Anda di halaman 1dari 24

RENCANA STRATEGIS INSTANSI SEKRETARIAT BIDANG SENI DAN

BUDAYA KAMPUS IPDN SUMATERA BARAT 2023-2024

RENCANA STRATEGIS

Bidang Kegiatan:

TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MATA KULIAH PRAKTIK

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN

Diusulkan Oleh:

ANGELICKA SYLSTI MARIONNY MAMORIBO

NPP 33.1085

PROGRAM STUDI KEUANGAN PUBLIK

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
karunia-Nya saya bisa menyelesaikan tugas merencanakan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) Instansi Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN
Sumatera Barat.

Renstra Seni dan budaya merupakan dokumen penting untuk memberikan


arah perjalanan program kerja IPDN kampus Sumatera Barat, rencana program
kerja IPDN kampus Sumatera Barat Tahun 2023-2024 serta untuk memacu
kinerja yang lebih baik di masa mendatang, sehingga tujuan dan sasaran
program/kegiatan dapat lebih fokus, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan
dalam mewujudkan sistem yang akuntabel dan optimal menuju tata kelola yang
lebih baik.

Pada akhirnya, renstra Seni dan Budaya 2023-2024 ini diharapkan dapat
dijadikan bahan acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran, menyusun
perjanjian kinerja, pelaksanaan tugas, dan pengendalian kegiatan serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.

11 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2 Landasan Hukum............................................................................................2

1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................3

1.4 Sistematika Penulisan.....................................................................................5

BAB II GAMBARAN INSTANSI SEKRETARIAT BIDANG SENI DAN


BUDAYA......................................................................................................

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi..........................................................7

2.2 Sumber Daya..................................................................................................9

2.3 Kinerja Pelayanan.........................................................................................11

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan......................................13

BAB II ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.........

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Instansi


Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Praja IPDN Kampus Sumatera Barat.15

3.2 Telaah Renstra OPD/Lembaga.....................................................................17

3.3 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkugan Hidup Strategis
......................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perencanaan tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis
adalah bagian integral dari proses pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Dalam konteks Kampus Institut Pemerintahan Dalam
Negeri (IPDN) Sumatera Barat, pemahaman yang mendalam terhadap dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) sangat penting dalam mengarahkan perkembangan kampus yang sesuai
dengan ketentuan perencanaan wilayah dan menjaga keseimbangan lingkungan
hidup.

Kampus IPDN Sumatera Barat adalah lembaga pendidikan yang memiliki


peran strategis dalam pembentukan dan pelatihan calon birokrat yang berkualitas.
Oleh karena itu, pengembangan kampus ini perlu dilakukan secara cermat dan
terencana agar dapat mendukung tujuan pembangunan daerah dan nasional.
Dalam Renstra ini, kami akan menjelaskan pentingnya telaah terhadap RTRW dan
KLHS dalam konteks pengembangan Kampus IPDN Sumatera Barat. Selain itu,
kami juga akan menguraikan tujuan telaah ini dan langkah-langkah yang akan
diambil dalam proses evaluasi yang cermat ini.

Ketika Kampus IPDN Sumatera Barat melanjutkan rencana pengembangan


dan pembangunan infrastrukturnya, kami menyadari bahwa keterlibatan yang
berkelanjutan dalam proses perencanaan wilayah dan perlindungan lingkungan
hidup sangat penting. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengembangan
kampus tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga
memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan pemenuhan
regulasi yang berlaku.

1
Dengan dasar pemahaman yang kokoh tentang RTRW dan KLHS, serta
dengan melibatkan pihak terkait dan komunitas, Kampus IPDN Sumatera Barat
berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Pendahuluan ini adalah langkah awal dalam upaya untuk
mencapai tujuan tersebut.

1.2 Landasan Hukum


Dalam menyusun rencana strategis untuk Sekretariat Bidang Seni dan
Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat, penting untuk mempertimbangkan
landasan hukum yang mengatur institusi tersebut. Landasan hukum ini akan
memberikan dasar legal yang mengikat untuk aktivitas, program, dan kebijakan
yang akan diimplementasikan dalam rencana strategis. Di bawah ini adalah
beberapa contoh landasan hukum yang relevan:

1. Undang-Undang Tentang Pendidikan Tinggi

Landasan hukum utama yang mengatur pendidikan tinggi di Indonesia


adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Undang-undang ini mengatur prinsip-prinsip dasar pendidikan tinggi, termasuk
peran, tugas, dan fungsi institusi pendidikan tinggi, yang mencakup Kampus
IPDN.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Tentang Kampus IPDN

PP No. 56 Tahun 2016 tentang Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)


mengatur secara lebih rinci tentang organisasi, tugas, dan fungsi IPDN, termasuk
Kampus IPDN Sumatera Barat.

3. Peraturan Pemerintah Tentang Budaya

Landasan hukum yang mengatur bidang seni dan budaya termasuk


Peraturan Pemerintah tentang Kebudayaan. Relevan untuk pengembangan seni
dan budaya di kampus.

2
4. Peraturan Daerah (Perda)

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat atau Peraturan Daerah


Kabupaten/Kota di sekitar Kampus IPDN Sumatera Barat juga dapat menjadi
landasan hukum yang relevan dalam konteks seni dan budaya.

5. Kebijakan dan Pedoman Internal

Selain landasan hukum yang bersifat nasional dan regional, penting juga
untuk mempertimbangkan kebijakan dan pedoman internal yang telah ditetapkan
oleh Kampus IPDN Sumatera Barat.

6. Regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga mungkin


memiliki regulasi khusus yang berlaku untuk institusi pendidikan tinggi.

7. Peraturan-peraturan lain yang relevan

Selain itu, pastikan juga untuk mempertimbangkan peraturan dan regulasi


lain yang dapat memengaruhi aktivitas bidang seni dan budaya, seperti peraturan
lingkungan, peraturan keuangan, dan lain sebagainya.

Dalam penyusunan rencana strategis, sangat penting untuk memahami dan


mematuhi semua landasan hukum yang berlaku. Hal ini akan memastikan bahwa
semua program dan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan memiliki legitimasi hukum yang kuat. Selain itu, selalu perlu untuk
mengikuti perkembangan hukum yang mungkin mempengaruhi institusi Anda
selama periode rencana strategis tersebut.

3
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari Rencana Strategis Instansi Sekretariat Bidang Seni

dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat 2023-2024 adalah sebagai berikut:

1. Maksud

1) Mengembangkan Potensi Seni dan Budaya: Maksud utama dari rencana

strategis ini adalah untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi

seni dan budaya di Kampus IPDN Sumatera Barat. Ini termasuk

pengembangan kreativitas, seni, dan ekspresi budaya di kalangan praja.

2) Meningkatkan Identitas dan Citra Kampus: Dengan memperkuat

kehadiran seni dan budaya di kampus, tujuan utama adalah untuk

meningkatkan identitas dan citra Kampus IPDN Sumatera Barat sebagai

pusat kegiatan seni dan budaya yang produktif dan berdaya saing.

3) Mendorong Kebudayaan Partisipasi: Rencana strategis ini juga bertujuan

untuk mendorong partisipasi aktif praja dan civitas academic dalam

kegiatan seni dan budaya. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan

beragam di kampus.

4) Menyediakan Pendidikan Holistik: Dengan mengeksplorasi seni dan

budaya, kampus menciptakan peluang pendidikan holistik yang

melibatkan aspek kreatif dan budaya dalam pembelajaran mahasiswa.

2. Tujuan

4
1) Mengembangkan Program Seni dan Budaya Berkualitas: Tujuan utama
adalah mengembangkan dan menyelenggarakan program seni dan budaya
yang berkualitas tinggi yang mencakup pertunjukan seni, pameran, dan
kegiatan kreatif lainnya.
2) Mengukuhkan Kolaborasi: Mengembangkan kolaborasi dengan lembaga
budaya lokal, instansi pemerintah, dan komunitas seni guna memperkaya
pengalaman seni dan budaya praja
3) Meningkatkan Kompetensi SDM: Tujuan ini mencakup pelatihan dan
pengembangan staf yang terlibat dalam kegiatan seni dan budaya agar
mereka lebih kompeten dalam mendukung misi kampus.
4) Mengukur dan Memantau Kinerja: Rencana strategis juga bertujuan untuk
memantau dan mengukur kinerja dalam mencapai tujuan-tujuan ini,
termasuk penggunaan indikator kinerja yang tepat.
5) Mengalokasikan Sumber Daya Secara Efisien: Mengelola sumber daya
secara efisien, termasuk anggaran, untuk mendukung kegiatan seni dan
budaya tanpa mengorbankan kepentingan lain kampus.
6) Mendorong Keterlibatan Mahasiswa: Tujuan penting adalah mendorong
keterlibatan aktif praja dalam kegiatan seni dan budaya serta
mengukuhkan peran mereka dalam pembangunan budaya kampus.
7) Mengkomunikasikan Hasil dan Prestasi: Mengkomunikasikan secara
efektif kepada masyarakat internal dan eksternal mengenai hasil dan
prestasi di bidang seni dan budaya.

Maksud dan tujuan ini akan membimbing penyusunan rencana strategis agar
menjadi instrumen yang efektif dalam mengarahkan upaya Sekretariat Bidang
Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat selama periode 2023-2024 untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

1.4 Sistematika Penulisan


Renstra Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat
disusun dengan sistematika sebagai berikut:

5
BAB 1 : PENDAHULUAN

Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, dan Sistematika


Penulisan.

BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN INSTANSI PENDIDIKAN DAN


RISET

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan,


dan Tantangan serta Peluang Pengembangan Pelayanan.

BAB 3 : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

6
BAB II

GAMBARAN INSTANSI SEKRETARIAT BIDANG SENI DAN BUDAYA

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


Dalam konteks Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN
Sumatera Barat, berikut adalah tugas, fungsi, dan struktur organisasi yang
mungkin dapat dipertimbangkan:

1. Tugas
1) Pengembangan Seni dan Budaya: Menjadi garda terdepan dalam
pengembangan, promosi, dan penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
di Kampus IPDN Sumatera Barat.
2) Koordinasi Acara Seni dan Budaya: Bertanggung jawab untuk
merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan berbagai acara seni
dan budaya di kampus, seperti pertunjukan seni, pameran seni, festival
budaya, dan konser.
3) Mendukung praja: Memberikan dukungan kepada praja yang tertarik
dalam berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya, termasuk
memberikan bimbingan dan sumber daya.
4) Kolaborasi Eksternal: Berkolaborasi dengan lembaga seni dan budaya
lokal, pemerintah daerah, dan komunitas budaya untuk memperkaya
pengalaman seni dan budaya di kampus.
5) Pengelolaan Sarana Prasarana: Memastikan tersedianya sarana dan
prasarana yang sesuai untuk kegiatan seni dan budaya, seperti studio seni,
ruang pameran, dan panggung.

7
6) Pendokumentasian: Merekam dan mendokumentasikan berbagai kegiatan
seni dan budaya yang dilaksanakan di kampus untuk keperluan arsip dan
promosi.

2. Fungsi
1) Pengembangan Kebijakan: Mengembangkan kebijakan dan pedoman
terkait dengan pengelolaan dan pengembangan seni dan budaya di
kampus.
2) Koordinasi: Menyelaraskan berbagai kegiatan seni dan budaya di berbagai
departemen dan unit di kampus agar terjadi sinergi dan koordinasi yang
baik.
3) Promosi dan Publikasi: Mengelola promosi dan publikasi acara dan
kegiatan seni dan budaya di kampus untuk menarik perhatian praja dan
masyarakat umum.
4) Pengelolaan Anggaran: Mengelola anggaran yang dialokasikan untuk
bidang seni dan budaya, termasuk perencanaan dan pengawasan
penggunaan dana.
5) Pengadaan Sumber Daya: Mengelola sumber daya manusia dan fisik yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan seni dan budaya.
3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN


Sumatera Barat dapat bervariasi tergantung pada skala dan kompleksitas kegiatan
yang dijalankan. Namun, berikut adalah contoh struktur organisasi yang mungkin
relevan:

1) Kepala Sekretariat Bidang Seni dan Budaya: Bertanggung jawab langsung


atas keseluruhan fungsi dan kegiatan.

8
2) Divisi Pengembangan Seni dan Budaya: Bertanggung jawab atas
pengembangan program seni dan budaya, koordinasi acara, dan kerja sama
eksternal.
3) Divisi Koordinasi Kegiatan: Bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan
acara seni dan budaya, mengelola anggaran, serta berkomunikasi dengan
staf dan mahasiswa.
4) Divisi Promosi dan Publikasi: Bertugas dalam promosi kegiatan seni dan
budaya, pembuatan materi promosi, dan mengelola media sosial dan situs
web terkait.
5) Divisi Sarana Prasarana: Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
pengelolaan fasilitas seni dan budaya di kampus.
6) Divisi Pemberdayaan Mahasiswa: Fokus pada dukungan, bimbingan, dan
pemberdayaan mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni dan
budaya.
7) Divisi Pengelolaan Anggaran: Mengelola anggaran dan keuangan yang
berkaitan dengan bidang seni dan budaya.

Struktur organisasi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kampus dan


dibuat sesuai dengan alokasi sumber daya yang tersedia. Selain itu, dalam
menjalankan rencana strategis, penting juga untuk memastikan kolaborasi dan
koordinasi yang efektif antara berbagai divisi dan unit yang terlibat dalam seni
dan budaya di kampus.

2.2 Sumber Daya


Sumber daya adalah elemen-elemen yang diperlukan untuk mendukung
keberhasilan Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat
dalam menjalankan rencana strategisnya. Sumber daya ini mencakup berbagai
aspek, termasuk sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi. Berikut
adalah contoh-contoh sumber daya yang relevan:

1. Sumber Daya Manusia

9
Personil yang memiliki keahlian dalam seni, budaya, manajemen acara,
promosi, dan administrasi. Mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan
seni dan budaya serta menjadi sumber daya kreatif.

2. Sumber Daya Keuangan

Dana yang dialokasikan untuk kegiatan sehari-hari seperti pembiayaan


acara, penggajian staf, dan pemeliharaan fasilitas. Bantuan, hibah, atau sponsor
dari pihak eksternal yang dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan seni
dan budaya.

3. Sumber Daya Fisik

Ruang pameran seni, studio seni, panggung, peralatan teknis, dan fasilitas
lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya. Bahan
seni, kostum, alat musik, dan peralatan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
acara seni.

4. Sumber Daya Informasi

Perangkat lunak dan peralatan teknologi informasi yang mendukung


manajemen kegiatan dan komunikasi. Data mengenai kegiatan seni dan budaya
sebelumnya, statistik partisipasi, dan umpan balik dari peserta.

5. Sumber Daya Jaringan dan Koneksi

Koneksi dengan lembaga seni dan budaya lokal, komunitas budaya, dan
mitra potensial untuk kolaborasi.

6. Sumber Daya Waktu

10
Waktu yang dapat dialokasikan oleh staf untuk mengelola dan berpartisipasi
dalam kegiatan seni dan budaya. Jadwal yang terstruktur untuk melaksanakan
berbagai acara seni dan budaya selama rencana strategis.

7. Sumber Daya Pengetahuan

Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh staf dan mahasiswa dalam
bidang seni, budaya, dan manajemen acara. Akses ke sumber daya literatur dan
referensi yang relevan untuk mendukung pengembangan seni dan budaya.

Penting untuk mengelola sumber daya ini dengan efisien dan efektif sesuai
dengan prioritas dan tujuan rencana strategis. Hal ini melibatkan alokasi sumber
daya yang tepat, pengembangan staf, pengawasan anggaran, pemeliharaan
fasilitas, dan strategi kolaborasi yang baik dengan pihak eksternal. Selain itu,
evaluasi berkala terhadap penggunaan sumber daya dan penyesuaian rencana jika
diperlukan juga merupakan langkah penting dalam menjalankan rencana strategis.

2.3 Kinerja Pelayanan


Peningkatan kinerja pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam
konteks Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat.
Pelayanan yang baik akan membantu mencapai tujuan-tujuan strategis dan
menjadikan kegiatan seni dan budaya di kampus lebih berdampak dan bermakna.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja
pelayanan:

1. Penyusunan Standar Pelayanan

Tentukan standar pelayanan yang jelas dan terukur untuk semua jenis
kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan. Standar ini harus mencakup
waktu pelaksanaan, prosedur pendaftaran, fasilitas yang disediakan, dan lain-lain.

2. Peningkatan Komunikasi

11
Pastikan komunikasi yang efektif antara Sekretariat Bidang Seni dan
Budaya, staf, mahasiswa, dan peserta acara. Ini mencakup penyampaian informasi
yang jelas tentang jadwal, perubahan, dan persyaratan kegiatan.

3. Pendaftaran dan Registrasi yang Mudah

Rancang sistem pendaftaran dan registrasi yang mudah digunakan oleh praja
. Ini dapat berupa aplikasi online atau formulir pendaftaran yang sederhana.

4. Pelayanan yang Responsif

Tanggap terhadap pertanyaan, masukan, dan keluhan dari praja dengan


cepat dan efisien. Pastikan bahwa ada mekanisme untuk mengatasi masalah yang
muncul selama pelaksanaan acara.

5. Pemberian Panduan dan Bimbingan

Sediakan panduan lengkap kepada praja tentang prosedur, peraturan, dan


harapan selama kegiatan seni dan budaya. Ini akan membantu semua pihak
memahami tugas dan tanggung jawab mereka.

6. Evaluasi dan Umpan Balik

Lakukan evaluasi reguler terhadap pelaksanaan kegiatan seni dan budaya


dan minta umpan balik dari praja. Gunakan hasil evaluasi ini untuk memperbaiki
proses dan meningkatkan kualitas pelayanan.

7. Monitoring Kinerja

Lakukan pemantauan terhadap kinerja pelayanan secara berkala dan


gunakan indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan dalam menyediakan
pelayanan yang berkualitas.

12
8. Kolaborasi dan Kemitraan:

Jalin kemitraan dengan bidang lainnya, dan pihak eksternal lainnya untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan seni dan budaya. Hal ini dapat membantu
meningkatkan akses sumber daya dan pengalaman seni yang lebih beragam.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Sekretariat Bidang Seni dan


Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat dapat meningkatkan kinerja pelayanan
mereka, memberikan pengalaman yang lebih baik kepada peserta acara, dan
mendukung kesuksesan rencana strategis dalam mengembangkan seni dan budaya
di kampus.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan


Dalam mengembangkan pelayanan di Sekretariat Bidang Seni dan Budaya
Kampus IPDN Sumatera Barat, akan ada berbagai tantangan yang perlu dihadapi,
tetapi juga peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
layanan. Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang dapat
dipertimbangkan:

1. Tantangan
1) Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu tantangan utama adalah
keterbatasan sumber daya, termasuk anggaran, personil, dan fasilitas. Ini
dapat membatasi kemampuan untuk menyelenggarakan kegiatan seni dan
budaya yang beragam dan berkualitas tinggi.
2) Persaingan dengan Kegiatan Lain: praja mungkin memiliki beragam
kegiatan dan komitmen lain yang bersaing untuk perhatian mereka. Ini
bisa membuat sulit untuk meningkatkan partisipasi dalam kegiatan seni
dan budaya.
3) Tingkat Partisipasi: Tidak semua praja mungkin tertarik atau memiliki
keterampilan dalam seni dan budaya. Tantangan ini dapat mempengaruhi
cara menarik minat dan partisipasi.

13
4) Pemeliharaan Fasilitas: Fasilitas seni seperti studio seni, panggung, atau
galeri seni memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang teratur.
Tantangan ini mencakup anggaran dan tenaga kerja untuk pemeliharaan.
2. Peluang
1) Kolaborasi Eksternal: Kolaborasi dengan lembaga seni dan budaya lokal,
komunitas budaya, dan mitra potensial dapat meningkatkan akses sumber
daya, dukungan finansial, dan pengalaman seni yang lebih beragam.
2) Penggunaan Teknologi: Teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan untuk mempromosikan kegiatan seni dan budaya, menyebarkan
informasi, dan memfasilitasi pendaftaran dan partisipasi.
3) Pengembangan Keterampilan: Peluang ada untuk mengembangkan
keterampilan mahasiswa dan staf dalam seni dan budaya melalui pelatihan
dan workshop.
4) Partisipasi praja dalam Perencanaan: Melibatkan praja dalam perencanaan
dan pengembangan program seni dan budaya dapat meningkatkan minat
dan partisipasi mereka.
5) Evaluasi dan Pembaruan: Peluang ada untuk terus melakukan evaluasi
terhadap program dan kegiatan yang ada dan melakukan pembaruan
berdasarkan umpan balik dari peserta acara.

Saat menghadapi tantangan ini, penting untuk memanfaatkan peluang yang


ada dan mengembangkan strategi yang tepat dalam rencana strategis. Dengan
demikian, Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat
dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka dan mencapai tujuan
pengembangan seni dan budaya di kampus.

BAB IIl

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

14
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Instansi
Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Praja IPDN Kampus Sumatera
Barat
Sekretariat Bidang Seni dan Budaya di Kampus IPDN Sumatera Barat
memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan pengembangan seni, budaya,
dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aspek tersebut. Dalam rangka
mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul berdasarkan tugas dan
fungsi mereka, berikut beberapa permasalahan yang mungkin terkait:

1. Minimnya Partisipasi praja

Permasalahan yang mungkin timbul adalah minimnya partisipasi praja


dalam kegiatan seni dan budaya yang diorganisir oleh Sekretariat. Ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya minat atau pengetahuan
tentang kegiatan tersebut.

2. Kualitas Acara Seni dan Budaya

Permasalahan terkait kualitas acara seni dan budaya yang diselenggarakan.


Apakah acara-acara tersebut memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh
praja dan audiens?

3. Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya seperti anggaran, fasilitas, atau personel dapat


menjadi hambatan dalam menjalankan tugas dan fungsi Sekretariat dengan efektif.
Ini mungkin mempengaruhi kemampuan untuk mengorganisir acara seni dan
budaya yang berkualitas.

4. Keterbatasan Akses Sumber Daya Seni

15
Dalam mengorganisir kegiatan seni, permasalahan yang mungkin timbul
adalah keterbatasan akses terhadap sumber daya seni, seperti peralatan seni,
studio, atau instruktur yang berkualitas.

5. Kurangnya Promosi

Kegiatan seni dan budaya yang tidak memadai dipromosikan dapat


mengakibatkan rendahnya partisipasi dan minat dari praja.

6. Kesulitan Kolaborasi dengan Pihak Eksternal

Sekretariat mungkin menghadapi kendala dalam menjalin kolaborasi dengan


lembaga seni dan budaya lokal atau mitra potensial lainnya, yang dapat
membatasi diversitas kegiatan seni dan budaya yang ditawarkan.

7. Pengelolaan Anggaran yang Tidak Efektif

Masalah terkait manajemen anggaran untuk kegiatan seni dan budaya,


termasuk alokasi dana yang tidak efektif, dapat menjadi permasalahan yang
memengaruhi pelaksanaan kegiatan.

8. Kurangnya Keterlibatan praja dalam Perencanaan

praja mungkin tidak aktif dalam proses perencanaan dan organisasi kegiatan
seni dan budaya, yang dapat mengurangi keterlibatan dan kreativitas mereka.

9. Kualifikasi praja

Keberhasilan Sekretariat dalam mengelola kegiatan seni dan budaya juga


tergantung pada kualifikasi praja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai.

10. Evaluasi dan Umpan Balik

Kurangnya evaluasi terhadap kegiatan sebelumnya dan kurangnya umpan


balik dari praja dapat menghambat perbaikan dan peningkatan.

16
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini, Sekretariat Bidang Seni
dan Budaya Praja IPDN Kampus Sumatera Barat perlu melakukan evaluasi
mendalam, berkolaborasi dengan pihak terkait, mengembangkan strategi promosi,
meningkatkan partisipasi mahasiswa, dan memastikan penggunaan sumber daya
yang efisien. Selain itu, melibatkan mahasiswa dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan seni dan budaya juga dapat meningkatkan minat dan
kreativitas mereka.

3.2 Telaah Renstra OPD/Lembaga


Telaah Renstra (Rencana Strategis) adalah proses analisis mendalam
terhadap dokumen perencanaan strategis suatu Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) atau lembaga. Dalam konteks Sekretariat Bidang Seni dan Budaya
Kampus IPDN Sumatera Barat, telaah Renstra akan membantu Anda memahami
tujuan, strategi, dan arah pengembangan yang telah ditetapkan oleh lembaga
tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti dalam
melakukan telaah Renstra OPD atau lembaga:

1. Mempelajari Dokumen Renstra

Mulailah dengan membaca dan memahami dokumen Renstra Sekretariat


Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN Sumatera Barat untuk periode yang
bersangkutan (dalam hal ini, 2023-2024).

2. Identifikasi Tujuan dan Sasaran

Identifikasi dengan jelas tujuan dan sasaran utama yang telah ditetapkan
dalam Renstra. Pastikan Anda memahami apa yang ingin dicapai oleh Sekretariat
Bidang Seni dan Budaya selama periode Renstra tersebut.

3. Analisis SWOT

Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


terhadap Renstra. Identifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)

17
internal, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) eksternal yang dapat
memengaruhi pencapaian tujuan.

4. Tinjau Strategi dan Program

Tinjau strategi-strategi yang diusulkan untuk mencapai tujuan dan sasaran


dalam Renstra. Apakah strategi ini relevan dan memadai? Bagaimana strategi
tersebut akan diimplementasikan?

5. Evaluasi Indikator Kinerja

Tinjau indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan


dan sasaran. Apakah indikator tersebut dapat diukur dengan jelas dan relevan?
Apakah ada metode pengukuran yang telah ditentukan?

6. Perhatikan Rencana Aksi

Tinjau rencana aksi yang terkandung dalam Renstra. Apa langkah konkret
yang akan diambil untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan? Apakah ada
alokasi sumber daya yang sesuai untuk melaksanakan rencana tersebut?

7. Evaluasi Keberlanjutan dan Dampak

Pertimbangkan apakah Renstra tersebut mencakup rencana jangka panjang,


serta bagaimana dampak dari pelaksanaan Renstra akan dinilai dan dievaluasi.

8. Keterkaitan dengan Kebijakan Pusat dan Daerah

Pastikan bahwa Renstra Sekretariat Bidang Seni dan Budaya Kampus IPDN
Sumatera Barat sejalan dengan kebijakan dan arahan yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat dan daerah terkait.

9. Kolaborasi dan Keterlibatan Pihak Terkait

18
Pertimbangkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga seni
dan budaya lokal, komunitas, atau pihak eksternal lainnya, yang dapat mendukung
pencapaian tujuan Renstra.

10. Rekomendasi dan Perbaikan

Setelah melakukan telaah, hasilkan rekomendasi untuk perbaikan atau


penyempurnaan dalam Renstra jika diperlukan. Rekomendasi ini harus
mendukung pencapaian tujuan dan strategi yang lebih efektif.

3.3 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkugan Hidup
Strategis
Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) adalah proses penting untuk memahami perencanaan
wilayah dan dampak lingkungan dari kebijakan pembangunan. Dalam konteks
Kampus IPDN Sumatera Barat, telaah ini dapat membantu Anda dalam
memahami bagaimana rencana tata ruang wilayah dan kebijakan lingkungan dapat
memengaruhi perkembangan kampus. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat
diikuti dalam melakukan telaah RTRW dan KLHS:

1. Analisis Dokumen RTRW

Mulailah dengan mempelajari dokumen RTRW yang berlaku di wilayah


tempat berada Kampus IPDN Sumatera Barat. Identifikasi tujuan dan rencana
pembangunan yang ditetapkan dalam RTRW.

2. Identifikasi Zonasi dan Kebijakan Wilayah

19
Pahami zonasi wilayah yang diatur dalam RTRW, termasuk penggunaan
lahan, kawasan konservasi, dan infrastruktur. Perhatikan apakah ada batasan atau
persyaratan yang berlaku untuk wilayah tempat berdirinya kampus.

3. Analisis Potensi Konflik

Identifikasi potensi konflik antara rencana pembangunan kampus dan


ketentuan RTRW. Apakah rencana pengembangan kampus bertentangan dengan
zonasi atau ketentuan wilayah yang telah ditetapkan?

4. Tinjau KLHS yang Ada

Amati KLHS yang telah disusun atau dilakukan di wilayah tersebut. Tinjau
hasil analisis dampak lingkungan, rekomendasi mitigasi, dan komitmen
lingkungan yang tercantum dalam KLHS.

5. Evaluasi Dampak Lingkungan Kampus

Lakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan dari kegiatan yang ada dan
yang direncanakan di kampus. Ini termasuk dampak terhadap aliran air, tanah,
udara, keanekaragaman hayati, dan komunitas lokal.

6. Perhatikan Aspek Keberlanjutan

Pertimbangkan bagaimana rencana pengembangan kampus dapat


mendukung aspek keberlanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan air, daur
ulang, dan pengurangan emisi karbon.

7. Keterlibatan Pihak Terkait

Libatkan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, komunitas lokal,


dan organisasi lingkungan, dalam proses telaah. Pertimbangkan masukan dan
keprihatinan mereka terhadap rencana pengembangan kampus.

8. Rekomendasi dan Perbaikan

20
Setelah melakukan telaah, hasilkan rekomendasi untuk perbaikan atau
penyempurnaan rencana pengembangan kampus jika diperlukan. Pastikan
rekomendasi tersebut mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan dan
sesuai dengan ketentuan RTRW.

9. Koordinasi dengan Pihak Terkait

Koordinasikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk otoritas lingkungan


dan pemerintah daerah, untuk memastikan bahwa rencana pengembangan kampus
sesuai dengan peraturan dan rekomendasi yang berlaku.

10. Pemantauan Dampak Lingkungan

Setelah pelaksanaan rencana pengembangan, lakukan pemantauan dampak


lingkungan secara berkala dan evaluasi dampak sesuai dengan rekomendasi
KLHS.

Telaah RTRW dan KLHS akan membantu memastikan bahwa


pengembangan kampus dilakukan secara berkelanjutan, mematuhi ketentuan
perencanaan wilayah, dan memperhatikan dampak lingkungan yang mungkin
terjadi. Ini juga memastikan bahwa kebijakan pembangunan kampus sejalan
dengan tujuan keberlanjutan dan lingkungan hidup yang lebih baik.

21

Anda mungkin juga menyukai