PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
NIM : 2010103010114
Bismillahhirahmanirrahim
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur atas isi dan
ridha Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul “Analisis Fungsi DPRK
Kota Banda Aceh Dalam Melakukan Pengawasan Terhadap
Implementasi Qanun Kota Banda Aceh No 3 Tahun 2021 Untuk
Meningkatkan PAD Kota Banda Aceh”. Penulisan proposal penelitian ini
untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan sebagai persyaratan untuk
memenuhi mata kuliah Seminar Penyusunan Usulan Proposal, Program
Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah
Kuala. Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.
( Putri Sakinah)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Fokus Penelitian........................................................................................8
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................9
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................11
2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................11
2.2 Perspektif Teoritis.....................................................................................16
2.3 Kerangka Berfikir......................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................33
3.1 Objek Penelitian........................................................................................33
3.2 Jenis Penelitian..........................................................................................33
3.3 Sumber Data..............................................................................................34
3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................35
3.5 Informan Penelitian...................................................................................37
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................38
3.7 Jadwal Penelitian.......................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................44
A. Buku..........................................................................................................42
B. Peraturan Perundang-Undangan................................................................43
C. Skripsi/Jurnal/Artikel Ilmiah.....................................................................43
D. Website......................................................................................................44
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tiga fungsi yaitu fungsi Anggaran, Fungsi pengawasan, dan fungsi legislasi.
membangun kelembagaan DPRK yang kuat dan mandiri dengan didukung oleh
program legislasi Aceh (prolega) dan untuk kota Banda Aceh pembentukan
1
disebut dengan (prolek), tujuannya yaitu untuk pembentukan Qanun-Qanun di
bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan hasil tanam, maupun
pemungutan berbagai jenis pajak dan retribusi daerah yang berhubungan dengan
pembayaran atau jasa pemberian izin tertentu yang khusus diberikan oleh daerah
untuk kepentingan pribadi atau badan. Retribusi parkir merupakan salah satu
utama, retribusi parkir merupakan salah satu penerimaan retribusi yang cukup
telah menjadi kebutuhan orang banyak pada saat ini, setiap orang yang melakukan
dilakukan dengan kendaraan pribadi maka kebutuhan terhadap ruang parkir juga
meningkat. Retribusi parkir juga merupakan salah satu dari penerimaan retribusi
2
daerah yang paling utama dan juga cukup menjanjikan serta sangat potensial
untuk ditingkatkan. Dengan adannya keberadaan parkir telah menjadi salah satu
dengan adannya demikian bisa membuat lahan parkir terus meningkat dan juga
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 115 dan
Pasal 156 ayat 1, Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki wewenang untuk
retribusi parkir, Pemerintah Kota Banda Aceh berpedoman pada Qanun Kota
Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
Jalan Umum, yang mengatur tarif retribusi parkir bahwasannya Roda 2 dan
sekali parkir, Roda 4 dan sejenisnya Rp.2000 sekali parkir, dan Roda 6 dan
Kota Banda Aceh dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga
Kota Banda Aceh. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan
Kota Banda Aceh bapak Wahyudi S.STP. Ia mengatakan sesuai dengan Qanun
Nomor 3 tahun 2021 tentang retribusi parkir dan pelayanan parkir di jalan umum
serta tempat khusus parkir sesuai dengan SK Walikota Nomor 475 tentang
3
penempatan lokasi parkir tertentu sehingga tarif baru retribusi parkir tersebut
hanya berlaku di jalan Ule Lheue, Gampong Jawa, dan Dijalan Diponogoro
sebesar Rp.2000 untuk roda dua, dan Rp.4000 untuk roda empat. Tarif baru
mengenai retribusi parkir ini diberlakukan dengan tujuan untuk mencapai target
retribusi parkir pada tahun 2022. Disamping tarif baru retribusi parkir dengan
tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), Kota Banda Aceh juga sudah
Jalan TP Nyak Makam, Jalan Ali Hasyimi, dan Jalan Sri Ratu Safiatuddin. Sistem
pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Banda Aceh. Maka dari itu, Pemerintah
kota banda Aceh akan terus memperluas Kawasan parkir Elektronik untuk
menertibkan kendaraan lebih rapi dan juga bisa lebih teratur untuk tarif parkir dari
yang dilayangkan kepada Bapak Sabri Badruddin selaku salah satu anggota
DPRK kota Banda aceh mengatakan potensi penerimaan dari retribusi parkir jika
dilihat dari kondisi lapangan sangat tinggi, tapi pendapatan yang diterima
pemerintah malah tidak ada peningkatan yang signifikan. Bahkan, target yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah sendiri juga tidak pernah dicapai setiap
tahunnya. Misalkan tahun 2018 ditarget Rp4,6 miliar, tapi yang terealisasi hanya
realisasi yang mampu dicapai dari tahun ke tahun belum pernah melebihi dari
(target) 4 miliar. Padahal potensi penerimaan dari retribusi parkir di Banda Aceh
sangat besar jika dilihat potensi parkir. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan
4
Banda Aceh jumlah kendaraan di Banda Aceh mencapai 250.000 unit (roda dua
dan empat). Apabila kenderaan tersebut hanya parkir 100 kali saja selama setahun
dengan biaya retribusi parkir rata-rata Rp1000, maka jumlah penerimaan yang
didapatkan bisa Rp25 miliar dalam setahun. Setelah dibagi dengan 65% untuk
tukang parkir, maka 35% dari 25 miliar ini sudah 8,7 miliar (Badan Pusat
Statistika Kota Banda Aceh, 2019) itu masih hitungan terendah, bayangkan kalau
hitungannya setiap hari dalam setahun kenderaan tersebut selalu bayar parkir.
Belum lagi penerimaan retribusi parkir dari kenderaan daerah lain yang masuk ke
Banda Aceh. Maka, kata Sabri potensi penerimaan daerah dari retribusi parkir
sangat besar, tapi selama ini tidak digarap dengan maksimal. Sabri menyampaikan
5,563,000.000 sedangkan yang ter realisasi 3,501,465,000 hanya 62,94 dari 100%
saja tentu angka ini sangat sedikit dari yang ditargetkan jika kita lihat dari jumlah
kendaraan yang ada di Banda Aceh (Badan Pusat Statistika Kota Banda Aceh,
2021). Jika pendapatan dari parkir itu bisa bertambah sesuai dengan potensi yang
pembangunan kota.
penyelenggaraan parkir dan retribusi pelayanan parkir di Tepi Jalan Umum dan
Banda Aceh dan juga memberikan manfaat dari pengelolaan tunai ke nontunan.
Di samping itu, Ketua DPRK Kota Banda Aceh juga menjelaskan bahwasannya
5
dalam Undang-undang Nomor 28 tahun 2029 tentang pajak daerah dan retribusi
parkir serta peraturan pelayanan parkir di atur dengan peraturan daerah. Maka dari
itu, ketua DPRK Kota banda Aceh mengharapkan Rancangan Qanun (Raqan) ini
permasalahan klasik seperti banyak nya petugas parkir yang belum efisien serta
teratasi serta tidak tercapainnya target pendapatan asli daerah (PAD) karena
Tidak hanya ketua DPRK saja, penulis juga melakukan wawancara awal
dengan salah satu Anggota DPRK komisi III DPRK kota Banda Aceh yang
memiliki tupoksi kerja dalam hal retribusi parkir ini yaitu Bapak Irwansyah ST
selaku ketua Komisi III DPRK Kota Banda Aceh. Ada beberapa persoalan
mengenai parkir di Kota Banda Aceh salah satunnya adalah minimnya tempat
parkir serta rute parkir yang sebaris akhirnya menjadi melintang. Oleh karena hal
itu, dalam rapat paripurna yang dilakukan DPRK Kota Banda Aceh, Komisi III
mengajukan rancangan untuk Pengalihan parkir tunai menjadi Non tunai atau
tersebut juga sudah di perhatikan dari beberapa daerah yang dijadikan acuan
pendapatan asli daerah (PAD). Komisi III juga melakukan kerjasama dengan
parkir Elektronik. Untuk saat ini, Parkir Elektronik dinilai masih sedikit kurang
6
mengenai parkir Elektronik salah satunnya adalah masyarakat mengeluh.
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan pihak komisi III DPRK Kota Banda
Aceh ada beberapa masyarakat ketika melihat tempat yang ada E-Parkir malah
Parkir memberikan kendala bagi masyarakat itu sendiri dan mereka memilih
untuk parkir di luar sehingga menimbulkan permasalahan baru. Jadi dalam rapat
Evaluasi DPRK Kota Banda Aceh khususnya komisi III DPRK Kota Banda Aceh
pelaksanaa Qanun yang di lakukan oleh pemerintah daerah salah satunya yaitu
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2021 terkait tentang penyelenggaraan
parkir dan reribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dan tempat parkir khusus.
yang dilakukan DPRK Kota Banda Aceh terhadap pelaksanaan Qanun Kota
Banda Aceh Nmor 3 tahun 2021 agar bisa meningkatkan PAD di Kota Banda
7
Aceh. Oleh Karena itu, Berdasarkan permasalahan dan uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk meneliti persoalan ini secara lebih mendalam melalui penelitian dan
tulisan dengan judul “Analisis fungsi DPRK kota Banda Aceh dalam
Adapun fokus penelitian ini adalah Fungsi DPRK Kota Banda Aceh
ini adalah:
DPRK Kota Banda Aceh dalam implementasi Qanun Kota Banda Aceh No 3
1. Apa saja Hambatan yang timbul dalam implementasi Qanun Kota Banda Aceh
Banda Aceh agar implementasian Qanun Kota Banda Aceh No3 tahun 2021
8
1.4 Tujuan Penelitian
2021 untuk meningkatkan PAD di Kota Banda Aceh. Sedangkan secara khusus,
kebijakan Qanun Kota Banda Aceh no 3 tahun 2021 dalam meningkatkan PAD
kota Banda Aceh dan mengenai faktor permasalahan yang timbul sehingga
implementasi Qanun Kota Banda Aceh belum bisa meningkatkan PAD sesuai
• Bagi Mahasiswa
Qanun Kota Banda Aceh No 3 tahun 2021 dalam meningkatkan PAD di Kota
Banda Aceh
• Bagi Masyarakat
• Bagi Pemerintah
Manfaat Bagi pemerintah adalah penelitian ini bisa menjadi salah satu
9
yang di peroleh dari pengimplementasian kebijakan Qanun Kota Banda aceh
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang dianggap relevan sebagai bagai bahan acuan topik penelitian yang sedang
sumbangsih yang bersifat baru dalam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik
bagi para akademisi, masyarakat umum, dan peneliti sendiri. Berikut beberapa
Pertama, Penelitian yang di lakukan oleh M.Ziaul Haq dan Effendi Hasan,
(2019) yang Berjudul “Strategi Pemerintah kota Banda Aceh dalam meningkatkan
dari Penelitian ini adalah menunjukkan bahwa strategi Pemerintah Kota Banda
Aceh mengenai retribusi parkir belum berjalan dengan optimal. Hal ini
parkir, setoran kepada daerah yang tidak sesuai dengan aturan, dan rendahnya
pengawasan dan sumber daya manusia. Pemerintah Kota Banda Aceh diharapkan
pengelolaan parkir yang baik. Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh disarankan
kepada juru parkir, membentuk sebuah metode perhitungan potensi retribusi yang
ideal, dan melakukan peninjauan ulang aturan bagi hasil, serta sebagai lembaga
11
pelaksana kebijakan disarankan untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja
Persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh peneliti M.Ziaul Haq dan
retribusi Parkir terhadap PAD kota Banda Aceh. Sedangkan perbedaan dari kedua
penelitian ini terletak pada fokus penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh
M.Ziaul Haq dan Effendi Hasan lebih berfokus kepada peran pemerintah dalam
kepada Peran legislatif yaitu DPRK Kota Banda Aceh terhadap retribusi parkir
retribusi Parkir dan pelayanan jalan Umum”. Adapun Tujuan dari Penelitian ini
tahun 2012 tentang retribusi parkir yang berfokus di Jln Diponogoro. Jadi sesuai
dengan peraturan yang sudah tercantum bahwasannya untuk biaya parkir di jln.
Diponogoro untuk motor 2000 dan untuk mobil 3000 selanjutnya hasil dari
tersebut di setorkan Untuk PAD. Persamaan Penelitian yang dilakukan oleh Suci
penerapan Peraturan mengenai retribusi Parkir sesuaai dengan Qanun yang sudah
terdahulu ini adalah lebih pada fokus penelitian, penelitian terdahulu lebih
berfokus kepada penerapan qanun nomor 4 tahum 2012 mengenai retribusi parkir
12
di jln. Diponogoro, sedangkan penulis berfokus kepada bagaimana pengawasan
yang dibuat legislatif terhadap Qanun No 3 tahun 2021 apakah sudah sesuai di
Ketiga, Penelitian yang Dilakukan Oleh siti Farah Iiza (2017) yang
Besar dalam perspektif islam”. Adapun Tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk
sesuai dengan pandangan islam dan syariat islam. Persamaan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti Siti Farah Liza dengan penulis adalah sama-sama memiliki
tujuan Untuk melihat penerapan mekanisme retribusi Parkir sesuai dengan Qanun
Perspektif islam dan dalam Qanun daerah Aceh Besar mengenai penerapan
pengawasan Legislatif terhadap retribusi parkir sesuai dengan Qanun kota Banda
13
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
14
No Peneliti Judul Metode Teori Perbedaan dan Persamaan Sumber
3. Siti Farah Pengawasan Kualitatif Teori Sama-sama memiliki tujuan Untuk melihat https://
Liza terhadap Qanun Pengawasan penerapan mekanisme retribusi Parkir repository.ar-
Retribusi Parkir Menurut sesuai dengan Qanun daerah. raniry.ac.id/id/eprin
menurut Qanun T.Hani Sedangkan Perbedaannya adalah dalam t
Aceh Besar dalam Handoko penelitian terdahulu lebih berfokus kepada
Perspektif Islam Perspektif islam dan dalam Qanun daerah
Aceh
Besar mengenai penerapan mekanisme
retribusi parkirnya, sedangkan Penulis lebih
berfokus kepada pengawasan Legislatif
terhadap retribusi parkir sesuai dengan
Qanun kota Banda aceh Tahun 2021
15
2.2 Perspektif Teoritis
Perspektif tori ini memiliki peran penting dalam penelitian karena menjadi
satu fungsi yang dijalankan oleh DPRD adalah fungsi pengawasan terhadap
16
dan melaksanakan peraturan daerah, kebijakan pemerintah daerah, dan
sipil. Lebih jauh lagi, berjalannya fungi pengawasan oleh DPRD dapat
kegiatan sesuai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, apakah tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai, apakah dalam mencapai tujuan itu telah digunakan
cara-cara yang benar, dan apakah dalam mencapai tujuan tersebut muncul
17
tertentu yaitu Melalui cara berikut: (ADEKSI, Buku Meningkatkan Kinerja
18
publik lainnya.(ADEKSI, Buku Meningkatkan Kinerja Fungsi Legislatif,
Hal 15)
rangkaian itu harus dipahami dan disepakati oleh alat kelengkapan DPRD
19
pengawasan, DPRD perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting
Hal 24-25)
yaitu:
kebijakan tersebut.
20
3. Kebijakan yang menjadi sasaran pengawasan harus mempunyai
Maka dari Dari point di atas DPRD dapat menentukan bahwa pada
tindakan korektif atau perbaikan adalah saran agar kebijakan publik dan
21
yang lebih tinggi di tingkat nasional. Dan yang Ketiga, rekomendasi
perlunya tindak lanjut secara hukum. Jika tindak lanjut seperti ini
kapasitas politik yang sangat kuat, tindak lanjut secara hukum dan
laporan walikota yang harus didasarkan pada program kerja yang telah
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 18 ayat (1) huruf (f),
22
1. Pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan,
bersangkutan.
di daerah. Jadi, fungsi itu tidak hanya dilakukan Oleh pemerintah daerah
23
saja, melainkan juga oleh berbagai lembaga yang melaksanakan kebijakan
publik.
(PAD). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa retribusi daerah merupakan
pelayanan parkir.
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Tempat Khusus Parkir. Dasar
Hukum Qanun ini adalah UUD Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6), UU No 8
24
11 Tahun 2006, UU No. 28 Tahun 2009, UU No. 22 Tahun 2009,UU No.
Qanun Aceh No. 5 Tahun 2011 dan Qanun Kota Banda Aceh No. 11 Tahun
Tepi Jalan Umum, BAB III Retribusi Tempat Khusus Parkir, BAB IV
25
pemerintah daerah terhadap bantuan pemerintah daerah. Pengertian
sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan
yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah.
sendiri, semakin tinggi peranan PAD dalam struktur keuangan daerah, maka
semakin tinggi pula kemampuan keuangan yang dimiliki oleh daerah untuk
bahkan sama dengan penerimaan potensialnya, namun secara umum ada dua
dari hasil Retribusi Daerah Untuk memperoleh PAD yang maksimal maka di
Retribusi parkir dikenakan atas jasa penggunaan tepi jalan umum yang
26
parkir.Langkah-langkah menghitung potensi retribusi parkir adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan tempat parkir tepi jalan umum yang akan diteliti potensi
retribusi parkirnya.
parkir.
Oleh karena itu,dengan adanya uraian diatas dapat menjadi acuan untuk
menghitung potensi retribusi parkir sebagai salah satu sarana yang bisa untuk
mengoptimalkan PAD yang ada di kota Banda Aceh yang bersumber dari
Retribusi Parkir.
pembayaran dari jasa dan pemberian izin tertentu yang khusus di sediakan
Retribusi daerah terdiri dari retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan
pembayaran atas jasa tau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
badan.
27
Menurut Chairunia (2017:85-88) Peningkatan retribusi daerah yang
d. Retribusi dikenakan pada setiap orang atau badan yang menggunakan atau
terdiri dari:
28
Pakphan mengatakan bahwasannya Retribusi parkir di tepi jalan umum di
penerimaan dari retribusi parkir di tepi jalan umum itu selama periode
januari-Mei tercapai 686 juta lebih. Sementara pada periode 1-13 juni
parkir adalah dengan adanya penerapan penataan parkir secara digital yang
(https://kalteng.antarnews.com)
dilakukan oleh juru parkir. Dengan adannya aplikasi ini, data lokasi dan
ini juga bisa menimalkan kebocoran PAD. Dari hal di atas dapat saya
retribusi parkir itu diperoleh dari adanya inovasi apikasi “Si Takir” yang
29
Selain kota Palangkaraya, Kota Solo juga merupakan salah satu
dan resmi tanpa adanya parkir illegal yang ada di daerah Solo.Dari tahun
sebelumnya Solo memperoleh PAD senile 4,28 Miliar dan setelah perapan
E-parkir PAD dari retribusi parkir meningkat mencapai 5,5 Miliar. Selain
itu, Target PAD kota solo pada 2023 ini naik Rp 80 Miliar dari Rp 740
Miliar pada 2022 mencapai 820 Miliar. Penaikan PAD tahun 2023 ini juga
turun-rp3817-miliar-begini-penjelasan-wawali-teguh-1731162/amp
30
2.3 Kerangka Berfikir
Bagaimana Strategi dan Mekanisme Pengawasan yang harus dilakukan DPRK Kota Banda
Aceh terhadap Implementasi Qanun Kota Banda Aceh No 3 Tahun 2021 agar bisa
BABkota
meningkatkan PAD IIIBanda Aceh
31
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan
realiable tentang suatu hal atau variable tertentu (Sugiyono, 2012). Objek
terjadi.
Objek dalam penelitian Ini adalah DPRK Kota Banda Aceh guna untuk
data secara mendalam, akurat, yang merupakan suatu nilai yang tampak
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2000).
32
Pengimplementasian Qanun kota Banda Aceh No 3 Tahun 2021 dan Juga
Target Awal DPRK Untuk menaikan PAD Kota Banda Aceh melalui
Tahun 2021 Kota Banda Aceh guna meningkatkan PAD di Kota Banda
Aceh
sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
penelitian. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan
33
komisi III DPRK kota Banda aceh karena komisi III memiliki tupoksi kerja
3.4.1 Wawancara
keterangan yang berguna untuk tujuan penelitian melalui proses tanya jawab
34
diteliti bisa memberikan jawaban yang bebas dan tidak dibatasi, akan tetapi
subjek yang diteliti tidak boleh keluar alur dari tema yang sudah ditentukan
wawancara yaitu berupa alat perekam suara dan lainnya. Peneliti juga
Banda Aceh.
3.4.3 Dokumentasi
35
Teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
adalah metode untuk mendapatkan data yang berupa gambar tulisan dan
(Sugiyono, 2009).
36
(Partai Golkar) Aceh
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
telah diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik
dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi akan
37
melalui wawancara kemudian data tersebut dirangkum, dan diseleksi
data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari sumber pustaka
ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
Qanun Kota Banda Aceh apakah sudah sesuai bisa meningkatkan PAD
Kota Banda Aceh atau masih ada hambatan lainnya yaitu melalui Proses
38
39
3.7 Jadwal Penelitian
Adapun waktu yang diperlukan dalam penelitian ini diperkirakaan sebagai
berikut :
No Rencana
Penelitian
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Konsultasi
4 Seminar Proposal
Proposal
6 Pengumpulan data
penelitian
7 Konsultasi
Skripsi
9 Pengolahan data
10 Konsultasi
12 Perbaikan dan
Cetak
40
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Gunawan, Markus, 2017, Buku Pintar Calon Sujamto, Ir, 1986, Beberapa
Pengertian di Bidang Pengawasan, Ghalia Indonesia,Anggota Legislatif
(DPR,DPRD, dan Jakarta.DPD, Visimedia, Jakarta.
Rema Rosdakarya
B. Peraturan Perundang-Undangan
Qanun Kota Banda Aceh No 3 Tahun 2021 Tentang Retribusi Pelayanan Parkir
41
C. Skripsi/Jurnal/Artikel Ilmiah
Budi Winarno. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Ilyas Wirawan B.dan Burton Richard 2004. Hukum Pajak Salemba Empat: Jakarta
Siahaan, Marihot, 2005. Pajak dan Retribusi Daerah, Grafindo Persada: Jakarta.
D.Website
https://diskominfo.bandaacehkota.go.id
https://aceh.tribunnews.com
42