Astrihasna Shafa
Program Studi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung
Abstrak. Sebagai Kota Kreatif Dunia, Kota Pekalongan memiliki beragam industri kreatif berupa
kerajinan dan kesenian rakyatnya yang saat ini tengah berkembang pesat. Batik merupakan salah
satu industri kerajinan yang menjadi pusat perputaran ekonomi di Kota Pekalongan, hal inilah
yang membuat kota ini mendapat julukan sebagai Kota Batik. Namun tidak hanya batik, masih
terdapat kerajinan tenun ATBM dan kesenian rakyat yang diklasifikasikan ke dalam kategori seni
secara umum terdiri dari seni musik, seni rupa, seni tari, seni sastra hingga seni teater. Tetapi
dibalik pesatnya industri kreatif di Kota Pekalongan, masih banyak masyarakat umum maupun
kaum muda yang mengalami kesulitan dalam menentukan tempat berkumpul dan pelatihan
sebagai upaya pengembangan dan pelestarian. Pekalongan Creative Hub sebagai wadah untuk
berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi daerah baik dari sisi
penyedia maupun pengguna yang bergerak dalam industrial (produk, fesyen, tekstil), pelatihan
(seminar & workshop) dan pertunjukan seni. Diharapkan dengan adanya Creative Hub ini,
masyarakat dan kaum muda dapat terus berinovasi dan melestarikan julukan Kota Batik serta Kota
Kreatif Dunia.
Kata kunci: Kata kunci : Pekalongan Creative Hub, Kota Pekalongan, Interior Design
Abstract. As the World Creative City, Pekalongan City has a variety of creative industries such
as handicrafts and folk arts which are currently growing rapidly. Batik is one of the handicraft
industries which is the center of economic rotation in Pekalongan City and known as The World’s
City of Batik. But not only batik, there are ATBM weaving crafts and folk art that classified into
art categories in general consisting of music, fine art, dance, literary art and theater art. But
behind the rapid creative industries in Pekalongan City, there are still many society and youth
who have difficulty in determining gathering places and training as an effort to develop and
preserve. Pekalongan Creative Hub as a place to interact, synergize and collaborate in developing
regional economies from the provider side and users engaged in industry (products, fashion,
textiles), training (seminars & workshops) and performing arts. It is hoped that with this Creative
Hub, the community and young people can continue to innovate and preserve The World’s City of
Batik and the The World’s Creative City.
Keywords : Light Weight Deflectometer (LWD), Dynamic Cone Penetrometer (DCP), Boussinesq, Elastic
Modulus.
Ekspresi
KEGIATAN
Inkubasi KREATIF Disseminasi
4. Tradisional minimalis
Sumber : https://www.arsitag.com/article/desain-
interior-rumah-tradisional-yang-eksotis-dan-menawan
c. Konsep Bentuk
Perancangan Pekalongan Creative Hub
dengan tema Pekalongan Sensation ini tak lepas
dari unsur dasarnya yaitu melalui pendekatan
lokalitas. Lokalitas yang dimaksud di sini adalah
ingin mengangkat kembali kekhasan dan filosofi
dari sebuah Lambang Kota Pekalongan. Sebuah
lambang dari sebuah kota merupakan representasi
dari potensi dan harapan kota tersebut. Berdasarkan
bentuk dan arti makna lambang Kota Pekalonga di
atas, hal ini akan berkaitan dengan perancangan
creative hub di kota ini. Perancangan creative hub
dimaksudkan untuk memajukan sektor industri
kreatif di Kota Pekalongan, maka dari itu
penyesuaian situasi dan kondisinya akan Tabel 2. Transformasi Bentuk Lambang
bergantung pada potensi yang ada di Kota
Pekalongan. Penjelasan filosofi bentuk dan warna d. Warna dan Material
yang ada pada Lambang di bawah akan dijadikan
pendekatan dasar konsep transformasi bentuk Warna Dominan
perancangan pusat industri kreatif Pekalongan
Creative Hub.
Warna Pendukung
1
https://docplayer.info/52775667-Interior-konsep-interior-
kontemporer-materi-pertemuan-9.html
3
Abimoko Reza, dkk. 2015. Desain Interior Stasiun Radio JEJE
2 Surabaya. Ejournal ITS.
Kerdiati Ni Luh Kadek Resi. 2016. Estetika Interior Berkonsep Etnik Pada
Restoran Charming di Sanur – Bali. Sekolah Tinggi Desain Bali.
6
Dekorasi berupa tanaman, karpet tebal dan halus,
wallpaper batik, instalasi bentuk lingkaran plafon.
Elemen transisi menggunakan kolom, pintu, jendela
besar yang dalam jumlah banyak berbentuk persegi.
i. Sistem Pengkondisian Ruang
Sistem pencahayaan menggunakan lampu
downlight, lampu gantung (lampshade), spotlight,
lampu TL, hidden lamp dan cahaya matahari.
Sistem penghawaan menggunakan AC single split,
AC ceiling casette, exhaust fan. Akustik
menggunakan acoustic tile, acoustic panel, acoustic
wall dan acoustic carpet sebagai akustik pasif.
Akustik aktif berupa sound system, alat musik,
televisi. Sistem proteksi kebakaran menggunakan
APAR, hydrant box, sprinkler dan smoke detector. Gambar 8. Layout Gedung Kantor Inkubasi dan
Sistem keamanan menggunakan CCTV, penjagaan Kelas
satpam, open space plan, penggunaan dinding kaca.
8
drop ceiling dapat membuat kesan hangat dan Gambar 20. Rencana Ceiling dan Titik Lampu
akrab. Ceiling dilapisi dengan kain tebal akustik dan
plafond dari material kayu. Pada ruang latihan
plafond dilengkapi dengan rangka-rangka kayu
untuk mendukung sistem akustik ruang. Semua
plafon dilapisi dengan karpet akustik.
9
Merupakan ruang yang dimanfaatkan untuk
memproduksi sebuah kain batik dengan cara
manual menggunakan tangan dan canting. Area ini
dirancang terbuka seperti pendopo karena
disamping pendeskripsian maksud yang ingin
menunjukkan proses pembatikan jaman dahulu di
perkampungan batik, hal ini dikarenakan suhu udara
di Pekalongan sangat panas saat siang hari dan
media produksi batik berkaitan dengan api. Fungsi
ruang ini adalah sebagai ruang untuk berkarya atau
menciptakan sebuah kreatifitas yang dituangkan
pada secarik kain mori yang kemudian dapat
dikembangkan menjadi produk yang memiliki nilai
Gambar 23. Denah Khusus Ruang Pameran guna.
Gambar 25. Tampak Ruang Pameran Gambar 28. Rencana Ceiling dan Titik Lampu
10
Gambar 30. Perspektif Ruang Makerspace Batik Gambar 33. Tampak Makerspace Fesyen
Tulis
6. Makerspace Fesyen
Merupakan ruang yang dimanfaatkan untuk
memproduksi sebuah kain, aksesoris, dan lainnya
yang berkaitan dengan fesyen menjadi sebuah
produk yang memiliki nilai guna dan jual. Kegiatan
di ruangan ini harus mempunyai korelasi dengan
alat-alat khusus yang telah disediakan. Fungsi ruang
ini adalah sebagai ruang untuk berkarya.
11
Gambar 36. Rencana Ceiling dan Titik Lampu
Ceiling berbentuk plafon dan dropceiling
kayu dengan bentuk lingkaran sesuai dengan fungsi
ruangan di mana perpustakaan adalah tempat untuk
berinteraksi dan menghubungkan satu orang dengan
yang lainnya. Bentuknya memusat untuk
menghilangkan kesan kaku pada ruangan ini.
Armatur lampu yang digunakan berupa lampshade
gunanya sebagai penerangan langsung orang yang
sedang beraktivitas membaca dibawahnya. Armatur
lampshade yang berwarna hangat ini menciptakan
sebuah ruangan yang ramah dan nyaman.
Perpaduan warna hangat dan cool-white yang bersal
dari lampu atau pencahayaan langsung akan
Gambar 39. Perspektif Ruang Perpustakaan dan
menciptakan suasana nyaman.
Co-working Space
8. Co-office Bidang Fesyen dan DKV
Merupakan sebuah kantor inkubasi sebuah
instansi yang bergerak dalam bidang DKV dan
Fesyen. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang
rapat harian dan bekerja dalam mengatur sebuah
acara yang ada di Pekalongan Creative Hub. Fungsi
ruang ini adalah sebagai ruang untuk bekerja. Co-
Office bidang Fesyen dan yang lainnya merupakan
inkubator bisnis yang berupa lembaga yang
menaungi startup/ UMKM dengan cara penyediaan
sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha,
dukungan manajemen serta teknologi. Tim
manajemen inkubator bisnis dikelola oleh 5-6 orang
karyawan, tiga diantaranya adalah manajer senior.
Gambar 37. Tampak Perpustakaan dan Co- Inkubator yang ada di Pekalongan Creative Hub
working Space dinaungi oleh Pemerintah yang berbasis jasa.
Startup yang akan masuk pada inkubator bisnis
yang ada di Pekalongan Creative Hub umumnya
melalui kontes atau seleksi ide bisnis yang memiliki
kriteria telah berjalan minimal selama setahun.
Berikut ini adalah aspek operasional yang
disediakan oleh inkubator di Pekalongan Creative
Hub.
1. Kriteria Calon Tenant
Berdasarkan sektor usaha prioritas ekonomi
kreatif di Pekalongan Creative Hub.
2. Periode dan Tahapan Inkubasi
Lama periode inkubasi bisnis pada Pekalongan
Creative Hub yaitu selama 5 tahun dengan
tahapan inkubasi, sebagai berikut :
Gambar 38. Perspektif Ruang Perpustakaan dan - Tahap awal
Co-working Space - Tahap pengembangan usaha
- Tahap kemandirian
3. Fasilitas dan Layanan :
- Jasa manajemen : konsultasi bisnis,
pembuatan rencana usaha, pendidikan dan
pelatihan.
- Pemasaran : pameran, pembuatan brosur,
penyediaan showroom, penyebaran informasi
pasar.
12
- Akses permodalan : pemberian insentif
modal, akses modal dari program pemerintah,
akses ke BUMN serta lembaga keuangan.
- Sarana dan prasarana usaha : ruang kerja
(workshop), lahan usaha, fasilitas dan sarana
kantor, peralatan dan sarana lain yang
dibutuhkan tenant untuk pengembangan
usaha.
Gambar 41. Rencana Ceiling dan Titik Lampu Gambar 44. Perspektif Ruang Co-office Fesyen
6. Kesimpulan
Perancangan dan perencanaan Interior
Pekalongan Creative Hub di Pekalongan bertujuan
untuk mewadahi kegiatan Industri Kreatif di Kota
Pekalongan. Manfaat lain dari perancangan
Gambar 42. Tampak Co-office Fesyen dan DKV Pekalongan Creative Hub agar dapat menjadi daya
tarik sendiri untuk para wisatawan lokal maupun
mencanegara untuk belajar tentang industri kreatif
yang berkembang di Kota Pekalongan. Perancangan
Pekalongan Creative Hub merupakan hasil
kerjasaman antara Pemerintah Kota Pekalongan dan
Gambar 43. Tampak Co-office DKV dan Fesyen juga BEKRAF. Kota Pekalongan merupakan
sebuah daerah yang lekat akan budayanya, karena
itulah konsep Ekletik digunakan untuk tetap
menjaga lokalitasnya dan dikemas dengan gaya
modern.
DAFTAR PUSTAKA
(Online)
Gambar 42. Tampak Co-office Fesyen dan DKV
Admin Portal. 2017. Apa itu Ekonomi Kreatif.
http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/ikpro/progr
ams/apa-itu-ekonomi-kreatif. Diakses 10
Februari 2019.
13
Budiman Mulyadi, Michael. 2018. Latah (Tugas Akhir)
Membangun ‘Creative Hub’ di Jakarta dan
kota besar, potensial mendorong ekonomi Haikal, Muh. Mirza. Perancangan Galeri dan
kreatif ? https://theconversation.com/latah- Rumah Produksi Batik Pekalongan. ITB. 2014
membangun-creative-hub-di-jakarta-dan- kota-
besar-potensial-mendorong-ekonomi-kreatif. Iswari, Arini Diar. Perancangan Interior Jogja
Diakses 12 Februari 2019. Creative Hub. Universitas Telkom. 2018.
(Buku)
14