Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KUALITAS MATA AIR

DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H DJUANDA

Oleh:

Hans Julian Chyller Makabori

12115027

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor kuantitas.
Permasalahan kualitas air tanah tidak saja penting untuk keperluan penyediaan air sehari-hari
seperti air minum tetapi juga untuk keperluan yang lain misalnya penyediaan air irigasi,
industri dan lain sebagainya. Sesuai dengan kebutuhan pemakaian air tersebut diperlukan
persyaratan tertentu sebagai standar kualitasnya.
Pengertian airtanah menurut UU No. 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air adalah air
yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah. Sedangkan menurut
Todd (1980) airtanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang
antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan membentuk lapisan tanah yang disebut
akuifer. Airtanah kemudian mengalir melalui retakan dan celah di dalam tanah yang dapat
berupa celah kecil sampai gua bawah tanah. Air tersebut pada akhirnya akan menyembur keluar
dari bawah tanah menuju permukaan dalam bentuk mataair. Sedangkan mataair adalah sebuah
keadaan alami dimana airtanah mengalir keluar dari akuifer menuju permukaan tanah.
Pada kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan pemukiman di sekitarnya dijumpai
adanya mata air. Kualitas mataair dapat diketahui dengan pengamatan fisik dan analisis
hidrogeokimia. Pengamatan fisik meliputi pola kemunculan mataair, suhu, pH, TDS dan
sebagainya. Pengamatan hidrogeokimia adalah untuk mengetahui kandungan kimia airtanah
yang meliputi kandungan unsur dan senyawa airtanah. Air tanah tersebut digunakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian rumah tangga dan usaha mereka. Oleh karena
itu dengan mengetahui kualitas airtanah diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kualitas mataair yang diguunakan oleh masyarakat sekitar daerah Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
i. Menentukan validitas hasil data dari pengujian laboratorium.
ii. Mengklasifikasikan sample airtanah berdasarkan diagram piper.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah:
i. Pengukuran dilakukan di sekitar dan di dalam area Taman Hutan Raya Ir. H
Djuanda yaitu mataair di perumahan warga dan di dalam Kawasan Taman Hutan
Raya.
ii. Pengujian dan analisa sampel menggunakan alat IC dan ICP-MS di Laboratorium
Hidrologi dan Hidrogeologi, Institut Teknologi Bandung.

1.4. Ketersampaian Daerah


Pengambilan sampel berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang terletak di Kota
Bandung. Perjalanan dapat di tempuh dengan kendaraan beroda dua (motor) maupun
kendaraan beroda empat (mobil) selama 20-30 menit dari ITB ke Gerbang I (Dago) dan
30-60 menit ke Gerbang IV (Maribaya).

Gambar 1.1. Peta Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda


BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air Tanah


Secara kuantitas airtanah di bumi sangat melimpah, namun kualitasnya relatif
menurun. Air yang dikonsumsi manusia sehari-hari harus memenuhi standar kualitas
kesehatan menurut WHO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes).
Menurut Todd (1980), tipe dan kadar airtanah dipengaruhi oleh asal airtanah, gerakan
dan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kualitas airtanah, antara lain adalah:
a. Asal airtanah : 1. Batuan volkanik, yang mengandung Fe,S
2. Batuan karbonat, yang mengandung Ca
b. Aerakan/aliran
c. Lingkungan : 1. Jenis tanah
2. Batuan
Kualitas airtanah dipandang sebagai sistem yang terdiri dari 3 komponen atau
subsistem (Angelen 1981):
1. Material yang dilewati airtanah(macam tanah atau batuan), tergantung pada pola atau
pori, komposisi kimia, dan keisotropisan.
2. Aliran, yang meliputi aliran laminer, turbulen, konveksi, dispersi, dan difusi.
3. Perubahan secara fisik, kimia dan biologi.
Perubahan kualitas airtanah tergantung pada:
a. Densitas
b. Lokasi
c. Ruang dan waktu
d. Ragam pengaliran
e. Perubahan proses fisik, kimia dan biologis

2.2. Sifat Fisis, Kimia dan Biologis Airtanah.


Sifat fisik airtanah antara lain sebagai berikut:
i. Warna: disebabkan oleh zat terlarut dalam air maupun yang tidak terlarut dalam
air. Tes warna menggunakan skala Pt/Co.
ii. Bau dan rasa: bau disebabkan oleh gas-gas yang terlarut, sedangkan rasa
disebabkan oleh garam terlarut.
iii. Kekeruhan: disebabkan oleh kandungan zat yang tidak terlarut (koloid). Terdiri
dari lanau lempung, zat organik, atau mikroorgan-isme. Alat ukurnya:
Turbidimeter dalam satuan NTU (Number Turbidimeter Unit).
iv. Kekentalan: dipengaruhi oleh partikel-partikel yang terkandung di dalamnya,
semakin banyak akan semakin kental. Faktor yang mempengaruhi tingkat
kekentalan adalah cuaca, suhu, jumlah partikel terlarut, dan kadar garam.

Sifat kimia meliputi kegaraman, pH, kesadahan, dan pertukaran ion.


Kegaraman/jumlah garam terlarut (Total Disolved Solid) adalah jumlah konsentrasi
garam yang terkandung di dalam air. Keasaman (pH) ditentukan dengan alat pH meter.
Air yang asam mempunyai pH 7, bersifat mudah melarutkan besi. Air yang basa
mempunyai nilai pH 7, air yang mengandung garam Ca dan Mg karbonat, bikarbonat
tinggi mempunyai pH 7,5 – 8. Air yang netral mempunyai pH 7. Kandungan ion, baik
kation maupun anion (ion logam). Ionnya adalah K, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4,
CO2, CO3, HCO3, H2S, NO3, NO2, KMnO4, SiO2, dan Boron. Kesadahan atau kekerasan
(total hardness) - Hr jumlah Ca dan Mg disebut kesadahan karbonat dan kesadahan
nonkarbonat. Sedangkan sifat biologis (bakteriologis), bakteri yang biasanya
berkembang pada air adalah bakteri E. Colly dan ditentukan dengan daftar MPN dari
Hoskins.

2.3. Interpretasi dari Data Kualitas Airtanah

Untuk keperluan interpretasi dari data kualitas airtanah, cukup berdasarkan ion-ion
penyusun utama airtanah baik berupa kation maupun anion. Kation terdiri dari Ca, Mg, Na&K,
Fe, Mn, sedangkan anion terdiri dari Cl, SO4, HCO3, CO3, NO3 dan kadang – kadang F. Di
samping itu sering ditambah pula dengan SiO2, TDS, EC, suhu dan pH.
Komposisi kimia terlarut yang terkandung dalam air alami, mencerminkan kondisi
geologi serta proses geologi yang terjadi selama perjalanan air tersebut. Kation dan Anion
Utama dalam Airtanah adalah Ca2+, Mg2+, Na+, K+ (Kation) dan HCO3‐, SO42‐, Cl‐ (Anion).
Komponen kation dan anion lain relatif kecil dibandingkan komponen‐komponen tersebut.
Keseimbangan Anion dan Kation dalam air tanah merupakan cross check validitas hasil
lab dalam epm (equivalent parts per million) dimana Total meq Kation~ Total meq Anion yang
didapatkan dengan menggunakan persamaan di bawah ini.
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐼𝑜𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑡𝑜𝑚 (𝑀𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙)
𝑚𝑒𝑞 = dimana 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖

Kedua rumus berlaku untuk Kation maupun Anion. Selanjutnya memvalidasi data
dengan perbandingan antara jumlah kumulatif meq Kation dan meq Anion menggunakan
rumus.
∑ 𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 − ∑ 𝑎𝑛𝑖𝑜𝑛
% 𝐷𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 = × 100%
∑ 𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 + ∑ 𝑎𝑛𝑖𝑜𝑛
Dimana ketika:
% Difference ≤ 10% → Valid
% Difference ˃ 10% → Invalid

Metode yang digunakan dalam interpretasi dan analisi kimia airtanah adalah metode
diagram Trilinier Piper. Diagram Trilinier Piper adalah metode yang penting dalam studi
genetik airtanah, dimana metode ini sangat efektif dalam pemisahan analisis data mengenai
sumber unsur penyusun terlarut dalam airtanah, perubahan sifat-sifat air yang melewati suatu
wilayah tertentu serta hubungannya dengan permasalahan-permasalahan geokimia. Diagram
ini meliputi dua segitiga samasisi yang terletak di bawah kanan untuk pengplotan anion dan di
sebelah kiri untuk pengplotan kation (Suharyadi, 1984). Diagram Trilinier Piper dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1. Diagram Trilinear Piper


Terdiri dari 2 segitiga disebelah kiri kanan dan 1 jajaran genjang ditengah atas,
skala pembacaan 100, segita kiri untuk kation, segitiga kanan untuk anion dalam % epm.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
a. Data masing-masing ion dalam % epm diplot pada kedua segitiga.
b. Selanjutnya ditarik keatas pada jajaran genjang dan kedudukan dalam jajaran genjang
ini dapat diketahui sifat airtanahnya. Gambar subsidi dari bentuk jajaran genjang.
c. Ploting jatuh pada subdivisi dari kelompok bentuk jajaran genjang dari diagram
trilinier piper dan dibaca kalsifikasi airtanahnya dengan menggunakan klasifikasi
dibawah ini.

Gambar 2.2. Klasifikasi Air Tanah.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pengambilan Sample


Sampling dilakukan dengan metode pengambilan langsung di mata air dan langsung
dilanjutkan dengan melakukan pengukuran hanya turbidity karena terdapat gangguan
pada alat sehingga tidak dapat mengukur parameter lainnya.
i. Lokasi 1 (THR-01-1; THR-01-2; THR-01-3)
Lokasi pengambilan sampel merupakan mata air di dalam kawasan Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda.
Koordinat: 6°50′ 22.9′′ 𝑆, 107°39′ 13.7′′𝐸
Turbidity : 0 ntu

ii. Lokasi 2 (THR-02-1; THR-02-2; THR-02-3)


Lokasi pengambilan sampel berada pada pemukiman warga di sekitar pintu masuk
IV Tahura (maribaya).
Turbidity: 3.94 ntu
iii. Lokasi 3 (THR-03-1; THR-03-2; THR-03-3)
Lokasi pengambilan sampel merupakan mata air di dalam kawasan Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda.
Koordinat: 6°50′ 9′′ 𝑆, 107°39′ 21.8′′𝐸
Turbidity: 3.01 ntu

3.2. Hasil Pengujian Lab


Pengujian di laboratorium menggunakan Ion Chromatography yang digunakan
untuk analisis kimia air. Alat ini mampu mengukur konsentrasi anion utama, seperti
fluorida, klorida, nitrat, nitrit, dan sulfat, serta kation utama seperti lithium, natrium,
amonium, kalium, kalsium, dan magnesium pada bagian-per-miliar (ppb) jangkauan.
Hasil pengujian dapat di lihat pada table di bawah.
Kation (ppm) ANION (ppm)
ID Natrium Ammonium Kalium Calcium Magnesium Fluorid Chloride Nitrate Phosphate Sulphate Nitrite
Na NH4+ K+ Ca++ Mg++ F- Cl- NO3- PO4--- SO4-- NO2-
THR-01-1 18.912 0.102 7.91 28.215 8.687 2.234 15.398 29.483 2.498 4.925
THR-01-2 16.299 0.084 7.927 27.47 8.385 0.111 12.63 29.097 1.279 4.293
THR-01-3 22.962 0.322 10.634 28.537 8.647 2.242 19.327 28.841 0.219 4.122
THR-02-1 23.831 0.21 10.166 21.835 7.142 0.169 17.524 6.612 0.09 12.69 1.177
THR-02-2 21.651 0.107 8.232 22.494 7.309 1.339 15.622 6.472 0.016 11.756 1.158
THR-02-3 25.145 0.507 10.592 22.271 7.156 1.963 19.211 6.678 12.043 1.159
THR-03-1 9.051 0.077 6.781 11.096 3.278 0.407 2.6 4.148 -0.048 3.386
THR-03-2 11.259 -0.101 5.342 10.797 3.466 0.113 2.817 4.174 -0.009 4.237 1.103
THR-03-3 9.522 0.02 6.703 11.056 3.342 0.078 2.924 4.179 -0.017 3.208
Rekap 17.51 0.138 8.189 20.299 6.314 0.874 12.058 14.856 0.503 6.474 1.149
Tabel. 3.1. Hasil Pengujian Laboratorium
3.2. Validitas Data
Validitas data dinyatakan dalam Ion Balance.
 Sampel THR-01-1  Sampel THR-01-3
THR 01-1 THR-01-3

Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq % Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %
Natrium Na 18.912 23 0.8223 12.7341 Natrium Na 22.962 23 0.9983 14.7561
Ammonium NH4+ 0.102 18 0.0057 0.0878 Ammonium NH4+ 0.322 18 0.0179 0.2644
Kalium K+ 7.91 39 0.2028 3.1410 Kalium K+ 10.634 39 0.2727 4.0302
Calcium Ca++ 28.215 6 4.7025 72.8261 Calcium Ca++ 28.537 6 4.7562 70.2987
Magnesium Mg++ 8.687 12 0.7239 11.2111 Magnesium Mg++ 8.647 12 0.7206 10.6506
Total 6.4572 100 Total 6.7657 100

Anion Konsentrasi B.E Meq % Anion Konsentrasi B.E Meq %


Fluorid F- 2.234 19 0.1176 10.6459 Fluorid F- 2.242 19 0.1180 10.0610
Chloride Cl- 15.398 35.5 0.4337 39.2725 Chloride Cl- 19.327 35.5 0.5444 46.4191
Nitrate NO3- 29.483 62 0.4755 43.0558 Nitrate NO3- 28.841 62 0.4652 39.6624
Phosphate PO4--- 2.498 95 0.0263 2.3808 Phosphate PO4--- 0.219 95 0.0023 0.1966
Sulphate SO4-- 4.925 96 0.0513 4.6450 Sulphate SO4-- 4.122 96 0.0429 3.6610
Nitrite NO2- - 46 - - Nitrite NO2- - 46 - -
Total 1.1045 100 Total 1.1728 100

Ion Balance 70.79 Ion Balance 70.4518

 Sampel THR-01-2  Sampel THR-02-1


THR-01-2 Tahura 02-01

Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq % Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %
Natrium Na 16.299 23 0.7087 11.4416 Natrium Na 23.831 23 1.0361 18.6933
Ammonium NH4+ 0.084 18 0.0047 0.0753 Ammonium NH4+ 0.21 18 0.0117 0.2105
Kalium K+ 7.927 39 0.2033 3.2817 Kalium K+ 10.166 39 0.2607 4.7028
Calcium Ca++ 27.47 6 4.5783 73.9197 Calcium Ca++ 21.835 6 3.6392 65.6558
Magnesium Mg++ 8.385 12 0.6988 11.2817 Magnesium Mg++ 7.142 12 0.5952 10.7377
Total 6.1937 100 Total 5.5428 100

Anion Konsentrasi B.E Meq % Anion Konsentrasi B.E Meq %


Fluorid F- 0.111 19 0.0058 0.6571 Fluorid F- 0.169 19 0.0089 1.1983
Chloride Cl- 12.63 35.5 0.3558 40.0149 Chloride Cl- 17.524 35.5 0.4936 66.4998
Nitrate NO3- 29.097 62 0.4693 52.7841 Nitrate NO3- 6.612 62 0.1066 14.3667
Phosphate PO4--- 1.279 95 0.0135 1.5142 Phosphate PO4--- 0.09 95 0.0009 0.1276
Sulphate SO4-- 4.293 96 0.0447 5.0296 Sulphate SO4-- 12.69 96 0.1322 17.8076
Nitrite NO2- - 46 - - Nitrite NO2- 1.177 46 -
Total 0.8891 100 Total 0.7423 100

Ion Balance 74.89383662 Ion Balance 76.3788


 THR-02-2  THR-03-2
THR-02-2
THR 03-2
Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %
Natrium Na 21.651 23 0.9413 17.0644 Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %
Ammonium NH4+ 0.107 18 0.0059 0.1078 Natrium Na 11.259 23 0.4895 18.0687
Kalium K+ 8.232 39 0.2111 3.8263 Ammonium NH4+ -0.101 18 -0.0056 -0.2071
Calcium Ca++ 22.494 6 3.7490 67.9603 Kalium K+ 5.342 39 0.1370 5.0559
Magnesium Mg++ 7.309 12 0.6091 11.0412 Calcium Ca++ 10.797 6 1.7995 66.4214
Total 5.5165 100 Magnesium Mg++ 3.466 12 0.2888 10.6611
Total 2.7092 100
Anion Konsentrasi B.E Meq %
Fluorid F- 1.339 19 0.0705 9.5552 Anion Konsentrasi B.E Meq %
Chloride Cl- 15.622 35.5 0.4401 59.6651 Fluorid F- 0.113 19 0.0059 3.0241
Nitrate NO3- 6.472 62 0.1044 14.1533 Chloride Cl- 2.817 35.5 0.0794 40.3493
Phosphate PO4--- 0.016 95 0.0002 0.0228 Nitrate NO3- 4.174 62 0.0673 34.2325
Sulphate SO4-- 11.756 96 0.1225 16.6035 Phosphate PO4--- -0.009 95 -0.0001 -0.0482
Nitrite NO2- 1.158 46 - Sulphate SO4-- 4.237 96 0.0441 22.4422
Total 0.7375 100 Nitrite NO2- 1.103 46 -
Total 0.1967 100
Ion Balance 76.4137
Ion Balance 86.4645

 THR-02-3  THR-03-3
THR-02-3 THR 03-3

Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq % Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %
Natrium Na 25.145 23 1.0933 19.1760 Natrium Na 9.522 23 0.4140 15.2872
Ammonium NH4+ 0.507 18 0.0282 0.4940 Ammonium NH4+ 0.02 18 0.0011 0.0410
Kalium K+ 10.592 39 0.2716 4.7637 Kalium K+ 6.703 39 0.1719 6.3465
Calcium Ca++ 22.271 6 3.7118 65.1064 Calcium Ca++ 11.056 6 1.8427 68.0415
Magnesium Mg++ 7.156 12 0.5963 10.4598 Magnesium Mg++ 3.342 12 0.2785 10.2838
Total 5.7012 100 Total 2.7081 100

Anion Konsentrasi B.E Meq % Anion Konsentrasi B.E Meq %


Fluorid F- 1.963 19 0.1033 11.7722 Fluorid F- 0.078 19 0.0041 2.1940
Chloride Cl- 19.211 35.5 0.5412 61.6611 Chloride Cl- 2.924 35.5 0.0824 44.0196
Nitrate NO3- 6.678 62 0.1077 12.2728 Nitrate NO3- 4.179 62 0.0674 36.0229
Phosphate PO4--- 95 0.0000 0.0000 Phosphate PO4--- -0.017 95 -0.0002 -0.0956
Sulphate SO4-- 12.043 96 0.1254 14.2940 Sulphate SO4-- 3.208 96 0.0334 17.8591
Nitrite NO2- 1.159 46 - Nitrite NO2- 46 -
Total 0.8776 100 Total 0.1871 100

Ion Balance 73.3196 Ion Balance 87.0746

 T HR-03-1
THR-03-1

Kation (ppm) Konsentrasi B.E Meq %


Natrium Na 9.051 23 0.3935 14.6064
Ammonium NH4+ 0.077 18 0.0043 0.1588
Kalium K+ 6.781 39 0.1739 6.4536
Calcium Ca++ 11.096 6 1.8493 68.6420
Magnesium Mg++ 3.278 12 0.2732 10.1392
Total 2.6942 100

Anion Konsentrasi B.E Meq %


Fluorid F- 0.407 19 0.0214 10.9108
Chloride Cl- 2.6 35.5 0.0732 37.3044
Nitrate NO3- 4.148 62 0.0669 34.0770
Phosphate PO4--- -0.048 95 -0.0005 -0.2574
Sulphate SO4-- 3.386 96 0.0353 17.9651
Nitrite NO2- 46 -
Total 0.1963 100

Ion Balance 86.4156


3.3. Interpretasi pada Diagram Piper dan Klasifikasi Airtanah.
Data yang telah diolah kemudian di plot ke dalam diagram paper, hasil yang di
dapat sepeti gambar di bawah ini.

Sehingga klasifikasi dari jenis air didapatkan :

Ca-HCO3 waters
THR-01-1
Ca-HCO3 waters
THR-01-2
THR-01-3 Ca-HCO3 waters
THR-02-1 Ca-SO4 waters
THR-02-2 Ca-SO4 waters
THR-02-3 Ca-SO4 waters
THR-03-1 Ca-HCO3 waters
THR-03-2 Ca-HCO3 waters
THR-03-3 Ca-HCO3 waters
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pengolahan data 9 sample yang telah di sampling sebelumnya di Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda. Tidak terdapat satupun data yang valid karena persen validasi dari semua
sample lebih dari batas maksimum yaitu 10%.

Berdasarkan hasil interpretasi data ke diagram pipe dan dengan dasar klasifikasi,
didapatkan bahwa mata air pada lokasi pertama yaitu sampel THR-01-1, THR-01.-2, dan THR-
01-3 merupakan tipe Ca-HCO3 waters yang merupakan ciri dari Shallow water dan Fresh Ground
Water. Sedangkan untuk lokasi kedua (THR-02-1, THR-02.-2, dan THR-02-3) yaitu
pemukiman warga, mata air merupakan tipe Ca-SO4 waters yang merupakan ciri dari gypsum
ground water. Hal disebabkan keran kondisi lingkungan sekitar yang sudah menjadi
pemukiman warga dan untuk lokasi ketiga (THR-03-1, THR-03.-2, dan THR-03-3) merupakan
tipe Ca-HCO3 waters yang merupakan ciri dari Shallow water dan Fresh Ground Water.

4.2. Saran
Sebelum pengambilan sampel, dilakukan pengecekan terhadap alat yang digunakan
sehingga sudah dapat di gunakan di lapangan tanpa hambatan apapun. Ikut dalam Pengujian
lab agar dapat langsung mengamati sampel di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai