Tinggi maupun di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
4. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk penyampaian
pendapat di luar lingkungan Sekolah Tinggi;
5. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu
yang berpendidikan;
6. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran;
7. Menjaga nama baik dan citra Sekolah Tinggi;
8. Menghindari kepentingan lain diluar kepentingan kebenaran;
9. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain selama melakukan penyampaian
pendapat;
10. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses pembelajaran;dan
11. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan.
BAB V
BENTUK DAN JENIS SANKSI
Pasal 21
Bentuk Sanksi
Bentuk sanksi dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar kode etik dan tata tertib terdiri atas:
1. Teguran lisan atau tertulis.
2. Pembayaran ganti rugi atas barang yang rusak atau hilang.
3. Tidak mendapatkan layanan administrasi dan atau akademik kemahasiswaan.
4. Pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik tertentu.
5. Pencabutan hak mengikuti semua kegiatan akademik dalam jangka waktu tertentu.
6. Penangguhan dan atau pembatalan hasil ujian untuk mata kuliah tertentu atau seluruh mata
kuliah dalam satu semester.
7. Skorsing selama satu semester, dua semester atau lebih dari kegiatan akademik, dan atau
kemahasiswaan dengan tetap berkewajiban membayar SPP dan dihitung sebagai masa studi
penuh.
8. Skorsing sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dengan ketentuan tidak membayar SPP.
9. Penangguhan penyerahan ijazah dan atau transkrip nilai.
10. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa, dengan cara tidak diberikan surat
pindah dan transkrip nilai.
11. Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila melanggar Undang-undang Pidana atau
Perdata.
Pasal 22
Jenis Sanksi Pelanggaran
Jenis sanksi pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib ditetapkan sebagai berikut:
1. Pelanggaran ringan adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang tidak
menimbulkan kerugian moral dan material, serta masih dapat dibina oleh pimpinan Program
Studi. Termasuk kategori pelanggaran ringan adalah termaktub dalam Pasal 25 ayat 1, 2, 3
dan 4.
2. Pelanggaran sedang adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang dapat
menimbulkan kerugian moral dan material, serta dapat dibina oleh pimpinan Sekolah Tinggi
dan Program Studi. Termasuk kategori pelanggaran sedang adalah termaktub dalam Pasal
25 ayat 3, 4, 5, 6, 7 dan 8.
3. Pelanggaran berat adalah pelanggaran terhadap kode etik dan tata tertib yang dapat
menimbulkan kerugian moral dan material, serta tidak dapat dibina oleh pimpinan Program
Studi. Termasuk kategori pelanggaran berat adalah termaktub dalam Pasal 25 ayat 9, 10, dan
11.
BAB VI
PIHAK YANG BERWENANG MEMBERIKAN SANKSI
DAN TATA CARA PEMBERIAN SANKSI
Pasal 23
Pihak yang Berwenang Memberikan Sanksi
Pihak yang berwenang memberikan sanksi adalah:
1. Kepala Sub Bagian Akademik, Ketua Program Studi, dan Dosen untuk sanksi ringan.
2. Ketua Program Studi untuk sanksi sedang.
3. Ketua untuk sanksi berat.
Pasal 24
Tata Cara Pemberian Sanksi
1. Ketua Program Studi, dan Dosen memberikan sanksi ringan berdasarkan temuan
pelanggaran ringan yang dilakukan mahasiswa.
2. Ketua Program Studi memberikan sanksi sedang berdasarkan hasil ketetapan Senat Fakultas
dengan diterbitkan SK (Surat Keputusan) setelah mendapatkan laporan dari pihak terkait,
dengan memberikan tembusan kepada orangtua atau wali mahasiswa.
3. Ketua memberikan sanksi berat berdasarkan hasil ketetapan Senat Universitas dengan
diterbitkan SK (Surat Keputusan) setelah mendapatkan laporan dari ketua program studi,
lembaga terkait, dan atau masyarakat, dengan memberikan tembusan kepada orangtua atau
wali mahasiswa.
BAB VII
PERLINDUNGAN SAKSI PELAPOR,
PEMBELAAN DAN REHABILITASI
Pasal 25
Perlindungan Saksi Pelapor
Saksi pelapor berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dari Sekolah
Tinggi.
Pasal 26
Pembelaan
Mahasiswa yang dinyatakan melanggar kode etik dan tata terbit dapat mengajukan pembelaan
diri jika sanksi yang dijatuhkan dipandang tidak sesuai dengan asas keadilan.
Pasal 27
Rehabilitasi
Rehabilitasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak terbukti melakukan pelanggaran setelah
dilakukan investigasi ulang.
Pasal 28
Pemulihan
Pemulihan diberikan kepada mahasiswa yang tidak terbukti melakukan pelanggaran setelah
dilakukan investigasi ulang.
BAB VIII
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 29
a. Kode etik harus disosialisasikan kepada segenap mahasiswa baru pada setiap tahun ajaran;
b. Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru, Program
Pengenalan Kehidupan Kampus, melalui Website UB, dan melalui media lainnya yang
dianggap efektif;dan
c. Kewajiban sosialisasi Kode Etik ada pada setiap pimpinan fakultas.
Pasal 30
1. Setiap anggota civitas akademika memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap pelanggaran
Kode Etik;
2. Pimpinan Sekolah Tinggi dan Program Studi berkewajiban melindungi identitas pelapor
pada ayat (1);dan
3. Setiap anggota sivitas kademika berkewajiban untuk mencegah terjadinya pelanggaran
Kode Etik oleh siapa pun di lingkungan Sekolah Tinggi.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
1. Dengan diberlakukannya Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam Indonesia Jakarta ini, maka segala peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan
Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
2. Kode Etik dan Tata Tertib mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta ini
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 Maret 2020
Ketua,
Terdapat sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan seorang mahasiswa untuk dapat
meraih prestasi yang baik dalam studinya di STAI Indonesia Jakarta. Dalam kenyataannya, tidak
semua mahasiswa mampu membelajarkan diri dengan baik selama studi di STAI Indonesia
Jakarta. Berbagai problema kerapkali dihadapi mahasiswa, dari mulai masalah personal, adaptasi
sosial, komunikasi edukasi dengan dosen dan sesama mahasiswa, pemanfaatan sumber dan
media pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, pemantapan dan pengembangan
keahlian sesuai Prodi atau program studi yang dipilih, bahkan masalah pilihan dan pemantapan
karir pasca studi perguruan tinggi. Bila tidak diberi bantuan atau bimbingan yang tepat,
mahasiswa yang menghadapi berbagai problema tersebut potensial mengalami kegagalan dalam
belajar dan penyelesaian akademiknya secara baik. Oleh karena itu, maka diperlukan
pembimbingan akademik, yaitu suatu proses pemberian bantuan oleh dosen Penasehat
Akademik kepada mahasiswa agar mereka bisa mengatasi berbagai prolema yang dihadapi
sehingga sukses dalam membelajarkan diri selama studinya di perguran tinggi. Standard
Operating Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagai acuan standar pelayanan minimal dalam
memberikan dan melakukan pembimbingan akademik kepada mahasiswa di STAI Indonesia
Jakarta.
1. Definisi
a. Pembimbingan Akademik adalah suatu kegiatan pelayanan atau pemberian bantuan
bimbingan akademik oleh dosen Penasehat Akademik kepada seorang atau sekelompok
mahasiswa selama menjalani pendidikannya di STAI Indonesia Jakarta agar mereka
mampu mencapai prestasi akademik yang optimal dan menyelesaikan studinya dengan
baik.
b. Penasehat Akademik adalah dosen tetap Prodi/program studi yang diserahi tugas dan
wewenang oleh Ketua untuk memberikan pembimbingan akademik kepada seorang atau
sekelompok mahasiswa agar mereka dapat mencapai prestasi akademik yang optimal dan
mampu menyelesaikan studinya dengan baik.
c. Mahasiswa Bimbingan adalah seorang atau sekelompok mahasiswa yang terdaftar pada
Prodi/program studi dan berada di bawah pembimbingan seorang dosen Penasehat
Akademik yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Ketua atas usulan Ketua Prodi.
d. Prestasi Akademik adalah hasil yang dicapai mahasiswa bimbingan dalam kegiatan studi
di STAI Indonesia Jakarta sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai setelah melakukan
kegiatan pembelajaran atau perkuliahan. Hasil yang dicapai mahasiswa tersebut dapat
berbentuk nilai mata kuliah, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), peringkat juara, judisium
kelulusan, dan menyelesaikan studi tepat waktu.
e. Bentuk pelayanan pembimbingan akademik adalah konsultasi edukasi antara dosen
Penasehat Akademik dengan mahasiswa yang dilakukan dalam kerangka kerja yang
kooperatif dan mengarah pada penyelesaian masalah (problem-solving) yang dihadapi
mahasiswa. Inti pokok konsultasi adalah pemberian bantuan dari Penasehat Akademik
kepada mahasiswa berkaitan dengan masalah-masalah perkuliahan atau pembelajaran,
pengenalan suasana dan kehidupan kampus, adaptasi sosial, penyelesaian studi, dan
pemerolehan keterampilan personal dan sosial dalam pemecahan masalah yang bersifat
jangka panjang.
2. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembimbingan Akademik Mahasiswa ini meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
b. Kewajiban, hak dan etika penasehat akademik
c. Tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa
3. Tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) pembimbigan akademik mahasiswa ini meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Menjelaskan ketentuan tentang penetapan dan kualifikasi penasehat akademik.
b. Menjelaskan tentang kewajiban, hak, dan etika penasehat akademik
c. Menjelaskan tentang tatacara pembimbingan akademik kepada mahasiswa.
4. Pengguna
a. Ketua/Pembantu Ketua I
b. Ketua dan Sekretaris Prodi/Program Studi
c. Dosen
d. Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
e. Mahasiswa
Tugas dan tanggung jawab setiap unsur pelaksana pembimbingan sebagaimana di atas
adalah sebagai berikut:
1. Pembimbing Utama bertanggung jawab terhadap seluruh proses palaksanaan kegiatan
pembimbingan akademik di lingkungan institusi. Tugas Pembimbing Utama adalah:
a. Menunjuk dan menetapkan nama-nama dosen yang bertugas sebagai Penasehat
Akademik dan nama-nama mahasiswa bimbingan.
b. Menyelesaikan masalah-masalah mahasiswa yang karena pertimbangan tertentu dari
Penasehat Akademik dilimpahkan kepada pembimbing yang lebih tinggi.
c. Mengawasi dan mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan pembimbingan
akademik di lingkungan fakultas.
b. Kualifikasi Kepribadian
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3) Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai al-akhlâq alkarîmah.
4) Memiliki sifat dan sikap terbuka, bersahabat, ramah, tenang, sabar, sopan, santun,
penyayang, dan menyenangkan.
5) Mampu menampilkan keteladanan untuk kebaikan.
6) Mampu bersimpati dan berempati kepada mahasiswa bimbingan.
b. Pengarsipan Data
Setiap dosen Penasehat Akademik diharuskan menata sendiri domuken-dokumen
yang berkenaan dengan kegiatan pembimbingan akademik yang dilaksanakannya kepada
setiap mahasiswa. Dokumendokumen yang disimpan oleh Penasehat Akademik adalah:
1) Data Diri Mahasiswa (dan perubahannya).
2) Kartu Perkembangan Prestasi mahasiswa (selama kuliah).
3) Lembar Kegiatan Mahasiswa di luar Kuliah (tiap semester).
4) Lampiran KRS Mahasiswa (tiap semester).
5) Fotokopi Kartu Hasil Studi (tiap semester).
6) Kartu Bimbingan Mahasiswa (setiap pertemuan).
b. Pembimbingan Individual
Pembimbingan akademik individual dilaksanakan sewaktu-waktu ketika ada
mahasiswa yang membutuhkan penyelesaian masalah pribadi, sosial, dan atau pembelajaran
yang dihadapinya. Dalam kegiatan pembimbingan individual, masalah yang dibahas adalah
masalah-masalah yang lebih bersifat personal yang membutuhkan privasi dan hubungan
yang lebih akrab. Pada bimbingan individual, mahasiswa dapat mengungkapkan masalahnya
dengan lebih bebas, kemudian Penasehat Akademik mengidentifikasi, memahami
masalahnya, dan membantu mencari alternatif yang paling memungkinkan untuk
memecahkan masalah tersebut serta mengevaluasi implementasi cara pemecahan masalah
yang telah dipilihnya. Beberapa ketentuan khusus berkaitan dengan pembimbingan
individual adalah sebagai berikut:
11) pertemuan dilaksanakan pada hari-hari kerja di luar jam kegiatan perkuliahan kelas
dan atau akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah
dijadwalkan Prodi/Program Studi.
12) Bimbingan dilakukan di ruang dosen dan waktu bimbingan disepakati bersama oleh
Penasehat Akademik dan mahasiswa bimbingan.
13) Mahasiswa bimbingan harus membawa dan mengisi Kartu Bimbingan. Setip kali
selesai, Kartu Bimbingan ditandatangani oleh Penasehat Akademik.
14) Penasehat Akademik memberikan bimbingan yang berorientasi pada pemecahan
masalah dan menjamin kerahasiaan hal-hal yang bersifat privasi mahasiswa
bimbingannya
2) Tempat
Pembimbingan dilaksanakan di kampus STAI Indonesia Jakarta. Tempat-tempat
yang digunakan untuk lokasi pembimbingan adalah ruang dosen, ruang bimbingan
konseling, ruang sidang, aula, dan tempat lain di lingkungan kampus STAI Indonesia
Jakarta yang disepakati bersama oleh Penasehat Akademik dan mahasiswa bimbingan.
13. Referensi
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan
KKNI di Bidang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
7. Pedoman Akademik STAI Indoneisa Jakarta tahun 2014
Form Kartu Bimbingan Akademik Pembimbingan Akademik Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAI) Indonesia Jakarta
Nama : ……………………………………………..
NIM/Semester : ……………………………………………..
Prodi : ……………………………………………..
10
……………………………….. ………………………………..
NIDN NIDN
Form Data Akademik Mahasiswa
DATA AKADEMIK MAHASISWA
Nama : ……………………………………
NIM : ……………………………………
Sem./ Thn. Akademik : ……………………………………
Prodi/ Prodi : ……………………………………
Alamat : ……………………………………
Telp./ HP : ……………………………………
E-mail : ……………………………………
II
II
IV
VI
VII
VIII
IPK
……………………………….. ………………………………..
NIDN NIMKO
Form Data Non Akademik Mahasiswa
Nama : ……………………………
Tempat/ Tgl. Lahir : ……………………………
Nama Orangtua : Ayah : ……………………
:Ibu : ……………………
Alamat Orangtua : ……………………………
……………………………
Pekerjaan Orangtua : Ayah : ……………………
: Ibu : ……………………
Alamat di Jakarta : ……………………………
Telp. HP : ……………………………
E-mail : ……………………………
Prestasi akademik yang pernah diraih : ……………………………
……………………………
……………………………
Hobby/ Kegemaran : ……………………………
Skill yang dikuasai : ……………………………
Penyakit yang pernah diderita : ……………………………
Keanggotaan Organisasi : Kampus: ……………………………
Luar Kampus : ……………………………
Pekerjaan disamping kuliah : …………………………… (jika ada)
Jakarta, …………..……
Mahasiswa ybs.
………………………………..
NIMKO
DATA KEGIATAN MAHASISWA
Nama Mahasiswa : …………………………………………….
NIM : …………………………………………….
Prodi : …………………………………………….
Jakarta, …………..………
Mahasiswa ybs.
………………………………..
NIMKO
Pengumuman
penerimaan Mahasiswa
pmb.online.staiindojkt.a Mengikuti tes seleksi/ Menerima bukti
c.id (cetak hasil seleksi) Jalur PMDK (Tanpa TES) pendaftaran (atau
Kartu Peserta Tes)
2. Manual
Ditembus ke Prodi
dan Bagian Bukti Pembayaran
Mahasiswa Cuti
Keuangan
H. Alur Pengolahan Nilai
Mahasiswa mengajukan
Kasubag Prodi melakukan
permohonan konversi
nilai kepada Pimpinan AkademikMeneruskan Konversi nilai
permohonan Konversi
C.Q. Kasubag
nilai ke Fakultas/Prodi
Akademik
Mahasiswa membayar
Persyaratan: biaya konversi nilai
1.Keterangan lulus tes masuk
STAIINDO
2.Surat Pindah dari fakultas asal
3.Surat keterangan akreditasi prodi asal
Bagian Akademik
menginput nilai Prodi melaporkan hasil
hasil konversi ke konversi nilai ke Bagian
Transkip Nilai Akademik
J. Alur Pelayanan Administrasi Kesehatan Mahasiswa
Kartu Pelayanan
Kesehatan Validasi Tim
Pelayanan Kesehatan
Mahasiswa (KPKM) Administrasi Kesehatan
Pengambilan
Fakultas menyerahkan
toga dan lainnya
daftar nama wisudawan
ke Akademik pusat
Mengikuti
upacara wisuda Mengikuti gladi bersih