Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 5

PKL

DISUSUN OLEH :
Muhammad Syawal Hidayatulloh 044120130
Sauma Agnita 044120283
Diffa Arcely Iskandar 044120303
Shada Ratu Shifa Salsabilah 044120264

HUMAS 4

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan program persiapan karier yang


komprehensif untuk mempersiapkan generasi terbaik Indonesia. PKL merupakan
kebijakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) yang memberikan seluruh mahasiswa kesempatan untuk
mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan tujuan langsung ke dunia kerja
sebagai langkah persiapan karier. Kegiatan ini juga banyak manfaatnya yaitu,
memperluas jaringan hingga ke luar Program Studi dan Universitas, eksplorasi
pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester, dan
menimba ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka.

Dalam Praktik Lapangan Kerja (PKL) tersebut, mahasiswa dan mahasiswi


dihadapkan oleh perusahaan atau instansi guna melaksanakan Magang untuk
mempraktikan teori – teori yang sudah diperoleh selama perkuliahan ke dalam aktivitas
PKL di lembaga yang sudah dipilih. Penulis dalam pelaksanaan Magang PKL memilih
di Pemerintah Kota Bogor bagian Protokol Komunikasi dan Pimpinan spesifik Humas,
yang menyediakan layanan strategis informasi dan berita dari Lembaga Pemerintah
Kota Bogor kepada masyarakat di seluruh Indonesia khususnya masyarakat Kota
Bogor dalam format teks, foto dan video melalui jaringan media digital.

Universitas Pakuan merupakan salah satu universitas swasta yang berada di


Kota Bogor. Universitas Pakuan memiliki beberapa fakultas dan program studi. Salah
satunya yaitu program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
(FISIB) yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan
kemampuan softskill dan hardskill, cerdas, terampil dan mampu mengatasi masalah
yang dihadapi.

Hubungan masyarakat atau yang biasa disebut dengan Humas memiliki peran
penting di setiap instansi pemerintahan maupun swasta. Hal tersebut dikarenakan salah
satu fungsi humas yaitu sebagai penghubung antara instansi dengan publiknya.
Komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan Humas dalam
menjalankan fungsinya. Komunikasi merupakan penyampaian pesan yang dilakukan
oleh komunikator kepada komunikan. Komunikasi yang dilakukan oleh Humas dalam
menjalankan fungsinya sebagai penghubung yaitu menyampaikan informasi kepada
publik dengan baik dan jelas agar mudah di pahami dan dimengerti sehingga
menghasilkan feedback yang sesuai serta pemahaman yang sama.

Penulis memilih instansi untuk melakukan PKL di Sekretariat Daerah Kota


Bogor bagian Protokol Komunikasi dan Pimpinan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda
No.10 Paledang Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor Jawa Barat..Prokompim hadir
memberikan pelayanan informasi publik, mempublikasikan kebijkan dan program
pemerintahan melalui berbagai media yang dikelola, mengorganisir bagian protokoler,
serta mendokumentasikan setiap kegiatan pemerintah Kota Bogor.

Peran dan fungsi humas dalam sebuah instansi selalu berkaitan dengan
penyebaran informasi, penerangan terhadap masyarakat ataupun khalayak serta hal
yang berkaitan dengan citra dari instansi itu sendiri. Pada Bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bogor, selalu mendokumentasikan kegiatan-
kegiatan yang sudah dilakukan oleh pimpinan Daerah di Pemerintahan Kota Bogor
untuk kemudian di publikasikan ke masyarakat melalui media. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis penulis mengambil judul Pelaksanaan Peran dan
Fungsi Humas Pada Pengelolaan Informasi dan Publikasi Kegiatan Pimpinan Daerah
Di Pemerintahan Kota Bogor.

1.2 Ruang Lingkup

Penulis akan melaksanakan Magang (PKL) di Sekretariat Daerah Kota Bogor


bagian Protokol Komunikasi dan Pimpinan. Pelaksanaan Magang PKL akan
berlangsung selama tiga bulan, terhitung sejak 28 November 2022 sampai dengan 24
Februari 2023. Penulis memiliki jadwal kerja yang berlangsung selama lima hari dari
Senin sampai dengan Jumat dengan lama waktu bekerja yang ditetapkan oleh
Sekretariat Daerah Kota Bogor bagian Protokol Komunikasi dan Pimpinan dimulai
pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Selama magang, penulis ditempatkan pada divisi
humas yang bertugas membuat press release, foto kegiatan, dan video kegiatan untuk
story Instagram.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL),


yaitu:

1.3.1 Tujuan Umum

Kebijakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk meningkatkan


kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relavan
dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa
yang unggul, serta mampu mengembangkan sifat profesional dalam bidang
keahliannya. Program- program experiential learning dengan jalur yang fksibel
diharapakan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesui
dengan passion dan bakatnya.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui proses pengelolaan informasi dan publikasi kegiatan pimpinan
daerah di Pemerintahan Kota Bogor.
2. Mengetahui hambatan-hambatan dan solusi dalam pengelolaan informasi dan
publikasi kegiatan pimpinan daerah di Pemerintahan Kota Bogor.

1.4 Manfaat MBKM

Selama melaksanakan Magang (PKL) di Bagian Protokol dan


Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bogor, penulis akan mendapat banyak sekali
pengetahuan dan pengalaman yang sangat berguna bagi penulis, yang kelak
dapat berguna dan diterapkan di dunia kerja yang sesungguhnya. Beberapa
manfaat tersebut diantaranya:

1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Penulis dapat mengembangkan keterampilan, kepercayaan diri dan kepekaan


sosial.
2. Penulis mendapat kesempatan konversi sks dan belajar diluar kampus untuk
memperaktikan langsung bagaimana kerja di lapangan yang sesungguhnya.
3. Penulis memperoleh wawasan baru yang lebih luas terkait ilmu kehumasan dan
mendapatkan kesempatan untuk menambah kemampuan yang tadinya tidak
bisa menjadi bisa.
4. Penulis dapat memperluas koneksi dunia kerja di lingkup Pemerintahan Kota
Bogor.

1.4.2 Manfaat Bagi Universitas

1. Sebagai sarana promosi kepada instansi yang terpilih bahwa mahasiswa dan
mahasiswi dari Universitas Pakuan merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang
berkualitas.
2. Menjalin kerja sama yang baik antara Universitas Pakuan Bogor dengan
Pemerintah Kota Bogor khususnya dalam Program Studi Ilmu Komunikasi
konsentrasi Hubungan Masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas mahasiswa dengan pengalaman Magang melalui
Kampus Merdeka.

1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan

1. Perusahaan mendapat bantuan tambahan dalam sumber ide personal dan


profesional dari mahasiswa dan mahasiswi yang melakukan Magang di instansi
terkait.
2. Sebagai media penghubung antara Pemerintah Kota Bogor dan Universitas
Pakuan.
lBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi dan Peranan Humas

2.1.1 Fungsi Humas

Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang Humas dalam organisasinya


meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas
menurut Effendy, dalam buku Hubungan Masyarakat (2006) yaitu sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.


2. Membina hubungann yang harmonis antara organisasi dengan publik internal
dan eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
5. Oprasionalisasi dan organisasi humas adalah bagaimana membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya
rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari
pihak publiknya.

Mengenai Fungsi Humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika


Serikat dalam bukunya Public Relations (1952), dikutip dari buku Dasar-Dasar Public
Relations (Soemirat dan Ardianto, 2007) terdapat tiga fungsi Humas, yaitu :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat.


2. Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
3. Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga
atau organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.

Secara spesifik fungsi Humas Pemerintah menurut Cutlip & Center and Canfield
dikutip dalam Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Ruslan, 2012)
merumuskan fungsi Publik Relations sebagai berikut:

1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama


(fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya
sebagai khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada
pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya
demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 13 Tahun 2011, Pasal


3 yang mengatur tentang tugas dan fungsi Humas Pemerintah, berikut adalah
fungsinya:

1. Sebagai penyampai informasi atau menjadi sumber informasi resmi


pemerintah.
2. Sebagai komunikator publik, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan
pesan atau informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja
lembaganya.
3. Sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi
pemerintah di satu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan
keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
4. Sebagai agen pembentuk opini publik yang menghubungkan organisasi dengan
publiknya.
5. Sebagai pembangun citra positif pemerintah dan masyarakat.
6. Membina dan menyelenggarakan publikasi dan penerangan.
7. Membina dan menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat melalui pers
dan media lainnya.
8. Melakukan analisis dan evaluasi berita serta menyampaikan rekomendasi.
9. Menyelenggarakan dokumentasi atas kegiatan-kegiatan Pemerintahan.

2.1.2 Peran Humas

Menurut Rosaldy Ruslan (2010), peran dari Public Relations antara lain:

1. Communicator

Artinya memiliki kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun


tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan juga secara lisan atau tatap muka.
Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader.

2. Relationship

Kemampuan peran PR membangun hubungan positif antara lembaga yang


diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga berupaya menciptakan saling
pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, dan toleransi antara kedua belah pihak.

3. Back Up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti
manajemen promosi, pemasaran, oprasional, personalia, dan sebagainya untuk
mencapai tujuan pokok institusi.

4. Good Image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan
sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan
manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi atau
produk yang diwakilinya.

2.2. Citra

Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations (2003),definisi citra dalam
konteks humas citra diartikan sebagai "kesan, gambaran, atau impresi yang tepat
(sesuai dengan kenyataan) atas sosok keberadaan berbagai kebijakan personil personil
atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau perusaahaan.” Jefkins (2003) menyebutkan
beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni:

Mirror Image (Citra Bayangan). Citra ini melekat pada orang dalam atau
anggota- anggota organisasi – biasanya adalah pemimpinnya – mengenai anggapan
pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang
dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini
seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak
memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan
dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam
situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai kita.

Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah suatu citra atau
pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini
sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka
yang mempercayainya.

Multiple Image (Citra Majemuk). Yaitu adanya image yang bermacam-macam


dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang
mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama
dengan tujuan atau asas organisasi kita.

Corporate Image (Citra Perusahaan). Apa yang dimaksud dengan citra


perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar
citra atas produk dan pelayanannya.

Wish Image (Citra Yang Diharapkan).Citra harapan adalah suatu citra yang
diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkn biasanya
dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum
memiliki informasi yang memadai mengenainya.

Fungsi pencitraan adalah mendengarkan pendapat dan aspirasi publik serta


mampu mengidentifikasi keinginan publik, menyampaikan sumbangan saran dan ide
atau gagasan kreatif yang positif kepada pimpinan organisasi,menciptakan suasana
yang kondusif guna membangun hubungan harmonis secara inernal maupun eksternal.
Selain itu citra membantu institusi untuk menunjukan dan mengambarkan eksistensi
institusi dimata khalayak.
BAB III
GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KOTA BOGOR

3.1 Sejarah Berdirinya Pemerintah Kota Bogor

Gambar 1 Logo Pemerintah Kota Bogor

Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan, mengingat


sejak zaman Kerajaan Padjajaran sesuai dengan bukti-bukti yang ada seperti dari
Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampong seperti dikenal dengan Lawanggintung,
Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang, dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa
Pakuan sebagai Ibokota Padajajaran terletak di Kota Bogor. Pakuan sebagai pusat
Pemerintahan Padjajaran terkenal pada pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baginda
Maharaja) yang penobatannya pada tanggal 3 Juni 1482, yang selanjutnya hari tersebut
dijadikan hari jadi Bogor, karena sejak tahun 1973 telah ditetapkan oleh DPRD
Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor dan selalu diperingati setiap
tahunnya sampai sekarang.

Sebagai akibat penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Padjajaran catatan mengenai


Kota Pakuan tersebut hilang, baru terungkap kembali setelah datangnya rombongan
ekspedisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun
1687, dan mereka meneliti prasati Batutulis dan situs-situs lainnya yang meyakini
bahwa di Bogor terletak pusat pemerintahan Pakuan Padjajaran. 2 Pada tahun 1745
Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu bernama Baron Van Inhoff
membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daenless yang
menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai berkembang.

Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas
Rafless, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana
Bogor direnofasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya, beliau juga
mempekerjakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata bogor sebagai
tempat peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzoorg. Setelah pemerintahan kembali
kepada Hindia Belanda pada tahun 1903, terbutlah undang-undang Desentralisasi yang
bertujuan menghapus system pemerintahan tradisional diganti dengan system
administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente
diantaranya adalah :

1. Gemeente Batavia (S. 1903 No.204)


2. Gemeente Meester Cornelis (S. 1905 No.206)
3. Geemente Buitenzoorg (S. 1905 No. 208)
4. Geemente Bandoeng (S. 1906 No.121)
5. Geemente Cirebon (S. 1906 No.122)
6. Geemente Soekabumi (S. 1914 No.310)

Pembentukan Geemente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi


tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat 3 golongan Eropa dan
dipersamakan (yang menjadi Burgermeester dan Staatsgemeente Buitenzoorg selalu
orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang bumiputera yaitu Mr.
Soebroto). Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran
desentralisasi yang ada, maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau
Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922
No.216), sehingga pada tahun 1922 terbentuklah Regents chaps Ordonantie
(Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuanketentuan daerah otonomi
Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).

Provinsi Jawa Barat dibentuk pada tahun 1925 (Staatsblad 1924 No.378 bij
Propincie West Java) yang terdiri dari lima keresidenan, 18 kabupaten dan Kotapraja,
dimana Buitenzoorg menjadi salah satu Kotapraja di Propinsi Jawa Barat dibentuk
berdasarkan (Staatsblad 1905 No.208 jo. Staatsblad 1926 Bo.368), dengan prinsip
desentralisasi modern, dimana kedudukan Burgermeester menjadi jelas. Pada masa
pendudukan Jepang kedudukan pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah karena
pemerintahan dipusatkan pada tingkat keresidenan yang berkedudukan di Kota Bogor.

Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan RI,


Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950. 4 Selanjutnya pada tahun 1957
nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang
Nomor.1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 1965 dan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1874 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II
Bogor. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya
Daerah Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor.
3.2 Visi dan Misi Pemerintah Kota Bogor

VISI

“Mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga”

MISI

1. Mewujudkan Kota yang Sehat.


2. Mewujudkan Kota yang Cerdas.
3. Mewujudkan Kota yang Sejahtera.

3.3 Bentuk Layanan Pemerintah Kota Bogor

A. Layanan Pendidikan
B. LayananKesehatan
C. Layanan Sosial
D. Layanan Ketahanan Pangan dan Pertanian
E. Layanan Komunikasi dan Informasi
F. Layanan Penanaman Modal
G. Layanan Kepemudaan dan Olahraga
H. Layanan Pariwisata dan Kebudayaan
I. Layanan Perdagangan dan Perindustrian
J. Layanan POL-PP
K. Layanan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
L. Layanan Perpustakaan dan Kearsipan
M. Layanan Ketenagakerjaan
N. Layanan Kependudukan
O. Layanan Keluarga Berencana
P. Layanan Perhubungan
Q. Layanan Koperasi dan UMKM
R. Layanan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak
3.4 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bogor 3.4.1 Struktur Organisasi
Pemerintah Kota Bogor

Gambar 2. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bogor

3.4.2 Struktur Organisasi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Gambar 3. Sktruktur Organisasi Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan


3.4.3 Deskripsi Pekerjaan

A. Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

- Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja Bagian Protokol dan Komunikasi


Pimpinan.

- Mendampingi, memfasilitasi dan mengkoordinir kegiatan pelayanan


keprotokolan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Sekretaris Daerah.

- Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi bidang


keprotokolan, dokumentasi, dan komunikasi pimpinan.

B. Kepala Sub Bagian Protokol

- Menyusun rencana kerja Sub Bagian Protokol.

- Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas


kerja.

- Menyusun konsep kebijakan, pedoman, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk


teknis di bidang protokol.

- Menyiapkan dan memandu setiap acara kedinasan Pimpinan Daerah, Wakil


Pimpinan Daerah, dan Sekretaris Daerah, serta kegiatan protokoler yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

C. Pranata Humas Pertama, Muda, Madya

- Menyusun rencana kerja pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.

- Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk ceramah, presentasi, dan pidato.

- Mengikuti seminar, lokakarya, pertemuan yang terkait dengan pelayanan


informasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) atau pertemuan sejenis,
sebagai peserta dan/atau moderator.

D. Analisis Protokol

- Melaksanakan analisis dan penelaahan Jadwal Kegiatan Kedinasan Wali Kota,


Wakil Walikota dan/atau Sekretaris Daerah Kota Bogor.

- Melaksanakan analisis dan penelaahan dalam penyelenggaraan acara


keprotokolan Pimpinan Daerah Pemerintah Kota Bogor.
- Melaksanakan analisis dalam rangka penyiapan bahan telaahan atau konsep hasil
analisis Keprotokolan di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

E. PenyusunBahanInformasidanPublikasi

- Merencanakan, menyusun, memonitor serta mengevaluasi bahan Isu Publikasi


dan informasi dengan menentukan tema-tema yang telah ditentukan melalui
wawancara dengan narasumber yang dimuat melalui media cetak media online
serta media internal dan eksternal Pemerintah kota Bogor.

- Mengelola, menyusun, memonitor, mengevaluasi, serta mendokumentasikan


bahan Rilis berita terkait informasi dan kebijakan Walikota, Wakil Walikota dan
Sekretaris daerah Kota Bogor.

- Mengumpulkan, mengolah, dan menyusun data pelayanan informasi dari setiap


bagian melalui kegiatan monitoring dan evaluasi untuk penyusunan laporan
informasi publik (LIP).

F. Ajudan

- Menyiapkan bahan dari hasil koordinasi penyelenggara acara dan menyediakan


kelengkapan sebagai penunjang pelaksanaan tugas pimpinan sesuai dengan jadwal.

- Memberikan informasi dengan mengingatkan / meyampaikan agenda kegiatan


kepada pimpinan agar jadwal kegiatan sesuai dengan rencana.

- Mengkomunikasikan jadwal dan susunan acara kegiatan dengan cara


mengkoordiasikan dengan penyelenggara acara dan Protokol agar kegiatan berjalan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

G. Sekretaris

- Mengelola surat masuk dengan memeriksa surat-surat yang ditujukan kepada


pimpinan dan dokumen-dokumen yang harus ditandatangani pimpinan untuk
didisposisikan oleh pimpinan.

- Membantu mengkoordinasikan kegiatan pimpinan serta bekerjasama dengan


leading sektor / unit kerja / panitia kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas
pimpinan.

- Mengelola surat keluar dari pimpinan agar terdistribusikan dengan baik.


H. Pranata Acara

- Membuat susunan acara/upacara kedinasan sesuai dengan ketentuan agar setiap


agenda pimpinan di lingkungan Pemerintah Daerah yang melibatkan pihak internal
maupun eksternal dapat berjalan dengan baik.

- Melaksanakan pendapingan kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris


Daerah atau pejabat lain yang mewakili dalam segala kegiatan keprotokolan
dengan arahan aturan yang ada baik di kota Bogor maupun di luar kota Bogor agar
kegiatan pendampingan berjalan dengan baik.

- Merancang dan Menyusun Kegiatan,Peningkatan Kualitas Pelayanan


Keprotokolan , Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional dan Peringatan Hari Besar
Daerah.

I. Petugas Protokol

- Menyiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan


kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah yang melibatkan pihak
internal maupun eksternal atau pejabat lain yang mewakili.

- Melaksanakan pendampingan kegiatan Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris


Daerah atau pejabat lain yang mewakili dalam segala kegiatan keprotokolan
dengan arahan aturan yang ada baik di kota Bogor maupun di luar kota Bogor.

J. Jurnalis

- Meliput agenda kegiatan baik di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor maupun


dimasyarakat umum dengan mengikuti acara dan mendokumentasikannya secara
audio, visual dan video sebagai bahan penyusunan berita yang disampaikan kepada
publik.

- Mengolah hasil peliputan berita yang telah terkumpul sesuai dengan topiknya
untuk penyiapan bahan publikasi dan pemberitaan yang akan dimuat dimedia
Website pemerintah kota bogor, media sosial dan media cetak agar berita tersebar
kemasyarakat luas.

K. Penata Liputan

- Melaksanakan tugas peliputan Pemerintah Kota Bogor dengan mengumpulkan


bahan peliputan, mengklasifikasikan bahan peliputan, dan menyusun bahan dan
data informasi dalam rangka penyebaran Informasi.
- Mengolah hasil peliputan berita yang telah terkumpul sesuai dengan topiknya
untuk penyiapan bahan publikasi dan pemberitaan yang akan dimuat dimedia
Website pemerintah kota bogor, media sosial dan media cetak agar berita tersebar
kemasyarakat luas.

L. Pengelola Dokumentasi

- Menerima dan memeriksa bahan permohonan Informasi Publik dilingkup setda


Kota Bogor dengan cara mengisi permohonan Informasi, mengumpulkan data
informasi, mencatat sehingga bahan permohonan informasi dapat disampaikan
kepada Badan Publik atau permohonan informasi.

- Melakukan pendokumentasian bahan-bahan informasi dalam bentuk foto, video,


press release, media online, bahan penyebaran kehumasan dan keprotokolan
dengan cara menerima, menghimpun, mengolah, dan menelaah bahan-bahan
dokumen kegiatan Pemerintah Daerah Kota Bogor.

- Mendokumentasikan aktivitas media cetak dan media online dengan cara


menyusun, menelaah, memilah, sehingga menjadi sebuah buku.

M. Pengelola Layanan Kehumasan

- Menerima dan memeriksa bahan permohonan Informasi Publik di lingkup Setda


Kota Bogor dengan cara mengisi permohonan informasi, mengumpulkan data
informasi, dan mencatat, sehingga bahan permohonan informasi dapat disampaikan
kepada Badan Publik atau pemohon informasi.

- Melakukan pendokumentasian bahan-bahan informasi dalam bentuk foto, video,


press release, media online, dan bahan penyebaran kehumasan dan keprotokolan
dengan cara menerima, menghimpun, mengolah, dan menelaah bahan-bahan
dokumen kegiatan Pemerintah Daerah Kota Bogor, sehingga dokumen kegiatan
tersimpan dengan baik.

2.5 Ruang Lingkup Kerja Divisi Terkait

Pada pelaksaaan Praktik Kerja Lapangan, Penulis diberikan kesempatan untuk


tergabung dalam bagian atau divisi Jurnalis. Sesuai dengan Tugas Pokok Fungsinya,
tugas yang diberikan adalah meliput agenda kegiatan baik di Lingkungan Pemerintah
Kota Bogor maupun di masyarakat umum dengan mengikuti acara dan
mendokumentasikannya secara audio, visual dan video sebagai bahan penyusunan
informasi publik yang akan diolah menjadi press release atau berita.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Kedudukan dan Koordinasi

Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis berkesempatan


untuk mendapatkan kedudukan di sub bagian atau divisi jurnalis, bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan (PROKOMPIM) Pemerintah Kota Bogor. Selama
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan penulis berkoordinasi dengan Kepala
Sub Bagian Komunikasi Pimpinan dan tim jurnalis PROKOMPIM Pemerintah Kota
Bogor dalam melaksanakan tugas peliputan, menjadi tim dokumentasi dan publikasi,
membuat transkip hasil wawancara dan hasil diskusi kegiatan, membuat naskah press
release kegiatan Pemerintah Kota Bogor, dan memantau serta menganalisis isu dan
aspirasi yang beredar di masyarakat untuk mengupayakan citra baik Pemerintah Kota
Bogor.

4.2. Deskripsi Kegiatan

4.2.1 Peliputan Kegiatan Pemerintah Kota Bogor

Peliputan kegiatan Pemerintah Kota Bogor merupakan kegiatan harian yang


wajib dilakukan setiap harinya oleh penulis selama Praktik Kerja Lapangan
berlangsung. Kepala Sub Bagian Komunikasi Pimpinan akan membagikan jadwal
agenda pimpinan daerah melalui grup koordinasi peserta PKL, kemudian peliputan
kegiatan dilakukan oleh penulis berdasarkan pembagian tugas yang diberikan. Pada
peliputan kegiatan ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti & menyimak kegiatan dari
awal hingga akhir, mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk foto atau video pendek,
merekam hasil diskusi kegiatan, melakukan wawancara jika diperlukan, dan membuat
naskah transkip hasil wawancara dan naskah sementara press release kegiatan untuk
keperluan pemberitaan media kepada publik / masyarakat luas mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor.

4.2.2 Pendokumentasian Kegiatan Pemerintah Kota Bogor

Selama pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan penulis diwajibkan


untuk melakukan peliputan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Bogor. Pada
peliputan kegiatan tersebut, penulis ditugaskan untuk dapat membantu
mendokumentasikan hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk foto atau video
pendek live report yang kemudian dipergunakan untuk kebutuhan arsip dan
pemberitaan atau untuk kebutuhan konten story Instagram pada akun
@setda_kotabogor. Dalam kegiatan dokumentasi, penulis diberikan kebebasan untuk
berkreasi sebaik dan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan smartphone pribadi
dan aplikasi edit video berupa CapCut.
Pentranskipan Hasil Wawancara dan Diskusi Kegiatan Pemerintah Kota Bogor

Pentranskipan hasil wawancara dan hasil diskusi kegiatan merupakan kegiatan


penerjemahan rekaman suara ke dalam bentuk teks tertulis. Kegiatan transkip ini,
bertujuan untuk memudahkan penulis dan tim jurnalis lainnya dalam membuat Press
Release kegiatan ataupun berita yang akan dipublikasi melalui media massa. Dalam
pelaksanaannya, penulis terlebih dahulu melakukan kegiatan wawancara yang direkam
menggunakan rekaman suara smartphone baik secara eksklusif atau doorstop kepada
yang bersangkutan dalam kegiatan. Kemudian setelah kegiatan selesai, penulis baru
akan melakukan proses transkip. Hasil transkip bisa digunakan langsung oleh penulis
atau diserahkan kepada tim jurnalis untuk diolah menjadi bahan pembuatan Press
Release atau berita media.

Pembuatan Desain Untuk Kebutuhan Kegiatan Pimpinan

Pembuatan desain merupakan kegiatan yang dilakukan penulis untuk


menunjang kegiatan pimpinan daerah dengan membuat desain properti, maupun desain
kebutuhan publikasi dan dokumentasi. Pembuatan desain merupakan tugas khusus
yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Komunikasi Pimpinan kepada penulis. Dalam
pelaksanaannya, Penulis menggunakan software coreldraw dalam pembuatan desain.
Setelah desain selesai, kemudian diserahkan kepada Kepala Sub Bagian Komunikasi
Pimpinan untuk di verifikasi dan direvisi jika ada kekurangan.

4.2.5 Pembuatan Video Khusus

Pembuatan Video Khusus dilakukan penulis ketika ada perintah dari Kepala
Sub Bagian Komunikasi Pimpinan berhubungan dengan permintaan Pimpinan Daerah
ataupun untuk kebutuhan sosialisasi mengenai layanan publik yang ada di
pemerintahan Kota Bogor. Dalam pembuatannya, penulis bersama rekan PKL yang
ditugaskan melakukan pengumpulan bahan video tersebut dengan cara merekam
langsung objek video atau pun mencari bahan video yang dibutuhkan melalui internet
dan arsip yang ada di pemerintah Kota Bogor. Kemudian bahan tersebut di edit menjadi
sebuah video kemudian dikumpulkan kepada Sub Bagian Komunikasi Pimpinan.

4.2.6 Pembuatan Naskah Press Release Setelah Melakukan Peliputan Kegiatan

Selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis diberikan


kesempatan untuk mencoba membuat naskah press release kegiatan yang akan
dipublikasi pada portal resmi Pemerintah Kota Bogor (https://kotabogor.go.id/)
maupun portal berita. Press pelease yang dibuat adalah berdasarkan pada hasil
peliputan kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Pada proses pembuatannya,
penulis diminta untuk menerapkan 5W + 1H, sehingga diharapkan press release yang
dibuat adalah press release yang lengkap dan rinci namun tidak bertele-tele serta mudah
dipahami oleh publik.

4.2.7 Pemantauan Isu dan aspirasi yang beredar di Masyarakat Kota Bogor

Pemantauan isu yang beredar di masyarakat Kota Bogor merupakan kegiatan


pemantauan dan pengontrolan isu yang menyangkut citra Pemerintah Kota Bogor. Pada
pelaksanaannya, penulis ditugaskan untuk mencari berita terkini yang ada di Kota
Bogor dan isu yang diangkat pada berita tersebut ada keterkaitannya dengan citra
Pemerintah Kota Bogor. Setelah berita didapatkan, penulis diminta untuk
memposisikan diri sebagai praktisi hubungan masyarakat kemudian menganalisis
permasalahan yang ada pada isu berita tersebut serta memberikan jalan keluar
permasalahan. Selain itu, penulis juga ditugaskan untuk memantau keluhan dan
aspirasi warga yang disuarakan melalui media sosial (instagram atau twitter) untuk
ditindak lebih lanjut.

4.2.8 Menghubungi Tamu Undangan Di Event Pemerintah Kota Bogor

Menghubungi tamu undangan di event Pemerintah Kota Bogor merupakan


tugas khusus yang diberikan ketika Pemerintah Kota Bogor mengadakan Event besar.
Keterlibatan penulis adalah pada Event Pekan HAM Kota Bogor. Penulis diperintahkan
untuk membuat surat undangan untuk tamu dan permohonan pemateri. Penulis juga
terlibat dalam menyebarkan undangan tersebut dan menjadi narahubung untuk tamu
undangan. Penulis berkesempatan menjadi narahubung ormas-ormas dan NGO yang
diundang pada event tersebut.

4.3 Kendala Kerja dan Penyelesainnya

Selama pelaksanaan Magang, penulis tidak luput mengalami kendala yang


terjadi, kendala-kendala tersebut diantaranya:

4.3.3 Kendala

4.3.3.1 Penulis pertama kali merasa kesulitan untuk menyusun informasi yang layak
untuk di liput, sehingga membutuhkan waktu seminggu untuk terbiasa menentukan
informasi apa yang harus liput dalam.

4.3.3.2 Penulis mengalami kesulitan dalam mencari naskah berita yang menentukan
apa yang menjadi objek dokumentasi, sehingga membutuhkan waktu tiga hari untuk
mengetahui objek dokumentasi. 4.3.3.3Penulis mengalami kesulitan saat
pengambilan take video dokumentasi, karena segan dan malu didepan pimpinan
sehingga membutuhkan waktu untuk terbiasa.
4.3.3.4 Penulis mengalami kesulitan untuk membuat release yang baik dan benar.
4.3.2 Penyelesaian

4.3.2.1 Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk terus belajar dan bertanya
kepada mentor atau peliput.

4.3.2.2Penulis selalu menanyakan hal yang tidak paham ketika mencari informasi
ataupun saat dokumentasi dan pengeditan.

4.3.2.3 Penulis selalu membawa peralatan kerja sendiri seperti laptop dan handphone
juga sesekali membawa kamera serta menggunakan motor sendiri untuk menuju
lokasi peliputan agar pekerjaan lebih efektif dan tepat waktu.

4.3.2.4 Penulis selalu meningatkan komunikasi dengan mentor ataupun dengan


pembimbing lapangan agar tidak terjadi misskomunikasi
BAB V

PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Peran dan Fungsi Humas Pada Pengelolaan Informasi dan
Publikasi Kegiatan Pimpinan Daerah di Pemerintahan Kota Bogor

Keberadaan Humas dalam sebuah Institusi pemerintahan merupakan hal yang


sangat penting untuk menghubungkan antara Institusi itu sendiri dengan media yang
ada disekitar institusi tersebut. Menurut I Gusti Ngurah Putra dalam Suprawoto
(2018:67) fungsi Humas Pemerintah sebenarnya jika dipandang secara khusus ada dua,
yaitu:

a. Information release, artinya Humas Pemerintah harus selalu mengkomunikasikan


setiap langkah, tindakan, program dan kebijakan kepada semua lapisan masyarakat
agar dipahami.

b. Information seeking, artinya Humas Pemerintah juga sebagai mata dan telinga
lembaga. Oleh sebab itu, Humas Pemerintah harus dapat mendengar aspirasi
masyarakat sebagai masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan.

Selama penulis melakukan prektek kerja lapangan/magang, mahasiswa melihat


bahwa Sub Bidang Komunikasi Pimpinan yang merupakan salah satu sub bidang
kehumasan yang ada pada Bidang Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah
Kota Bogor sudah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Fungsi humas yang
pertama yaitu information release, sudah dijalankan Humas Pemerintah Kota Bogor
melalui peliputan dan pendokumentasian pada setiap kegiatan pimpinan daerah di
Pemerintahan Kota Bogor.

Setiap kegiatan yang dilakukan ataupun dihadiri pimpinan daerah selalu diliput
dan didokumentasikan oleh staf jurnalis maupun staf fotografer dan videografer untuk
kemudian hasil peliputan dan pendokumentasian tersebut di sebarluaskan melalui
sosial media, kanal resmi Pemerintah Kota Bogor ataupun kepada media massa yang
telah bekerja sama dengan pemerintah kota bogor.

Kerja sama yang dilakukan antara Humas Pemerintah Kota Bogor dan Media
di Kota Bogor merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor
sebagai salah satu Institusi Pemerintahan untuk membantu menyebarkan berita dan
informasi kepada masyarakat luas seputar Pemerintah Kota Bogor dan kinerja dari
Pimpinan daerah di Pemerintah Kota Bogor, yang tentu saja sebagai salah satu cara
Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang citra dan membangun opini masyarakat
tentang Pimpinan Daerah temasuk Pemerintahan Kota Bogor itu sendiri.
Fungsi humas yang kedua yaitu information seeking juga sudah dilakukan
dengan baik oleh Humas Pemerintah Kota Bogor. Humas Pemerintah Kota Bogor
menjadikan setiap ASN pada Pemerintahan Kota Bogor sebagai agen-agen kehumasan
sesuai pada bidang-bidangnya. Penulis dalam proses praktek kerja lapangan/magang
diperintahkan untuk mencari keluhan dan aspirasi masyarakat di sosial media
Pemerintah Kota Bogor maupun sosial media pimpinan daerah di Pemerintahan Kota
Bogor.

Penulis juga setiap harinya di perintahkan untuk membuat analisis berita buruk
yang berkaitan dengan Pemerintahan Kota Bogor maupun Pimpinan Daerah Kota
Bogor. Setiap harinya penulis mengumpulan dua analisis berita berbeda yang
kemudian penulis juga berkontribusi memberikan solusi untuk penyelesaian terhadap
isu pada berita tersebut. analisis tersebut kemudian dikumpulkan kepada Kepala Sub
Bagian Komunikasi Pimpinan sebagai bahan kajian dan untuk mempercepat tindakan
yang harus dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam menanggapi isu dan aduan.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Sub Bidang Komunikasi Pimpinan merupakan salah satu sub bidang


kehumasan yang ada pada Bidang Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah
Kota Bogor. Selama penulis melakukan prektek kerja lapangan/magang, mahasiswa
melihat bahwa Sub Bidang Komunikasi Pimpinan sudah menjalankan tugas dan
fungsinya dengan sangat baik, tidak hanya itu saja penulis juga melihat Humas
Pemerintah Kota Bogor sudah sangat baik dalam membangun relasi dengan media-
media lokal yang ada di Kota Bogor khususnya.

Kerja sama yang dilakukan antara Humas Pemerintah Kota Bogor dan Media
di Kota Bogor merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor
sebagai salah satu Institusi Pemerintahan untuk membantu menyebarkan berita dan
informasi kepada masyarakat luas seputar Pemerintah Kota Bogor dan kinerja dari
Pimpinan daerah di Pemerintah Kota Bogor, yang tentu saja sebagai salah satu cara
Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang citra dan membangun opini masyarakat
tentang Pimpinan Daerah temasuk Pemerintahan Kota Bogor itu sendiri.

Selama melakukan praktek kerja lapangan, penulis sering diikut sertakan dalam
melakukan peliputan maupun kegiatan yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Kota
Bogor, pihak Humas Pemerintah Kota Bogor pun merasa terbantu dengan kehadiran
penulis dalam tugas dan pekerjaan Humas Pemerintahan Kota Bogor dalam hal
peliputan, penyebaran informasi dan proses sosialisasi. Dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, penulis pun merasa terbantu karena staf dari Humas Pemerintah Kota Bogor
dengan senang hati mengajar dan membimbing penulis sehingga penulis dapat
mengerti tugas yang diberikan dan mampu menyelesaikan pekerjaanya dengan baik
dan dengan rasa bertanggung jawab.

Penulis juga dapat mempelajari dan mempraktekan secara langsung teori-teori


atau pelajaran yang didapat selama bangku perkuliahan, selama proses magang, penulis
mendapat banyak hal, salah satunya pembentukan karakter dalam penyesuaian
dibidang pekerjaan yaitu sikap etos kerja, disiplin dalam bertindak, mampu bekerja
dalam sebuah tim, serta bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya.

6.2 Rekomendasi 6.2.1 Untuk Mahasiswa

Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan praktek magang di tahun ajaran


yang akan datang untuk lebih mempersiapkan diri dan mental sehingga dalam
pelaksanaan praktek magang tersebut dapat dilakukan dengan baik dan bertanggung
jawab. Selama melaksanakan magang mahasiswa diharapkan agar bisa bertanggung
jawab atas semua tugas yang diberikan dan selalu hadir tepat waktu. Diharapkan
mahasiswa saling menghormati dan menghargai seluruh anggota yang ada sehingga
terciptanya komunikasi yang efektif antara mahasiswa magang dan semua anggota
Humas Pemerintah Kota Bogor.

Untuk Jurusan

Diharapkan memberikan pembekalan ssecara lebih khusus kepada mahasiswa


yang akan melaksanakan praktek magang, sehingga mahasiswa tidak merasa kesulitan
ketika melakukan praktek magang. Diharapkan agar jurusan bisa mempersiapkan
segala berkas yang menjadi prasyarat untuk melakukan magang sehingga mahasiswa
tidak kesulitan dalam pengumpulan berkas magang..

Diharapkan agar pihak jurusan khususnya dosen pembiimbing magang agar


melakukan pengunjungan ketika mahasiswa melakukan praktek magang agar bisa
melihat kerja dari mahasiswa yang melakukan praktek magang. Diharapkan jurusan
menjalin kerja sama dengan pihak Humas Pemerintah Kota Bogor agar lebih mudah
dalam perekrutan tenaga kerja.

Untuk Humas Pemerintah Kota Bogor

Diharapkan agar pihak Humas Pemerintah Kota Bogor untuk menerapkan


proses sosialisasi sesuai dengan tahapan-tahapan sosialisasi agar pesan dan informasi
yang diberikan menjadi lebih efektif. Diharapkan agar ada pengarahan kepada
mahasiswa magang agar yang dikerjakan sesuai dan evaluasi berkala agar da
peningkatan kinerja terhadap mahasiswa magang.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikasi.


Bandung : Remaja Rosdakarya

Ardianto, Elvinaro, Soemirat. (2007). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung.


Simbiosa Rekatama.

Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Edisi
Pertama. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sumber Lainya :

Arsip Bidang Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bogor.


LAMPIRAN

Lampiran 1 Pendokumentasian Kegiatan Pemerintah Kota Bogor

Gambar 4 Hasil Dokumentasi Story Instagram Setda Kota Bogor


Lampiran 2 Pembuatan Naskah Press Release Setelah Melakukan Peliputan Kegiatan

Gambar 5. rilis yang sudah dimuat di media online

Anda mungkin juga menyukai