Kelompok 3
Annisa Nurfadillah (203515516082)
Bunga Arya Hakim (203515516025)
Try Aprilia Sabila (203515516091)
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul “Peranan
Lembaga Negara BPK, MK, MA, dan Presiden dalam Sistem Administrasi Indonesia” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas 1 sebelum UTS
serta tugas 2 sebelum UAS yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Sistem Administrasi
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Lembaga Negara dalam Sistem Administrasi Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Suranto, M. Si. selaku dosen dari
mata kuliah Sistem Administrasi Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saat ini saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dan kekeliruan yang jauh dari kata sempurna, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan makalah ini. Oleh karena itu, saya
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara tentunya membutuhkan organ atau lembaga negara untuk menjalankan
struktur pemerintahan guna mencapai tujuan negara tersebut. Kelembagaan negara
sendiri dibentuk dalam sejumlah bagian berdasarkan fungsi dan tanggung jawab yang
berbeda-beda selama menjalankan tugasnya. Adanya lembaga negara diadakan agar
negara dapat mencapai tujuannya dan juga melaksanakan tugas negara sehingga
diselenggarakan fungsi-fungsi negara oleh Lembaga Negara dengan amandemennya
yang sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing.
Mengutip dari buku Lembaga-Lembaga Negara (Di Dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945) karya Laurensius Arliman S, Hans Kelsen, ada
dua definisi lembaga negara dalam arti luas dan arti sempit. Lembaga dalam arti luas
yaitu setiap individu atau organisasi yang memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan
negara. Sedangkan dalam arti sempit, setiap individu dapat dikatakan organ atau lembaga
negara apabila secara pribadi mempunyai kedudukan hukum tertentu untuk melakukan
sesuatu atas nama negara.
Di Indonesia, lembaga negara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar, Undang-
Undang, atau oleh peraturan yang lebih rendah. Lembaga negara di tingkat pusat dapat
dibedakan dalam empat tingkatan kelembagaan yakni:
1) Lembaga yang dibentuk berdasarkan UUD seperti Presiden, Wakil Presiden, MPR,
DPR, DPD, BPK, dan KY;
2) Lembaga yang dibentuk berdasarkan UU seperti Kejaksaan Agung, Bank Indonesia,
KPU, KPK, KPI, PPATK, dan sebagainya;
3) Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden;
dan
4) Lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri.
B. Identifikasi Masalah
Setelah menjabarkan latar belakang mengenai makalah ini yang berjudul “Peranan
Lembaga Negara BPK, MK, MA, dan Presiden dalam Sistem Administrasi Indonesia”,
maka masalah yang akan diidentifikasi dalam makalah ini, yaitu:
1. Pengertian Sistem Administrasi Indonesia
2. Lembaga Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
3. Lembaga Negara Mahkamah Konstitusi (MK)
4. Lembaga Negara Mahkamah Agung (MA)
5. Lembaga Negara Presiden
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah mengenai “Peranan Lembaga
Negara BPK, MK, MA, dan Presiden dalam Sistem Administrasi Indonesia”, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Administrasi Indonesia?
2. Apa pengertian dari BPK dan apa saja tugas dan wewenang BPK?
3. Apa pengertian dari MK dan apa saja tugas dan wewenang MK?
4. Apa pengertian dari MA dan apa saja tugas dan wewenang MA?
5. Apa pengertian dari Presiden dan apa saja tugas dan wewenang Presiden?
D. Tujuan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji, maka tujuan yang akan dijelaskan
mengenai rumusan masalah tersebut, yaitu:
1. Mengetahui penjelasan mengenai Sistem Administrasi Indonesia
2. Menjelaskan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsi BPK
3. Menjelaskan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsi MK
4. Menjelaskan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsi MA
5. Menjelaskan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan fungsi Presiden
BAB II
PEMBAHASAN
F. Studi Kasus dari Lembaga Negara BPK, MK, MA, dan Presiden
a. Studi Kasus BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
Selama Pandemi Covid-19, BPK Temukan Potensi Kecurangan Anggaran PC-
PEN.
Selama pandemi Covid-19, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan potensi
risiko fraud atau kecurangan yang semakin besar ketika saat pandemi Covid-19
berdasarkan hasil pemeriksaan komprehensif berbasis resiko pada kementerian/
lembaga terkait program penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(PC-PEN).
"Bukti-bukti empiris memperlihatkan bahwa pengelolaan keuangan pada di sektor
publik maupun di sektor swasta di masa krisis cenderung memperbesar risiko terkini
fraud atau kecurangan dalam kondisi krisis," kata Ketua BPK Agung Firman
Sampurna saat sambutan pada workshop anti korupsi secara virtual, Selasa
(14/9/2021). Besar potensi tersebut, kata Agung, disebabkan akibat tekanan untuk
melakukan kecurangan fraud karena masalah finansial atau keserakahan, lalu sikap
yang menganggap korupsi bukan merupakan kesalahan dengan berbagai alasan
pembenaran, serta adanya kesempatan yang memungkinkan atau korupsi terjadi
karena lemahnya pengendalian internal atau kurangnya pengawasan. Terlebih, pada
tahun 2020 dalam alokasi anggaran PC-PEN pemerintah pusat, daerah, Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjaminan Simpanan, Badan Usaha
Milik Begara, Badan Usaha Milik Daerah, dan hibah atau sumbangan masyarakat dan
dikelola pemerintah daerah adalah sebesar Rp 933,33 triliun dan telah direalisasikan
sebesar Rp 597,06 triliun atau sebesar 64%.
"Merespons peningkatan risiko tersebut, BPK memutuskan untuk melakukan
pemeriksaan komprehensif berbasis risiko atau risk based comprehensif audit atas 241
objek pemeriksaan dengan 111 hasil pemeriksaan kinerja dan 130 hasil pemeriksaan
dengan tujuan tertentu," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan komprehensif berbasis risiko tersebut, terungkap sebanyak
2.170 temuan yang memuat 2.843 permasalahan senilai Rp 2,94 triliun yang meliputi
887 kelemahan sistem pengendalian intern, 715 ketidakpatuhan pada peraturan
perundang-undangan, dan 1.241 permasalahan terkait ekonomi keekonomian, efisiensi
dan ekfektivitas.
"Dalam pemeriksaan PC-PEN selama tahun 2020 tersebut, BPK mengidentifikasi
sejumlah masalah terkait identifikasi dan kodefikasi anggaran PC-PEN serta
realisasinya. Kemudian pertanggungjawaban dan pelaporan PC-PEN, manajemen
program dan kegiatan pandemi," sebut Agung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga Negara disebut juga sebagai badan atau organisasi kelembagaan yang
dibentuk dengan sejumlah bagian-bagian yang berdasarkan fungsi dan tanggung jawab
yang berbeda-beda selama menjalankan tugasnya. Hal itu dikarenakan karena lembaga
negara memiliki peran yang sangat penting dalam berjalannya pemerintahan di
Indonesia. Adanya lembaga negara dibentuk agar negara dapat mencapai tujuannya
dan juga melaksanakan tugas negara sehingga diselenggarakan fungsi-fungsi negara
oleh Lembaga Negara dengan amandemennya yang sesuai dengan tugas dan
wewenangnya masing-masing. Dalam kekuasaannya, lembaga negara terdiri dari
berbagai istilah, yaitu ada yang menyebut sebagai lembaga pemerintahan, lembaga
pemerintahan nondepartemen atau lembaga negara.
Pada dasarnya, dalam pembentukan lembaga negara diatur berdasarkan peraturan
yang berlaku di Indonesia. Lembaga negara di tingkat pusat dapat dibedakan dalam
empat tingkatan kelembagaan, yakni ada lembaga negara yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Dasar (UUD) disebut sebagai organ konstitusi, ada lembaga negara
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) disebut sebagai organ UU, ada
lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah atau Peraturan
Presiden, dan yang terakhir ada lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Menteri. Dua terakhir lembaga negara yang disebutkan merupakan lembaga negara
yang hanya dibentuk karena keputusan presiden lebih rendah lagi tingkatan dan
derajat perlakuan hukum terhadap pejabat yang duduk di dalamnya
B. Saran
Dengan adanya Lembaga Negara di Indonesia sebagai suatu badan atau lembaga
yang berguna untuk menjalankan struktur pemerintahan guna mencapai tujuan negara.
Lembaga negara diadakan
DAFTAR PUSTAKA
DetikNews. 2012. 5 Kasus Menarik yang Jadi Yurisprudensi MA.
https://news.detik.com/berita/d-1950026/5-kasus-menarik-yang-jadi-yurisprudensi-
ma. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2021
Liputan6.com. 2021. Selama Pandemi Covid-19, BPK Temukan Potensi Kecuranngan
Anggaran PC-PEN. https://www.liputan6.com/news/read/4657937/selama-pandemi-
covid-19-bpk-temukan-potensi-kecurangan-anggaran-pc-pen. Diakses pada tanggal
12 Oktober 2021
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
(SANRI). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Mardatillah, Aida. 2018. 9 Putusan MK Jadi Sorotan Publik Sepanjang 2018.
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5c19f244ba858/9-putusan-mk-jadi-
sorotan-publik-sepanjang-2018/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2021
Sulistyoko, Arie. 2016. Pemakzulan Presiden dalam Persepsi Konstitusi (Studi Kasus
Presiden Abdurrahman Wahid). Jurnal Hukum dan Pemikiran. Vol. 16, No. 1