Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


Presentasi Asistensi 1

17 Maret 2023

“PERANCANGAN MIXED-USE BUILDING DI BADUNG”

KELOMPOK 1

Mahasiswa :

I Wayan Bayu Wardana K (20200230051)

I Made Bayu Suriawan (20200230037)

I Made Wiraputra (20200230042)

David Domu Tarambiha (20200230052)

Kadek Bagus Wira Adnyana (20200230056)

Juhria Fatma Siregar (20190230022)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NGURAH RAI

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pulau Bali merupakan pulau yang dihuni dengan beragam kesenian dan
budaya yang memiliki keunikan beragam. Setiap wilayah kabupaten dan kota di
Bali memiliki identitas seni dan budaya yang mampu menarik perhatian setiap
orang yang berkunjung ke Bali. Salah satu tujuan wisatawan berkunjung ke Bali
adalah menikmati beragam seni dan budaya tersebut. Berbagai upaya dilakukan
masyarakat Bali untuk melestarikan seni dan budaya yang merupakan warisan
turun temurun dari leluhur masyarakat Bali.
Pada sisi lain, Bali mulai berkembang pada sector industri kreatif dan
industri konvensional seperti pembangunan pabrik dan banyak pengusaha
berasal dari luar bali yang ingin mengembangkan usahanya di wilayah Bali.
Terutama pada wilayah inti yang memiliki daya tarik wisata yang cukup tinggi.
Bali sangat menerima perkembangan pembangunan baik dari sektor akomodasi
wisata maupun sarana prasana yang menunjang perkembangan pariwisata di
Bali.
Selain menerima pembangunan, Bali sangat menerima masyarakat luar
Bali yang berkeinginan tinggal bahkan menetap di Bali yang menyebabkan
kebutuhan akan lahan sangat besar. Pembangunan yang mengarah pada
akomodasi wisata, kini merambah pada lingkup tempat tinggal sementara bagi
pekerja maupun pengusaha yang tinggal di Bali.
Pengembangan High Rise Building merupakan suatu alternative dari
permasalahan yang sedang terjadi di kota - kota besar, Bali beradaptasi terhadap
situasi tersebut dengan mulai menyediakan fasilitas – fasilitas yang memberi
ruang lebih terhadap pembangunan bangunan berlantai lebih dari satu lantai.
Keberadaan bangunan di Bali saat ini memang lebih banyak mengarah pada
sektor pariwisata yang cenderung mencari ruang horisontal untuk membuat
sebuah bangunan atau akomodasi wisata. Pada penerapannya, pembangunan

2
secara horisontal memerlukan lahan yang banyak, sehingga antisipasi alih fungsi
lahan sulit untuk dihindari.
Gaya hidup masyarakat yang terbiasa akan kemudahan dan bekerja
dengan ikatan waktu sangat mempengaruhi kebutuhan ruang – ruang pada
bangunan yang dihuni. Saat ini, di Bali sangat banyak ditemukan perantau –
perantau dari luar kota yang tinggal sementara di sebuah rumah kost dengan
fasilitas yang sudah disediakan oleh pemilik kost. Hal tersebut memudahkan
bagi para perantau.
Namun tidak sedikit perantau yang menetap pada sebuah kondominium
agar mereka secara bebas dapat meiliki bangunan tersebut. Dan mendapatkan
ruang – ruang lebih banyak serta secara perhitungan bisnis bisa menjadi lebih
murah daripada menyewa rumah kost elit. Karena tidak ada batasan waktu untuk
memiliki kondominium tersebut.
Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari hiburan, olahraga dan
kebutuhan sandang serta kebutuhan pangan. Meninjau hal tersebut sangat perlu
mendapat perhatian dari pemerintah yang bekerjasama dengan perencana –
perencana untuk memberi kebijakan untuk membangun sebuah bangunan yang
dapat mewadahi aktifitas manusia mulai dari sandang, pangan, papan, hiburan
dan olahraga dalam satu bangunan.
Perancangan Mixues Building menjadi salah satu solusi dalam
menyikapi permasalahan yang terjadi di kota wilayah tujuan wisata dan industri
di Bali. Mixues Building merupakan sebuah bangunan yang mewadahi lebih dari
satu fungsi dalam satu gedung. Yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi
kebutuhan hidup manusia tanpa harus keluar dari lokasi bangunan tersebut.
Bali memiliki satu Kabupaten yang sangat menjadi tujuan wisata dan
usaha, yaitu Kabupaten Badung. Badung sangat terkenal dengan objek
wisatanya dan banyak menjadi incaran bagi pengusaha kelas menengah maupun
kelas atas. Dari banyaknya perantau yang ada di Kabupaten Badung, sudah
dirasakan perlu untuk disediakan sebuah bangunan Mixues Building.
Perancangan Mixues Building di Badung merujuk pada satu lokasi yang
sangat fital yaitu wilayah Desa Canggu. Desa Canggu saat ini menjadi sentral
kehidupan bagi Kabupaten Badung selain Kuta dan Nusa Dua. Desa Canggu

3
menjadi pilihan dalam lokasi perancangan Mixues Building karena berdasarkan
survey di lapangan, terdapat banyak wisatawan dan perantau dari luar Bali yang
tinggal menetap bahkan lebih dari satu tahun di Bali karena memiliki usaha dan
atau bekerja di daerah Canggu.
Pada konsep Perancangan Mixues Building di Badung direncanakan
mewadahi fasilitas Kondominium sebagai tempat beristirahat, berlindung
maupun melakukan aktifitas lainnya, sedangkan fasilitas penunjang lainnya
yaitu fitnes center dan lapangan futsal sebagai sarana olah raga, bioskop dan
karaoke sebagai sarana hiburan dan terdapat sarana retail berupa mall dan
restaurant.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :

a. Bagaimana membuat konsep perencanaan dan perancangan yang akan


diterapkan pada bangunan mixues building agar dapat memberikan ruang
dalam dan ruang luar yang aman dan nyaman kepada penghuni dan
pengunjung ?
b. Bagaimana merencanakan tema yang sesuai terhadap konsep dasar pada
bangunan mixues building ?

1.3. Pengertian Judul

Adapun judul yang di angkat pada Tugas Akhir “Perancangan Mixues


Building di Badung Bali” adalah suatu proses merancang bangunan dengan
mewadahi lebih dari satu fungsi yang terletak dalam satu bangunan. Adapun
fungsi dan fasilitas yang diwadahi pada Perancangan Mixues Building di
Badung Bali antara lain : Kondominium sebagai tempat beristirahat, fasilitas
olah raga berupa fitness centre dan futsal, fasilitas hiburan berupa bioskop dan
karaoke, serta terdapat fasilitas retail berupa mall dan restaurant.

4
1.4.1. Batasan Lokasi

Adapun batasan lokasi pada Perancangan Mixes Building di


Badung Bali adalah di wilayah Canggu, Badung.

1.4.2. Batasan Perencanaan (Planning)

Batasan perencanaan (planning) pada Perencanaan dan


Perancangan Mixues Building di Badung Bali ini merupakan suatu
kegiatan yang menyangkut dengan penataan ruang secara makro dari
suatu bangunan yang akan direncanakan, yang berhubungan dengan site
atau tapak dan segenap kegiatan pengelolaannya meminimalisasi
penggunaan hubungan ruang bangunan satu dengan lainnya. Penataan
dan pemanfaatan topografi (transis/kontur) dan elemen-elemen
landscape pada site.

1.4.3. Batasan Perancangan (Building)

Batasan perancangan (building), merupakan suatu kegiatan yang


menyangkut dengan penataan serta pembentukan ruang mikro dari suatu
bangunan yang akan dirancang, diantaranya seperti penataan ruang,
bentuk, proporsi, skala, warna, dimensi, estetika, sistem struktur dan
sistem utilitas sehingga tertuju pada suatu bentuk atau wujud bangunan
yang sesuai yang diinginkan.

1.4. Tujuan dan Sasaran

1.5.1. Tujuan

Tujuan dari perencanaan dan perancangan Perancangan Mixues


Building di Badung Bali ini adalah :
a. Membuat konsep perancangan pada Perancangan Mixues Building di
Badung Bali untuk mengetahui organisasi ruang, serta sistem struktur
dan sistem utilitas yang tepat untuk diterapkan, sehingga
menciptakan Perancangan Mixues Building di Badung Bali yang
sesuai dengan fungsi serta aktivitas didalamnya.

5
b. Merencanakan Mixues Building sebagai tempat satu tempat yang
memiliki banyak fungsi serta fasilitas yang dapat memberi
kenyamanan pada penghuni.

1.5. Metodologi Pembahasan

1.6.1. Metodologi Pengumpulan Data

a. Studi Literatur yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan


dengan mencari beberapa literatur atau referensi dari buku dan jurnal
yang berhubungan dengan gedung kesenian serta sumber internet
yang berisikan tentang Mixues Building, pengertian Kondominium,
sarana olah raga, sarana hiburan dan sarana retail dan fasilitas yang
terdapat pada masing – masing sub pada mixues building.

b. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


pengamatan langsung dilapangan yaitu mengamati langsung situasi
pada lokasi perancangan dan pengamatan untuk studi preseden.

c. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mengambil foto -foto


atau gambar-gambar yang terkait dengan Mixues Building yang
dijadikan studi preseden dan dokumentasi pada lokasi perencanaan.

1.6.2. Metodologi Pengolahan Data

a. Kompilasi data, yaitu pemilahan data yang kemudian disajikan dalam


bentuk uraian deskripsi, table, grafik, sketsa, gambar dan foto.

b. Klasifikasi data, yaitu penjelasan data sesuai dengan tingkat


kegunaannya didalam proses analisa.

1.6.3. Metodologi Analisis Data

Dalam metode ini data-data disusun dan dibahas dengan


menggunakan analisa-analisa antara lain :
a. Komparatif, yaitu data yang sudah diperoleh kemudian
dikompilasikan untuk memudahkan dalam penyusunan selanjutnya.

6
b. Analisa, yaitu data yang sudah dikompilasikan kemudian dianalisa
untuk diketahui permasalahannya, penyebab dan akibat yang
mungkin ditimbulkan untuk kemudian dicarikan alternatif
pemecahannya.

c. Sintesa, yaitu mengintegrasi dari setiap unsur beserta faktor-faktor


pengaruhnya dengan tujuan memilih alternatif terbaik bagi
penyelesaian program dan konsep perancangan kemudian menarik
suatu kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai