Anda di halaman 1dari 8

JURNAL DESA,

Dicetak di Indonesia, hak cipta dilindungi undang-undang.

DESAIN BOGOR CREATIVE CENTER DENGAN PEN-


DEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK
Oleh :
Fadhlika Syayidah Putri
Mahasisa S1 Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, JL.Dipatiukur 112-116 Bandung.

Abstrak : Creative Center memiliki fungsi sebagai


wadah untuk berkumpulnya para insan kreatif, dari
komunitas kreatif, pelaku / perintis industri kreatif (UMKM), hingga mahasiswa
dan pelajar untuk berkumpul dan berkolaborasi sehingga diharapkan mampu
menciptakan kegiatan produktif lintas profesi dan membuka potensi untuk
mengkoneksikan penggiat kreatif,.Creative Center juga memiliki fungsi sebagai
tempat pelatihan untuk mengembangkan usaha atau ide kreativitas para pelaku
industri kreatif dan para perintis industri kreatif berupa inkubasi bisnis, yang
nantinya juga akan berimbas kepada keberlangsungan usaha para pelaku dan
perintis industry kreatif itu sendiri dan kemajuan industri kreatif di Indonesia
khususnya di Daerah Bogor. Penekanan desain pada bangunan creative center
ini yaitu arsitektur organic untuk menyesuaikan dengan Botani di Kota Bogor
tersebut. Penerapan Arsitektur Organik diharapkan mampu memberikan kesan
yang kuat untuk Botani di Kota Bogor .
Kata Kunci : Creative Center, Industri Creative,Bogor.

LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia saat ini semakin berkembang, tidak hanya terpaku pada kebutuhan
sehari-hari saja. Gaya hidup saat ini mendorong manusia untuk melakukan hal-hal yang
membuat mereka maju di antara yang lainnya, khususnya bagi masyarakat perkotaan.
Berfokus pada penyediaan ruang bagi insan kreatif untuk berkarya dan berkegiatan, kreatif
didefinisikan sebagai tempat penelitian dan pengembangan, belajar, dan membuat prototipe
produk.Keberadaan ruang publik tidak dapat dipisahkan dengan ruang terbangun lainnya
dalam satu perencanaan kota. Ruang publik itu hadir pada berbagai macam bentuk seperti
jalan, trotoar, taman, plaza, alun-alun, ruang dalam ruangan, dll. Oleh karena itu ruang
publik dapat dibedakan menjadi ruang publik dalam dan luar ruang publik
British Council mendefinisikan creative center sebagai ruang fisik maupun virtual
yang menggabungkan orang-orang dengan kewirausahaan di bidang industri kreatif
maupun budaya. Menyediakan ruang kreatif di Indonesia umumnya berfokus pada
pengembangan infrastruktur fisik yang seringkali creative center disalahartikan sebagai
coffee shop yang telah di-upgrade, tempat insan kreatif berkumpul dan bekerja. Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) lewat program Bantuan Pemerintah 2017 untuk sektor ekonomi
kreatif didominasi bantuan revitalisasi infrastruktur fisik dan TIK yang kemudian akan
dipergunakan untuk mendorong komunitas dan creative center infrastruktur mengambil
sekitar seperempat dari seluruh anggaran Bekraf pada 2017 ini.
Jumlah murid menurut Kecamatan di Kota bogor 2017 (Sumber Dinas Pendidikan
Kota Bogor) ,Sekolah Dasar 120325 siswa , Madrasah Ibtidaiyah pada 2016 (Sumber
kantor Kementrian Agama Kota Bogor ) 12740 siswa , Sekolah Menengah Pertama 2017
(Sumber Dinas Pendidikan Kota Bogor) 58319 siswa, Madrasah Tsanawiyah pada 2016
(Sumber kantor Kementrian Agama Kota Bogor ) 10981 siswa , Sekolah Menengah Atas
2017 (Sumber Dinas Pendidikan Kota Bogor) 25054 siswa, Sekolah Menengah Kejurusan
2017 (Sumber Dinas Pendidikan Kota Bogor) 37685 siswa, Mahasiswa 2017 (Sumber
Dinas Pendidikan Kota Bogor) 50899 siswa. [1]

1
Masalah Perancangan
Permasalahan yang ada di perancangan yaitu sebagai berikut :
 Belum adanya bangunan Creative Center di Kota Bogor untuk mewadahi para anak
muda maupun remaja yang ada di Kota Bogor.
 Belum disediakan pusat industry creative untuk mengembangkan bakat para remaja
di Kota Bogor

Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan Bogor Creative Center, yaitu :
 Merancang bangunan Creative Center yang dapat mewadahi masyarakat yang ada
di Kota Bogor
 Merancang sarana untu menyalurkan kreativitas yang memberikan kenyamanan
pada para pengunjung
 Sebagai sarana berkumpulnya sarana industi creative di Kota Bogor.

Metode
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,yaitu:
 Studi literature yang diambil mengenai bangunan creative center atau fungsi
bangunan yang sejenis
 Survey lapangan terhadap kondisi lahan maupun lokasi proyek terhadap site yang
dipilih, lalu karakteristik pengguna dan lingkungan sekitar
 Studi banding mengenai creative center dengan fungsi bangunan yang sejenis.

Data dan Lokasi Tapak


Bogor Creative Center adalah sebuah wadah untuk para Remaja Kota Bogor
berkreasi dan membuat suatu kreatifitas yang baru ataupun inovasi yang baru. Nantinya
akan disatukan dalam suatu kawasan untuk dapat mewadahi komunitas tersebut baik itu
dari sarana dan pra-sarananya. Selain itu memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki tiap
komunitas,dan dikelola dengan system yang baik.

Proyek perancangan Bogor Creative Center berlokasi di Jln.Nasional 11,Pajajaran


Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Dengan data proyek sebagai berikut:
Nama Proyek : Bogor Creative Center
Tema :
Lokasi : Jln.Nasional 11,Pajajaran Kota Bogor
Luas Lahan : 1.1 Ha (11.000 m2)
KDB : 30 %
KLB : 2.5
Pemilik : Pemerintah Kota Bandung
Status proyek : Fiktif

Untuk pemilihan lokasi merujuk kepada data DISTARCIP RTRW dari instansi
terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung dan Dinas Perencanaan Tata Ruang
dan Wilayah Kota Bandung. Berdasarkan peruntukan lahan atau land used dari data
lampiran Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) atau dari instansi terkait area
site proyek berada pada sector Pendidikan, jadi sangat cocok untuk proyek Bogor Creative
Center nantinya.

II. STUDI LITERATUR


Creative menurut Shadiq (2010), pengertian kreatif yaitu gagasan terhadap konsep
dan rencana untuk kemajuan, gagasan ini dibutuhkan dalam pemikiran dan juga hasil karya
seseorang di dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang sedang berkembang. Arti
kreatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam menciptakan hal-hal baru
atau cara-cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.Secara

2
Selain sebagai tempat belajar, para pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas
yang ada, sehingga meningkatkan kreatifitas di Bogor, Tujuan utamanya adalah siswa dan
mahasiswa dalam rangka meningkatkan atau mewadahi kreatifitas siswa maupun
mahasiswa di Kota Bogor.
Masalah Perancangan
Permasalahan yang ada di perancangan yaitu sebagai berikut :
 Belum adanya bangunan Creative Center di Kota Bogor untuk mewadahi para
anak muda maupun remaja yang ada di Kota Bogor.
 Belum disediakan pusat industry creative untuk mengembangkan bakat para
remaja di Kota Bogor

Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan Bogor Creative Center, yaitu :
 Merancang bangunan Creative Center yang dapat mewadahi masyarakat yang ada
di Kota Bogor
 Merancang sarana untu menyalurkan kreativitas yang memberikan kenyamanan
pada para pengunjung
 Sebagai sarana berkumpulnya sarana industi creative di Kota Bogor.

Metode
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,yaitu:
 Studi literature yang diambil mengenai bangunan creative center atau fungsi
bangunan yang sejenis
 Survey lapangan terhadap kondisi lahan maupun lokasi proyek terhadap site yang
dipilih, lalu karakteristik pengguna dan lingkungan sekitar
 Studi banding mengenai creative center dengan fungsi bangunan yang sejenis.

Data dan Lokasi Tapak


Bogor Creative Center adalah sebuah wadah untuk para Remaja Kota Bogor
berkreasi dan membuat suatu kreatifitas yang baru ataupun inovasi yang baru. Nantinya
akan disatukan dalam suatu kawasan untuk dapat mewadahi komunitas tersebut baik itu
dari sarana dan pra-sarananya. Selain itu memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki
tiap komunitas,dan dikelola dengan system yang baik.

Proyek perancangan Bogor Creative Center berlokasi di Jln.Nasional


11,Pajajaran Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Dengan data proyek sebagai berikut:
Nama Proyek : Bogor Creative Center
Tema :
Lokasi : Jln.Nasional 11,Pajajaran Kota Bogor
Luas Lahan : 1.1 Ha (11.000 m2)
KDB : 30 %
KLB : 2.5
Pemilik : Pemerintah Kota Bandung
Status proyek : Fiktif

Untuk pemilihan lokasi merujuk kepada data DISTARCIP RTRW dari instansi
terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung dan Dinas Perencanaan Tata Ruang
dan Wilayah Kota Bandung. Berdasarkan peruntukan lahan atau land used dari data
lampiran Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) atau dari instansi terkait area
site proyek berada pada sector Pendidikan, jadi sangat cocok untuk proyek Bogor
Creative Center nantinya.

3
etimologis, kata “Kreatif” berasal dari bahasa Inggris yaitu “to create” yang artinya
membuat atau menciptakan. Sehingga arti kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan
suatu ide dan konsep dalam memecahkan suatu masalah.

Lingkup Perancangan
Bogor Creative Center memiliki fungsi sebagai
wadah untuk berkumpulnya para insan kreatif, dari
komunitas kreatif, pelaku / perintis industri kreatif (UMKM), hingga mahasiswa dan
pelajar untuk berkumpul dan berkolaborasi sehingga diharapkan mampu menciptakan
kegiatan produktif lintas profesi dan membuka potensi untuk mengkoneksikan penggiat
kreatif,. Bogor Creative Center juga memiliki fungsi sebagai tempat pelatihan untuk
mengembangkan usaha atau ide kreativitas para pelaku industri kreatif dan para perintis
industri kreatif berupa inkubasi bisnis, yang nantinya juga akan berimbas kepada
keberlangsungan usaha para pelaku dan perintis industry kreatif itu sendiri dan kemajuan
industri kreatif di Indonesia khususnya di Daerah Bogor.

Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang ada pada Bogor Creative Center adalah:
 Kegiatan Jual Beli Kegiatan jual beli di Bandung Creative Center mulai dari fasilitas
seperti tenant store untuk aksesoris dan merchandise untuk mendukung dari aktifitas
dari kreatifitas remaja Kota Bogor.
 Kegiatan Acara Pameran Kegiatan pameran yang ada disini juga masih tetap
memiliki kaitan yaitu dengan bekerja sama ataupun memamerkan hasil industry
kreatif di Kota Bogor.
 Kegiatan Ekstra atau Tambahan Kegiatan ini ditujukan untuk pengunjung Bogor
Creative Center sebagai saran dan prap-sarana pendukung, seperti:
 Kegiatan kuliner dengan fasilitas cafe, coffea corner, dan mini market.
 Kegiatan hiburan dengan fasilitas Cafetaria,Ruang Santai
 Kegiatan edukasi dengan fasilitas multimedia center, mini galeri dan lain-lain.
 Kegiatan berkumpul dengan fasilitas public space.

Pengguna dan Pengunjung (User)


Adapun pengguna dan pengunjung dari Bogor Creative Center ialah sebagai berikut:
 · Pengunjung yang bertujuan untuk mencari aksesoris atau hasil kreasi
 · Pengunjung yang bertujuan untuk liburan.
 · Pengunjung yang bertujuan untuk bersantai, berkumpul, dan mencari hiburan.
 · Sedangkan untuk penggunanya sendiri berasal dari kalangan umum.

Arsitektur Organik
Menurut Ganguly (2008) dalam artikel nya yang berjudul What is Organic In
Architecture menjelaskan bahwa arsitektur organic merupakan hasil dari perasaan akan
kehidupan, contohnya yaitu integritas, kebebasan,persaudaraan, harmoni, keindahan,
kegembiraan dan cinta. Arsitektur organic juga merupakan suatu filosofi arsitektur yang
menjungjung harmoni Antara lingkungan hidup manusia dengan dunia alam melalui
pendekatan pada desain. Arsitektur organic terintegrasi dengan baik dan memberikan suatu
kesatuan,komposisi yang saling berhubungan, berisikan bangunan-bangunan dan
lingkungan sekitarnya. Selain itu Arsitektur Organik juga mendeskripsikan ekspresi
individualitas serta mengeksplorasi kebutuhan kita agar selalu berhubungan dengan alam.
Arsitektur organic biasanya puitis,radikal,aneh,dan secara lingkungan dapat dikenali,
banyak segi, fleksibelitas dan mengejutkan. Arsitektur oragnik mengharmoniskan Antara
ruang luar dan ruang dalam.
Arsitektur Organik merupakan sebuah konsep arsitektur yang diilhami dari alam.
Selain itu terdapat beberapa konsep dasar Arsitektur Organik menurut Pearson (2002)
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

4
A. Build as nature
Bangunan Arsitektur Organik memiliki sifat alami, dimana alam menjadi
inspirasi dari Arsitektur Organik. Selain itu bentuk bangunan dari Arsitektur Organik
terinspirasi dari ketidaklurusan organisme biologis.

B. Continuous present
Arsitektur organik juga merupakan desain yang terus berlanjut. Arsitektur
Organik tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis namun tetap diberikan
unsur keaslian dalam seuatu desain.

C. Form follows flow


Arsitektur Organik memiliki keunikan bentuk bangunan yang dikarenakan
arsitektur organik merupakann arsitektur form follow flow (bentuk mengikuti energi).
Arsitektur Organik memilki bentuk bangunan dengan bentuk bangunan mengikuti aliran
energi dari alam, selain itu menyesuaikan alam sekitarnya secara dinamis,bukan melawan
alam. Alam yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu angin,cahaya dan panas
matahari,arrus,energi, air,bumi dan lainnya.

D. Of the people
Desain Arsitektur Organik selain energi dari alam juga dipengaruhi oleh aktifitas
-aktifitas yang diwadahi pada bangunan,kebutuhan pengguna,tujuan
bangunan,kenyamanan penggunanya. Stedma (2008) menyatkan bahwa salah satu ide
yang terdapat untuk Arsitektur Organik yaitu pada metode komposisi yang bekerja dari
dalam ke luar,yakni mnegenai harapan penampilan luar bangunan dan dari progrram
kebutuhan penghuni .

E. Of the hill
Frank Llyod Wright menyebutkan bahwa suatu bangunan lebih baik memiliki
site berhubungan secara “of the hill” dibandingkan dengan “on the hill”. Off the hill
diartikan bahwa bangunan bagian dari site, bukan hanya sekedar bangunan yang
ditempatkan di atas sebuah site.

F.Of the materials


Arsitektur organik bisa diartikan atau diekspresikan melalui material yang
digunakan. Tsui dalam Rashika (2009) menerangkan beberapa fungsi sekaligus (sebagai
interior maupun eksterior). Penggunaan matterial yang dapat di daur ulang dalam
konstruksi, dan jika memungkinkan, gunakan material bangunan dengan desain yang
dapat mengurangi polusi dalam bangunan dan menggunakan material yang tidak beracun.

G. Youthful and unexpected


Arsitektur Organik memilki karakter yang profokatif, inkovensional,terlihat
muda, menarik dan mengandung keceriaan anak-anak. Tsui dalam Rashika (2009)
menyatakan bahwa unsur-unsur yang terdapat pada bangunan orhganik antara lain yaitu
perubahan, kontinuitas struktur dan tampak,pergerakan fisik pada bangunan, ruang yang
terbuka dan beragam, denah dengan grid yang tidak seragam,serta fluktuasi pada level
lantai.

III.PEMBAHASAN
Konsep Desain
Bentukan dasar didasarkan oleh bangunan sekitarnya yaitu dengan IPB , karena
bangunan berada di area site IPB oleh sebab itu bangunan yang akan dirancang harus
lebih bisa menghormati bangunan tersebut sehingga dibuatlah konsep dengan bentuk
gubahan analogi daun,selain diambil dari bentuk logo ipb itu sendiri, gubahan seperti itu
juga mengisaratkan bahwa bogor dikenal aneka botani yang ada,selin itu gubahan ini juga
dapat diibaratkan IPB sebagai akr dari tumbuhnya bangunan ini pada area site tersebut.

5
A.Building as nature
Bentuk bangunan yang diaplikasikan pada site dengan analogi bentukan
daun,bentuk bangunan Arsitektur Organik terinsiprasi dari bentuk logo IPB yang me-
nyerupai bentukan daun,ada 5 tangkai daun, 3 mengartikan sebagai TRIDARMA perguru-
an tinggi lalu 2 melambangkan pancasila.

B. Continuosus present
Konsep pada bangunan ini merupakan sebuah desain yang terus berlanjut. Ben-
tuk bangunan yang dinamis dengan membawa unsur keaslian dalam sebuah de-
sain,sehingga gubahan dibentuk secara dinamis agar menyatu dengan konsep.

C. Form follows flow


Bentuk bangunan dengan Arsitektur Organik pada konsep bangunan ini dibuat
mengikuti aliran energy dari alam. Bangunan ini diberikan void agar mendapatkan pen-
cahayaan alami dan penghawaan alami sehingga bangunan menjadikan arus angina dan
cahaya yg ada pada bangunan.

D. Of The people
Desain arsitektur organik dipengaruhi oleh aktifitas-aktifitas yang diwadahi pada
bangnunan. Tujuan bangunan untuk mewadahi para pemuda dengan industry kreatif di
Kota Bogor. Metode komposisi yang bekerja dari dalam dan luar,fasad juga
mempengaruhi pada bangunan.

E. Of The Hill
Bangunan saling berhubungan dengan Gedung IPB pada area site, sehingga
bangunan yang dibangun menghormati bangunan IPB sebagai bangunan awal. Sehingga
bukan sekedar bangunan yang ditempatkan di atas sebuah site saja..

F. Of the Materials
Material yang digunakan pada bangunan ini menggunakan material yang tidak
beracun dan tidak juga merusak kealamian pada area site, sehingga perancang memilih
material yang ramah lingkungan sehingga bangunan memilki sebuah desain yang terus
berlanjut.

G. Youthful and unexpected


Konsep bangunan yang terbuka karena adanya void sehingga memberikan kesan
terbuka pada bangunan ini, serta grid kolom yang tidak seragam memberikan kesan Arsi-
tektur Organik yang sangat kuat karena masuk dalam prinsip ini. Ekspresi pada bangunan
harus terlihat muda,menarik dan mengandung keceriaan pada pengunjung.

IV.Aplikasi Desain
Massa Bangunan
Massa bangunan terbagi menjadi 3 massa.Bangunan utama creative center, café
lalu auditorium,selain itu ada pula 2 ruang terbuka sebagai tempat berkumpulnya para
komunitas maupun pengunjung, ruang terbuka tersebut dapat dijadikan sebagai center
untuk tempat berkumpul apabila terjadi kebakaran pada bangunan.Massa bangunan diam-
bil dari konsep logo IPB yang memiliki 5 daun sehingga diterapkan pada area site 5, 3
bangunan utama sedangkan 2 bangunan Ruang Terbuka.
Massa –massa yang ada disesuaikan dengan keadaan site yang menyesuaikan
hutan-hutan alami di area site dan tidak dilakukan perubahan apapun terhadap area hutan
tersebut sehingga dibiarkan alami.

6
Gambar 1. Siteplan

Penataan Ruang
Penataan ruang-ruang pada bangunan Bogor Creative Center ini berdasarkan
kebutuhan yang diperlukan di kota bogor, adanya R,maker space sebagai sarana indus-
try kreatif di kota Bogor, R. Fashion dimana mewadahi industry kreatif di bidang fash-
ion bias mengambangkan bakatnya, selain itu ada juga R.Photographi dimana para
komunitas pecinta photographi dikumpulkan di satu wadah sehingga bias mengem-
bangkan bakat mereka, selai itu disediakan printing 3D , adapula tempat co working
umum yang dapat diakses oleh siapapun selain itu ada pula yang khusus dan lebih pri-
vate dan di sewa.
Pada bangunan utama dan café diberikan void sehingga bangunan tetap akan
mendapatkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik,didalam void diberikan
kebun kecil agar dapat meberikan penghijaun alami pada bangunan di dalam.
Terdapat café yang dapat diakses oleh umum, selain itu vafe dapat diakses me-
lalui lorong basement sehingga memudahkan akses ke dalam bangunan,Selain itu juga
terdapat Auditorium yang dapat menampung 500 orang di dalam bangunan,Auditoium
dapat diakses dengan mudah.

Gambar 2. Denah lantai 1 Gambar 3. Denah Basement

Gambar 4. Cafe Gambar 5.Denah Auditor ium

7
Façade
Fasad yang digunakan menggunakan matrial kaca karena agar memaksimalkan
cahaya masuk kedalam ruangan sehingga dapat memberikan pencahayaan alami, selain
itu untuk atap menggunakan roof garden agar tetap menciptakan konsep Arsitektur
Organik.

Sistem Struktur
Sistem struktur yang digunakan untuk kolom menggunakan kolom 60 dan balok
sebesar 30 selain itu grid kolom yang tidak teratur mengikuti prinsip dari arsitektur
organik. Selain itu material yang digunakan pada bangunan ini menggunakan bahan-
bahan yang tidak akan merusak alam dan menggunakan material yang tidak beracun.

IV. KESIMPULAN
Perancangan Bogor Creative center ini memiliki tujuan untuk mewadahi para
industri kreatif di Kota Bogor. Bogor memiliki banyak remaja maupun anak muda yang
berbakat di bidang kreatifitas. Dengan pendekatan Arsitektur Organik dengan
menggunakan prinsip-prinsip yang jelas dan diterapkan pada bangunan ini. Arsitektur
Organik .diterapkan konsep menyatu dengan alam dan tidak merusak alam ataupun
lingungan sekitar.

V. REFERENSI

 Sujanra, S. P., Mustaqimah, U., & Wahyu, A. K. (2017). Penerapan Teori


Arsitektur Organik Dalam Strategi Perancangan Pusat Pengembangan Industri
Kreatif Di Bandung. ARSITEKTURA, 15(2), 508-515.
 Susanti, A., & Natalia, T. W. (2018, August). Public space strategic planning
based on Z generation preferences. In IOP Conference Series: Materials Science
and Engineering (Vol. 407, No. 1, p. 012076). IOP Publishing.
 Rukayah, S. (2003). Penekanan Desain Arsitektur Organik dan Green Architecture
pada Perancangan Pusat Rekreasi dan Klub Pemancingan di Rawapening,
Kabupaten Semarang. Jurnal Jurusan Arsitektur, 1, 45-54.
 Rasikha, T. (2009). Arsitektur Organik Kontemporer. Depok: Universitas
Indonesia.
 Nangoy, W., & Sela, R. L. (2016). Optimalisasi Konsep Building as Nature dari
Pendekatan Arsitektur Organik pada Kawasan Industri Peternakan Berkonsep
Agrowisata. MEDIA MATRASAIN, 13(1), 56-67.
 Mulyana, B. (2012). Pengembangan Kota Bogor Sebagai Destinasi Pariwisata
Internasional. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 2(1), 109-222.

Anda mungkin juga menyukai