BAB II
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PERENCANAAN
2. Persyaratan arsitektur:
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah sehingga seimbang,
serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya).
6
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
7
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
8
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
yang akan mengisi bangunan . Untuk itu diperlukan pengaturan-pengaturan desain ruang
dalam dan ruang luar, yang memperhatikan kesesuaian, diantaranya :
A. Komposisi
1. Kesatuan
Bagian-bagian dari struktur, arsitektur dan utilitas yang terdiri dari bentuk, tampak
bangunan dan elemen-elemen bangunan serta elemen penunjang harus menyatu dan
diatur secara baik.
2. Tekanan
Struktur, arsitektur dan utilitas adalah elemen penting dalam komposisi maka
penekanan yang utama adalah bukan hanya elemen pengisi tetapi juga dalam
penyesuaian fungsi ruang.
3. Keseimbangan
Jika titik pusat perhatian sudah terbentuk, maka semua bagian komposisi yang ada di
sekelilingnya harus diatur sehingga tiap-tiap bentuk dan ruang mendapat penekanan-
penekanan yang sesuai.
B. Kenyamanan
1. Visual
Setiap bentuk dan ruang mempunyai perbedaan-perbedaan visual untuk mendukung
kegiatan yang ada di dalamnya, seperti bentuk massa, pola sirkulasi, jalan, tekstur,
lansekap dan elemen penunjang lainnya.
2. Fungsi
Karakteristik setiap fungsi ruang diperlukan suatu organisasi ruang yang mempunyai
fungsi yang saling berhubungan dan terkait. Hal ini dimaksudkan untuk kenyamanan
penggunaan fungsi ruang.
9
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
10
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
D. Azas - azas
Selain dari kreteria diatas dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azaz-azaz sebagai berikut :
2.4 METODOLOGI
2.4.1 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan tersebut adalah
mendapatkan hasil rancangan gedung yang :
- Representatif;
- Mencerminkan kenyamanan dan keamanan;
- Dapat dilaksanakan dalam program waktu yang ditargetkan serta dapat dimanfaatkan
secepat mungkin;
- Menampilkan Gedung yang berwibawa, bersahabat dan kokoh serta serasi terhadap
lingkungan sekitar bangunan tersebut.
11
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
12
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
Ada berbagai teori tentang tahapan proses design, walapun demikian relatif sama karena
proses design kadang kadang tidak berjalan linier, tetapi bisa berjalan zigzag , berputar
karena datangnya idea bisa kapan saja. Teori tersebut perbedaannya terletak pada
pengelompokan tahapan sedangkan akhirnya adalah menghasilkan design yang diinginkan
oleh gagasan/penugasan.
13
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
Sedangkan menurut James C. Snyder, menyatakan bahwa proses design terbagi lima
yaitu :
Disain Awal
Optimalisasi
Disain Pengajuan penyelesaian masalah disain berupa disain awal yang
dihasilkan dari proses sintesa
Disain
Disain yang optimal adalah disisain yang konsisten terhadap tujuan
Optimal dan Konsep rancangan desain Optimal yang disetujui.
14
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
b. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan bertujuan mengumpulkan data pendukung untuk melaksanakan
survei detail dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detail,
menyiapkan standar perencanaan, menyiapkan tim survei dan desain beserta
rencana kerja.
15
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
16
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
17
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
18
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
19
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
20
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
21
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
22
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
23
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
Desain struktur baja harus juga dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana faktor
beban dan faktor reduksi nya sesuai dengan SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
Seluruh perhitungan struktur beton harus memenuhi konsep “Kolom Kuat Balok Lemah“,
dimana perhitungan “kolom kuat balok lemah” untuk struktur beton sepenuhnya mengikuti
ketentuan dalam RSNI 2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
2.8.2. Beban
Pembebanan dilakukan sesuai dengan peraturan pembebanan SNI-1727-1989 (Pedoman
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung), SNI-03-1726-2002 (Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung), AIJ - 1996 untuk pembebanan
angin, serta data beban dari material tertentu yang dipergunakan dalam gedung tersebut.
Dari beberapa macam type pondasi yang dapat dipergunakan salah satu diantaranya adalah
Pondasi sumuran. Pemakaian Sumuran (stauss pile) dipergunakan untuk suatu pondasi
bangunan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung
(bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan bebannya, atau apabila
tanah keras yang mampu memikul berat bangunan letaknya sangat dalam.
24
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
Pondasi Sumuran (stauss pile) ini berfungsi untuk memindahkan atau menyalurkan beban-
beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah yang lebih dalam. Pemindahan beban
Sumuran (stauss pile) dibagi 2, yakni :
Strauss ini meneruskan beban melalui tahanan ujung ke lapisan tanah keras.
B. Friction Pile :
Friction Pile pada tanah dengan butir-butir kasar (coarse grained) dan mudah dilalui air
( permeable soil) . Strauss ini meneruskan beban ke tanah melalui geseran kulit (skin
friction) . Pada proses pemancangan Strauss dalam suatu grup dimana jarak antar Strauss
berdekatan akan menyebabkan berkurangnya pori-pori tanah dan memadatkan tanah
diantara Strauss-Strauss tersebut .
Oleh karena itu disebut Compaction Pile. Friction Pile pada tanah dengan butiran yang
sangat halus (very fine grained) dan sulit dilalui air. Strauss ini mengandalkan skin friction,
tetapi pada saat pemancangan Strauss dalam grup tidak menyebabkan tanah sekitarnya
menjadi padat. Sehingga Strauss ini disebut Floating Pile.
Dengan penjelasan tersebut diatas, maka dapat dipilih suatu alternatif pondasi yang sesuai
dengan kondisi di lapangan yang tentunya memenuhi kriteria dan sesuai dengan soil test
yang dilakukan fihak laboratorium di lokasi tersebut.
Konsep awal perencanaan yang akan dikerjakan adalah merupakan bagian lingkup
Perencanaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan terminal.
Adapun lingkup pekerjaan perencanaan terdiri dari :
1. Sistem Mekanikal
Lingkup Perencanaan Sistem Mekanikal terdiri dari :
a. Sistem Plambing
b. Sistem Penanggulangan Kebakaran
25
LAPORAN PENDAHULUAN
Perencanaan Pembangunan, Rehabilitasii dan Pemeliharaan Terminal
2. Sistem Elektrikal
26