Anda di halaman 1dari 13

KEBUDAYAAN

HINDU
Oleh :

SARTIKA (1908010040)
Sejarah Kebudayaan Hindu
Agama Hindu dan berkembang di Indonesia antara abad VII--XV Masehi, dan kebudayaan materi
yang mereka tinggalkan kebanyakan adalah tempat-tempat suci yaitu candi, stupa, gua penapaan dan
kolam suci (patirthan) ,langgam,keraton. adapun seni rupa ukir,contoh,patung/arca,relief,makara,
seni pertunjukan.contoh,seni tari,seni musik,seni wayang dan seni sastra dan
aksara.contoh,masyarakat indonesia telah menggunakan bahasa daerah seperti bahasa jawa kuno dan
melayu kuno.hindu-budha telah memperkenalkan bahasa sanskerta kepada masyarakat indonesia yg
digunakan dlm penulisan prasasti,yupa,kitab suci,kitab undang"(hukum),dan karya sastra,selain
bahasa sanskerta,para brahmana india memperkenalkan aksara pallawa kepada masyarakat
indonesia.aksara pallawa merupakan turunan dari aksara brahmi yg dipakai di india selatan.karya
sastra indonesia pada masa hindu-budha dipengaruhi oleh dua karya epos yaitu ramayana dan
mahabarata.
sistem pemerintahan.pemerintahan disuatu desa atau daerah tertentu,masyarakat memilih seorang
pemimpin atau ketua suku dalam kelompok mereka dipilih menggunakan sistem primus interpares
yaitu orang yg utama atau paling berpengaruh diantara yg lain.syaratx memiliki kesaktian,wibawa,dan
jiwa keperwiraan.gelarx adalah datu/datuk atau ratu/raka.
Sumber
Kepercayaan
Agama Hindu merupakan sistem kepercayaan yang kaya,
mencakup keyakinan yang bersifat monoteisme, politeisme,
panenteisme, panteisme, monisme, dan ateisme. Konsep
ketuhanannya bersifat kompleks dan bergantung pada nurani
setiap umatnya atau pada tradisi dan filsafat yang diikuti.
Kelompok Golongan Masyarakat
Umat Hindu
Dalam tradisi masyarakat Hindu ada 4 kelompok golongan masyarakat yakni sebagai berikut
:

1. Brahmana (para pendeta atau pemuka agama)


2. Kesatria (para bangsawan)
3. Waisya (para petani dan pedagang)
4. Sudra (para nelayan, buruh atau rakyat kecil)
Dewa Trimurti Agama Hindu
Ada 3 dewa utama yang merajai dewa-dewa tersebut yang sering di sebut dengan Trimurti. Ketiga dewa
tersebut yakni sebagai berikut :

1. Brahma (dewa pencipta)


Dewa ini perannya adalah menciptakan dan mengatur atau menetapkan segala yang ada di alam semesta.

2. Wisnu (dewa pemelihara)


Dewa ini perannya adalah memelihara alam semesta yang telah di ciptakan oleh dewa Brahma.

3. Syiwa (dewa penghancur, pembinasa)


Dewa ini perannya adalah menetapkan kehancuran dan kebinasaan sesuatu, baik itu manusia, binatang,
maupun alam semesta. Syiwa mempunyai seorang putra yang juga menjadi dewa, yaitu Ganesha. Ganesha
adalah dewa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Wujudnya adalah manusia bertangan 4 dan berkepala
gajah.
Keagiatan keagamaan
Keagiatan keagamaan yang dilakukan oleh umat agama Hindu antara lain:

1) Hari Nyepi.
2) Pitra Yadnya
3) Rsi Yadnya
4) Dewa Yadnya
5) Manusa Yadnya
6) Bhuta Yadnya
7) Ngambak Geni.
8) Upacara Melasti.

Setiap upacara agama di Bali selalu berdasarkan atas ajaran agama. misalnya pada upacara Manusa
yadnya yaitu mapandes atau metatah (Potong gigi). Budaya potong gigi ini merupakan suatu
keharusan yang dilakukan sebagai symbol pengendalian sifat sifat yang merupakan musuh yang
ada dalam diri manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran agama hindu yaaitu pengendalian Sad Ripu
Kebudayaan Yang Ada Dalam
Agama Hindu
1. Dharma Gita
Dharma gita merupakan suatu bentuk budaya hasil dari pengamalanajaran agama hindu berupa
seni suara atau 0ocal yang indah yang mampumemberi kepuasan secara jasmani maupun rohani.

Jenis-jenis Darma Gita sebagai berikut :


● Sekar Rare
● Sekar Alit
● Sekar Madya
● Sekar Agung
● Sloka
● Palawakya
2. Seni Tari
Seni tari di Bali berkaitan erat dengan prosesi keagamaan.Bahkan layak dipercaya bahwa usia
pakem tari sama tuanya dengan penetapan tatanan agama hindu. Dewa Siwa yang di percaya umat
hindu sebagai Sang hyang tunggal digambarkan pula sebagai Dewa tari dengan gelar ciwa Nataraja
dalam sikap gerakan tari yang diartikan sebagai gerakan kekuatan mengisi ruang saat menciptakan
alam semesta.Pada awalnya taritarian ditekuni oleh para pragina (penari) adalah jenis tarian sakral
sebagai bagian tak terpisahkan dengan prosesi upacara dan hanya dipangelarkan tatkala di
selenggarakan upacara keagamaan di pura. Selanjutnya tumbuh pula jenis tarian yang merupakan
pelengkap suatu prosesi keagamaan dan bahkan lebih jauh berkembang menjadi media komunikasi
masyarakat sekaligus sebagai sarana hiburan. Dari jenis dan fungsinya tari dalam arti luas dapat di
pilah menjadi 3 kelompok, yaitu :

● Tari Wali
● Tari Bebali
● Tari Balih Balihan
3. Seni Tabuh
Seni tabuh merupakan suatu karya seni yang dikumandangkan dengan alat-alat musik tradisional. Seni tabuh
mempunyai fungsi sebagai pelaksana dan pengiring jalannya suatu upacara, seperti : gambang, Saron,
Slonding, angklung, gender wayang, Balaganjur, Bebonangan, dan lainse bagainya. unsur – unsur agama hindu
dikemas sedemikian rupa ke dalam instumen – instrumen tabuh. Selain sebagai pengiring upacara keagamaan,
seni tabuh juga merupakan pengiring dari tari – tarian yang ditampilkan setiap upacara keagamaan.
4. Seni Ogoh-Ogoh
seperti yang kitaketahui bersama setiap perayaan hari raya Nyepi selalu identik dengan pawai ogoh ogoh.
Selain dijadikan sebagai ajang kreativitas remaja setempat, ogoh ogoh ini merupakan symbol dari Butha kala
(unsur negatif) untuk itu pada saat nyepi perlu dilakukan penyucian diri danl ingkungan dari pengaruh –
pengaruh negatif tersebut. Hal ini sesuai dengan ajaran agama yaitu selalu mendekatkan diri dengan Sang
Hyang Widhi Wasa
Tempat Suci Umat Hindu
Tidak seperti candi atau kuil hindu di india yang berupa bangunan tertutup, pura dirancang sebagai tempat ibadah di
udara terbuka yang terdiri dari beberapa lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing-masing lingkungan ini
dihubungkan dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah. Lngkungan yang dikelilingi tembok ini
memuat beberapa bangunan seperti pelinggih yaitu tempat suci bersemayam Ida Sang hyang widhi. Struktur tempat
suci pura mengikuti konsep Trimandala, yang memiliki tingkatan pada derajat kesuciannya, yakni :
● Nista mandala (jaba pisan)
zona terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan luar. Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau
taman yang dapat digunakan untuk kegiatan pementasant ari atau tempat persiapan dalam melakukan berbagai
upacara keagamaan.
● Madyaa mandala (jaba tenga)
zona tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada zona ini biasanya terdapat Bale kulkul,Bale gong
(Bale gamelan), wantilan( Bale pertemuan), Bal ePesandekan, dan Perantenan.
● Utama mandala (jero)
yang merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih meru ,Bale
Piyasan, Bale Pepelik, Bale Panggungan, Bale Pawedan, Bale murda, dan gedong Penyimpenan. Meskipun demikian
tata letak untuk zona Nista mandala dan madya mandala kadang tidak mutlak seperti demikian, karena beberapa
bangunan seperti Bale kulkul, atau Perantenan atau dapur pura dapat pula terletak di Nista mandala
Apa Manfaat Mengetahui Budaya
Lain
1. Memperluas Pengetahuan dan Pengalaman
2. Mengurangi Culture Shock
3. Menumbuhkan Rasa Saling Menghargai
4. Lebih Meningkatkan Rasa Toleransi Dalam Berbudaya
Thank You

Anda mungkin juga menyukai