Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL PENELITIAN

STUDI LAPANGAN

Oleh
Giantri Putra Panjaitan
223020702094
KELAS A
Mata Kuliah : Teori Organisasi

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

liye.abot@gmail.com
2023

liye.abot@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E., atas segala


rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti mendapatkan
bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan PTK ini masih


banyak kekurangannnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat peneliti harapkan.

Pancor 1 juni 2011


Peneliti

liye.abot@gmail.com
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang Masalah................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................5
C. Tujuan Penelitian...........................................................................6
D. Manfaat Hasil Penelitian................................................................6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA...................................................................
A. Kajian Pustaka...............................................................................7
B. Pengenalan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah..........................8
C. Komisi...........................................................................................14
D. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).................15
E. Badan Musyawarah.......................................................................16
F. Badan Anggaran............................................................................18
G. Badan Kehormatan (BK)..............................................................18
H. Panitia Khusus (PANSUS)...........................................................20
I. Kelompok Pakar/Tim Ahli............................................................20
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN...........................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................22
B. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian.......................................22
C. Metodologi Penelitian...................................................................22
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN......................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran............................................................................................

liye.abot@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan wakil rakyat di
parlemen yang dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum
(pemilu) di daerah. Keberadaan DPRD di daerah sering di sebut sebagai fungsi
representatif karena bertugas menyuarakan aspirasi masyarakat dan bertindak atas
nama rakyat (representatif government) di bidang legislatif. Hal tersebut juga
merupakan penerapan prinsip demokrasi dimana kedaulatan dan aspirasi
masyarakat menjadi hal utama sehingga perlu dibentuk wakil rakyat yang
bertugas untuk melakukannya.
Sebagai bentuk realisasi dari demokrasi di Indonesia seperti yang
dijelaskan diatas, DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memang tidak
bisa dipisahkan dari rakyat karena dalam sistem demokrasi menempatkan rakyat
pada urutan pertama sebagai prioritas dalam mengambil keputusan dan membuat
kebijakan. Oleh karena DPRD dipilih oleh rakyat sehingga ia harus bekerja untuk
rakyat sehingga bentuk hubungan yang dimiliki oleh DPRD dengan rakyat adalah
si wakil dan yang terwakili.
Selain itu, sebagai unsur Pemerintah Daerah yang mempunyai wewenang
di bidang legislatif, DPRD memiliki beberapa hak dan kewajiban diantaranya
adalah hak anggaran, hak mengajukan pertanyaan, hak meminta keterangan, hak
mengadakan perubahan, hak mengajukan pernyataan pendapat, hak prakarsa dan
hak penyelidikan yang kiranya hak – hak tersebut cukup luas untuk
memungkinkan DPRD dalam menjalankan fungsinya sebagai unsur Pemerintah
Daerah. Selain hak – hak tersebut juga terdapat beberapa kewajiban DPRD seperti
menyusun APBD dan Peraturan Daerah untuk kepentingan daerah bersama
dengan Kepala Daerah, memperhatikan aspirasi rakyat di daerahnya dan wajib
pula memajukan tingkat kehidupan rakyat dengan berpegang pada program
pembangunan pemerintah.1 DPRD memegang tiga andil penting, dalam

liye.abot@gmail.com
bersinggungan dengan masyarakat yang diwakilinya. Pertama sebagai agen agen
perumus agenda bagi masyarakat yang diwakilinya. Kedua, DPRD berperan
sebagai lembaga yang mengemban misi pengelolaan konflik dalam
masyarakatnya. Ketiga, DPRD adalah pengemban peran integratif dalam
masyarakatnya. Peran perwakilan rakyat yang diemban oleh DPRD bisa dimaknai
sebagai peran keperantaraan. DPRD bukan hanya menjadi perantara yang
menjembatani pemerintah (eksekutif) dengan rakyatnya, namun juga
menjembatani ketegangan dari berbagai segmen dalam masyarakat yang saling
memperjuangkan kepentingannya.2 Oleh karena sebagai perantara, DPRD
memiliki tanggung jawab menjalin suatu hubungan dan komunikasi dengan
masyarakat untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapai oleh
masyarakat. Adapaun masyarakat yang dimaksud biasanya disebut dengan
“Konstituen”. Konstituen adalah istilah untuk pemilih atau pemberi mandat pada
suatu daerah pemilihan (dapil) yang wilayahnya sudah di tentukan berdasarkan
peraturan oleh pihak yang berwewenang, dalam hal ini adalah KPU yang
kemudian anggota DPRD bertanggung jawab untuk melayani konstituen tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dalam menjalankan fungsinya di bidang legislasi, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah memang di tuntut untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat
di atas segala – galanya. Hal tersebut guna mendukung kebijakan publik dan
program pembangunan yang tepat sasaran kepada masyarakat. Akan tetapi tak
jarang pula justru kegiatan yang seharusnya menjadi media yang sangat efektif
untuk menjaring aspirasi masyarakat justru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
oknum anggota DPRD yang tidak bertanggung jawab. Sehingga timbul paradigma
atau ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja DPRD sebagai wakil rakyat.
Dengan demikian sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Kinerja Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam Aspirasi Masyarakat, maka rumusan masalah
dari fokus penelitian ini adalah : Bagaimana Kinerja Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam mensejahterakan masyarakat dengan Peraturan Daerah yang
disusun oleh DPRD Provinsi Kalimantan Tengah?

liye.abot@gmail.com
C. Tujuan Penelitian
Tujuan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Kinerja DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah dan Tugas, fungsi DPRD dan mengetahui proses
pembentukan kebijakan dalam Peraturan Daerah.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat penelitian ini secara Teoritis adalah sebagai bahan referensi untuk
mahasiswa dan masyarakat umum yang tertarik untuk mempelajari pokok
permasalahan yang dibahas khususnya bagi mahasiswa/i Ilmu Administrasi
Negara Universitas Palangka Raya dan Memperkaya kajian dan khususnya pada
mata kuliah Teori Organisasi.

liye.abot@gmail.com
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Tentang Pemerintahan Daerah
Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
menurut Pasal 18 UUD 1945. Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan
kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat.Pemerintah daerah berhak menetapkan
Peraturan Daerah dan peraturan –peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dari
tugas pembantuan.
Sesuai asas desentralisasi daerah memiliki kewenangan membuat
kebijakan daerah untuk mengatur urusan pemerintahnya sendiri. Menurut Undang
Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, Pasal 1 angka 2;
Pemerintah Daerah adalah Penyelanggaraan Urusan Pemerintahan dan Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembentukan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana maksud dalam Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 1 angka 1; Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsure Penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Penyelanggaran Pemerintahan Daerah provinsi dan kabupaten atau kota
terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu oleh Perangkat Daerah. DPRD
Provinsi merupakan lembaga perwakilan rakyat daeraj provinsi yang
berkedudukan sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi.
Anggota DPRD provinsi adalah pejabar Daerah Provinsi. DPRD Provinsi terdiri
atas anggota Partai Politik, peserta pemilihan umum yang dipilih melalui
Pemilihan Umum.

liye.abot@gmail.com
B. Pengenalan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah sebesar 153.564,5 km²
yang menjadikannya sebagai provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Provinsi
Papua, Kalimantan Tengah memiliki 14 Kabupaten. Dengan luasnya wilayah
provinsi Kalimantan Tengah, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) di provinsi Kalimantan Tengah memiliki APBD sebesar 6,7 Trilliun.
Dengan APBD sebesar 6,7 Trilliun itu dibelanjakan untuk 14 Kabupaten.
Kalimantan Tengah memiliki Dewan sebanyak 45 orang sesuai dengan
banyaknya jumlah Penduduk yang ada di Kalimantan Tengah pun juga di
Kabupaten, di Kabupaten Seruyan sekitar 25 orang, Sampit sekitar 40 orang,
Kabupaten Kapuas 40 orang, Kabupaten Pulang Pisau sekitar 25 orang,
Kabupaten Gunung Mas sekitar 25 orang.
DPRD Provinsi Kalimantah tengah memiliki Komisi 1, Komisi 2, Komisi
3 dan Komisi 4 :.
 Komisi 1, membidangi Hukum, Pemerintahan dan Keuangan
 Komisi 2, membidangi Perekonomiaan dan Sumber Daya Alam
 Komisi 3, membidangi Kesejahteraan Masyarakat
 Komisi 4, membidangi Pembangunan dan Infrakstruktur Daerah

1. Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)


DPRD mempunyai fungsi :
 Legislasi, Fungsi legislasi diwujudkan dalam bentuk peraturan daerah
bersama-sama bupati.
 Anggaran, Fungsi anggaran diwujudkan dalam membahas dan menyetujui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama Gubernur.
 Pengawasan, Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, Peraturan Gubernur,
Keputusan Gubernur dan Kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah.
Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di daerah.

liye.abot@gmail.com
2. Tugas dan Wewenang DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
Peraturan DPRD No. 1 Tahun 2019 pasal 15;
a. Membentuk Peraturan Daerah bersama Gubernur
b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD yang diajukan oleh Gubernur.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap perlaksanaan Peraturan Daerah dan
APBD.
d. Memilih Gubernur dan Wakil Gubernur dalam hal terjadi kekosongan
jabatan untuk meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 18 (delapan belas)
Bulan.
e. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur dan Wakil
Gubernur kepada Presiden, melalui menteri untuk mendapatkan
pengesahan pengangkatan dan pemberhentiaan.
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah
terhadap rencan perjanjian internasional terhadap di daerah.
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang
dilakukan olah Pemerintah Daerah.
h. Meminta laporan keterangan pertanggung jawabkan Gubernur dan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
i. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain
atau dengan pihak yang membebani masyarakat dan daerah

3. Pelaksanaan HAK DPRD dan Anggota DPRD


DPRD mempunyai hak:
 Interpelasi
Hak DPRD untuk meminta keterangan kepada Gubernur mengenai kebijakan
Pemerintah Daerah provinsi yang penting dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara

liye.abot@gmail.com
 Angket
Hak DPRD provinsi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan
Pemerintah Daerah provinsi yang penting dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara yang diduga bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
 Menyatakan pendapat
Hak DPRD provinsi untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan Gubernur
atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di Daerah provinsi disertai
dengan rekomendasi penyelesainnya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan
hak interpelaasi dan Hak Angket.
Anggota DPRD mempunyai Hak :
 Mengajukan rancangan Peraturan Daerah
 Mengajukan pertanyaan
 Menyampaikan usul dan pendapat
 Memilih dan dipilih
 Membela diri
 Imunitas
 Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas
 Protokoler dan
 Keuangan dan administrative

4. Kewajiban Anggota DPRD Provinsi


Pasal 108 Undang Undang No. 23 Tahun 2014;
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
b. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati ketentuan peraturan perundang undangan
c. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia

liye.abot@gmail.com
d. Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi ,
kelompok, dan golongan
e. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat
f. Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah
g. Menaati tata tertib dan kode etik; Menjaga etika dan norma dalam
hubungan kerja dengan lembaga lain dalam penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Provinsi.
h. Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja
secara berkala
i. Menampung dan menindak lanjuti asprirasi dan pengaduan masyarakat
j. Memberikan pertanggung jawaban secara moral dan politis kepada
konstituen di daerah pemilihannya.

5. Tugas dan Wewenang Pimpinan DPRD


a. Melakukan koordinasi dalam upaya mensinergikan pelaksanaan agenda
dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPRD
b. Melaksanakan keputusan DPRD tentang penetapan sanksi atau rehabilitasi
anggota DPRD seusuai dengan ketetentuan peraturang perundang
undangan
c. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembaga atau instansi lain
d. Menyelenggarakan konsultasi dengan Gubernur dan pimpinan lembaga
atau instansi lain
e. Memimpin Rapat DPRD dan menyimpulkan hasil rapat untuk diambil
keputusan
f. Menyusun rencana kerja pimpinan DPRD
g. Menetapkan pembagian tugas antara ketua dan wakil ketua

6. Jenis Rapat DRPD


a. Rapat Paripurna
b. Rapat Fraksi
c. Rapat Badan Musyawarah

liye.abot@gmail.com
d. Rapat Komisi
e. Rapat gabungan komisi
f. Rapat Badan Anggaran
g. Rapat Bapemperda
h. Rapat Badan Kehormatan
i. Rapat Panitia Khusus
j. Rapat Kerja
k. Rapat dengar pendapat dan pendapat umum

7. Sifat Rapat DPRD


Menurut Pasal 100 Taton DPRD Kalimantan Tengah
1) Semua rapat di DPRD pada dasarnya bersifat terbuka, kecuali rapat
tertentu yang dinyatakan tertutup, terdapat pada Pasal 101 ayat (1)
Peraturan DPRD No. 1 Tahun 2019. Rapat DPRD yang bersifat terbuka
meliputi Rapat Paripurna DPRD dan Rapat dengar Pendapat Umun.
2) Rapat DPRD yang dinyatakan tertutup oleh pimpinan rapat berdasarkan
kesepakatan peserta rapat sesuai dengan substansi yang akan dibahas,
terdapat pada Pasal 101 ayat (2) Peraturan DPRD No. 2 Tahun 2019.
Rapat DPRD yang bersifat tertutup meliputi Rapat Pimpinan DPRD, rapat
Konsultasi, rapat Badan Anggaran dan rapat Badan Kehormatan.
3) Rapat DPRD yang bersifat terbuka dan dapat dinyatakan tertutup meliputi
rapat Komisi, Rapat Panitia Khusus, rapat Badan Pembentukan Peraturan
Daerah, Rapat Kerja, dan rapat dengar pendapat.

8. Rapat Paripurna terdiri atas


1) Rapat paripurna untuk pengambilan keputusan dan rapat Paripurna
untuk pengumuman.
2) Rapat Paripurna dapat dilaksanakan atas usul Gubernur, Pimpinan alat
kelengkapan DPRD atau Anggota DPRD dengan jumlah paling
sedikit 1/5 (satu perlima) dari jumlah anggota DPRD yang mewakili
lebih dari 1 (satu) Fraksi.

liye.abot@gmail.com
3) Rapat Paripurna diselenggarakan atas undangan ketua atau wakil
ketua DPRD berdasarkan jadwal rapat yang telah ditetapkan oleh
badan musyawarah.
4) Rapat Paripurna dalam rangka pengambilan keputusan rancangan
Peraturan Daerah wajib dihadiri oleh Gubernur.

9. Perencanaan dan Penyusunan Peraturan Daerah Provinsi


Pasal 60 Peraturan DPRD No. 1 Tahun 2019, perencanaan penyusunan
peraturan daerah meliputi kegiatan :
a. Penyusunan Propemperda
b. Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Daerah kumulatif dan
terbuka.
c. Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Daerah diluar
Propemperda
Tata Cara penyusunan Propemperda Provinsi :
1) Penyusunan Propemperda dilaksanakan oleh DPRD dan Gubernur.
2) Penyusunan Propemperda memuat daftar rancangan Perda provinsi yang
didasarkan atas; Perintah peraturan perundang undangan yang lebih tinggi,
Rencana pembangunan daerah, penyelanggaraan otonomi daerah dan tugas
pembantuan dan aspirasi masyarakat daerah
3) Penyusunan Propemperda memuat daftar urutan yang ditetapkan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan
rencangan Peraturan Daerah.
4) Penyusunan dan penetapan Propemperda dilakukan setiap tahun sebelum
penetapan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
5) Inventarisasi kebutuhan Peraturan Daerah dilakukan berdasarkan pada
penyelanggaraan urusan wajib dan urusan pilihan, Perintah peraturan
perundang undangan atau Aspirasi masyarakat.

liye.abot@gmail.com
C. Komisi
Komisi adalah pengelompokam Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah secara fungsional berdasarkan tugas-tugas yang ada di Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah
1) Setiap Anggota DPRD, kecuali Pimpinan DPRD, menjadi salah satu
komisi
2) Jumlah komisi dibentuk sesuai dengan Undang Undang mengenai
Pemerintah Daerah.
3) Jumlah keanggotaan setiap komisi ditetapkan dengan mempertimbangkan
perimbangan dan pemerataan jumlah anggota antar komisi
4) Keanggotaan dalam komisi diputuskan dalam rapat Paripurna atas usul
fraksi pada awal tahun anggaran
5) Ketua, wakil ketua dan sekretaris komisi dipilih dari dan oleh anggota
komisi dan dilaporkan dalam rapat Paripurna.
6) Masa jabatan ketua, wakil ketua dan sekretaris komisi selama 2 (dua)
tahun 6 (enam) bulan.
7) Dalam hal terdapat pergantian ketua, wakil ketua dan sekretaris komisi,
dilakukan kembali pemilihan ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi.
8) Masa jabatan pengganti ketua, wakil ketua, dan sekretaris komisi
meneruskan sisa masa jabatan yang digantikan.
9) Perpindahan Anggota DPRD antar komisi dapat dilakukan setelah masa
keanggotaannya dalam komisi paling singkat 1 (satu) tahun berdasarkan
usul fraksi.

Tugas dan Wewenang Komisi


a. Memastikan terlaksananya kewajiban daerah dalam penyelanggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan kewajiban
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah sesuai
dengan ruang lingkup tugas komisi.

liye.abot@gmail.com
c. Membantu Pimpinan DPRD dalam penyelasaian masalah yang
disampaikan oleh Gubernur atau masyarakat kepada DPRD
d. Mengadakan rapar kerja dan rapat pendapat
e. Mengajukan usul kepada Pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang
lingkup bidang tugas komisi.
f. Melakukan pembahasan rancangan Peraturan Daerah.
g. Melakukan pembahasan rancangan keputusan DPRD sesuai dengan
ruang lingkup tugas komisi
h. Menerima, menampung dan membahas serta menindak lanjuti aspirasi
masyarakat
i. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah
j. Melakukan kunjungan kerja komisi atas persetujuan Pimpinan DPRD.
k. Memberikan laporan tertulis kepada Pimpinan DPRD tentang hasil
pelaksanaan tugas komisi.

D. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)


Badan Pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
1) Anggota Bapemperda ditetapkan dalam rapat Paripurna menurut
perimbangan dan pemerataan anggota komisi.
2) Jumlah anggota Bapemperda paling banyak sejumlah komisi yang
terbanyak
3) Pimpinan Bepemperda terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang
wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Bapemperda
4) Sekretaris DPRD karena jabatannya juga sebagai sekretaris Bapemperda
dan bukan sebagai anggota Bapemperda
5) Masa jabatan pimpinan Bapemperda selama 2 (dua) tahun 6 (enam)
bulan.
6) Perpindahan Anggota DPRD dalam Bapemperda ke alat kelengkapan
DPRD lain dapat dilakukan setelah masa keanggotaannya dalam
Baperpemda paling singkat 1 (satu) tahun berdasarkan usul fraksi.

liye.abot@gmail.com
Tugas dan wewenang Bapemperda
1) Menyusun rancangan program pembentukan Peraturan Daerah yang memuat
daftar urut rancangan Peraturan Daerah berdasarkan skala prioritas
pembentukan rancangan Peraturan Daerah disertai alasan untuk setiap Tahun
anggaran di lingkungan DPRD.
2) Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan DPRD terhadap rancangan
Peraturan Daerah yang berasal dari Pemerintah Daerah.
3) Mebgikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan
materi muatan rancangan Peraturan Daerah melauli koordinasi dengan komisi
dan panitia khusus
4) Memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas rancangan Peraturan
Daerah yang ditugaskan oleh badan musyawarah.
5) Melakukan Kajian Peraturan Daerah
6) Mengkoordinasikan penyusunan program pembentukan Peraturan Daerah
antara DPRD dan Pemerintah Daerah.
7) Menyiapkan rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari DPRD yang
merupakan usulan Bapemperda berdasarkan program prioritas yang telah
ditetapkan.
8) Melakukan pengharmonisasian, pembuatan dan pemantapan konsepsi
rancangan Peraturan Daerah yang diajukan anggota komisi sebelum
rancangan Peraturan Daerah disampaikan kepada Pimpinan DPRD.
9) Mengikuti pembahasan rancangan Peraturan Daerah yang diajukan oleh
DPRD dan Pemerintah Daerah.
10) Memberikan pertimbangan terhadap usulan penyusunan rancangan Peraturan
Daerah yang diajukan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah diluar program
pembentukan Peraturan Daerah.

E. Badan Musyawarah
Badan Musyawarah adalah Badan organisasi yang secara bersama membuat
keputusan setelah diskusi dan debat, contoh dari Badan musyawarah termasuk
Legislatif, Dewan Direksi, Badan administrative dan Rapat Anggota.

liye.abot@gmail.com
1) Anggota badan musyawarah paling banyak ½ (satu perdua) dari jumlah
anggota DPRD bersadasarkan pertimbangan jumlah anggota tiap tiap
Fraksi.
2) Susunan keanggotaan badan musyawarah ditetapkan dalam rapat
Paripurna setelah terbentuknya Pimpinan DPRD, Fraksi, Komisi, dan
Badan Anggaran
3) Pimpinan DPRD karena jabatannya juga sebagai pimpinan badan
musyawarah dan merangkap anggota badan musyawarah.
4) Sekretaris DPRD karena jabatannya juga sebagai sekretaris badan
musyawarah dan bukan sebagai anggota badan musyawarah.
5) Perpindahan anggota DPRD dalam badan musyawarah ke alat
perlengkapan DPRD lain hanya dapat dilakukan setelah masa
keanggotaannya dalam badan musyawarah paling singkat 2 (dua) Tahun 6
(enam) bulan berdasarkan usul Fraksi.

Tugas dan Wewenang Badan Musyawarah


1) Mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan penyusunan rencana kerja
tahunan dan 5 (lima) tahunan seluruh alat kelengkapan DPRD.
2) Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun masa siding, sebagian dari
suatu masa siding, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, dan
jangka waktu penyelesaian rancangan Peraturan Daerah.
3) Memberikan pendapat pimpinan DPRD dalam menentukan garis
kebijakan pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD, meminta dari atau
penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing masing.
4) Menetapkan jadwal acara rapat DPRD
5) Memberikan saran atau pendapat untuk memperlancar kegiatan DPRD
6) Merekomendasikan pembentukan panitia khusus
7) Melaksanakan tugas lain yang diputuskan dalam rapat Paripurna.

liye.abot@gmail.com
F. Badan Anggaran
Badan Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan
dibentuk pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD.
Tugas dan Wewenang Badan Anggaran
1) Memberikan saran dan pendapat berupa pokok pikiran DPRD kepada
Gubernur dalam mempersiapkan rancangan APBD sebelum peraturan
Gubernur tentang rencana kerja Pemerintah Daerah ditetapkan
2) Melakukan konsultasi yang diwakili oleh anggotannya dengan komisi
terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan
kebijakan umum APBD dan prioritas dan plafon anggaran sementara.
3) Memberikan saran dan pendapat kepada Gubernur dalam mempersiapkan
rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan APBD, dan rancangan
Peraturan Daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD.
4) Melakukan penyempurnaan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD,
rancangan tentang perubahan Peraturan Daerah , dan rancangan Peraturan
Daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD berdasarkan
hasil evaluasi Menteri bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
5) Melakukan pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah
terhadap rancangan kebijakan umum APBD dan rancangan prioritas dan
plafon anggaran sementara yang disampaikan Gubernur.
6) Memberikan saran kepada Pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran
Kinerja belanja APBD.

G. Badan Kehormatan (BK)


Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah, yang bertugas menegakkan Tata Tertib dan Kode Etik
1) Anggota badan kehormatan dipilih dan oleh anggota DPRD dengan
jumlah 5 (lima) orang.
2) Pimpinan badan kehormatan terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu)
orang wakil ketua yang dipilih dari dan anggota badan kehormatan.

liye.abot@gmail.com
3) Anggota badan kehormatan dipilih dan ditetapkan dalam rapat paripurna
berdasrkan usul dari masing masing Fraksi.
4) Masing masing Fraksi berhak mengusulkan 1 (satu) orang calon anggota
badan kehormatan
5) Perpindahan anggota DPRD dalam badan kehormatan ke alat
perlengkapan lainnya dapat dilakukan setelah masa keanggotaannya dalam
badan kehormatan paling singkat 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan
berdasarkan usul Fraksi.
Tugas Badan Kehormatan (BK)
1) Memantau dan mengevaluasi disiplin dan kepatuhan Anggota DPRD
terhadap sumpah atau janji dank ode etik.
2) Meneliti dugaan pelenggaraan terhadap sumpah atau janji dan kode etik
yang dilakukan Anggota DPRD.
3) Melakukan penyelidikan, verifikasi, dan identifikasi atas pengaduan
Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, dari masyarakat.
4) Melaporkan keputusan badan kehormatan atas hasil penyelidikan,
verifikasi, dan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c kepada
rapat paripurna.
5) Tugas badan kehormatan dilaksanakan untuk menjaga moral, martabat,
kehormatan, citra dan kredibilitas DPRD.
6) Dalam melaksanakan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi, badan
kehormatan dapat meminta bantuan dari ahli independen.
Wewenang Badan Kehormatan (BK)
1) Memanggil anggota DPRD yang diduga melakukan pelanggaran sumpah
atau janji dan kode etik untuk memberikan klarifikasi atau pembelaan atau
pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan.
2) Meminta keterangan pelapor, saksi, atau pihak lain yang terkait termasuk
meminta dokumen atau bukti lain.
3) Menjatuhkan sanksi kepada anggota DPRD yang terbukti melanggar
sumpah atau janji dan kode etik.

liye.abot@gmail.com
H. Panitia Khusus (PANSUS)
Panitia khusus dibentuk dalam rapat paripurna atas usul anggota DPRD setelah
mendapatkan pertimbangan badan musyawarah. Panitia yang dibentuk dalam
rapat paripurna untuk menangani hal hal yang bersifat khusus.
a. Masa kerja panitia khusus paling lama 1 (satu) Tahun untuk tugas
pembentukan Peraturan Daerah
b. Paling lama 6 (enam) Bulan untuk tugas dalam selain pembentukan
Peraturan Daerah
Pembentukan panitia khusus dalam waktu yang bersamaan paling banyak sama
jumlahnya dengan komisi. Panitia khusus melaporkan tugas sebelum akhir masa
kerja dalam rapat paripurna.

I. Kelompok Pakar/Tim Ahli


Kelompok Pakar/Tim Ahli alat kelengkapan DPRD diangkat dan diberhentikan
dengan keputusan Sekretaris DPRD sesuai dengan kebutuhan atas usul Anggota
DPRD, Pimpinan Fraksi, dan Pimpinan alat kelengkapan DPRD. Kelompok
Pakar/Tim Ahlo bekerja sesuai dengan pengelompokkan tugas dan wewenang
DPRD yang bercermin dalam alat kelengkapan DPRD.
a. Berpendidikan serendah rendahnya strata satu (S1) dengan pengalaman
kerja paling sedikit 5 (lima) tahun, strata dua (S2) dengan pengalaman
kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun, dan strata tiga (S3) dengan pengalaman
kerja paling singkat 1 (satu) tahun.
b. Menguasai bidang yang diperlukan masing masing alat kelengkapan
DPRD.
c. Menguasai tugas dan fungsi DPRD

liye.abot@gmail.com
Tugas Kelompok Pakar/Tim Ahli
1) Memberikan pendapat dan pandangan secara tertulis kepada pimpinan alat
kelengkapan DPRD dan Sekretaris DPRD terkait dengan permasalahan
yang sedang dan akan dibicarakan oleh DPRD baik diminta maupun tidak.
2) Membantu pimpinan alat kelengkapan DPRD dan Sekretaris DPRD dalam
rangka penyusunan program atau kegiatan DPRD.
3) Membuat laporan kegiatan kajian terhadap sesuatu masalah kepada
pimpinan alat kelengkapam DPRD dan Sekretaris DPRD.
4) Mendampingi Anggota DPRD dalam melakukan kegiatan kunjungan
kerja, jika diperlukan dan atas usulan Pimpinan alat kelengkapan DPRD
kepada Sekretaris DPRD.

liye.abot@gmail.com
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan
Tengah
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian selama 1 hari, yaitu tanggal 20 Maret 2023
B. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian
Subyek penelitian yaitu siswa Para Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
C. Metodologi Penelitian
1. Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber:
a. Narasumber terdiri dari Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinvi Kalimantan Tengah dan Para Dewan
b. Hasil Pengamatan Pelaksanakaan Pembelajaran.
c. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan langsung ke DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah oleh para Mahasiswa/I Universitas Palangka Raya

liye.abot@gmail.com
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Para anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang senantiasa menyerap aspirasi
masyarakat. Hal ini dilakukan pada saat masa reses yang mana masa reses
yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, digunakan sebagai upaya untuk
menyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. DPRD Kabupaten Deli Serdang juga melakukan proses menyerap aspirasi
masyarakat melalui kegiatan kunjungan kerja ke masyarakat serta kegiatan-
kegiatan lain yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada daerah
konstituennya.
3. Aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat tidak hanya dilakukan pada
masa reses saja, masyarakat juga mampu menyampaikan aspirasinya secara
resmi melalui unjuk rasa dan diskusi secara langsung dengan anggota
DPRD Kabupaten Deli Serdang.
4. Para anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang senantiasa menyampaikan
aspirasi masyarakat dalam rapat, baik rapat komisi, rapat fraksi, rapat badan
legislasi, rapat pembentukan peraturan daerah maupun rapat paripurna serta
rapat-rapat lainnya yang telah diagendakan oleh Badan Musyawarah.
J. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi beberapa saran yang
sebaiknya dilaksanakan oleh guru, siswa, maupun sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran agar memperoleh hasil yang memuaskan,
yaitu:
a. Bagi guru:
i. Guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
ii. Guru dapat menggunakan alat peraga semaksimal mungkin sesuai
dengan materi pembelajaran.

liye.abot@gmail.com
iii. Guru membantu siswa menggunakan alat peraga.
iv. Guru selalu membangkitkan motivasi siswa.
v. Guru dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi
pembelajaran.
vi. Guru mau melakukan sharing dengan teman sejawat.
vii. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi
walaupun dalam bentuk pujian.
b. Bagi Siswa:
a. Siswa harus selalu semangat untuk belajar.
b. Siswa jangan takut belajar IPA karena mempelajari IPA sangat
menyenangkan.
c. Siswa harus aktif dalam mengikuti pembelajaran.
d. Siswa hendaknya menggunakan alat peraga yang benar.
e. Siswa mau mengemukakan pendapat waktu diskusi kelompok.
f. Siswa supaya berani bertanya waktu mengalami kesulitan atau ada hal
yang belum dipahami.
c. Bagi Sekolah:
a. Sekolah supaya memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru
untuk memperlancar proses pembelajaran.
b. Sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan kepada guru untuk
melaksanakan inovasi pembelajaran.
c. Sekolah hendaknya memberi kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan provesinya penelitian, penataran ataupun mengikuti
KKG.

liye.abot@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA

Din Wahyudin. (2007). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.


Hera Lestari Mikarsa. (2007). Pendidikan Anak DI SD . Jakarta: Universitas
Terbuka.
IGK Wardani, dkk,(2008). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1995). Jakarta: Balai Pustaka.
Leo Sutrisno , Krisnadi Hery, Kartono (2007). Pengembangan Pembelajaran IPA
SD. Jakarta : Depdiknas
Ngalim Purwanto. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan kebudayaan.

liye.abot@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai