Abstrak. Ekonomi kreatif adalah salah satu sumber yang sangat mempengaruhi ekonomi di
tahun 2000-an. Hal ini pernah dibahas oleh John Howkins dimana perkembangan ekonomi
bergantung pada ide-ide yang baru. Konsep ini menjawab tentang ekonomi berbasis industri
yang telah bergeser dari ekonomi industri (manufaktur) ke ekonomi kreatif (intelektual sebagai
aset utama). Sebagai negara berkembang, Pemerintah Indonesia telah serius memperhatikan
sektor industri kreatif sejak tahun 2009 melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Karena Joko Widodo telah menjadi Presiden
Republik Indonesia, ekonomi kreatif lebih berkembang dengan membentuk Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf). Sekarang, ekonomi kreatif adalah salah satu sumber ekonomi baru yang
dipromosikan oleh Pemerintah Indonesia. Inovasi dan ekonomi kreatif adalah dua hal yang
tidak terpisah satu sama lain. Makalah ini menggunakan studi kasus di Indonesia sebagai
metodologi penelitian, juga perspektif sistem inovasi regional sebagai perspektif utama dalam
penelitian ini. Hasilnya adalah bahwa industri kreatif dan inovasi saling terkait satu sama lain
dalam level konseptual. Secara praktis, keduanya ditujukan untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional di Indonesia.
Referensi.
Howkins, John. 2013. The Creative Economy: How People Make Money From Ideas. England
UK: Penguin Books.
The Canadian Policy Research Group. 2013. The Creative Economy: Key Concepts and
Literature Review Highlights, 1-48.
Howkins, John, 2001. The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. Penguin.
London.
Okpara, Friday O. 2007. The Value of Creativity and Innovation in Entrepreneurship. Journal
of Asia and Entrepreneurship And Sustainbility, Vol 3 (2): 1-14.
OECD. 2013. Regions and Innovation: Collaborating Across Borders (OECD Review of
Regional Innovation Series). OECD Publishing.
Perpres No. 92 tahun 2011 about Nomenklatur perubahan Menteri Pariwisata (Kemenpar)
menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)