Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerjaan Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa (Lanjutan) Tahun
Anggaran 2023 adalah pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Gowa. Perencanaan ini dimaksudkan sebagai upaya
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa untuk mewadahi tersedianya
Markas PMI Gowa yang baik, berupa sarana maupun prasarana yang layak
serta memadai sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dibutuhkan oleh
Organisasi Kepemudaan tersebut.
Untuk tercapainya tujuan diatas perlu adanya suatu perencanaan
yang tepat dan benar yang diselaraskan dengan kebutuhan konsep dan
program dasar, ketentuan dan standar yang berlaku sekarang ini.

B. Gambaran Umum
Setiap bangunan harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi dari bangunan tersebut, andal dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif
bagi perkembangan pembangunan dan arsitektur di Indonesia.
Setiap bangunan harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara.
Penyedia jasa konsultansi perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta
tata laku professional.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan
yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

1
2

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini nantinya konsultan terpilih hasil


seleksi pengadaan barang dan Jasa, diharapkan dapat melakukan kegiatan ini
mulai dari koordinasi lapangan maupun koordinasi dengan berbagai instansi
lintas sektoral terkait untuk mendapatkan hasil perencanaan yang tepat,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat
waktu.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan perencanaan sehingga
pelaksanaan pekerjaan dapat dikendalikan secara efektif dan efisien,
kegiatan perencanaan secara ringkas diuraikan sebagai berikut :
1. Melakukan rekayasa teknis secara menyeluruh mengenai kebutuhan
kegiatan pembangunan gedung.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menyusun suatu
laporan perencanaan berupa Design Engineering Detail (DED) yang
merupakan pedoman pelaksaan fisik dilapangan.
3. Merencanakan konsep pembangunan dengan memperhitungkan keadaan
lingkungan yang menguntungkan dari sudut ekonomis, yang bermanfaat
bagi masyarakat staff sekitar pada khususnya.
D. Sasaran Yang Akan Dicapai
Tersedianya konsep pengelolaan untuk melindungi aset prasarana
dan sarana gedung yang ada saat ini maupun dimasa yang akan datang
secara optimal yang dapat menunjang pemanfaatan dan pengembangan
fungsi gedung multi sektor sebagai proyeksi kontribusi otonomi daerah dan
koordinasi dengan berbagai instansi lintas sektoral terkait untuk
mendapatkan hasil perencanaan yang tepat, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat waktu.
E. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup dan tahapan kegiatan pekerjaan adalah sebagai berikut

2
3

:
1. Lingkup kegiatan adalah Menyusun laporan perencanaan secara terperinci
sebagai pedoman pelaksanaan fisik dilapangan.
2. Lingkup pekerjaan adalah Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa
(Lanjutan) Tahun Anggaran 2023.
3. Tingkat Bangunan : 2 (Dua) lantai. Rencana Lokasi Pekerjaan Berada di Jl.
Yusuf Bauty Kelurahan Tamarunang Kec. Somba Opu Sungguminasa, Kab.
Gowa.

F. Sistematika Pelaporan
Sistematika Laporan Pendahuluan akan disusun dalam bentuk laporan
yang komperhensif sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Bab awal ini menguraikan mengenai latar belakang pekerjaan,
gambaran umum, maksud serta tujuan, sasaran yang ingin dicapai, lingkup
pekerjaan, dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Umum Perencanaan


Pada bagian kedua ini berisikan pembahasan mengenai gambaran
umum Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa (Lanjutan) Tahun Anggaran
2023.

BAB III Metodologi Pelaksanaan Kegiatan


Dalam bab ini menguraikan tentang metode dan urutan pelaksanaan
kegiatan dalam melakukan Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa (Lanjutan)
Tahun Anggaran 2023.

BAB IV Rencana Kerja

3
4

Dalam bab ini menguraikan tentang rencana kerja pelaksanaan


pekerjaan yang didasari pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan disesuaikan
dengan peraturan perencanaan suatu bangunan.

BAB V Tenaga Ahli


Dalam bab ini menguraikan tentang Tenaga Ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan yang didasari pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sesuai
dengan Pekerjaan Perencanaan (DED) Markas PMI Gowa (Lanjutan) Tahun
Anggaran 2021.

BAB II

4
5

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN

A. Umum
Sesuai dengan tugas pokok PMI, Perencanaan Gedung PMI ini
dimaksudkan untuk membantu pemerintah Kabupaten Gowa di bidang sosial
kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi:
Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan
Pertama untuk Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan
Masyarakat, Pelayanan Transfusi Darah pemerintah kabupaten Gowa. PMI
merupakan organisasi kemanusiaan pertama dan terbesar di Indonesia saat
ini. PMI bertugas memberikan bantuan dan layanan pada masyarakat korban
konflik, bencana, krisis kesehatan, mendiseminasikan nilai-nilai kemanusiaan
dan hukum humaniter internasional. Selain itu, PMI juga memiliki unit donor
darah di setiap kota untuk memenuhi kebutuhan darah di masyarakat.
Pekerjaan Perencanaan Gedung PMI Kabupaten Gowa ini harus
didesain sedemikian rupa sebagaimana fungsinya.
Desain Perencanaan tersebut harus memenuhi dan mencukupi semua
persyaratan antara lain :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a. Menjamin pekerjaan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
d. Menjamin Ruangan yang dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
2. Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

5
6

b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau


luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

3. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta
layanan didalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan
atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.

4. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.

5. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
udara secara baik.

6
7

6. Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.

7. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :


a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan
upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan
lingkungan.

8. Persyaratan Khusus :
a. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang
ada.
b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada
disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
c. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

B. Tanggung Jawab Perencanaan


Konsultan perencana bertanggung jawab secara professional atas
jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai

7
8

berikut :
1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi standard hasil
karya perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui
KAK ini, seperti segi pembayaran, waktu penyelesaian pekerjaan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standard dan pedoman teknis bangunan yang berlaku.
C. Kriteria Perencanaan
Dalam merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan, konsultan
harus mengikuti kriteria yang harus diikuti dalam melakukan pekerjaan,
adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut ini :
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan direncanakan oleh konsultan perencanaan
seperti yang dimaksud dalam KAK harus memperhatikan kriteria umum
bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Peraturan Bangunan
dan Peraturan Teknis lainnya.
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksud untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan,
baik dari segi fungsi khusus bangunan maupun segi teknis lainnya.
D. Proses Perencanaan
Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan maka konsultan
perencanaan harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pengelola
kegiatan.
Pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal dan pokok yang

8
9

harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan


dalam KAK ini.
Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.
E. Penyusunan Konsep
Dalam melakukan suatu pekerjaan diperlukan kiranya suatu konsep
perencanaan. Konsep tersebut berguna sebagai gambaran awal dan bahan
pemikiran dalam merencanakan suatu pekerjaan. Adapun yang dilakukan
oleh konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah ini
sebagai suatu kesatuan pekerjaan dengan menggunakan data-data dari hasil
analisis baik data sekunder maupun data primer, yaitu mencakup :
1. Tata letak fasilitas bangunan-bangunan yang dibutuhkan/direncanakan.
2. Sistim struktur bangunan bangunan dan fasilitas lainnya.
3. Bahan bangunan yang akan digunakan dan sumber materialnya.
4. Perencanaan sistim urugan tanah bawah lantai
5. Pola Sirkulasi dan Organisasi Ruang
6. Peruangan dan Citra Bangunan
7. Menyusun dokumen dan gambar-gambar perencanaan standar.

9
10

BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metodologi Kerja
Metodologi pelaksanaan yang akan dilakukan dalam kegiatan
Perencanaan (DED) Gedung PMI Kabupaten Gowa Tahun Anggaran 2023
meliputi :
 Metoda pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara kontraktual.
 Konsultan menyusun metode inovasi untuk mengefektifkan pelaksanaan
pekerjaan perencanaan dengan hasil yang baik dan memuaskan.

1. Tahapan Persiapan

Pekerjaan Persiapan antara lain berupa Mobilisasi Personil,


pemahaman Tenaga Ahli terhadap kerangka acuan kerja, mempelajari
buku-buku atau literatur, penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
penyusunan rencana survey dan penyusunan daftar data-data yang
dibutuhkan dan mempelajari peta-peta yang berkaitan dengan studi
perencanaan.
Mengadakan Peninjauan, inventarisasi data dan informasi data yang
diperlukan pada daerah yang akan direncanakan pembangunan
prasarana dan sarananya.
Lalu merumuskan langkah-langkah tata kerja dalam penyusunan
meliputi penjadwalan, mekanisme kerja dan penanggung jawab.
2. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan kegiatan ini ada beberapa tahapan-tahapan kegiatan


pelaksanaan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan Perencanaan meliputi :
Pengumpulan data dan informasi lapangan dan informasi lingkungan

10
11

termasuk melakukan pemetaan sederhana dan penyelidikan stabilitas


tanah, membuat interprestasi secara garis besar terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dengan tetap mengacu terhadap persyaratan dan
aturan setempat.

b. Penyusunan pra-rencana meliputi :


Penyusunan pra-rencana tapak, pra-rencana bangunan dan
penyusunan perkiraan biaya untuk kontruksi fisik.

c. Penyusunan pengembangan meliputi :


1) Rancangan arsitektur beserta uraian.
2) Penyusunan dokumen perencanaan.
3) Rencana pemilihan jenis timbunan dan keramik yang sesuai
dengan kondisi ruangan.

d. Penyusunan rencana detail meliputi :


1) Gambar rencana arsitektur, detail struktur yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
(RAB) pekerjaan kontruksi.

e. Mengadakan persiapan pengadaan jasa pemborong, seperti


membantu pengendali kegiatan dalam menyususan dokumen
pengadaan dan membantu panitia menyusun program pelaksanaan
pelelangan/pemilihan langsung/penunjukan langsung.

f. Membantu panitia pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan


pelaksanaan kontruksi fisik, termasuk menyusun berita acara

11
12

penjelasan pekerjaan, menyusun kembali dokumen pengadaan, dan


melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

3. Tahapan Pelaporan

Pada tahap pelaporan ada beberapa jenis laporan yang harus


diserahkan kepada pengguna jasa oleh konsultan sebagai
Produk/Keluaran yang diminta dari konsultan berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan (Laporan Awal)


Berisi program kerja dilengkapi dengan barchart rencana kerja seluruh
pekerjaan, program dan konsepsi perencanaan, serta laporan hasil
survey lapangan dan lingkungan antara lain :
1) Gambar batas-batas lokasi/site termasuk kontur dan bangunan
atau ruangan yang ada disekitarnya.
2) Informasi mengenai ketersediaan serta harga bahan bangunan
setempat.

b. Laporan Akhir (Laporan Perencanaan dan Perancangan)


Merupakan laporan akhir perencanaan dan perancangan yang berisi
antara lain realisasi kegiatan perencanaan dan perancangan meliputi
antara lain fasilitas ruang, organisasi ruang, sistem bangunan dan
sistem utilitasnya lengkap untuk bangunan dan lingkungan, dilampiri
dengan :
1) Album gambar standar bangunan.
2) Album gambar pekerjaan tapak/site work untuk masing-masing
lokasi bangunan.
3) Dokumen rencana kerja dan syarat-syarat umum dan teknis (RKS).
4) Dokumen Rencana Anggaran Biaya.

12
13

c. Laporan Tambahan
1) Dokumen gambar disajikan dalam ukuran A3.
2) Dokumen RAB, RKS dan BQ disajikan dalam ukuran A4.
3) CD (Back-Up dokumen dan laporan hasil perencanaan).

13
14

BAB IV
RENCANA KERJA
A. Umum

Setelah konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)


yang dikeluarkan oleh pemberi tugas, seluruh personil akan
dimobilisasikan dan dimulailah kegiatan perencanaan.
Untuk melakukan kegiatan tersebut sebagai salah satu komponen
dalam perencanaan ini diperlukan suatu rencana kerja. Dalam sub bab ini
diuraikan Rencana Kerja konsultan yang meliputi beberapa tahapan
pekerjaan, lengkap dengan metodologi yang akan diterapkan, personil
yang akan dilibatkan dan peralatan yang akan dipergunakan.

B. Tahapan Kegiatan Rencana Kerja

Dalam tahap-tahapan kegiatan rencana kerja ini selain kegiatan


pengumpulan data sekunder, tim konsultan juga akan melaksanakan
kegiatan persiapan administrasi, persiapan peralatan dan persiapan
personil, terutama sekali personil untuk survey lapangan.

Data-data penunjang pelaksana konstruksi dan operasional, antara


lain :
 Keterangan material konstruksi (jenis material, volume, jarak
terhadap lokasi,
 harga, dll
 Ketersediaan sumber energi (listrik)
 Ketersediaan air bersih.
1. Analisa Data Sekunder
Data sekunder yang telah terkumpul dianalisa, dievaluasi dan
didiskusikan antara Pimpinan Tim dengan seluruh tenaga ahli.

14
15

C. Tahap Survey Pendahuluan (Reconnaissance)

Survey Reconnaissance ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :


 Untuk mendapatkan informasi awal mengenai lokasi pekerjaan,
fasilitas existing, kondisi lingkungan, potensi daerah hinterland
dan rencana pembangunan.
 Memberikan gambaran potensi daerah dan manfaat
pembangunan.

D. Tahap Survey Lapangan Detail

Survey lapangan dilaksanakan berdasarkan hasil survey reconnaissance


Gambar yang telah disepakati.
Survai lapangan detail yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Survey Ruangan Eksisting
Maksud dan tujuan pekerjaan Survey Ruangan eksisting berupa
penelitian di lapangan adalah untuk mengetahui posisi ruangan-
ruangan yang akan dikerja, dimana hasil pekerjaan survey ini
dimaksud sebagai data yang akan dipergunakan untuk melaksanakan
konstruksi yang akan dibangun di lokasi bersangkutan. Hasil tersebut
harus memadai sebagai bahan analisa perencanaan dan perhitungan :
a. Perencanaan urugan tanah ( timbunan tanah )
b. Perencanaan rekondisi kusen/pintu jendela eksisting
c. Perencanaan pengecatan dinding lama

2. Penyiapan Dan Penyerahan Laporan Akhir (Final Report)


Berdasarkan hasil diskusi dari konsultasi kemudian dilaksanakan
perbaikan dan penyempurnaan terhadap buku Laporan Akhir (Final
Report ).
Sebagai gambaran berikut adalah gambar 4.1. bagan alir rencana

15
16

kerja yang ada di bawah ini :

Gambar 4.1 Bagan Alir Rencana Kerja Perencanaan Gedung PMI Kab. Gowa

BAB V
TENAGA AHLI
A. Struktur Organisasi Pekerjaan

Tim konsultan perencanaan akan dipimpin oleh seorang Team


Leader. Tim ini akan dilengkapi dengan personil pendukung lainnya yang
mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang memadai
dalam sub bidang perencanaan ini. Tim konsultan akan diorganisasikan
dengan baik, dan setiap personil akan dibina untuk menyadari tugas dan
tanggung jawab serta kewajiban mereka sehingga tugas utama dapat

16
17

berjalan efektif.
Metoda dan mekanisme studi akan dievaluasi secara berkala untuk
memberikan perbaikan seperlunya. Seluruh instruksi dan informasi
diberikan kepada semua personil secara tegas dan sederhana untuk
menghindari kesalahfahaman.
Organisasi pelaksanaan pekerjaan penentu keberhasilan Tim
Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dengan kualitas dan efisiensi
yang baik. Mekanisme kerja dapat terorganisir dengan baik maka akan
tercapai hasil kerja yang optimal.
Adapun kualifikasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing
personil dalam menangani pekerjaan Konsultan Perencanaan
Pembangunan Adapun Tenaga Ahli pada Pekerjaan Perencanaan (DED)
Markas PMI Gowa (Lanjutan) Tahun Anggaran 2021 adalah sebagai
berikut :

B. TENAGA AHLI
1. Team Leader
Adalah lulusan Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman kerja 5 (lima)
tahun dibidangnya, dan mampu menangani bidang pekerjaan
perencanaan pembangunan gedung. Bertanggung jawab atas semua
layanan jasa konsultansi sesuai dengan kerangka Acuan Kerja. Ketua
Tim mempunyai tugas utama memimpin tim, menyiapkan schedule
kerja, koordinasi kepada pihak-pihak terkait dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim Tenaga Ahli didalam penyusunan detail
desain. Penugasan Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan ini sesuai
jadwal sampai dengan pekerjaan selesai dengan baik.
Tugas Team Leader antara lain :

17
18

a. Bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan akan


berkedudukan ditempat-tempat pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Tugas dan Tanggung jawab Team Leader akan mencakup, tapi
tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1) Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini
akan dipenuhi dengan baik dan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan major.
2) Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim dilapangan,
dalam mencari pemecahan-pemecahan permasalahan yang
timbul baik yang sehubungan dengan teknis maupun
permasalahan kontrak.
3) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
baik dilapangan maupun dilaboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
4) Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
5) Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan
dilapangan. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan
yang telah ditentukan.
6) Bertanggungjawab secara keseluruhan atas proses kegiatan
dan hasil pekerjaan agar sesuai dengan KAK; dan Menjamin
bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan
dipenuhi dengan baik dan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan major.
7) mendesain bangunan sesuai standar dan mutu yang telah
ditetapkan.
8) Menghitung Biaya Keseluruhan Pekerjaan.

18
19

9) Membuat spesifikasi teknis untuk pelaksanaan kostruksi


fasilitas bangunan yang direncanakan.
10) Mempelajari dan menganalisa data hasil Survey.

C. TENAGA PENDUKUNG
1. Administrasi
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau yang disamakan,
berpengalaman melaksanakan pekerjaan sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun dan mampu melakukan sebagai berikut :
a. Membantu Team Leader dalam Pengolahan data lapangan.
b. Menyusun Laporan yang telah diolah secara bersama dangan
team leader.

19

Anda mungkin juga menyukai