Disusun Oleh :
1. Bella Riskyanda Novandhani (32.0801)
2. Jailani Rahimy Karapesina
3. M. Arif
4. Risky Al-Kautsar
Kelas : D-5
1. Bapak Nurhadi, S.Sos.,M.AP selaku Dosen Mata Kuliah yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
2. Seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan laporan magang ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
ii
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan..................................................................................................................................1
1.1 Landasan Teori.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................................3
BAB 2 Pembahasan...................................................................................................................................4
2.1 Implikasi setelah berlakunya PP Nomor 18 Tahun 2016 terhadap penyelenggaraan pemerintah
provinsi jambi............................................................................................................................................4
2.2 Kondisi dan Permasalahan............................................................................................................5
2.3 Peran kepala daerah dalam peningkatan OPD Kota Jambi............................................................10
BAB 3 Penutup..........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan: "Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik". Maka dalam
konteks Negara Kesatuan, kewenangan untuk melakukan pemerintahan dalam arti luas adalah
tetap ada pada pemerintahan (pusat), sehingga otonomi daerah diartikan sebagai kemandirian
daerah untuk mengatur dan mengurus urusan-urusan (bidang-bidang) pemerintahan yang
dilimpahkan diserahkan kepadanya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Otonomi daerah
juga sebagai gambaran prinsip demokrasi yang dianut oleh Negara Indonesia, sehingga daerah
memiliki wewenang menyelenggarakan urusan pemerintahan di daerahnya berdasarkan keadaan
masing-masing daerah. Nilai kesatuan memberikan indikasi bahwa Indonesia tidak mempunyai
kesatuan pemerintah lain yang di dalamnya pada magnitude Negara artinya pemerintah nasional
adalah satu-satunya pemegang kedaulatan rakyat, bangsa, dan negara.
Di Pemerintahan Daerah sendiri untuk penataan kelembagaan pemerintah daerah perlu adanya
pengorganisasian perangkat daerah, baik besaran maupun nomenklaturnya sesuai dengan
kebutuhan pemerintah daerah dalam rangka memudahkan pembinaan dan pengawasan karna
dampak personil dan pembiayaan yang ditimbulkan kelembagaan tersebut. Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada
Peraturan Pemerintah. Peraturan daerah mengatur mengenai susunan, kedudukan, tugas pokok
organisasi perangkat daerah. Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja diatur lebih lanjut dengan
peraturan Gubernur/Bupati/Wali kota.
Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur pembantu Kepala
Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.
Pedoman disini bukan berarti membuat keseragaman/ uniforms" akan tetapi suatu aturan/ tatanan
membuat rambu-rambu bagi daerah dalam menyusun perangkat daerahnya. Hal ini perlu
iv
dilakukan agar organisasi perangkat daerah yang dibentuk benar-benar efektif. Menurut UU
Nomor 32 tahun 2004 tersebut bahwa penyusunan dan pengendalian organisasi perangkat daerah
dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah belum cukup memberikan pedoman yang menyeluruh bagi
penyusunan organisas perangkat daerah yang dapat menangani seluruh urusan pemerintahan.
Untuk standardisasi serta tertib penataan kelembagaan perangkat daerah telah ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2016 ini diharapkan
mampu memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam menata organisasi yang
efektif dan efisien, rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah masing-masing
serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi dan komunikasi kelembagaan antara
pusat dan daerah
Disalah satu wilayah Indonesia tepatnya di Kota Jambi , Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah nya diatur dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016. perwujudan
dari Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah, Peraturan
daerah Kota Jambi nomor 14 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah,
aturan Perwal nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan susunan, organisasi, tugas dan fungsi
serta tata kerja.
Sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi
perangkat daerah, maka lahirlah Perda Kota Jambi nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan
Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi maka terjadi perubahan nomenklatur yaitu Perwal nomor 20
Tahun 2009 Tentang Fungsi Badan, Sekretaris, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Sub
Bidang Serta Tata Kerja instansi.
Dalam menjalankan pemerintahan daerah , Kota Jambi juga menerapkan Budaya organisasi yang
merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan dan harus dhayati dan diamalkan oleh seluruh
anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh
kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa
dan berkarya. Untuk memberikan panduan kepada ASN di lingkungan Pemerintah Kota Jambi
v
telah diterbitkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 8 Tahun 2018 tentang Kode Etik Dan Kode
Perilaku Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kota Jambi.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui implementasi peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 terhadap OPD
Kota Jambi
Untuk mengetahui kondisi dan permasalahan OPD yang terjadi di Kota Jambi
Untuk mengetahui peran kepala daerah dalam penciptaan peningkatan kulitas OPD Kota
Jambi
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
permainan data mengenai yang ada di Provinsi Jambi, agar sebuah Organisasi
Perangkat Daerah memiliki skor tinggi dan beberapa Badan atau Dinas tetap bisa
berdiri sendiri.
Upaya yang dilakukan belum begitu berhasil membentuk budaya kerja seperti yang
diharapkan, masih ditemukan adanya pegawai yang belum menaati ketentuan jam kerja
dan belum konsisten dalam melayani masyarakat. Untuk melakukan perubahan pola pikir
dan budaya kerja yang disiplin, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Jambi dengan melaksanakan program revolusi mental dimana mengikutsertakan pejabat
eselon II dan III dalamdiklat revolusi mental.
Dengan adanya program revolusi mental aparatur diharapkan terbentuk aparatur yang
berkompetensi dan bertanggung jawab, memahami kebutuhan publik dan peka terhadap
viii
lingkungan, beretika, membuka/memberikan akses yang mudah bagi masyarakat, inovatif
dan proaktif, bersih dan menolak gratifikasi, adil sopan ramah, dan sabar, disiplin, tepat
janji dan tepat waktu serta menjadi contoh teladan dan profesional.
Upaya untuk melakukan efektivitas peraturan daerah sampai dengan saat ini
masih terkendala dengan masih adanya peraturan perundang-undangan si tingkat
pusat yang tumpang tindih, inkosisten, tidak jelas, multitafsir sehingga kesulitan
ix
dalam membuat aturan turunannya di tingkat Peraturan Daerah. Pelibatan masyarakat
sebagai pihak yang menerima dampak dari suatu kebijakan dalambentuk Peraturan
Daerah juga belum sepenuhnya dilakukan sehingga akses untuk menyalurkan
aspirasinya secara partisipasif dalam penentuan arah kebijakan prioritas penyusunan
Peraturan Daerah masih dirasakan minim. Pada tingkat penegakan hukumannya juga
masih dihadapkan pada banyak kendala, seperti masih rendahnya tingkat kesadaran
hukum masyarakat.
Masih terdapatnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi Perangkat daerah
Masih rendahnya kapasitas kelembagaan Kota Jambi dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi
Masih rendahnya kualitas penataan kembali kelembagaan di daerah
x
Belum optimalnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi
dalamproses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Belum optimalnya efisiensi dan efktifitas proses manajemen Pemerintah Kota
Jambi
Masih rendahnya kualitas penataan ketatalaksanaan
xi
G. KONDISI DAN PERMASALAHAN OPD DALAM PENINGKATAN
PENGAWASAN
Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan membuka saluran pengaduan
masyarakat melalui sistem pengaduan keluhan masyarakat secara online (Si-Kesal).
Dalam penyelenggaraan pelayanan pengaduan masyarakat, Pemerintah Kota Jambi
telah menyediakan sarana dan prasarana dalam menampung keluhan/pengaduan
masyarakat yang langsung di tindak lanjuti oleh instansi terkait.
Untuk terwujudnya SPIP yang kuat dan efektif, maka kelima unsur SPIP terdiri dari:
Lingkungan pengedalian
Penilaian resiko
Kegiatan pengendalian
Informasi dan komunikasi
Pemantauan
xii
Berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi, salah satu penyebab adalah
lemahnya sistem pengawasan. Kelemahan sistem pengawasan mendorong
tumbuhnya perilaku koruptif atau perilaku negatif lainnya yang semakin lama
semakin menjadi, sehingga berubah menjadi sebuah kebiasaan. Karena itu,
perubahan perilaku koruptif aparatur harus pula diarahkan melalui perubahan atau
penguatan sistem pengawasan. Program penguatan pengawasan yang efektif di
lingkungan pemerintah diwujudkan dalam embangun transparansi tata kelola
pemeritahan.
salah satu upaya kepala daerah pemerintah Wakil Gubernur Jambi, Drs.H.Abdullah
Sani,M.Pd.I., mengemukakan dalam upaya meningkatkan OPD dalam pelayanan publik
yang paling penting adalah meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
dengan mengembangkan kompetensi pejabat administrator untuk memenuhi standar
kompetensi manajerial jabatan administrator. “Pelatihan Kepemimpinan Administrator,
pelatihan struktural seperti yang telah diamanatkan berdasarkan ketentuan Pasal 217 ayat
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil, pejabat administrator harus memiliki kompetensi manajerial yang dibutuhkan
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, baik pusat maupun daerah.
Agar dapat mengikuti proses pembelajaran ini dengan baik dan sungguh-sungguh
untuk mematangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual, serta mampu
menempatkan diri dalam peranannya sebagai pelayan masyarakat, sehingga dapat ikut
menyukseskan pemerintahan dalam mendukung pembangunan Provinsi Jambi melalui
Program Jambi MANTAP.
Dimana Program Jambi MANTAP ini memiliki visi dan misi , yaitu visi Terwujudnya
Jambi Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah dan Profesional dibawah Ridho
ALLAh SWT". Serta misi untuk memantapkan tata kelola pemerintahan,
xiv
memantapkan perekonomian Masyarakat dan Daerah, memantapkan kualitas
sumber daya manusia.
Selain itu , Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Walikota Kota Jambi tentang rencana
pembangunan jangka menengah daerah kota jambi tahun 2018-2023 , dimana didalamnya
juga membahas tentang OPD daerah jambi dan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14
Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Struktur Perangkat Daerah Kota Jambi
(Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2016 Nomor 14).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di Provinsi Jambi memiliki berbamacam OPD yang saling bekerja sama satu sama
lainnya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kota jambi dalam hal pelayanan
perlindungan masyarakat.Pembenahan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi
agar masyarakat merasa puas dan percaya terhadap pelayanan yang diberikan dan
disajikan oleh Aparatur Sipil Negara yang bekerja di masing-masing OPD (Organisasi
Perangkat Daerah).
3.2 Saran
Perlu adanya koordinasi yang baik antar Bagian Organisasi Sekretariat Daerah dengan
seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan DPRD serta seluruh aparatur sipil
negara yang berada pada lingkup Provinsi Jambi dapat melakukan fungsi pengawasan
terhadap jalannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah. Serta diperlukan pula diperlukan pula sosialisasi kepada Aparatur Sipil Negara
akan penerapan organisasi perangkat daerah terbaru dengan sesuai amanat pada Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 maka dengan begitu akan meningkatkan kesadaran
aparatur sipil Negara dalam meningkatkan kinerja dalam pencapaian bekerja.
xv
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jambikota.go.id/public/doc/PENDAHULUAN-DAN-BAG.-SATU-
BAG.-EMPAT-OK.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_daerah#:~:text=Organisasi%20Perangkat
%20Daerah%20(OPD),-Pembentukan%20Organisasi
%20Perangkat&text=Perangkat%20Daerah%20Provinsi%20adalah
%20unsur,Daerah%20dan%20Lembaga%20Teknis%20Daerah.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/5708/M.%20FARIZ
%20FADILAH%20JANUARIZKY%2013410678.pdf?sequence=1
https://diskominfo.jambiprov.go.id/berita/berita_detail/11
https://jambiprov.go.id/berita-al-haris-tegaskan-komitmen-perencanaan-apbd-
transparan.html
https://jambiprov.go.id/berita-sani-pemimpin-harus-miliki-strategi-inovatif.html
https://bappeda.jambiprov.go.id/Profil/Detail/25/VISI-MISI-JAMBI-MANTAP-
2021-2026
xvi