NAMA KELOMPOK:
Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah........................................................4
1.4 Manfaat Penulisan Makalah......................................................5
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................36
i
BAB I
PENDAHULUAN
yang dibentuk dan diberikan kewenangan oleh UUD, ada yang dibentuk atas
melalui keputusan presiden. Maka dari itu, secara konseptual, tujuan dari
secara praktis, fungsi lembaga negara untuk melaksanakan dasar atau ideologi
1
2
menjadi lembaga negara utama (main state’s organ) dan lembaga negara
negara tersebut mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.
Perlakukan hukum antara lembaga yang satu dengan yang lain adalah berbeda
(misalnya dalam hal protokoler, gaji, dsb), hal ini tergantung dari kedudukan
DPR, DPD, BPK, MA, KY, MK, TNI, Kepolisian Negara RI. Sementara
lembaga negara yang bentuk atau namanya tidak ditentukan di dalam UUD,
3
Sementara yang ingin dibahas dalam makalah ini yaitu meliputi dari
kode etik.
Indonesia). Makalah ini di analisis dengan maksud dan tujuan agar dapat
yaitu :
di Republik Indonesia..?
Republik Indonesia..?
Republik Indonesia..?
1. Aspek Akademis
Pemeriksa Keuangan)
3. Aspek Praktis
Republik Indonesia
negara yang diatur dalam UUD 1945 untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri. Pemeriksaan dan
kelembagaan BPK tersebut diatur dalam Pasal 23E, 23F, dan 23G UUD 1945.
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dibentuk satu BPK yang
bebas dan mandiri. Hal ini dapat digambarkan bahwa kedudukan BPK sejajar
dengan lembaga negara lain yang diatur di dalam UUD 1945, yaitu Presiden
6
7
tersebut, termasuk :
Negara
c. Memberikan Rekomendasi
keuangan.
usaha milik daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola
ayat (5)).
sebagai berikut:
BPK.
keuangan Negara.
daerah.
Indonesia
konstitusi berperan sebagai penafsir agar spirit konstitusi selalu hidup dan
1. Susunan Keanggotaan
dan kepaniteraan.
2. Hakim Konstitusi
orang DPR, dan tiga orang oleh Presiden. Hakim konstitusi harus memiliki
12
syarat : (1) WNI; (2) berpendidikan strata satu (S-1) bidang Hukum; (3)
diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih; (5) tidak sedang
sebaliknya.
a. Penafsir Konstitusi:
b. Pengujian UU:
c. Pemilihan Umum:
sejumlah tugas yang diberikan oleh UUD 1945, dan beberapa amendemen
di Indonesia:
15
a. Pengujian Undang-Undang
berlaku.
melanggar konstitusi.
asasi manusia.
24C Ayat (1) Undang-undang Dasar jo. Pasal 10 Ayat (1) UU No. 24
Sedangkan dalam ketentuan Pasal 24C Ayat (2) 1945 jo. Pasal 10
UUD 1945.”
tidak ada mekanisme banding atau kasasi terhadap putusan yang dibuat
mahkamah
Indonesia
a. Pengadilan Tinggi
wilayah Indonesia.
19
b. Keadilan Pidana
c. Keadilan Perdata
e. Keadilan Agama
peradilan di Indonesia.
20
g. Keadilan Administratif
kembali dilakukan jika terdapat fakta baru atau alasan yang dapat
mengubah putusan.
perkara kasasi. Putusan ini bersifat final dan mengikat, menjadi otoritas
i. Pengujian Undang-Undang
Indonesia:
a. Putusan Kasasi
b. Pedoman Hukum
e. Pengujian Undang-Undang
konstitusi.
kembali dapat dilakukan jika terdapat fakta baru atau alasan yang dapat
mengubah putusan.
Indonesia
yang sangat kuat karena diatur secara tegas dalam Undang-Undang Dasar
Hal ini melibatkan penilaian terhadap perilaku hakim agar tetap sesuai
norma-norma perilaku dan etika yang harus dijunjung tinggi oleh hakim
pelanggaran tersebut.
27
bersangkutan.
memastikan bahwa hakim tetap mematuhi kode etik dan standar etika
yang berlaku.
integritas hakim.
Melakukan
memastikan bahwa hakim tetap memenuhi standar etika yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya.
norma-norma dan prinsip etika yang harus dijunjung tinggi oleh hakim
tersebut.
29
memastikan bahwa hakim tetap mematuhi kode etik dan standar etika
etika.
tindakan yang telah diambil. Laporan ini menjadi salah satu bentuk
profesionalisme.
yang terkait.
bersangkutan.
integritas hakim.
masyarakat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
33
34
Indonesia.
kepada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, Marihot P. 2011. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
36