Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

TA 4116 GEOFISIKA PASIF PERTAMBANGAN

MODUL E

PENENTUAN DENSITAS

Oleh:

Hans Julian Chyller Makabori

12115027

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2018
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis hubungan antara nilai gravitasi
(Gobs) dengan elevasi titik pengukuran dan menentukan densitas rata-rata batuan di
daerah penyelidikan dengan menggunakaan Nettleton.

II. Dasar Teori


• Prinsip Dasar Gravitasi
Metoda gravitasi merupakan metoda yang didasarkan pada pengukuran variasi medan
gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, dikapal maupun
diudara. Dalam penulisan ini yang akan diuraikan adalah pola dari harga anomali
bouguer sebagai akibat dari variasi massa batuan di bawah permukaan, sehingga pada
pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik
obervasi terhadap titik observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif
kecil maka alat yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi.

Anomali bouguer merupakan perbedaan harga gravitasi bumi sebenarnya (gravitasi


pengamatan di lapangan) dengan harga gravitasi model bumi homogen teoritis di
suatu datum referensi tertentu. Untuk menghitung harga anomali bouger, diperlukan
informasi rapat massa lapisan-lapisan dibawah permukaan di atas datum referensi.
Informasi rapat massa dapat dihasilkan dari pengukuran langsung di lapangan dengan
berbagai metode yaitu metode sample, metode nettleton dan metode parasmis. Pada
tulisan ini yang akan membicarakan sedikit tentang metode Nettleton.
Metode Nettleton (metode grafik) pendekatan ini mengganggap bahwa ada perbedaan
antara harga koreksi terrain dan bouger. Profil gravitasi observasi dan topografi
dicocokkan dengan profil anomaly bougernya.

Dasar metode ini adalah memilih rapat massa korelasi (baik positif / negatif) antara
timbulan topografi dengan anomaly bouger. Anomaly yang menunjukkan hubungan
(korelasi) terkecil dengan topografi diambil sebagai rapat massa rata-rata yang
sebenarnya.

• Metode Nettleton
Metode ini digunakan karena kemampuannya membedakan densitas dari suatu
sumber anomali terhadap densitas lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, dari
suatu densitas dapat diketahui bentuk struktur bawah permukaan suatu daerah. Metode
ini menganggap bahwa koreksi topografi sama dengan nol. Keuntungan, melakukan
perata-rataan terhadap efek variasi densitas sehingga lebih baik bila dibandingkan
dengan perconto kecil dari permukaan yang diambil secara langsung.
Salah satu contoh grafik dari suatu profil densitas batuan dengan penentuan
menggunakan Metode Nettleton :

Gambar 1. Ilustrasi Metode Nettleton


Pengukuran densitas dapat dilakukan melalu beberapa cara, yakni sebagai berikut :
1. Surface Gravitymeter
2. Underground Measurement
3. Density Logger
4. Borehole Density

Densitas sebenarnya akan menunjukan grafik yang memiliki variasi minimum.


Berikut merupakan koreksi yang harus dilakukan pada pengolahan data pengukuran
lapangan :
• Koreksi Lintang (Latitude Correction)Mengkoreksi nilai gaya berat pada setiap
lintang geografis yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya
gaya sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi
Persamaan koreksi lintang sbb :

• Koreksi Udara Bebas (Free-Air)


Menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai pengukuran pada suatu
titik pengamatan
Persamaan koreksi udara bebas sbb :

• Koreksi Bouger
Koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan kelebihan massa pada titik
observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi ini menghitung defisiensi
massa di bawah permukaan laut
Persamaa koreksi bouger sbb:

• Koreksi Gabungan
Koreksi gabungan antara Koreksi Udara Bebas dengan koreksi Bouguer (Free
air correction – Bouguer correction)
III. Prosedur Percobaan
Langkah kerja pada praktikum kali ini berupa :
a. Menggambarkan profil gaya berat pengukuran (Gobs) terhadap jarak
b. Menggambarkan profil elevasi lintasan terhadap jarak
c. Meng-overlay kedua profil dan menganalisis hubungan Gobs dan elevasi
d. Menghitung koreksi gabungan dengan formula (0.3086 – (0.04185ρ))h (Free
Air Correction – Bougeuer Correction)
e. Menggambarkan profil koreksi gabungan terhadap jarak
f. Menentukan densitas batuan berdasarkan profil koreksi gabungan
g. Menjelaskan arti fisis nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan koreksi
gabungan

IV. Pengolahan Data

Pada praktikum kali ini diberikan data mengenai kondisi suatu daerah (data
pengukuran lapangan). Praktikan diharuskan mengoreksi data pengukuran lapangan
berdasarkan koreksi yang telah ditentukan.

Mgal Koreksi Pembacaan Beda Gobs Gn Elevasi


Tanggal Stasiun Jarak Jam Pembacaan
Pembacaan Tidal Terkoreksi Pembacaan (mGal) (mGal) (m)

23/11/97 TP. 15 0 12.28 1712.71 1815.21 0.06 1815.27 - 978081.5 978052.9 85.44
TP. 14 20 12.37 1704.82 1806.84 0.05 1806.89 -8.38 978073.2 978052.9 122.5
TP. 13 40 12.44 1708.63 1810.88 0.05 1810.93 -4.34 978077.2 978052.9 105.2
TP. 12 60 12.52 1709.68 1811.99 0.04 1812.03 -3.24 978078.3 978052.9 99.73
TP. 11 80 13.04 1710.81 1813.19 0.03 1813.22 -2.05 978079.5 978052.9 92.94
TP. 10 100 13.14 1712.85 1815.35 0.02 1815.37 0.1 978081.6 978052.9 81.27
TP. 9 120 13.27 1710.37 1812.72 0.01 1812.13 -3.14 978078.4 978052.9 92.36
TP. 8 140 13.36 1714.6 1817.21 0 1817.21 1.94 978083.5 978052.9 71.1
TP. 7 160 13.48 1710.99 1813.38 -0.01 1813.37 -1.9 978079.6 978052.9 87.34
TP. 6 180 14.04 1710.39 1812.75 -0.03 1812.72 -2.55 978079 978053 92.1
TP. 5 200 14.14 1711.24 1813.65 -0.03 1813.62 -1.65 978079.9 978053 88.73
TP. 4 220 14.26 1713.76 1816.35 -0.04 1816.28 1 978082.5 978053 76.37
TP. 3 240 14.38 1714.74 1817.36 0.02 1817.38 2.11 978083.5 978053 71.48
TP. 2 260 14.48 1716.13 1818.83 0.03 1818.86 3.59 978085.1 978053 64.92
TP. 1 280 15 1712.32 1814.79 0.04 1814.83 -0.44 978081.1 978053 83.26

Tabel 1. Data Pengukuran Lapangan


Pengolahan Data

Gobs (mGal) terhadap Jarak


978086

978084

978082
Gobs (mGal)

978080

978078

978076

978074

978072
0 50 100 150 200 250 300
Jarak (m)

Gambar 2. Grafik Gobs terhadap Jarak

Elevasi (m) terhadap Jarak (m)


140

120

100
Elevasi (m)

80

60

40

20

0
0 50 100 150 200 250 300
Jarak (m)

Gambar 3. Grafik Elevasi terhadap Jarak


Berdasarkan pengertian mengenai koreksi bouger dan koreksi medan dimana jika rapat
massa yang digunakan sesuai dengan rapat massa permukaan, maka penampang
anomali gaya menjadi mulus (smooth). Oleh karena itu, dari grafik koreksi gabungan
dipilih penampang anomali yang paling halus (smooth) sehingga diperoleh densitas
batuan. Analisis jenis batuan berdasarkan densitas yang telah diperoleh mengacu pada
tabel densitas batuan pada telford (1990).

Menurut pengamat, bila di-overlay satu sama lain, maka grafik yang ditimbulkan
keduanya belum menunjukkan kesesuaian, dimana penampang anomali masih kasar
belum lembut (smooth). Sehingga diperlukan suatu koreksi, dalam hal inikoreksi yang
paling cocok adalah koreksi gabungan.

Overlay Kurva Elevasi dan Gobs terhadap


jarak
978086,00 140
978084,00 120
978082,00 100

Elevasi
978080,00 80
Gobs

978078,00 60
978076,00 40
978074,00 20
978072,00 0
0 50 100 150 200 250 300

0 50 100 150 200 250 300


Jarak

Elevasi (m) Gobs

Gambar 4. Grafik Overlay Gobs dan Elevasi terhadap Jarak

Pengolahan profil koreksi gabungan :


• Interval 0.5

Densitas
Tanggal Stasiun Jarak
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5

23/11/97 TP. 15 0 24.579 22.791 21.003 19.215 17.428 15.64 13.852 12.064 10.276 8.4885 6.7006 4.9128 3.125 1.3371 -0.451 -2.239 -4.026 -5.814 -7.602
TP. 14 20 35.24 32.677 30.114 27.55 24.987 22.424 19.86 17.297 14.734 12.17 9.6071 7.0438 4.4804 1.9171 -0.646 -3.21 -5.773 -8.336 -10.9
TP. 13 40 30.263 28.062 25.861 23.659 21.458 19.257 17.056 14.854 12.653 10.452 8.2503 6.049 3.8477 1.6464 -0.555 -2.756 -4.958 -7.159 -9.36
TP. 12 60 28.69 26.603 24.516 22.429 20.342 18.256 16.169 14.082 11.995 9.9082 7.8213 5.7345 3.6476 1.5608 -0.526 -2.613 -4.7 -6.787 -8.873
TP. 11 80 26.737 24.792 22.847 20.902 18.957 17.013 15.068 13.123 11.178 9.2336 7.2888 5.3441 3.3993 1.4545 -0.49 -2.435 -4.38 -6.325 -8.269
TP. 10 100 23.379 21.679 19.978 18.278 16.577 14.876 13.176 11.475 9.7747 8.0742 6.3736 4.673 2.9725 1.2719 -0.429 -2.129 -3.83 -5.53 -7.231
TP. 9 120 26.57 24.637 22.704 20.772 18.839 16.906 14.974 13.041 11.109 9.176 7.2433 5.3107 3.3781 1.4454 -0.487 -2.42 -4.352 -6.285 -8.218
TP. 8 140 20.454 18.966 17.478 15.99 14.503 13.015 11.527 10.039 8.5516 7.0638 5.576 4.0883 2.6005 1.1127 -0.375 -1.863 -3.351 -4.838 -6.326
TP. 7 160 25.126 23.298 21.47 19.643 17.815 15.988 14.16 12.332 10.505 8.6772 6.8496 5.0221 3.1945 1.3669 -0.461 -2.288 -4.116 -5.943 -7.771
TP. 6 180 26.495 24.568 22.64 20.713 18.786 16.859 14.932 13.005 11.077 9.1501 7.2229 5.2958 3.3686 1.4414 -0.486 -2.413 -4.34 -6.267 -8.195
TP. 5 200 25.525 23.669 21.812 19.955 18.099 16.242 14.385 12.529 10.672 8.8153 6.9587 5.102 3.2453 1.3886 -0.468 -2.325 -4.181 -6.038 -7.895
TP. 4 220 21.97 20.372 18.774 17.176 15.578 13.98 12.381 10.783 9.1854 7.5874 5.9893 4.3913 2.7932 1.1952 -0.403 -2.001 -3.599 -5.197 -6.795
TP. 3 240 20.563 19.067 17.572 16.076 14.58 13.084 11.589 10.093 8.5973 7.1015 5.6058 4.1101 2.6144 1.1187 -0.377 -1.873 -3.368 -4.864 -6.36
TP. 2 260 18.676 17.317 15.959 14.601 13.242 11.884 10.525 9.1667 7.8083 6.4498 5.0914 3.7329 2.3744 1.016 -0.342 -1.701 -3.059 -4.418 -5.776
TP. 1 280 23.952 22.21 20.467 18.725 16.983 15.241 13.499 11.756 10.014 8.2719 6.5297 4.7875 3.0452 1.303 -0.439 -2.181 -3.924 -5.666 -7.408

Dari tabel diatas diketahui koreksi yang paling stabil untuk setiap jarak ada pada section 13 dan 14
yaitu pada saat densitas 7 – 7.5
Koreksi Gabungan Interval 0.5
1,5

0,5

0
0 50 100 150 200 250 300

-0,5
Densitas

-1

-1,5

-2

-2,5

-3

-3,5
Jarak (m)

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 Series8 Series9


Series10 Series11 Series12 Series13 Series14 Series15 Series16 Series17 Series18
• Interval 0.05

Densitas
Tanggal Stasiun Jarak
7.1 7.15 7.2 7.25 7.3 7.35 7.4 7.45 7.5 7.55 7.6 7.65 7.7 7.75 7.8 7.85 7.9 7.95 8

23/11/97 TP. 15 0 0.9796 0.8008 0.622 0.4432 0.2644 0.0857 -0.093 -0.272 -0.451 -0.629 -0.808 -0.987 -1.166 -1.345 -1.523 -1.702 -1.881 -2.06 -2.239
TP. 14 20 1.4045 1.1481 0.8918 0.6355 0.3791 0.1228 -0.134 -0.39 -0.646 -0.903 -1.159 -1.415 -1.672 -1.928 -2.184 -2.441 -2.697 -2.953 -3.21
TP. 13 40 1.2061 0.986 0.7659 0.5457 0.3256 0.1055 -0.115 -0.335 -0.555 -0.775 -0.995 -1.215 -1.435 -1.656 -1.876 -2.096 -2.316 -2.536 -2.756
TP. 12 60 1.1434 0.9347 0.726 0.5173 0.3087 0.1 -0.109 -0.317 -0.526 -0.735 -0.943 -1.152 -1.361 -1.57 -1.778 -1.987 -2.196 -2.404 -2.613
TP. 11 80 1.0656 0.8711 0.6766 0.4821 0.2876 0.0932 -0.101 -0.296 -0.49 -0.685 -0.879 -1.074 -1.268 -1.463 -1.657 -1.852 -2.046 -2.241 -2.435
TP. 10 100 0.9318 0.7617 0.5916 0.4216 0.2515 0.0815 -0.089 -0.259 -0.429 -0.599 -0.769 -0.939 -1.109 -1.279 -1.449 -1.619 -1.789 -1.959 -2.129
TP. 9 120 1.0589 0.8656 0.6724 0.4791 0.2859 0.0926 -0.101 -0.294 -0.487 -0.68 -0.874 -1.067 -1.26 -1.454 -1.647 -1.84 -2.033 -2.227 -2.42
TP. 8 140 0.8152 0.6664 0.5176 0.3688 0.2201 0.0713 -0.077 -0.226 -0.375 -0.524 -0.673 -0.821 -0.97 -1.119 -1.268 -1.416 -1.565 -1.714 -1.863
TP. 7 160 1.0014 0.8186 0.6358 0.4531 0.2703 0.0876 -0.095 -0.278 -0.461 -0.643 -0.826 -1.009 -1.192 -1.375 -1.557 -1.74 -1.923 -2.106 -2.288
TP. 6 180 1.0559 0.8632 0.6705 0.4778 0.285 0.0923 -0.1 -0.293 -0.486 -0.679 -0.871 -1.064 -1.257 -1.449 -1.642 -1.835 -2.028 -2.22 -2.413
TP. 5 200 1.0173 0.8316 0.646 0.4603 0.2746 0.089 -0.097 -0.282 -0.468 -0.654 -0.839 -1.025 -1.211 -1.396 -1.582 -1.768 -1.953 -2.139 -2.325
TP. 4 220 0.8756 0.7158 0.556 0.3962 0.2364 0.0766 -0.083 -0.243 -0.403 -0.563 -0.722 -0.882 -1.042 -1.202 -1.362 -1.521 -1.681 -1.841 -2.001
TP. 3 240 0.8195 0.6699 0.5204 0.3708 0.2212 0.0717 -0.078 -0.227 -0.377 -0.527 -0.676 -0.826 -0.975 -1.125 -1.274 -1.424 -1.574 -1.723 -1.873
TP. 2 260 0.7443 0.6085 0.4726 0.3368 0.2009 0.0651 -0.071 -0.207 -0.342 -0.478 -0.614 -0.75 -0.886 -1.022 -1.158 -1.293 -1.429 -1.565 -1.701
TP. 1 280 0.9546 0.7804 0.6061 0.4319 0.2577 0.0835 -0.091 -0.265 -0.439 -0.613 -0.788 -0.962 -1.136 -1.31 -1.485 -1.659 -1.833 -2.007 -2.181

Dari tabel diatas diketahui koreksi yang paling stabil untuk setiap jarak ada pada section 5 dan 6 yaitu
pada saat densitas 7.35 – 7.40.
Koreksi Gabungan Interval 0.05
1,5

0,5

0
0 50 100 150 200 250 300

-0,5
Densitas

-1

-1,5

-2

-2,5

-3

-3,5
Jarak (m)

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7 Series8 Series9


Series10 Series11 Series12 Series13 Series14 Series15 Series16 Series17 Series18
Pembahasan

• Koreksi Gabungan 1 (interval 0.5)

Didapat nilai gaya berat yang terkoreksi stabil adalah ketika nilai densitasnya adalah 7 – 7.5,
maka dilakukan koreksi gabungan selanjutnya seperti berikut dengan interval lebih rapat yaitu
0.05.

• Koreksi Gabungan 2 (interval 0.05)

Berdasarkan data diperoleh dari koreksi gabungan 1, maka diplih densitas dari 7.35 – 7.40
yang merepresntasikan nilai densitas paling stabil pada interval 0.05 dibandingkan koreksi
sebelumnya gabungan 1. Maka diperoleh nilai densitas yang menunjukkan nilai gaya berat
yang paling stabil, yaitu ρ = 7.375.

V. Analisis
5.1 Analisis Anomali
Dari pengolahan data yang telah dilakukan bahwa pada daerah pengukuran
tersebut diperoleh data sebagi berikut :
• Hubungan antara nilai gaya berat ( Gobs ) dan elevasi pada ovverlay keduanya
adalah :
Stasiun Jarak Gobs (mGal) Elevasi (m)
TP. 15 0 978081.53 85.44
TP. 14 20 978073.15 122.5
TP. 13 40 978077.19 105.2
TP. 12 60 978078.29 99.73
TP. 11 80 978079.48 92.94
TP. 10 100 978081.63 81.27
TP. 9 120 978078.39 92.36
TP. 8 140 978083.47 71.1
TP. 7 160 978079.63 87.34
TP. 6 180 978078.98 92.1
TP. 5 200 978079.88 88.73
TP. 4 220 978082.53 76.37
TP. 3 240 978083.54 71.48
TP. 2 260 978085.12 64.92
TP. 1 280 978081.09 83.26

Dimana terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara nilai gaya berat
(Gobs) terhadap elevasi pada pengukuran di titik yang sama dan pada jarak mendatar
(X) yang sama. Hal tersebut sesuai dengan prinsip dasar gravitasi yaitu,

Overlay Kurva Elevasi dan Gobs terhadap


jarak
978086,00 140
978084,00 120
978082,00 100
Elevasi
Gobs

978080,00 80
978078,00 60
978076,00 40
978074,00 20
978072,00 0
0 50 100 150 200 250 300

0 50 100 150 200 250 300


Jarak

Elevasi (m) Gobs


Dari hasil pengolahan data pengukuran lapangan dengan metode Nettleton
diperoleh bahwa diplih densitas dari 7.35 – 7.40 yang merepresntasikan nilai densitas
7 -7.5 dari koreksi sebelumnya. Sehingga didapat nilai yang dianggap dapat mewakili
yaitu ρ = 7.375.
Jika dibandingkan dengan nilai densitas yang ada pada tabel densitas batuan
pada telford (1990). Maka didapatkan bahwa nilai ρ = 7.375 g/cm3 masuk dalam nilai
densitas batuan Wolframite yaitu berkisar pada 7.1 – 7.5 g/cm3 dengan densitas rata-
rata 7.32 g/cm3, lebih tinggi sedikit dibandingkan nilai rata-ratanya.
VI. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan sebagai berikut:


Dalam pengukuran, elevasi titik pengukuran berpengaruh dalam pengolahan dimana
dapat memberikan undulasi-undulasi dalam interpretasinya. Semakin besar jarak (radius) titik
pengukuran terhadap pusat inti bumi, maka semakin kecil nilai gaya berat yang terukur. Pada
praktikum kali ini nilai gaya berat yang didapat adalah 7.375 g/cm3, dimana berdasarkan tabel
nilai densitas termasuk dalam batuan Wolframite walaupun nilai ini lebih tinggi sedikit
dibandingkan nilai densitas rataanya yaitu 7.32 g/cm3 .

Saran yang dapat saya temui adalah adanya penyesuaian dengan data geologi
sekitar dalam interpretasi (struktur, dsb), adanya penelitian lebih lanjut dalam
menentukan unsur-unsur berdasarkan densitas yang memengaruhi pengujian ini, dan
faktor lingkungan lain yang dapat memengaruhi pengukuran agar informasi yang
dihasilkan dapat menjadi lebih valid.

VII. Daftar Pustaka

- Sulistijo, Budi.., dkk. 2018. Modul Praktikum Geofisika Pasif Pertambangan


(Geofisika Cebakan Mineral II). Bandung : Institut Teknologi Bandung
- Telford, W.M., L.P. Geldart, R.E. Sheriff. 1990. Applied Geophysics Second
Edition. Cambridge : Cambridge University Press
- Slide Praktikum Geofisika Pasif Pertambangan (TA 4116). Modul E :
Penentuan Densitas. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai