Anda di halaman 1dari 29

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tipologi Mix-Use (Apartemen dan Area Komersial)


A. Mix-Use
Menurut Mike Jenk (1996) dalam bukunya yang berjudul “The
Compact City A Sustainable Urban From”, Mix-Use Building merupakan
proyek Real Estate yang lebih besar (dengan rasion area lantai terdiri dari
tiga lantai atau lebih) yang berkarakteristik tiga atau lebih bangunan
revenue seperti retail, office, residential, hotel dan rekreasi yang dalam
proyek perencanaanya akan saling berhubungan serta saling bergantung
satu sama lainnya dengan fungsi dan bentuk fisik yang terintegrasu dari
komponen proyek, termasuk jalur pendestrian yang tidak terpotong.
Terdapat beberapa konfigurasi tata letak bangunan didalam
kawasan Mix-Use, yaitu (Sumargo, 2003:58): Mixed-use Tower,
Merupakan struktur tunggal baik massa maupun ketinggian bangunan,
dimana fungsi-fungsi tersebut di tempatkan dalam lapisan-lapisan. Pada
umunya, Mixed-Use Tower merupakan High Rise Building. Multitiwered
Megastructure, Merupakan bangunan dengan tower-tower yang secara
arsitektural dissatukan dengan atrium atau tempat perbelanjaan. Secara
structural podium ini menjadi hal yang utama karena merupakan tempat
bertemunya antar pengguna dalam sebuah bangunan. Freestanding
Structure with Pedestrian Connections, Merupakan konsep penataan pada
kawasan Mixed-Use dengan kumpulan dari massa bangunan tunggal yang
diintegrasikan oleh jalur pedestrian. Namun dampak negatifnya yaitu
fungsi dari setiap bangunan tidak akan bercampur menjadi satu.
Combination, Merupakan gabungan dari ketiga bentuk Mix-Use tersebut
dalam suatu kawasan.

Gambar 2. 1 Mix-Use

Sumber : Skripsi Pembentukan Ruang Transisi Publik-Privat pada Apartemen di dalam


Kawasan Mixed-use, 2008

14
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
B. Apartemen
Kebutuhan manusia terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Kebutuhan
Primer, Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Tesier. Hunian (Papan)
termasuk Kebutuhan manusia yang sangat penting, maka dari itu hunian
atau tempat tinggal dikategorikan ke dalam Kebutuhan Primer. Hal ini
dikarenakan tanpa hunian manusia tidak akan hidup sejahterah dan aman,
karena tidak adanya tempat berlindung dari dunia luar (Cuacah dan Iklim)
serta gangguan luar lainnya, Selain sebagai tempat berlindung dan
berteduh hunian juga memiliki fungsi istimewa yaitu menjadi tempat
berkumpulnya keluarga dan orang-orang terdekat. Namun seiring
berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang sangat pesat kini hunian
memiliki beberapa jenis yaitu Rumah Tunggal, Rumah Tapak, Rumah
susun, Rumah Cluster dan Apartemen.
Apartemen merupakan sebuah hunian dengan jenis hunian vertikal
yang berada di suatu bangunan bertingkat yang besar dan mewah serta
adanya berbagai macam fasilitas mewah di dalamnya. Menurut
(Kuswartojo, 2005), Apartemen adalah istilah untuk rumah susun
berstandart mewah, meskipun kompak namun teteap masing-masing unit
berdiri sendiri yang memungkinkan kehidupan pribadi tiak terganggu.
Apartemen sebagai wujud dari rumah susun komersial menurut UU No. 20
Tahun 2011 adalah rumah susun diselenggarakan untuk mendapat
keuntungan.

C. Area Komersial
Bangunan Komersial adalah bangunan yang mewadahi berbagai fungsi
komersial seperti perkantoran, pusat distrik, pusat perbelanjaan, pusat
bisnis, restoran, stasiun layanan, hotel, dan lain sebaginya. Prinsip
komersial secara umum adalah aturan yang dapat di pergunakan untuk
mengomersilkan suatu bangunan sehingga dapat menjadi daya tarik bagi
para konsumen, dapat bersangkutan dengan niaga maupun perdagangan.
Area Komersial merupakan suatu kawasan industri yang direncanakan dan
dirancang untuk dapat bisa menghasilkan suatu keuntungan bagi pemilik
maupun penggunanya. Bangunan ini dapat dibeli atau disewakan oleh
pengembang real estat. Jenis area kawasan dapat berupa sesuatu antara
area hunian dan area industri. Shopping Center merupakan sekelompok
retail maupun pertokoan yang memberikan pelayan jual beli barang
maupun jasa. Terletak di area yang strategis dan nilai ekonomi yang
tinggi.
Mall merupakan suatu tempat kegiatan pertukaran dan distribusi
barang/jasa yang bercirikan komersial, melibatkan perencanaan dan

15
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
perancangan yang matang karena bertujuan memperoleh keuntungan
(Gruen, Centers for Urban Environmen ; Survival of the City)Mall
diartikan sebagi suatu area pergerakan(Linear) pada suatu area pusat bisnis
kota (central city business area) yang lebih di orientasikan bagi pejalan
kaki. Berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang
Interasional.(Rubenstein,1978)

2.1.1 Klasifikasi

A. Klasifikasi Apartemen
Apartemen dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan
jenis-jenis apartemen yang ada, di antaranya sebagai berikut ini :
1. Apartemen berdasarkan kepemilikannya (Akmal, 2007),
Sistem sewa : Apartemen sewa adalah apartemen yang
disewa oleh individu tanpa pelayanan khusu yang diberikan
oleh pihak apartemen, namun apartemen masih menunjang
kebutuhan bersama antara lain sampah, pemeliharaan
banguna, lift, koridor, serta fasilitas penunjang lainnya.
Sistem beli : Apartemen sistem ini adalah apartemen
kepemilikan oleh individu yang menerima fasilitas pelyanan
service hanya pada fasilitas yang mnunjang kebutuhan
bersama

2. Apartemen berdasarkan jenis besar bangunan (Akmal,


2007), Low rise apartemen : Apartemen jenis ini dengan
ketinggian kurang dari tujuh lantai dan menggunakan tangga
tanpa lift sebagai alat transportasi vertikal. Biasanya
apartemen jenis ini dipruntukan bagi golongan menengah
kebawah. Mid rise apartemen : Aparetemen jenis ini
adalah bangunan yang terdiri lebih dari tujuh lantai sampai
dengan sepuluh lantai, biasanya sudah menggunakan alat
transportasi verikal seperti lift. High rise apartemen :
Apartemen jenis ini merupakan bangunan yang terdiri lebih
dari sepuluh lantai, tentu dengan di adalakan lift sebagai alat

16
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
transportasi vertikal utama, adanya basement, sistem
keamanan dan pelayanan service yang baik, dan di sertai
oleh fasilitas penunjang yang akna membuat apartemen ini
nyaman untuk dihuni.

3. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan


(Apartemen: Their Design and Development, 1967:46),
Slab : Pada bentuk ini lebar dan tinggi bangunan hamper
sebanding, sehingga bangunan berbentuk seperti kotak
yang pipih. Memiliki koridor yang memanjang dengan unit
berada di kedua atau di satu sisi. Tower : Apartemen
dengan bentuk tower ini memiliki lebar dan panjang
bangunan lebih kecil dibandingkan tinggi bangunannya
sehingga bentuk bangunan seperti menjulang tinggi dengan
ketinggian 20 lantai. Siatem sirkulasi menggunakan Core.
Single tower : Apartemen dengan memiliki massa satu
bangunan. Core umunya diletakan di tengah bangunan.
Multi tower : Apartemen yang terdiri lebih dari satu massa
bangunan. Antar massa banguna dapat dihubungkan oleh
masa lainnya ataupun hanya terhubung oleh pedestrian saja.

B. Klasifikasi Komersial (shopping Center)


1. Dikutip dari Nadine Beddington, Design for Shopping
Centers. Jenis barang yang di jual : Demand : Yaitu pusat
perbelanjaan yang menjual kebutuhan pokok. Seperti
sembako, pakaian, makanan siap saji. Semi Demand : Yaitu
pusat belanja yang menjual barang-barang untuk kebutuhan
tertentu, seperti Mobil, alat elektronik dan lain sebagainya.
Implus : Merupakan pusat perbelanjaan yang menjual barang-
barang mewah yang, yang membuat konsumen ingin
membeli saat melihatnya. Drugery : Yaitu pusat belanja yang
menjual barang-barang higienis antara lain parfum, shampoo,
sabun, dan lain sebagainya. Biasanya memiliki store
tersendiri

17
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
2.1.2 Studi Banding
Studi Banding Mix-Use Apartemen dan Mall dapat dilihat dari
beberapa aspek utama yaitu sebagai berikut, Blockplan, Site
development, Functional planning, Building form, Building fasade,
Building structure, dan fasilitas. untuk mengetahui kriteria Mix-use
Apartemen dan mall terdapat tiga contoh bangunan yang dapat di
analisa berdasarkan aspek di atas, yaitu : Studi Banding I (Ciputra
World Surabaya) terletak di Jl. Mayjen Sungkono No. 89, Surabaya,
Studi Banding II (Central Park) terletak di Jl. Letjen S. Parman
No.28 Grogol Pertamburan, Jakarta Barat, Studi Banding III
(Vilamarina / Batlle i Roig Arquitectes) terletak di daerah Baix
Llobregat, di provinsi Barcelona, Spanyol.

A. Blockplan
Blockplan merupakan suatu hal penting dalam sebuah
rancangan bangunan, peletakan massa bangunan akan berdampak
pada enterance dan sirkulasi kendaraan. Blockplan memiliki
banyak pola sesuai dengan orientasi massa bangunan terhadap
bentuk tapak
Gambar 2. 2 Presedent Blockplan

Blockplan Ciputra World Surabaya Blockplan Central Park


Sumber : google.com Sumber : google.com

Gambar Blockplan Villamarina


Sumber : Archdaily.com

Pola penataan massa pada Ciputra World Surabaya menerapkan


pola Radial, letak bangunan berada di tengah tapak yang

18
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
membuat orientasi bangunan ke segala arah dan terdapat
enterance di depan bangunan yang menghadap jalan Arteri (jalan
utama).
Pada Blockplan Central Park memiliki pola penataan massa
bangunan yang menerapkan pola Radian atau terpusat, orientasi
bangunan menghadap ke arah area hijau/public space. Dimana
enterance berada pada sisi barat bangunan yang menghadap jalan
arteri dan adanya side enterance di beberapa titik bangunan yang
menghadap jalan kolektor.
Pola penataan bangunan pada Vilamarina menerapkan pola
Grid dimana orientasi bangunan menghadap ke area hijau pada
tapak. Dan jalan yang berada di antara bangunan dan are hijau,
ini membuat orientasi bangunan dan area hijau menghadap ke
jalan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kebanyakan
Mix-Use Apartemen dan mall telah menerapkan konsep pola
penataan massa bangunan Radial (Terpusat).

Tabel 2. 1 Studi Banding Blockplan

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan

Ciputra World
Central Park Vilamarina
Surabaya
Mayoritas
Blockplan
Mix-Use
Pola Pola Pola
menerapkan
Blockplan Blockplan Blockplan
pola Radial
Radial Radial Grid

B. Site Development
Suatu perancangan bangunan harus sangat memperhatikan
akses untuk para pengunjung dengan memperhatikan beberapa
aspek yaitu Komposisi, Enterance, Exit, Parkir, Jalur pejalan
kaki, Pedestrian dan Jalur service.

19
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Gambar 2. 3 Preseden Site Development

Ciputra World Surabaya Central Park


Sumber : www.google/image Sumber : www.google/image

Villamarina
Sumber : Archdaily.com

Pada Ciputra World Surabaya, berada pada lokasi strategis


dimana bangunan berada di pinggir jalan utama yang
memudahkan akses masuk serta keluar kendaraan. Memiliki
komposisi bangunan 6 massa dengan podium sebagai mall.
Bangunan ini memiliki 3 Blok Apartemen yang berbeda.
Enterance berada pada jalan utama, Drop off berada pada samping
bangunan yang menghadap ke area hijau. Lahan parkir hanya
tersedia di basement, untuk menghemat penggunaan lahan dan
memaksimalkan pedestrian yang ada untuk pejalan kaki dan
public space.
Central Park, berada pada kawasan strategis dimana letak lokasi
Mix-use ini berada di pinggir jalan besar yaitu Jl. Letjen s. parman
Grogol, Jakarta barat yang dimana jalan tersebut bersinggungan
oleh Jalan Toll Dalam Kota. Central park sendiri memiliki 6
komposisi massa bangunan dengan podium. Drop off utama
berada pada samping bangunan yang menghadap ke jalan arteri.
Enterance dan Exit pada bangunan berada pada samping
bangunan dimana exit menghaap ke jalan kolektor kawasan.
Orientasi bangunan menghadap ke area hijau yang fungsinya
dimaksimalkan sebagai public space. Lahan parkir hanya tersedia
di basement.

20
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Vilamarina yang berada di tengah hamparan area hijau,
memiliki 11 masa bangunan (10 tower partemen 1 podium mall).
Enterance berada pada samping bangunan yang menghadap ke
jalan arteri, sedangkan orientasi bangunan menghadap ke area
hijau yang cukup luas dengan dimaksimalkan fungsinya untuk
mitigasi bencana banjir yang dimana kontur dan ketinggian tanah
dibedakan antara bangunan dengan area hijau seta adanya fungsi
public space.tersedia parkiran di area tapak maupun basement.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa rata rata Mix-use memiliki
podium. enterance berada pada samping bangunan yang
berorientasi langsung terhadap area hijau. Terdiri dari banyak
massa bangunan. Tidak menyedia kan parkiran pada tapak untuk
memaksimalkan fungsi lahan sebagai jalur pedestrian, tersedianya
basement.

Tabel 2. 2 Studi Banding Site Development

Objek Studi Banding

Klasifikasi Ciputra World Kesimpulan


Central Park Vilamarina
Surabaya

6 Massa 6 Massa 11 Massa Banyak Masa


Komposisi Massa
Bangunan bangunan denga bangunan dengan
Bangunan
dengan podium podium dengan podium podium

Mayoritas
Enterance pada Menghadap Menghadap Menghadap
Menghadap
tapak Jalan Utama Jalan Kolektor Jalan Utama
Jalan Utama

Mayoritas
Drop off Disamping Disamping Disamping disamping
bangunan

Beragam
Pedestrian Pola Organis Pola Terpusat Pola Grid
Pola

Mayoritas
Bassement dan
Parkiran Bassement Bassement memiliki
Parkir Luar
Bassement

21
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
C. Functional planning
Dalam mendesain suatu bangunan sangat penting untuk
memperhatikan akses sirkulasi ke dalam tapak dan keluar tapak,
zoning sifat ruang agar dapat membedakan sifat ruang public
maupun privat, level changes pemisahan zona ruang yang
dilakukan secara vertikal, dan sirkulasi manusia.
Pada Ciputra World Surabaya yang terdiri dari Mall Ciputra
World, The Via and The Vue Apartments, The Voila Apartment,
The Vertu Apartment & Sky Residence. podium memiliki sifat
ruang public karena fungsinya yang di peruntukan menjadi
shopping center yang menunjang kebutuhan 3 blok apartemen
yang berada di atasnya. Ke lima tower ini memiliki sifat ruang
privat karena hanya penghuni apartemen yang dapat mengakses
tower tersebut. Ketiga blok typical tower apartemen memiliki
bentuk denah yang berbeda-beda seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2. 4 Preseden Functional Planing

Denah typical The Voila Apartment Denah typical The Vertu Apartment & Sky
Sumber : http://ciputraworldsurabaya.com/ Residence
Sumber : http://ciputraworldsurabaya.com/

Central Park terdiri dari 6 massa bangunan dengan 1 podium


yang berfungsi sebagai mall, 3 Tower Apartemen, 1 Tower
Hotel, 1 Tower Office. Podium yang bersifat public karna
memiliki fungsi sebagai shopping center, tower yang bersifat
privasi karena hanya penghuni apartemen saja yang dapa
mengakses hotel dan apartemen tersebut. Terdapat beberapa titik
enterance pada bangunan.

22
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Gambar 2. 5 Perspektif GF Central Park

Sumber : https://www.centralparkjakarta.com/directory-map/

Vilamarina yang terdiri dari 11 massa bangunan dengan 1


podium dan 10 tower apartemen. Podium memiliki zoning public
karena adanya fungsi shopping center, dan tower yang memiliki
zoning privat karena hanya penghuni apartemen yang dapat
mengakses tower.

Gambar 2. 6 Denah typikal Vilamarina

Sumber : archdaily.com

Tabel 2. 3 Studi Banding Functional Planning

Objek Studi Banding

Klasifikasi Ciputra World Kesimpulan


Central Park Vilamarina
Surabaya

Mayoritas
Zoning Public-Privat Public-Privat Public-Privat
Public-Privat

Mayoritas
Lift-Tangga Lift-Tangga Lift-Tangga
Sirkulasi Vertikal Lift-Tangga
darurat darurat darurat
darurat

23
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Hubungan Ruang Berhubungan Berhubungan Berhubungan Mayoritas
luar langsung langsung Tidak langsung langsung

D. Building form
Merupakan pembahasan tentang bagaimana bentuk massa
bangunan dalam membentuk suatu kawasan, skyline dan juga
mengetahui hubungan antar masa serta menyesuaikan massa
bangunan dan skala untuk fungsi bangunan di tempatkan.

Gambar 2. 7 Preseden Building Form

Ciputra World Surabaya Central Park


Sumber : http://ciputraworldsurabaya.com/ Sumber :
https://www.centralparkjakarta.com/directory-
map/

Villamarina
Sumber : Archdaily.com

Pada ketiga bangunan yang dianalisa ini yaitu Ciputra World


Surabaya, Central Park, Vilamarina memiliki building form yang
mengikuti bentuk tapak, dan tidak bermetaforkan sesuatu.
Adanya tower-tower merupkan suuatu typical dari sebuah
bangunan yang memiliki fungsi Hunaia vertikal (Apartement).
Bentuk tower dari ketiga bangunna ini memiliki bentuk awal

24
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
suatu balok dan mengalami transformasi desain yang dilakuknan
modifikasi sehingga bentuk awal yang hanya berbentuk balok
tidak monoton.
Pada Ciputra World Surabaya tower yang memiliki bentu
utama sebuah balok yang di modifikasi ini mememiliki banyak
jumlah tower. Setiap tower berbeda merk dengan tower lainnya,
ada kantor, hotel dan Apartemen. The Vertu Apaartemen 15
lantai, Sky recindence 5 lantai, VieLoft Next Level SOHO 20
lantai, Ciputra World Office 30 lantai, dan Super Penthouse
Apartemen 56 lantai.
Pada podium Central Park dengan building form berbentuk
melengkung yang bertujuan agar bangunan memiliki
orientasiterhadap Plaza, ruang public dan area hijau yag ada di
tapak. Bentuk dan skyline dapat tercipta dengan adanya
ketinggian pada massa banguunan ini yaitu 56 Apartemen, 42
Perkantoran, 9 Mall, 12 Hotel dengan kapasitas parkiran 6000
mobil.

Tabel 2. 4 Studi Banding Building Form

Objek Studi Banding

Klasifikasi Kesimpulan
Ciputra World Surabaya Central Park Vilamarina

 The Vertu Apaartemen Menyesuaikan


15 lantai dengan
 56 lantai  12 lantai
 Sky recindence peraturan
Apartemen Apartemen
Ketinggian 5 lantai perundangan-
 42 lantai dengan 10
massa  VieLoft Next Level undangan
Perkantoran Tower
bangunan SOHO mengenai
 9 lantai Mall1  4 lantai
20 lantai pembangunan
 2 lantai Hotel Mall
 Ciputra World Office pada lokasi
30 lantai tapak

25
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
 Super Penthouse
Apartemen 56 lantai.
 6 lantai Mall
Mayoritas
tower dengan
Tower : Tower :
fungsi hunian
Bentuk Tower : Persegi panjang Persegi Persegi
memilki bentk
bangunan vertikal panjang panjang
massa peregi
vertikal vertikal
panjang
vertikal

E. Aestetic Desain
Aestetic Desain sangat pekat berhubungan dengan fasad
pada bangunan, fasad bangunan merupakan penampakan luar
pada bangunan yang biasanya mengekspresikan bangunan itu
terhadap kawasan dan mengandung unsur estetika yang
menyesuaikan pada fungsi bangunan.
Ciputra World Surabaya memilki fasad seperti hunian
vertikal pada umumnya, balkon tersusun linear memanjang ke
bawah dengan penggunaan kaca sebagai pagar balkon agar
menonjolkan kesan minimalis pada fasad apartemen ini, terdapat
dinding di tengah apartemen dan didesain jendela memanjang
secara vertikal.
Gambar 2. 8 Fasad Ciputra

Sumber : http://ciputraworldsurabaya.com/

26
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Fasad pada podium Central Park menggunakan second skin
yang melingkar mengikuti bentuk groundfloor, second skin di
letakan menyelimuti massa bangunan dan memiliki tinggi yang
melebihi tinggi podium untuk menambahkan kesan aestetic pada
podium. Podium juga didesain dengan adanya beberapa balkon
yang memiliki fungsi sebagai outdoor untuk restoran dengan
material kaca. Sementara untuk tower Apartemen didesain
jendela dan balkon secara vertikal memberikan kesan minimalis.

Gambar 2. 9 Fasad Central Park

Sumber : https://www.centralparkjakarta.com/directory-

Fasad pada Vilamarina terlihat sangat minimalis hanya


didesain dengan kaca-kaca yang memiliki warna biru dan hijau
dan disusun selang seling menambah kesan estetika pada fasad
podim dan tower, bentuk yang tercipta pada bangunan ini murni
dari bentuk denah tanpa sentuhan second skin.
Gambar 2. 10 Villamarina

Sumber : Archdaily.com

27
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Tabel 2. 5 Studi Banding Aestetic Design

Objek Studi Banding

Klasifikasi Ciputra World Kesimpulan


Central Park Vilamarina
Surabaya

Mayoritas Podium
menggunakan Second
 Podium :  Podium :  Podium : skin
Second skin Second skin Kaca Sedangkan Mayoritas
Fasad
 Tower :  Tower :  Tower : Tower hunian vertikal
Balkon kaca Balkon kaca Balkon kaca memiliki Balkon kaca.
Merancang bangunan
dengan

F. Fasilitas
Fasilitas merupakan sebuah sarana dimana memiliki nilai
yang sangat penting dalam suatu bangunan. Terutama bangunan
hunian yang tidak akan luput dari fasilitas, terciptanya fasilitas
pada hunian bertujuan agar meningkatkan kualitas hidup
penghuni bangunan tersebut, semakin banyak memiliki fasilitas
penunjang maka akan semakin tinggi kualitas yang ditawarkan
dan nilai jual.

Tabel 2. 6 Studi Banding Fasilitas

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan

Adapun beberapa
Ciputra World
Central Park Vilamarina fasilitas utama
Surabaya
yang dapat
Fasilitas  Swimming  Gym  Gym menunjang
pool lantai 7  Tempat Parkir  Kolam kebutuhan
 Fitness area
Basement penghuni
renang
 Cafes
 Jacuzzi  Supermarket Aparatemen
 Car Park

28
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
 Sauna  Arena Bermain  Public space ialah:
 Lounge Anak-anak  Parkir  Kolam Renang
 Taman Umum
 Games room basement  Parkiran
 Tempat
 Jogging track  Parkir luar  Lounge
Antar/Jemput
 Children’s  Eateries  Lounge  Wi-Fi
playground  Pusat Kebugaran  Taman
 Garden
 Ruang Acara
 BBQ area  Keamanan
 Ruang  Wi-Fi
 Tennis court Permainan 24jam
 Gazebo  Karaoke  Mini Market
 Garden.  Lift lobby  Lift
 Jalur
 Ruang Acara
Refleksiologi
 Keamanan 24
 Keamanan 24
Jam Jam
 Wi-Fi
 Kolam Spa
 Kolam Renang
 Supermarket
 Wi-Fi

2.2 Tipologi Arsitektur Eco-Tech


Eco-Tech merupakan perpaduan kata antara Ekologis dan Teknologi.
Menurut Niomba Eco-Tech Architecture adalah sebuah metode perancangan
yang mengaitkan dan menyelaraskan lingkungan dan berlandaskan kepedulian
tentang konservasi lingkungan global dengan penekanan pada efisiensi energy
pemakaian lahan dan pengolahan sampah efektif dalam tatanan arsitektur.

2.2.1 Studi Banding


Adapun Studi banding pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui
apa saja karakteristik yang dimiliki oleh bangunan yang menerapkan
konsep Eco-Tech, berikut bangunan yang di analisa: Yongjia
Gymnasium, Goodwood Recidence Apartemens Singapore, Citra Lake
Suites, Rasunami Wargi Bandung, Green Pramuka Apartemen,
Menurut Slessor (1997), kajian bangunan Eco-Tech dilihat dari
beberapa pengelompokan konsep bangunan Eco-Tech.

A. Structural Expression
Bangunan Sport center ini menerapkan pendekatan Eco
Technology (Eco-Tech). dapat dillihat pada struktur yang dipakai
bangunan ini menerapkan sistem Structural Expression, dimana pada
stuktur bangunan ini yang memiliki desain yang seakan seperti

29
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
bunga atau kayu beranting. Selain memenuhi fungsi utama sebagai
struktur ini juga dapat memenuhi fungsi aestetik suatu bangunan
Gambar 2. 11 Yongjia Gymnasium yang menerapkan
Structural Expresion.

Sumber : www.google/image

Sedangkan untuk Goodwood Recidence Apartemens Singapore dan


Citra Lake Suites yang memiliki fungsi Hunian atau memiliki
tipologi bangunan Tower biasanya tidak menerapkan konsep
Struktural Expresion. Karena lebih mengutamakan fungsi dari
bangunan itu tersendiri.
Pada bangunan Principe Felipe yang memiliki fungsi yaitu
museum sain dan teknologi ini menerapkan konsep Structural
Expression. Material utama yang digunakan pada struktur bangunan
ini merupakan beton yang dilapisi cat putih, struktur di bentuk
bracing-bracing menyerupai diamond, berfungsi untuk menyalurkan
beban dari atap lalu di terima oleh baja rangka atap. Salah satu
kelebihan rangka beton adalah dapat didesain berbagai macam
ukuran dan bentuk.
Gambar 2. 12 : Principe Felipe yang menerapkan Structural Expresion.

Sumber : http://www.valencia-cityguide.com/tourist-
attractions/museums/museo-de-las-ciencias-principe-felipe.html

30
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
World Trade Center Station, merupakan bangunan dengan fungsi
Stasiun di New York. Santiago Calatrava merupakan Arsitek yang
mendesain bangunan ini. Bangunan ini menerapkan konsep Structural
Expression dimana desain struktur yang dirancang memiliki bentuk
metafora burung, hal ini tentu menjadi identitas bangunan ini.
Memiliki material baja pada kerangka atap dan struktur, pada bagian
bawah dan pondasi menggunakan material beton dengan tetap dilapisi
cat putuh agar terlihat indah pada fasad.

Gambar 2. 13 World Trade Center Station yang menerapkan Structural Expresion.

Sumber : https://www.archdaily.com/783965/world-trade-center-transportation-hub-santiago-calatrava

Tabel 2. 7 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Structural Expression

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Kajian bangunan World Trade Kebanyakan
Yongjia Principe
eco-tech dengan Center bangunan dengan
Gymnasium Felipe
mengedepankan Station fungsi Hunian tidak
bentuk bangunan menerapkan
dengan struktur Struktural
Menerapkan Menerapkan Menerapkan
yang canggih dan Expresion. Struktur
terintegrasi oleh Struktural Struktural Struktural
ini banyak di
alam. Expresion Expresion Expresion
temukan di
pada pada struktur Pada struktur
bangunan yang
struktur dan fasad dan fasad
memiliki atap
bentang lebar.

31
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
B. Sculpting with Light
Dapat terlihat adanya sky light pada fasad bangunan sport center
ini yang memanfaatkan cahaya matahari untuk pencahayaan alami di
dalam bangunan ini tentu menggunakan sistem Sculpting with Light,
tidak hanya untuk memenuhi fungsi utama namun ini dapa
memenuhi aspek Aestetika bangunannya.
Gambar 2. 14 Yongjia Gymnasium yang menerapkan Sculpting with Light.

Sumber : https://www.archdaily.com/134960/yongjia-gymnasium-
swimming-pool-competition-idea-image-institute-of-architects

Dapat terlihat pada fasad bangunan World Trade Center Station yang
didominasikan oleh struktur baja dan lapisan kaca sebagai material
utama, hal ini bertujuan agar bangunan ini dapat memanfaatkan sinar
matahari sebagai pencahaya alami. Cahaya matahari dapat masuk ke
dalam bangunan bahkan hingga rel kereta bawah tanah. Tentunya
World Trade Center Station ini menerapkan sistem Sculpting with
Light.
Gambar 2. 15 World Trade Center Station yang menerapkan Sculpting with Light.

Sumber : http://www.valencia-cityguide.com/tourist-
attractions/museums/museo-de-las-ciencias-principe-felipe.html

32
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Pada Principe Felipe terdapat adanya kaca sebagai pelindung yang
transparan, bagian fasad didominasikan oleh kaca dan struktur yang
berpola mengulang membuat kaca di desain terus menerus tanpa
jendela, tujuan dari desain ini adalah agar bangunan dapat
memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami.

Gambar 2. 16 Principe Felipe yang menerapkan Sculpting with Light.

Sumber : http://www.valencia-cityguide.com/tourist-attractions/museums/museo-de-
las-ciencias-principe-felipe.html

Tabel 2. 8 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Sculpting With Light

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Bangunan Yongjia Goodwood Principe Rata – Rata
Eco-Tech Gymnasium Recidence Felipe Bangunan yang
focus pada berkonsepkan
sistem Sculpting with Light
pencahayaan, bertujuan untuk
dimana memanfaat kan
Menerapkan Menerapkan Menerapkan
bangunan sumber cahaya
Sculpting with Sculpting with Sculpting with
dengan matahari agar dapat
Light, Dengan Light, Dengan Light, Dengan
memanfaatkan berguna dan
memanfaatkan memanfaatkan memanfaatkan
cahaya alami menguntungkan
pencahaayaan pencahaayaan pencahaayaan
untuk serta menghemat
alami. alami. alami.
membantu energy pada
bangunan. Rata-rata
bangunan
berkonsepkan ini

33
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
penerangan memiliki spesifikasi
interior kaca dengan
menangkal panas
matahari namun
tetap meneruskan
cahayanya.

C. Energy Metters
Dalam rangka mengurangi adanya kebutuhan listrik dan air yang
berlebih untuk menyiram tanaman dan area hijau di sekitaran
Apartemen, Goodwood Recidence merancang sistem irigasi yang
berfungsi untuk menampung air hujan menggunakan sistem yang
otomatis mengalirkan sekaligus menyimpan air di bawah tanah.

Gambar 2. 17 Goodwood Recidence yang menerapkan Energy Metters

Gambar : Goodwood Recidence yang menerapkan Energy Metters

Sumber : https://www.archdaily.com/472471/goodwood-residence-woha

Sistem sanitasi pada Rasunami Wargi menerapkan sistem Energi


Metters, dengan tujuan menghemat air dan listrik sitem yang di
terapkan oleh bangunan adalah dengan menyerap air hujan dengan
cara disaring kemudian di tampung, agar dapat dimanfaatkan oleh

34
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
penghuni rusun. Olahan air hujan ini dimanfaatkan untuk air closet,
menyiram tanaman, dan air kran untuk mencuci.

Gambar 2. 18 Rasunami Wargi yang menerapkan Energy Metters

Sumber : https://www.archdaily.com/472471/goodwood-residence-woha

Gedung pabrik II Bio Farma, menghemat energy nya hingga 40%,


karenan bangunna ini menerapkan konsep Energy Metters dengan
memanfaatkan sinar matahari menggunakan solar sell, untuk
pengendalian konsumsi energy listrik dan sistem pencahayaan,
seperti penggunaan lampu LED yang menggunakan sensor gerak
untu mengaktifkan lampu tersebut.
Gambar 2. 19 Gedung pabrik II Bio Farma yang menerapkan Energy Metters

Sumber : https://integriti.web.id/bangunan-hemat-energi-di-indonesia/

35
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Tabel 2. 9 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Energy Metters

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Gedung Rasunami Rata – Rata Bangunan
Goodwood
pabrik II Bio Wargi yang berkonsepkan
Recidence
Farma Bandung energy metter memiliki
tujuan agar menghemat
Efisiensi energy
Menerapkan penggunaan energy pada
menjadi focus
Energy Menerapka bangunan. Banyak dari
pada bangunan Menerapkan
Metters n Energy bangunan berkonsepkan
berkonsep Eco- Energy
dengan Metters ecotech menghemat
Tech Metters
memanfaatkan dengan energy listrik dan air.
dengan
sinar matahari adanya Selain menghemat energy
adanya
yang penampung ini juga dapat
penampunga
menggunakan an air memanfaatkan sumber
n air hujan.
sistem solar hujan. daya alam yang ada, agar
sell. memiliki guna yang
menguntungkan.

D. Urban Responses
Pada Goodwood Recidence adanya hubungan antara bangunan
dengan lansekap. Area hijau yang di desain tidak hanya memenuhi
kebutuhan RTH saja namun juga dapat memaksimalkan fungsinya
sebagai resapan air dan adanya sebuah bulevar dengan deretan
pepohonan mengarah dari pintu masuk perkebunan ke halaman
besar, yang diapit oleh apartemen dan memiliki kolam renang,
clubhouse dan area rumput, juga adanya rooftop garden.
Gambar 2. 20 Goodwood Recidence yang menerapkan Urban Responses

Sumber : https://www.archdaily.com/472471/goodwood-residence-woha

36
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Pada desain Citra Lake Suites menerapkan konsep Urban
Responses hal ini ditandai oleh adanya danau di sekitaran apartemen,
hal ini tentu merespon deasin kota itu dengan adanya danau namun
tetap bisa menciptakan hunian. Apartemen ini tentunya memiliki
area hijau yang sangat menunjang para penghuni, area hijau pada
tapak dan area hijau pada setiap unit kamar.
Gambar 2. 21 Citra Lake Suites yang menerapkan Urban Responses

Sumber : www,google/image

Apartemen Green Pramuka menerapkan konsep Urban Responses


dimana bangunan apartemen ini terintegrasi langsung oleh green
area. Hubungan langsung antara perancangan dengan kawasan hijau
yang difasilitasi untuk umum, dengan luas kawasan 12,9H, 80% atau
berkisar 10H dari luasanya dialokasikan untuk RTH yang dirancang
dan dikembangkan untuk area hijau, public space, area tematik.
Gambar 2. 22 Green Pramuka yang menerapkan Urban Responses

Tabel 2. 10 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Urban Responses

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Bangunan Goodwood Bangunan
Eco-Tech Green Pramuka Citra Lake Suites
Recidence dengan konsep

37
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
berpacu pada Urban
Menerapkan
konteks Menerapkan Menerapkan responses
Urban Responses
lingkungan Urban Responses Urban Responses
dengan bangunan
kota atau dengan bangunan dengan bangunan
yang terintregasi
dengan yang terintregasi yang terintregasi
oleh green area
merespon oleh green area oleh green area
dan danau
desain kota.

E. Making Connection
Pada Goodwood Recidence terinspirasi oleh pola tekstil tenun
tradisional Asia dan anak ayam bambu gulung dari rumah-rumah
kolonial hitam dan putih di sekitarnya.
Turning Torso, yang mempunyai fungsi sebagai kantor dan
apartemen sewa ini memiliki metafora bentuk bangunan yang
terinspirasi dari tubuh manusia yang dilengkungkan. Calatrava
menyebutkan bahwa tujuannya agar bangunan mengedepankan aspek
aestetika dan tidak hanya bangunan yang menempel diatas bumi
namun bangunan yang menari diatas bumi.

Gambar 2. 23 Turning torso yang menerapkan Making connection

Sumber : https://www.researchgate.net/figure/Santiago-Calatrava-Malmoe-Turning-Torso-2005_fig2_265140614

World Trade Center Station, merupakan bangunan dengan fungsi


Stasiun di New York. Santiago Calatrava merupakan Arsitek yang
mendesain bangunan ini, bangunan ini didesain dengan tujuan untuk

38
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
membangkitkan semangat dan menginspirasi para penduduk kota
New York dengan desainnya yang menyerupai burung yang hendak
akan terbang. Seakan akan sedang membentangkan sayapnya.
Gambar 2. 24 World Trade Center Station yang menerapkan Making connection

Sumber : https://www.archdaily.com/783965/world-trade-center-transportation-hub-santiago-calatrava

Tabel 2. 11 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Making Connection

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Fokus pada Goodwood World Trade Memiliki bentuk
sistem ini adalah Turning Torso
Recidence Center Station bangunan yang
membuat
hubungan antara bermetaforkan
desain dengan Pola Pola tubuh Pola burung yang
sesuatu dapat dilihat
lingkungan atau
tekstil manusia yang melebarkan
dengan analogi pada denah maupun
bentuk. tenun dilengkungkan sayap
tampak

F. Civic Symbolism
World Trade Center Station, merupakan bangunan stasiun bawah
tanah dengan desain bentuk menyerupai burunng yang hendak
terbang. Bangunan ini juga didominasikan oleh material kaca dan
baja putih hal ini merupakan suatu identitas bangunan stasiun bawah
tanah di New York ini. Maka dari itu bangunan ini tentu menjadi
landmark pada lokasi dia terbangun.
Gambar 2. 25 World Trade Center Station yang menerapkan Civic Symbolism

Sumber : https://www.archdaily.com/783965/world-trade-center-transportation-hub-santiago-calatrava

39
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Tabel 2. 12 Studi Banding Pendekatan Eco-Tech Civic Symbolism

Teori Objek Studi Banding Kesimpulan


Desain yang World Trade Goodwood Citra Lake
mengangkat Civic Symbolisme
Center Station Recidence Suites
bangunan menjadi merancang bangunan

simbolik pada yang menjadi cirikhas


Menerapkan
kawasan dan dan meninggalkan
Civic - -
memiliki arti atau kesan yang tidak
Symbolisme
makna tersendiri mudah dilupakan.

2.2.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ini adalah bahwasanya
bangunan yang berkonsepkan Eco-tech tidak semuanya menerapkan
Unsur-unsur yang ada dalam teori konsep pendekatan ini. Dapat
mengimplementasikan beberapa aspek dari unsur tersebut, desain akan
disesuaikan oleh kebutuhan fungsi yang akan di rancang dan sesuai
oleh respon terhadap kawasan, iklim dsb.

2.3 Lokasi Perancangan


Lokasi Tapak terletak di samping jalan Toll Jakarta-Cikampek (Jalur
Pantura) Jaticempaka, Kota Bekasi – Jawa Barat dengan luas lahan ± 5.2 Ha.
Lokasi ini Terintegrasi oleh Stasiun LRT yang berada tepat di depan tapak ini
membuat pembangunan Kawasan Mixed-Use (Apartemen dan Komersil) akan
dirancang dengan basis TOD. Kontur yang ada pada tapak terbilang relative
datar maka sangat strategis untuk dirancang bangunan tinggi dan area
komersial.
Gambar 2. 26 Lokasi tapak Jaticempaka, Bekasi

.Sumber : Goolgle Earth

40
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Batasan lahan, Sebelah Utara : Rumah Warga, Sebelah Timur : Jl.
Jatibening dan Rumah Warga, Sebelah Selatan : Jl. Toll Jakarta-Cikampek,
Sebelah Barat : Rumah Warga. Data Lokasi : Luas Lahan : 52.000m² (± 5.2
Ha), KLB : 6, KDB : 50%, KDH : min 20%. (Sumber : LD Perda Nomor 05 Tahun 2016 RDTR
2015-2035). Suatu perancangan bangunan tentu akan di pengaruhi juga oleh iklim
pada lokasi proyek terbangun, hal tersebut dapat mempengaruhi fasad maupun
struktur pada bangunan. Indonesia beriklim Tropis, begitupula Bekasi. Dengan
Suhu rata rata 28ºC, Kecepatan angin 5 km/h, Kelembaban 90%.

Kondisi Tapak :
Gambar 2. 27 Lokasi tapak Jaticempaka, Bekasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Gambar 2. 28 Kondisi Tapak

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Lokasi tapak terletak di samping Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tapak


dapat di akses melalui jalan utama yaitu Jl.Kapin Raya, Kampung Baru,
Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi. Jalan menuju ke tapak dari tol Jakarta-
Cikampek keluar pintu gerbang tol Becakayu.
Gambar 2. 29 Peta Jaticempaka, Bekasi.

Keterangan :
1. 1. Pintu Masuk Tol Becakayu
2. Pintu Keluar Becakayu
3. Jl.Kapin Raya, Kampung Baru. (Jalan
Utama)
4. Stasiun LRT Jaticempaka
5. Rest Area Tol Cikampek
6. Merah : Toll Jakarta-Cikampek
7. Biru : Jalan Raya Kalialang

Sumber : Dokumentasi Pribadi 41


PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021
Potensi, Perkembangan Kota Bekasi sangatlah pesat ini membuat Kota
Bekasi termasuk Kota Megapolitan di Indonesia. Kota Bekasi didominasikan
oleh Area Perumahan, Komersil dan Industri. Hal ini membuat kota bekasi
merupakan kota yang tepat untuk dibangunnya hunian vertikal dan area
komersil, kemajuan kota ini juga berpengaruh terhadap harga tanah yang
mengalami lonjakan pesat, sangat mahal untuk di bangun sebuah perumahan.

Alasan mengapa kawasan ini berpotensi menjadi Apartemen dan Area


komersial :
1. Lokasi strategis berada di samping jalan Tol Jakarta –
Cikampek
2. Pada depan tapak lokasi pembangunan terdapat Stasiun LRT
Jaticempaka.

42
PERANCANGAN MIX-USE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-
TECH TERINTEGRASI TOD DI JATICEMPAKA BEKASI-AFRILLIA RATNA FERENITA, 2021

Anda mungkin juga menyukai