Anda di halaman 1dari 17

MODUL EKONOMI KREATIF

Daftar
Yang isdisusun oleh kelompok 8
Aprilianty (1810113320008)
Fitri Amalia (1610113120025)
Nandia Fuji Astuti (1810113120008)
Riska Amilia (1810113120002)
Risma Arianata (1810113320014)

Pendidikan Fakultas Keguruan Universitas Lambung


dan Ilmu Pendidikan Mangkurat
Ekonomi

Dosen Pengampu
Monry Fraick Nicky Gillian
Ratumbuysang, M.Pd
i
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
2. Tujuan Penelitian..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal.........................................................5
B. Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya................................................................6
C. Manfaat Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal..........................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
KESIMPULAN..........................................................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................................9
EVALUASI..............................................................................................................................................10
Glosarium.................................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................15

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan
Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang, M. Pd pada Mata Kuliah Ekonomi Kreatif. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Monry Fraick Nicky Gillian
Ratumbuysang, M.Pd selaku Dosen pada Mata Kuliah Ekonomi Kreatif yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang Penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan Penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 06 April 2021

Penulis

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

E
konomi kreatif yang berkembang pesat dan dapat menghasilkan
produk-produk yang dibutuhkan pasar akan memicu pertumbuhan
ekonomi secara pesat pula dapat dikatakan sebagai industry kreatif.
Industri kreatif yang berkembang melibatkan banyak komponen sehingga
menghaasilkan produk yang beragam dan memperluas pasar merupakan pertanda
industri sudah berjalan. Industrialisasi adalah segala kegiatan ekonomi produktif
melibatkan banyak produsen yang dapat melipat gandakan berbagai produk industri.
1. Rumusan Masalah
 Bagaimana Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal?
 Apa Manfaat dari Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Lokal
2. Tujuan Penelitian
 Untuk Mengetahui Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Lokal
 Untuk Mengetahui Manfaat dari Pengembangan Ekonomi Kreatif
Berbasis Budaya Lokal

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal


Sebuah konsep di era baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan
mengandalkan pengetahuan dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi yang utama
seringdisebutdengan ekonomi kreatif. Istilah ini sudah dikenal sejak tahun 2006, namun,
perencanaan pengembangan 14 sub sektor ekonomi dalam industri kreatifbaru dimulai di tahun
2009sejakInpresNo.6Tahun2009sebagai Tahun Indonesia Kreatif dikeluarkan. Berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011, pemerintah secara resmi membentuk Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertanggung jawab dalam pengembangan ekonomi kreatif
di Indonesia baik Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya maupun Ekonomi Berbasis
Media, Desain danIPTEK.
Secara keseluruhan industri kreatif terbukti memainkan peran yang signifikan bagi
perekonomian nasional dengan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan
domestik bruto rata- rata sekitar 7,1% dari PDB. Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya
pada tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 7,06 juta orang atau sebesar 59,4%
dari total penyerapan tenaga kerja sektor industri nasional. Penyerapantenaga kerja ekonomi
kreatif Seni dan Budaya didominasi oleh kelompok industri kuliner dan kerajinan. Untuk
pertumbuhan produktivitas tenaga kerja di sektor EkonomiKreatifBerbasisSenidanBudaya
tumbuh sebesar 0,53% pada tahun2013(Kemenparekraf, 2014).
1. Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
John Howkins (2001)mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai ekonomi yang menjadikan
kreatifitas, budaya, warisan budaya dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Konsep ini
kemudian dikembangkan oleh Richard Florida(2002) dalam bukunya The Rise of Creative Class
dan Cities and Creative Class yang menyebutkan bahwa manusia pada dasarnya adalah kreatif,
apakah ia seorang pekerja di pabrik kacamata atau seorang remaja di gang senggol yang sedang
membuat musik hip-hop, perbedaannya terletak pada statusnya. Sedangkan menurut Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


ide yang lahir dari kreatifitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis ilmu
pengetahuan, termasuk warisan budayadan teknologi (Kemenparekraf,2014).
Konsep ekonomi kreatif ini lebih dikenal dengan istilah industri kreatif karena industri
kreatif merupakan bagian

dari ekonomi kreatif itu sendiri. Menurut United Kingdom Departement Culture, Media and
Sport (DCMS, 2001), industri kreatif adalah berbagai hal yang memerlukan kreativitas,
keterampilan, dan bakat yang dilakukan untuk penciptaan kesempatan kerja dan kesejahteraan
melalui eksploitasi properti intelektual. Kegiatan industri kreatif ini mencakup iklan,
arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fashion, film dan video, musik, seni
pertunjukan,percetakan, software, televisi dan radio serta video dan game komputer. Menurut
UNCTAD (dalam UN, 2008), industri kreatif didefinisikan sebagai:
 Siklus kreasi, produksi, dan distribusi barang jasa yang menggunakan modal
kreativitas dan intelektual sebagai input utama.
 Serangkaian kegiatan berbasis pengetahuan yang ditekankan pada seni yang
berpotensi memberikan pendapatan dari perdagangan dan hak atas property
intelektual. Terdiri atas:
 Produk intelektual atau jasa artistik, baik kasat mata dantidak, dengan materi
kreatif, bernilai ekonomi, dan memiliki sasaran pasar yang jelas.
 Persimpangan antara kesenian, jasa, dan sektor industri.
 Perwujudan sektor baru yang dinamis pada perdagangan dunia.
Pengembangan ekonomi kreatif difokuskan untuk melakukan penataan ulang 15
kelompok industri kreatif, penguatan sumber daya manusia kreatif yang merupakan pondasi
dalam pengembangan ekonomi kreatif, dan penguatan kelembagaan ekonomi kreatif.

B. Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya


Wirausaha muda ekonomi kreatif berbasis budaya adalah pemuda yang berpikir dan
bertindak untuk mengembangkan kreatifitas yang unik dan berbeda dengan yang lain sehinngga
dapat lebih menguntungkan. Misalkan dengan mengembangkan produk-produk yang menjadi
ciri khas suatu daerah baik kerajinan tangan maupun produk-produk lainnya. Penggunaan
istilah-istilah yang berhubungan dengan kreatifitas memang cukup membingungkan. Kreatif
bukan semata-mata kegiatan yang bersifat “jenius” atau memberi “inspirasi” yang terkesan

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


misterius (Sennet, 2008). Di India dan Jepang misalnya, kreativitascenderung lebih tenang dan
bersifat biasa-biasa (Gell, 1998). Sementara di Korea Selatan, kreatifitas yang terjadi beberapa
tahun terakhir dalam aktivitas musik dan film televisinya terkesan dramatis namun ‘menggila’
sehingga menjadi tren baru yang digemari kaum muda bukan hanya di negaranya sendiri tapi
juga ‘menulari’ kaum muda di negara-negara yang lain. Dengan demikian, kreatifitas bersifat
unik, namun dampaknya bisa sangat dahsyat bukan saja terhadap cara-kebiasaan-pola hidup
manusia secara sosial, budaya dan politik, namun berdampak juga pada pertumbuhan
ekonomibangsa.
Untuk menumbuhkan wirausaha muda dalam bidang ekonomi kreatif berbasis budaya
tentu memerlukan proses panjang, mulai dari menyiapkan sumberdaya manusianya hingga
sumber daya pendukung seperti ketersediaan dana, sarana, dan prasarana pelatihan yang
memadai. Untuk lebih memudahkan proses penumbuhan wirausaha, muda di bidang ekonomi
kreatif berbasis budaya maka perlu ada batasan umur, sehingga program penumbuhan dan
pembinaan dapat dilakukan secaraoptimal.

Oleh karena itu, wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya yang
dimaksud dalam program penumbuhan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis
budaya ini adalah generasi muda yang berusia 18-40 tahun, memiliki semangat berwirausaha,
mengelola dan mengembangkan usaha berbasis budaya secara kreatif, inovatif, dan profesional
memiliki jejaring usaha secara luas dan berwawasan global.

C. Manfaat Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal


Menumbuhkembangkan ekonomi kreatif tak bisa lepas dari budaya setempat. Budaya
harus menjadi basis pengembangannya. Dalam kebudayaan lokal ada yang disebut dengan
kearifan local (local genius) yang menjadi nilai-nilai bermakna, antara lain, diterjemahkan ke
dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat. Revrisond Baswir, ekonom
Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa ekonomi kreatif tidak bisa dilihat dalam konteks
ekonomi saja, tetapi juga dimensi budaya. Ide-ide kreatif yang muncul adalah produk budaya.
Karenanya, strategi kebudayaan sangat menentukan arah perkembangan ekonomi kreatif

Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan
dikembangkan. Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah yang mesti menjadi intinya lalu

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


ditambah unsur kreativitas dengan sentuhan teknologi. Silakan saja satu daerah dan daerah lain
memiliki produk yang sejenis, namun setiap daerah mesti mempertahankan ciri khasnya.

Dalam hal ini mesti dihindari penyeragaman antardaerah/wilayah. Jika ini dilakukan juga,
maka nilai keunikan dan kekhasan akan hilang. Berikan berkembang apa yang ada di daerah
setempat, dan inilah yang dipadukan dengan kemampuan manusia yang inovasi-kreatif. Hanya
dengan demikian keunggulan komparatif bisa terjaga dan daya saing produk bisa dipertahankan.

Akhirnya, kta menaruh harapan semoga ekonomi kreatif melalui industri-industri kreatif bisa
berkembang dengan baik di negeri ini. Jika ini berkembang, maka tak hanya produk domestik
bruto (PDB) yang meningkat, lapangan kerja juga kian terbuka sehingga pengangguran dan
kemiskinan dapat diatasi secara bertahap.

Berikut ini adalah manfaat untuk mengadopsi ekonomi kreatif berbasisbudayalocal, yakni:

1) Mampu memberikan kontribusi dalam perekonomian negara.


2) Mampu memberikan dampak social terhadap masyarakat dengan peningkatan kualitas
hidup, peningkatan toleransi social, dan pemerataan tingkat kesejahteraah social.
3) Mampu meningkatkan kreatifitasdan menciptakan inovasi baru terutama untuk generasi
muda.
4) Sumber daya yang digunakan dalam ekonomi kreatif berbasis budaya local bersifat
terbarukan.
5) Ekonomi kreatif berbasis budaya local akan turut serta dalam menjaga warisan dan
kearifan budaya local sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia.
6) Ekonomi kreatif berbasis budaya local juga dapat berperan untuk mencegah terjadinya
eksploitasi atas kebudayaan yang dimiliki masyarakat

BAB III

KESIMPULAN

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


A. Kesimpulan

Pengembangan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya adalah


upaya peningkatan kompetensi wirausaha muda kreatif dalam mengakses teknologi, modal,
pasar dan manajemen sehingga menjadi wirausaha mandiri yang inovatif, kreatif, mampu
bersaing, berwawasan global dan profesional terutama dalam industri kreatif berbasis budaya
sehingga bisa menjadi innovative entrepreneur selanjutnya.

Wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya yang dimaksud dalam
program penumbuhan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya ini adalah
generasi muda yang berusia 18-40 tahun, memiliki semangat berwirausaha, mengelola dan
mengembangkan usaha berbasis budaya secara kreatif, inovatif, dan profesional memiliki
jejaring usaha secara luas dan berwawasan global.

B. Saran
Setiap daerah/wilayah pada umumnya memiliki potensi produk yang bisa diangkat dan
dikembangkan. Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah yang mesti menjadi intinya lalu
ditambah unsur kreativitas dengan sentuhan teknologi

wirausaha muda perlu disiapkan sebaik mungkin sebagai generasi muda penerus pelaku
utama dan pelaku usaha ekonomi kreatif masa depan yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan dalam mengembangkan berbagai usaha ekonomi kreatif.

EVALUASI

A. Pilihan Ganda

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


1. Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik itu berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang ada sebelumnya disebut ....
A. Wirausaha
B. Kreativitas
C. Motivasi
D. Etos kerja
2. Orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis,
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan
mengambil tindakan yang tepat, serta memastikan keberhasilan disebut ....
A. Pebisnis
B. Kreator
C. Motivator
D. Wirausahawan
3. Berikut ini adalah modal dalam mengembangkan ekonomi kreatif, kecuali ....
A. Kekayaan seni budaya
B. Keadaan geografis
C. Jumlah penduduk yang banyak
D. Sumber daya yang melimpah
4. Salah satu contoh produk pemanfaatan kekayaan potensi seni budaya daerah dalam
ekonomi kreatif adalah ....
A. Sistem periklanan yang modern
B. Penerbitan dan pencetakan buku
C. Film yang menggunakan teknologi terkini
D. Kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia
5. Salah satu tujuan ekonomi kreatif bagi kegiatan ekonomi lokal adalah ....
A. Mengenalkan hasil kerajinan bagi masyarakat domestik
B. Melatih generasi muda untuk berwirausaha
C. Mendongkrak hasil kegiatan menembus pasar internasional
D. Mengenalkan para pemuda untuk mengembangkan IPTEK

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


6. Di bawah ini yg bukan lingkup industri kreatif yg di ancang pemerintah,adalah...
A. Periklanan
B. Arsitektur
C. Seni pertunjukan
D. Pertanian
7. Peningkatan penggunaaan teknologi melalui program kemitraan bertujuan untuk...
A. Meningkatkan keahlian pelaku ekspor
B. Memajukan sektor ekonomi krwatif daerah
C. Menyediakan segala informasi berkaitan dengan ekonomi kreatof
D. Menciptakan iklim sehat di industry
8. Berikut ini yang bukan termasuk strategi pemerintah dalam mengembangkan ekonomi
kreatif adalah....
A. Menyiapkan intensif untuk memacu pertumbuhan industri berbasis budaya
B. Membuat aturan mengikat dan tegas bagi pelaku industri kreatif
C. Membuat roadmap industri kreatif yang melibatkan lembaga pemerintah dan swasta
D. membuat program progresif untuk menggerakan industri kreatiF
9. sistem ekonomi di indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal...
A. .32
B. 33
C. 34
D. 3
10. Berikut ini adalah peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi berdasarkan UUD 1945...
A. Mengembangkan koperasi
B. Mengembangkan BUMN
C. Memanfaatkan segala sumber kekayaan alam demi kemakmuran rakyat
D. Aktif dalam kegiatan ekonomi

A. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi kreatif?

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


2. Sebutkan unsur - unsur ekonomi kreatif!
3. Menurut UNCTAD (dalam UN, 2008), industri kreatif didefinisikan sebagai?
4. Apa yang di maksud dengan pengembangan wirausaha muda di bidang ekonomi
kreatif berbasis budaya ?
5. Sebutkanmanfaat untuk mengadopsi ekonomi kreatif berbasisbudaya local!

Kunci Jawaban :

 Pilihan Ganda
1. Kreativitas
2. D. Wirausahawan
3. B. Keadaan geografis
4. D. Kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia
5. C. Mendongkrak hasil kegiatan menembus pasar internasional
6. D. Seni pertunjukan
7. A. Meningkatkan keahlian pelaku ekspor
8. B. Membuat aturan mengikat dan tegas bagi pelaku industri
9. B. 33
10. D. Aktif dalam kegiatan ekonomi

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


 Kunci Jawaban Essay

1. Jawaban nomor 1 :
 Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang
utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri
kreatif yang menjadi pengejawantahannya.

2. Jawaban nomor 2 :
 Periklanan.
 Arsitektur.
 Pasar seni dan barang antic.
 Kerajinan.
 Desain.
 Fashion.
 Film, video, dan fotografi.
 Permainan interaktif.

3. Jawaban nomor 3 :
 Siklus kreasi, produksi, dan distribusi barang jasa yang menggunakan
modal kreativitas dan intelektual sebagai input utama.
 Serangkaian kegiatan berbasis pengetahuan yang ditekankan pada seni
yang berpotensi memberikan pendapatan dari perdagangan dan hak atas
property intelektual.

4. Jawaban nomor 4 :
 Pengembangan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis
budaya adalah upaya peningkatan kompetensi wirausaha muda kreatif
dalam mengakses teknologi, modal, pasar dan manajemen sehingga
menjadi wirausaha mandiri yang inovatif, kreatif, mampu bersaing,

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


berwawasan global dan profesional terutama dalam industri kreatif
berbasis budaya sehingga bisa menjadi innovative entrepreneur
selanjutnya.

5. Jawaban nomor 5 :

 .Mampu memberikan kontribusi dalam perekonomian negara.


 Mampu memberikan dampak social terhadap masyarakat dengan peningkatan
kualitas hidup, peningkatan toleransi social, dan pemerataan tingkat
kesejahteraah social.
 Mampu meningkatkan kreatifitasdan menciptakan inovasi baru terutama
untuk generasi muda.

 Sumber daya yang digunakan dalam ekonomi kreatif berbasis budaya local
bersifat terbarukan.

 Ekonomi kreatif berbasis budaya local akan turut serta dalam menjaga warisan
dan kearifan budaya local sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia.
 Ekonomi kreatif berbasis budaya local juga dapat berperan untuk
mencegah

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


Glosarium

Bruto : berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta dengan tempatnya

Basis : asas, dasar

Domestic : berhubungan dengan permasalhan dalam negeri

Kontribusi : sumbangsih atau peran, atau keikutsertaan seseorang dalam suatu


kegiatan tertentu.

Mengintensifkan : membuat atau menjadikan intensif, mempergiat, memperhebat

Tumpuan : tempat bertumpu, sesuatu untuk menumpukan kaki dan sebagainya.

Daftar Pustaka

Abdul Wahhab Khallaf. 1985. Kaidah-kaidah Hukum Islam, Bandung: Risalah.


Ahmad al-Nadwi. 1998. al-Qawa’id al-Fiqhiyah. CetaKan Ke-V. Beirut: Dar al-
Qalam.

Ahmad Azhar Basyir. 1983. Hukum Adat Bagi Umat Islam. CetaKan Pertama.YogyaKarta: Nur Cahaya.
Angga Aryo W, 2011, The Tradmodernition: Gerakan Glokalisasi Berbasis Kearifan Lokal
Batik

Banyumas, Karya Tulis Ilmiah, Juara Harapan 1 UNS.


AriKunto, S., 2002, Prosesdur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ReniKa Cipta.

Bambang Mursito, dan Harini, 2014, Industri Kecil Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi
Kreatif di Kabupaten Karanganyar, psp-KumKm.lppm.uns.ac.id

Barringer, Richard, et.al., (tidaK ada tahun). “The Creative Economy in Maine: Measurement &
Analysis”, The Southern Maine Review, University of Southern Maine

Dahana, Radhar Panca. 2001. Menjadi Manusia Indonesia. YogyaKarta: Penerbit LKiS.

Departemen PendidiKan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.
JaKarta: Penerbit Balai PustaKa.

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


Departemen Perdagangan RepubliK Indonesia. 2008, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 – 2025”

DjojohadiKusumo, Sumitro. 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori


Ekonomi pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, JaKarta.

Evans, Graeme L (2009). “From Cultural Quarters to Creative Clusters – Creative Spaces in The New
City Economy

H.A.Djazuli. 2006. Kaidah-kaidah Fikih, CetaKan Ke-1. JaKarta: Kencana Prenada Media Group.

Herie SaKsono, Creative Economy: New Talents For Regional Competitiveness Triggers, Jurnal Bina
Praja | Volume 4 No. 2 Juni 2012.

Hyene, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. JaKarta: Terjemahan Badan Litbang
Kehutanan.

I Ketut Gobyah, Berpijak pada Kearifan Lokal” dalam http://www. balipos.co.id, diaKses pada
17 Mei 2017.

Ibn Qayyim Al Jauziyah, tt, I’lam Al-Muwaqqi’in, jilid 3, Beirut: Dar Al-Jalil.

Istanti, Kun Zahrun. 2007. Ibda’ Jurnal Studi Islam dan Budaya. PurwoKerto: PM3 STAIN
PurwoKerto.

Jati Batoro, dKK. 2015. Etnobotani Masyarakat Lokal, Struktur Anatomi Jenis Pandan
(Pandanaceae) Bermanfaat di Jawa Timur, RESEARCH JOURNAL OF LIFE SCIENCE
E-ISSN: 2355-9926 AGUSTUS-2015 VOLUME 02 NO. 02.

Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi. JaKarta: Penerbit RineKa Cipta.


Kuntowijoyo. 1999. Budaya dan Masyarakat. YogyaKarta: PT Tiara Wacana
Yogya.

Latuconsina, Hudaya. 2010. Kreativitas Tanpa Batas Menuju Ekonomi Kreatif Berbasis Insan
Kreatif.

CetaKan I. JaKarta: TERAJU.


Marcus J. Pattinama. Pengentasan Kemiskinan Dengan Kearifan Lokal (Studi Kasus di Pulau
Buru- Maluku dan Surade-Jawa Barat), dalam MAKARA Jurnal Sosial Humaniora. Vol. 13. No.
1. Juli 2009.

Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakan EKONOMI KREATIF Antara Tntunan dan


Kebutuhan.

JaKarta: PT. RajaGrafindo Persada.

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9


Moelyono, Mauled. 2010. MenggeraKKan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan Kebutuhan.
Edisi I. CetaKan I. JaKarta: Rajawali Pers.

PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL Page 9

Anda mungkin juga menyukai