Anda di halaman 1dari 2

BPPM PASOENDAN – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan,

Lengkong Besar, sedang membangun ruangan rapat untuk Lembaga Kegiatan Mahasiswa
(LKM), yang berlokasi di basemen FISIP. Hal ini ditengarai oleh pihak FISIP, lantaran ruang
rapat yang tersedia di FISIP saat ini hanya satu. Pembangunan tersebut sudah dimulai sejak
hari Sabtu, 5 November 2022.

Selain itu, dibangunnya ruang rapat koordinasi ini juga untuk menyiasati pemakaian ruangan
rapat yang bentrok.

“Mungkin saja pada saat fakultas atau prodi, atau lembaga kemahasiswaan, melakukan rapat
koordinasi, bisa menjadwal dalam kondisi bentrok,” kata Wakil dekan tiga FISIP Universitas
Pasundan, Sumadhani saat diwawancara BPPM Pasoendan melalui telepon.

Sumardhani melanjutkan bahwasanya ruang rapat ini memang diutamakan untuk kegiatan
rapat-rapat LKM yang ada di basemen FISIP. Sumardhani berpendapat, ruang rapat
koordinasi yang dimiliki FISIP Universitas Pasundan saat ini, kurang dapat mengakomodasi
setiap kegiatan rapat-rapat koordinasi yang diadakan oleh LKM.

“Kalo hanya mengandalkan satu ruang rapat atau ruang sekre, rasanya juga tidak mungkin itu
bisa difasilitasi. Sehingga pak Dani harus mencari ruang yang sekiranya memang itu menjadi,
wadah tempat kegiatan, terutama rapat-rapat koordinasi yang dilakukan oleh lembaga, baik
yang ada di HIMA maupun yang ada di Fakultas,” lanjut Sumardhani.

Ia menambahkan bahwa pembangunan ruang rapat koordinasi tersebut mengharuskan


fakultas FISIP melakukan pendekatan kepada Pembela Pers, yang merupakan Lembaga
Kegiatan Mahasiswa dari Universitas Hukum Universitas Pasundan, yang memiliki
sekretariat di basemen, untuk menghendaki sekretariatnya dipindahkan. Atas hal tersebut,
Pembela Pers pun bersedia.

“Akhirnya, ya, beberapa pendekatan yang dilakukan fakultas kepada pembela (Pembela
Pers), dan alhamdulillah pembela (Pembela Pers) juga memberikan ruang untuk kepentingan
lembaga, dalam artian fakultas (FISIP), untuk penyediaan ruang-ruang rapat,” imbunya.

Mengenai hal tersebut, pemimpin redaksi Pembela Pers, Dirfas Laudza Kusuma
membenarkan prihal dipindahkannya sekretariat Pembela Pers. Berdasarkan keterangan
Dirfas, pihak FISIP sudah mengkomunikasikan terkait pemindahan sekretariat Pembela Pers
kepada Sustrisno selaku pembina dari Pembela Pers.
“Alhamdulillah dari fisip lancar komunikasi langsung dengan pembina, lalu pembina
menyampaikan kepada saya untuk berkomunikasi dengan wadek satu (wadek fakultas
hukum) dan wadek tiga (wadek fakultas hukum) mengenai pemindahan ruangan,” terang
Dirfas saat diwawancari BPPM Pasoendan melalui WhatsApps.

Kembali kepada Sumardhani, dirinya menjelaskan bahwa ketika ruangan rapat tersebut sudah
rampung, tidak hanya difungsingkan untuk rapat saja, melainkan dapat jug digunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang dilakukan LKM.

“Boleh. Sepanjang tidak bentrok dengan rekan-rekan di lembaga fakultas, baik di prodi atau
di fakultas. Boleh-boleh saja. Sepanjang semua ada di lingkungan kampus boleh digunakan
untuk kepentingan mahasiswa,” terangnya.

Sebagai informasi, selain sekretariat Pembela Pers, sekretariat Pasundan Radio juga
mengalami pemindahan, karena dibangunya ruang rapat ini.

Sekretariat Pembela Pers dipindahkan ke ruangan yang dulunya ruangan Sub Bagian Rumah
Tangga universitas, sementara ruangan Pasundan Radio dipindahkan ke ruangan sebelahnya
yang saat ini ruangan tersebut sedang dibangun.

Pembangunan ruang rapat tersebut diperkirakan akan rampung pada minggu depan, terhitung
sejak berita ini terbit. Hal ini seperti apa yang disampaikan oleh bagian rumah tangga FISIP,
Budi Arif.

“Estimasi, paling seminggu lagi, udah selesai. Termasuk ruang rapatnya,” tuturnya.

Benta.

Anda mungkin juga menyukai