RENCANA STRATEGIS
Bidang Kegiatan:
Diusulkan Oleh:
NPP 33.1085
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
karunia-Nya saya bisa menyelesaikan tugas merencanakan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Instansi Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN
Sumatera Barat.
Pada akhirnya, renstra Seni dan Budaya 2023-2024 ini diharapkan dapat
dijadikan bahan acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran, menyusun
perjanjian kinerja, pelaksanaan tugas, dan pengendalian kegiatan serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.
11 September 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
3.3 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkugan Hidup Strategis
......................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan dasar pemahaman yang kokoh tentang RTRW dan KLHS, serta
dengan melibatkan pihak terkait dan komunitas, Kampus IPDN Sumatera Barat
berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Pendahuluan ini adalah langkah awal dalam upaya untuk
mencapai tujuan tersebut.
2
4. Peraturan Daerah (Perda)
Selain landasan hukum yang bersifat nasional dan regional, penting juga
untuk mempertimbangkan kebijakan dan pedoman internal yang telah ditetapkan
oleh Kampus IPDN Sumatera Barat.
3
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari Rencana Strategis Instansi Sekretariat Bidang Seni
dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat 2023-2024 adalah sebagai berikut:
1. Maksud
pusat kegiatan seni dan budaya yang produktif dan berdaya saing.
kegiatan seni dan budaya. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan
beragam di kampus.
2. Tujuan
4
1) Mengembangkan Program Seni dan Budaya Berkualitas: Tujuan utama
adalah mengembangkan dan menyelenggarakan program seni dan budaya
yang berkualitas tinggi yang mencakup pertunjukan seni, pameran, dan
kegiatan kreatif lainnya.
2) Mengukuhkan Kolaborasi: Mengembangkan kolaborasi dengan lembaga
budaya lokal, instansi pemerintah, dan komunitas seni guna memperkaya
pengalaman seni dan budaya praja
3) Meningkatkan Kompetensi SDM: Tujuan ini mencakup pelatihan dan
pengembangan staf yang terlibat dalam kegiatan seni dan budaya agar
mereka lebih kompeten dalam mendukung misi kampus.
4) Mengukur dan Memantau Kinerja: Rencana strategis juga bertujuan untuk
memantau dan mengukur kinerja dalam mencapai tujuan-tujuan ini,
termasuk penggunaan indikator kinerja yang tepat.
5) Mengalokasikan Sumber Daya Secara Efisien: Mengelola sumber daya
secara efisien, termasuk anggaran, untuk mendukung kegiatan seni dan
budaya tanpa mengorbankan kepentingan lain kampus.
6) Mendorong Keterlibatan Mahasiswa: Tujuan penting adalah mendorong
keterlibatan aktif praja dalam kegiatan seni dan budaya serta
mengukuhkan peran mereka dalam pembangunan budaya kampus.
7) Mengkomunikasikan Hasil dan Prestasi: Mengkomunikasikan secara
efektif kepada masyarakat internal dan eksternal mengenai hasil dan
prestasi di bidang seni dan budaya.
Maksud dan tujuan ini akan membimbing penyusunan rencana strategis agar
menjadi instrumen yang efektif dalam mengarahkan upaya Sekretariat Bidang
Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat selama periode 2023-2024 untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
5
BAB 1 : PENDAHULUAN
6
BAB II
1. Tugas
1) Pengembangan Seni dan Budaya: Menjadi garda terdepan dalam
pengembangan, promosi, dan penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
di Kampus IPDN Sumatera Barat.
2) Koordinasi Acara Seni dan Budaya: Bertanggung jawab untuk
merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan berbagai acara seni
dan budaya di kampus, seperti pertunjukan seni, pameran seni, festival
budaya, dan konser.
3) Mendukung praja: Memberikan dukungan kepada praja yang tertarik
dalam berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya, termasuk
memberikan bimbingan dan sumber daya.
4) Kolaborasi Eksternal: Berkolaborasi dengan lembaga seni dan budaya
lokal, pemerintah daerah, dan komunitas budaya untuk memperkaya
pengalaman seni dan budaya di kampus.
5) Pengelolaan Sarana Prasarana: Memastikan tersedianya sarana dan
prasarana yang sesuai untuk kegiatan seni dan budaya, seperti studio seni,
ruang pameran, dan panggung.
7
6) Pendokumentasian: Merekam dan mendokumentasikan berbagai kegiatan
seni dan budaya yang dilaksanakan di kampus untuk keperluan arsip dan
promosi.
2. Fungsi
1) Pengembangan Kebijakan: Mengembangkan kebijakan dan pedoman
terkait dengan pengelolaan dan pengembangan seni dan budaya di
kampus.
2) Koordinasi: Menyelaraskan berbagai kegiatan seni dan budaya di berbagai
departemen dan unit di kampus agar terjadi sinergi dan koordinasi yang
baik.
3) Promosi dan Publikasi: Mengelola promosi dan publikasi acara dan
kegiatan seni dan budaya di kampus untuk menarik perhatian praja dan
masyarakat umum.
4) Pengelolaan Anggaran: Mengelola anggaran yang dialokasikan untuk
bidang seni dan budaya, termasuk perencanaan dan pengawasan
penggunaan dana.
5) Pengadaan Sumber Daya: Mengelola sumber daya manusia dan fisik yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan seni dan budaya.
3. Struktur Organisasi
8
2) Divisi Pengembangan Seni dan Budaya: Bertanggung jawab atas
pengembangan program seni dan budaya, koordinasi acara, dan kerja sama
eksternal.
3) Divisi Koordinasi Kegiatan: Bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan
acara seni dan budaya, mengelola anggaran, serta berkomunikasi dengan
staf dan mahasiswa.
4) Divisi Promosi dan Publikasi: Bertugas dalam promosi kegiatan seni dan
budaya, pembuatan materi promosi, dan mengelola media sosial dan situs
web terkait.
5) Divisi Sarana Prasarana: Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
pengelolaan fasilitas seni dan budaya di kampus.
6) Divisi Pemberdayaan Mahasiswa: Fokus pada dukungan, bimbingan, dan
pemberdayaan mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni dan
budaya.
7) Divisi Pengelolaan Anggaran: Mengelola anggaran dan keuangan yang
berkaitan dengan bidang seni dan budaya.
9
Personil yang memiliki keahlian dalam seni, budaya, manajemen acara,
promosi, dan administrasi. Mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan
seni dan budaya serta menjadi sumber daya kreatif.
Ruang pameran seni, studio seni, panggung, peralatan teknis, dan fasilitas
lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya. Bahan
seni, kostum, alat musik, dan peralatan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
acara seni.
Koneksi dengan lembaga seni dan budaya lokal, komunitas budaya, dan
mitra potensial untuk kolaborasi.
10
Waktu yang dapat dialokasikan oleh staf untuk mengelola dan berpartisipasi
dalam kegiatan seni dan budaya. Jadwal yang terstruktur untuk melaksanakan
berbagai acara seni dan budaya selama rencana strategis.
Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh staf dan mahasiswa dalam
bidang seni, budaya, dan manajemen acara. Akses ke sumber daya literatur dan
referensi yang relevan untuk mendukung pengembangan seni dan budaya.
Penting untuk mengelola sumber daya ini dengan efisien dan efektif sesuai
dengan prioritas dan tujuan rencana strategis. Hal ini melibatkan alokasi sumber
daya yang tepat, pengembangan staf, pengawasan anggaran, pemeliharaan
fasilitas, dan strategi kolaborasi yang baik dengan pihak eksternal. Selain itu,
evaluasi berkala terhadap penggunaan sumber daya dan penyesuaian rencana jika
diperlukan juga merupakan langkah penting dalam menjalankan rencana strategis.
Tentukan standar pelayanan yang jelas dan terukur untuk semua jenis
kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan. Standar ini harus mencakup
waktu pelaksanaan, prosedur pendaftaran, fasilitas yang disediakan, dan lain-lain.
2. Peningkatan Komunikasi
11
Pastikan komunikasi yang efektif antara Sekretariat Bidang Seni dan
Budaya, staf, mahasiswa, dan peserta acara. Ini mencakup penyampaian informasi
yang jelas tentang jadwal, perubahan, dan persyaratan kegiatan.
Rancang sistem pendaftaran dan registrasi yang mudah digunakan oleh praja
. Ini dapat berupa aplikasi online atau formulir pendaftaran yang sederhana.
7. Monitoring Kinerja
12
8. Kolaborasi dan Kemitraan:
Jalin kemitraan dengan bidang lainnya, dan pihak eksternal lainnya untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan seni dan budaya. Hal ini dapat membantu
meningkatkan akses sumber daya dan pengalaman seni yang lebih beragam.
1. Tantangan
1) Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu tantangan utama adalah
keterbatasan sumber daya, termasuk anggaran, personil, dan fasilitas. Ini
dapat membatasi kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan seni dan
budaya yang beragam dan berkualitas tinggi.
2) Persaingan dengan Kegiatan Lain: praja mungkin memiliki beragam
kegiatan dan komitmen lain yang bersaing untuk perhatian mereka. Ini
bisa membuat sulit untuk meningkatkan partisipasi dalam kegiatan seni
dan budaya.
3) Tingkat Partisipasi: Tidak semua praja mungkin tertarik atau memiliki
keterampilan dalam seni dan budaya. Tantangan ini dapat mempengaruhi
cara menarik minat dan partisipasi.
13
4) Pemeliharaan Fasilitas: Fasilitas seni seperti studio seni, panggung, atau
galeri seni memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang teratur.
Tantangan ini mencakup anggaran dan tenaga kerja untuk pemeliharaan.
2. Peluang
1) Kolaborasi Eksternal: Kolaborasi dengan lembaga seni dan budaya lokal,
komunitas budaya, dan mitra potensial dapat meningkatkan akses sumber
daya, dukungan finansial, dan pengalaman seni yang lebih beragam.
2) Penggunaan Teknologi: Teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan untuk mempromosikan kegiatan seni dan budaya, menyebarkan
informasi, dan memfasilitasi pendaftaran dan partisipasi.
3) Pengembangan Keterampilan: Peluang ada untuk mengembangkan
keterampilan mahasiswa dan staf dalam seni dan budaya melalui pelatihan
dan workshop.
4) Partisipasi praja dalam Perencanaan: Melibatkan praja dalam perencanaan
dan pengembangan program seni dan budaya dapat meningkatkan minat
dan partisipasi mereka.
5) Evaluasi dan Pembaruan: Peluang ada untuk terus melakukan evaluasi
terhadap program dan kegiatan yang ada dan melakukan pembaruan
berdasarkan umpan balik dari peserta acara.
BAB IIl
14
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Instansi
Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Praja IPDN Kampus Sumatera
Barat
Sekretariat Bidang Seni dan Budaya di Kampus IPDN Sumatera Barat
memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan pengembangan seni, budaya,
dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aspek tersebut. Dalam rangka
mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul berdasarkan tugas dan
fungsi mereka, berikut beberapa permasalahan yang mungkin terkait:
15
Dalam mengorganisir kegiatan seni, permasalahan yang mungkin timbul
adalah keterbatasan akses terhadap sumber daya seni, seperti peralatan seni,
studio, atau instruktur yang berkualitas.
5. Kurangnya Promosi
praja mungkin tidak aktif dalam proses perencanaan dan organisasi kegiatan
seni dan budaya, yang dapat mengurangi keterlibatan dan kreativitas mereka.
9. Kualifikasi praja
16
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini, Sekretariat Bidang Seni
dan Budaya Praja IPDN Kampus Sumatera Barat perlu melakukan evaluasi
mendalam, berkolaborasi dengan pihak terkait, mengembangkan strategi promosi,
meningkatkan partisipasi mahasiswa, dan memastikan penggunaan sumber daya
yang efisien. Selain itu, melibatkan mahasiswa dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan seni dan budaya juga dapat meningkatkan minat dan
kreativitas mereka.
Identifikasi dengan jelas tujuan dan sasaran utama yang telah ditetapkan
dalam Renstra. Pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai oleh Sekretariat
Bidang Seni dan Budaya selama periode Renstra tersebut.
3. Analisis SWOT
17
internal, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) eksternal yang dapat
memengaruhi pencapaian tujuan.
Tinjau rencana aksi yang terkandung dalam Renstra. Apa langkah konkret
yang akan diambil untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan? Apakah ada
alokasi sumber daya yang sesuai untuk melaksanakan rencana tersebut?
Pastikan bahwa Renstra Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN
Sumatera Barat sejalan dengan kebijakan dan arahan yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat dan daerah terkait.
18
Pertimbangkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga seni
dan budaya lokal, komunitas, atau pihak eksternal lainnya, yang dapat mendukung
pencapaian tujuan Renstra.
3.3 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkugan Hidup
Strategis
Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) adalah proses penting untuk memahami perencanaan
wilayah dan dampak lingkungan dari kebijakan pembangunan. Dalam konteks
Kampus IPDN Sumatera Barat, telaah ini dapat membantu Anda dalam
memahami bagaimana rencana tata ruang wilayah dan kebijakan lingkungan dapat
memengaruhi perkembangan kampus. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat
diikuti dalam melakukan telaah RTRW dan KLHS:
19
Pahami zonasi wilayah yang diatur dalam RTRW, termasuk penggunaan
lahan, kawasan konservasi, dan infrastruktur. Perhatikan apakah ada batasan atau
persyaratan yang berlaku untuk wilayah tempat berdirinya kampus.
Amati KLHS yang telah disusun atau dilakukan di wilayah tersebut. Tinjau
hasil analisis dampak lingkungan, rekomendasi mitigasi, dan komitmen
lingkungan yang tercantum dalam KLHS.
Lakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan dari kegiatan yang ada dan
yang direncanakan di kampus. Ini termasuk dampak terhadap aliran air, tanah,
udara, keanekaragaman hayati, dan komunitas lokal.
20
Setelah melakukan telaah, hasilkan rekomendasi untuk perbaikan atau
penyempurnaan rencana pengembangan kampus jika diperlukan. Pastikan
rekomendasi tersebut mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dan
sesuai dengan ketentuan RTRW.
21