Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMERINTAH DAERAH DAN DESA

“Organisasi Pemerintahan daerah dan Standar Pelayanan Minimal Daerah”

Dosen Pengampu : Nofi Nurman,S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 6

M. Afdhal Rahman Salim (105210151)


Lina Silviana (105210147)
Rani seftiany (105210166)
Juliana ( 105210141)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARI'AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Sistem Pemilihan Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Daerah ” dalam bentuk yang sangat sederhana agar dapat
menjadikan acuan bagi parapembaca untuk menerapkannya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca terutama mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan dari segala aspek. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan yang di temukan dalam makalah ini serta mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah.

Jambi, Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................. 1
BAB II ......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................... 2
A. Organisasi Kepegawaian Daerah ..................................................................................................... 2
B. Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat ........................................................................... 3
C. Perangkat Daerah ............................................................................................................................. 4
D. Standar Pelayanan Minimal Daerah................................................................................................. 5
BAB III ........................................................................................................................................................ 7
PENUTUP ................................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .............................................................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda
pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan
yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintah harus diimbangi dengan
kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat ditingkatkan secara efektif dan menyentuh pada
masyarakat (Ramandei, 2009 : 1). Sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
serta adanya pengaruh globalisasi yang menuntut adanya keterbukaan, maka pola-pola lama
penyelenggaraan pemerintah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah berubah.
Hal ini mengakibatkan Pemerintah Daerah semakin dituntut untuk meningkatkan kinerjanya
dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pengelolaan Pemerintah Daerah secara akuntabilitas, tidak lepas dari anggaran
Pemerintah Daerah. Anggaran merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan agar
dapat melakukan pengendalian terhadap pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini
Pemerintah Daerah. Wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah sumber daya yang
dilakukan secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata untuk mencapai akuntabilitas
publik. Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan baik untuk
mencapai kinerja yang diharapkan oleh masyarakat dan untukmenciptakan akuntabilitas
terhadap masyarakat..

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Organisasi kepegawaian daerah?


2. Apa Saja tugas dan wewenang dewan perwakilan ?
3. Apa yang dimaksud dengan perangkat daerah ?
4. Bagaimana fungsi dari standar pelayanan minimal Daerah ?

C.Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan Organisasi kepegawaian daerah


2. Menjelaskan tugas dan wewenang dewan perwakilan dan perangkat daerah
3. Mengetahui bagaimana Fungsi dari standar pelayanan minimal daerah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Organisasi Kepegawaian Daerah

Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda


pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan
yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintah harus diimbangi dengan
kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat ditingkatkan secara efektif dan menyentuh pada
masyarakat.Pemerintah daerah terdiri dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai
pemegang pemerintahan tertinggi di daerah, pemerintahan daerah diatur dalam Pasal 18
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Akan tetapi dalam Pasal 18
ayat (4) disebutkan bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota masing – masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. Tidak ada sama
sekali mengatur tentang keberadaan Wakil Kepala Daerah. Selain tidak diaturnya Fungsi
Wakil Kepala Daerah dalam konstitusi bahkan dalam Pasal 66 dan pasal 67 Undang - Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah hanya mengatur tentang tugas dan
kewajiban Wakil Kepala Daerah, tidak ada mengatur tentang kewenangan Wakil Kepala
Daerah. Tugas dan wewenanang wakil kepala daerah bersifat umum kekuasaan penuh ada di
tangan kepala daerah dan akhirnya memunculkan rasa takut wakil dalam bertindak. Dimana
dalam menjalankan tugas tersebut wakil kepala daerah bertanggungjawab kepada kepala
daerah. Hal ini menunjukkan Fungsi wakil kepala daerah tidak setara dengan kepala daerah
dan bahkan menyiratkan posisi sebagai subordinate, sedangkan dalam proses penentuan calon
kepala daerah dan wakil kepala daerah ditentukan dalam satu paket pencalonan yang mana
menempatkan bahwa calon wakil kepala daerah memiliki kedudukan yang setara dengan
calon kepala daerah. Kedudukan Wakil Kepala Daerah tidaklah sekuat Kepala Daerah, dapat
dikatakan bahwa tugas dan wewenang Wakil Kepala Daerah sangatlah minim dan hampir
tergantung pada kearifan Kepala Daerah untuk memberikan tugas dan wewenang kepada
Wakil Kepala Daerah.

2
B. Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat

DPR adalah Singkatan dari Dewan perwakilan Rakyat. DPR adalah Lembaga
hukum Yang menjadi perwakilan Rakyat Di Indonesia,DPR memiliki Peran Dalam
Pembuatan Undang Undang, Pengawasan Pemerintah, dan Mewakili suara Rakyat
.
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

• Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)


• Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
• Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat
dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA
dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
• Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
• Menetapkan UU bersama dengan Presiden
• Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:


• Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
• Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun
membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan
anggota Komisi Yudisial.
• Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan
abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
• Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
• Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang
akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
• Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden

3
C.Perangkat Daerah

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah. Kepala daerah dan DPRD dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibantu oleh Perangkat Daerah yang diisi
oleh pegawai aparatur sipil negara.Ketentuan lebih lanjut mengenai Perangkat Daerah
diatur dengan peraturan pemerintah yang paling sedikit mengatur tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi, tata kerja, eselon, beban kerja, nomenklatur unit
kerja, serta pembinaan dan pengendalian.

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232 Undang-Undang Nomor 23 Tahun


2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (PP No. 18/2016), yang mencabut dan
menyatakan tidak berlaku peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (PP No. 41/2007).

1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Perangkat Daerah Berdasarkan PP No. 18/2016


Sejalan dengan UU tentang Pemerintahan Daerah, dalam Penjelasan PP
No. 18/2016 dinyatakan bahwa pengelompokan organisasi Perangkat Daerah
didasarkan pada konsepsi pembentukan organisasi yang terdiri atas 5 (lima)
elemen, yaitu:
1. Kepala daerah (strategic apex);
2. Sekretaris daerah (middle line);
3. Dinas daerah (operating core);
4. Badan/fungsi penunjang (technostructure); dan
5. Staf pendukung (supporting staff).
Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri atas unsur staf,
unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Unsur staf diwadahi dalam Sekretariat
Daerah dan Sekretariat DPRD. Unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang
diserahkan kepada Daerah diwadahi dalam Dinas Daerah. Dinas Daerah
merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan
fungsi sebagai pembantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur
dan mengurus sesuai bidang urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah,
baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Badan Daerah melaksanakan fungsi

4
penunjang (technostructure) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pembantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus
untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating core). Unsur
penunjang yang khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam Inspektorat. Di samping
itu, pada daerah kabupaten/kota dibentuk Kecamatan sebagai Perangkat Daerah
yang bersifat kewilayahan untuk melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan
dan pelayanan tertentu yang bersifat sederhana dan intensitas tinggi. Kepala
Dinas, Kepala Badan, Sekretaris DPRD, Kepala Inspektorat dan Camat atau nama
lain di kabupaten/kota bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah. Kedudukan, tugas, dan fungsi Perangkat Daerah secara lebih
rinci diatur dalam Bab III PP No. 18/2016.

D.Standar Pelayanan Minimal Daerah


Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai Jenis
Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal
kepada masyarakat yang berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik yang
prima. Pemerintah daerah menerapkan SPM dengan tujuan peningkatan pelayanan
prima menuju Good Governance dan SPM sebagai usaha pemerintah daerah untuk
menjawab isu-isu krusial dalam penyelengaraan Pemerintahan Daerah, khususnya
dalam pelayanan dasar pada terciptanya kesejahteraan masyarakat. Upaya ini
dijamin dalam konstitusi untuk menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa yang
serasi, harmonis dan utuh dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adanya standar pelayanan publik memberikan keterbukaan akses informasi
kepada masyarakat sehingga dalam sebuah pelayanan baik persyaratan, prosedur,
biaya dan jangka waktu dapat diukur dan diketahui masyarakat tanpa mengalami
kebingungan serta menuntut pengawasan masyarakat dalam penyelenggaraannya.
1. Prinsip Standar pelayanan Minimal
Sebagian substansi Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar ditetapkan sebagai SPM.SPM ditetapkan dan
diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan,
kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran.
5
Penetapan sebagai SPM dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar yang:
a. bersifat mutlak; dan
b. mudah distandarkan, yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara
minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar.
Pengaturan lebih rinci mengenai Mutu Pelayanan Dasar ditetapkan oleh
masing- masing menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
sesuai dengan jenis SPM menteri terkait, berupa pengaturan mengenai standar teknis
SPM.
2. Manfaat standar pelayanan minimal bagi masyarakat
Manfaat standar pelayanan bagi masyarakat adalah agar warga masyarakat
didaerah memiliki jaminan untuk memperoleh pelayanan yang dapat
memenuhikebutuhan minimalnya maka pemerintah pusat perlu membuat kebijakan
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi oleh daerah. Melalui
SPM pemerintah dapat menjamin warga dimanapun mereka bertempat tinggal untuk
memperoleh jenis dan mutu pelayanan yang minimal sama seperti yang dirumuskan
dalam standar pelayanan minimal (SPM).

6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan
roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena
itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara
pemerintah harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan dapat
ditingkatkan secara efektif dan menyentuh pada masyarakat.Pemerintah daerah
terdiri dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai pemegang
pemerintahan tertinggi di daerah, pemerintahan daerah diatur dalam Pasal 18
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Akan tetapi
dalam Pasal 18 ayat (4) disebutkan bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota masing
– masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota
dipilih secara demokratis.

tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat

• Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)


• Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
• Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat
dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA
dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
• Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
• Menetapkan UU bersama dengan Presiden
• Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri atas unsur staf,
unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Unsur staf diwadahi dalam Sekretariat Daerah
dan Sekretariat DPRD. Unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah diwadahi dalam Dinas Daerah. Dinas Daerah merupakan pelaksana
fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu
Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai bidang

7
urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah, baik urusan wajib maupun
urusan pilihan. Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) yang
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan
fungsi mengatur dan mengurus untuk
Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai Jenis
Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal kepada
masyarakat yang berorientasi terhadap terwujudnya pelayanan publik yang prima.

8
Daftar Pustaka

Hanif Nurcholis, Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,


Erlangga, Jakarta, 2011

Sinambela, L. P. (2011). Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan


danImplementasi. Bumi Aksara.

Hanif Nurcholis, Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,


Erlangga, Jakarta, 2011

Anda mungkin juga menyukai