Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : BINTANG MIGEL HUTAHAEAN.


NPM : 19600336.
GROUP : B.
MATA UJIAN : HUKUM KONTRUKSI BANGUNAN.
HARI/TANGGAL : SENIN/31/01/2022.
DOSEN PENGASUH : AUGUST P. SILAEN, SH.,MHum

1). jelaskan asas asas dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan tujuan pengaturan
bangunan gedung
Jawaban :
Asas dalam penyelenggaraan bangunan gedung yaitu:
a). Kemanfaatan; dipergunakan sebagai landasan agar bangunan gedung dapat diwujudkan
dan diselenggarakan sesuai fungsi yang ditetapkan, serta sebagai wadah kegiatan manusia
yang memenuhi nilai-nilai kemanusiaan yang berkeadilan, termasuk aspek kepatutan dan
kepantasan.
b). Keselamatan; dipergunakan sebagai landasan agar bangunan gedung memenuhi
persyaratan bangunan gedung, yaitu persyaratan keandalan teknis untuk menjamin
keselamatan pemilik dan pengguna bangunan gedung, serta masyarakat dan lingkungan
sekitarnya, di samping persyaratan yang bersifat administratif.
c). Keseimbangan; dipergunakan sebagai landasan agar keberadaan bangunan gedung
berkelanjutan tidak mengganggu kesimbangan ekosistem dan lingkungan sekitar bangunan
gedung.
d). Keserasian bangunan gedung; dipergunakan sebagai landasan agar penyelenggaraan
bangunan gedung dapat mewujudkan keserasian dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungan disekitarnya.
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mengatakan
bahwa tujuan pengaturan bangunan gedung untuk :
a). Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung
yang serasi selaras dengan lingkungannya.
b). Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis
bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
c). Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

2). Terangkan apa maksudnya Bangunan Gedung dengan Fungsi Hunian,Fungsi usaha dan
Fungsi Sosial dan Budaya.
Jawaban :
Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung adalah, wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian maupun tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus.
a). Fungsi hunian; meliputi bangunan untuk rumah tinggal tungal, rumat tinggal deret, rumah
susun, dan rumah tinggal sementara.
b). Fungsi usaha; meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.
c). Fungsi sosial dan budaya; meliputi bangunan gedung untuk Pendidikan, kebudayaan,
pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum
d). Fungsi khusus; meliputi bangunan gedung untuk reactor nuklir, instalasi pertahanan dan
keamanan dan bangunan sejenis lainnya yg ditetapkan oleh menteri

3). Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administrative dan persyaratan
teknis. Jelaskan pernyataan tersebut.
Jawaban :
Bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai
dengan fungsi bangunan gedung. Mengenai persyaratan bangunan gedung diatur dalam
ketentuan Pasal 7 sampai 33 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2001 Tentang Bangunan
Gedung.
Persayaratan Administratif Bangunan Gedung
a). Persyaratan bangunan gedung meliputi:
1). Hak atas Tanah, adalah penguasaan atas tanah yang diwujudkan dalam bentuk sertifikat
sebagai tanda bukti penguasaan/kepemilikan tanah, seperti hak guna bangunan, hak guna
usaha, dan lain-lain.
2). Izin Pemanfaatan, pada prinsipnya merupakan persetujuan yang dinyatakan dalam
perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah dan pemilik bangunan
gedung.
3). Status Kepemlikan Bangunan Gedung, merupakan surat bukti kepemilikan bangunan
gedung yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan hasil kegiatan pendataan
bangunan gedung.
4). Izin Mendirikan Bangungan, adalah surat bukti dari pemerintah daerah bahwa pemilik
bangunan gedung dapat mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan dan
berdasarkan rencana teknis bangunan gedung yang telah disetujui pemerintah daerah.
Persyaratan Tata Bangunan
b). Persyaratan tata bangunan terdiri atas:
1). Persyaratan peruntukan dan intensitas gedung; meliputi persyaratan peruntukan lokasi,
kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang ditetapkan untuk lokasi yang
bersangkutan, untuk itu pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten/kota wajib menyediakan
dan memberikan informasi secara terbuka.
2). Persyaratan arsitektur gedung; meliputi persyaratan penampilan bangunan gedung, tata
ruang dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungannya, serta pertimbangan adanya keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya
setempat terhadap penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa.
3). Persyaratan pengendalian dampak lingkungan; penerapan persyaratan pengendalian
dampak lingkungan hanya berlaku bagi gedung yang dapat menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.
c). Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung
Persyaratan keandalan gedung ditetapkan berdasarkan fungsi bangunan, yang meliputi:
1). Persyaratan keselamatan; meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
2). Persyaratan kesehatan; meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi,
dan penggunaan bahan bangunan gedung.
3). Persyaratan kenyamanan; meliputi kenyamanan ruang gerak, dan hubungan antarruang,
kondisi udara dalam ruang, pandang, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan.
4). Persyaratan kemudahan; melputi kemudahan hubungan ke, dari dan di dalam bangunan
gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.
4). Persyaratan teknis bangunan meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan
keandalan bangunan gedung.uraikan apa maksud dan tujuan pernyataan tersebut.
Jawaban :
Persyaratan tata bangunan terdiri atas:
a). Persyaratan peruntukan dan intensitas gedung; meliputi persyaratan peruntukan lokasi,
kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang ditetapkan untuk lokasi yang
bersangkutan, untuk itu pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten/kota wajib menyediakan
dan memberikan informasi secara terbuka.
b). Persyaratan arsitektur gedung; meliputi persyaratan penampilan bangunan gedung, tata
ruang dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan
lingkungannya, serta pertimbangan adanya keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya
setempat terhadap penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa.
c). Persyaratan pengendalian dampak lingkungan; penerapan persyaratan pengendalian
dampak lingkungan hanya berlaku bagi gedung yang dapat menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.
Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung ditetapkan berdasarkan fungsi bangunan, yang
meliputi:
a). Persyaratan keselamatan; meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
b). Persyaratan kesehatan; meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan
penggunaan bahan bangunan gedung.
c). Persyaratan kenyamanan; meliputi kenyamanan ruang gerak, dan hubungan antarruang,
kondisi udara dalam ruang, pandang, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan.
d). Persyaratan kemudahan; melputi kemudahan hubungan ke, dari dan di dalam bangunan
gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.

5). Pembangunan Bangunan Gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan dan


pelaksanaan beserta pengawasannya.jelaskan pernyataan tersebut.
Jawaban :
a). Perencanaan pembangunan bangunan gedung adalah kegiatan penyusunan rencana teknis
bangunan gedung sesuai dengan fungsi dan persyaratan teknis yang ditetapkan, sebagai
pedoman dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.
b). Pelaksanaan pembangunan bangunan gedung adalah kegiatan pendirian, perbaikan,
penambahan, perubahan, atau pemugaran konstruksi bangunan gedung dan/atau instalasi
dan/atau perlengkapan bangunan gedung sesuai dengan rencana teknis yang telah disusun.
c). Pengawasan pembangunan bangunan gedung adalah kegiatan pengawasan pelaksanaan
konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhir pekerjaan
atau kegiatan manajemen konstruksi pembangunan gedung.

Anda mungkin juga menyukai