Anda di halaman 1dari 8

TUGAS APRESIASI BUDAYA

HUBUNGAN ANTARA SENI DAN AGAMA

OLEH:

NI LUH PUTU ANGGI YUNITA DEWI

NIM : 20200230014

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NGURAH RAI

2023
HUBUNGAN ANTARA SENI DAN AGAMA

Budaya merupakan cara hidup yang berkembang pada sebuah kelompok dan
kemudian diwariskan pada generasi selanjutnya secara turun-temurun. Menurut Edward
Burnett Tylor (1832-19721), kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan
menurut Koentjaraningrat (1923-1999), mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Menurut Clyde Kay Maben Kluckhohn dalam Universal Categories of


Culture (1953), ada 7 unsur kebudaayan yaitu, sistem bahasa, pengetahuan, organisasi
kemasyarakatan, teknologi, ekonomi, religi, dan kesenian.

1. Bahasa adalah sistem yang dijadikan perlambangan untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain.
2. Pengetahuan merupakan segala hal yang diketahui oleh manusia.
3. Organisasi Kemasyarakatan adalah sistem yang muncul dari kesadaran manusia
kalau mereka punya kekurangan, sehingga membutuhkan bantuan manusia lain.
4. Teknologi adalah segala sesuatu yang mencakup peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi ini berguna untuk
memudahkan kehidupan masyarakat.
5. Ekonomi, dalam sistem ekonomi, terdapat produksi, distribusi dan konsumsi. Sistem
ini sering juga disamakan dengan mata pencaharian
6. Religi, sistem religi disebut juga kepercayaan.
7. Kesenian adalah tempat di mana masyarakat bebas mengekspresikan dirinya. Contoh
dari kesenian adalah tari taerah, lagu daerah, dan seni rupa berupa lukisan atau
pahatan.

Jika dikaitkan antara seni dan agama makan akan saling berhubungan. Karena setiap
karya yang dihasilkan manusia
Adapun beberapa contoh hubungan antara kesenian dengan agama, yaitu ;

1. Patung Ganesha

Gambar. Patung Ganesha


Sumber:Agoda.com

Ganesha adalah salah satu Dewa dalam agama Hindu dan banyak dipuja
oleh umat Hindu. Biasanya patung Dewa Ganesha ini ditemui di jalan masuk menuju
rumah masyarakat Bali, yang dipercayai sebagai Dewa pelindung, Dewa penolak
bala/bencana. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum
dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan"
(Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa
kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan
dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.

Selain itu Ganesha juga disebut ganapatya, pemimpin para gana, murid-murid
Dewa Siwa. Ganesha dianggap sebagai panglima tinggi diantara jajaran ketentaraan
Dewa Siwa. Karena itu Ganesha juga dikenal juga sebagai dewa perang. Wujud lain
nya adalah sebagai Skanda yang terkenal, lalu Sanmatura (beribu enam orang), ada
kisahnya yang tersendiri, kemudian beliau juga dikenal dengan sebutan sakral seperti
Kartikeya, Brahma-sasta, Gangeya (putra Gangga) dan Swaminatha (pewaris
ayahnya).Ganesha memiliki 4 tangan atau disebut juga catur biuja. jumlah tangan
empat membawa danta, aksamala, parasu, mangkok yang berisi air (ganesa India),
Indonesia kosong (tanpa air). Dari keempat tangan, tangan yang di depan sebelah
kanan membawa gading yang patah (ekadanta). Ada juga arca yang digambarkan utuh
dan ada juga yang digambarkan patah. Patahan gading itu dapat digunakan ganesha
untuk membunuh musuhnya.

Tangan sebelah kanan belakang membawa tasbih, sementara tangan kiri


belakang membawa kapak. Sebagaimana penggambaran arca dewa lainnya, arca
patung Ganesha memiliki lingkaran suci atau cahaya di belakang kepalanya, dalam
bahasa sansekerta disebut Sirascakra (sira berarti kepala, cakra berarti roda atau
lingkaran). Namun demikian arca Ganesha ada yang digambarkan dengan sandaran
dan tanpa sandaran. Bila ditempatkan di tengah relung candi biasanya tidak memiliki
sandaran. Ganesha juga memiliki tali kasta atau Upawita ular, selain itu juga
dilengkapi dengan kalung, kelat bahu, gelang tangan dan gelang kaki.

Bentuk kepala gaja, bentuk kepala gajah mewakili dari sebuah pemikiran yang
cerdas atau otak yang besar dalam terjemahan gampangan nya, sebab dalam
penggambarannya sesuatu yang besar digambarkannya biasanya sangat berlebihan.
Telinga gajah, telinga gajah berarti peka terhadap semua informasi artinya dapat
menyerap semua informasi terlepas benar atau salah nya informasi tersebut, telinga
yang lebar menggambarkan penyerapan informasi dari khalayak umum (dari semua
sisi). Mata gajah, mata gajah yang terlihat sempit atau menyipit melambangkan penuh
perhatian pada segala hal. Hidung gajah, melambangkan kemampuan memprediksi
jauh kedepan sebab kan kalo punya belalai panjang kalo mencium bau sesuatu kan ga
perlu sampai jongkok atau mengerakkan bandan. Berbadan gemuk, artinya memilki
data yang cukup buaaaanyak sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.

Sehingga dalam hal tersebut dapat disimpulkan, menurut masyarakat Bali


khususnya agama Hindu, mempercayai Dewa Ganesha sebagai Dewa kecerdasan,
kebijaksanaan dan Dewa pelindung yang dapat memberikan perlindungan bagi
pemilik rumah jika meletakkan patung Dewa Ganesha pada jalan masuk menuju
rumah dan mengupacarainya, ini menunjukkan adanya hubungan antara agama/religi
dengan kesenian, sedangka jika patung ini hanya di letakkan tanpa diupacarai maka
patung ini hanyalah sebuah karya seni.

2. Tari Barong Bali

Gambar : Barong
Sumber : Agoda.com

Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni


pertunjukan Bali. Tari Barong bahkan menjadi seni pertunjukan yang sangat populer
di Bali, dan sudah diakui oleh UNESCO. Barong merupakan sebuah tarian tradisional
Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu
atau dua orang untuk menarikannya. Kesenian ini merupakan sarana dan pelengkap
dalam ritual keagamaan. Selain itu tari Barong juga dipertunjukkan untuk menarik
minat wisatawan dan menunjang dalam sisi ekonomi masyarakat Bali, pada seni
pertunjukan, terdapat sebuah seni tari yang dikenal sebagai tari Balih-balihan yang
merupakan tarian berfungsi sebagai sarana hiburan. Salah satu tari Balih-balihan
adalah tari Barong. Tari Barong Bali merupakan salah satu tari yang menggunakan
topeng dan kostum. Perwujudan dari topeng-topeng dan kostum tersebut
melambangkan mahluk mitologi, yang dipercayai oleh masyarakat Bali yaitu Barong
Ket dan Rangda. Nama Barong berasal dari kata Jawa kuno Bharawang yang berarti
beruang dan dikenal dengan nama Barong (Agung, 1982, h.41). Barong dapat
dibedakan dari bentuk topengnya, seperti Barong Ket yang baik berbentuk Nyinga
atau Singa. Bentuk muka Barong ini menandakan sifat galak dan buas walaupun dia
mencerminkan sifat kebaikan. Pada bentuk raksasa atau Rangda menyerupai bentuk
raksasa, juga terkesan menakutkan dan galak.
Pementasan tari Barong Bali mempunyai banyak makna, baik dari segi alur
cerita, kostum, atribut dan properti yang digunakan dipanggung, maka dari itu
seringkali masyarakat yang menyaksikan pertunjukan tari Barong Bali, hanya
menikmati keseniannya saja tanpa tahu makna dari pertunjukkan tari Barong Bali,
dikarenakan makna yang diberikan pada pertunjukkan tari Barong Bali dilakukan
secara tersirat dan adanya anggapan pada masyarakat bahwa tari Barong Bali sebagai
mahluk yang menakutkan saja, bahkan saat ini penari Barong tidak mengetahui arti
dari atribut Barong Bali itu sendiri.

Sedangkan dilihat dari segi kepercayaan mitologi Bali, Barong merupakan


salah satu tokoh berwujud singa. Tokoh ini dianggap sebagai raja roh yang mewakili
kebajikan, atau dikenal juga sebagai "malaikat pelindung". Dilansir dari laman
Kemdikbud.go.id, ada dua versi mengenai sejarah keberadaan kesenian Barong khas
pulau dewata ini. Pendapat pertama menyebutkan Tari Barong diperkirakan muncul
sebelum abad ke- 16, dan terus berkembang hingga saat ini. Tari Barong mulai masuk
ke Bali bersamaan dengan penyebaran agama Hindu. Sedangkan, para ahli
menyatakan Tari Barong merupakan kesenian asal Tiongkok yang di bawa ke Bali.
Sebab, dalam catatan sejarah, Raja Jayapangus disebut memiliki istri yang berasal
dari Tiongkok. Ketika sang raja dan istrinya itu meninggal dunia, rakyat Bali
melakukan penghormatan dengan membuat simbol Barong Landung. Para ahli juga
berpendapat bahwa kesenian Barong bukan lahir di tanah pulau dewata ini. Hal itu
disebabkan kebudayaan Hindu di Bali banyak terpengaruh oleh budaya asing, seperti
India dan Tiongkok. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kesenian Barong
merupakan perkembangan dari Barong Ponorogo atau Reog. Pendapat ini dibuktikan
dengan bentuk mahkota merak atau kucingan pada topeng Rangda. Masyarakat Bali
meyakini Tari Barong dapat mengusir penyakit yang diakibatkan oleh roh jahat atau
leak yang suka mengganggu manusia. Bagi masyarakat di Bali, Tari Barong
merupakan kesenian sakral yang memiliki posisi tinggi dan setara dengan kekuasaan
dewa Hindu. Seiring perkembangan zaman, tarian ini mengalami modernisasi dari
fungsi sebelumnya. Saat ini, kesenian tari tradisional Barong banyak dimanfaatkan
untuk hiburan dan memikat wisatawan. Meski demikian, terdapat sedikit gesekan
antara pihak yang memanfaatkan tari Barong untuk wisata dan hiburan dengan
seniman serta pemangku adat. Tari Barong yang digunakan untuk adat bersifat sakral
dan pementasannya berbeda dengan pertunjukan hiburan atau wisata. Perbedaannya
ada pada pelaksanaan, kepemimpinan, aktor, waktu, wadah, gerakan, cerita, serta tata
cara ritual tari Barong. Dalam perkembangannya, tari Barong memiliki beberapa jenis
dengan ciri khas masing-masing. Barong Ket Barong Ket atau Keket merupakan
tarian Barong yang pementasannya paling umum diselenggarakan di Bali. Adapun
bentuk tarian Barong ini merupakan perpaduan antara macan, singa, naga, dan sapi.
Pada setiap pementasan, Barong umumnya dipasangkan dengan randa yang
merupakan sosok menyeramkan sebagai simbol kejahatan. Adapun ceritanya adalah
pertempuran abadi antara kebaikan dan keburukan yang diiringi musik tradisional.
Kemudian Barong Bangkal atau Bangkung memiliki bentuk yang mirip dengan babi.
Kata bangkal berasal dari bahasa Bali, yang memiliki makna babi jantan. Sementara
itu, Bangkung memiliki makna babi betina dewasa. Biasanya, tari Barong Bangkal ini
digelar setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan. Perayaannya berupa ngelawang
atau Barong diarak keliling desa dengan diiringi musik tradisional gamelan Batel.
Selanjutnya Barong Macan Tarian, Barong Macan ini memiliki kesamaan dengan
Barong Bangkal yang dilakukan dengan cara berkeliling. Adapun bentuk dari
barongnya adalah macan yang sesuai dengan namanya. Biasanya, setiap pementasan
tari Barong Macan dilengkapi dengan drama tari, seperti arja atau opera tradisional
Bali. Barong Asu Seperti dengan namanya, Barong Asu memiliki bentuk yang mirip
dengan anjing. Barong jenis ini termasuk langka dan hanya dilaksanakan di beberapa
desa di Tabanan dan Badung. Tarian ini dilaksanakan secara berkeliling dengan
diiringi musik tradisional Bali, seperti gamelan batel, tetamburan, atau baleganjur.
Selain itu, masih ada beberapa jenis tari Barong lainnya, seperti, Barong Gajah
Barong, Landung Barong Brutuk, Barong Nongnongkling, dan Barong Kedingkling.
Karakteristik pementasan tari tradisional Barong adalah penggunaan topeng serta
kostum yang menggambarkan wujud hewan atau raksasa sebagai pelindung. Masing-
masing jenis tari barong mengangkat cerita dan cara menari yang berbeda-beda. Jenis
tarian Barong yang terkenal adalah barong ket karena memiliki kostum dan gerakan
tari yang lengkap. Tarian ini dikemas dalam sebuah drama cerita tradisional tentang
pertempuran kebaikan dan kejahatan.

Sehingga dapat disimpulkan tarian Barong Bali diyakini oleh masyarakat Bali
dapat mengusir Roh jahat jika dipertunjukkan dengan menggunakan properti atau
atribut khusus serta diupacarai, sedangkan jika tarian yang ditarikan untuk menarik
wisatawan maka tarian itu hanyalah karya seni untuk hiburan.
1. https://kids.grid.id/read/473180853/7-unsur-dalam-kebudayaan-contoh-serta-
penjelasannya?page=all - Diakses pada 16-3-2023
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5725690/5-pengertian-kebudayaan-menurut-
para-
ahli#:~:text=Pengertian%20Budaya%20Menurut%20Para%20Ahli&text=Menurut%2
0Tylor%2C%20kebudayaan%20adalah%20sistem,oleh%20manusia%20sebagai%20a
nggota%20masyarakat. - Diakses pada 16-3-2023
3. https://ruangkumemajangkarya.wordpress.com/2011/11/25/ganesha-simbolisasi-
tentang-kecerdasan/ - Diakses pada 16-3-2023
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Ganesa - Diakses pada 16-3-2023
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Barong_Bali - Diakses pada 16-3-2023
6. https://katadata.co.id/intan/berita/6311a4cdaa0c3/tari-tradisional-barong-khas-bali-
begini-makna-filosofisnya - Diakses pada 16-3-2023
7. https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2332/7/UNIKOM_I%20Made%20Bagus%20B
_8.%20BAB%20I.pdf – Diakses 16-3-2023
8. https://baliexpress.jawapos.com/balinese/19/11/2017/tak-patut-ganeshajaga-pintu-
gerbang-begini-alasannya/ – Diakses 16-3-2023

Anda mungkin juga menyukai