Anda di halaman 1dari 105

KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI UPT PADEPOKAN

SENI KREATIVITAS DAN KEBUDAYAAN GEDUNG


BANDUNG CREATIVE HUB
Kegiatan Komunikasi Front Office Di UPT Padepokan Seni Kreativitas dan
Kebudayaan Gedung Bandung Creative Hub
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah

Seminar dan Aplikasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh:
Akbar Adi Benta
NPM: 192050259

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
ABSTRAK
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan mahasiswa (praktikan) dengan merencanakan,
melaksanakan, menelaah, dan mengkaji aktivitas kerja praktek di lapangan.
Praktikan melaksakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu sesuai jurusan yang
ditempuh oleh praktikan, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi.
Public Relations adalah suatu bidang atau fungsi tententu yang dimiliki
setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial seperti perusahaan
swasta maupun organisasi nonkomersial. Mulai dari Yayasan, perguruan tinggi,
dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintahan.
Front Office adalah area depan sebuah pusat informasi perusahaan atau
instansi, dimana seorang atau sekelompok pengunjung tiba dan pertama kali
bertemu atau berinteraksi dengan staf perusahaan. Front office ini akan menangani
pertanyaan apa pun yang ditanyakan oleh pengunjung.
Setelah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktik Terpadu ini, praktikan
mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman langsung mengenai cara bekerja
Front Office di Gedung Bandung Creative Hub. Tidak hanya itu praktikan juga
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan ketika perkuliahan ke dalam
dunia kerja yang bermanfaat untuk melatik skill komunikasi yang telah dimiliki.
Dari apa yang sudah praktikan amati, peran Front Office sama halnya seperti PR
(Public Relations) dimana seorang PR harus lebih dari yang lain dan harus serba
bisa karena PR memiliki peran yang penting sebagai perwakilan dari sebuah
organisasi atau institusi.
Dengan ditulisnya laporan KKPT ini praktikan berharap bisa bermanfaat
untuk semuanya. Khususnya UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan
Gedung Bandung Creative Hub yang mungkin bisa jadi masukan kedepannya serta
bisa menjadi ilmu yang positif bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Universitas
Pasundan.

Kata Kunci: Front Office, Bandung Cretive Hub, Public Relations.


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang dengan

berkat ridho- Nya yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan

untuk dapat menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja Praktek

Terpadu (KKPT) dengan judul “Kegiatan Komunikasi Front Office Di

UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan Gedung Bandung

Creative Hub”

Praktikan menyadari dengan baik bahwa laporan KKPT ini masih

jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang praktikan miliki. Pada kesempatan ini praktikan ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj.

Yulia Segarwati selaku pembimbing utama dan Ibu Eka Maulita Lestari

A.Md,Li selaku pembimbing dua di Front Office Gedung Bandung

Creative Hub yang telah meluangkan waktu, pikiran dan kesempatannya

untuk memberikan bimbingan kepada praktikan sehingga laporan KKPT

ini dapat terselesaikan.

Praktikan juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:


1. Bapak Dr. M. Budiana S.IP., M.Si., selaku Dekan Fakultas dan Ilmu

Politik Universitas Pasundan.

2. Bapak Drs. Kunkurat M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas dan Ilmu

Politik Universitas Pasundan.

3. Ibu Dra. Hj. Yulia Segarwati., M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas dan
Ilmu Politik Universitas Pasundan

4. Bapak Drs. H. R. Sumardhani, M.Si selaku Wakil Dekan III


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) merupakan

rangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa (praktikan) dengan

merencanakan, melaksanakan, menelaah, dan mengkaji aktivitas kerja

praktek di lapangan. Praktikan melaksakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu

sesuai jurusan yang ditempuh oleh praktikan, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi.

Komunikasi sendiri dapat diartikan sebagai proses dimana orang atau

sekolompok orang menggunakan serta menciptakan informasi dengan upaya

untuk saling terhubung dengan lingkungan sekitar. Komunikasi terbagi

menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Dalam

studi Ilmu Komunikasi, ada dua fokus utama kosentrasi, yaitu jurnalistik dan

Humas/ Public Relations (PR).

Hubungan masyarakat atau dikenal juga sebagai Public Relations

adalah usaha untuk membangun, juga mempertahankan reputasi, citra dan

komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat.

Kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh

kegiatan dan keberhasilan humas atau Public Relations (PR) dalam

menjalankan peran dan fungsinya.

Peran humas sangat penting sebagai layanan bagi publik untuk

memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada dan dari
perusahaan, pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik

dan benar agar dapat diterima dan dipandang baik oleh publik.

Dalam definisi kehumasan atau public relations akan selalu bergerak

dinamis seiring perubahan di tengah masyarakat. Peran humas sangat

dibutuhkan dan penting untuk membangun dan menjaga adanya saling

pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan masyarakat atau

publiknya dengan memiliki tiga tujuan utama yaitu reputasi, citra dan

komunikasi mutual benefit relationship. Seperti bagian front office di dalam

satu institusi, yang juga menggunakan cara-cara humas dalam praktik

kerjanya. Praktikan melaksakan KKPT di UPT. Padepokan Seni Kreativitas

dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub, di bagian front office.

Front office juga dikenal sebagai the first and the last impression of

the guest, yaitu bagian kesan yang mendalam yang pertama dan yang terakhir

dari tamu. Setiap tamu yang datang ke kantor, pertama kali ditangani dan

diurus oleh bagian kantor depan (check-in procedure), dan juga ketika

pengunjung meninggalkan kantor yang juga diurus dan ditangani kembali

oleh kantor depan (check-out procedure). Front office adalah area depan

sebuah pusat informasi perusahaan atau institusi. Dimana seorang atau

sekelompok pengunjung tiba dan pertama kali bertemu atau berinteraksi

dengan staf perusahaan. Staf front office ini akan menangani pertanyaan apa

pun mengenai UPT. Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudyaan, Bandung

Creative Hub.

Bandung Creative Hub adalah wadah perkumpulan komunitas kreatif


di kota Bandung yang didirikan oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil

dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial pada tanggal 28 Desember

2017 dengan tujuan menyediakan 16 subsektor ekonomi kreatif. Bandung

Creative Hub termasuk salah satu implementasi Bandung Smart City dari

Smart Community. Bandung Creative Hub memeberikan fasilitas agar

komunitas kreatif berkembang, berdiskusi, dan memajukan sector industri

kreatif kota Bandung. Bangunan ini menyediakan sarana dan fasilitas lengkap

agar perkumpulan komunitas kreatif yang ada di kota Bandung berkembang

dan dapat menggerakan serta memajukan industri kreatif di Indonesia.

Berdasarkan penjelasana diatas, maka dalam penyusunan pelaporan

KKPT ini praktikan mengangkat judul “Kegiatan KKPT Public Relations

dalam Front Office di UPT Padepokan Seni dan Kreativitas Bandung

Creative Hub. Praktikan berharap dari laporan ini, praktikan dapat lebih

memahami secara teori dan praktik public relations.

1.2. Maksud dan Tujuan KKPT

Adapaun maksud dan tujuan praktikan melakukan Kuliah Kerja Praktik Terpadu

(KKPT) di Bandung Creative Hub adalah sebagai berikut:

1.2.1 Prinsipnya, tujuan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktik Terpadu

(KKPT) ini merupakan salah satu persyaratan menuju skripsi untuk

menyelesaikan program studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan

Bandung.
1.2.2 Merealisasikan Ilmu yang sudah diperoleh di perkuliahaan dengan

praktik nyata di lapangan khususnya di UPT Padepokan Seni Kreativitas

dan Kebudayaan Bandung Creative Hub.

1.2.3 Untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman kehumasan khususnya

dalam bagian front office di UPT Padepokan Seni Kreativitas dan

Kebudayaan Bandung Creative Hub.

1.2.4 Menambah pengalaman dan menjadikan Kuliah Kerja Pratik Terpadu

(KKPT) ini sebagai pelatihan diri untuk bekal dunia kerja.

1.3. Ruang Lingkup KKPT

Ruang lingkup kegiatan praktikan selama KKPT di front office UPT Padepokan

Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative Hub:

1.3.1 Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitas, gedung Bandung Creative

Hub.

1.3.2 Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk kegiatan di

Bandung Creative Hub.

1.3.3 Membalas pesan WhatsApps Gedung Bandung Creative Hub.

1.3.4 Menerima proposal izin peminjaman ruangan di Bandung Creative

Hub.

1.3.5 Menulis artikel Bandung Creative Hub.

1.4. Pendekatan Kegiatan KKPT

Pendekatan yang digunakan praktikan dalam penyusunan laporan


KKPT ini adalah dengan menggunakan metode studi deskriptif dengan cara

melakukan observasi langsung dan studi pustaka. Praktikan mengamati dan

terjun langsung dalam proses kegiatan. Dalam hal ini praktikan juga

mengamati dan ikut serta langsung di kegiatan public relation dalam front

office UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative

Hub.

Selain itu praktikan juga mengumpulkan data dengan menghimpun

segala informasi yang diperoleh dari artikel, laporan ilmiah dan melakukan

wawancara langsung dengan ibu Arini Mustika Dewi,S.IP.,MM selaku

KASUBA UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung

Creative Hub. Serta pembimbing lapangan ibu Eka Maulita Lesatar A.Md,Li

mengenai perusahaan dan pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan bidangnya

masing-masing.

1.5. Lokasi dan Jadwal Kegiatan KKPT

1.5.1Lokasi KKPT

Praktikan melasakan Kuliah Kerja Praktik Terpadu (KKPT) di

Bandung Creative Hub yang berlokasi Jl. Laswi No.7, Kacapiring, Kec.

Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.

1.5.2 Jadwal Kegiatan KKPT

Adapun waktu pelakasanaan kerja praktek berlangsung selama

kurang lebih satu bulan terhitung dari 14 Maret hingga 14 April 2022.
Tabel 1.1 Jadwal Magang

Hari TANGGAL WAKTU

1 14 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

2 15 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

3 16 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

4 17 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

5 18 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

6 19 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

7 22 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

8 23 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

9 24Maret 2022 10.00-16.30 WIB

10 25 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

11 26 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

12 29 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

13 30 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

14 31 Maret 2022 10.00-16.30 WIB

15 1 April 2022 10.00-16.30 WIB

16 2 April 2022 10.00-16.30 WIB

17 5 April 2022 08.00-15.30 WIB

18 6 April 2022 08.00-15.30 WIB

19 7 April 2022 08.00-15.30 WIB

20 8 April 2022 08.00-15.30 WIB


21 9 April 2022 08.00-15.30 WIB

22 12 April 2022 08.00-15.30 WIB

23 13 April 2022 08.00-15.30 WIB

24 14 April 2022 08.00-15.30 WIB


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Komunikasi adalah yang melekat dengan manusia dan dilakukan sehari-

hari. Baik itu komunikasi individu dengan individu, atau individu dengan

kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Secara umum komunikasi

memiliki pengertian suatu kegiatan yang menyampaikan pesan, gagasan , ide

baik secara verbal atau nonverbal.

2.1.1Definisi Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, Communis yang

memiliki arti sama. Communis dalam hal ini merupakan istilah pertama

dan juga istilah yang sering digunakan untuk asal kata komunikasi.

Dalam konteks ini, komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu

makna, atau suatu pesan di anus secara sama (Mulyana, 2015:46).

Sementara Rogers berpendapat dalam buku Cangara yang berjudul

Pengantar Ilmu Komunikasi, yang memberikan penjelasan komunikasi

sebagai berikut:

“Komunikasi merupakan proses dimana suatu ide dialihkan

dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”,

(2006:19).
Definisi ini dikembangkan kembali oleh Rogers dan Kincain (1981)

yang kemudian menghasilkan sebuah definisi baru yang menyatakan

komunikasi adalah:

“Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau

melakukan pertukaran informasi denga satu sama lainnya,

yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian

yang mendalam”, (2006:19).

Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan

adanya suatu pertukaran informasi atau pesan. Diamana dia

menginginkan adanya sebuah perubahan sikap dan juga tingkah laku serta

kebersamaan dalam menciptakan pengertian dari orang-orang yang ikut

serta dalam proses komunikasi.

Mengutip bukunya Effendy yang berjudul Komunikasi Teori dan

Praktek. Belerson dan Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai

berikut:

“Komunikasi adalah menyampaian informasi, gagasan,

emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan

lambang-lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik,

dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang

biasanya dinamakan komunikasi”, (1992:48).

Selanjutnya Effendy menjelaskan definisi komunikasi secara

paradigmatis dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi yaitu:


“Komunikasi adalah proses penyampaian pesan suatu

proses oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi

tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,

baik secara langsung maupun tidak langsung “, (1998:5).

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi dilakukan oleh satu individu kepada individu lain yang

disebut dengan komunikator dan komunikan dengan tujuan untuk

mencapai kesamaan makna dan perubahan sikap yang diharapkan.

West dan Turner dalam Teori-Teori Komunikasi 2020,

mendefinisikan komunikasi kedalam lima konteks diantaranya,

komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi

kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Konteks

komunikasi adalah dimana lingkungan serta situasi komunikasi itu terjadi.

Sebagaimana definisi dari komunikasi itu sendiri, konteks komunikasi

juga kerap diuraikan secara berlainan. Beberapa istilah yang digunakan

merujuk pada konteks (context) yang lazim, situasi (situation), keadaan

(setting), arena, jenis (kind), cara (metode), pertemuan (encounter), serta

kategori. Menurut Verderber, konteks komunikasi terdiri dari, konteks

fisik, konteks social, konteks historis, konteks psikologi, dan konteks

kultural (Mukarom: 2020).

2.1.2 Fungsi Komunikasi

William I. Gorden yang diterjemahkan oleh Deddy Mulyana dalam


bukunya “Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar” membagi fungsi

komunikasi kedalam empat kategori, diantaranya:

2.1.2.1 Sebagai Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangung

konsep diri kit, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain melalui komunikasi yang bersifat menghibur, serta

membangun hubungan dengan orang lain.

2.1.2.2 Sebagai Komunikasi Ekspresif

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-

perasaan atau emosi dari diri individu. Semua itu dikomunikasikan

terutama melalui komunikasi nonverbal. Perasaan sayang, peduli,

rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin marah, ataupun benci

dapat diutarakan melalui kata-kata. Namun perasaan-perasaan

tersebut dapat disampaikan secara lebih ekspresif melalui perilaku

nonverbal, seperti halnya seorang ibu yang menunjukan kasih

sayang kepada anaknya melalui belaian kepala, atau ketika

seseorang sedang marah, dia dapat menunjukannya dengan

mengepalkan tangan.

2.1.2.3 Sebagai Komunikasi Ritual

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara

berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, oleh para


antropolog disebut dengan rites of passage. Seperti upacara

kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan,

dan lain-lain. Dalam acara-acara tersebut orang akan mengucapkan

kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik.

Ritual lain seperti berdo’a, membaca kitab suci, dan upacara

bendera. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi

ritual itu, menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi

keluarga, susku, bangsa, Negara, ideologi, atau Agama mereka.

2.1.2.4 Sebagai Komunikasi Instrumental

Komunikasi sebagai instrumental disini berarti, komunikasi

tidak saja digunakan untuk menciptakan dan membangun

hubungan, tapi juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Harold Laswell dalam buku Ilmu Komunikasi yang ditulis oleh

Deddy Mulyana menyatakan, cara terbaik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab “who say what, in which channel,

to whom, and with what effect.”

2.1.3.1 Sumber

Nama lain dari sumber adalah sender, communicator,

speaker, encoder, dan originator. Nama itu merupakan pihak yang

berinisiatif atau mempunyai kebutuhan akan berkomunikasi.

Sumber dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi.

2.1.3.2 Pesan
Pesan adalah seperangkan simbol verbal atau nonverbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber.

2.1.3.3 Saluran

Saluran adalah alat yang digunakan oleh sumber untuk

menyampaikan pesan kepada komunikan. Saluran juga merujuk

pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.

2.1.3.4 Penerima

Penerima adalah komunikan yang menerima pesan dari

komunikator, yang selanjutnya pesan tersebut di proses oleh

komunikan yang pada gilirannya akan menimbulkan timbal balik.

2.1.3.5 Efek

Efek adalah apa yang terjadi kepada komunikan atau

dampak dari pesan yang kepada komunikan, setelah menerima

pesan dari sumber.

2.1.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi menurut Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi

Teori dan Praktek. Mengatakan proses komunikasi terbagi menjadi dua

tahap, yaitu secara primer dan secara sekunder.

2.1.4.1 Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses

penyampaian gagasan atau perasaan seseorang kepada orang lain.

Dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media.

Lambang merupakan media primer dalam proses komunikasi, yang


meliputi lambang seperti; bahasa, kial isyarat, gambar, warna dan

lain sebagianya. Beragam kategori lambang itu mampu secara

langsung menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada

komunikan. Bahasa adalah lambang yang banyak digunakan dalam

komunikasi, karena hanya bahasa instrumen paling mudah

menerjemahkan pikiran seseorang terhadap orang lain.

2.1.4.2 Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator

menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya

karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif

jauh atau jumlahnya banyak. Komunikasi sekunder seperti; surat,

telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi

media yang digunakan dalam komunikasi. Dengan demikian

komunikasi sekunder itu menggunakan media massa atau non

media massa.

Dengan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proses

komunikasi baik secara primer atau sekunder. Dalam proses menyalurkan

pikiran dan perasaan sama-sama memilki tujuan yang sama, yaitu kesamaan

pemahaman. Dengan segala prosesnya yang dapat dilakukan secara langsung

atau tidak langsung. Proses secara primer dan sekunder menggunakan simbol-
simbol dan bahasa sebagai media untuk menyampaikan dan menerima pesan

yang diberikan.

2.2 Komunikasi Interpersonal

2.2.1Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, merupakan

proses komunikasi yang dilakukan individu untuk saling bertukar

gagasan, pikiran, atupun informasi kepada individu lainnya. Dengan kata

lain, komunikasi interpersonal adalah suatu konteks komunikasi yang

menjelaskan bagaiman setiap individu mengkomunikasikan perasaan,

gagasan, emosi, serta informasi lainnya secara tatap muka kepada

individu lainnya.

Dalam aplikasinya komunikasi interpersonal dapat dilakukan

dengan bentuk komunikasi verbal atau nonverbal. Komunikasi

interpersonal tidak hanya membahas tentang apa yang diterima, namun

juga tentang bagaimana hal itu dikatakan, bagaimana bahasa tubuh

digunakan, serta ekspresi wajah yang diberikan. Menurut Effendi

komunikasi interpersonal merupakan komunikasi paling efektif dalam

upaya mengubah sikap, pendapat, serta perilaku seseorang.

“Pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah

komunikasi antar komunikator dengan komunikan,

komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang,


karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.”

(Effendi, 2006, h.25)

Dalam proses komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang

dalam situasi interaksi, komunikator menyandi suatu pesan, lalu

menyampaikannya kepada komunikan, dan komunikan memproses pesan

tersebut. dalam hal ini komunikator menjadi encoder dan komunikan

menjadi decoder. Akan tetapi, karena komunikasi interpersonal bersifat

dialogis, pada saat komunikan memberikan timbal balik berupa jawaban,

maka pada saat itu status komunikan berubah menjadi komunikator dan

menjadi encoder.

Komunikasi interpersonal memiliki efek umpan balik secara

langsung. Hal ini menghasilkan seseorang dapat menanggapi pesan yang

diberikan lawan bicaranya. Arni Muhammad dalam bukunya yang

berjudul Komunikasi Organisasi, menjelaskan bahwa komunikasi

interpersonal, dapat dilakukan setidaknya oleh dua orang.

“Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran

informasi diantara seseorang dan paling kurang seorang

lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat

langsung diketahui umpan baliknya. Dengan

bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi,

menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian

komunikasi sehingga bertambah kompleks komunikasi


tersebut. komunikasi interpersonal adalah membentuk

hubungan dengan orang lain.” (Arni Muhammad, 2011,

h.58)

Komunikasi interpersonal merupakan jalinan hubungan interaktif

antara individu dan individu lainnya. Dengan menggunakan lambang-

lambang pesan secara efektif, terututama lembang dalam bentuk bahasa.

Dalam kajian komunikasi interpersonal, konsep jalinan hubungan sangat

penting. Jalinan hubungan merupakan seperangkat harapan yang ada

pada persiapan yang dengan itu menunjukan perilaku tertentu di dalam

komunikasinya.

2.2.2 Jenis Komunikasi Interpersonal

Kemampuan komunikasi interpersonal sangat mempengaruhi

bagaiman kita mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan

bagaimana kita mempersepsikan diri kita sendiri. Ketika kita memiliki

keterampilan interpersonal yang baik, kita akan memiliki rasa percaya

diri yang tinggi, sehingga kita akan dihargai orang lain. Akhirnya akan

membangun hubungan harmonis dengan orang lain.

Secara teoritis komunikasi interpersonal diklasifikasikan menjadi dua

jenis berdasarkan sifatnya, yaitu komunikasi diadik, dan komunikasi

triadik.

2.2.2.1 Komunikasi diadik (dyadic communication)

Komunikasi interpersonal yang berlangsung antara dau


orang adalah ketika seorang berperan sebagai komunikator untuk

menyampaikan pesan, lalu seorang lainnya berperan sebagai

komunikan yang menerima pesan. Komunikasi dua orang atau

komunikasi diadik mencakup segala jenis hubungan interpersonal,

antara satu individu dengan individu yang lain. Mulai dari

hubungan yang paling singkat atau biasa, hingga hubungan yang

bertahan lama dan mendalam. Sepertinya halnya pengunjung

Bandung Creative Hub yang bertanya terkait fasilitas dari setiap

ruangan yang ada, kepada bagian front office. Maka baik

pengunjung atau front office, telah melakukan komunikasi diadik.

2.2.2.2 Komunikasi Triadik

Komunikasi triadik adalah proses komunikasi yang

berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana

anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Komunikasi

kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe

komunikasi interpersonal karena pertama, anggota-anggotanya

terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara

tatap muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terportong-

potong, semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama,

dengan kata lain tidak ada pembicaraan tunggal yang mendominasi

situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit di indentifikasi. Dalam

situasi seperti ini, semua anggota bisa berperan sebagai sumber dan

juga sebagai penerima.


2.2.3 Tujuan Komunikasi Interpersonal

Ada enam tujuan komunikasi interpersonal yang dianggap penting

oleh beberapa ahli. Tujuan ini tidak harus disadari pada saat terjadinya

pertemuan dan juga tidak perlu ditanyakan. Tujuan itu boleh disadari

atau tidak disadari, serta boleh disengaja atau tidak disengaja. Arni

Muhammad (2005, h.168) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal

mempunyai beberapa tujuan diantaranya:

2.2.3.1 Mengenal Diri Sendiri dan Orang Lain

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah

menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam

pertemuan interpersonal dengan orang lain, kita belajar banyak

sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi

interpersonal memeberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara

tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat

menarik dan mengasikan bila berdiskusi mengenai perasaan,

pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri

kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar

biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

2.2.3.2 Menemukan Dunia Luar

Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat

memahami lebih banyak diri kita dan orang lain yang

berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui

datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah


informasi yang datang kepada kita dari media massa, hal itu sering

kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui

interaksi interpersonal.

2.2.3.3 Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

Salah satu keinginan orang yang paling dasar adalah

membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak

dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal

diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan

orang lain.

2.2.3.4 Mengubah Sikap Dan Perilaku

Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan

perilaku orang lain dengan pertemuan interpersnonal. Kita boleh

menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba

diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis

membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa

sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu

untuk terlibat dalam posisi interpersonal.

2.2.3.5 Bermain dan Kesenangan

Bercerita, bermain mencakup semua aktivitas yang

mempunyai tujuan adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan

teman mengenai aktivitas kita pada akhir pekan, berdiskusi

mengenai olahraga, mencertikan cerita dan cerita lucu pada

umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan untuk


menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal

semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam

pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan

dilingkungan kita.

2.2.3.6 Membantu

Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapis

menggnakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional

mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi

membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita dalam

kegiatan sehari-hari. Seperti pengunjung Bandung Creative Hub

yang berkonsultasi terkait prosedur perizinan penggunaan ruangan

melalui front office.

Dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan komunikasi interpersonal,

setiap individu dapat mempunyai tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan

situasi dan kondisinya.

2.3 Publick Relations

2.3.1Pengertian Public Relations

Public relations atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan

hubungan masyarakat. Merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan

sebagai suatu rangkaian kampanye atau program tertentu, untuk

mendapatkan hubungan timbal balik antara masyarakat dengan suatu

organisasi atau instansi. Public relations juga diartikan sebagai fungsi


khusus manajemen yang membantu membangun dan memlihara

komunikasi dan juga kerja sama antara organisasi dan publik.

Public Relation merupakan suatu proses rangkaian dari suatu

kegiatan komunikasi, yang direncanakan untuk kampanye program

tertentu, supaya mendapatkan efek hubungan timbal balik antara

masyarakat dengan suatu organisasi. Tujuan utama dari kegiatan Public

Relations adalah menciptakan serta menjaga dan membangun pengertian

satu sama lain. Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi

tersebut, senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang memiliki

kepentingan. Dengan adanya kata ‘saling’, maka dari itu berarti

organisasi tersebut juga harus memahami setiap kelompok atau individu

yang memiliki kepentingan.

Menurut Howard Bonham, Public relations merupakan suatu seni

dalam menciptakan kepercayaan publik, terhadap individu atau suatu

organisasi. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa public relations

memiliki kaitan dalam seni terutama dalam komunikasi.

Dalam buku “Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus Dan Masalah

Satu” karya Moore yang dialih bahasakan oleh Effendy mendefinisikan

public relations sebagai berikut:

“suatu filsafat sosial dari manajemen yang dinyatakan

dalam kebijaksanaanya beserta pelaksanaanya, yang

melalui interprestasi yang peka mengenai peristiwa-

peristiwa berdasarkan komunikasi dua arah dengan


publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian

dan itikad baik.” (1998:6)

Sementara Cutlip, Center dan Brown, dikutip dari

Soemirat dan Ardianto didalam buku Dasar-Dasar Public

Relations, memberikan definisi Public Relations sebagai

berikut:

“PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang

mendukung terbentuknya saling pengertian dalam

komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama

antara organisasi dengan berbagai publiknya,” (Cutlip,

Center dan Brown 2017:14)

Public relations yang merupakan bagian dari prinsip komunikasi,

yaitu memberikan pengertian serta sepemahaman yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan atau publiknya, memiliki tugas penting

dalam komunikasi organisasi yakni bagaimana pesan yang

dikomunikasikan oleh perusahaan dapat diterima dengan baik dan dapat

dipahami publik, dan pada gilirannya menimbulkan citra baik perusahaan

dan peningkatan loyalitas publiknya.

Public Relations yang baik dalam perusahaan dapat membangun

dan memberikan citra baik perusahaan dengan cara dan langkah-langkah

yang tepat untuk membangun saling pengertian dan hubungan yang

harmonis dengan publiknya. Hubungan yang harmonis dan saling


pengertian antara public dengan perusahaan atau organisasi atau

sebaliknya yang timbul dari usaha-usaha Public Relations juga penting

dalam kesuksesan tujuan perusahaan, kegiatan-kegiatan positif yang

dilakukan Public Relations perusahaan untuk public internal dan eksternal

tentang apa yang direncakan dan dilaksanakan.

Adanya saling pengertian dan pemahaman yang sama itu,

diharapkan dapat tercapainya tujuan yang spesifik dari kegiatan public

relations yang menciptakan suatu kerja sama yang harmonis diantara

publik terhadap perusahaan atau organisasi begitupun sebaliknya,

sehingga dapat timbul citra yang baik dan tujuan perusahaan secara

keseluruhan dapat tercapai.

Public Relations juga memiliki peranan penting khususnya dalam

membentuk sebuah pesan yang mampu dipahami oleh public sehingga

tujuannya dapat tercapai. Public Relations juga membentuk pesan dan

menyiapkan strategi komunikasi yang tepat untuk disampaikan untuk

publiknya baik public internal dan public eksternal perusahaan.

Public relations memiliki suatu usaha untuk mewujudkan

hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dengan publiknya, usaha

untuk memberikan kesan yang menyenangkan sehingga timbul opini

publik yang menguntungkan bagi kemajuan perusahaan atau organisasi.

Semua itu dapat dilaksanakan oleh public relations dengan mewujudkan

hal-hal yang positif tentang apa yang dilaksakan dan direncanakan.


Publick relations lekat kaitannya dengan kebenaran, kejujuran,

serta etika dan kepercayaan. Ketiganya harus dipegang oleh para praktisi

public relations dalam melakukan setiap kegiatannya. Ini menegaskan

bahwasanya pembentukan pendapat serta sikap pada setiap individu dapat

terbentuk dari bagaimana sistematis komunikasi yang disampaikanya.

Hal ini menekankan bahwa pembentukan pendapat dan sikap dari

semua individu, dapat terbentuk dari bagaimana sistematisnya

komunikasi yang disampaikan Publick Relation dalam melakukan semua

kegiatan tugasnya. Karena pada prinsipnya, ketiga hal tersebut juga

sebagai etika mendasar yang harus dipahami oleh praktisi Public

Relations.

2.3.2 Fungsi Public Relations

Fungsi dari public relations sebenarnya sederhana, yaitu berfungsi

untuk membangun dan membina hubungan baik antara elemen yang ada

di dalam maupun di luar perusahaan, serta merangkul stakeholder

perusahaan yang terlibat. Kegiatan public relations tidak lepas dari

fungsinya sendiri, yang secara jelas dapat diketahui dari kegiatan internal

dan eksteral public relations.

Menurut Yulianti dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar

Public Relations,” menjelaskan ada dua fungsi public relations yang

diantaranya:

2.3.2.1 Menyampaikan Kebijakan Manajemen Kepada Publik

Dalam hal ini adalah publik yang ada sangkut pautnya


dengan perusahaan. Dalam tujuan humas perusahaan, untuk

mendapatkan image yang baik adalah dalam rangka public

understanding, public confidence, public support dan public

corporation. Oleh karena itu, untuk mencapai image yang baik,

maka dalam hal ini humas berfungsi menyampaikan kebijaksanaan

yang berlaku dalam perusahaan kepada publik.

2.3.2.2 Menyampaikan Opini Publik pada Manajemen

Seorang humas haruslah cepat tanggap terhadap

permasalahan- permasalahan yang timbul dalam perushaannya.

Untuk itu, kewajiban yang utama dari seorang humas harus dapat

merekam pendapat yang dikemukakan oleh publik yang

berkepentingan terhadap perusahaan, baik itu pendapat yang baik

maupun pendapat yang buruk, dimana selanjutnya seorang humas

harus juga dapat mengevaluasi opini publik yang diterimanya

tersebut, kemudian menyampaikannya kepada manajemen tentang

opini publik itu (2007:51).

Pada dasarnya fungsi dari public relations adalah banyak melakukan

komunikasi dengan beberapa pihak, baik komunikasi secara langsung atau secara

personal contract, atau juga komunikasi menggunakan media massa untuk

terciptanya hubungan yang harmonis dengan pihak internal maupun pihak

eksternal perusahaan. Hal itu menjadi langkah awal untuk mendapatkan

kepercayaan dari publik dan perusahaan lain. Kepercayaan dan pengertian yang

timbul dari publik dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.


2.3.3 Ruang Lingkup public relations

Ruang lingkup Public Relations adalah menyangkut citra (image),

mulai dari menumbuhkan citra, memelihara atau mempertahankan citra

hingga upaya untuk meningkatkan citra agar lebih baik dan lebih tinggi

dari yang sudah ada, memperbaiki citra bila ada gangguan atau

mengembalikan citra yang baik dan positif.

Broom, Glen M yang menukil Cutlip and Center dalam buku

Effendy yang telah di alih bahasakan dengan judul “Human Relations

and Public Relation” menyatakan bahwa:

“Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai

sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata

cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik,

serta merencanakan dan melakukan suatu program

kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.”

(1993:16)

Penjelasan diatas menyatakan bahwa ruang lingkup public

relations terbagi menjadi dua bagian. Eksternal dan internal, bagian

eksternal menyangkut hubungan dengan publik perusahaan. Sementara

internal menyangkut hubungan di dalam perusahaan seperti komunikasi

vertikal dan horizontal.

2.3.3.1 Internal Public Relations

Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu

sendiri yang menjadi target Internal Public Relations, terutama


suasana di antara para karyawannya yang mempunyai hubungan

langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya.

Kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan

untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para

karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau

atasan terjalin tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan

kewajibannya terhadap perusahaan.

Menurut Suhandang, dalam bukunya “Public Relations

Perusahaan,” untuk dapat menciptakan keadaan itu semua, kiranya

perusahaan melalui kebijaksanaan Internal Public Relations-nya,

antara lain berusaha mengadakan:

2.3.3.1.1 Pengumuman

Melalui papan pengumuman atau media internal perusahaan

lainnya, pengumuman yang diumumkan secara berkala atau

periodik dapat dilakukan untuk emmberikan informasi mengenai

keberhasilan dan pencapaian perusahaan dan apa saja yang perlu

ditingkatkan, informasi mengenai kejadian dan krisis internal

perusahaan juga dapat diketahui oleh publik internal perusahaan.

Rapat kerja dan rapat teknis juga menjadi kegiatan yang dapat

dilakukan.

2.3.3.1.2 Buku Pegangan Pegawai

Program kerja secara rinci bisa dipelajari masing-masing

pegawai melalui buku pegangan pegawai. Dalam buku itu secara


detail dijelaskan mengenai tujuan pokok dari perusahaan,

kebijaksanaan pimpinan untuk mencapai tujuan itu, pembagian

kerja tiap-tiap sector usaha dalam perusahaan itu, petunjuk serta

kewajiban bagi masing-masing pegawai.

2.3.3.1.3 Kontak Pribadi

Komunikasi antar pegawai baik vertical maupun horizontal

perlu dilakukan untuk lebih mengenal dan mendalam isi hati

masing-masing pegawai. Terutama sekali antara atasan dan

bawahan, perlu adanya kontak pribadi ini, sehingga suasana

akrab dan ketidakakuan dalam pergaulan akan tercapai. Sudah

tentu kotak pribadi dalam arti tegur sapa atau harga menghargai

dalam batas-batas kesopanan dan kesusilaan.

2.3.3.1.4 Pertemuan Berkala

Secara berkala hendaknya diadakan pertemuan-pertemuan

dimana masing-masing dapat mengeluarkan pendapat da nisi

hatinya. Dalam forum tersebut atasan mengemukakan segala

kebijaksanaan yang di tempuh dalam melaksanakan program

kerja perusahaan, serta menjelaskannya. Pertemuan berkala itu

biasanya terbatas pada rapat kerja rutin, yang di dalamnya

dibicarakan lapora mengenai kegiatan kerja yang sudah dan yang

akan dilaksanakan. Kemudian mengadakan penilaian-penilaian

yang dapat dijadikan bahan acuan dalam membuat rencana kerja

selanjutnya.
Dengan demikian rapat kerja atau pertemuan itu terbatas

pada bidang operasional perusahaan. Namun demikian, bisa juga

dibicarakan hal-hal lain menyangkut soal kesejahteraan para

pegawai misalnya, pendidikan pegawai, dan lain-lain di dalam

permasalahan perusahaan itu, yang sekiranya perlu dipecahkan

bersama.

2.3.3.1.5 Kotak Suara

Untuk menampung pendapat para bawahan yang tidak

berani mengemukakan pendapatnya di dalam forum pertemuan,

bisa diadakan kotak suara yang setiap saat bisa diisi oleh suara-

suara pegawai secara tertulis. Untuk menjamin rahasia

penulisnya, ada baiknya suara-suara yang di salurkan melalui

kotak suara tersebut bersifat anonim.

2.3.3.1.6 Laporan Kepada Pemegang Saham

Khusus mengenai pertanggung jawaban dalam bidang

keuangan perlu dilaporkan melalui pertemuan pemegang saham.

Pertemuan itu sudah tentu di atur oleh petugas Public Relations.

Dengan cara tersebut secara psikologis pemegang saham merasa

diikutsertakan dalam membina perusahaan, dan meyakini akan

kegunaan uangnya terhadap perusahaan. Karenanya, timbul

kepercayaan terhadap “dimanfaatkannya” uang mereka. Baik

perusahaan maupun kepentingan dirinya.

2.3.3.1.7 Hiburan dan Darmawisata


Untuk memupuk rasa akrab dan setia kawan, serta relasi

kekeluargaan diantara para pegawai dan keluarganya perlu

diadakan pertemuan-pertemuan dalam bentuk hiburan atau

darmawisata. Untuk menghilangkan ketegangan dan keseriusan

kerja, diperlukan sesekali santai bersama.

2.3.3.1.8 Olahraga

Kekompakan dalam suatu tim perlu dikembangkan, antara

lain dengan penyaluran bakat masing-masing pegawai ke dalam

suatu tim kerja yang bersifat rekreasi seperti olahraga.

2.3.3.1.9 Study Tour dan Pelatihan

Guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, para

karyawan pun perlu diberi pendidikan tambahan seperti study

tour ataupun pelatihan-pelatihan khusus.

2.3.3.1.10 Hadiah dan Penghargaan

Terhadap para karyawan yang menunjukkan prestasi

terbaik, baik dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan

lainnya yang menguntungkan perusahan. Sebaiknya diberikan

hadiah-hadiah dan penghargaan, hal tersebut dimaksudkan agar

dapat memacu kinerja karyawan agar lebih baik.

2.3.3.1.11 Tempat Ibadah

Bagi penanaman modal dan mental yang baik bagi

karyawannya. Perusahaan perlu menyediakan suatu tempat-

tempat ibadah yang representatif.


2.3.3.1.12 Tempat Pendidikan

Untuk mendidik anak-anak para karyawannya perlu kiranya

didirikan tempat pendidikan khusus oleh perusahaan.

(Suhandang: 2004:74).

Komunikasi internal perusahaan dan kegiatan protokoler untuk

membangun serta mengembangkan citra positif perusahaan di lingkungan

internal dan menyelenggarakan kegiatan administrasi, keuangan, dan

dukungan umum bagian komunikasi korporat.

Menjalin hubungan yang baik dengan publik internal perlu dijalin

dan dijaga agar timbul keharmonisan dalam tubuh perusahaan atau

organisasi, dengan adanya hubungan yang harmonis di dukung oleh

semangat kerja yang tinggi, maka akan tercipta keadaan yang kondusif

untuk bekerja yang dapat memajukan perusahaan atau organisasi, selain itu

juga mendorong citra positif perusahaan bagi publik internal dan loyalitas

pekerja.

2.3.3.2 Eksternal Public Relations

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik di luar

perusahaanya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Semua

komunikasi dengan publik eksternal hendaknya diberikan secara

jujur, teliti, sempurna dan berdasarkan fakta yang sebenarnya.

Dalam hal ini publik mempunyai hak untuk mengetahui keadaan

suatu hal yang berhubungan dengan kepentingannya. Secara

persuasif, komunikasi dapat dilaksanakan atas dasar


membangkitkan perhatian komunikasi (publik), sehingga timbul

rasa tertarik akan pesan atau barang yang disodorkan kepadanya.

Tujuan pembinaan publik eksternal menurut Abdurahman

yang dikutip oleh Yulianita pada buku “Dasar-Dasar Public

Relations” menjelaskan bahwa untuk mengeratkan hubungan

dengan badan-badan di luar badan tersebut, sehingga terbentuk

opini yang baik terhadap badan tersebut.

2.3.3.2.1 Press Relations

Merupakan kegiatan public relations dalam rangka

mengatur dan membina hubungan baik dengan pers.

2.3.3.2.2 Goverments Relations

Merupakan kegiatan public relations dalam mengatur dan

memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang

berhubungan dengan dengan kegiatan perusahaan.

2.3.3.2.3 Community Relations

Merupakan kegiatan public relations dalam rangka

mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat

setempat, yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

2.3.3.2.4 Supplier Relations

Merupakan kegiatan public relations dalam rangka

mengatur dan memelihara hubungan dengan para relasi agar

segala kebutuhan perusahaan dapat diterima dengan baik.

2.3.3.2.5 Customer Relations


Merupakan kegiatan public relations dalam rangka

mengatur dan memelihara hubungan dengan pelanggan,

sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa customer yang

sangat membutuhkan perusahaan dan bukan sebaliknya.

2.3.3.2.6 Consumen Relations

Merupakan kegiatan public relations dalam rangka

mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para

konsumen, agar produk yang dibuat dapat diterima dengan baik

oleh para konsumen (2007:70)

Komunikasi yang dilakukan secara informatif dan persuasif yang

dilakukan eksternal Public Relations bertujuan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi perusahaan. Krisis yang dihadapi perusahaan

terkait citra dan nama baik perusahaan menjadi tanggung jawab dari

eksternal Public relations untuk membangun kembali citra dan nama baik

perusahaan serta memberikan klarifikasi dan informasi untuk masyarakat

luas terkait krisis yang dihadapi.

2.4 Front Office

2.4.1Pengertian Front Office

Front Office adalah area depan sebuah pusat informasi perusahaan

atau instansi, dimana seorang atau sekelompok pengunjung tiba dan

pertama kali bertemu atau berinteraksi dengan staf perusahaan. Front

office ini akan menangani pertanyaan apa pun yang ditanyakan oleh

pengunjung.
Front Office berasal dari bahasa Inggris “Front” yang artinya

depan, sedangkan “Office” berarti kantor. Jadi Front Office adalah kantor

depan. Front Office di Bandung Creative Hub memiliki tugas untuk

menangani atau melayani pengunjung yang hendak bertanya mengenai

informasi yang sifatnya prosedural, seperti terkait perizinan penggunaan

ruangan, pengkajian proposal ruangan, pelayanan tanda tangan surat

pernyataan, dan urusan surat menyurat lainnya.

Bagian utama Front Office Bandung Creative Hub berfungsi

sebagai pusat informasi bagi para pengunjung. Bagian ini yang memiliki

kesempatan emas untuk menciptakan kesan pertama, kesan kedua dan

seterusnya, hingga sampai kepada kesan terakhir. Kesempatan pertama

adalah ketika Front Office Bandung Creative Hub, melayani pengunjung

yang datang untuk menanyakan segalan informasi-informasi mengenai

Bandung Creative Hub. Kesempatan kedua adalah ketika pengunjung

datang kembali dengan membawa proposal sebagai prosedur izin

pangajuan peminjaman ruangan, yang dimana itu menandakan

pengunjung tertarik untuk mengadakan kegiatan di Bandung Creative

Hub, setelah dari dampak yang pertama. Bagian terakhir adalah ketika

kegiatan yang pengunjung langsungkan di ruangan Bandung Creative

Hub berakhir.

Sebagai bagian depan kantor, petugas front office dituntut untuk

berpenampilan menarik. Karena penampilan menarik juga bagian dari

komunikasi, yang masuk kedalam komunikasi non-verbal yang


bepengaruh kepada citra instansi. Komunikasi yang menggunakan

penampilan sebagai medianya adalah komunikasi yang berlangsung

melalui pakaian, dan penataan berbagai ornamen seperti; busana,

dandanan, barang atau perhiasan, sepatu, model rambut, dan lainnya.

Penampilan dari petugas front office sangat berpengaruh kepada citra dari

instansi terkait. Seperti yang dikatakan Burn (1993) bahwa citra diri dapat

menjadi pertimbangan dalam menilai seseorang secara umum.

“Citra diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang

tentang dirinya sendiri sebagai makhluk yang berfisik,

sehingga citra diri sering dikaitkan dengan karakteristik-

karakterisktik fisik termasuk di dalamnya penampilan

seseorang secara umum.” (Burn:1993)

Tidak hanya dengan berpenampilan menarik, kegiatan operasional

dari front office juga diharuskan untuk memilki sikap dalam berilaku,

serta pengetahuan dan kualitas pelayanan yang baik dalam melayani

pengunjung. Pelayanan adalah sesuatu yang diberikan kepada pengunjung

baik barang atau jasa. Front office menjadi cerminan dari pelayanan yang

diberikan oleh suatu instansi atau perusahaan. dalam hal ini praktikan

tentunya harus menjaga citra yang telah dibuat, dibangun, serta dimiliki

oleh Bandung Creative Hub.

Karena front office dikenal dengan the first and the last impression

of the guest, artinya front office merupakan kesan pertama yang


mendalam dan terakhir dari pengunjung. Setiap pengunjung yang datang

ke Bandung Creative Hub, pertamakali ditangani oleh bagian front office.

2.4.2 Peran Front Office

Peran utama dari front office adalah sebagai pelayanan. Adapun

pengertian pelayanan menurut American Marketing Associaton, seperti

dikutip oleh Donald dalam Hardiyansyah (2011:10) yaitu:

“Pelayanan pada dasarnya merupakan kegiatan atau

manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain

dan pada hakekatnya tidak berwujud serta tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya

tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.” (Donald dalam

Hardiyansyah, 2011:10).

Menurut keputusan Menteri Perdayagunaan Aparatur Negara

Nomor 63 Tahun 2003, mendefinisikan pelayanan sebagai segala bentuk

akomodasi yang dilaksanakan dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam

rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara

Hardiyansyah mendefinisikan pelayanan sebagai berikut:

“Pelayanan adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah,

pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta

kepada masyarakat dengan atau tanpa pembayaran guna

memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.”

(Hardiyansyah, 2011:11)
Front office melayani dua komponen dalam perannya. Pertama

komponen nyata dan kedua komponen tidak nyata. Komponen nyata

adalah segala yang dapat dilihat secara nyata, dalam hal ini seperti

ruangan-ruangan yang ada di Bandung Creative Hub yang diantranya;

ruang kaca, perpustakaan, working space, auditorium, studio foto, studio

tari, studio rekaman, ruang teleconference, ruang CGI, ruang jahit, ruang

animasi, aula satu, dan aula dua. Sementara komponen tidak nyata adalah

segala yang tidak terlihat, namun dapat dirasakan dan dialami sebagai

pengalaman oleh pengunjung. Peran front office ialah memberikan

pelayanan terhadap dua jenis komponen tersebut, kepada pengunjung.

2.4.3 Atribut Kepribadian Petugas Front Office

Kepribadian petugas front office sangat menentukan terhadap

pelayanan yang diberikan. Sebab harapan dan keinginan pengunjung

yang datang adalah menginginkan satu paket yang terbaik antara

produk, pelayanan dan proses pemberian pelayanan tersebut. Atribut

kepribadian yang harus dimiliki petugas front office yaitu (Suwithi,

2008:27):

2.4.3.1 Mempunyai pengetahuan yang baik tentang instansi

2.4.3.2 Berpenampilan yang baik dan rapi

2.4.3.3 Memiliki keahlian yang baik

2.4.3.4 Dapat dipercaya

2.4.3.5 Mampu berdiplomasi

2.4.3.6 Berinisiatif
2.4.3.7 Berkelakuan baik

2.4.3.8 Memiliki kemauan yang besar untuk selalu memberikan pelayanan.


BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Latar Belakang Historis Bandung Creative Hub

3.1.1Sejarah Bandung Creative Hub

Gedung Bandung Creative Hub diresmikan pada 28 Desember

2017 yang lalu. Dengan harapan serta tujuan, dapat menjadi wadah bagi

perkumpulan komunitas kreatif yang ada di kota Bandung. Gedung

Bandung Creative Hub sebagai ruang kreatif awalnya dinaungi oleh UPT

Bandung Ekonomi Kreatif. Sejak turunya Perwal (Peraturan Wali Kota)

Nomor 199 Tahun 2018. Kini Bandung Creative Hub dilebur ke UPT

Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan yang dikelola serta

bertanggungjawab kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(DISBUDPAR) kota Bandung. UPT Padepokan Seni Kreativitas dan

Kebudayaan menaungi dua gedung yaitu gedung Padepokan Seni

Mayang Sunda (PSMS) dan gedung Bandung Creative Hub (BCH).

Bandung Creative Hub merupakan suatu pusat kreatif yang terletak

di Jalan Laswi No.7, Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung.

Bangunan yang memiliki interior unik ini berhasil menjadi pusat kreatif

terbesar pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara, setelah

Thailand Creative and Design Center. Pencetus dan sekaligus perancang

bangunan Bandung Creative Hub adalah Wali Kota Bandung, M. Ridwan

Kamil beserta Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, yang


menjabat pada masa periode 2013-2018 yang lalu. Kini Ridwan Kamil

menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Saat itu Ridwan Kamil melihat bahwasanya para pelaku-pelaku

ekonomi keratif membutuhkan ruang untuk mereka berekspresi. Mereka

membutuhkan suatu ruang, suatu tempat supaya dapat menuangkan ide,

gagasan, serta kreatifitas yang mereka miliki. Atas alasan itu, Ridwan

Kamil merancang serta membangun Bandung Creative Hub, sebagai

gedung yang dapat menjadi salah satu pusat berkreasi di kota Bandung.

Tujuan Ridwan Kamil membangun gedung Bandung Creaive Hub adalah

sebagai wadah laboratorium untuk para pelaku ekonomi kreatif. Sehingga

para pelaku ekonomi kreatif tersebut dapat mengeksplorasi kreatifitasnya

serta dapat membangun satu ekosistem kreatif.

Gagasan membangun gedung Bandung Creative Hub berawal dari

komunitas bapak Ridwan Kamil sebelum menjadi wali kota Bandung.

Komunitas itu bernama Bandung Creative City Forum (BCCF), dimana

saat di BCCF, Ridwan Kamil melihat para pelaku ekonomi kreatif tidak

memiliki ruang bagi mereka untuk berkreasi dan berekspresi.

Proyek dari pembangunan Bandung Creative Hub adalah proyek

pemerintah kota Bandung. Bandung Creative Hub digagas pada 2016

bulan Mei, dan di estimasikan akan rampung pada bulan Desember.

Namun akhirnya rampung dan diresmikan pada Desember 2017. Biaya

untuk membangun Bandung Creative Hub menelan anggaran 43,93

milyar. Saat proses pembangunannya, proyek dari Bandung Creative Hub


sempat mengalami keterlambatan dari estimasi waktu yang telah

diperkirakan. Keterlambatan dalam pembangunan Bandung Creative Hub

ini disebabkan banyaknya perubahan pada saat proyek tengah

berlangsung.

Awalnya bangunan Bandung Creative Hub dinamakan Bandung

Creative Center, lalu sempat berubah menjadi Gedung Creative Center,

dan pada akhirnya resmi berdiri dengan nama Bandung Creative Hub.

Perubahan nama itu dipengaruhi oleh perubahan adendum yang sebanyak

tiga kali pada saat proses pembangunannya.

Mulanya desain dari bangunan Bandung Creative Hub lebih

sederhana dari apa yang bisa dilihat sekarang. Sebelum adendum ke tiga,

pihak kontraktor menerima perubahan desain pada awal Desember 2017,

dimana kontrak proyek akan berakhir dibulan serupa. Akhirnya

dilakukan adendum kembali untuk ke tiga kalinya, yang menghasilkan

desain seperti sekarang.

Saat awal diresmikan, wali kota Bandung saat itu, M. Ridwan

Kamil mengatakan bahwa Bandung Creative Hub adalah gedung dengan

sarana kreatif yang paling canggih dan terlengkap yang ada di Indonesia.

Selain itu, alasan membangun Bandung Creative Hub juga sebagai

bentuk implementasi dari visi serta misi dari wali kota Bandung saat itu,

untuk membawa Bandung menjadi bagian kota kreatif di dunia.

(arcoma.co.id 28/12/17)
Sejak awal diresmikan, Bandung Creative Hub terbebas dari biaya dan

pungutan jenis apapun. Fasilitas yang ada di dalam Bandung Creative

Hub semuanya gratis dan murni untuk memberikan wadah berekspresi

bagi warga Bandung yang ingin berkreasi.

Pada 2015 kota Bandung masuk dalam jaringan kota kreatif

UNESCO. Dibangunnya Bandung Creative Hub adalah respons dari Wali

Kota Bandung atas pencapaian tersebut pada saat itu. Bangunan Bandung

Creative Hub, juga termasuk salah satu implementasi Bandung Smart

City dari Smart Community. Bandung Creative Hub memberikan fasilitas

agar komunitas kreatif berkembang, beredukasi, dan memajukan sektor

industri kreatif kota Bandung. Bangunan ini menyediakan sarana dan

fasilitas lengkap agar perkumpulan komunitas kreatif yang ada di kota

Bandung berkembang serta dapat menggerakan dan memajukan industri

kreatif Indonesia.

Bandung Creative Hub memiliki 6 lantai yang dirancang dengan

gaya futuristik ciri khas dari Wali Kota Bandung saat itu, M. Ridwan

Kamil. Hal ini dapat dilihat dari bangunan yang didesain dengan

sentuhan geometris di mana bagunan memiliki bentuk yang tidak rata.

Selain itu, bangunan ini mengusung rancangan colorful dengan ornamen-

ornamen extrude yang memperindah bangunan. Dalam tiap oranmen

extrude, tiap lipatannya dipasang dengan lampu, sehingga saat malam

hari lampu menyala dan memancarkan cahaya yang unik. Rancangan ini

sekaligus mencerminkan kehidupan kreatif yang diwadahi oleh Bandung


Creative Hub.

Menurut website resmi Bandung Creatif Hub (bch.my.id) tertulis

bahwa dalam proses perencanaan bangunan Bandung Creative Hub

mengalami kisah yang Panjang. Berawal dari obrolan-obrolan ringan,

lalu bertransformasi menjadi suatu gagasan serius, yang selanjutnya

harus meyakinkan orang-orang yang sebelumnya tidak yakin akan

gagasan tersebut. gagasan itu di dasari oleh keresehaan, dimana kerap

banyak ide kreatif yang brilian muncul, namun terhenti karena tidak

menemukan fasilitas yang mumpuni. Selain itu, banyak pelaku-pelaku

industri kreatif yang memiliki ide bersama, hendak berkolaborasi tapi

terhalang oleh nihilnya tempat yang layak untuk berkarya. Atas

keresahan tersebutlah Bandung Creative Hub didirikan.

3.2. Visi dan Misi

3.2.1 Visi

Memantapkan kota Bandung sebagai kota seni budaya dan tujuan

wisata.

3.2.2 Misi

3.2.2.1 Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Kepariwisataan yang profesional, berkarakteristik sunda dan

berwawasan global.

3.2.2.2 Meningkatan plestarian, pemberdayaan, pengembangan, dan

pemanfaatan kebudayaan dan kesenian.


3.2.2.3 Mengembangkan industri pariswisata yang kreatif, inovatif dengan

memperhatikan terlaksananya sapta pesona.

3.2.2.4 Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi

baik pada tingkat regional, nasional, maupun internasional.

3.2.2.5 Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya

dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau

Kab/kota/negara lain.

3.3 Struktur Organisasi Bandung Creative Hub


3.4 Divisi

3.4.1Kepala UPT Padepokan Seni, Kreativitas dan Kebudayaan

3.4.1.1 Pelaksanaan operasional pengelolaan Padepokan Seni, Kreativitas

dan Kebudayaan.

3.4.1.2 Pelaksanaan ketatausahaan UPT Padepokan Seni, Kreativitasn dan

Kebudayaan.

3.4.1.3 Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

kegiatan pelaksanaan operasional pengelolaan Padepokan Seni,

Kreativitas dan Kebudayaan.

3.4.1.4 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan

tugas dan fungsinya.

3.4.1.5 Menyusun rencana program kerja dan bahan penetapan kinerja

UPT Padepokan Seni, Kreativitas dan Kebudayaan.

3.4.1.6 Membina, membagi dan mengarahkan tugas kepada bawahan

berdasarkan arah kebijakan umum Dinas agar tujuan dan sasaran

tercapai secara efektif dan efisien.

3.4.1.7 Melaksanakan fasilitasi tempat, sarana dan prasarana kegiatan seni

dan budaya, ekonomi kreatif, sebagai tempat penelitian dan

pengembangan, latihan, pertemuan dan pertunjukan untuk pelaku

dan komunitas seni, budaya serta ekonomi kreatif.

3.4.1.8 Melaksanakan manajemen kepegawaian lingkup UPT Padepokan

Seni, dan Kreativitas dan Kebudayaan.


3.4.1.9 Melaksanakan administrasi ketatausahaan lingkup UPT Padepokan

Seni, Kreativitas dan Kebudayaan.

3.4.1.10 Memeriksa dan memarag konsep naskah dinas dengan

kewenangannya.

3.4.1.11 Melaksanakan hubungan kerja dengan perangkat daerah,

pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan instansi terkait sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3.4.1.12 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

3.4.1.13 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.4.2Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Padepokan Seni, Kreativitasn

dan Kebudayaan.

3.4.2.1 Menyusun rencana program kerja dan bahan penetapan kinerja Sub

Bagian Tata Usaha.

3.4.2.2 Membina, membagi dan mengarahkan tugas kepada bawahan

berdasarkan arah kebijakan umum dinas agar tujuan dan sasaran

tercapai secara efektif dan efisien.

3.4.2.3 Melaksanakan administrasi persuratan yang meliputi penerimaan,

pencatatan, pendistribusian dan pengiriman naskah dinas.

3.4.2.4 Melaksanakan pengelolaan kearsipan naskah dinas dan

dokumentasi kedinasan.
3.4.2.5 Melaksanakan pengelolaan kerumahtanggaan, kebersihan,

keindahan, ketertiban lingkungan, dan keamanan serta pelayanan

administrasi UPT Padepokan Seni, Kreativitas dan Kebudayaan.

3.4.2.6 Melaksanakan administarasi pengumpulan, pengolahan,

penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi

kepegawaian.

3.4.2.7 Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi penatausahaan

barang milik daera lingkup UPT Padepokan Seni, Kretivitas dan

Kebudayaan.

3.4.2.8 Memeriksa dan memaraf konsep naskah dinas sesuai dengan

kewenangannya.

3.4.2.9 Melaksanakan hubungan kerja dengan perangkat daerah,

pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan instansi terkait sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3.4.2.10 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

3.4.2.11Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.4.3 Front Office

3.4.3.1 Memahami gedung Bandung Creative Hub.

3.4.3.2 Menerima Tamu.

3.4.3.3 Mengantar tamu untuk berkeliling ruangan atas izin pihak

BandungCreative Hub.
3.4.3.4 Menjelaskan tentang tatacara peminjaman ruangan dan donasi buku

apabila diperlukan.

3.4.3.5 Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitas dan tatacara

penggunaan ruangan.

3.4.3.6 Mengetahui jadwal penggunaan ruangan.

3.4.3.7 Membuat laporan hasil kerja secara bekala.

3.4.4 Staff Penjadwalan

3.4.4.1 Menerima berkas permohonan dan promosal.

3.4.4.2 Meneruskan berkas permohonan pemakaian ruang kepada curator

Bandung Creative Hub.

3.4.4.3 Menyiapkan formular dan input kedala system penjadwalan

3.4.4.3.1 Surat Pernyataan.

3.4.4.3.2 Surat Peminjaman.

3.4.4.3.3 Surat Loading Barang dan Persiapan.

3.4.4.4 Mengatur penjadwalan kegiatan yang sudah di setujui oleh

Bandung Creative Hub.

3.4.4.4.1 Kegiatan yang diajukan oleh eksternal.

3.4.4.4.2 Kegiatn internal (Kegiatan Bandung Creative Hub atau

Disbudpar).

3.4.4.4.3 Menacata jadwal secara detail.

3.4.4.4.4 Merubah jadwal kegiatan.

3.4.4.4.5 Kegiatan lebih dari satu hari, wajib dicatat secar detail dalam

semua system penjadwalan sesuai rundown.


3.4.4.5 Koordinasi

3.4.4.5.1 Operator Ruang

3.4.4.5.2 Security

3.4.4.5.3 Office Boy

3.4.4.5.4 Social Media

3.4.4.5.5 Memberikan fotocopy

3.4.4.5.6 Membuat laporan hasil kerja secara berkala

3.4.5 Kordinator Kegiatan

3.4.5.1 Membuat renca kerja.

3.4.5.2 Melakukan kontrol berkala terhadap kinerja operator.

3.4.5.3 Melakukan koordinasi dengan pihak Bandung Creative Hub terkait

kegiatan.

3.4.5.4 Mengelola kegiatan.

3.4.5.5 Mengatur operator terkait kegiatan.

3.4.5.6 Melakukan kerjasama dengan pihak lain terkait kegiatan.

3.4.5.7 Melaporkan kinerja kepada pihak Bandung Creative Hub terkait

kegiatan secara berkala.

3.4.6 Koordinator Operasional

3.4.6.1 Membuat rencana kerja

3.4.6.2 Melakukan kontrol berkala terhadap kinerja operator.

3.4.6.3 Melakukan koordinasi dengan pihak Bandung Creative Hub terkait

Operasional.

3.4.6.4 Mengelola operasional.


3.4.6.5 Mengatur operator operasional.

3.4.6.6 Melakukan kerja sama dengan pihak lain terkait operasional.

3.4.6.7 Melaporkan kinerja kepada pihak Bandung Creative Hub terkait

operasional secara berkala

3.4.7 Operator Ruang Umum

3.4.7.1 Bertanggung Terhadap:

3.4.7.1.1 Kemanan ruang dan barang

3.4.7.1.2 Kebersihan ruang dan barang

3.4.7.1.3 Kontron kegiatan secara berkala terkait kesesuaian dengan surat

pernyataan

3.4.7.2 Melakukan Serah terima laporan antara shift pagi ke shift siang

3.4.7.3 Membuat laporan hasil kerja kepada koordinator kegiatan dan

operasional

3.4.7.4 Menyiapkan dan menegmbalikan barang sesuai form peminjaman

barang

3.4.7.5 Membuat daftar barang dan di cek secara berkala

3.4.8 Operator Ruang Khusus

3.4.8.1 Membuat dan melaporkan rencana kerja kepada koordinator

3.4.8.2 Bertanggungjawab terhadap:

3.4.8.2.1 Keamanan ruang dan barang

3.4.8.2.2 Kebersihan ruang dan barang

3.4.8.2.3 Kontrol kegiatan secara berkala terkait kesesuaian dengan surat


3.4.8.3 Membuat laporan hasil kerja kepada kordinator kegiatan dan

operasional

3.4.8.4 Melakukan serah terima laporan antara shift pagi ke shift siang

3.4.8.5 Menyiapkan dan mengembalikan barang sesuai form

peminjamanbarang

3.4.8.6 Membuat daftar barang dan di cek secara berkala

3.4.9 Teknisi gedung

3.4.9.1 Membuat dan melaporkan rencana kerja kepada koordinator

3.4.9.2 Memperbaiki kerusakan fasilitas gedung berupa listrik, air, AC,

dan lift

3.4.9.3 Mengambil tindakan yang dianggap perlu apabila terjadi

kerusakan terhadap fasilitas yang berhubungan dengan listrik, air,

AC, dan lift

3.4.9.4 Melakukan pengecekan dan perawatan listrik, air, AC, dan lift

3.4.9.5 Selalu siaga jika dibutuhkan

3.4.9.6 Untuk pelaksanaan kegiatan di auditorium dan basement wajib

siaga

3.4.9.7 Melakukan serah terima laporan antara shift pagi ke shift siang

3.4.9.8 Membuat laporan hasil kerja secara berkala

3.4.9.9 Dalam kondisi darurat (alarm peringatan berbunyi) mengambil

tindakan

3.4.10 Operator IT

3.4.10.1 Membuat dan melaporkan rencana kerja kepada koordinator


3.4.10.2 Mengelola sosial media Bandung Creative Hub

3.4.10.3 Mengelola hal yang berkaitan dengan computer, software, cctv,

internet, dan videotron.

3.4.10.4 Membuat laporan hasil kerja secara berkala

3.4.10.5 Selalu siaga bila dibutuhkan

3.4.11 Operator Desain dan Foto

3.4.11.1 Membuat dan melaporkan rencana kerja kepada koordinator

3.4.11.2 Melakukan pendokumentasian kegiatan dan editing

3.4.11.3 Membuat desain grafis kebutuhan kegiatan

3.4.11.4 Membuat laporan hasil kerja secara berkala

3.4.12 Security

3.4.12.1 Menjaga keamanan dan ketertiban secara umum sesuai tupoksi

kemanan yang berlaku

3.4.12.2 Melakukan kontrol berkala di seluruh area gedung

3.4.12.3 Koordinator security membuat rencana kerja

3.4.12.4 Membuat laporan hasil kerja secara berkala

3.4.12.5 Menghidupkan lampu di area:

3.4.12.5.1 Area amphiteater pada pukul 16.00 WIB

3.4.12.5.2 Area luar pos 2 pada pukul 17.30 WIB

3.4.12.5.3 Area balkon lantai 2 pukul 17.30 WIB

3.4.12.5.4 Area taman lantai 4 dan 5 pada pukul 17.30 WIB

3.4.12.6 Melakukan pembukaan dan penguncian pintu akses masuk

gedung akses pintu tersebut adalah:


3.4.12.6.1 Pintu lantai 2

3.4.12.6.2 Pintu lantai 1, jam pembukaan 06.00 WIB

3.4.12.6.3 Jam pentupan 24.00 WIB khusu pintu lantai 1 jadwal

pembukaan dan penguncian akan di koordinasikan lebih

lanjut dengan koordinator design store yang beraktivitas di

lantai tersebut

3.4.12.7 Bersikap waspada terhadap orang-orang yang mencurigakan, agar

kenyamanan pengunjung dapat terjaga

3.4.12.8 Bersikap ramah, murah senyum terhadap semua pengunjung

tanpa menghilangkan kewaspadaan dan ketegasan

3.4.13 Cleaning Service

3.4.13.1 Bertanggungjawab terhadap kebersihan seluruh area BCH sesuai

tupoksi

3.4.13.2 Koordinator cleaning service membuat rencana kerja

3.4.13.3 Melakukan check list secara berkala

3.4.13.4 Membuat laporan hasil kerja secara berkala


BAB IV

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan KKPT

4.1.1 Proses Kerja Praktek

Praktikan melaksanakan kegiatan KKPT di UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub yang terletak di Jl.

Laswi No.7, Kacapiring, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu di UPT. Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub berlangsung

selama satu bulan terhitung sejak dari tanggal 14 Maret Tahun 2022

hingga 14 April Tahun 2022. Jam kerja praktikan mulai pada pukul

10.00 WIB hingga sampai jam 16.30 WIB.

Minggu pertama praktikan mulai masuk kerja dari hari Senin

hingga hari Jumát, dan hari Minggu libur. Sementara pada minggu

kedua, praktikan diharuskan mengambil libur, satu di weekend dan satu

di weekday, dan praktikan memilih mengambil hari Senin untuk yang

weekday, dan hari Minggu untuk yang weekend. Jadi pada saat minggu

kedua praktikan masuk kantor dari hari Selasa hinga hari Sabtu, dan

hari Minggu serta hari Senin praktikan libur.

Pada tanggal 3 April, sudah masuk bulan puasa Ramadhan,

sehingga membuat jam kerja praktikan saat di UPT. Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub, mengalami


perubahan. Sebelum bulan puasa ramadhan, jam kerja praktikan dimulai

dari pukul 10.00-16.30 WIB, sedangkan pada saat masuk bulan puasa

ramadhan, jam kerja praktikan dimulai menjadi jam 08.00-15.30 WIB.

Pada saat KKPT dilapangan, sebelum praktikan masuk ke dalam

gedung Bandung Creative Hub, praktikan harus terlebih dahulu melalui

protokol kesehatan, seperti memakai masker serta hand sanitizer dan

meng-scan QR code melalui aplikasi Peduli Lindungi. Selama

melangsungkan KKPT, praktikan ditempatkan dan ditugaskan di bagian

front office.

Hari pertama KKPT, praktikan diperkenalkan dengan lingkungan

kerja, serta diajak untuk berkeliling mengenal seluruh ruangan dari

gedung Bandung Creative Hub. Setelah itu praktikan diberikan

pengarahaan dan diberikan penjelasan, terkait apa-apa saja yang harus

dilakukan di bagain front office.

Praktikan juga dikenalkan kepada staff, karyawan hingga

KASUBAG (Kepala Sub Bagian) UPT Padepokan Seni Kreativitas dan

Kebudayaan, Bandung Creative Hub, Ibu Arini Mustika Dewi S.IP.,

MM.

Saat KKPT di lapangan, praktikan ditemani oleh pembimbing

ketika sedang melangsungkan tugas. Pembimbing praktikan adalah ibu

Eka Maulita Lestari A.Md,Li, dari ibu Eka praktikan mulai

diperkenalkan job desk dari front office Bandung Creative Hub untuk
dikerjakan selama KKPT berlangsung.

Selanjutnya praktikan mulai mengerjakan tugas yang dikenalkan

dan diberikan oleh ibu Eka Maulita Lesatar A.Md,Li maupun dari staff

lainnya. Adapun beberapa kegiatan tersebut yaitu:

4.1.1.1 Menjelaskan tentang fungsi gedung, ruang, fasilitas, gedung

Bandung Creative Hub.

4.1.1.2 Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk

kegiatan di Bandung Creative Hub.

4.1.1.3 Membalas pesan WhatsApp Bandung Creative Hub.

4.1.1.4 Menerima pesan WhatsApps Gedung Bandung Creative Hub.

4.1.1.5 Menulis artikel Bandung Creative Hub untuk hari teater sedunia

dan hari buku sedunia.

Kegiatan yang praktikan lakasakan sesuai dengan waktu yang

ditentukan oleh UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan,

Bandung Creative Hub. selama KKPT, praktikan selalu aktif untuk

bertanya serta berdiskusi mengenai tugas-tugas yang diberikan mulai dari

prosedur pengajuan ruangan, penentuan jadwal ruangan, serta

menjelaskan fungsi, fasilitas, dan cara penggunaan ruangan Bandung

Creative Hub.

4.1.2 Penjelasan Kerja Secara Umum

4.1.2.1 Kegiatan menjelaskan fungsi, ruang, fasilitas gedung Bandung

Creative Hub
Kegiatan ini dilakukan praktikan ketika ada pengunjung

yang hendak menanyakan fungsi-fungsi dari ruangan yang ada di

gedung Bandung Ceative Hub. Kegiatan menjelaskan fungsi dan

fasilitas dari Bandung Creative Hub sudah menjadi tugas dari front

office. Biasanya praktikan akan menjelaskan fungsi dan fasilitas

dari gedung Bandung Creative Hub kepada pengunjung yang baru

pertama kali datang ke Bandung Creative Hub, berdasarkan

kegiatan acara yang akan diadakan di gedung Bandung Creative

Hub.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada

pengunjung yang baru pertama kali datang ke Bandung Creative

Hub, atau terhadap pengunjung yang belum tahu mengenai

Bandung Creative Hub, serta apa saja fasilitas, serta apa saja

ruangan-ruangan yang ada di Bandung Creative Hub.

4.1.2.2 Kegiatan menjelaskan proposal perinzinan peminjaman

ruangan untuk kegiata di Bandung Creative Hub

Kegiatan ini dilakukan ketika ada pengunjung yang

menanyakan terkait bagaimana prosedur dalam proses peminjaman

ruangan di Bandung Creative Hub. Kegiatan ini merupakan

kegiatan yang cukup rutin yang praktikan lakukan selama

melangsungkan KKPT dibagian front office UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub. Karena untuk

dapat menggunakan atau meminjam ruangan-ruangan yang ada di


Bandung Creative Hub, harus melalui prosedur peminjaman

terlebih dahulu. Dua syarat utama yang harus dipersiapkan

pengunjung untuk bisa berkegiatan dan meminjam ruangan di

gedung Bandung Creative Hub diantarnya, membuat proposal yang

berisikan informasi kegiatan acara, jadwal kegiatan acara, serta

jumlah dari banyaknya orang yang terlibat dalam kegiatan acara.

Syarat ke dua adalah dengan menyertakan surat pernyataan

pengajuan peminjaman ruangan. Selanjutnya pengunjung akan

diberikan formulir surat penggunaan ruangan dan harus

menandatanganinya diatas materai sepuluh ribu.

Kegiatan ini merupakan salah satu job desc yang praktikan

lakukan selama melangsungkan KKPT di UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub. Setiap kali

ada pengunjung yang ingin meminjam ruangan yang ada di gedung

Bandung Creative Hub, praktikan diharuskan menjelaskan

bagaimana prosedur atau tata cara peminjamannya terlebih dahulu.

Biasanya praktikan akan memulainya dengan memberikan

brosur yang sudah tersedia di meja front office, lalu selanjutnya

menjelaskan bagaimana proses peminjaman ruangan kepada

pengunjung yang hendak berkegiatan di gedung Bandung Creative

Hub dan meminjam ruangannya. Didalam brosur tersebut sudah

tertera bagaimana alur dari proses pembuatan proposal hingga

pembuatan surat penyataan meminjaman ruangan di gedung


Bandung Creative Hub. Praktikan hanya menjelaskan detail dari

alur peminjaman saja.

4.1.2.3 Membalas pesan WhatsApp Gedung Bandung Creative Hub.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang praktikan

lakukan ketika praktikan baru sampai di kantor, yaitu membalas

pesan yang masuk ke WhatsApp gedung Bandung Creative Hub.

Pesan yang masuk ke WhatsApp gedung Bandung Creative Hub

cukup rutin dan banyak pada setiap harinya. Membalas pesan

WhatsApp ini memang sudah menjadi job desc dari front office

UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung

Creative Hub. Dimana fungsi dari membalas pesan yang telah

masuk ke WhatsApps gedung Bandung Creative Hub ini adalah

untuk melayani dan menjawab pertanyaan mengenai informasi

terkait gedung Bandung Creative Hub.

Sehingga setiap warga Bandung yang ingin mengetahui

fasilitas apa saja yang ada di Bandung Creative Hub, bisa

menanyakannya dengan mengirim pesan ke WhatsApp Bandung

Creative Hub. Selain itu warga Bandung juga bisa menanyakan

prosedur peminjaman ruangan dengan mengirim pesan ke

WhatsApp Bandung Creative Hub. Maka baik warga Bandung atau

pun bukan, tidak harus datang ke front office secara langsung untuk

menanyakan informasi terkait gedung Bandung Creative Hub. Hal

ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan di front office.


Mengingat kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia belum juga

menghilang.

Pesan yang paling sering masuk ke hotline WhatsApp

gedung Bandung Creative Hub adalah pesan terkait peminjaman

studio musik, yang kerap ditanyakan oleh group band atau

komunitas musik yang ada di kota Bandung.

4.1.2.4 Menerima proposal izin peminjaman ruangan di gedung

Bandung Creative Hub.

Tugas front office yang praktikan kerjakan selanjutnya

adalah menerima proposal izin peminjaman ruangan. Praktikan

akan menerima prosposal izin pengajuan peminjaman ruangan,

yang didalamnya menjelaskan; kegiatan acara apa yang akan di

langsungkan di Bandung Creative Hub, latar belakang dari

kegiatan acara yang dilangsungkan di gedung Bandung Creative

Hub, jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan acara yang akan

dilangsungkan di gedung Bandung Creative Hub, logo dari

kegiatan acara atau logo dari penyelanggara yang akan

melangsungkan acara di gedung Bandung Creative Hub, serta

penjelasan mengenai tanggal, waktu kapan kegiatan acara akan

diselenggarakan, serta rincian alat atau barang yang di bawa ke

gedung Bandung Creative Hub.

Selain proposal, selanjutnya praktikan akan menerima surat


permohonan pengajuan izin peminjaman ruangan. Ditulis dengan

tujuan alamat surat kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Bandung, jln. Ahmad Yani No. 277 Bandung.

Serta fotocopy e-KTP peminjam ruangan yang bersama surat

tersebut. E-KTP harus e-KTP kota Bandung

Setelah semua itu, praktikan akan mengkaji proposal

tersebut, memverifikasi apakah sudah sesuai dengan kententua atau

tidak. Setelah itu praktikan akan melihat tanggal kegiatan yang di

maksud dalam proposal, lalu melihat jadwal yang kosong dan

mensesuaikannya dengan tanggal yang ada di proposal. Apakah

tanggal yang dimaksud tersedia atau tidak. Setelah semuanya

sesuai, proposal akan menjalani proses kurasi selama kurang lebih

14 hari kerja. Proses kurasi adalah proses di tandatanganinya

proposal oleh kepala subsektor, koordinator teknis, serta

KASUBAG (Kepala Sub Bagian) yang selanjutnya pengaju

proposal akan menerima pesan melalui WhatsApp Bandung

Creative Hub apabila proposalnya sudah dikurasi.

4.1.2.5 Menulis Artikel Bandung Creative Hub

Kegiatan menulis artikel ini merupakan tugas tambahan yang

diberikan kepada praktikan oleh kang Rizky Sanjaya dari sektor

penerbitan. Pada tanggal 27 Maret 2022 ditentukan sebagai hari

teater sedunia oleh Internasional Teatre Institute. Atas hal ini

praktikan ditugaskan untuk menulis artikel terkait hari teatter


tersebut. Kang Rizky Sanjaya adalah pemimpin redaksi subsektor

penerbitan.

Praktikan diberikan konsep mengenai bagaimana artikel

mengenai hari teater sedunia itu harus ditulis. Konsep yang

diberikan oleh kang Rizky Sanjaya yaitu dengan menuliskan

sejarah tetater, serta menuliskan kisah hidup dari tiga tokoh teater

yang ada di dunia. Praktikan mengerjakan tulisan hari teater

tersebut selama kurang dari satu minggu, dan telah di terbitkan

kedalam zine gratis Bandung Creative Hub Volume 23.

Selanjutnya praktikan kembali diberikan tugas menulis oleh

kang Rizky Sanjaya. Tugas selanjutnya yaitu menulis mengenai

hari buku sedunia. Praktikan diharuskan membuat tulisan

mengenai hari buku sedunia dengan substansi tulisan yang memuat

tiga era dari sejarah buku.

Praktikan memulai tulisan tersebut dari era sebelum kertas, era

kertas, hingga era digital. Tulisan mengenai hari buku sedunia ini

merupakan tugas menulis kedua sekaligus terakhir yang diberikan

oleh kang Rizky Sanjaya. Tulisan ini dimuat dalam zine Bandung

Creative Hub Volume 24.

4.1.3 Kegiatan Mingguan di Bandung Creative Hub.

MINGGU PERTAMA
Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitasn gedung Bandung Creative

Hub.

Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk kegiatan di

Bandung Creative Hub.

Menulis Artikel Bandung Creative Hub untuk hari teater sedunia.

Menerima proposal izin peminjaman ruangan di Bandung Creative Hub.

MINGGU KEDUA

Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitas, gedung Bandung Creative

Hub.

Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk kegiatan di

Bandung Creative Hub.

Menerima proposal izin peminjaman ruangan di Bandung Creative Hub.

MINGGU KETIGA

Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitas, gedung Bandung Creative

Hub.

Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk kegiatan di

Bandung Creative Hub.

Menerima proposal izin peminjaman ruangan di Bandung Creative Hub.

MINGGU KEEMPAT

Menjelaskan fungsi gedung, ruang, fasilitas, gedung Bandung Creative

Hub.

Menjelaskan proposal perizinan peminjaman ruangan untuk kegiatan di


Bandung Creative Hub.

Menerima proposal izin peminjaman ruangan di Bandung Creative Hub.

Menulis Artikel Bandung Creative Hub untuk hari teater sedunia.

4.1.4 Kegitan harian kerja praktek di Bandung Creative Hub

NO. Hari & Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 14 Maret 2022 1. Pada hari pertama, praktikan di ajak

berkeliling ruangan dari gedung

Bandung Creative Hub, dan mulai

dikenalkan dengan tugas dari front

office

2. Selasa, 15 Maret 2022 1. Praktikan mendapatkan tugas untuk

membalas pesan yang masuk ke

WhatssApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Praktikan mendapatkan tugas untuk

menjelaskan prosedur meminjaman

ruangan kepada pengunjung yang

datang.

3. Melayani pengunjung yang hendak

meminjam ruangan studio musik

dengan cara mengisi formulir


peminjaman.

4. Diberikan tugas untuk menggarap

artikel hari teater sedunia

3. Rabu, 16 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Melayani pengunjung yang

bertanya mengenai fasilitas yang

disediakan oleh gedung Bandung

Creative Hub.

4. . Kamis, 17 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Membuat caption hari arsitek

nasional.

3. Mengantarkan mahasiswa

berkeliling gedung Bandung

Creative Hub, untuk tujuan

penelitan skripsi.
4. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

5. Jum’at 18 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatssApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Menerima dan mengkaji Proposal

perizinan peminjaman ruangan

yang masuk ke front office.

6. Senin, 21 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

7. Selasa, 22 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung


Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

8. Rabu, 23 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

9. Kamis, 24 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Menerima dan mengkaji Proposal

perizinan peminjaman ruangan

yang masuk ke front office.

10. Jum’at 25 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke


WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

11. Sabtu, 26 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Selasa, 29 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

4. WhatsApp gedung Bandung

5. Creative Hub

6. 2. Melayani pengunjung yang


7. hendak meminjam ruangan studio
8. musik dengan cara mengisi
9.
formulir peminjaman.
10.
3. Melayani pengunjung yang ingin
11.
recedule peminjaman ruangan.
12.
13. Rabu, 30 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Menerima dan mengkaji Proposal

perizinan peminjaman ruangan

yang masuk ke front office.

14. Kamis, 31 Maret 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

15. Jum’at 1 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi


formulir peminjaman.

3. Menerima dan mengkaji Proposal

perizinan peminjaman ruangan

yang masuk ke front office.

16. Sabtu, 2 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

17. Selasa, 5 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

18. Rabu, 6 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio


musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

19. Kamis, 7 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

20. Jum’at 8 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

3. Menerima dan mengkaji Proposal

perizinan peminjaman ruangan

yang masuk ke front office.

21. Sabtu, 9 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang


hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

22. Selasa, 12 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman.

23. Rabu, 13 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi

formulir peminjaman

24. Kamis, 14 April 2022 1. Membalas pesan yang masuk ke

WhatsApp gedung Bandung

Creative Hub

2. Melayani pengunjung yang

hendak meminjam ruangan studio

musik dengan cara mengisi


formulir peminjaman

4.1.5 Hasil Kegiatan Kerta Praktik

Pelaksanaan kegiatan kerja praktik yang dilaksanakan oleh

praktikan di UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan,

Bandung Creative Hub. Membuat praktikan mendapatkan banyak sekali

ilmu serta wawasan baru dan pengalaman dari berbagai kegiatan serta

tugas yang dikerjakan.

Selama melangsungkan Kuliah Kerja Praktik Terpadu, praktikan

telah mendapatkan bimbingan yang baik yang mudah dimengerti,

sehingga pratikan dapat melaksanakan kegiatan serta tugas dengan baik.

Adapun hasil yang praktikan dapatkan:

4.1.5.1 Praktikan mempelajari serta mengimplementasikan ilmu

komunikasi kedalam kegiatan front office dan kegiatan menulis

artikel dari mini zine Bandung Creative Hub, yang bertemakan

‘hari teater sedunia’ dan ‘hari buku sedunia’. Dimana kegiatan ini

memiliki tujuan untuk turut merayakan dua hari besar tersebut,

dengan menuliskannya dalam bentuk artikel yang dimuat kedalam

mini zine Bandung Creative Hub, yang dapat di unduh secara

gratis.

4.1.5.2 Praktikan dituntut untuk ramah ketika melayani pengunjung yang

bertanya mengenai informasi gedung Bandung Creative Hub


kepada front office. Baik yang menanyakan fasilitas ruangan,

ataupun yang hendak menanyakan pengajuan proposal perizinan

peminjaman ruangan.

4.1.5.3 Praktikan dituntut untuk bisa berkomunikasi secara interpersonal

dengan pengunjung yang proposal pengajuannya belum lengkap

atau belum dapat diproses.

4.1.5.4 Praktikan dilatih untuk menyampaikan informasi atau pesan secara

tepat, singkat, padat dan tegas.

4.1.5.5 Praktikan dituntut untuk bisa memberikan citra positif terhadap

pengunjung yang datang ke gedung Bandung Creative Hub.

4.1.5.6 Praktikan mendapatkan ilmu serta wawasan baru mengenai UPT

Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative

Hub.

4.2 Pembahasan KKPT

4.2.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunites, Threats)

merupakan sebuah analisis dari suatu bentuk perencanaan yang

bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta

ancaman dalam satu organisasi.

David, Fried.R (2005:47) memberikan deskripsi SWOT sebagai berikut:

4.2.1.1 Strenghts (Kekuatan)

Kekuatan merupakan keterampilan, sumber daya maupun

keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para


pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh

perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah

kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan.

4.2.1.2 Weakness (Kelemahaan)

Kelemahan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam

sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara efektif

menghambat kinerja perusahaan. keterbatasan tersebut dapat

berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan majemen dan

keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan

perusahaan.

4.2.1.3 Opportunities (Peluang)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting

merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi

dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli

atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

4.2.1.4 Threats (Ancaman)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu

utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.

Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang

direvisi merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.


Berikut analisis SWOT yang dibuat oleh praktikan mengenai kegiatan

front office, yang praktikan lakukan selama melaksanakan kerja praktik di UPT

Seni Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub:

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

A Front office Bandung A Fasilitas yang dimiliki oleh

Creative Hub memiliki front office Bandung Creative

komunikasi yang baik Hub sangat kurang

dalam melayani diperhatikan. Seperti,

pengunjung yang datang komputer yang ada di bagian

ke gedung Bandung front office hanya satu, dan itu

Creative Hub. Serta tegas pun sudah sangat lemot. Lalu

dalam menentukan kursi dari front office sudah

syarat-syarat terhadap hampir rusak.

proposal yang belum B Regulasi dari PERWAL

lengkap, namun dengan (Peraturan Wali Kota) yang

tetap ramah. terus berubah, mengenai

B Front office Bandung statistik penyebaran kasus

Creative Hub COVID-19 yang

mempunyai pengarsipan mempengaruhi kapasitas dari

yang baik. Semua tertata ruangan yang ada.

rapih, seperti proposal

yang sudah dikurasi,

proposal yang belum


dikurasi, surat

pernyataan peminjaman

ruangan, surat tanda

terima hingga jadwal

ruangan. Semua

memiliki tempatnya

masing-masing

Opportunities (Peluang) Treat (Ancaman)

A Komunikasi yang baik A Fasilitias yang kurang

dapat membantu diperhatikan akan berdampak

mempermudah terhadap efesiensi dari kinerja

pengunjung dalam yang diberikan oleh front

mendapatkan dan office.

memahami informasi B Perwal (Peraturan Wali Kota)

seputar gedung Bandung yang berubah-ubah, yang

Creative Hub. berdampak pada naik turunnya

B Pengarsipan yang baik kapasitas ruangan, membuat

mempermudah dan front office kewalahan.

mempercepat

pengunjung dalam

urusan administrasi.
4.2.2 Hasil Analisis SWOT

Hasil analisis strategi SWOT dapat digambarkan sebagai

faktor kekuatan dan kelemahan sumber dari lingkungan internal,

dan faktor peluang dan ancaman bersumber dari lingkungan

eksternal. Agar dapat merumuskan strategi yang lebih efektif

dapat dilakukan analisis lebih mendalam menggunakan matriks

SWOT. Berikut adalah hasil analisis mengenai strategi – strategi

tersebut :

4.2.2.1 Strategi Strenght Opportunity (SO)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ini

menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan

peluang eksternal

Dari hasil analisa praktikan saat di lapangan, menunjukan

bahwa strategi SO front office gedung Bandung Creative Hub harus

bisa memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya yaitu, komunikasi

yang baik dalam melayani pengunjung yang datang ke gedung

Bandung Creative Hub. Serta tegas dalam menentukan syarat-

syarat dari proposal yang belum lengkap, namun tetap ramah. Serta

mempertahankan pengarsipan yang baik, sehingga urusan

admintrasi yang terjadi di front office dapat lebih efisien bagi waktu

pengunjung. Pengarsipan yang baik mempermudah dan


mempercepat pengunjung dalam urusan administrasi.

4.2.2.2 Strategi Strenght Threat (ST)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan

kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi

dampak ancaman eksternal perusahaan atau organisasi.

Menurut Analisa praktikan pada saat melangsungkan

KKPT di lapangan, kelemahan dari regulasi Bandung Creative

Hub, seperti PERWAL (Peraturan Wali Kota) yang berubah-ubah,

yang berdampak pada naik turunnya kapasitas ruangan, membuat

front office kewalahan untuk memberikan pengertian kepada

pengunjung yang hendak mengajukan proposal peminjaman

ruangan. Namun hal tersebut, dapat diatasi dengan kekuatan yang

dimiliki oleh front office seperti dengan tetap mempertahankan

komunikasi yang baik dalam melayani pengunjung yang datang ke

gedung Bandung Creative Hub. Serta tetap tegas dalam

menentukan syarat-syarat terhadap proposal yang belum lengkap,

namun dengan tetap ramah.

4.2.2.3 Strategi Weakness Opportunity (WO)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan serta menghindari

ancaman. Tujuan dari strategi ini adalah memperbaiki kelemahan


internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

Dalam strategi WO, untuk mengatasi kelemahan yang

dimiliki oleh front office UPT Padepokan Seni Kreativitas dan

Kebudayaan, Bandung Creative Hub adalah dengan memanfaatkan

peluang yang telah dimiliki front office UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative Hub, yaitu terus

menjaga komunikasi yang baik yang dapat membantu

mempermudah pengunjung dalam mendapatkan dan memahami

informasi seputar gedung Bandung Creative Hub. Kelemahan lain

seperti Perwal (Peraturan Wali Kota) yang berubah-ubah, sehingga

berdampak pada naik-turunnya kapasitas ruangan, membuat front

office kewalahan dalam menjelaskan regulasi. Hal ini dapat diatasi

dengan pengarsipan yang baik, yang mempermudah dan

mempercepat pengunjung dalam urusan administrasi, sehingga

membuat pengunjung akan mengerti mengapa perwal tersebut

mempengaruhi kapasitas ruangan dari gedung Bandung Creative

Hub.

4.2.2.4 Strategi Weakness Threats (WT)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif

dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari

ancaman. Strategi ini memiliki tujuan untuk mengurangi

kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal

perusahaan atau organisasi.


Kelemahan serta ancaman yang dapat dikurangi front office

UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung

Creative Hub adalah dengan memperhatikan fasilitas yang ada di

meja front office, seperti mengganti komputer yang saat ini ada di

meja front office, dengan komputer yang baru, yang dapat bekerja

lebih cepat, sehingga efesiensi dari kinerja yang diberikan oleh

front office dapat meningkat. Selain itu, front office UPT

Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan, Bandung Creative

Hub. Harus selalu memutakhirkan informasi terkait Perwal

(Peraturan Wali Kota) COVID-19 yang berdampak kepada

kapasitas ruangan, terhadap pengunjung. Atau bisa

menginformasikan melalui sosial media Bandung Creative Hub

secara berkala, sehingga pengunjung mengetahui kapasitas terbaru

dari setiap ruangan yang ada.

Penjelasan hasil analisis strategi SWOT di atas merupakan hasil

pengamatan praktikan yang dilakukan selama melaksanakan kegiatan KKPT di

UPT Padepokan Seni Kretivitas dan Kebudayaan terutama dalam kegiatan front

office. Dari hasil yang praktikan jelaskan diatas semoga dapat menjadi acuan bagi

UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan khususnya dibagian front office

untuk dapat meningkatkan kinerja dan kualitasnya agar bisa lebih baik lagi

kedepannya.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah mencermati beberapa aspek pada bab-bab yang telah

dibahas. Praktikan mendapatkan kesimpulan mengenai kegiatan front office

di UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative Hub

yang menjadi kajian praktikan dalam melakasakan Kuliah Kerja Praktek

Terpadu (KKPT).

Hal ini menjadi gambaran bagi praktikan untuk memahami serta

juga menganalisis kegiatan-kegiatan dari front office UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative Hub. Maka dari itu kegiatan

front office ini merupakan suatu aspek yang sangat penting, sebab harus

menjalin hubungan baik dengan pihak baik internal ataupun eksternal,

sehingga pada gilirannya dapat memberikan kesan baik terhadap UPT

Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative Hub.

Dengan melaksanakan kegiatan KKPT di UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudayaan Bandung Creative Hub. Praktikan

mendapatkan banyak manfaat yaitu dapat menerapkan langsung Ilmu

Komunikasi yang sudah praktikan pelajari di perkuliahan. Serta praktikan

juga dapat merasakan lingkungan kerja yang profesional yang

sesungguhnya, yang dapat menjadi gambaran bagi praktikan ketika nanti

sudah turun langsung ke dunia kerja. Selain itu praktikan juga telah
mendapatkan wawasan serta pengalam baru mengenai kegiatan dari front

office.

5.2 Saran

Sesuai dengan kegiatan yang praktikan lakukan selama melaksanakan

kegiatan KKPT di UPT Padepon Seni Kreativitas dan Kebudayaan Bandung

Creative Hub, serta berbagai hambatan dan kekurangan yang praktikan

jumpai saat melakukan kegiatan komunikasi pimpinan. Saran dari praktikan

untuk UPT Padepokan Seni Kreativitas dan Kebudayaan khusunya di front

office adalah:

5.1.1 Lebih memperhatikan lagi fasilitas yang ada dari front office sepeti

jumlah komputer, kursi, dan fasilitas lainnya. Karena secara tidak

langsung, fasilitas yang kurang terperhatikan dapat mempengaruhi

terhadap citra dari front office dan juga citra dari UPT Padepokan Seni

Kreativitas dan Kebudaya, Bandung Creative Hub.

5.1.2 Menjaga dan memelihara hubungan baik kepada setiap komunitas-

komunitas yang selama ini telah melangsungkan kegiatan rutin didalam

gedung Bandung Creative Hub. Karena peran front office di gedung

Bandung Creative Hub merupakan kegiatan dari humas. Sehingga

selanjutnya citra dari UPT Padepokan Seni Kreativtias dan Kebudyaan,

Bandung Creative Hub tetap menjadi positif.


DAFTAR PUSTAKA

Cutlip, Scott M.,dkk.. 2006. Effective Public Relations, Jakarta: Prenada Media
Group

Moore, H. Frazier. 1988. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus dan Masalah


Satu. Diterjemahkan oleh: Effendy. Bandung: Remaja Karya

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja


Rosdakarya.

Onong uchjana, Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung.

Remaja Rosda Karya.Rakhmat, Jalaludin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2014. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.


Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Soemirat dan Ardianto. 2017. Dasar – dasar Public Relations. Bandung. Remaja
Rosdakarya.

Yulianita. 2007 Dasar-Dasar Public Relations. Pusat Penerbitan Universitas


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam

SUMBER LAIN
https://www.riau.go.id/home/content/61/data-umum diakses pada 8 Agustus 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Riau diakses pada 8 Agustus 2020.

https://www.pahlevi.net/pengertian-public-relation/ diakses pada 9 Agustus 2020.

https://www.dosenpendidikan.co.id/public-relations-adalah/ diakses pada 9 Agustus


2020.

https://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/
diakses pada 15 Agustus 2020.
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

FORM PENILAIAN HASIL KKPT PRAKTEK 1


LAMPIRAN 2

SURAT PERMOHONAN KKPT


LAMPIRAN 3

SURAT REKOMENDASI DITERIMA KKPT


LAMPIRAN 4
SURAT KETERANGAN PRAKTIK KERJA
LAMPIRAN 5
ARTIKEL Vol 23: HARI TEATER SEDUNIA
LAMPIRAN 6
ARTIKEL Vol 24: HARI BUKU SEDUNIA

Anda mungkin juga menyukai