Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagai atau seluruhnya berada di atas
dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan
khusus..
Keselamatan bangunan gedung adalah upaya untuk
memastikan bahwa bangunan gedung dirancang,
dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan
aspek keamanan dan perlindungan bagi penghuni,
pengguna, serta lingkungan sekitar.
Beberapa aspek penting dalam keselamatan
bangunan gedung mencakup :
1. Struktur Bangunan Keselamatan struktur bangunan melibatkan pemilihan bahan
konstruksi yang aman dan kuat.
2. Sistem Pemadam Kebakaran Bangunan gedung harus dilengkapi dengan sistem
pemadam kebakaran yang efektif.
3. Proteksi Penangkal Petir Dalam aspek persyaratan keselamatan, setiap bangunan
gedung harus dilengkapi dengan instalasi sistem proteksi petir yang melindungi
bangunan, manusia, dan peralatan di dalamnya terhadap bahaya sambaran
petir.
4. Instalasi listrik Setiap bangunan gedung yang dilengkapi dengan instalasi listrik
termasuk sumber daya listriknya harus dijamin aman, andal, dan akrab
lingkungan
5. Pendeteksi Alat Bahan Peledak Setiap bangunan gedung yang dilengkapi dengan
pendeteksi bahan peledak termasuk sumber penangkalnya harus dijamin aman,
andal, dan akrab lingkungan.
Fungsi Bangunan Gedung
Fungsi hunian: meliputi bangunan untuk rumah tinggal tungal, rumat
tinggal deret, rumahsusun, dan rumahtinggal sementara.
Fungsi keagamaan: meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan
klenteng. Fungsi usaha: meliputi bangunan gedung untuk perkantoran,
perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi,
terminal, dan penyimpanan.
Fungsi sosial dan budaya: meliputi bangunan gedung untuk Pendidikan,
kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan
umum. Fungsi khusus: meliputi bangunan gedung untuk reactor nuklir,
instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis lainnya yang
ditetapkan oleh menteri.
Resiko Pada
Bangunan Gedung
1. Risiko pada pekerjaan proyek konstruksi: Pekerjaan proyek konstruksi pada bangunan gedung dapat
menimbulkan berbagai risiko, seperti kecelakaan kerja, kesalahan konstruksi, dan kerusakan material.
2. Risiko pada masa operasional bangunan: Bangunan gedung yang telah selesai dibangun juga dapat
mengalami risiko pada masa operasionalnya, seperti kerusakan struktur, kebocoran air, dan kerusakan
fasilitas.
3. Risiko kebakaran: Bangunan gedung berpotensi mengalami risiko kebakaran, terutama jika tidak
memenuhi persyaratan keselamatan terhadap bahaya kebakaran, seperti penggunaan bahan bangunan
yang tidak tahan api atau kurangnya sistem proteksi kebakaran.
4. Risiko bencana alam: Bangunan gedung juga dapat mengalami risiko akibat bencana alam, seperti
gempa bumi, banjir, atau tanah longsor.
5. Risiko keamanan: Bangunan gedung dapat mengalami risiko keamanan, seperti pencurian, perusakan,
atau tindakan kriminal lainnya.
Upaya Keselamatan Dalam
Bangunan Gedung
setiap bangunan dilengkapi dengan alat
pemadam dan/ atau sistem deteksi kebakaran
yang disesuaikan dengan peruntukan bangunan
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yangberlaku.
pemeliharaan dan perawatan alat pemadam
dan/ atau sistem deteksi kebakaran dilakukan
secara berkala agar sistem deteksi kebakaran
tersebut berfungsi dengan baik.
Upaya Keselamatan Dalam Bangunan Gedung