Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Mixed-use Building
Pada tinjauan umum Mixed-use Building terdapat beberapa penjabaran yang memuat
mengenai teori-teori yang sudah tersaji atau sudah pernah diuraiakan oleh seseorang atau
para ahli, diantaranya membahas pengertian, sejarah, ciri-ciri umum, serta fungsi dan
manfaat dari Mixed-use Building itu sendiri.
2.1.1 Pengertian Mixed-use Building
a. Mixed Use Building adalah salah satu usaha menyatukan berbagai aktivitas dan
fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah
mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang
kompleks dimana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi
yang kuat dikembangkan dari (Meyer, 1983)
b. Mixed Use Building adalah penggabungan dua masa bangunan atau lebih ke dalam
satu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain
seperti: kantor, tempat perbelanjaan, hotel, atau perumahan menurut (R. M.
Hampton, l997)
c. Mixed Use Building adalah penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau
fungsi dalam bangunan. menurut (Dimitri Procos: dowdin hutchinson & ross.inc,
1976)
d. Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi
kegiatan termasuk hotel, apartment dan perumahan, perkantoran, pusat
perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya menurut (H. william, Encyclopedia of
america, USA : Mc. Graw Hill)

2.1.2 Sejarah Mixed-use Building


Sejarah perkotaan memiliki banyak contoh mengenai mixed use building yang
sedang dipelajari sekarang ini. Kota-kota bersejarah di Yunani dan Roma serta kota-
kota di Itali, Perancis, dan Inggris merupakan contoh perkotaan di jaman medieval
yang dikelilingi tembok-tembok tinggi. Perkotaan tersebut memiliki kepadatan yang
tinggi dan memiliki fungsi sebagai bangunan pemerintahan, komersil, dan
pemukiman yang terintegrasi. Tren dan pola pengembangan kota berubah secara
radikal di abad ke-20. Perubahan ini telah menghasilkan konteks baru dalam
pendekatan perencanaan dan pengembangan, serta menciptakan jenis baru dalam
perkembangan fungsi campur beserta lingkungan yang belum pernah ada
sebelumnya.
Di Indonesia, salah satu kawasan mixed use building yang ada di Jakarta adalah
Senayan City, yang menggabungkan pusat perbelanjaan 5 lantai, perkantoran 21
lantai, apartemen 23 lantai, dan hotel bintang lima 22 lantai. Keempat fungsi
bangunan menyatu dalam satu kawasan yang dihubungkan oleh sebuah podium yang
digunakan sebagai pusat perbelanjaan, sehingga terlihat seperti massa bangunan yang
utuh.

2.1.3 Ciri-Ciri Umum Mixed-use Building


Pada konteks ini, Mixed-use Building memiliki beberapa ciri-ciri umum,
diantaranya ialah:
a. Mewadahi 2 fungsi urban atau lebih misalnya terdiri dari retail, perkantoran,
hunian, hotel, dan entertainment, Cultural, recreation.
b. Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
c. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang
memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
d. Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.
e. Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan
hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.
2.1.4 Fungsi Dan Manfaat Dari Mixed-use Building
Mixed-use Building memiliki beberapa fungsi dan manfaat yang akan
menjadikannya tinjauan umum bagi calon pemilik atau seseorang yang akan
menempati maupun menggunakannya, yakni sebagai berikut.
a. Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan
kemudahan bagi penggunanya.
b. Peningkatan kualitas fisik lingkungan.
Kelengkapan fasilitas yang direncanakan dengan matang pada suatu kawasan
yang luas memungkinkan diadakannya rancangan yang baik termasuk perbaikan
rancangan kualitas lingkungan.
c. Efisiensi pergerakan.
Dengan pengelompokan berbagai fungsi dan aktivitas dalam suatu superblok
berarti terdapat efisiensi pergerakkan bagi pengguna bangunan tersebut.
d. Vitalitas dan generator pertumbuhan.
Pembangunan superblok pada salah satu bagian kota berpotensi meningkatkan
pertumbuhan kawasan sekitarnya sebagai respon terhadap kebutuhan layanan
bagi para pengguna bangunan tersebut.
e. Penghematan pendanaan pembangunan.
Pembangunan berbagai fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat
mengefisienkan dana pembangunan misalnya dengan efisiensi dana
pembangunan infrastrnktur.
f. Menghambat perluasan kota.
Superblok dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan kota secara vertical,
karenannya pembangunan superblok dapat meminimalkan perluasan kota secara
horisontal.
g. Integrasi sistem-sistem.
Sesuasi persyaratan sebuah superblok, pengembangan fungsi-fungsi di dalamnya
harus dirancang secara terintegrasi, saling menguntungkan antar fungsi. Integrasi
ini dapat merupakan sisbiosis mutualisme antar fungsi.

2.2 Tinjauan Kondominium


2.2.1 Pengertian Kondominium
Kondominium memiliki arti yang hampir sama dengan apartement. kondominium
dalam bahasa Indonesia adalah hak guna bangunan atas rumah susun. Kondominium
secara definitif hampir sama bentuk dan fungsinya dengan apartement, hanya saja
sistem kepemilikannya yang berbeda.
Kondominium biasanya terdiri lebih dari satu lantai dan merupakan suatu hunian
modern yang didukung fasilitas penunjang seperti kolam berenang, restaurant, cafe
dan lain-lain. Pada umumnya tiap unit memiliki ruangan seperti ruang keluarga,
ruang tamu, ruang tidur, dapur serta kamar mandi. Setiap unit condominum dimiliki
secara pribadi sementara penggunaan akses ke fasilitas-fasilitas yang disediakan,
seluruh penghuni dapat berbagi dengan penghuni lainnya di bawah control pengelola
condominium.
Adapun beberapa uraian yang diungkapkan oleh para ahli mengenai pengertian
condominium yaitu sebagai berikut.
 Kondominium merupakan bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal
dan vertikal agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan
bertingkat rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai
dengan standar yang ditentukan. menurut (Ernst Neufert)
 Condominium adalah sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari Kamar Tidur,
Kamar Mandi, Ruang Tamu, Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu lantai
bangunan vertikal yang terbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. Menurut
(Joseph De Chiara & John Hncock)
Jadi secara umum, kondominium dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang
bertingkat lebih dari satu lantai yang di dalamnya merupakan kumpulan dari
beberapa unit hunian, dengan setiap unit kamar memiliki ruang untuk hidup yang
lengkap, dimana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama.
2.2.2 Karakteristik Kondominium
Kondominium memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan tempat
tinggal atau perumahan lainnya. Berikut ini adalah karakteristik dari kondominium
tersebut.
a. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal.
b. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
c. Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
d. Efisien, efektif, dan ekonomis.
e. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan lain.
f. Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan
kondominium.
g. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal berupa koridor.
h. Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
i. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada.
j. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

2.2.3 Fungsi Kondominium


Sebagai tempat tinggal, kondominium harus menyediakan berbagai wadah kegiatan
sehari-hari, yang terdiri dari:
1). Tempat tinggal
2). Tidur / istirahat
3). Memasak
Kegiatan ini umumnya diwadahi oleh ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, ruang
makan, dapur dan dilengkapi dengan ruang pelayanan seperti kamar mandi, wc,
ruang cuci serta ruang pembantu. Ruang-ruang tersebut harus mampu memberikan
layanan privasi yaitu bebas melakukan kegiatan tanpa gangguan orang lain, layanan
kesehatan, kebersihan, keamanan, serta layanan untuk interaksi sosial disusul
kebutuhan akan identitas diri dan status sosial.

2.2.4 Tujuan Kondominium


2.2.4.1 Sebagai bangunan multi fungsi. Tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi
dapat menyediakan fasilitas kegiatan jual-beli, sarana bisnis, sarana olahraga
serta sarana rekreasi. Menjadikan bangunan Kondominium sebagai sarana
tempat tinggal yang mampu menunjang aktifitas bagi penghuni.
2.2.4.2 Menciptakan sebuah wadah untuk menampung berbagai fungsi seperti
hunian, kegiatan bisnis, hiburan, serta kegiatan penunjang lainnya didalam
suatu kompleks apartment untuk mengatasi ledakan penduduk,
menghilangkan kawasan kumuh, komitmen menjaga lingkungan, efisiensi
lahan dan upaya mendekatkan warga dengan tempat kerjanya
2.2.4.3 Menyediakan hunian vertikal dan fungsi penunjang yang sesuai sasaran
dengan daya beli masyarakat golongan menengah ke atas yang dilengkapi
fasilitas penunjang bagi penggunanya dengan pemanfaatan lahan seefisien
mungkin agar dapat tercapai intensitas penggunaan lahan yang tinggi.
2.2.4.4 Menyediakan bangunan beragam fungsi yang dapat menjawab permasalahan
global warming terutama pada penborosan energi yang bersumber dari
penghawaan buatan dalam segi arsitektural
2.2.5 Perbedaan Kondominium Dengan Apartemen

Perbedaan terbesar antara kondominium dan apartemen adalah kepemilikannya.


Apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal yang disewa, seringkali bagian dari
bangunan tempat tinggal yang lebih besar. Sedangkan kondominium memiliki
struktur yang mirip dengan apartemen. Biasanya unit di dalam bangunan tempat
tinggal lebih besar, tetapi kondominium dimiliki bukan disewa. Sehingga pajak
properti dari sebuah kondominium dibayar oleh pemilik, bukan penyewa apartemen.
Umumnya struktur kondominium dan apartemen serupa. Keduanya memiliki fasilitas
dan lokasi yang sebanding.

Kedua jenis unit ini dapat memberikan fasilitas seperti kolam renang,
pembuangan sampah, ruang hijau yang terawat, gym di properti, dan banyak lagi.
Namun bedanya adalah pemilik kondominium membangun ekuitas, membayar iuran
kepada asosiasi pemilik rumah bulanan dan bertanggung jawab atas semua
pemeliharaan interior. Lain halnya dengan penyewa apartemen yang membayar sewa
setiap bulan, tidak membangun ekuitas dan bergantung pada pemilik untuk
mengatasi masalah pemeliharaan unitnya. Selain itu biaya menyewa apartemen
cukup mudah. Biasanya, Anda membayar deposit saat memulai sewa, dan diminta
untuk membayar pembayaran bulan pertama dan terakhir di awal.

Kemudian, penyewa akan melakukan pembayaran bulanan untuk jangka waktu


perjanjian sewa. sedangkan biaya memiliki kondominium sedikit lebih mahal. Anda
akan membayar uang muka dan membayar biaya penutupan untuk hipotek dan biaya
pemeriksaan rumah. Tergantung pada hipotek yang Anda dapatkan, setdikitnya Anda
dapat menempatkan 3 persen dan membayar hingga 5 persen dari harga pembelian
sebagai biaya penutupan. Sebuah kondominium juga diharuskan membayar iuran
asosiasi pemilik rumah bulanan yang harganya bervariasi tergantung pada fasilitas
dan layanan yang ditawarkan. Untuk biaya pemeliharaan, ketika menemui suatu
masalah seperti keran bocor atau alat yang rusak, perbaikan biasanya menjadi
tanggung jawab pemilik dan bukan penyewa apartemen. Berbeda dengan pemilik
kondominium yang akan menanggung dan membayar tagihan untuk
memperbaikinya.

2.3 Tinjauan Umum Retail


2.3.1 Pengertian Retail
Untuk memahami arti retail secara lebih detail, dapat dilihat dari berbagai
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli seperti berikut.
 Menurut Barry R. Berman & Joel R. Evans menjelaskan bahwa arti dari retail
yang sesungguhnya adalah suatu aktivitas bisnis yang berusaha untuk
memasarkan produk barang maupun jasa kepada konsumen tingkat akhir untuk
dipakai secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga.
 Philip Kotler menjelaskan mengenai arti retail yaitu proses penjualan eceran yang
mencakup semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada
para konsumen tingkat akhir untuk digunakan sebagai keperluan pribadi mereka
masing-masing.
 David Gilbert menjelaskan bahwa retail merupakan semua usaha bisnis yang
mengerahkan seluruh keahlian pemasaran produk atau jasa secara langsung
supaya bisa memuaskan konsumen di tingkat akhir dengan berdasar pada
organisasi penjualan produk barang maupun jasa sebagai pusat distribusinya.
 Michael Levy dan Barton A. Weitz sepakat bahwa arti dari retail yaitu
serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan guna meningkatkan nilai guna dari
sebuah produk barang maupun jasa yang kemudian dijual kembali kepada para
konsumen. Supaya dapat dipakai atau dikonsumsi secara pribadi maupun untuk
kebutuhan rumah tangga.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa retail merupakan suatu aktifitas
bisnis yang dilakukan untuk memasarkan atau menjual suatu produk barang kepada
konsumen tingkat akhir yang dapat dipergunakan sebagai keperluan pribadi maupun
kebutuhan lainnya.

2.3.2 Sejarah Perkembangan Retail Di Indonesia

Bisnis retail hadir di Indonesia pada tahun 1960-an. Walaupun di dunia ini usaha
retail sudah berkembang di kota-kota besar di Amerika Serikat sejak tahun 1860 an.
Di Indonesia sendiri toko retail pertama kali muncul pada tanggal 23 April 1963 di
gedung Sarinah Jalan. M.H. Thamrin, Jakarta. Ide pembangunan toko tersebut
digagas oleh Presiden Soekarno yang saat itu mengadopsi konsep penjualan dari
negara-negara Jepang serta negara Barat.
Kemudian saat masuk ke tahun 1990-an, perkembangan toko retail mulai
meningkat di Indonesia. Sejak saat itu, banyak orang yang mulai mendirikan usaha
retail dengan menyediakan berbagai produk unggulan dari berbagai negara yang ada
di dunia. Usaha retail pun menjadi salah satu kebutuhan baru bagi masyarakat umum
untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan gaya hidup mereka. Seiring
berkembangnya zaman, toko retail terus mengalami perkembangan dan inovasi. Kini,
sudah banyak muncul toko retail dengan skala kecil hingga skala besar. Sehingga
masyarakat semakin mudah untuk memperoleh barang atau produk yang mereka
butuhkan. Keberadaan toko retail juga turut mengambil bagian dalam perkembangan
perekonomian negara Indonesia.
2.3.3 Fungsi Dan Tujuan Retail
2.3.3.1 Memudahkan Konsumen Untuk Memperoleh Produk Yang Dibutuhkan
Dengan adanya bisnis retail, para konsumen tingkat akhir menjadi lebih
mudah untuk memperoleh produk yang mereka butuhkan. Tanpa adanya
bisnis retail, maka konsumen tingkat akhir akan sangat kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Sebab, mereka harus membelinya ke produsen
atau grosir secara langsung dan otomatis harus dalam jumlah yang banyak.
2.3.3.2 Mendatangkan Keuntungan Untuk Produsen Dan Grosir
Selain memudahkan konsumen tingkat akhir untuk memperoleh
keperluannya. Bisnis retail juga sangat bermanfaat bagi para produsen dan
grosir. Sebab, retail akan mendatangkan keuntungan secara finansial untuk
para produsen dan juga grosir. Pihak retail biasanya akan berbelanja atau stok
barang dalam jumlah yang banyak dari pihak grosir. Kemudian pihak grosir
akan mengambil semua barang-barang yang mereka sediakan dari pihak
produsen. Dana yang mereka peroleh nantinya bisa dimanfaatkan untuk
modal dan digunakan kembali untuk memproduksi barang.
2.3.3.3 Mempunyai peran penting dalam mempromosikan produk secara langsung
Retailer yang telah membeli produk dari produsen atau grosir biasanya
akan mempromosikan langsung produk tersebut kepada para konsumen
dengan menggunakan berbagai cara. Kegiatan tersebut tentu akan sangat
bermanfaat dan mampu meningkatkan tren produk yang diproduksi oleh
pihak produsen.
2.3.3.4 Bisa Menawarkan Berbagai Jenis Barang Dengan Harga Variatif
Umumnya, pihak retailer akan membeli berbagai jenis barang dari
berbagai macam produsen yang berbeda-beda. Harga yang mereka tawarkan
juga akan bervariasi. Hal tersebut nantinya akan memberikan variasi pasar
yang sejalan dengan meningkatnya rasa puas dari para konsumen.
2.3.4 Jenis-Jenis Retail
Jenis-jenis usaha retail dibedakan berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan,
dan juga lokasi penjualan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

2.3.4.1 Berdasarkan Produk yang Dijual

Apabila dilihat dari produk yang mereka jual, maka bisnis retail akan
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu produk retail yang menyediakan produk atau
barang, retail yang menyediakan layanan atau jasa, dan jenis non-store retail
yang memanfaatkan suatu media untuk memasarkan produk yang mereka
sediakan. Misalnya bisnis retail berupa toko mainan dan juga toko elektronik
yang memasarkan produk lebih sedikit dibandingkan pusatnya. Sedangkan
untuk contoh bisnis retail yang menyediakan layanan atau jasa yaitu layanan
perawatan taman, perbaikan kendaraan, pengasuh anak, dan layanan supir.
Sementara untuk non retail adalah vending machine dan berbagai macam
toko online yang tergabung ke dalam sistem e-commerce.

2.3.4.2 Berdasarkan Kepemilikan

Ada tiga jenis retail berdasarkan kepemilikannya. Pertama yaitu retail


mandiri, kelompok usaha, dan waralaba. Untuk retail mandiri biasanya
berjalan secara independen tanpa bergantung pada pihak lain. Contoh retail
mandiri adalah toko kelontong, ruko, warung, dan lainnya. Sedangkan untuk
retail waralaba atau biasa dikenal dengan istilah franchise merupakan jenis
retail yang memasarkan produk yang serupa dan biasanya terdiri dari dari
perusahaan pusat dan perusahaan turunan. Kemudian yang terakhir yaitu
retail kelompok usaha, ini adalah sebuah kelompok perusahaan retail yang
saling berkaitan atau terhubung di dalam satu manajemen. Misalnya saja
swalayan dan department store.

2.3.4.3 Berdasarkan Lokasi Penjualan

Jika berdasarkan pada lokasi penjualan, jenis retail yang satu ini memiliki
akses langsung untuk turun langsung ke jalan umum. Contoh dari retail jenis
ini adalah retail strip mal atau lahan komersial lainnya. Selain itu, ada juga
perbelanjaan atau pusat bisnis yang terbentuk dari kelompok pengusaha retail
yang menyediakan produk dan juga layanan di dalam satu bangunan serta
kawasan yang sama.

2.4 Tinjauan Umum Tempat Hiburan (Cineplex, Karaoke dan Roller Coaster)
Hiburan adalah suatu bentuk kegiatan yang menarik perhatian dan minat seseorang atau
memberikan kesenangan dan kesenangan. Ini bisa berupa ide atau tugas, tetapi lebih
cenderung menjadi salah satu kegiatan atau peristiwa yang telah berkembang selama ribuan
tahun khusus untuk tujuan menjaga perhatian audiens.
Pada umumnya hiburan dapat berupa permainan video, musik, film, opera, drama,
ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya
hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan pada waktu
senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan
sebagai hiburan.
Sebagai salah satu penunjang dari kebutuhan kegiatan manusia yang diwadahi dalam satu
gedung (Mixed-use Building), sudah menjadi perhatian utama yang harus dilakukan dalam
upaya membangun kota yang berkembang secara vertikal dalam hal ini ialah tempat hiburan
yang mana nantinya dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam satu tempat (Mixed
Building). Dimana dalam hal ini yang dimaksud ialah Cineplek, Karaoke dan Roller Coaster.

2.4.1 Tinjauan Umum Tempat Hiburan (Cineplex)


2.4.1.1 Pengertian Cineplex

Cineplex merupakan perkembangan dari bioskop. Keduanya memiliki


fungsi yang sama yaitu tempat memutar film. Akan tetapi yang membedakan
keduanya adalah jumlah theater atau auditorium tempat pemutaran film.
Bioskop umumnya hanya memiliki satu layar dalam satu bangunan, tetapi
Cineplex memiliki lebih dari satu theater atau auditorium dalam satu
bangunan. Karena banyak pilihan dalam memilih film, maka sinema atau
bioskop ini disebut Cinema Complex atau Cineplex

2.4.1.2 Tujuan Dan Manfaat Cineplex

Tujuan umum Cineplex tentu sebagai media hiburan bagi masyarakat luas
dalam dunia perfilman. Bioskop juga dapat memberikan tontonan yang
menarik yang sesuai dengan keinginan konsumen yang tidak dapat
ditayangkan di televisi maupun media lain. Selain itu cineplex juga kerap
digunakan sebagai tempat untuk hiburan keluarga.
Manfaat cineplex adalah dapat memberikan kualitas tontonan yang kondusif
yang seolah-olah penonton ikut dalam scane film tersebut dan memberikan
hiburan yang membuat penonton merasa puas akan hiburan yang disajikan.
2.4.2 Tinjauan Umum Hiburan (Karaoke)
2.4.2.1 Pengertian Karaoke
Karaoke adalah sebuah hiburan interaktif atau video game dimana penyanyi
amatir bernyanyi bersama rekaman music (music video) dengan
menggunakan microfon dan sound system. Musik karaoke biasanya lagu
minus lead voail. Lirik biasanya ditampilkan pada layar video, bersama
symbol bergerak, berubah warna, atau gambar video music untuk
membimbing penyanyi.
2.4.2.2 Manfaat Karaoke
Karaoke bagi beberapa orang adalah hal yang menakutkan. Dikarenakan
bernyanyi bersama orang banyak sama halnya dengan membuka dirinya
sendiri. Sehingga hal itulah yang membuat beberapa orang menjadi grogi atau
tidak nyaman dengan lingkungan tersebut. Padahal, karaoke dapat menjadi
sebuah terapi yang membahagiakan menurut beberapa orang. Inilah beberapa
manfaat dari karaoke.
a. Mengekspresikan Perasaanmu
Tidak semua orang bisa mengekspresikan apa yang ia rasakan selama ini.
Entah tuntutan peran atau norma sosial, rasanya mereka sulit untuk
mengeluarkan kesedihan, kemarahan, atau pun kebahagiaannya dengan
lepas. Nah, salah satu jalan termudah untuk mengekspresikan itu semua
adalah lewat lagu. Makanya ada saja orang yang dari luar terlihat tenang,
tapi ternyata playlist-nya super badai, super cadas, atau bahkan
super mellow.
b. Melepaskan Stres
bernyanyi adalah sarana pelepas stres yang paling asik, murah, dan
efektif. Dengan bernyanyi tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin
ketika sedang asik bernyanyi. Hormon inilah yang begitu berguna untuk
mengurangi stres.
c. Menstimulasi Otak
Bernyanyi juga merupakan cara menstimulasi otak yang cukup baik .
karena, ketika melakukan kegiatan itu kita harus mengikuti irama, melodi,
dan lirik dengan tepat. Tanpa disadari, otak akan bekerja cukup keras
untuk mengkoordinasikan itu semua.
2.4.3. Tinjauan Umum Roller Coaster
2.4.3.1 Pengertian Roller Coaster
Roller coaster atau permainan kereta luncur adalah suatu permainan yang
menggunakan sekumpulan kereta yang bergerak pada I intasan yang
sudah ditentukan. Pada mulanya, kereta roller coaster akan ditarik dengan
mesin ke bagian awallintasan. Bagian awal lintasan ini, harus merupakan
bagian yang tertinggi dari keseluruhan lintasan roller coaster. Setelah
sampai di bagian itu, kereta roller coaster akan dilepaskan dari mesin
penarik, sehingga bergerak mengikuti lintasan tanpa menggunakan mesin
sama sekal i (Harris, 200 I)
2.4.3.2 Manfaat Roller Coaster
1. Manfaat Roller Coaster
a. Menghilangkan Stres
Satu teori mengapa naik roller coaster begitu menyenangkan
karena bisa menghilangkan stres. Dr. Epstein, seorang psikolog
di University of Massachusetts mengatakan mengendarai roller
coaster dapat membantu Anda melupakan semua masalah sehari-
hari, meski hanya beberapa detik.
b. Baik Untuk Paru-Paru
Roller coaster dan aktivitas mendebarkan lainnya sering kali
disertai dengan napas berat, tetapi bukan berarti tidak baik bagi
penderita asma. Faktanya, sebuah penelitian yang dilaporkan
oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional AS melaporkan bahwa
pasien asma mencatat pernapasan yang lebih teratur saat dan
setelah naik coaster. Namun tetap saja, jika Anda menderita asma,
jangan mencobanya tanpa kponsultasi dengan dokter terlebih
dahulu. Selain itu pastikan juga Anda memiliki inhaler untuk
berjaga-jaga.

2.5 Tinjauan Umum Tempat Olahraga (Fitnes Dan Futsal)


Olahraga adalah jenis kegiatan yang sangat populer di dunia termasuk Indonesia. Selain
menyehatkan tubuh, olahraga juga menjadi sarana meraih prestasi. Sementara itu, olahraga
adalah bentuk khusus dari aktifitas fisik yang terencana dan sengaja dilakukan untuk
menyehatkan badan. Aktifitas merujuk kepada gerakan yang membutuhkan kontraksi otot.
Kegiatan sehari-hari seperti naik tangga, berkebun dan membereskan rumah adalah contoh
dari aktifitas fisik.
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktifitas fisik maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang
setelah olahraga. Olahraga adalah kesibukan yang bener-bener utama untuk menjaga
Kesehatan seseorang, dan juga olahraga juga adalah salah satu diantara cara utama untuk
mereduksi stres.
Ada banyak macam bentuk olahraga yang bisa dilakukan untuk memenuhi aktifitas fisik
dalam menjaga kesehatan. Dalam pembuatan Gedung Mixed-use Building yang dimana
pusat olahraga menjadi salah satu fokus untuk memenuhi kebutuhan manusia yang ada di
dalam gedung tersebut. Yang dimana lebih memfokuskan kepada kegiatan olahraga yaitu
Fitnes & Futsal.

2.5.1 Tinjauan Umum Tempat Olahraga (Fitnes)


2.5.1.1 Pengertian Fitnes
Fitnes sudah menjadi gaya hidup trend saat ini, ada banyak sekali sarana
atau tempat-tempat yang menghususkan fasilitas nya untuk berkegiatan
fitnes. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentuk otot-otot tubuh/fisik yang
dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga fitalitas
tubuh dan berlatih disiplin demi mendapatkan tubuh yang ideal.
Physical fitness adalah istilah dalam dunia olahraga yang berkaitan dengan
kondisi fisik seseorang, Istilah ini digunakan untuk menyebut kebugaran
jasmani. Physical fitness dapat di artikan sebagai kemampuan seseorang
untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.
Olahraga fitness umumnya dilakukan di gym atau pusat kebugaran Anda
bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia untuk memaksimalkan
manfaat fitnes yang dapat Anda peroleh. Misalnya, dengan mencoba latihan
angkat beban atau mengikuti berbagai kelas olahraga seperti kelas yoga dan
pilates yang dilakukan bersama dengan instruktur berpengalaman. Namun,
olahraga fitness juga dapat dilakukan di rumah. Berikut ini adalah beragam
pilihan olahraga fitness yang dapat Anda lakukan:
 Aerobik
 Lari di treadmill
 Sepeda statis
 Renang
 Angkat beban ringan menggunakan barbel, atau botol minum
Fitnes sebagai salah satu penunjang dalam Gedung (Mixed-Use Building).
Untuk menciptakan tempat Fitnes yang aman dan nyaman bagi para
pengggunanya dalam melakukan aktifitas kebugaran alangkah baik nya
memperhatikan tujuan dan manfaat fasilitas tersebut.

2.5.1.2 Tujuan Dan Manfaat (fitnes)


Tujuan di adakan nya tempat fitnes adalah untuk mewadahi orang orang yang
ingin melakukan kegiatan tes kebugaran dengan santai, aman dan nyaman
setelah melakukan kegiatan di luar seperti bekerja sekolah dan yang lainnya.
Manfaat fitness terdapat beberapa macam yaitu seperti, menjaga Kesehatan
tulang otot, meningkatkan energi tubuh, mendapatkan badan ideal dan juga
menghindari depresi.

2.5.2 Tinjauan Tempat Olahraga (Futsal)


2.5.2.1 Pengertian Futsal

Secara historis futsal dikembangkan di Brasil pada Tahun 1930 sampai


dengan 1940. Untuk teknik permainanannya dimainkan antara dua tim yang terdiri
dari lima pemain di setiap sisi. Salah satu dari lima pemain adalah kiper yang tidak
seperti sepak bola yang sangat aktif di lapangan. Permainan futsal dimainkan di
permukaan lapangan keras dengan garis-garis datar di atasnya seperti lapangan
basket yang diberi batas-batas. Permainan ini dimainkan dengan bola kecil (bola
futsal) yang memiliki bouncing kurang dari bola sepak biasa. Untuk menjadi hebat
dalam permainan futsal, kita harus memiliki improvisasi, teknik, kreativitas, kontrol
bola yang luar biasa dan kesadaran yang tinggi.
Istilah futsal adalah istilah Internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau
Portugis, fut-bol (sepak bola) dan sala (dalam ruangan). Sejarah futsal di populerkan
di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceiriani.

Futsal adalah satu-satunya bentuk resmi football indoor yang disetujui oleh
federation internationale de football association (FIFA). Ini mendapatkan status
bentuk resmi sepak bola dalam ruangan FIFA pada 1980-an karena diakui sebagai
versi yang diperkecil dari sepak bola luar yang dimainkan di dalam ruangan. Ini
dimainkan di semua benua di dunia oleh lebih dari 100 negara dengan 12 juta
pemain.

Adapun definisi futsal menurut para ahli, antara lain:

1. John D. Tenang (2008), futsal dapat didefinisikan sebagai permainan bola yang
dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Selain
lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan mempunyai cadangan.

2. Justinus Lhaksana (2011: 5), Pengertian futsal adalah sebagai permainan bola
yang dimainkan secara cepat dengan segi lapangan yang kecil.

2.5.2.2 Tujuan dan Manfaat (Futsal)


Tujuan Futsal
Permainan futsal bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang, dengan
memanupulasi bola dengan kaki. Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa
alasan pentingnya bermain futsal, antara lain:
1. Kemampuan beradaptasi
Futsal dapat dimainkan di permukaan yang keras, di dalam dan di luar ruangan.
Kita tidak perlu padang rumput yang luas. Yang kita butuhkan hanyalah bola dan
sepatu.Itu juga pelengkap sempurna untuk sepak bola. Hampir semua sesi taktis
sepakbola dapat diadaptasi untuk dimainkan di lapangan futsal. Model permainan
ini sangat ideal untuk konsep pelatihan di tingkat “mikro” sebelum
melakukannya di lapangan yang besar.
2. Meningkatkan Kecerdasan Atletik
Sifat futsal yang cepat dan terus menerus membantu meningkatkan kecerdasan
spasial dan kemampuan pemain untuk belajar membaca permainan. Kepala
pemain selalu berputar, menerima informasi, mengantisipasi gerakan lawan
selanjutnya, dan mencari untuk mengeksploitasi kelemahan di lapangan.
3. Meningkatkan Kecerdasan Atletik
Sifat futsal yang cepat dan terus menerus membantu meningkatkan kecerdasan
spasial dan kemampuan pemain untuk belajar membaca permainan. Kepala
pemain selalu berputar, menerima informasi, mengantisipasi gerakan lawan
selanjutnya, dan mencari untuk mengeksploitasi kelemahan di lapangan.

Daftar Pustaka
Pengertian Mixed Use Building | PDF (scribd.com)
Mengetahui Arti, Fungsi Serta Karakteristik Condominium (adhyaksapersada.co.id)
Pengertian Bisnis Retail: Jenis, Tujuan, dan Cara Kerjanya - Gramedia Literasi
http://repository.ubaya.ac.id/24419/7/Budi%20Hartanto_Visualisasi%20Gerakan%20Kereta
%20Roller%20Coaster.pdf
BAB I.pdf (umm.ac.id)
OB-Fit.com. physical fitness

Anda mungkin juga menyukai